2.6 DNA dan Inhibitor Topoisomerase
DNA Topoisomerase mempunyai fungsi penting dalam metabolisme DNA, kedua Topoisomerase I dan II secara luas berhubungan dengan kemoterapi
kanker.  Sejak  tahun 1980-an enzim DNA Topoisome rase digunakan sebagai molekul target untuk pencarian dan penemuan obat antikanker yang rasional dan
lebih selektif.  Cara ini sangat baik untuk mengevaluasi senyawa bioaktif antikanker, bahan  yang positif  sebagai inhibitor topoisomerase  menunjukkan
aktivitas  antikanker pada pengujian in-vivo Cumming and Smith 1991; Pommier 1993.
Alasan enzim  topoisomerase digunakan sebagai molekul target, antara lain : enzim DNA Topoisomerase adalah enzim yang mempunyai fungsi cukup penting
dalam proses intraseluler dari sel kanker, antara lain berperan dalam proses replikasi, transkripsi, rekombinasi DNA dan proses proliferasi dari sel kanker
Pommier 1993. Umumnya mekanisme kerja antikanker berdasarkan atas gangguan pada salah satu proses esensial  yang  dapat menekan pertumbuhan atau
proliferasi sel dengan mengganggu metabolisme sel kanker. Enzim DNA topoisimerase topo I dan II adalah target molekuler dari
beberapa zat antikanker yang potensial, dengan demikian inhibitor dari enzim ini potensial untuk obat antikanker.  Pertumbuhan tumor dapat dihambat dan
dijinakkan ke tahap dorman melalui pemblokiran proses angiogenesisnya. Angiogenesis adalah proses terbentuknya pembuluh darah baru dari pembuluh
darah yang telah ada. Komponen antiangiogenesis mampu menurunkan laju pertumbuhan tumorkanker.  Dengan dihambatnya aktivitas enzim DNA
topoisomerase oleh senyawa inhibitor, maka proses terjadinya ikatan antara enzim dengan DNA sel kanker semakin lama,  sehingga akan terbentuk  Protein Linked
DNA Breaks PLDB. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya  kerusakan DNA sel kanker dan selanjutnya berpengaruh terhadap proses dalam sel khususnya proses
replikasi, serta diakhiri dengan kematian sel kanker Hsiang 1989 ; Joseph 1989. Senyawa flavonoid dari benalu secara umum adalah senyawa  kuersetin
Nararto 1996; yang bersifat inhibitor terhadap enzim DNA topoisomerase sel kanker Andreas  et al.  1995.  Laporan lain yang menyatakan bahwa senyawa
flavonoid jenis lain seperti metiltrisetin mampu menghambat aktivitas enzim DNA topoisomerase sel kanker Abdellatif  1996.
Enzim topoisomerase adalah enzim yang  berperan dalam proses replikasi, transkripsi dan rekombinasi  DNA dan juga proses proliferasi dan diferensiasi sel
normal dan sel kanker. Enzim ini merupakan target bahan bioaktif yang me miliki aktivitas antikanker, karena dengan dihambatnya enzim DNA topoisomerase
maka proses dalam sel akan terhenti dan akhirnya akan terjadi kematian sel tersebut Andreas  et al. 1995.
Menurut  Ammon  dan Osheroff  1995,  bahan alam yang diisolasi  dan bersifat antikanker  serta  memiliki molekul target enzim DNA topoisomerase
antara lain  camptothecin  dari tanaman  Camptotheca acuminata  Famili Nyssaceae, andriamycin, doxorubicin, mitoxantron dan etoposide VP-16,
teniposide V-26 Gambar 6.
Gambar  6  Struktur beberapa topoisomerase poison Ammon dan Osheroff  1995
Aktivitas inhibisi  terhadap kerja dari enzim DNA topoisomerase sebagai target obat antikanker melalui dua mekanisme yaitu penghambatan katalitik
catalytic inhibitor dan poison cleavable complex. Perbedaan mekanisme keduanya ditunjukkan pada Gambar 7.
INHIBITOR TOPOISOMERASE I INHIBITOR TOPOISOMERASE II
Gambar  7  Perbedaan antara  inhibitor katalitik dan poison Topogen  2006.
Gambar  7  merupakan reaksi normal sekuen diagram tengah  yang melibatkan pengikatan  DNA  dan  diikuti  oleh pembelahan DNA untai tunggal
maupun ganda serta pelekatan kembali dan  pelepasan enzim.  Inhibitor diagram kiri memblokir tahap pengikatan awal atau dengan kata lain mengganggu
kemampuan enzim untuk menggunakan DNA dalam pembelahan.  Dalam hal ini, tidak ada relaksasi DNA atau dekantanasi DNA hanya topo 2 ketika aktivitas
katalitik diblok oleh obat. Topo poison diagram kanan bekerja pada tahap pembelahan yang menstabilkan kompleks pembelahan dan menghambat tahap
pelekatan kembali. Dengan kata lain agen ini bertujuan “meracuni” reaksi melalui penstabilan pembelahan intermediet dan pemanjangan umur dari kompleks
pembelahan normalnya sangat pendek. Inhibisi dari kerja topoisomerase mungkin melibatkan penghambatan
“konvensional” dimana aktivitas  enzim dihambat atau diperlambat. Sebagai contoh  pengikatan inhibitor pada sisi aktif atau perubahan  sifat pengikatan dari
enzim dengan substrat. Tipe penghambatan ini umumnya ditunjukkan sebagai aktivitas penghambatan katalitik relaksasi Webb dan Ebeler  2004.
3  METODOLOGI
3.1    Waktu dan Tempat Penelitian