FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN EKONOMI RUMAHTANGGA

Hasil pendugaan model ekonomi rumahtangga nelayan tradisonal menghasilkan nilai koefisien determinasi R 2 bagi masing-masing persamaan model berkisar antara 0.74777 sampai 0.98655 dengan nilai F-hitung berkisar antara 75.10 sampai 1857.85. Beberapa variabel eksogen berpengaruh nyata terhadap variabel endogen namun terdapat juga variabel eksogen yang berpengaruh tidak nyata pada taraf uji yang ditetapkan. Demikian juga tanda parameter variabel eksogen tidak semua sesuai dengan yang diharapkan tetapi masih relevan dengan kondisi di daerah penelitian sehingga dapat dijelaskan. Hasil pendugaan parameter dan elastisitas terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumahtangga nelayan tradisional akan dibahas lebih rinci sebagai berikut :

7.1. Produksi Nelayan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan produksi nelayan disajikan pada Tabel 12. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.91030, berarti keragaman produksi nelayan sebesar 91.030 persen dapat dijelaskan oleh lima variabel eksogen tersebut. Kelima variabel eksogen tersebut adalah curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan CSD, biaya produksi BPR, aset perahu ASP, dummy musim D 1 dan dummy jaring.D 2 . Nilai uji F-hitung yaitu 150.19 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari persamaan produksi nelayan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku produksi nelayan. Tabel 12. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Produksi Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Pada daerah penelitian, produksi total dari rumahtangga nelayan tradisional terdiri dari berbagai jenis hasil tangkapan ikan dan udang. Untuk mempermudah pengukuran komoditi hasil produksi yang beragam maka produksi dinilai dalam satuan rupiah. Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap produksi nelayan kecuali variabel eksogen curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan yang tidak berpengaruh nyata. Variabel dugaan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan bertanda negatif, artinya bahwa semakin tinggi suami curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan maka produksi nelayan semakin menurun. Harga jual udang lebih tinggi daripada harga jual ikan sehingga apabila nelayan tradisional yang memperoleh ikan dengan jam kerja yang lebih besar daripada nelayan tradisional yang memperoleh udang dengan jam kerja yang lebih sedikit maka produksi nelayan tradisional yang memperoleh udang akan lebih tinggi daripada produksi nelayan tradisional yang memperoleh ikan. Namun, kondisi ini tidak berpengaruh nyata terhadap produksi sehingga curahan waktu Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 193223.7 2.08 0.0409 CSD -466.891 -1.21 0.2320 -0.172758 BPR 2.598991 4.77 .0001 a 1.1267113 ASP 70448.37 1.64 0.1051 c D1 -370148 -7.67 .0001 a D2 -87963.1 -2.25 0.0277 a R 2 = 0.91030 F-hitung = 150.19 kerja suami didalam sub sektor perikanan yang merupakan sumberdaya yang dimiliki oleh nelayan tradisional dapat mempengaruhi peningkatan produksi nelayan. Nilai elastisitas produksi terhadap curahan waktu kerja suami oleh suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 0.172. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan produksi nelayan tidak respon terhadap perubahan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Variabel dugaan biaya produksi bertanda positif dan berpengaruh nyata terhadap produksi nelayan. Artinya semakin tinggi biaya produksi, maka akan mengakibatkan semakin tinggi produksi nelayan. Nilai elastisitas produksi terhadap biaya produksi sebesar 1.126. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan produksi nelayan respon terhadap perubahan biaya produksi. Biaya produksi yang digunakan oleh nelayan tradisional terdiri dari penjumlahan biaya penyusutan aset perahu yang digunakan, jaring dan sarana produksi atau biaya konsumsi yang digunakan nelayan selama menangkap ikan di laut. Dalam melakukan pekerjaannya, nelayan bersifat berburu ikan sehingga untuk mendapatkan hasil tangkapan ikan atau udang yang lebih banyak nelayan sering tidak sempat kembali ke rumah untuk makan siang sehingga perlu adanya bekal atau makan di warung dekat pantai. Variabel aset perahu bertanda positif dan berpengaruh nyata. Artinya semakin banyak aset perahu maka produksi nelayan semakin tinggi. Aset perahu merupakan kapital yang digunakan oleh nelayan dalam proses produksi penangkapan ikan atau udang di laut. Musim penangkapan ikan terdiri dari musim paceklik dan musim panen. Variabel dugaan dummy musim bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap produksi nelayan. Artinya pada musim paceklik, produksi nelayan menurun. Musim paceklik disebut juga dengan musim barat umumnya berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember dimana ombak dan arus laut di perairan Pandan besar sehingga jumlah ikan atau udang yang ditangkap oleh nelayan tradisional sedikit. Musim panen atau disebut juga musim timur berlangsung antara bulan Januari sampai bulan Mei. Pada bulan-bulan tersebut, angin bertiup dari arat timur menuju ke barat dengan kandungan uap air yang rendah sehingga banyak ikan yang dapat ditangkap. Jaring yang digunakan oleh nelayan tradisional adalah jaring ikan dan jaring udang. Setiap nelayan tradisional hanya memiliki satu jaring ikan atau jaring udang. Variabel dugaan dummy jaring bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap produksi nelayan. Artinya penggunaan jaring ikan akan menurunkan produksi nelayan. Produksi nelayan dinyatakan dalam satuan rupiah. Produksi nelayan tidak hanya diperoleh berdasarkan hasil tangkapan ikan tetapi juga ditentukan oleh harga jual ikan dan udang. Harga jual udang lebih tinggi daripada harga jual ikan sehingga apabila nelayan tradisional yang menggunakan jaring ikan, maka produksi nelayan yang bersangkutan akan rendah.

7.2. Curahan Waktu Kerja Suami Di Dalam Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter pada persamaan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan disajikan pada Tabel 13. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.93230 berarti keragaman curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 93.230 persen dapat dijelaskan oleh empat variabel eksogen tersebut. Keempat variabel eksogen tersebut adalah umur suami UMS, lama pendidikan suami EDS, Umur perahu UPE, dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 258.22 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari persamaan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku curahan waktu suami di dalam sub sektor perikanan. Tabel 13. Hasil Pendugaan Parameter pada Persamaan Curahan Waktu Kerja Suami Di Dalam Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 390.8122 12.23 .0001 UMS 0.793820 1.35 0.1808 d EDS -3.31078 -1.61 0.1120 c UPE -38.6485 -6.40 .0001 a D1 -192.625 -28.22 .0001 a R 2 = 0.93230 F-hitung = 258.22 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami didalam sub sektor perikanan. Variabel dugaan umur suami bertanda positif, artinya semakin bertambahnya umur suami maka curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan semakin meningkat. Variabel dugaan umur suami berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena semakin meningkatnya umur nelayan maka jumlah tanggungan nelayan semakin besar sehingga perlu ada upaya untuk meningkatkan jam kerja. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Artinya terbatasnya pendidikan formal yang ditempuh oleh nelayan maka semakin tinggi curahan waktu kerja suami atau nelayan di dalam sub sektor perikanan. terbatasnya pendidikan yang dialami oleh nelayan atau suami karena rendahnya kemampuan sosial ekonomi orangtua mereka masih rendah. Keterbatasan pendidikan yang masih rendah dimiliki oleh nelayan menyebabkan nelayan sulit untuk memperoleh pekerjaan lain yang menuntut adanya ijazah pendidikan yang lebih tinggi sehingga nelayan tradisional memilih menangkap ikan di laut dengan perahu dan alat tangkap yang sederhana tidak membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi. Variabel eksogen dugaan umur perahu bertanda negatif. Artinya bertambahnya umur perahu maka curahan waktu kerja suami didalam sub sektor perikanan akan menurun. Variabel eksogen dugaan umur perahu berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Perahu merupakan kapital yang dimiliki oleh nelayan tradisional sebagai alat transpotasi nelayan untuk bisa berada di laut menangkap ikan. Umur perahu berkaitan dengan kondisi fisik perahu. Apabila semakin lama perahu digunakan maka perahu yang digunakan oleh nelayan akan rusak dan sulit untuk berfungsi sebagaimana mestinya maka nelayan sulit menggunakannnya. Variabel dugaan dummy musim bertanda negatif dan berpengaruh nyata. Artinya pada musim paceklik, curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan menurun. Musim paceklik disebut juga dengan musim barat umumnya berlangsung dari bulan Oktober sampai Desember dimana ombak dan arus laut di perairan Pandan cukup besar. Nelayan kesulitan untuk menghadapi ombak dan arus laut tersebut karena perahu yang digunakan oleh nelayan adalah perahu yang sederhana sehingga pada musim paceklik, nelayan tidak mencurahkan waktu sepenuhnya didalam sub sektor perikanan. Namun, pada musim panen, ombak dan arus laut yang terjadi pada bulan Januari sampai bulan Mei tidak besar dan nelayan mencurahkan waktu sepenuhnya didalam sub sektor perikanan.

7.3. Curahan Waktu Kerja Suami Di Luar Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan produksi nelayan disajikan pada Tabel 14. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.87137 berarti keragaman curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan sebesar 87.137 persen dapat dijelaskan oleh tiga variabel eksogen tersebut. Ketiga variabel eksogen tersebut adalah umur suami UMS, lama pendidikan suami EDS, dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 171.61, yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari persamaan curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Tabel 14. Hasil Pendugaan Parameter pada Persamaan Curahan Waktu Kerja Suami Di Luar Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep -0.411596 0.03 0.9790 UMS 0.362449 1.25 0.2162 EDS -1.82928 -2.13 0.0363 a D1 88.75000 22.43 .0001 a R 2 = 0.87137 F-hitung = 171.61 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan kecuali variabel eksogen umur suami yang tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan umur suami bertanda positif. Artinya semakin bertambah umur suami maka semakin tinggi curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan umur suami tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Pekerjaan nelayan atau suami di luar sub sektor perikanan adalah pekerjaan yang dilakukan oleh nelayan yang bersifat sementara hanya pada saat musim paceklik untuk memperoleh penghasilan tambahan bagi nelayan sehingga walaupun umur nelayan sudah tua, nelayan sebagai kepala rumahtangga memiliki kekhawatiran tidak terpenuhinya kebutuhan rumahtangga pada musim paceklik. Variabel eksogen dugaan umur suami tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena adanya faktor kesehatan sehingga pertambahan umur juga dapat menurunkan curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan suami bertanda negatif. Artinya semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh nelayan maka curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan menurun. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Pekerjaan di luar sub sektor perikanan yang digeluti oleh nelayan di luar sub sektor perikanan umumnya bersifat informal sehingga tidak membutuhkan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Variabel eksogen dugaan musim penangkapan ikan bertanda positif. Artinya pada musim paceklik, curahan waktu kerja nelayan di luar sub sektor perikanan meningkat. Variabel eksogen dugaan dummy musim berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada musim paceklik, ombak dan arus laut yang besar sehingga nelayan tidak sepenuhnya mencurahkan waktunya di dalam sub sektor perikanan. Untuk memenuhi kebutuhan rumahtangga, nelayan mencurahkan waktunya di luar sub sektor perikanan pada musim paceklik.

7.4. Curahan Waktu Kerja Istri Di Luar Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter pada persamaan curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan disajikan pada Tabel 15. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.74777 berarti keragaman curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan sebesar 74.777 persen dapat dijelaskan oleh tiga variabel eksogen tersebut. Ketiga variabel eksogen tersebut adalah umur istri UIT, lama pendidikan istri EDI, dan jumlah anak balita JAB. Nilai uji F-hitung yaitu 75.10, yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari persamaan curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Tabel 15. Hasil Pendugaan Parameter pada Persamaan Curahan Waktu Kerja Istri Di Luar Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep -101.328 -5.68 .0001 UIT -0.20156 -0.41 0.6857 EDI 21.28322 14.04 .0001 a JAB -13.25831 -2.48 0.0153 a R 2 = 0.74777 F-hitung = 75.10 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan kecuali variabel eksogen umur istri yang bertanda tidak sesuai dengan yang diharapkan dan tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan umur istri bertanda negatif. Artinya penambahan umur istri maka curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan menurun. Variabel eksogen dugaan umur istri tidak berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada umur istri yang lebih tua, anak-anak yang dipelihara oleh kaum ibu atau istri sudah beranjak besar sehingga istri sebagai ibu dapat mencurahkan waktu luangnya untuk bekerja di luar sub sektor perikanan. Selain itu, umur istri yang bertambah tidak menjadi penghalang istri untuk bekerja supaya dapat membantu suami dalam memenuhi kebutuhan rumahtangganya karena kemampuan sosial ekonomi rumahtangga nelayan tradisional yang masih rendah. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan istri bertanda positif. Artinya semakin tinggi pendidikan yang ditempuh istri maka semakin tinggi curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan istri berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena istri nelayan yang berpendidikan rendah memilih untuk tidak bekerja diluar sub sektor perikanan dan hanya mengurus rumahtangganya. Variabel eksogen dugaan jumlah anak balita bertanda negatif. Artinya semakin banyak jumlah anak balita maka curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan menurun. Variabel eksogen dugaan jumlah anak balita berpengaruh nyata terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Anak balita memerlukan perhatian ibu yang lebih besar sehingga waktu luang istri yang lebih banyak sangat diperlukan sehingga kondisi tersebut menyebabkan istri tidak mempunyai banyak waktu untuk mencurahkan waktu untuk bekerja di luar sub sektor perikanan.

7.5. Pendapatan Suami Di Dalam Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan disajikan pada Tabel 16. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.93601 berarti keragaman pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 93.601 persen dapat dijelaskan oleh empat variabel eksogen tersebut. Kelima variabel eksogen tersebut adalah produksi nelayan PRK, curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan CSD, harga jual ikan atau udang HJI, dan dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 274.25, yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Tabel 16. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Pendapatan Suami Di Dalam Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 39195.89 0.86 0.3906 PRK 0.332842 1.68 0.0980 b 0.5870279 CSD -193.903 -0.50 0.6200 -0.12654 HJI 88.50927 3.29 0.0015 a 0.8509467 D1 -271839 -9.69 .0001 a R 2 = 0.93601 F-hitung = 274.25 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan kecuali variabel eksogen curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan produksi nelayan bertanda positif. Artinya peningkatan produksi menyebabkan peningkatan pendapatan. suami di dalam sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan produksi nelayan berpengaruh nyata terhadap peningkatan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Nilai elastisitas pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan terhadap curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 0.587. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan tidak respon terhadap produksi nelayan. Produksi nelayan merupakan komponen penting dalam penentuan pendapatan nelayan atau suami di dalam sub sektor perikanan karena apabila produksi menurun maka nelayan mengalami kerugian dan berusaha mencari tambahan pendapatan lain dari sub sektor di luar sub sektor perikanan. Adanya perbedaan jenis hasil tangkapan yang diperoleh oleh nelayan yakni ikan dan udang dimana harga jual kedua komoditas juga berbeda sehingga hasil tangkapan ikan yang tinggi namun memiliki harga jual yang rendah menyebabkan pendapatan nelayan yang memperoleh ikan lebih rendah daripada hasil tangkapan udang. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan bertanda negatif. Artinya. peningkatan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan menyebabkan penurunan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Nilai elastisitas pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan terhadap curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 0.12654. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan tidak respon terhadap perubahan curahan waktu kerja suami di dalam sub sektor perikanan. Tenaga kerja yang mencurahkan waktunya untuk kegiatan produktif seperti bekerja di dalam sub sektor perikanan bertujuan untuk memperoleh pendapatan dalam memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Adanya karakteristik pekerjaan nelayan yang bersifat berburu ikan sehingga pendapatan yang diperoleh oleh nelayan tidak pasti dengan jam kerja tertentu. Variabel eksogen dugaan harga jual udang atau ikan bertanda negatif. Artinya. peningkatan harga jual ikan atau udang menyebabkan peningkatan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan harga jual ikan atau udang tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Nilai elastisitas pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan terhadap harga jual ikan atau udang sebesar 0.850. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan tidak respon terhadap perubahan harga jual ikan atau udang. Variabel eksogen dugaan dummy musim bertanda negatif. Artinya pada musim paceklik, pendapatan suami atau nelayan di dalam sub sektor perikanan rendah. Variabel eksogen dugaan berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada saat musim paceklik, ombak dan arus laut besar sehingga nelayan sulit untuk menangkap ikan di laut sehingga hasil tangkapan ikan menurun dan pendapatan suami atau nelayan pada musim paceklik menurun.

7.6. Pendapatan Suami Di Luar Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan pendapatan suami di luar sub sektor perikanan disajikan pada Tabel 17. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.82584 berarti keragaman pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan sebesar 82.584 persen dapat dijelaskan oleh tiga variabel eksogen tersebut. Ketiga variabel eksogen tersebut adalah curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan CSL, umur suami UMS dan lama pendidikan suami EDS dan dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 88.91 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari pendapatan suami di luar sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku pendapatan suami di luar sub sektor perikanan. Tabel 17. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Pendapatan Suami Di Luar Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter T hitung Prob |T| Elastisitas Intersep -8723.33 -0.40 0.6919 CSL 509.5849 3.36 .0012 a 1.0334807 UMS 704.5909 1.71 0.0919 b EDS -2738.82 -2.21 0.0301 a D1 60401.69 4.72 .0001 a R 2 = 0.82584 F-hitung = 88.91 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di luar sub sektor perikanan kecuali variabel eksogen lama pendidikan yang bertanda tidak sesuai dengan yang diharapkan. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan bertanda positif. Artinya peningkatan curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan menyebabkan peningkatan pendapatan. suami di luar sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan berpengaruh nyata terhadap peningkatan pendapatan suami di dalam sub sektor perikanan. Nilai elastisitas pendapatan suami di luar sub sektor perikanan terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan sebesar 1.033. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan pendapatan suami di luar sub sektor perikanan respon terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan. Waktu kerja yang dicurahkan oleh nelayan pada pekerjaan di luar sub sektor perikanan bertujuan untuk memperoleh tambahan pendapatan pada musim paceklik dalam memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Karakteristik pekerjaan di luar sub sektor perikanan berbeda dengan pekerjaan di dalam sub sektor perikanan dimana pendapatan di luar sub sektor perikanan telah ditetapkan berdasarkan jam kerja yang dilaksanakan oleh seorang tenaga kerja. Variabel eksogen dugaan umur suami bertanda positif. Artinya semakin bertambah umur suami maka semakin tingi pendapatan suami di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan umur suami berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada umur yang lebih tua, nelayan lebih banyak mengetahui kelemahan dan peluang dalam pekerjaan di luar sub sektor perikanan dan pada umur yang lebih tua, beban nelayan sebagai suami atau kepala keluarga semakin besar karena anak-anaknya sudah beranjak besar sehingga kebutuhan rumahtangga yang harus dipenuhi semakin banyak pula. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan suami bertanda negatif. Artinya semakin tinggi pendidikan yang ditempuh oleh nelayan maka pendapatan suami di luar sub sektor perikanan menurun. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pendapatan yang diperoleh dari pekerjaan di luar sub sektor perikanan lebih ditentukan oleh jam kerja dan bukan berdasarkan lama pendidikan yang ditempuh karena pendidikan yang dimiliki oleh nelayan hanya dari SD- SLTA. Variabel eksogen dugaan dummy musim bertanda positif. Artinya pada musim paceklik, pendapatan suami di luar sub sektor perikanan rendah. Variabel eksogen dugaan dummy musim berpengaruh nyata terhadap pendapatan suami di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada saat musim paceklik, ombak dan arus laut besar sehingga nelayan sulit untuk menangkap ikan di laut dan bekerja pada sub sektor di luar perikanan sehingga pendapatan suami di luar perikanan pada musim paceklik meningkat.

7.7. Pendapatan Istri Di Luar Sub Sektor Perikanan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan pendapatan suami di luar sub sektor perikanan disajikan pada Tabel 18. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.98655 berarti keragaman pendapatan istri di luar sub sektor perikanan sebesar 98.655 persen dapat dijelaskan oleh tiga variabel eksogen tersebut. Ketiga variabel eksogen tersebut adalah curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan CIL, umur istri UIT dan lama pendidikan istri EDI. Nilai uji F-hitung yaitu 1857.85 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari pendapatan istri di luar sub sektor perikanan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku pendapatan istri di luar sub sektor perikanan. Tabel 18. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Pendapatan Istri Di Luar Sub Sektor Perikanan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 2456.503 0.76 0.4485 CIL 831.1344 31.54 .0001 a 1.047454 UIT 71.83537 0.95 0.3458 EDI -966.353 1.54 0.1289 c R 2 = 0.98655 F-hitung = 1857.85 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap pendapatan istri di luar sub sektor perikanan kecuali variabel eksogen umur istri yang tidak berpengaruh nyata. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan bertanda positif. Artinya peningkatan curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan menyebabkan peningkatan pendapatan. istri di luar sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan berpengaruh nyata terhadap peningkatan pendapatan istri di luar sub sektor perikanan. Nilai elastisitas pendapatan istri di luar sub sektor perikanan terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan sebesar 1.047. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan pendapatan istri di luar sub sektor perikanan respon terhadap curahan waktu kerja istri di luar sub sektor perikanan. Waktu kerja yang dicurahkan oleh istri nelayan pada pekerjaan di luar sub sektor perikanan bertujuan untuk memperoleh tambahan pendapatan dalam memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Karakteristik pekerjaan di luar sub sektor perikanan yakni pendapatan di luar sub sektor perikanan telah ditetapkan berdasarkan jam kerja yang dilaksanakan oleh seorang tenaga kerja. Variabel eksogen dugaan umur istri bertanda positif. Artinya semakin bertambah umur istri maka semakin tinggi pendapatan istri di luar sub sektor perikanan. Variabel eksogen dugaan umur istri tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan istri di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan karena pada umur yang lebih tua, istri nelayan lebih banyak mengetahui kelemahan dan peluang dalam pekerjaan di luar sub sektor perikanan dan pada umur yang lebih tua, anak-anaknya sudah beranjak besar sehingga kebutuhan rumahtangga yang harus dipenuhi semakin banyak pula maka istri harus memberikan kontribusi pendapatan terhadap rumahtangga. Namun, faktor kesehatan dapat menyebabkan pendapatan istri semakin menurun seiring dengan bertambahnya umur. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan istri bertanda negatif. Artinya semakin rendah pendidikan yang ditempuh oleh istri nelayan maka pendapatan istri di luar sub sektor perikanan meningkat. Variabel eksogen dugaan lama pendidikan berpengaruh nyata terhadap pendapatan istri di luar sub sektor perikanan. Hal ini disebabkan pekerjaan di luar sub sektor perikanan yang dilakukan oleh istri bersifat informal dan tidak membutuhkan pendidikan yang tinggi dan umumnya, pendidikan istri nelayan rendah.

7.8. Konsumsi Pangan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan konsumsi pangan disajikan pada Tabel 19. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.97757 berarti keragaman konsumsi pangan sebesar 97.757 persen dapat dijelaskan oleh tiga variabel eksogen tersebut. Ketiga variabel eksogen tersebut adalah banyaknya anggota rumahtangga BAR, pendapatan total rumahtangga PTR dan dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 1104.30 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari konsumsi pangan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku konsumsi pangan. Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Konsumsi Pangan. Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 141745.2 6.81 .0001 BAR -8404.9 3.26 0.0017 a PTR 0.589463 27.94 .0001 a 0.8006078 D1 -90397.7 -12.64 .0001 a R 2 = 0.97757 F-hitung = 1104.30 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan kecuali banyaknya anggota rumahtangga. Variabel eksogen dugaan banyaknya anggota rumahtangga bertanda negatif dan berpengaruh nyata. Artinya peningkatan banyaknya anggota rumahtangga menyebabkan penurunan konsumsi pangan. Hal ini disebabkan karena kondisi miskin yang dialami oleh keluarga nelayan tradisional yang sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari walaupun banyak jumlah anggota rumahtangga yang ditanggung. Variabel eksogen dugaan pendapatan total rumahtangga bertanda positif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan. Artinya peningkatan pendapatan total rumahtangga menyebabkan peningkatan konsumsi pangan. Nilai elastisitas pendapatan suami di luar sub sektor perikanan terhadap curahan waktu kerja suami di luar sub sektor perikanan sebesar 0.800. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan konsumsi pangan tidak respon terhadap pendapatan total rumahtangga. Semakin banyak pendapatan rumahtangga maka anggota rumah berusaha untuk membeli bahan pangan dengan kualitas yang lebih baik dan jenis pangan yang lebih variatif. Namun, pangan yang dikonsumsi rumahtangga merupakan barang pertanian. Barang pertanian merupakan barang inferior yang mengalami perubahan konsumsi yang sangat kecil apabila terjadi perubahan pendapatan total rumahtangga. Variabel eksogen dugaan dummy musim bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi pangan. Pada musim paceklik, pendapatan yang dihasilkan oleh nelayan sebagai kepala rumahtangga di dalam sub sektor perikanan umumnya rendah sehingga nelayan sulit untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya khususnya untuk konsumsi pangan.

7.9. Konsumsi Non Pangan

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas pada persamaan konsumsi non pangan disajikan pada Tabel 20. Koefisien determinasi R 2 menunjukkan nilai 0.90613 berarti keragaman konsumsi pangan sebesar 90.613 persen dapat dijelaskan oleh empat variabel eksogen tersebut. Keempat variabel eksogen tersebut adalah banyaknya anggota rumahtangga BAR, konsumsi pangan KPN, pendapatan total rumahtangga PTR dan dummy musim D 1 . Nilai uji F-hitung yaitu 180.99 yang berarti secara bersama-sama variabel eksogen dari konsumsi non pangan dapat menjelaskan dengan sangat baik pada perilaku konsumsi non pangan. Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter dan Elastisitas pada Persamaan Konsumsi Non Pangan Variabel Parameter t hitung Prob |T| Elastisitas Intersep 25393.1 1.59 0.1155 BAR -2760.43 -1.40 0.1658 d KPN -1.44807 -5.31 .0001 a -4.813598 PTR 1.308479 6.57 .0001 a 1.7771743 D1 -38546 -4.48 .0001 a R 2 = 0.90613 F-hitung = 180.99 Keterangan : a berbeda nyata pada taraf uji α = 5 b berbeda nyata pada taraf uji α = 10 c berbeda nyata pada taraf uji α = 15 d berbeda nyata pada taraf uji α = 20 Seluruh variabel dugaan eksogen bertanda sesuai yang diharapkan dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi non pangan kecuali variabel eksogen dugaan banyaknya anggota rumahtangga. Variabel eksogen dugaan banyaknya anggota rumahtangga bertanda negatif dan berpengaruh nyata. Artinya peningkatan banyaknya anggota rumahtangga menyebabkan penurunan konsumsi non pangan. Hal ini disebabkan karena kondisi miskin yang dialami oleh keluarga nelayan tradisional yang sulit untuk memenuhi kebutuhan non pangan sehari-hari walaupun banyak jumlah anggota rumahtangga yang ditanggung. Variabel eksogen dugaan konsumsi pangan bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi non pangan. Artinya peningkatan konsumsi pangan menyebabkan penurunan konsumsi non pangan. Nilai elastisitas konsumsi non pangan terhadap konsumsi pangan sebesar 4.813. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan konsumsi non pangan respon terhadap konsumsi pangan. Rumahtangga nelayan tradisional adalah rumahtangga yang memiliki sosial ekonomi yang rendah sehingga apabila konsumsi pangan sebagai kebutuhan pangan sudah terpenuhi maka nelayan mengurangi pembelian untuk konsumsi non pangan. Variabel eksogen dugaan pendapatan total rumahtangga bertanda positif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi non pangan. Artinya peningkatan pendapatan total rumahtangga menyebabkan peningkatan konsumsi non pangan. Nilai elastisitas konsumsi non pangan terhadap pendapatan total rumahtangga. sebesar 1.777. Besarnya nilai elastisitas menunjukkan konsumsi non pangan respon terhadap pendapatan total rumahtangga. Semakin banyak pendapatan rumahtangga maka anggota rumah berusaha untuk memenuhi kebutuhan sekunder yakni konsumsi non pangan seperti pembayaran uang sekolah, iuran listrik dan air, pakaian dan untuk keperluan kesehatan. Selain itu, rumahtangga nelayan juga membeli barang-barang elektronik atau perhiasan. Barang elektronik atau perhiasan merupakan barang superior yang mengalami perubahan konsumsi yang sangat besar apabila terjadi perubahan pendapatan total rumahtangga. Variabel eksogen dugaan dummy musim bertanda negatif dan berpengaruh nyata terhadap konsumsi non pangan. Pada musim paceklik, pendapatan yang dihasilkan oleh nelayan sebagai kepala rumahtangga di dalam sub sektor perikanan umumnya rendah sehingga nelayan sulit untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya khususnya untuk konsumsi non pangan.

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG KEMISKINAN RUMAHTANGGA NELAYAN