PERSEPSI MEREK DAN GAYA HIDUP PEMAKAI TAS “CHANNEL” (Studi Pada KonsumenOnline Shop)

(1)

i

PERSEPSI MEREK DAN GAYA HIDUP PEMAKAI TAS “CHANNEL” (Studi Pada KonsumenOnline Shop)

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

0leh: Faiqotul Hima 201110160311192

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

ii

PERSEPSI MEREK DAN GAYA HIDUP PEMAKAI TAS “CHANNEL” (Studi Pada KonsumenOnline Shop)

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai

Derajat Sarjana Ekonomi

0leh: Faiqotul Hima 201110160311192

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “PERSEPSI MEREK DAN GAYA HIDUP PEMAKAI TAS CHANNEL (studi pada konsumen online shop)”. Tugas akhir ini merupakan hasil penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang bersifat deskriptif, menggambarkan bagaimana aktifitas belajar, kemampuan pemecahan masalah dan motivasi belajar peserta didik. Aktivitas belajardilihat melalui analisis data hasil observasi yang dilakukan oleh para observer, kemampuan pemecahan masalah dilihat dari hasil tes akhir peserta didik dan motivasi belajar peserta didik dilihat dari angket motivasi belajar yang diisi oleh peserta didik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat selesai berkat bimbingan, bantuan, dan motivasi dari banyak pihak.Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebagai berikut.

1. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

2. Dr. Marsudi, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Malang

3. Drs. Marsudi, MM selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah sudi meluangkan waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat guna penyusunan skripsi ini.

4. Baroyah Mila Shanty,S.E, MM, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang penuh kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya penelitian skripsi ini.

5. Staf Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak memberikan bekal ilmu peneliti selama dalam menempuh kuliah


(12)

iv

6. Orang Tuaku, bapak dan ibu dan keluarga besar tercinta yang selalu memberikan doa restu dan dukungannya

7. Terima kasih teman – teman kelas manajemen D-2011

8. Terima kasih Mita, Shintya, Rita sudah menjadi sokamp – sokamp terbaik selama masa kuliah di UMM.

9. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada peneliti semoga mendapat balasan dari Allah SWT dan peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembang ilmu pengetahuan.

WassalamualaikumWr. Wb.

Malang, 28 Januari 2016


(13)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAKSI ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Batasan Penelitian ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

B. Kajian Pustaka ... 10

1. Perilaku Konsumen ... 10

2. Merek (Brand) ... 14

3. Tujuan Merek ... 15

4. Strategi Merek ... 16

5. Indikator Merek ... 18

6. Gaya Hidup ... 19

C. Kerangka Pikir ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi Penelitian ... 26

C. Definisi Operasional danPengukuran Variabel ... 26

D. Populasidan Sampel Penelitian ... 30

E. Jenis Data Dan Sumber Data ... 31


(14)

vi

G. Alat Pengukur Data ... 32

H. Analisis Data... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 35

B. Gambaran Karakteristik Responden ... 36

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian ... 41

D. Diskripsi Jawaban Responden ... 44

E. Hasil Analisis Data Dan Pembahasan ... 54

F. Pembahasan ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 67

B. Saran ... 68 DAFTAR PUSTAKA


(15)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Rentang Skala ... 33

Tabel 4.1 Jumlah Penjualan ... 36

Tabel 4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanUsia ... 37

Tabel 4.3 KarakteristikRespondenBerdasarkanPendidikan ... 38

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Per Bulan ... 40

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas ... 42

Tabel 4.6 Hasil Uji Reabilitas ... 44

Tabel 4.7 Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Citra Merek (X1) ... 45

Tabel 4.8 Diskripsi Jawaban Responden Mengenai Gaya Hidup (X2) ... 50

Tabel 4.9 Hasil Analisis Rentang Skala Citra Merek (X1) ... 54


(16)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1Kerangka Pikir Penelitian... 25


(17)

ix

DAFTAR PUSTAKA

A.B. Susanto dan Himawan Wijanarko, 2004, Power Branding, Jakarta : Quantum Bisnis dan Manajemen.

Alma, Buchari, 2005. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, Bandung: CV. Alfabeta.

Bilson Simamora, 2003, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Penerbit PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Dann, Susan & Stephen Dann. 2001. Strategic Internet Marketing. Melbourne: John Willey & Sons A ustralia. LTD.

Ermanza, Gita Handayani, 2007, Hubungan antara Harga Diri dan Citra Tubuh pada Remaja Putri yang Mengalami Obesitas dari Sosial Ekonomi Menengah.

Fandy, Tjiptono, 2005, Strategi Pemasaran. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.

Henry Simamora, 2000, ”Pemasaran”, Edisi Kedua, UPP AMP YKPN

Kasali, Rhenald. 2001. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi Targeting Positioning Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Kevin Lane Keller., 2003, Strategic Brand Manajemen, Second Edition, Prentice Hall

Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran: Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Prehallindo: Jakarta.

Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jilid 2. PT Indeks. Jakarta.

Kotler, Philip dan Gary Amstrong ,2009, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, Jilid 1, Penerbit PT. Indeks Kelompok Gramedia: Jakarta.

Lamb, Charles W; Joseph F. Hair; dan Carl McDaniel. 2001. Pemasaran.. Alih Bahasa. David Octarevia. Edisi Pertama. Jilid Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Masri Singarimbun & Sofyan Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi. Revisi, PT. Pustaka LP3ES


(18)

x

Nadia Lona Trista, 2013, Pengaruh citra merek dan kepercayaan merek terhadap pengambilan keputusan pembelian Toyota Avanza dikota Semarang, Skripsi Universitas Sebelas Maret.

Rian Surenda , 2010, Pengaruh gaya hidup terhadap keputusan pembelian Blackberry” tentang keputusan pembelian Blackberry, Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.

Setiadi, Nugroho J. 2003, Perilaku Konsumen. Kencana. Jakarta. Sunarto., 2003, Akuntansi Biaya, Edisi Revisi, AMUS, Yogyakarta Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung

________, 2012, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh , Penerbit Alfabeta CV, Bandung

Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press. Suryabrata

Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian, Edisi Revisi Keempat. Penerbit Cipta, Jakarta.

Wisudawati, 2014, Pengaruh citra merek dan gaya hidup terhadap keputusan pembelian tas Hermes tiruan pada wanita karir, Skripsi Universitas Airlangga.


(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis yang semakin maju mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal maupun global dan ketikpastian memaksa perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu memenangkan persaingan di bisnis global. Pada saat ini persaingan bisnis untuk memperebutkan pembeli dan pelanggan tidak hanya berfokus pada harga saja, melainkan pada aspek citra merek. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam menghadapi persaingan tersebut adalah dengan menganalisis apa yang diinginkan oleh konsumen. Meskipun pemasar sudah memiliki segmen konsumen yang dianggap bisa mempengaruhi keputusan konsumen agarmemilih merek mereka, namun tekanan persaingan yang gencar dan yang sengaja diarahkan untuk mengubah keputusan konsumen, tidak diabaikan karena akan membuat konsumen mengubah keputusannya.

Sebuah merek memberikan suatu jaminan terhadap kualitas yang diberikan oleh sebuah produk dan jasa. Bagi konsumen kondisi ini menunjukkan bahwa merek tidak hanya mempengaruhi pandangan konsumen terhadap suatu produk dan jasa tetapi juga memberikan keuntungan bagi konsumen dengan rendahnya resiko pembelian. Setiap bisnis hal yang terlebih dahulu dilihat oleh konsumen adalah merek. Jadi walaupun sebelumnya konsumen belum pernah merasakan produk


(20)

2

tersebut, namun dengan adanya merek yang sudah dikenalnya maka hal itu pula yang dapat membuat konsumen memutuskan agar membeli produk tersebut. Kondisi ini menjadikan analisis terhadap perilaku konsumen menjadi hal penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Perilaku konsumen memberikan dukungan dalam upaya untuk memaksilkan potensi yang dimiliki perusahaan untuk meningkatkan penjualan yang akan dilakukan. Analisis terhadap perilaku konsumen pada prinsipnya mencakup mengenai produk yang ditawarkan kepada konsumen dan perilaku konsumen sendiri dalam memberikan tanggapan terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan memberikan dukungan dalam upaya untuk mendukung proses pembelian yang akan dilakukan konsumen. Salah satu unsur dari produk adalah merek, dimana merek juga merupakan hal terpenting karena merek akan membawa citra suatu perusahaan. Merek (brand)

sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang atau jasa pesaing. Persoalan merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus oleh setiap perusahaan. Merek-merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti tidak hanya sukses mengalahkan hitungan-hitungan rasional, tetapi juga canggih mengolah sisi-sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai tinggi karena ada brand building acivity yang bukan sekedar

berdasarkan komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat merek tersebut.


(21)

3

Analisis terhadap perilaku konsumen yaitu mengenai analisis terhadap gaya hidup, yang merupakan salah satu indikator dari faktor pribadi yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang dan menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya. Oleh karena itu dalam kaitannya sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen gaya hidup sering dikaitkan dengan produk dan jasa tertentu yang berhubungan dengan kelas sosial seseorang. Dimana dalam keputusan pembelian harga bukan menjadi pertimbangan utama namun kenyaman,dan penerimaan lingkungan menjadi mendorong kuat dalam pertimbangan pembelian.

Masyarakat Indonesia senang memperhatikan tren busana dan asesorisnya. Gaya hidup seperti ini berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk fashion, dimana hal ini identik dengan konsumen wanita

sebagai kelompok yang selalu peka terhadap keberadaan atau perkembangan

fashion. Keadaan tersebut mendorong para pengusaha retail harus benar-benar

memahamiapayang diinginkan konsumen, kini mencoba mengembangkan bisnisnya secara massal. Perilaku masyarakat Indonesia yang mudah menyerap

tren busana terbaru ini merupakan peluang lebar bagi para pelaku bisnis fashion. Industri clothing danaccessories merupakan bagian dari industri

fashion yang berawal dari aktivitas kultural yang menjadi gaya hidup di perkotaan (Handayani, 2007), kemudian melahirkan produk-produk penunjang


(22)

4

aktivitas tersebut untuk komunitasnya sendiri, yang kemudian memunculkan berkembangnya suatu usaha yang bergerak bergerak dalam bidang fashion.

Wanita yang bekerja di sektor informal tidak terlalu mempersoalkan penampilan, karena mereka tidak banyak berhubungan dengan dunia luar yang menuntut mereka untuk berpenampilan menarik dan rapi. Sebaliknya wanita karir yang harus berhadapan dengan publik membutuhkan busana dan aksesoris untuk mendukung penampilan mereka.Bagi wanita yang bekerja di perkantoran atau yang berhubungan dengan banyak orang, penampilan berbusana merupakan hal yang paling harus diperhatikan agar penampilan tampak lebih rapi dan menarik.Busana dan aksesoris yang mereka butuhkan antara lain adalah

tas, sepatu dan kacamata. Berbagai jenis atau merek yang ditawarkan oleh perusahaan menjadikan konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan produk yang terbaik sesuai dengan harapan. Pada produk tas sendiri juga terjadi persaingan, dimana merek tas yang banyak dipasar yaitu meliputi tas Hermes, Elisabeth, Gosh, Donatello dan juga merek Chanel.

Wanita sebagai salah satu objek dan subjek perkembangan trend dan fashion, merupakan objek pemasaran yang potensial bagi peritel fashion.

Ditambah dengan perubahan paradigma bahwa wanita „setara dengan pria‟.Wanita dapat melakukan berbagai aktivitas baik aktivitas ekonomi (bekerja) maupun aktivitas lainnya sesuai dengan keinginannya. Saat ini wanita digolongkan menjadi beberapa golongan, yakni wanita pekerja domestik dan wanita karir. Wanita memiliki kepekaaan dalam penggunaan berbagai sosial


(23)

5

media yang mendukung proses untuk mendapatkan produk yang diharapkan, dimana salah satunya yaitu dengan menggunakan sosial media untuk melakukan transaksi yang akan dilakukan. Sosial media banyak digunakan untuk menawarkan produk-produk fashion, kecantikan, sepatu dan produk lainnya

seperti tas.

Saat ini tas merupakan salah satu kebutuhan wanita. Di pasar brand

beragam atau merek tas bisa menjadi pilihan wanita untuk menjalankan aktivitas pekerjaannya. Seiring perkembangan trend fashion tas memiliki variasi

bentuk model serta warna. Salah satunya merek Channel meluncurkan tas untuk semua kebutuhan. Harga tas yang ditawarkan oleh desainer tas kelas dunia

tersebut bervariasi dengan kisaran puluhan juta rupiah.Selain sebagai penunjang penampilan, tas juga mempengaruhi citra penggunanya. Karena hargasangat mahal, mereka yang mampu membeli tas merek kelas dunia dianggap lebih bergengsi. Mereka juga diposisikan pada kelas sosial tertentu. Mengingat harga tas importsangat mahal hanya wanita eksekutif berpenghasilan tinggi yang dapat membelinya.

Perkembangan social media secara tidak langsung mendukung

menjamurnya online shop di Indonesia. Dimulai dengan kemunculan Facebook, Twitter hingga Instagram, online shop tidak lagi menjadi barang asing di

Indonesia. Menurut (Susan&Dann, 2011) online shop berasal dari kata Online

yaitu aktifitas mengakses internet dan shopping yaitu belanja. Online shop


(24)

6

yaitu melalui toko online yang ada di internet. Online shop telah banyak di facebook searah dengan semakin berkembangnya bisnis dan meningkatnya

kebutuhan di masyarakat. Barang barang yang di jual hampir semua ada di

facebook seperti pakaian, aksesoris, tas, buku, sepatu, dapat dijajakan dalam

situs jejaring sosial tersebut.

Belanja menjadi hal yang sangat mudah dilakukan oleh siapapun dalam

onlineshop di akun facebook. Kelebihan spesifik dari pemasaran menggunakan

media facebook adalah pasar yang aktif teknologi. Pengguna facebook pasti

memiliki gadget yang mendukung aplikasi tersebut, yaitu android phones

maupun iPhone. Hal ini berarti facebook memiliki pengguna yang rata-rata

kelas menengah ke atas. facebook memang digunakan sebagai aplikasi berbagi

foto, fitur-fitur yang tersedia di facebook akan mendukung gambar produk yang

di upload di dalamnya.

Keputusan seorang dalam memilih sesuatu tergantung dari berbagai hal. Faktor pribadi yang dimaksud ialah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli Kotler (2005:202). Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya, sedangkan kepribadian merupakan karakteristik individu yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Ketika seseorang telah memperoleh penghasilan sendiri, seseorang dapat dengan leluasa membelanjakan apa yang telah dihasilkannya. Seperti membeli keperluan untuk menunjang kebutuhan penampilannya.Nama


(25)

7

perusahaan yang membeli “Channel” telah identik produk parfum dan digunakan berbagai selebriti papan atasdunia termasuk Nicole Kidman, dan

Coco Mademoiselle ditambah lagi Marilyn Monroe, yaitu salah satu selebriti

terkenal yang digambarkan dirinya dengan percikan sebotol parfum Channel No.5. Iklan pada produk tersebut merupakan iklan yang paling terkenal dari semua iklan Channel, dan terus menjadi salah satu yang terbesar dan popular dalam periklanan televisi. Berdasarkan uraian di atas akan diangkat “Persepsi Merek dan Gaya Hidup Pemakai Tas Channel”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap merek (image) tas Channel?

2. Bagaimana gaya hidup (lifestyle) konsumen tas Channel?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada merek (mudah dikenali, reputasi yang baik, selalu diingat (Keller, 2009) produk tas channel dikalangan pemakai dan gaya hidup activity (aktivitas), interest (minat) dan opinion (pendapat) (Sunarto, 2000:103) penggunaan tas channel oleh


(26)

8

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis persepsi konsumen pada erek (brand) tas Channel

2. Untuk mengetahui dan menganalisis gaya hidup (lifestyle) konsumentas

Channel.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan yang menjual produk secara online dapat digunakan

sebagai masukan dan pertimbangan dalam melakukan pengembangan serta inovasi produknya dari sisi kinerja produk terutama merek (brand)

produk, dan gaya hidup (lifestyle).

2. Bagi pihak lain sebagai tambahan informasi dan acuan untuk melakukan penilaian selanjutnya serta bahan referensi dalam penerapan ilmu khususnya mengenai manajemen pemasaran.


(1)

Analisis terhadap perilaku konsumen yaitu mengenai analisis terhadap gaya hidup, yang merupakan salah satu indikator dari faktor pribadi yang turut berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Gaya hidup menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang dan menggambarkan bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uangnya. Oleh karena itu dalam kaitannya sebagai faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen gaya hidup sering dikaitkan dengan produk dan jasa tertentu yang berhubungan dengan kelas sosial seseorang. Dimana dalam keputusan pembelian harga bukan menjadi pertimbangan utama namun kenyaman,dan penerimaan lingkungan menjadi mendorong kuat dalam pertimbangan pembelian.

Masyarakat Indonesia senang memperhatikan tren busana dan asesorisnya. Gaya hidup seperti ini berakibat pada tingginya permintaan terhadap produk fashion, dimana hal ini identik dengan konsumen wanita sebagai kelompok yang selalu peka terhadap keberadaan atau perkembangan fashion. Keadaan tersebut mendorong para pengusaha retail harus benar-benar memahamiapayang diinginkan konsumen, kini mencoba mengembangkan bisnisnya secara massal. Perilaku masyarakat Indonesia yang mudah menyerap tren busana terbaru ini merupakan peluang lebar bagi para pelaku bisnis fashion. Industri clothing danaccessories merupakan bagian dari industri fashion yang berawal dari aktivitas kultural yang menjadi gaya hidup di perkotaan (Handayani, 2007), kemudian melahirkan produk-produk penunjang


(2)

aktivitas tersebut untuk komunitasnya sendiri, yang kemudian memunculkan berkembangnya suatu usaha yang bergerak bergerak dalam bidang fashion.

Wanita yang bekerja di sektor informal tidak terlalu mempersoalkan penampilan, karena mereka tidak banyak berhubungan dengan dunia luar yang menuntut mereka untuk berpenampilan menarik dan rapi. Sebaliknya wanita karir yang harus berhadapan dengan publik membutuhkan busana dan aksesoris untuk mendukung penampilan mereka.Bagi wanita yang bekerja di perkantoran atau yang berhubungan dengan banyak orang, penampilan berbusana merupakan hal yang paling harus diperhatikan agar penampilan tampak lebih rapi dan menarik.Busana dan aksesoris yang mereka butuhkan antara lain adalah tas, sepatu dan kacamata. Berbagai jenis atau merek yang ditawarkan oleh perusahaan menjadikan konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan produk yang terbaik sesuai dengan harapan. Pada produk tas sendiri juga terjadi persaingan, dimana merek tas yang banyak dipasar yaitu meliputi tas Hermes, Elisabeth, Gosh, Donatello dan juga merek Chanel.

Wanita sebagai salah satu objek dan subjek perkembangan trend dan fashion, merupakan objek pemasaran yang potensial bagi peritel fashion. Ditambah dengan perubahan paradigma bahwa wanita „setara dengan pria‟.Wanita dapat melakukan berbagai aktivitas baik aktivitas ekonomi (bekerja) maupun aktivitas lainnya sesuai dengan keinginannya. Saat ini wanita digolongkan menjadi beberapa golongan, yakni wanita pekerja domestik dan wanita karir. Wanita memiliki kepekaaan dalam penggunaan berbagai sosial


(3)

media yang mendukung proses untuk mendapatkan produk yang diharapkan, dimana salah satunya yaitu dengan menggunakan sosial media untuk melakukan transaksi yang akan dilakukan. Sosial media banyak digunakan untuk menawarkan produk-produk fashion, kecantikan, sepatu dan produk lainnya seperti tas.

Saat ini tas merupakan salah satu kebutuhan wanita. Di pasar brand beragam atau merek tas bisa menjadi pilihan wanita untuk menjalankan aktivitas pekerjaannya. Seiring perkembangan trend fashion tas memiliki variasi bentuk model serta warna. Salah satunya merek Channel meluncurkan tas untuk semua kebutuhan. Harga tas yang ditawarkan oleh desainer tas kelas dunia tersebut bervariasi dengan kisaran puluhan juta rupiah.Selain sebagai penunjang penampilan, tas juga mempengaruhi citra penggunanya. Karena hargasangat mahal, mereka yang mampu membeli tas merek kelas dunia dianggap lebih bergengsi. Mereka juga diposisikan pada kelas sosial tertentu. Mengingat harga tas importsangat mahal hanya wanita eksekutif berpenghasilan tinggi yang dapat membelinya.

Perkembangan social media secara tidak langsung mendukung menjamurnya online shop di Indonesia. Dimulai dengan kemunculan Facebook, Twitter hingga Instagram, online shop tidak lagi menjadi barang asing di Indonesia. Menurut (Susan&Dann, 2011) online shop berasal dari kata Online yaitu aktifitas mengakses internet dan shopping yaitu belanja. Online shop adalah proses dimana konsumen membeli produk atau jasa melalui internet,


(4)

yaitu melalui toko online yang ada di internet. Online shop telah banyak di facebook searah dengan semakin berkembangnya bisnis dan meningkatnya kebutuhan di masyarakat. Barang barang yang di jual hampir semua ada di facebook seperti pakaian, aksesoris, tas, buku, sepatu, dapat dijajakan dalam situs jejaring sosial tersebut.

Belanja menjadi hal yang sangat mudah dilakukan oleh siapapun dalam onlineshop di akun facebook. Kelebihan spesifik dari pemasaran menggunakan media facebook adalah pasar yang aktif teknologi. Pengguna facebook pasti memiliki gadget yang mendukung aplikasi tersebut, yaitu android phones maupun iPhone. Hal ini berarti facebook memiliki pengguna yang rata-rata kelas menengah ke atas. facebook memang digunakan sebagai aplikasi berbagi foto, fitur-fitur yang tersedia di facebook akan mendukung gambar produk yang di upload di dalamnya.

Keputusan seorang dalam memilih sesuatu tergantung dari berbagai hal. Faktor pribadi yang dimaksud ialah usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep-diri pembeli Kotler (2005:202). Gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya, sedangkan kepribadian merupakan karakteristik individu yang berbeda yang mempengaruhi perilaku pembeliannya. Ketika seseorang telah memperoleh penghasilan sendiri, seseorang dapat dengan leluasa membelanjakan apa yang telah dihasilkannya. Seperti membeli keperluan untuk menunjang kebutuhan penampilannya.Nama


(5)

perusahaan yang membeli “Channel” telah identik produk parfum dan digunakan berbagai selebriti papan atasdunia termasuk Nicole Kidman, dan Coco Mademoiselle ditambah lagi Marilyn Monroe, yaitu salah satu selebriti terkenal yang digambarkan dirinya dengan percikan sebotol parfum Channel No.5. Iklan pada produk tersebut merupakan iklan yang paling terkenal dari semua iklan Channel, dan terus menjadi salah satu yang terbesar dan popular dalam periklanan televisi. Berdasarkan uraian di atas akan diangkat “Persepsi Merek dan Gaya Hidup Pemakai Tas Channel”

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi konsumen terhadap merek (image) tas Channel? 2. Bagaimana gaya hidup (lifestyle) konsumen tas Channel?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini memfokuskan permasalahan pada merek (mudah dikenali, reputasi yang baik, selalu diingat (Keller, 2009) produk tas channel dikalangan pemakai dan gaya hidup activity (aktivitas), interest (minat) dan opinion (pendapat) (Sunarto, 2000:103) penggunaan tas channel oleh pemakai yang telah melakukan transaksi melalui online shop.


(6)

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis persepsi konsumen pada erek (brand) tas Channel

2. Untuk mengetahui dan menganalisis gaya hidup (lifestyle) konsumentas Channel.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan yang menjual produk secara online dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan dalam melakukan pengembangan serta inovasi produknya dari sisi kinerja produk terutama merek (brand) produk, dan gaya hidup (lifestyle).

2. Bagi pihak lain sebagai tambahan informasi dan acuan untuk melakukan penilaian selanjutnya serta bahan referensi dalam penerapan ilmu khususnya mengenai manajemen pemasaran.