cix Berdasarkan hasil analisis data di atas dapat dilakukan pengujian hipotesis
sebagai berikut:
1. Pengujian Hipotesis I
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan dengan metode terdistribusi memiliki skore yang berbeda dengan latihan dengan metode padat.
Hal ini dibuktikan dari nilai F
hitung
= 6.587 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H
ditolak. Yang berarti bahwa latihan dengan metode terdistribusi memiliki skore yang berbeda dengan latihan dengan metode padat dapat diterima
kebenarannya. Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata latihan dengan metode terdistribusi memiliki skore yang lebih baik dari pada latihan dengan
metode padat, dengan rata-rata skore masing-masing yaitu 51.925 dan 47.975.
2. Pengujian Hipotesis II
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok tinggi memiliki skore keterampilan menembak hoki lapangan
yang berbeda dengan mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok rendah. Hal ini dibuktikan dari nilai F
hitung
= 64.912 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol H
ditolak. Yang berarti bahwa mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok tinggi memiliki skore keterampilan menembak hoki lapangan yang
berbeda dengan mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok rendah dapat diterima kebenarannya.
Dari analisis lanjutan diperoleh bahwa ternyata mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok tinggi memiliki skore keterampilan menembak hoki lapangan
cx yang lebih baik dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok rendah,
dengan rata-rata skore masing-masing yaitu 56.15 dan 43.75.
3. Pengujian Hipotesis III
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi antara metode latihan dan fleksibilitas togok terhadap keterampilan menembak hoki lapangan sangat
bermakna. Karena F
hitung
= 0.001 F
tabel
= 4.11. Dengan demikian hipotesa nol diterima. Berarti tidak terdapat pengaruh interaksi yang signifikan antara metode
latihan dan fleksibilitas togok terhadap keterampilan menembak hoki lapangan.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran yang lebih lanjut mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan. Berdasarkan pengujian
hipotesis telah menghasilkan dua kelompok kesimpulan analisis yaitu : a Perbedaan pengaruh yang bermakna antara faktor-faktor utama penelitian. Faktor
utama yang diteliti meliputi: 1 Perbedaan jenis metode latihan terdistribusi dan metode latihan padat
2 Perbedaan tingkat fleksibilitas togok tinggi dan rendah b Pengaruh interaksi yang bermakna antara faktor-faktor utama dalam bentuk
interaksi dua faktor. Kelompok kesimpulan analisis dapat dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut:
Perbandingan Metode Latihan Terdistribusi dan Padat
Berdasarkan pengujian hipotesis pertama ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan
cxi dengan metode terdistribusi dan kelompok mahasiswa yang mendapatkan latihan
dengan metode padat terhadap skore keterampilan menembak hoki lapangan. Pada kelompok mahasiswa yang mendapat latihan dengan metode terdistribusi
mempunyai skore keterampilan menembak hoki lapangan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok mahasiswa yang mendapat latihan dengan
metode padat. Latihan keterampilan menembak dengan metode padat adalah latihan
keterampilan menembak yang dilakukan secara berulang-ulang dan kontinyu, dengan periode istirahat yang pendek. Latihan dengan metode padat yaitu,
dengan pembatasan istirahat disela-sela percobaan. Pada kondisi padat cenderung mengurangi penampilan jika dibandingkan dengan dengan yang waktu
istirahatnya lebih banyak. Latihan dengan metode padat dapat menyebabkan kelelahan sehingga berpengaruh terhadap kesempurnaan gerakan yang dilakukan,
selain itu pengontrolan dan perbaikan terhadap teknik gerakan sulit dilakukan, sebab tidak ada waktu istirahat.
Latihan keterampilan menembak dengan metode terdistribusi yaitu latihan keterampilan menembak yang dilakukan secara berulang-ulang, dimana
antar ulangan diselingi waktu istirahat yang cukup. Pada latihan ini pemain selalu mendapat istirahat yang cukup sehingga akan memungkinkan pemain untuk
dapat melakukan gerakan dengan teknik sempurna, selain itu perbaikan terhadap pola gerakan yang dilakukan akan mudah dilakukan.
Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata skore keterampilan menembak hoki lapangan yang
cxii dihasilkan oleh latihan dengan metode terdistribusi nilai 3.95 lebih tinggi dari
pada dengan latihan dengan metode padat.
Perbandingan antara Taraf Fleksibilitas Togok Tinggi dan Rendah
Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok tinggi dan
fleksibilitas togok rendah terhadap skore keterampilan menembak hoki lapangan. Pada kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok tinggi mempunyai skore
keterampilan menembak hoki lapangan lebih baik dibanding kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok rendah.
Berdasarkan pengujian hipotesis ke dua ternyata ada perbedaan pengaruh yang nyata antara kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok tinggi dan
fleksibilitas togok rendah terhadap hasil keterampilan menembak hoki lapangan. Pada kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok tinggi mempunyai skore
keterampilan menembak hoki lapangan lebih tinggi dibanding kelompok mahasiswa dengan fleksibilitas togok rendah. Pada kelompok mahasiswa
fleksibilitas togok tinggi memiliki potensi yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok rendah.
Fleksibilitas togok merupakan kemampuan yang mendasari dari gerak yang dilakukan seseorang. Fleksibilitas togok yang rendah menyebabkan
gerakan kaku, sehingga mengurangi keleluasaan dan keluwesan gerakan, yang merupakan unsur penting penentu dalam keberhasilan tembakan hoki lapangan.
Mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok tinggi memiliki kemampuan untuk
cxiii melakukan gerakan keterampilan yang lebih baik, dari pada mahasiswa yang
memiliki fleksibilitas togok rendah Dari angka-angka yang dihasilkan dalam analisis data menunjukkan
bahwa perbandingan rata-rata skore keterampilan menembak hoki lapangan pada mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok rendah 12.4 yang lebih tinggi dari
pada kelompok mahasiswa yang memiliki fleksibilitas togok tinggi.
Pengaruh interaksi Antara Metode Latihan Dengan Fleksibilitas Togok
Dari tabel ringkasan hasil analisis varian dua faktor, nampak bahwa faktor-faktor utama penelitian dalam bentuk dua faktor tidak menunjukkan
pengaruh interaksi yang nyata. Berdasarkan hasil ini, berarti pengungkapan kajian teori sampai pada
hipotesis yang telah diungkapkan ternyata tidak sesuai dengan dugaan peneliti. Dengan tidak terjadi nya pengaruh interaksi dalam penelitian ini berarti metode
latihan terdistribusi dan metode latihan padat teryata tidak saling terjadi persilangan diantara keduanya dimana dalam penerapan serta dalam pengunaan
metode latihan baik terdistribusi maupun latihan padat tidak terlalu membutuhkan fleksibilitas togok, baik fleksibilitas togok tinggi maupun
fleksibilitas togok rendah. Untuk memperjelas hasil pengujian bentuk interaksi AB terbentuklah
tabel di bawah ini.
Tabel 19. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, dan Interaksi Faktor, B dan A Terhadap Keterampilan Menembak Hoki Lapangan.
Faktor B = Metode latihan menembak hoki
lapangan
cxiv Taraf
b
1
b
2
Rerata b
1
– b
2
a
1
58.15 54.15
56.150 4.00
A = Fleksibilitas togok
a
2
45.7 41.8
43.750 3.90
Rerata 51.925
47.975 49.950
12.4 a
1
– a
2
12.45 12.35
3.95 -
Interaksi antara dua faktor penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
b1 b1
b2 b2
10 20
30 40
50 60
70
1 2
b1 b2
a1 a1
a2 a2
10 20
30 40
50 60
70
1 2
B1 B2
a
Gambar 12. Bentuk Interaksi Perubahan Besarnya Skore Keterampilan Menembak Hoki lapangan
Keterangan : : b
1
= Latihan dengan metode terdistribusi : b
2
= Latihan dengan metode padat. : a
1
= Fleksibilitas togok tinggi : a
2
= Fleksibilitas togok rendah
cxv Atas dasar gambar 6 di atas, bahwa bentuk garis perubahan besarnya nilai
keterampilan menembak hoki lapangan adalah sejajar dan tidak bersilangan. Garis skore keterampilan antar kelompok tidak memiliki suatu titik pertemuan
atau tidak terjadi persilangan. Antara jenis latihan menembak hoki lapangan dan tingkat fleksibilitas togok memiliki tidak titik persilangan. Berarti tidak terdapat
interaksi yang signifikan diantara keduanya. Gambar tersebut menunjukkan bahwa fleksibilitas togok tidak berpengaruh terhadap penggunaan metode latihan
menembak hoki lapangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dicapai, ternyata mahasiswa yang
memiliki fleksibilitas togok rendah dengan latihan dengan metode padat, memiliki skore keterampilan menembak hoki lapangan yang lebih baik
dibandingkan mahasiswa dengan fleksibilitas togok tinggi dan mendapat perlakuan latihan dengan metode padat. Mahasiswa yang memiliki fleksibilitas
togok tinggi memiliki skore keterampilan menembak hoki lapangan yang besar jika dilatih dengan latihan dengan metode terdistribusi. Kefektifan penggunaan
metode latihan menembak hoki lapangan dipengaruhi oleh klasifikasi fleksibilitas togok yang dimiliki mahasiswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN