Tingkat Kerawanan Wilayah Per Kecamatan

3 0.5 1 1.5 2 2.5 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Bulan TK Batasan Teori Peluang Batsan Depkes 0.5 1 1.5 2 2.5 Abung Selatan Abung Timur Abung Barat Sungkai Utara Kotabumi Bukit Kemuning Sungkai Selatan Kecamatan T K Batasan Teori Peluang Batasan Depkes tingkat endemik atau kerawanan tidak berbeda jauh. Hal ini memperlihatkan bahwa ketinggian wilayah tidak berkorelasi linier dengan penyebaran penyakit malaria. Jika menggunakan level tingkat kerawanan dari Departemen Kesehatan Depkes , daerah yang rawan serangan sama dengan yang menggunakan level tingkat kerawanan metode batasan sebaran peluang yaitu Lampung Utara dan Lampung Selatan Gambar 5. Penentuan wilayah kabupaten paling rawan berdasarkan rata-rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada masing-masing kabupaten . Jika menggunakan level TK Depkes Kabupaten Lampung Utara mengalami kondisi endemik yang paling tinggi pada endemik rawan TK=2 yang terjadi pada bulan Januari hingga Maret dan Juli hingga Desember dan mengalami kodisi endemik agak rawan TK=1 pada bulan April hingga Juni. Pada Kabupaten Lampung Selatan dengan menggunakan TK Depkes, kabupaten ini mengalami kondisi endemik sangat rawan TK=3 pada bulan Januari, kondisi endemik rawan TK=2 pada bulan Pebruari hingga Maret dan Juli hingga Agustus serta mengalami kondisi endemik agak rawan TK= 1 pada bulan April hingga Juni. Gambar 6 Rata-rata tingkat kerawanan per kabupaten setiap bulan di Propinsi Lampung Berdasarkan tingkat kerawanan wilayah dengan batasan kelas menggunakan batasan sebaran peluang dan batasan Depkes, secara umum hampir seluruh kabupaten di Propinsi Lampung mengalami serangan malaria dengan kondisi yang berbeda-beda setiap bulan. Kejadian dengan kondisi rata- rata tingkat kerawanan wilayah yang besar terjadi pada bulan Januari hingga Maret Gambar 6. Penentuan waktu kejadian malaria paling besar di Propinsi Lampung, dilakukan berdasarkan rata-rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada seluruh kabupaten dan kota. Waktu penyebaran malaria dengan menggunakan tingkat kerawanan Depkes dan batasan sebaran peluang, hasilnya menunjukkan kesamaan. Kerawanan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan bulanan dengan menggunakan batasan sebaran peluang per kabupaten, telah dipetakan dan tersaji pada gambar Lampiran 1 dan kerawanan wilayah berdasarkan tingkat kerawanan bulanan dengan menggunakan ketentuan batas Depkes dipetakan dan tersaji pada gambar Lampiran 2. Kerawanan wilayah dengan tingkat kerawanan berdasarkan metode penelitian dan Depkes hampir sama sepanjang tahun, walaupun terdapat perbedaan batasan nilai peluang antara batasan Depkes dengan batasan nilai peluang, namun daerah yang rentan kejadian malaria memiliki kesamaan wilayah yaitu Lampung Utara dan Lampung Selatan.

4.3.2 Tingkat Kerawanan Wilayah Per Kecamatan

Pemetaan pada tingkat kecamatan yang dilakukan pada dasarnya untuk memperjelas penyebaran kerawanan wilayah masing- masing kabupaten. Pada peta dasar terdiri dari 5 kabupaten dan 78 kecamatan. Analisis tingkat kerawanan wilayah perkecamatan hanya dilakukan pada kabupaten endemik saja. Pada Kabupaten Lampung Utara yang merupakan daerah paling endemik, pada penelitian ini terdapat 7 kecamatan yang dapat dihitung tingkat kerawanan wilayahnya dengan menggunakan tingkat kerawanan berdasarkan batasan sebaran peluang. Kecamatan yang paling rawan berdasarkan batasan tingkat kerawanan dengan sebaran peluang, pada kabupaten Lampung Utara adalah Abung Selatan Gambar 7. Gambar 7 Rata-rata tingkat kerawanan per kecamatan di Kabupaten Lampung Utara 4 0.5 1 1.5 2 2.5 Kalianda TJ Bintang Penengahan Palas Natar Ketibung Keca matan TK Batasan Teori Peluang Batasan Depkes 0.5 1 1.5 2 2.5 Jan Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des Bulan TK Batasan Teori Peluang Batasan Depkes Penentuan tersebut berdasarkan rata- rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada masing-masing kecamatan di Lampung Utara Gambar 7. Kecamatan Abung Selatan, mengalami kondisi endemik sangat rawan TK=3 pada bulan April, Oktober, Nopember dan Desember serta mengalami kondisi endemik rawan TK=2 pada bulan Januari hingga Pebruari dan April hingga September. Jika menggunakan tingkat kerentanan Depkes, pada Kabupaten Lampung utara yang merupakan daerah endemik, kecamatan yang rawan adalah kecamatan Abung Timur Gambar 7. Penentuan tersebut berdasarkan rata-rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada masing-masing kecamatan di Lampung Utara. Pada kecamatan Abung Timur, tidak ditemui kondisi endemik sangat rawan TK=3 setiap bulan sepanjang tahun namun ditemui banyak kondisi endemik rawan TK=2 pada bulan Januari hingga Maret dan Juni hingga Desember dan terdapat pula kondisi endemik agak rawan TK=1 pada bulan April hingga Mei. Kabupaten Lampung Selatan yang juga merupakan daerah endemik diurutan kedua, pada penelitian ini terdapat 6 kecamatan yang dapat dihitung tingkat kerawanannya dengan menggunakan tingkat kerawanan berdasarkan batasan sebaran peluang. Kecamatan yang paling rawan adalah kecamatan Kalianda Gambar 8. Penentuan tersebut berdasarkan rata-rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada masing-masing kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Kalianda, tidak mengalami kondisi endemik sangat rawan TK=3 sepanjang tahun, namun kecamatan ini mengalami kondisi endemik rawan TK=2 pada bulan Januari, Maret, Mei dan Juni serta mengalami kondisi endemik agak rawan TK=1 pada bulan lainnya. Gambar 8 Rata-rata tingkat kerawanan per kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan. Pada Kabupaten Lampung Selatan, yang merupakan kabupaten rawan malaria berdasarkan tingkat kerawanan Depkes, kecamatan yang rawan adalah Kecamatan Kalianda dan Penengahan Gambar 8. Penentuan tersebut berdasarkan rata-rata tingkat kerawanan setiap bulan sepanjang tahun pada masing-masing kecamatan di Lampung Selatan. Pada kecamatan Kalianda, tidak ditemukan kondisi endemik sangat rawan TK=3 setiap bulan sepanjang tahun. Pada kecamatan ini kondisi endemik rawan TK=2 merupakan tingkat paling tinggi pada bulan Januari dan Desember sedangkan kondisi endemik agak rawan TK=1 ditemukan pada bulan Pebruari hingga Nopember. Pada Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, juga tidak ditemukan kondisi endemik sangat rawan TK= 3 setiap bulan sepanjang tahun. Pada kecamatan ini kondisi endemik rawan TK=2 merupakan tingkat paling tinggi pada bulan Juni dan Juli sedangkan kondisi endemik agak rawan TK=1 ditemukan pada bulan Januari hingga Mei dan Agustus hingga Desember. Gambar 9 Rata-rata tingkat kerawanan PER kecamatan setiap bulan Di Propinsi Lampung Secara umum, rata-rata tingkat kerawanan paling besar terjadi pada bulan Januari baik dengan menggunakan batasan tingkat kerawanan sebaran peluang atau Depkes Gambar 9. Penentuan waktu kejadian malaria paling tinggi, berdasarkan pada rata-rata tingkat endemik setiap bulan sepanjang tahun pada seluruh kecamatan setiap bulannya baik dengan batasan tingkat kerawanan sebaran peluang dan tingkat kerawanan Depkes. Perbedaan tingkat kerawanan serta pola penyebaran malaria pada tingkat kecamatan dan tingkat kabupaten diakibatkan oleh 5 Nama Kecamatan Kasus CH 1 Bln CH 2 Bln CH 3 Bln CH 4 Cln JKMK0 34 25 18 13 Kotabumi JKMK=0 8 6 5 4 Proporsi 81 81 82 76 JKMK0 34 30 25 20 Kalianda JKMK=0 3 3 1 Proporsi 92 91 96 100 Curah Hujan Dengan Indeks 1 Nama Kecamatan Kasus CH 1 Bln CH 3 Bln CH 5 Bln CH 7 Bln JKMK0 45 42 38 34 Kotabumi JKMK=0 11 8 6 4 Proporsi 80 84 86 89 Curah Hujan denganIndeks 1 Nama Kecamatan Kasus CH 1 Bln CH 2 Bln CH 3 Bln CH 4 Bln JKMK0 48 44 41 37 Kalianda JKMK=0 5 4 3 3 Proporsi 91 92 93 92.50 Curah Hujan denganIndeks 1 keterbatasan data kasus malaria klinis per kecamatan yang ada sehingga tidak dapat mewakili seluruh kecamatan yang ada. Hal tersebut mempengaruhi hasil pemetaan tingkat kecamatan. Secara umum, peta kerawanan wilayah per kecamatan baik dengan menggunakan batasan tingkat kerawanan sebaran peluang Gambar Lampiran 3 dan dengan tingkat kerawanan Depkes Gambar Lampiran 4, terlihat pada dasarnya setiap kecamatan walaupun berada pada kabupaten dan bulan yang sama, memiliki tingkat kerawanan berbeda pada setiap bulan sepanjang tahun.

4.4 Analisis Hubungan Kasus Kejadian Malaria Klinis dan Kejadian Hujan