Tumbuhnya Geliat Seni di Semarang

Tumbuhnya Geliat Seni di Semarang

Masalah yang dihadapi oleh para seniman dan panitia

komunitas seni. Dengan harapan dari komunitas seni, antu-

“Empat penari,

pagelaran kesenian adalah kemudahan fasilitas dan akses.

sias pelaku seni akan saling ‘bersaing’ untuk menampilkan

Membikin hati

Oleh karena itu pemerintah semestinya menyediakan ke-

kesenian terbaik yang mereka punya sehingga kesenian

mudahan produksi untuk pagelaran kesenian, meluaskan

di Semarang berkembang dengan inovasi-inovasi para

Menjadi senang.

akses publik dan seniman terhadap ilmu pengetahuan dan

seniman untuk memikat perhatian masyarakat terhadap

Aduh… kesenian.”

teknologi sehingga muncul inovasi-inovasi, mengenalkan

praktik manajemen seni yang baik, serta bersama semua

“Minimnya tempat pertunjukan kesenian yang ada di

Inilah dia malam gembira

pemangku kepentingan seni kota ikut serta merancang

kota Semarang, itu tidak dapat menjadi alasan. Kesenian

Gambang Semarang..” bisa dilakukan di mana saja, para seniman atau panitia

kebijakan dan arah seni kota. Tidak bisa lain, peran dewan

kesenian kota mesti ditingkatkan.

penggelar pertunjukkan seni sering kali mengeluhkan

Program-program yang dilakukan Dewan Kesenian

mengenai biaya gedung pertunjukan. Sekarang pandan-

gan harus menggelar pertunjukan seni harus dilaksanakan utipan tersebut merupakan lirik lagu Gambang

Semarang (Dekase) selama ini untuk menggerakkan kembali

K marang. Kesenian Gambang Semarang adalah salah satu Saleh (TBRS) Semarang. Hal ini dijelaskan oleh Ketua gunakan untuk kegiatan kesenian,” jelas Marco.

di gedung harus diubah. Tidak hanya di gedung, untuk Semarang yang juga merupakan kesenian tradi-

gairah dan animo masyarakat terhadap kegiatan kesenian

melestarikan kesenian seharusnya bisa dilakukan dimana sional Kota Semarang yaitu tari Gambang Se-

dan pertunjukan di Semarang cukup sukses dengan acara-

acara kesenian yang sering di gelar di Taman Budaya Raden

saja, misalnnya tanpa gedung tanah lapang pun bisa di-

kesenian di Indonesia yang mulai luntur dan terlupakan.

Pemerhati kesenian dan juga Dosen Fakultas Ilmu Kerja sama antar lembaga perlu untuk mengangkat kembali

Dekase, Marco Manardi, “Animo masyarakat terhadap

Budaya (FIB) Undip, Mulyo Hadi Purnomo mengatakan, ikon budaya Kota Semarang itu. Kerja sama diperlukan

kesenian salah satunnya kesenian musik dan teater cukup

“Kegiatan kesenian di Semarang telah menunjukkan keterlibatan seniman dan pemerintah yang menyediakan

diminati masyarakat Semarang. Bahkan, kesenian tradi-

perkembangan yang cukup pesat, sekarang bukan hanya wadah pertunjukan.

sional seperti kesenian wayang orang yang sering digelar

kegitan pentas dan pertunjukan, kesenian telah merambah Semarang, kota yang memiliki banyak warisan budaya

di gedung Ngesti Pandowo, TBRS setiap satu minggu

ke ranah festival yang cukup mendapatkan animo yang mengandung potensi seni yang besar. Semarang memiliki

sekali pun sekarang kian marak pengunjung di banding

positif dari masyarakat penikmat seni di Semarang”. seniman dan budayawan yang piawai terlihat dari jejak

beberapa tahun silam.”

“Peran sentral pemerintah sangat di butuhkan untuk historis bahwa Semarang adalah tanah kelahiran seniman

“Hal ini (untuk membangkitkan gairah seni-Red) su-

terselengarannya kesenian yang akan digelar, terutama dalam legendaris, seperti Raden Saleh yang sekarang diabadikan

dah merupakan tugas Dekase sebagai mediator antara

pendanaan untuk pelestarian dan pembiayaan aset kes- menjadi pusat tempat kesenian dan budaya di Kota AT-

masyarakat dengan seniman, seniman dengan seniman

enian yang ada di Semarang. Sehinga animo masyarakat LAS ini.

lainnya. Dengan begitu animo masyarakat Semarang

untuk mendapatkan kesenian yang berkualiatas kembali Semarang memiliki kekayaan budaya yang tak tertand-

terhadap kesenian kembali menemukan gairahnnya dan

bergeliat dan dapat menarik perhatian masyarakat terha- ingi, dan memiliki infrastruktur kesenian yang cukup me-

mengubah pandangan masyarakat luar Semarang yang

dap seni dan pertunjukan di Semarang banyak praktik madai. Ironis jika melihat geliat kesenian di Semarang mulai

selama ini sering mengganggap Semarang sepi hiburan

berkesenian tersebar di Semarang. Jenis kesenian yang muncul setelah beberapa tahun terakhir animo masyarakat

kesenian kini tidak lagi dengan adannya agenda-agenda

ada pun beragam, seperti, seni rupa, sastra, teater, musik, sangat kurang terhadap kesenian lokal di banding dengan

rutin yang sering dilaksanakan di TBRS maupun tempat-

fotografi, dan film,” tambah dosen pengampu mata kuliah pengaruh budaya-budaya modern. Membangun kesenian

tempat lain yang ada di Semarang,” tambahnnya.

Manajemen dan Pertunjukan Kesenian, Sastra Indonesia, lokal tentu tak mudah dan memerlukan waktu dan proses.

Masalah yang sering dikeluhkan oleh para pelaku seni

di Semarang adalah ruang dan komunitas seni yang min-

FIB tersebut.

Seperti yang dikatakan oleh salah satu budayawan asal

Potensi seni setiap kota Indonesia satu dengan lain- Semarang, Tubagus Svarajati dalam artikelnnya yang ber-

im, Marco menjelaskan, “Dua hingga tiga tahun terakhir

nya tak jauh berbeda. Yang terjadi ialah ketidaktahuan judul Paradoks (Seni) Semarang, “Meski seniman berada

Dekase mencoba memulai menggerakkan membangkitkan

pemangku kepentingan untuk mengurai keruwetan yang pada barisan terdepan, tak bisa dipungkiri perlunya publik

kesenian mulai dari para pelaku seni melalui komunitas-

ada dan membangun struktur kesenian yang representatif menyamakan persepsi: kesenian adalah lentera kehidupan,

dan tertata. Pemerintah kota, tak terkecuali Semarang, harus Berkesenian tak ubahnya sebentuk pekerjaan yang men-

Peran sentral peme-

tahu arah bagaimana membangun masyarakat madani yang untut sederetan konsekuensi yang harus dipenuhi. Kerja

rintah sangat dibutuhkan

bertamadun. Sehingga eksistensi kesenian di Semarang keras, pada ujungnya, menyoal kontinuitas praktik seni

masih tetap ada hingga generasi mendatang seperti kes- yang bertumpu pada elan kreativitas. Seniman diuji un-

demi terselenggaranya

enian wayang orang di gedung Ngesti Pandowo, TBRS tuk menghasilkan karya-karya seni yang menarik. Bukan

kesenian yang akan di-

yang diharapkan akan terus menyedot perhatian publik leha-leha dan menunggu wangsit belaka.”

dengan inovasi-inovasinya yang tidak mengurangi kesaslian Keikutsertaan pemerintah terhadap pelestarian dan

gelar, terutama dalam

pendanaan. kesenian lokal Semarang. (Alfi )

perkembangan kesenian lokal juga patut diperhatikan.