PERTUMBUHAN EKoNoMI KREATIf
4.4 PERTUMBUHAN EKoNoMI KREATIf
Keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif di Bali, salah satunya dapat dilihat dari rata-rata perumbuhan PDRB ekonomi kreatif berdasarkan harga konstan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi kreatif selama periode tahun 2010-2016 tercatat sebesar 6,37 persen. Rata- rata pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB non ekonomi kreatif yang tercatat mencapai 6,58 persen. Perkembangan PDRB ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.9.
Berdasarkan gambar 4.9. dapat dilihat pola pertumbuhan ekonomi kreatif di Bali selama periode 2011- 2016. Pada tahun 2011-2013, laju pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif tercatat berada di bawah pertumbuhan ekonomi Bali. Sejalan dengan pergerakan laju pertumbuhan dari subsektor kuliner yang meningkat cukup signiikan mulai tahun 2014, sehingga pergerakan laju pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif menjadi lebih tinggi dibandingkan PDRB non ekonomi kreatif dan PDRB total. Selama periode 2014-2016, pertumbuhan ekonomi kreatif tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi
112 Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016
Menurut Lapangan Usaha
tahun 2014
kreatif tercatat mencapai 8,09 persen berada di atas per-
subsEktor
tumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang tercatat hanya 6,73
kulinEr mampu persen. Walaupun mengalami perlambatan pada tahun tumbuh sEbEsar 2015 menjadi hanya 7,60 persen, pertumbuhan ekonomi 8,73 pErsEn,
kreatif tetap berada di atas pertumbuhan ekonomi Bali
sEhingga mampu yang pada periode tersebut tercatat tumbuh 6,03 persen. mEnDorong
Di tahun 2016, ekonomi kreatif kembali tumbuh mencapai
pErtumbuhan
7,33 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi
pDrb Ekonomi
Provinsi Bali yang tercatat hanya sebesar 6,24 persen.
krEatif Di bali
Dilihat menurut subsektornya, laju pertumbuhan
sampai paDa
PDRB ekonomi kreatif dapat dilihat pada Tabel 4.2.
kisaran 7,28
Berbeda dengan pola pertumbuhan PDRB yang sedikit
pErsEn.
mengalami perlambatan pada tahun 2013, ternyata ekonomi kreatif mampu tetap tumbuh walaupun subsektor kuliner sedikit melambat. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan Pilkada pada tahun 2013. Sehingga berbagai subsektor yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada seperti kriya, fesyen serta televisi-radio memberikan pengaruh signiikan terhadap pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif.
Subsektor kuliner tercatat memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi selama periode 2011-2016 yaitu sebesar 6,83 persen kemudian diikuti oleh subsktor fesyen dengan rata-rata pertumbuhan 5,84 persen. Sebagai daerah tujuan wisata, subsektor seni pertunjukkan, fotograi serta musik menunjukkan performa yang cukup baik dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing sebesar 5,82 persen, 5,69 persen dan 5,68 persen.
Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016 113
Menurut Lapangan Usaha
TABEL 4.2 LAJU PERTUMBUHAN PDRB EKONOMI KREATIF MENURUT SUBSEK- TOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2011-2016 (%)
Kategori Uraian
4,18 3,69 3,28 Komunikasi Visual
3,36 3,76 3,08 dan Video
05 Film, Animasi
4,26 5,60 4,24 dan Game Developer
14 Televisi dan
16 Seni Rupa
PDRB Ekonomi Kreatif
Sumber: Badan Pusat Statistik
114 Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016
Menurut Lapangan Usaha
4.5 sUMBER PERTUMBUHAN PDRB EKoNoMI KREATIf
Peranan dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi kreatif tergambar pada sumbangan yang diberikan subsektor
subsEktor
ekonomi kreatif tersebut terhadap pembentukan
kulinEr
pertumbuhan ekonomi kreatif. Besaran tersebut tercermin
mEnjaDi sumbEr dalam sumber pertumbuhan sebagaimana tercantum pErtumbuhan
pada tabel 4.3.
tErtinggi pDrb Ekonomi krEatif Sebagai subsektor yang dominan di Bali, Di bali sElama
subsektor kuliner selalu menjadi sumber pertumbuhan
pErioDE
PDRB ekonomi kreatif selama periode 2011-2016 dengan
2011-2016
rata-rata sumbangan tercatat sebesar 4,46 persen. Jika pada tahun 2010, subsektor kuliner tercatat menyumbang sebesar 3,40 persen terhadap total pertumbuhan maka pada tahun 2016 sumbangannya tercatat meningkat menjadi 5,67 persen. Subsektor kriya menjadi sumber pertumbuhan terbesar kedua setelah subsektor kuliner, dengan sumbangan rata-rata tercatat sebesar 1,09 persen. Subsektor Desain Komunikasi Visual dan desain produk adalah subsektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi terkecil dengan rata-rata kontribusi masing- masing tercatat sebesar 0,0011 dan 0,0013 persen.
Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016 115
Menurut Lapangan Usaha
TABEL 4.3 SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI KREATIF MENURUT SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2011-2016
Kategori Uraian
0,00 0,00 0,00 Komunikasi Visual
0,00 0,00 0,00 dan Video
05 Film, Animasi
0,05 0,07 0,05 dan Game Developer
14 Televisi dan
16 Seni Rupa
PDRB Ekonomi Kreatif
Sumber: Badan Pusat Statistik