7
Gambar 2 Struktur Umum Tubuh Anemon Laut Metridium dengan Bagian Tubuh Memotong untuk Menggambarkan Anatomi Internal Fautin
Mariscal 1991.
2.2. Zooxanthellae
Zooxanthellae merupakan alga simbion bersel tunggal dari kelas Dinoflagellata Karako et al. 2001. Sel zooxanthellae berbentuk bulat berwarna
coklat dengan ukuran diameter sel 5 µm – 15 µm Stat et al. 2006. Sebagian besar zooxanthellae yang ditemukan berasal dari genus Symbiodinium Stat et al.
2006; Rosenberg et al. 2007; Venn et al. 2008; Bouchard Yamasaki 2008; Stambler 2011. Zooxanthellae dapat ditemukan hidup bebas di perairan atau
hidup bersimbiosis dengan hewan invertebrata laut, seperti pada hewan karang, anemon laut, dan kima Yellowlees et al. 2008. Gambar 3 menunjukkan
zooxanthellae yang terdapat pada beberapa spesies.
8
Gambar 3 Symbiodinium- Bentuk seperti Sel yang Terdapat di dalam Gastrodermal pada Beberapa Inang Antipatharian. a, b Sayatan
Melintang Tentakel A. Griggi, c Sayatan Membujur pada Rongga Tubuh Antiphates Grandis, dan d Sayatan Membujur pada Tentakel
C.
Cf. Anguina Skala Bar = 10 mm; Tanda Panah Menunjukkan Symbiodinium
Wagner et al. 2010. Zooxanthellae sebagai simbion pada tubuh inang dapat diturunkan secara
maternal dari induknya ke generasi selanjutnya melalui telur atau larva. Selain itu alga simbion juga dapat diperoleh dari lingkungan perairan sekitar mereka
Yellowlees et al. 2008.
2.3. Hubungan Simbiosis Anemon dan Zooxanthellae
Hubungan simbiosis anemon dan zooxanthellae merupakan simbiosis mutualisme Trench 1979; 1987, dalam Gibbons 2008. Hubungan ini bersifat
endosimbiotik dimana hewan simbion terdapat di dalam tubuh hewan inang. Zooxanthellae yang merupakan alga simbion dapat ditemukan di dalam vakuola
9
pada lapisan endodermis anemon Trench 1987, dalam Gibbons 2008. Gambar 4 menunjukkan tempat zooxanthellae ditemukan pada jaringan tentakel anemon.
Gambar 4 Sayatan Melintang Tentakel Anemon Heteractis Malu Menunjukkan Keberadaan Zooxanthellae pada Lapisan Endodermis.
Hubungan simbiosis antara anemon dengan zooxanthellae sebagian besar adalah proses metabolis alga-invertebrata. Proses ini berupa pengangkutan
nutrien inorganik melalui hewan inang invertebrata yang bersifat heterotrof kepada alga simbion yang autotrof Yellowlees et al. 2008. Hubungan simbiosis
ini didasari oleh kebutuhan energi yang diberikan zooxanthellae kepada hewan inang dari hasil fotosintesis dan sebaliknya hewan inang memberikan asupan
nutrien berupa nitrogen dan fosfor yang dibutuhkan oleh zooxanthellae Stambler 2010.
Zooxanthellae menyumbang 95 dari hasil fotosintesisnya untuk memenuhi kebutuhan energi bagi hewan karang Muscatine 1990, dalam Hoegh-
Guldberg 1999. Sementara itu zooxanthellae mendapat keuntungan berupa perlindungan dari grazer dan ketersediaan nutrien. Nutrien yang disediakan
diantaranya nitrogen, fosfor, dan karbondioksida sebagai bahan untuk fotosintesis.
10
2.4. Mekanisme Stres