Kondisi Umum Lokasi Penelitian

3

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kondisi Umum Lokasi Penelitian

Perairan Pantai Manyar merupakan bagian dari wilayah Ujungpangkah terletak di Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Gresik, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Panceng dan sebelah timur berbatasan dengan Selat Madura . Kecamatan Ujungpangkah dilalui oleh Sungai Bengawan Solo yang berakhir di Laut Jawa. Secara geografis, Gresik memiliki luas wilayah laut mencapai 5.773,8 km 2 dan wilayah daratan hanya 1.192 km 2 . Sepertiga wilayah Gresik merupakan pesisir pantai dengan panjang pantai 140 kilometer terbentang mulai Kecamatan Kebomas, Gresik, Bungah, Panceng dan Ujungpangkah. Selain sebagai kota pantai Gresik juga menjadi kota industri, yang memberi kontribusi terhadap pencemaran perairan di Gresik Sucipto, 2011. Kondisi perairan Gresik, Jawa Timur baik di Gresik, Kebomas, Manyar, Bungah, dan Ujungpangkah tercemar. Salah satu hasil penelitian Institut Teknologi Bandung bersama Pemerintah Kabupaten Gresik menyebutkan di perairan wilayah Ujungpangkah, indeks pencemaran di kawasan laut berada pada level 1-5 atau masuk kategori tercemar ringan. Beberapa zat ditemukan melebihi baku mutu diantaranya tembaga, kandungan tembaga mencapai 0,218 mgL dari standar baku mutu 0.005 mgL. Kandungan zat seng Zn mencapai 0,27 mgL melebihi baku mutu yang ditetapkan 0,1 mgL Sucipto, 2011. Selain zat-zat tersebut, kandungan liquid hydrocarbon hidrokarbon cair di Perairan Gresik juga mengkhawatirkan. Zat tergolong berbahaya ini masuk ke perairan kebanyakan berasal dari tumpahan minyak dan hasil buangan kegiatan. industri ke laut. Tumpahan bahan bakar perahu ini secara langsung terbuang ke laut bersamaan dengan limbah aktifitas kapal lainnya. Penurunan kualitas air ini diperkirakan mengganggu aktifitas nelayan dan petambak. Gangguan tersebut diantaranya yaitu pernurunan keberadaan ikan-ikan di laut Gresik dan budidaya tambak yang kurang berkembang karena daya dukung tambak terus menurun Sucipto, 2011.

2.2. Hidrokarbon