Kapasitas ijin tiang bor, diperoleh dari jumlah tahanan ujung dan tahanan gesek dinding yang dibagi faktor keamanan tertentu.
- Untuk dasar tiang yang dibesarkan dengan diameter d2m Q
a
5 ,
2
u
Q
= 2.16
- Untuk tiang tanpa pembesaran di bagian bawah Q
a
2
u
Q
= 2.17
Untuk tiang dengan diameter lebih dari 2 m, kapasitas tiang izin perlu dievaluasi dengan pertimbangan terhadap penurunan tiang. Tomlinson, 1977
2.9 Studi Parameter
Studi parameter ini di maksudkan untuk mendapatkan dan melengkapi parameter-parameter tanah laboratorium yang digunakan sebagai input untuk
Metode Elemen Hingga dengan menggunakan korelasi-korelasi data lapangan seperti N-SPT dengan kohesi, N-SPT, tekanan efektif dengan sudut geser dalam,
jenis tanah dengan daya rembesan, konsistensi tanah dengan angka poisson, N- SPT dengan modulus elastisitas dan sebagainya.
Adapun korelasi-korelasi parameter tanah lapangan dan laboratorium ini akan diuraikan satu demi satu sebagai
berikut:
1.Hubungan antara N-SPT dengan kekuatan geser undrained C
u
: a. Menurut Stroud 1974 adalah:
Universitas Sumatera Utara
C
u
= K N 2.18
Dimana, C
u
= kekuatan geser tanah undrained K = konstanta = 3,5 - 6,5 knm
2
nilai rata-rata konstanta,dan N = nilai SPT yang diperoleh dari lapangan
b. Menurut Hara et. al.
79 ,
2
29 N m
kn C
u
= 1971 adalah:
2.19 Dimana, C
u
= kekuatan geser tanah undrained, dan N = nilai SPT yang diperoleh dari lapangan
2. Hubungan antara overconsolidation ratio OCR dengan nilai SPT menurut Mayne
dan Kemper 1988 adalah:
689 ,
193 ,
=
v
N OCR
σ 2.20
Dimana, N = nilai SPT yang diperoleh dari lapangan σ
v
= tegangan vertikal efektif knm
2
OCR = overconsolidation ratio 3. Hubungan antara sudut geser dalam ø dengan nilai SPT setelah dikoreksi
menurut Pe c k , d k k , Ψ
1974 adalah: = 27,1 + 0,3 N
cor 2
N - 0,00054
2.21
F N
cor
N C
N =
2.22 Dimana,
N
cor
C = harga N yang dikoreksi
N
= faktor koreksi, dan
Universitas Sumatera Utara
N
F
= harga N yang diperoleh dari lapangan. Untuk nilai poisson’s ratio efektif v’ diperoleh dari hubungan jenis,
konsistensi tanah dengan poisson’s ratio v seperti dapat di lihat pada Tabel 2.9 di
bawah ini:
Tabel 2.9: Hubungan Jenis, Konsistensi dengan Poisson’s Ration v
Soil type Description
v’
Clay
Sand Soft
Medium Stiff
Loose Medium
Dense 0.35-0.40
0.30-0.35 0.20-0.30
0.15-0.25 0.25-0.30
0.25-0.35 Dan untuk memperoleh nilai poisson’s ratio efektif v yang lebih akurat yang
digunakan dalam perhitungan, penulis merincikan lagi range nilai Poisson’s ratio efektif v diatas dalam bentuk hubungan yaitu hubungan range nilai poisson’s ratio
efektif v , konsistensi tanah dan N- SPT seperti dapat dilihat pada Gambar 2.9
dan Gambar 2.10 di bawah ini:
stiff clay medium stiff clay
soft clay 10
30 4
0.35 0.05
0.40 0.2
0.1 0.3
0.05
Gambar 2.9. Hubungan Range Nilai Poisson’s Ratio Efektif v ’, Konsistensi Tanah dengan N-SPT untuk Tanah Lempung
Universitas Sumatera Utara
0.15 0.1
0.25 0.05
0.30 0.05
035
50 10
loose medium
dense 30
Gambar 2.10. Hubungan Range Nilai Poisson’s Ratio Efektif v ’,
Konsistensi Tanah dengan N-SPT untuk Tanah Pasir
Untuk nilai kohesi efektif C’ diasumsikan sama dengan nol dan dari percobaan Triaxial Consolidated Drained CD yang lebih dominan adalah sudut
geser dalam tanah lempung yaitu 20° - 42° dan untuk mendapatkan nilai yang diperlukan dalam perhitungan, penulis menjabarkan 20
c
- 42° kedalam lima konsistensi tanah, seperti dapat dilihat pada Gambar 2.11 di bawah
ini:
Very Soft Soft
medium stiff
hard 37.60
42.00 28.80
33.20 20.00
24.40
Gambar 2.11. Hubungan Sudut Geser Dalam dengan Konsistensi pada Tanah Lempung
Berhubung karena data-data tanah yang dibutuhkan pada perhitungan Metode Elemen Hingga tidak semua terdapat pada hasil penyelidikan tanah yang telah
tersedia, maka dilakukan studi parameter tanah. Wesley, L.D., 1997 Hubungan antara
N
-SPT
N rata rata dengan koefisien permeabilitas tanah dimana dalam perhitungan ini koefisien permeabilitas arah horizontal k
x
dianggap sama dengan koefisien permeabilitas arah vertikal k
y
. seperti terlihat pada tabel parameter tanah.
Universitas Sumatera Utara
Berhubung karena data-data tanah yang dibutuhkan pada perhitungan Plaxis tidak semua terdapat pada hasil penyelidikan tanah yang telah tersedia, termasuk
nilai dari modulus elastisitas tanah, maka dilakukan studi parameter tanah dan dilakukan studi literatur seperti tercantum pada Lampiran interval yang ada untuk
tiap jenis tanah sangat besar, sehingga perlu dilakukan dengan cara interpolasi linier. Modulus elastisitas E
s
untuk:
1. Pasir E
sand Gambar 2.12.
s
= 350 sd 500 x log N x 98.1 knm
2
350 365
380 395
470 485
500 410
425 440
455
30 4
50 100
very loose loose
medium dense
very dense 10
2.23
Gambar 2.12. Hubungan Konsistensi, N-SPT dan Rincian Konstanta 350-500
2. Tanab E
clay’s Gambar 2.13.
s
= 500 sd 1500 C
u
120
1250.15
hard clay
1416.75 1500
500 583,35
666.7 750,05
1336 833.4
1083 916.75 1000.1
1166.8
8 2
15 30
very soft clay soft clay
medium siff clay stiff clay
very stiff clay 4
2.24
Gambar 2.13. Rumus modulus elastisitas efektif adalah:
Hubungan Kosistensi, N-SPT dan Rincian Konstanta 500-1500
+ =
50 ,
1 1
v E
E
s s
2.25
Universitas Sumatera Utara
sedangkan keperluan praktis dapat dipakai yaitu: E
s
= 0.80 E
s
Dalam melakukan perhitungan daya dukung dan penurunan pondasi tiang bor atau bore pile, dibutuhkan besar dari angka Poisson’s dari masing-masing lapisan
tanah yang akan dimodelkan. Pada lokasi bore hole-III diperoleh data hubungan antara
2.26
N
-SPT
, konsistensi dengan Poisson ratio
Data yang terdapat pada Tabel parameter pada Bab III ditambah dengan data yang bersumber dan buku manual program Metode Elemen Hingga seperti nilai dari
R seperti tersaji pada tabel parameter
tanah.
inter
, dimana untuk pondasi tiang bor nilai dari R
inter
diambil lebih kecil dari nilai 1. Demikian halnya dengan angka Poisson. untuk pondasi tiang bor disarankan 0.35.
Wesley, L.D., 1997
2.10 Kapasitas Daya Dukung dengan Metode Elemen Hingga