Pengendalian Kualitas untuk Mengurangi Produk Cacat pada Proses Produksi di CV. Bentang Sagara.

(1)

ABSTRAK

Kualitas merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Bagi perusahaaan, kualitas berarti kesesuaian terhadapstandar, sehingga perusahaan yang dapat menjamin bahwa produknya dihasilkan sesuai standar, berarti dapat mempertahankan kualitasnya.

CV. Bentang Sagara adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang tenda. Adapun jenis produk yang diproduksi adalah tenda terpal. Dalam melakukan produksinya perusahaan membutuhkan pengendalian kualitas yang baik.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memberi gambaran pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh perusahaan, serta memberi gambaran mengenai pengendalian kualitas yang dapat digunakan untuk mengurangi produk cacat dalam produksi.

Pengendalian kualitas yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah inspeksi, yaitu pengendalian kualitas secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian pada pemilihan bahan baku dan pemeriksaan sebelum pembungkusan..Sedangkan metode yang diusulkan untuk menyelesaikan permasalahan pengendalian persediaan di CV Bentang Sagara adalah metode peta kendali C, pareto diagram, dan fishbone diagram.


(2)

DAFTAR ISI

Abstrak

Kata Pengantar ………..………...……i

Daftar isi ……….………….………...iv

Daftar Gambar ………..………....vii

Daftar Tabel ………..vii

BAB I: PENDAHULUAN ……….………..…...1

1.1 Latar Belakang Penelitian ……….……...………...1

1.2 Identifikasi Msalah ……...…………....…….………..3

1.3 Tujuan Penelitian ………...5

1.4 Kegunaan Penelitian ……….………..…………5

1.5 Sistematika Penulisan .…….………...……...…………...7

BAB II: LANDASAN TEORI ....………..………...8

2.1 Pengertian Manajemen Operasi ……….…………...…..8

2.2 Pengertian Dan Tujuan Pengendalian Kualitas……….. ……...9

2.2.1 Pengertian Kualitas………...……….9

2.2.2 Pengertian Pengendalian Kualitas………….………..….10

2.2.3 Pengertian Spoilage, Rework, Scrap ……...………10


(3)

2.7 Alat -Alat Pengendalian Kualitas ……….……...……..16

2.7.1 Check Sheets……….………...……….17

2.7.2 Run Chart ...………...………...………...19

2.7.3Control Chart ………...………...………...……..21

2.7.4 Fishbone Diagram………23

2.7.5 Pareto Diagram………25

2.8 Biaya - Biaya Kualitas………...29

2.9 Kerangka Pemikiran………..32

BAB III: METODE PENELITIAN ………...…………...….36

3.1 Metode Penelitian ………...………..37

3.1.1 Sumber Data………...………38

3.1.2 Teknik Pengumpulan Data ….………...……….……….38

3.1.3Waktu Pengumpulan Data …….………..……….……40

BAB IV: HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN ………..………..41

4.1 Profil Perusahaan………. ………..………....41

4.1.1 Sejarah Singkat Dan Perkembangan Perusahaan……...……..41

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan…… ………...…42

4.2 Proses Produksi Tenda Terpal……….………..45

4.3 Kegiatan Pengndalian Kualitas Di CV Bentang Sagara ....………...48

4.4 Faktor yang Dipertimbangkan Dalam Pengendalian Kualitas… …..49


(4)

4.6 Pembuatan Peta Kendali C……….52

4.7 Uji keseragaman Data………56

4.8 Analisis Menggunakan Diagram Pareto………61

4.9 Analisis Menggunakan Diagram Sebab Akibat………66

BAB V: SIMPULAN dan SARAN ………...75

5.1 Simpulan ………....75

5.2 Saran ………..76

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Produk Cacat Tenda Terpal ………...……3

Tabel 3.1 Data mentah Untuk Analisis Pareto ……….……....31

Tabel 2.2 Data Diorganisasi Untuk Analisis Pareto ……….32

Tabel 4.1 Jumlah Cacat Tenda Terpal CV. Bentang Sagara……...………...55

Tabel 4.2 Perhitungan Peta Kendali C ………..58

Tabel 4.3 Jumlah Cacat Tenda Terpal Revisi CV. Bentang Sagara………..60

Tabel 4.4 Perhitungan Peta Kendali C Revisi………62

Tabel 4.5 Jenis dan Jumlah Cacat Tenta Terpal……….66

Tabel 4.6 Jenis, Jumlah, Frekuesi Kumulatif dan Persentase Kumulatif………...67

Tabel 4.7 Faktor Penyebab Potongan Kain Tidak Sesuai………..70

Tabel 4.8 Faktor Penyebab Ketidakrapihan Jahitan………...72


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus PDSA………..………..……18

Gambar 2.2 chech sheets……… ………..………..……21

Gambar 2.3 run chart...………...23

Gambar 2.4 Control Chart……….………26

Gambar 2.5 Fishbone Chart………..29

Gambar 2.6 Pareto Diagram……….……….……….32

Gambar 2.7 Bagan Kerangka Pemikiran……….………..35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi CV. Bentang Sagara………...……47

Gambar 3.2 Proses Produksin Tenda Terpal……….51

Gambar 4.1 Peta Kendali C Untuk Produk Cacat………...………..59

Gambar 4.2 Peta Kendali C Revisi Untuk Produk Cacat………..…63

Gambar 4.3 Diagram Pareto………..…….68

Gambar 4.4 Diagram Sebab Akibat untuk Potongan Kain ………..69


(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

LATAR BELAKANG

“Manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari metode - metode planning, organizing,

actuating dan controlling dimana pada masing-masing metode digunakan baik ilmu pengetahuan

maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula.” Suatu perusahaan produksi barang maupun jasa memerlukan manajemen yang baik (George R. Terry (http://organisasi.org, 2003).

Adapun bidang manajemen yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah Manajemen Operasi. Agar perusahaan memperoleh keunggulan bersaing, tentu pihak manajemen perusahaan dituntut untuk mampu memanfaatkan sumber daya yang tersedia dengan efektif dan efisien. Salah satu kegiatan perencanaa dan pengendalian yang dikelola dalam manajemen operasi adalah pengendalian kualitas. Dengan mengendalikan kualitas dan mengoptimalkan tingkat efisiensi, perusahaan akan mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan biaya lebih rendah dan dapat menurunkan waktu produksinya. Dalam masalah produksi, pihak perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi permintaan konsumen baik dari segi kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu produksinya. (Heizer & Render. 2010) Faktor-faktor tersebut dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen secara umum.

Kepuasan yang diberikan konsumen akan memberikan nilai positif bagi perusahaan seperti memberikan citra yang baik terhadap produknya. Kualitas merupakan faktor kunci bagi perusahaan untuk membangun image yang baik. Sebaliknya kegagalan produk akan memberikan dampak yang negatif bagi perusahaan di mata konsumennya. Oleh karena itu perusahaan


(8)

sebaiknya melakukan pengendalian kualitas agar kegagalan produksi dapat dikurangi. Dengan melakukan pengendalian kualitas ini perusahaan akan diberikan keuntungan lebih seperti, waktu produksi menjadi lebih cepat, mengurangi kerugian pengerjaan ulang, meningkatkan sumber daya manusia yang lebih kompeten, dan proses produksi menjadi lebih efisien. (Heizer dan Render. 2010)

Perusahaan yang akan menjadi objek penelitan adalah CV Bentang Sagara, merupakan salah satu perusahaan di Bandung yang menghasikan tenda terpal yang terus melakukan peningkaan kualitas produknya melewati berbagai tahapan perkembangan dengan peluang dan tantangan agar produknya memuaskan konsumen.

Dengan apa yang dikatakan di atas pentingnya memiliki keunggulan kompetitif dalam suatu perusahaan maka perusahaan ini pun memerlukan keunggulan kompetitif yang dapat diambil dari penerapan pengendalian sebuah kualitas. Pelanggan akan puas dengan apa yang dihasilkan perusahaan ini, karena pengendalian kualitas mempunyai pandangan untuk menciptakan sebuah produk atau jasa, manajer operasi harus dapat menetapkan apa yang diharapkan oleh pelanggan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan ini, maka penulis tertarik untuk melakukan penilitian yang hasilnya dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul: “Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Produk Cacat Pada Proses Produksi Di CV


(9)

1.2.

IDENTIFIKASI MASALAH

Setelah dilakukan survei lapangan dan diambil sampel sebanyak 25 kali pencatatan diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1.1 Data Produk Cacat Tenda Terpal.

No Pengamatan Tenda Terpal(252m²) Jumlah Cacat Pada Produk(x)

1 5

2 3

3 6

4 7

5 3

6 4

7 8

8 5

9 5

10 14

11 4

12 5

13 4

14 5

15 10

16 4

17 6

18 2

19 4

20 5

21 9

22 8

23 5

24 7

25 6

Jumlah 144


(10)

Perusahaan membuat tenda terpal yang sama bentuknya yaitu berukuran panjang 14 meter, lebar 6 meter dan tinggi 3 meter. Perusahaan ini harus mempunyai kualitas yang baik pada produknya, agar tidak menimbulkan biaya tambahan pada proses produksi serta harga jual produknya. Dilihat dari data yang telah diamati pada proses produksi perusahaan ini, ada kalanya cacat yang terjadi pada setiap proses produksi berfluktuasi tajam seperti yang dapat dilihat pada sampel no 10 & 15. Hal ini menunjukan bahwa diperlukan adanya pengendalian kualitas yang baik agar terjadi kestabilan dalam proses produksi diperusahaan.

Berdasarkan data di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini, yaitu:

• Bagaimana proses pelaksanaan pengendalian kualitas pada produksi tenda terpal yang dilakukan CV. Bentang Sagara?

• Bagaimana pengendalian kualitas yang sesuai diterapkan di CV Bentang Sagara?

• Jenis cacat apa saja yang dihadapi CV. Bentang Sagara dalam proses produksi tenda terpal?

• Bagaimana peranan pengendalian kualitas di CV. Bentang Sagara dalam mengurangi produk cacat?


(11)

1.3.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menjelaskan proses pelaksanaan pengendalian kualitas produk tenda terpal yang dilakukan CV. Bentang Sagara.

2. Menjelaskan pengendalian kualitas yang sesuai diterapkan di CV Bentang Sagara 3. Mendeskripsikan jenis cacat apa saja yang dihadapi CV. Bentang Sagara dalam

proses produksi tenda terpal

4. Menjelaskan peran pengendalian kualitas di CV. Bentang Sagara dalam mengurangi produk cacat

1.4.

KEGUNAAN PENELITIAN

Kegunaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi penulis, dapat mengetahui bagaimana penerapan Manajemen Operasi dalam praktek bisnis, terutama dalam hal pengendalian kualitasnya dan juga penulis dapat mengetahui bagaimana proses produksi pada perusahaan ini.

2. Bagi perusahaan, perusahaan dapat mengimplementasikan penelitian ini guna mengurangi kegagalan pada proses produksi, sehingga kepuasaan pelanggan akan terpenuhi.

3. Bagi pihak Fakultas, untuk menambah dan melengkapi literatur di perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(12)

4. Pihak-pihak lain, penelitian ini berguna sebagai informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah pengendalian persediaan dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan oleh pihak lain khususnya para mahasiswa dalam pembuatan skripsi.


(13)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dan untuk menjawab identifikasi masalah yang ada, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan pengendalian kualitas (Quality Control) produk tenda terpal yang telah dilakukan oleh CV. Bentang Sagara selama ini dilakukan dengan cara inspeksi, yaitu pengendalian kualitas secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian pada pemilihan bahan baku dan pemeriksaan sebelum pembungkusan.

2. Dengan menggunakan peta kendali c, ditemukan adanya penyimpangan pada peta kendali berupa Berdasarkan gambar 4.2, ke 6 titik yaitu sampel 8 - 14 yang terdapat pada peta kendali C berada di bawah garis CL sehingga adanya pola yang Out of

Control pada special Cause yang menunjukan bahwa proses belum stabil (Uncontrolled)

maka penelitian perlu dilanjutkan menggunakan pareto diagram.

a. Dengan menggunakan Diagram Pareto dapat diketahui jenis cacat yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

• Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar (40%)

• Ketidak-rapihan Jahitan (36,92%)

• Robek (16,15%)

• Kelengkapan (6,93%)

Jenis cacat yang palin utama adalah potongan kain tidak sesuai dengan standar, dan ketidak rapihan jahitan


(14)

b. Dengan menggunakan Diagram Sebab-Akibat (Cause-and Effect Diagram) dapat diketahui faktor-faktor utama yang menyebabkan kecacatan pada produk yaitu :

• Faktor manusia seperti kurang teliti, kurang terampil dan dari segi pengalaman juga sangat mempengaruhi dari hasil pekerjaan.

• Faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan pada mesin.

• Faktor metode kerja dikarenakan penyampaian metode kerja yang kurang jelas.

• Faktor material seperti bahan baku dan bahan pembantu yang kualitasnya kurang baik untuk digunakan.

• Faktor lingkungan karena suhu yang kurang nyaman atau panas. Tidak adanya fasilitas air conditoner, dan kurangnya ventiliasi udara pada ruangan.

5.2. Saran

Dari hasil analisis pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, berikut adalah saran yang dapat diberikan oleh penulis :

1. Dilihat dari hasil penelitian maka penulis memberikan pemecahan masalah dari timbulnya masalah-masalah cacat pada produk yang terjadi di CV. Bentang Sagara untuk melakukan pengendalian kualitas tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi saja, akan tetapi dilakukan pengendalian kualitas terhadap proses produksi juga, agar dapat mengurangi penyimpangan sehingga produk cacat dapat diminimalkan. Perlu


(15)

dan lingkungan kerja agar lebih diperhatikan sehingga dapat membantu dalam meminimalkan produk cacat.

2. Sebaiknya CV. Bentang Sagara dalam melakukan proses inspeksi tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi saja. Karena cara inpeksi seperti ini masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan pada proses produksinya yang akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas. Dengan dilakukannya inspeksi pada bahan baku, proses produksi dan produk jadi, diharapkan dapat mengurangi penyimpangan sehingga produk cacat dapat diminimalkan.

3. Dalam upaya mengurangi kecacatan pada tenda terpal seperti; Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar, Ketidak-rapihan Jahitan, robek dan kelengkapan dengan meninjau faktor manusia, mesin, material, metode kerja dan lingkungan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

• Manusia merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi proses produksi dan output yang dihasilkan, maka dari itu perlu dilakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih teliti dan untuk menambah kemampuan karyawan dalam melaksanakan proses produksi.

• Pada faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan pada mesin, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menghindari kerusakan pada mesin yang dapat menghentikan jalannya produksi.

Pengawasan dan pemeriksaan pada bahan baku dari supplier, seperti pemeriksaan yang ketat terhadap bahan baku dan bahan pendukung dalam proses produksi.


(16)

• Agar kesalahan-kesalahan pada metode kerja dapat diminimalkan, disarankan perusahaan untuk memberikan petunjuk kerja tertulis mengenai metode kerja yang benar.

• Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman dapat mempengaruhi hasil produksi, maka perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi kebersihan, penerangan dan sirkulasi udara.

4. Membuat program PDSA (Plan, Do, Study and Act) secara berkesinambungan untuk terus melakukan tindakan perbaikan dan kesempurnaan dari output yang dihasilkan.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Besterfield, Dale.H., 1998 Quality Control, 4th edition. New Jersey; Prentice Hall Inc Fry man, Mark A, 2002. Quality and Process Improvement , USA; Dehmar Thomson Learning INC

George R. Terry (http://organisasi.org, 2003), Manajemen PDCA (Plan - Do - Check - Action)

Heizer, Jay & Barry Render. 2004. Operation Manajemen. New Jersey; Prentice Hall Inc http://sixsigmaindonesia.com/blog/?p=56

http://www.envisionsoftware.com/Management/Fishbone_Diagram.html

Charles T. Horngren, George Foster, 2003 Srikant M. Datar, Howard D. Teall, Cost accounting , Pearson Education, Limited.

Hubert K. Rampersad & K. Narasimhan. 2005 Managing Total Quality: Enhancing

Personal and Company Value. (New Delhi: Tata MCGraw-Hil Publishing Company).

Katsuya Hosotani, 1992 The QC Problem Solving Approach Solving Workplace Problems the Japanese way;; 3A Corporation.

Krdjek SW,L. ee, Larry P. Ritzman, 2005 Operations Manajement: Pocesses and Value Chain, Prentice Hall New Jersey.

M. Iqbal Hasan, 2002 Pokok pokok Matetri Metodologi Penelitian & Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Schoroder Roger 6, 2007. Operation Manajemen: Contempory Concept and Cases., third edition. --; Mc Graw – Hill Book Co.

Steveson Williams., 2005. Operations Manajemen: 8th edition Singapore; Mc Graw – Hill Book Co

Suliyanto. 2005 Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Thomas Pyzdek. 2002 The Six Sigma Handbook: Panduan lengkap untuk greenbelts, blackbelts, dan manajer pada semua tingkat. (Jakarta: Salemba Empat).


(1)

4. Pihak-pihak lain, penelitian ini berguna sebagai informasi tambahan untuk penelitian lebih lanjut mengenai masalah pengendalian persediaan dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan oleh pihak lain khususnya para mahasiswa dalam pembuatan skripsi.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dan untuk menjawab identifikasi masalah yang ada, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan pengendalian kualitas (Quality Control) produk tenda terpal yang telah dilakukan oleh CV. Bentang Sagara selama ini dilakukan dengan cara inspeksi, yaitu pengendalian kualitas secara langsung melihat objek yang diteliti, meliputi pengendalian pada pemilihan bahan baku dan pemeriksaan sebelum pembungkusan.

2. Dengan menggunakan peta kendali c, ditemukan adanya penyimpangan pada peta kendali berupa Berdasarkan gambar 4.2, ke 6 titik yaitu sampel 8 - 14 yang terdapat pada peta kendali C berada di bawah garis CL sehingga adanya pola yang Out of

Control pada special Cause yang menunjukan bahwa proses belum stabil (Uncontrolled)

maka penelitian perlu dilanjutkan menggunakan pareto diagram.

a. Dengan menggunakan Diagram Pareto dapat diketahui jenis cacat yang sering terjadi adalah sebagai berikut :

• Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar (40%)

• Ketidak-rapihan Jahitan (36,92%)

• Robek (16,15%)

• Kelengkapan (6,93%)

Jenis cacat yang palin utama adalah potongan kain tidak sesuai dengan standar, dan ketidak rapihan jahitan


(3)

b. Dengan menggunakan Diagram Sebab-Akibat (Cause-and Effect Diagram) dapat diketahui faktor-faktor utama yang menyebabkan kecacatan pada produk yaitu :

• Faktor manusia seperti kurang teliti, kurang terampil dan dari segi pengalaman juga sangat mempengaruhi dari hasil pekerjaan.

• Faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan pada mesin.

• Faktor metode kerja dikarenakan penyampaian metode kerja yang kurang jelas.

• Faktor material seperti bahan baku dan bahan pembantu yang kualitasnya kurang baik untuk digunakan.

• Faktor lingkungan karena suhu yang kurang nyaman atau panas. Tidak adanya fasilitas air conditoner, dan kurangnya ventiliasi udara pada ruangan.

5.2. Saran

Dari hasil analisis pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas, berikut adalah saran yang dapat diberikan oleh penulis :

1. Dilihat dari hasil penelitian maka penulis memberikan pemecahan masalah dari timbulnya masalah-masalah cacat pada produk yang terjadi di CV. Bentang Sagara untuk melakukan pengendalian kualitas tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi saja, akan tetapi dilakukan pengendalian kualitas terhadap proses produksi juga, agar dapat mengurangi penyimpangan sehingga produk cacat dapat diminimalkan. Perlu diperhatikan juga faktor-faktor utama seperti manusia, mesin, metode kerja, material


(4)

dan lingkungan kerja agar lebih diperhatikan sehingga dapat membantu dalam meminimalkan produk cacat.

2. Sebaiknya CV. Bentang Sagara dalam melakukan proses inspeksi tidak hanya pada bahan baku dan produk jadi saja. Karena cara inpeksi seperti ini masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan pada proses produksinya yang akan berpengaruh secara langsung terhadap kualitas. Dengan dilakukannya inspeksi pada bahan baku, proses produksi dan produk jadi, diharapkan dapat mengurangi penyimpangan sehingga produk cacat dapat diminimalkan.

3. Dalam upaya mengurangi kecacatan pada tenda terpal seperti; Potongan Pada Kain Tidak Sesuai Dengan Standar, Ketidak-rapihan Jahitan, robek dan kelengkapan dengan meninjau faktor manusia, mesin, material, metode kerja dan lingkungan, maka penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut :

• Manusia merupakan faktor dominan yang sangat mempengaruhi proses produksi dan output yang dihasilkan, maka dari itu perlu dilakukan pelatihan-pelatihan kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan dapat bekerja dengan lebih teliti dan untuk menambah kemampuan karyawan dalam melaksanakan proses produksi.

• Pada faktor mesin seperti mesin yang mudah macet karena kurang perawatan pada mesin, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala untuk menghindari kerusakan pada mesin yang dapat menghentikan jalannya produksi.

Pengawasan dan pemeriksaan pada bahan baku dari supplier, seperti pemeriksaan yang ketat terhadap bahan baku dan bahan pendukung dalam proses produksi.


(5)

• Agar kesalahan-kesalahan pada metode kerja dapat diminimalkan, disarankan perusahaan untuk memberikan petunjuk kerja tertulis mengenai metode kerja yang benar.

• Lingkungan kerja yang bersih dan nyaman dapat mempengaruhi hasil produksi, maka perusahaan sebaiknya memperhatikan kondisi kebersihan, penerangan dan sirkulasi udara.

4. Membuat program PDSA (Plan, Do, Study and Act) secara berkesinambungan untuk terus melakukan tindakan perbaikan dan kesempurnaan dari output yang dihasilkan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Besterfield, Dale.H., 1998 Quality Control, 4th edition. New Jersey; Prentice Hall Inc Fry man, Mark A, 2002. Quality and Process Improvement , USA; Dehmar Thomson Learning INC

George R. Terry (http://organisasi.org, 2003), Manajemen PDCA (Plan - Do - Check - Action)

Heizer, Jay & Barry Render. 2004. Operation Manajemen. New Jersey; Prentice Hall Inc http://sixsigmaindonesia.com/blog/?p=56

http://www.envisionsoftware.com/Management/Fishbone_Diagram.html

Charles T. Horngren, George Foster, 2003 Srikant M. Datar, Howard D. Teall, Cost

accounting , Pearson Education, Limited.

Hubert K. Rampersad & K. Narasimhan. 2005 Managing Total Quality: Enhancing

Personal and Company Value. (New Delhi: Tata MCGraw-Hil Publishing Company).

Katsuya Hosotani, 1992 The QC Problem Solving Approach Solving Workplace Problems the Japanese way;; 3A Corporation.

Krdjek SW,L. ee, Larry P. Ritzman, 2005 Operations Manajement: Pocesses and Value Chain, Prentice Hall New Jersey.

M. Iqbal Hasan, 2002 Pokok pokok Matetri Metodologi Penelitian & Aplikasinya, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Schoroder Roger 6, 2007. Operation Manajemen: Contempory Concept and Cases., third edition. --; Mc Graw – Hill Book Co.

Steveson Williams., 2005. Operations Manajemen: 8th edition Singapore; Mc Graw – Hill Book Co

Suliyanto. 2005 Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Thomas Pyzdek. 2002 The Six Sigma Handbook: Panduan lengkap untuk greenbelts, blackbelts, dan manajer pada semua tingkat. (Jakarta: Salemba Empat).