BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain asosiatif, untuk menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu
variabel mempengaruhi lain Umar, 2003:30.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
Menurut Erlina 2008:75 “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009 Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan
karakteristik populasi Erlina, 2008:75. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu teknik penentuan
sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu. Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI selama periode pengamatan, yaitu
pada tahun 2007-2009. 2.
Perusahaan tersebut melaporkan laporan keuangan lengkap selama periode 2007-2009.
3. Perusahaan tersebut telah membayarkan dividen selama periode 2007-
2009.
Berdasarkan kriteria yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 27 dari total 152 perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI dari tahun 2007-2009 yang diperoleh dari lampiran i. Perusahaan- perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Daftar Sampel Penelitian
No. Kode
Nama Perusahaan Sampel
1 AQUA
PT. Aqua Golden Misissipi Tbk. 2
ASGR PT. Astra Graphia Tbk.
3 ASII
PT. Astra International Tbk. 4
AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.
5 BRAM
PT. Indo Kordsa Tbk. 6
DLTA PT. Delta Djakarta Tbk.
7 FAST
PT. Fast Food Indonesia Tbk. 8
GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk.
9 HEXA
PT. Hexindo Adi Perkasa Tbk. 10
HMSP PT. HM Sampoerna Tbk.
11 IGAR
PT. Kageo Igar Jaya Tbk. 12
IKBI PT. Sumi Indo Kabel Tbk.
13 INTP
PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. 14
LMSH PT. Lionmesh Prima Tbk.
15 LTLS
PT. Lautan Luas Tbk. 16
MERK PT. Merck Tbk.
17 MRAT
PT. Mustika Ratu Tbk. 18
MTDL PT. Metrodata Elektronik Tbk.
19 MYOR
PT. Mayora Indah Tbk. 20
SMGR PT. Semen Gresik Tbk.
21 SQBI
PT. Bristol-Myers Squibb Indonesia Tbk. 22
TCID PT. Mandom Indonesia Tbk.
23 TOTO
PT. Surya Toto Tbk. 24
TURI PT. Tunas Ridean Tbk.
25 TSPC
PT. Tempo Scan Pacific Tbk. 26
UNVR PT. Unilever Tbk.
27 UNTR
PT. United Tractors Tbk. Sumber : Indonesian Capital Market Directory
C. Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif, yaitu data diukur dalam suatu skala numerik Kuncoro, 2003:140, dan merupakan data sekunder, yaitu data
penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara Indriantoro, 2002:147, yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory
dan dari lokasi penyimpanan data di mana saja di luar perusahaan. Data yang di butuhkan adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel
penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti mengumpulkan data sekunder eksternal yang disusun oleh suatu entitas selain peneliti dari organisasi yang bersangkutan Indriantoro, 2002;149.
Metode pengumpulan data sekunder secara manual berdasarkan lokasi eksternal, yaitu penyimpanan data dimana saja di luar perusahaan.
E. Defenisi Operasional
Penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel terikat variabel dependent ; Y dan variabel bebas variabel independen; X.
1. Variabel Independen
a. Posisi kas Cash Position
Pembayaran dividen merupakan arus kas keluar, sehingga semakin kuat posisi kas perusahaan berarti semakin besar kemampuan untuk
membayar dividen. Posisi kas dihitung berdasarkan perbandingan
antara saldo kas akhir dengan laba bersih setelah pajak Stanley dan Geofrey, 1987 dalam Sutrisno, 2001:5.
b. Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio DER merupakan rasio hutang terhadap modal, rasio ini mengukur seberapa jauh perusahaan dibayar oleh hutang,
dimana semakin tinggi ini menggambarkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan, rasio ini dihitung dengan rumus Sartono, 2001: 66 :
Sendiri M
Total Hutang
Total DER
odal =
c. Profitabilitas
Penelitian profitabilitas ini diukur dari ROA. Rasio ini mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak. Hasil
pengembalian total aktiva atau total investasi menunjukkan kinerja manajemen dalam menggunakan aktiva perusahaan untuk
menghasilkan laba. Rasio ini dihitung dengan rumus Sartono, 2001 : 122
Laba Bersih Setelah Pajak ROA =
Total Aktiva d.
Growth Potensial Potensi Pertumbuhan Potensi pertumbuhan merupakan kemampuan perusahaan untuk
bertumbuh. Tingkat pertumbuhan suatu perusahaan yang semakin cepat, maka makin besar kebutuhan akan dana untuk membiayai
pertumbuhan perusahaan tersebut.
Indikator dari atribut pertumbuhan, digunakan tingkat pertumbuhan yang diatur pada setiap tahun dalam total asset Chang dan Rhee, 1990
dalam Sutrisno, 2001 : 5 yaitu :
1 1
− −
− =
t t
t
TA TA
TA GP
Dimana : GP : Growth Potential TA : Total Assets tahun t
TA : Total Asssets tahun t-1
2. Variabel Terikat Variabel Dependen
Variabel terikat variabel dependen adalah dividen payout ratio DPR yaitu yang mencerminkan kemampuan perusahaan untuk melakukan
pembayaran deviden setiap tahun kepada pemegang saham. Rasio pembayaran deviden dapat diukur dengan membandingkan deviden kas
perlembar saham dengan laba yang diperoleh perlembar saham Sudjaja dan Inge, 2002 : 391.
Rumus dividen payout ratio DPR adalah :
saham lembar
per Laba
lembar per
tunai Dividen
DPR =
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Metode Analisis Deskriptif
yaitu suatu metode analisis dimana data-data yang ada dan digolong- golongkan kemudian dianalisis dan diinterpretasikan secara objektif.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian data yaitu asumsi klasik, meliputi:
a. Uji Normalitas data
Menurut Ghozali 2005: 111, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk melihat normalitas data dalam penelitian ini.
1. Uji Kolmogrov Smirnov, dalam uji ini terdapat pedoman yang
digunakan dalam pengambilan keputusan. a.
Jika nilai signifikan 0.05 maka distribusi data tidak normal.
b. Jika nilai signifikan 0.05 maka distribusi data normal
Menurut Erlina 2008: 104 ada beberapa cara mengubah model regresi menjadi normal yaitu :
a. lakukan transformasi data ke bentuk lainnya,
b. lakukan trimming, yaitu membuang data outlier,
c. lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang
outlier ke suatu nilai tertentu.
2. Histogram, yaitu pengujian dengan menggunakan ketentuan
bahwa data normal berbentuk lonceng Bell Shaped. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi normal. Jika data
menceng ke kanan atau menceng ke kiri berarti menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi secara normal.
3. Grafik Normality Probability Plot, ketentuan yang digunakan
adalah : a.
jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas, b.
jika data menyebar jauh dari diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji multikolineritas
Menurut Ghozali 2005: 91, uji ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini kita sebut variabel-
variabel bebas ini tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai
korelasi di antara sesamanya sama dengan nol. Jika terjadi korelasi sempurna diantara sesama variabel bebas maka konsekuensinya
adalah: 1 koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir, 2 nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tak
terhingga.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi menurut Ghozali 2005:91 dapat dilihat dari:
1. nilai tolerance dan lawannya,
2. variance inflation factor VIF.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut off
yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 10.
c. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi atau kesalahan penggangu pada periode t dengan
kesalahan periode t-1.. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepajang tahun satu dengan lainnya. Hal ini sering ditemukan
pada time series. Pada data crossection, masalah autokorelasi relative tidak terjadi. Uji yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendeteksi
atau tidaknya autolorelasi dapat dilihat dengan menggunakan uji Durbin- Watson.
1. Bila nilai DW terletak antara batas atas atau upper bound du
dan 4-du maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi.
2. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower
bounddl maka koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol berarti ada autokorelasi positif.
3. Bila nilai DW lebih besar dari pada 4-dl maka koefisien
autokorelasi lebih kecil daripada nol berarti ada autokorelasi negatif.
4. Bila nilai DW terletak diantara batas atas du dan batas bawah
dl atau DW terletak antar 4-du dan 4-dl maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005: 105, uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Jika varian dari residual atau pengamatan ke penagmatan
yang lain tetap maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik yaitu
homokedastisitas.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik Scatterplot dengan menggunakan SRESID dan ZPRED
pada software SPSS. Dasar pengambilan keputusannya: 1.
jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit maka mengindiksikan telah terjadi heterokedastisitas,
2. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk menganalisis
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ e
Keterangan : Y = Dividend Payout Ratio DPR
a = konstanta b
1-7
= koefisien regresi variabel independen x
1
= Cash Position CP x
2
= Debt to Equity Ratio DER x
3
= Return On Asset ROA x
4
= Growth Potential e
= Error
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan:
a. Uji Koefisien Determinasi R
2
Regresi
Pengujian koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel independen yang diteliti
terhadap variasi naik turunnya variabel dependen. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan 1 0
≤ R
2
≤ 1. Hal ini berarti bila R
2
= 0, menunjukkan tidak adanya pengaruh antara variabel independen
terhadap variabel dependen, bila R
2
semakin mendekati 1, menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen dan bila R
2
semakin kecil mendekati 0, maka dapat dikatakan semakin kecil pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji signifikansi simultan F-test
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Uji ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel dengan ketentuan sebagai
berikut: H
diterima dan H
a
ditolak jika F hitung F tabel u ntuk α = 5
H diterima dan H
a
ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5
c. Uji signifikansi parsial t-test
Pengujian t-test digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Uji ini
dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dengan ketentuan sebagai berikut:
H diterima dan H
a
ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 H
diterima dan H
a
ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5
G. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian dilakukan oleh penulis sejak Juli 2010 sampai selesai. Penulis mengambil data dari Indonesian Capital Market Direction ICMD dan laporan
keuangan perusahaan yang dipublikasikan di www.idx.co.id
.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN