45
2.1.4.4 Prinsip-prinsip Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
Prinsip-prinsip dasar azas yang berlaku di bidang pengelolaan anggaran daerah yang berlaku juga dalam pengelolaan anggaran negaradaerah sebagaimana
bunyi penjelasan dalam Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, yaitu:
1. Kesatuan, azas ini menghendaki agar semua pendapatan dan belanja
negaradaerah disajikan dalam satu dokumen anggaran. 2.
Universalitas, azas ini mengharuskan agar setiap transaksi keuangan ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
3. Tahunan, azas ini membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu
tahun tertentu. 4.
Spesialitas, azas ini mewajibkan agar kredit anggaran yang disediakan terinci secara jelas peruntukannya.
5. Akrual, azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran
dibebani untuk pengeluaran yang seharusnya dibayar, atau menguntungkan anggaran untuk penerimaan yang seharusnya
diterima, walaupun sebenarnya belum dibayar atau belum diterima
pada kas. 6.
Kas, azas ini menghendaki anggaran suatu tahun anggaran dibebani
pada saat terjadi pengeluaran penerimaan uang dari ke kas daerah. Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja
berbasis akrual sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 13, 14, 15 dan 16
46 dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, dilaksanakan selambatlambatnya
dalam 5 lima tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran
berbasis kas.
2.1.5 Pengawasan Keuangan Daerah
Pengawasan adalah segala kegiatan dan tindakan untuk memastikan bahwa pelaksanaan suatu kegiatan tidak menyimpang dari rencana dan tujuan serta
rencana yang telah ditetapkan Baswir, 1999 dalam Indriani dan Baswir, 2003 . Pengawasan juga diartikan sebagai suatu proses pengamatan seluruh kegiatan
organisasi untuk menjamin agar pelaksanaannya berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan Sondang, 1998 dalam Robinson 2006.
Sedangkan pengawasan keuangan daerah merupakan semua tindakan untuk memastikan pengelolaan keuangan daerah agar sesuai dengan peraturan dan
tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan tidak hanya dilaksanakan pada tahap implementasi dan evaluasi tetapi juga pada tahap perencanaan Mardiasmo, 2001.
Pengawasan keuangan daerah bukanlah tahap yang terpisah dari siklus anggaran tetapi merupakan bagian pelengkap pada tahap perencanaan hingga tahap
pelaporan. Pengawasan keuangan daerah, dalam hal ini adalah pengawasan terhadap
anggaran keuangan daerahAPBD. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Pasal 42 menjelaskan bahwa DPRD mempunyai
tugas dan wewenang melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan