Metode Perolehan Data 1. Kedalaman
16
Pada saat survei lapang, data pasang surut diukur untuk digunakan sebagai koreksi kedalaman perairan. Selain itu data sekunder juga digunakan pada
penelitian ini, data sekunder yang digunakan adalah data ramalan pasang surut perairan Kepulauan Seribu tahun 2008 dan 2010 yang diperoleh dari Dinas Hidro
Oseanografi TNI-AL DISHIDROS TNI-AL dengan titik stasiun terdekat yang digunakan adalah stasiun Tanjung Priok.
Alat yang digunakan dalam penelitian terbagi menjadi dua kategori, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Microsoft Excel, Idrisi Andes, dan ArcGIS 9.3. Perangkat- perangkat lunak tersebut digunakan untuk pengolahan citra Idrisi dan ArcGIS
dan analisis data M. Excel. Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Personal Computer PC untuk analisis data. 2. Printer untuk mencetak dokumen.
3. Global Positioning System GPS Map 420 Si untuk menentukan posisi dan pengukuran kedalaman perairan pada titik-titik pengamatan.
4. Papan Pasang Surut Pasut yang digunakan untuk mengukur tinggi rendah muka air pada saat penelitian dilakukan.
3.3. Metode Perolehan Data 3.3.1. Kedalaman
Pengambilan data lapang dilakukan dengan pengukuran secara langsung ground check pada lokasi penelitian. Parameter yang diambil pada survei
lapang ini adalah kedalaman dan pasang surut. Karena lokasi penelitian
17
merupakan perairan dangkal, alat transportasi yang digunakan pada saat pengukuran berupa perahu kecil bertenaga motor. Pada perahu dipasang alat
instrumentasi GPS Sounder pada bagian salah satu sisi perahu. Sebelum dilakukan perekaman data GPS Sounder diatur ke pengaturan merekam informasi,
seperti kedalaman, secara otomatis selama suvey lapang berlangsung. Data yang tersimpan dalam GPS Sounder dalam format GDB file kemudian ditransfer ke
dalam PC untuk disimpan dalam format text .txt dan diolah. Pengambilan data kedalaman pada Karang Congkak dilakukan sekitar
pukul 09.00-15.00, dan Karang Lebar dilakukan sekitar pukul 07.40-12.00 dan 12.30-15.30 WIB. Metode pengambilan data dilakukan dengan membuat suatu
jalur berbentuk zig-zag pada bagian dalam tubir gobah baik Karang Congkak maupun Karang Lebar, jalur tersebut merupakan jalur yang dapat dilalui oleh
perahu kecil yang biasa digunakan oleh nelayan.