Formulasi Masalah dalam Model

III MASALAH PENJADWALAN MATA KULIAH MAYOR-MINOR Bab ini akan membahas deskripsi masalah penjadwalan mata kuliah kurikulum mayor- minor, batasan masalah, dan asumsi yang digunakan dalam karya ilmiah ini, kemudian dilanjutkan dengan formulasi matematika terhadap permalahan tersebut. 3.1 Perumusan Masalah Kurikulum mayor-minor yang diterapkan IPB telah menginjak tahun ke enam. Pelaksanaan kurikulum ini dikelola oleh departemen dan Direktorat Administrasi Pendidikan, namun dalam pelaksanaannya masih ada beberapa masalah, antara lain terdapat jadwal kuliahresponsi mayor-minor yang tumpang tindih. Masalah jadwal perkuliahan mayor-minor yang tumpang tindih menyebabkan mahasiswa tidak nyaman dalam memilih mata kuliah yang akan diikuti pada suatu semester. Masalah tersebut sering dialami oleh mahasiswa setiap awal semester perkuliahan. Oleh karena itu, penulis akan menjadwalkan mata kuliah mayor-minor guna memberikan kenyamanan bagi semua pihak yang terkait dengan kurikulum ini. Penjadwalan ini dibuat menggunakan sejumlah mata kuliah yang akan dijadwalkan pada suatu semester, sejumlah ruangan yang dapat digunakan, sejumlah hari dalam seminggu, dan sejumlah periode waktu dalam sehari. Penjadwalan dilakukan sedemikian sehingga dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. semua mata kuliah mayor-minor dapat dijadwalkan tanpa ada mata kuliah yang tumpang tindih dalam semester yang sama, 2. untuk mata kuliah yang beresponsi, jadwal kuliah dan jadwal responsi harus dijadwalkan pada hari yang berbeda dan kuliah dijadwalkan sebelum responsi, 3. setiap mata kuliah dijadwalkan tepat dalam satu ruangan, satu hari, dan suatu periode waktu tertentu, 4. setiap mata kuliah dengan waktu tatap muka dua, tiga, atau empat jam harus dijadwalkan dalam satu hari dengan periode waktu yang berurutan, 5. setiap mata kuliah harus terjadwalkan sesuai dengan waktu tatap mukanya, 6. setiap mata kuliah dijadwalkan tepat satu kali dalam seminggu, 7. tidak ada jadwal kuliah atau responsi pada pukul 12.00-13.00 setiap harinya, 8. tidak ada jadwal kuliah atau responsi pada hari Jumat pukul 11.00-12.00, 9. perkuliahan dijadwalkan dari hari Senin sampai hari Jumat, 10. jika diperlukan penjadwalan di hari Sabtu, maka mata kuliah yang berjenis kuliah tanpa responsi tidak boleh dijadwalkan pada hari Sabtu dan dibatasi sampai periode waktu tertentu. Untuk membatasi masalah penjadwalan mata kuliah mayor-minor ini, maka digunakan beberapa asumsi antara lain: 1. setiap mata kuliah dijadwalkan sesuai dengan yang tertera pada buku Panduan Program Sarjana Institut Pertanian Bogor edisi 2011 tanpa mempertimbangkan mahasiswa yang tidak mengambil mata kuliah pada semester yang tertera pada buku panduan, mahasiswa yang mengulang, dan juga mahasiswa yang pernah mengambil cuti, 2. mata kuliah yang dijadwalkan terdiri atas mata kuliah mayor dan mata kuliah minor dan mata kuliah minor merupakan bagian dari mata kuliah mayor yang bersesuaian, 3. mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dari mayor yang berbeda boleh dijadwalkan secara bersamaan, 4. ada sejumlah ruangan yang bisa digunakan kapan saja, 5. semua dosen dan asisten bisa mengajar kapan saja.

3.2 Formulasi Masalah dalam Model

Matematika Berdasarkan data dan analisis yang didapatkan, maka dapat dibuat formulasi masalah tersebut ke dalam bentuk pemrograman linear integer. Bentuk formulasi masalah tersebut yaitu: Indeks = hari; Jika D = 6, maka hari ke 1 ialah Senin, hari ke 2 ialah Selasa, hari ke 3 ialah Rabu, hari ke 4 ialah Kamis, hari ke 5 ialah Jumat, dan hari ke 6 ialah Sabtu. ̂ = hari yang tidak boleh ada jadwal perkuliahan ̅ = hari dijadwalkan mata kuliah berjenis kuliah; ̅ D – 1 ̿ = hari dijadwalkan mata kuliah berjenis responsi; ̿ D = periode waktu; ̂ = periode waktu yang tidak boleh ada jadwal perkuliahan = mata kuliah; 6 ̅ = mata kuliah berjenis kuliah ̿ = mata kuliah berjenis responsi = ruangan; t = waktu tatap muka; t = pilihan dijadwalkannya setiap pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi; , dengan Q = kombinasi . m = 1 berlaku untuk setiap pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi yang akan dijadwalkan pada hari Senin kuliah dan Selasa responsi. m = 2 berlaku untuk setiap pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi yang akan dijadwalkan pada hari Senin kuliah dan Rabu responsi, dan seterusnya. = urutan pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi; = pilihan dijadwalkannya semua pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi; – Misalkan D = 6 dan S = 3, maka Q = kombinasi = 15, m = 1,2,...,15, serta r = 1,2,...,45. Untuk n = 1 pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi urutan pertama, maka r = 1,2,...,15. Untuk n = 2 pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi urutan kedua, maka r = 16,17,...,30. Untuk n = 3 pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi urutan ketiga, maka r = 31,32,...,45. Himpunan ̂ = himpunan mata kuliah mayor ̌ = himpunan mata kuliah minor A = himpunan pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi; A = ̅ ̿ B = himpunan pasangan hari untuk dijadwalkan pasangan mata kuliah berjenis kuliah dan responsi; B = ̅ ̿ Parameter = waktu tatap muka mata kuliah M = bilangan yang cukup besar nilainya = koefisien yang menggambarkan tingkat penolakan pada hari ke i untuk mata kuliah k = koefisien yang menggambarkan tingkat penolakan pada periode waktu ke j untuk mata kuliah k Variabel Keputusan { jika mata kuliah k dijadwalkan pada hari ke i periode waktu ke j dalam ruangan l lainnya. { jika mata kuliah k dijadwalkan pada hari ke i dalam ruangan l lainnya. { jika pilihan ke r tidak dipilih lainnya. Fungsi Objektif Fungsi objektif dari masalah ini ialah meminimumkan tingkat penolakan dosen yang diperoleh dari perkalian antara tingkat penolakan dosen terhadap hari dan mata kuliah tertentu dan variabel keputusan yang menyatakan mata kuliah tersebut dijadwalkan pada hari dan ruangan tertentu ditambah dengan perkalian antara tingkat penolakan dosen terhadap periode waktu dan mata kuliah tertentu dan variabel keputusan yang menyatakan mata kuliah tersebut dijadwalkan pada periode waktu dan ruangan tertentu. min ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ Kendala Kendala pada permasalahan ini ialah sebagai berikut: 1. Setiap hari dalam periode waktu yang sama hanya ada satu mata kuliah mayor- minor yang dijadwalkan. ∑ ∑ dengan ̂ ̌ 2. Setiap ruangan dalam satu hari dan periode waktu tertentu hanya digunakan untuk satu mata kuliah. ∑ 3. Setiap mata kuliah harus dijadwalkan sesuai dengan waktu tatap mukanya. ∑ ∑ ∑ 4. Setiap mata kuliah harus dijadwalkan sesuai dengan waktu tatap mukanya pada satu hari dan ruangan tertentu. ∑ 5. Setiap mata kuliah harus dijadwalkan sesuai dengan waktu tatap mukanya secara berurutan pada hari dan ruangan tertentu. a Jika mata kuliah k dijadwalkan mulai pada periode waktu pertama maka mata kuliah tersebut dilaksanakan selama periode waktu. t t .. b Jika mata kuliah k dijadwalkan selesai pada periode waktu terakhir T maka mata kuliah tersebut harus dimulai – periode waktu sebelum periode waktu ke . –t t .. – c Jika mata kuliah k dijadwalkan mulai pada periode waktu ke j maka mata kuliah tersebut harus dilaksanakan selama periode waktu. t t t .. 6. Setiap mata kuliah harus tepat satu kali dijadwalkan dalam seminggu. ∑ ∑ 7. Kuliah dan responsi harus dilakukan pada hari yang berbeda dan kuliah dijadwalkan sebelum responsi. ∑ ̅ ̅ ̿ ̿ – M – dengan ∑ – – Karena – maka untuk 1,2,..., dan untuk setiap n , kendala tersebut dapat diganti dengan: ∑ – dengan merupakan banyaknya kombinasi dari D hari yang berbeda jika dipilih sebanyak dua hari untuk kuliah dan responsi. 8. Untuk semua hari, semua mata kuliah, dan semua ruangan pada periode waktu tertentu tidak boleh ada jadwal perkuliahan. ̂ ̂ 9. Untuk semua mata kuliah dan semua ruangan pada hari dan periode waktu tertentu tidak boleh ada jadwal perkuliahan. ̂ ̂ ̂ ̂ 10. Jika diperlukan penjadwalan di hari Sabtu, maka mata kuliah yang berjenis kuliah tanpa responsi tidak boleh dijadwalkan pada hari Sabtu. ̅ 11. Jika diperlukan penjadwalan di hari Sabtu, maka penjadwalan dibatasi sampai periode waktu tertentu. ̂ ̂ 12. Semua variabel keputusan adalah integer nol atau satu. { } { } { } IV STUDI KASUS PENJADWALAN MATA KULIAH MAYOR-MINOR

4.1 Deskripsi