ANALISIS PENANGANAN PRODUK CACAT SEBAGAI DASAR PENILAIAN EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI (Studi Kasus Pada P.R. Tiga Dara Madiun)

ANALISIS PENANGANAN PRODUK CACAT SEBAGAI DASAR
PENILAIAN EFEKTIVITAS PROSES PRODUKSI
(Studi Kasus Pada P.R. Tiga Dara Madiun)

SKRIPSI
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:
Sinta Ayu Kumala

05620261

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
MEI 2010

KATA PENGANTAR

Bismillahirohmannirohim,
Dengan menyebut kebesaran dan keagungan Allah SWT yang selalu melimpahkan

rahmat serta hidayah-Nya kepada umatnya, dan dengan segala keikhlasan dan
kerendahan hati penulis panjatkan segala puji serta rasa syukur kehadirat Tuhan Yang
maha Esa. Atas jalan serta petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan SKRIPSI ini dengan judul : “Analisis Penanganan Produk Cacat
Sebagai Dasar Penilaian Efektifitas Proses Produksi (studi kasus pada P.R. Tiga
Dara Madiun)”.
Adapun maksud penyusunan SKRIPSI ini adalah untuk melengkapi tugas dan
persyaratan mencapai derajat gelar sarjana. Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis
sangat berterima kasih kepada :
1. Bapak P.E Soesanto, BBA dan Ibu Rusmiati selaku orang tua penulis atas
dukungan moril, kasih sayang, serta ketulusan hati yang sangat tinggi, selama
penulis menyelesaikan studi.
2. Ibu Dra. Sri Wibawani, Msi. Ak, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang
dengan penuh kesabaran menghadapi saya, telah banyak waktu dan pikiran
untuk memberikan ilmu, masukan, dan saran serta pengalaman selama
berjalannya bimbingan hingga selesainya laporan penelitian ini.
3. Bapak Drs. Adi Prasetyo, Msi, selaku Dosen Pembimbing Kedua yang dengan
penuh kesabaran menghadapi saya, telah banyak waktu dan pikiran untuk
memberikan ilmu, masukan, dan saran serta pengalaman selama berjalannya
bimbingan hingga selesainya laporan penelitian ini.

4. Seluruh Dosen dan Staff Universitas Muhammadiyah Malang pada umumnya
serta Dosen dan Staff fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi pada khususnya.
5. Segenap keluarga besar Perusahaan Rokok Tiga Dara Madiun yang telah
memberikan ijin serta banyak meluangkan waktunya dalam membantu
penyusunan skripsi ini.

6. Aris Surya Permana a.k.a Tolle a.k.a Panjen, buat semua pengertian,
perhatian, semangat, suntikan dana, serta kesabaran menghadapiku yang tidak
normal selama mengerjakan skripsi ini.
7. IWAPI (Ike, Rahma, Fifi, Mala, Ratih), akhirnya aku lulus jeng!
8. Teman-temanku, saudaraku dan seluruh pihak yang membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
Berbagai upaya telah penulis tempuh untuk menyempurnakan penyusunan
skripsi ini. Tetapi kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, sehingga saran yang
bersifat membangun sangatlah penulis harapkan. Akhir kata penulis berharap agar
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Malang, 10 mei 2010

Penulis


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………… iv
DAFTAR ISI……………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL………………………………………………….. ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………. x
ABSTRAKSI………………………………………………………. xi
ABSTRACT……………………………………………………….. xii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………. 1
B. Perumusan Masalah……………………………………… 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………………………….. 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Penelitian Terdahulu………………………….. 7
B. Landasan Teori…………………………………………... 8

1. Pengertian Akuntansi………………………………… 8


a. Akuntansi Manajemen……………………………. 8

b. Informasi Akuntansi Manajemen………………… 10

2. Pengertian Produk Cacat…………………………….. 10

a. Pengertian Produk……………………………….. 10
b. Aspek-Aspek Produk…………………………….. 12
c. Pengertian Produk Cacat…………………………. 13
d. Penanganan Produk Cacat………………………... 14

3. Informasi Pendukung Pengambilan Keputusan……… 18

a. Informasi Diferensial untuk Pembuatan Keputusan 18
b. Peranan Informasi Diferensial……………………. 26

BAB III. METODA PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian………………………………………… 33
B. Jenis Penelitian………………………………………….. 33
C. Sumber Data…………………………………………….. 33

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………… 34
E. Teknik Analisis Data……………………………………. 35

BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Kepemilikan Perusahaan……………………….. 36
B. Lokasi Perusahaan………………………………………. 37
C. Struktur Organisasi……………………………………… 38

D. Tenaga Kerja…………………………………………….. 43
E. Hari dan Jam Kerja……………………………………… 44
F. Proses Produksi dan hasil produksi……………………… 45
G. Evaluasi Efektifitas Proses Produksi……………………. 51
H. Penanganan Produk Cacat……………………………….. 59
I. Analisis Biaya Diferensial……………………………….. 60

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan………………………………………………… 65
B. Saran…………………………………………………….. 67

DAFTAR PUSTAKA


Allen, Petter. 1991. Menjual dan Berhasil. Diterjemahkan oleh F.X. Budiyanto.
Binarupa Aksara. Jakarta.

Andriyan, Hanief. 2006. Analisa Sistem Pengendalian Manajemen Pada PT. Pabrik
Gula Kebon Agung di Malang.
Anthony, Robert & Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen,
jilid 1&2, Salemba Empat. Jakarta.

Assauri, Sofjan. 2002. Manajemen Pemasaran: Konsep, Dasar Dan Strategi. PT.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Baridwan, Zaki. 1991. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedur dan Metode, edisi
Kelima. BPFE UGM. Yogyakarta.
Budiyanto. 2006. Sistem Pengendalian Internal Pada Persediaan Bahan Baku
Untuk Meningkatkan Efektivitas Produksi Pada PT. Triton Paint.

Hadi, Affandi. (2003). Manajemen Penjualan. www.google.com. Diakses tanggal 24
Januari pukul 19.36.


Hall, James A. 2001. Sistem Informansi Akuntansi. Buku I. Salemba Empat. Jakarta.

Hansen, Don R & Marriansac Mowen. 2000. Akuntansi Manajemen, jilid 1. edisi 7.
Salemba Empat. Jakarta.

Hariadi. 2002. Akuntansi Manajemen, Edisi kedua. Salemba Empat. Jakarta.

Jusup, Haryono. 2001. Auditing. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Yogyakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. Alih Bahasa
Alexander Sindoro. jilid 2. Edisi 7. Prenhallindo. Jakarta.

Machfoed, Masud.1996. Akuntansi Manajemen, jilid 1. Universitas Gajah
Mada.Yogyakarta..

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Edisi ketiga. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN. Yogyakarta.

Moscove dan Sinkin. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. New Jersey.


Nasution, Jusuf. 2007. Produksi dan Konsumsi, jilid 1. Pustaka Utama. Jakarta.
Rosman. 2003. Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen di Perusahaan Rokok
Jaya Makmur Kepanjen Malang.

Supriyono. 1991. Akuntansi Manajemen, Edisi ketiga. Salemba Empat. Jakarta

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan persaingan usaha yang semakin ketat bahkan cenderung
mengarah ke persaingan bebas, maka para manajer harus bersikap adaptif yaitu
selalu mengikuti dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan dalam menghadapi
tantangan dan masalah baik sekarang maupun yang akan datang. Selain itu dengan
banyaknya perusahaan pesaing yang bergerak di bidang yang sama, maka
persaingan semakin berat, sehingga untuk menarik peluang pasar, suatu pekerjaan
membutuhkan kejelian dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu para
pemimpin perusahaan harus mampu mengambil keputusan dalam kondisi apapun
untuk dapat mencapai tujuan yang di inginkan perusahaan, diantaranya keputusan
untuk melakukan penanganan terhadap produk gagal produksi.

Tujuan utama suatu perusahaan pada umumnya untuk memperoleh
keuntungan atau laba. Untuk mencapai tujuan tersebut salah satu usaha adalah
dengan menghasilkan produksi atau barang dengan biaya yang efisien. Dalam
kaitannya dengan usaha tersebut,

maka perusahaan perlu

mengadakan

pengendalian biaya yang berkaitan dengan biaya produksi yang meliputi biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Kegiatan ini
erat hubungannya dengan kegiatan pembelian bahan baku yang dibutuhkan sesuai
dengan mutu dan kemampuan perusahaan. Untuk itu diperlukan suatu sistem

pembelian yang tepat, kelancaran operasi perusahaan, penyediaan bahan baku
yang bermutu baik, tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diinginkan, yaitu
dengan adanya sistem pengendalian internal yang efektif.
Menurut Mulyadi (2001) sistem pengendalian produksi meliputi struktur
organisasi, metoda dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dan

mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Sistem
pengendalian yang baik selalu melibatkan beberapa bagian dalam kegiatan usaha
dan pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas serta kelengkapan
formulir. Hal ini dimaksudkan agar semua aktifitas perusahaan yang terjadi dapat
diawasi secara benar. Namun, segala sesuatu tetap saja mempunyai kelemahan
yang nantinya akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Pada industri rokok, kelemahan pengendalian produksi biasanya ditandai
dengan munculnya produk cacat yang dihasilkan. Dalam hal ini manajemen
perusahaan harus mampu mengendalikan situasi yang terjadi dengan cara
menciptakan alternatif-alternatif untuk menanggulangi produk cacat. Hal tersebut
perlu dilaksanakan mengingat saat ini bisnis di bidang rokok merupakan bisnis
yang banyak diminati pelaku bisnis karena dinilai cukup menguntungkan. Oleh
karena itu, dari tahun ke tahun jumlah pengusaha rokok selalu bertambah.
Selain fenomena yang diuraikan diatas, terdapat fenomena lain yang
terjadi, diantaranya Indonesia merupakan potensi industri rokok yang bagus,
walaupun baru-baru ini MUI (Majelis Ulama Indonesia) sedang memproses
peraturan mengenai fatwa haram rokok. Hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa

industri rokok adalah industri yang sangat menguntungkan di Indonesia.
Fenomena masyarakat yang tidak terlalu mempedulikan kampanye anti rokok,

juga merupakan salah satu celah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha.
Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan konsumsi rokok terbesar di
dunia. Data WHO tahun 2002 menunjukkan konsumsi rokok di Indonesia 215
milyar batang. Jika sebatang roko Rp. 500, maka uang yang dibakar lebih dari Rp.
107 trilyun. Tingkat konsumsi rokok di Indoneia adalah 409.056 batang tiap
menit, nilainya lebih dari Rp. 200.000.000,- (Gatra, Nomor 10 Beredar Senin, 16
Januari 2008). Ini merupakan sebuah peluang besar yang dapat dimanfaatkan
oleh pengusaha rokok sekaligus ancaman yang menuntut pengusaha rokok untuk
waspada,

khususnya

sektor

industri

kecil

untuk

memproduksi

dan

mengembangkan produk rokok yang sesuai dengan segmen pasar mereka. Berikut
ini adalah tabel tingkat konsumsi rokok di dunia :
Tabel 1
Lima Besar Tingkat Konsumsi Rokok di Dunia
(Miliar Batang Per- Tahun)
Negara
1. China

Konsumsi Rokok
1.643 miliar batang

2. Amerika Serikat

451 miliar batang

3. Jepang

328 miliar batang

4. Rusia

258 miliar batang

5. Indonesia

215 miliar batang

Sumber : http://www.replubika.co.id/

Di Indonesia, harga dan pajak cenderung lebih rendah, sehingga potensi
untuk mengurangi konsumsi rokok masih sangat sulit dilakukan, bahkan
cenderung meningkat. Penerapan cukai di Indonesia, yang lebih rendah
dibandingkan negara-negara lain turut memicu makin membaiknya kinerja
industri. Berdasarkan data World Health Organization (WHO), tingkat pajak
rokok di Indonesia merupakan terendah ke dua di kawasan Asean setelah
Kamboja. Harga rata-rata rokok dan persentase pajak terhadap negara untuk
Indonesia mencapai 31% dibandingkan dengan Thailand sebesar 62%, Singapura
51% (Bisnis.com Rabu, 16/03/2005). Walaupun begitu pemerintah sangat
berharap pada cukai rokok. Penerimaan cukai rokok tahun kemarin (2006)
mencapai Rp. 33,054 trilyun,- (Gatra, Nomor 10 Beredar Senin 16 Januari 2008).
Dari beberapa fenomena di atas semakin mempertegas dan memperjelas
bahwa industri rokok merupakan salah satu industri yang menguntungkan di
Indonesia. Oleh karena itu banyak orang yang membuka usaha rokok, mulai dari
yang berskala industri rumah tangga hingga skala besar. Hal tersebut menuntut
perusahaan mampu bertahan di tengah persaingan yang sangat ketat. Manajemen
perusahaan harus mempunyai kiat-kiat yang efektif dan efisien untuk
meminimalkan kerugian perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai dan
perusahaan mampu bertahan dalam kondisi apapun. Diantara kiat-kiat yang
dilakukan oleh perusahaan adalah menjual kembali produk cacat yang dihasilkan
dengan cara menjualnya langsung atau memprosesnya terlebih dahulu. Semua kiat
yang dilakukan bertujuan untuk menutupi kerugian perusahaan karena tidak
efektifnya proses produksi. Dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk

mangangkat judul: “Analisis Penanganan Produk Cacat Sebagai Dasar
Penilaian Efektivitas Proses Produksi , Studi Kasus Pada Perusahaan Rokok
Tiga Dara Madiun”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk menanggulangi
masalah produk cacat akibat proses produksi?
2. Apakah pengendalian terhadap proses produksi telah dijalankan secara
efektif ditinjau dari produk cacat yang ditimbulkan?
3. Apakah kebijakan yang diambil dalam menanggulangi produk cacat perlu
dihentikan atau dilanjutkan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui kebijakan apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menanggulangi masalah produk cacat akibat proses produksi.
b. Untuk mengetahui efektifitas proses produksi ditinjau dari produk cacat
yang dihasilkan.
c. Untuk memberi saran kepada perusahaan mengenai kebijakan yang
diambil apakah masih memenuhi target perusahaan dalam mencari
keuntungan, memerlukan perbaikan kecil, perbaikan besar, atau dihentikan

apabila dinilai oleh peneliti kurang efektif yang bertujuan untuk kemajuan
perusahaan dengan berbagai kajian teoritis.

2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan
Diharapkan hasil penelitian ini mampu memberikan sarana koreksi,
evaluasi dan masukan yang bermanfaat untuk perusahaan atas penerapan
penanganan produk cacat yang ada.

b. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini berguna untuk menjadi acuan pada penelitian yang
lebih lanjut pada instansi lainnya dan menambah wawasan pembaca.

Dokumen yang terkait

Asean Economic Community 2015 (Studi Kasus : Implementasi Terkait Declaration On The Protection And Promotion Of The Rights Of Migrant Workers Tahun 2007 Terhadap Hubungan Luar Negeri Indonesia Dengan Malaysia)

0 40 146

Analisis Pengaruh Biaya Pencegahan dan Biaya Penilaian terhadap Produk Cacat (Studi Kasus pada Produk Karet PT Perkebunan Nusantara XII Kota Blater Jember)

4 13 90

AUDIT EFEKTIVITAS, EFISIENSI, DAN EKONOMISASI PROSES PRODUKSI OPERASIONAL ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur CV Rimba Sentosa ) Audit Efektivitas, Efisiensi, Dan Ekonomisasi Proses Produksi Operasional ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Cv R

0 2 15

Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Produk Cacat pada Proses Produksi di CV. Bentang Sagara.

1 0 17

Pengaruh Sistem Pengendalian Produksi Terhadap Efektivitas Proses Produksi: Studi Kasus pada CV. Iswara.

0 0 28

Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Proses Produksi Di PD.Rahayu Mulya.

0 3 22

Analisis Penilaian Perluasan Merek Produk Elektronik pada Produk Komunikasi (Studi Kasus: Samsung dan LG).

0 4 26

Audit Operasional Atas Pengendalian Produksi Guna Mengurangi Tingkat Produk Cacat (Studi Kasus pada PT. X).

1 4 30

ANALISIS PENANGANAN KOMPLAIN BUYER TERHADAP PRODUK CACAT PADA PERUSAHAAN JATI AGUNG ARSITAMA DI SUKOHARJO (STUDI KASUS BUYER AFRIKA SELATAN).

0 0 15

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PADA PROSES PACKING NOODLE DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA (STUDI KASUS PT KARUNIA ALAM SEGAR) - UMG REPOSITORY

0 0 7