SISTEMATIKA PENULISAN

4.3. HASIL ANALISIS SHIFT SHARE

Analisis shift share adalah salah satu metode analisa perubahan struktur ekonomi daerah dibanding perekonomian nasional. Selain itu analisis ini memberikan data terkait kinerja perekonomian yang meliputi :

1) Pertumbuhan ekonomi daerah diukur dengan menganalisis perubahan pengerjaan agregat secara sektoral yang dibandingkan dengan perubahan sektor yang sama pada perekonomian yang dijadikan acuan

2) Pergeseran proporsional dengan mengukut perubahan relatif pertumbuhan atau penurunan pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar dijadikan acuan. Pengukuran ini juga dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi perekonomian daerah

3) Pergeseran diferensial digunakan dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah (lokal) dengan perekonomian yang djadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya dibandingkan industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan acuan Analisis shift share ini

4.3.1 KOMPONEN PERTUMBUHAN NASIONAL

Nilai national share menujukkan besarnya pertambahan nilai PDRB dari wilayah analisis dengan proporsi pertambahan PDRB wilayah provinsi. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai KPN seperti tabel dibawah ini:

Tabel 4. 4 Hasil perhitungan KPN Kabupaten Gresik Tahun 2016 Jawa Timur

Kategori PDRB KPN

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

164687,46 Pertambangan dan Penggalian

75024,89 Industri Pengolahan

411028,39 Pengadaan Listrik dan Gas

4483,93 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

1366,77 Limbah dan Daur Ulang

126802,99 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

Konstruksi

257126,66 Mobil dan Sepeda Motor

41107,64 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

73398,14 Informasi dan Komunikasi

Jasa Keuangan dan Asuransi

37158,62 Real Estate

24298,54 Jasa Perusahaan

10884,7 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

31668,14 Jaminan Sosial Wajib

37438,7 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

9245,38 Jasa lainnya

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai national share sebesar 11,29% yang kemudian nilai KPN ini akan diakumulasikan dengan nilai KPP dan KPPW sehingga didapatkan nilai pertumbuhan ekonomi.

4.3.2 KOMPONEN PERTUMBUHAN PROPORSIONAL

Proportional Shift atau Pertumbuhan Proporsional merupakan sebuah nilai untuk mengetahui tingkat relative perkembangan suatu sektor tertentu daerah dibanding nasional atau daerah diatasnya. Dari hasil perhitungan KPP akan didapatkan sektor apa saja yang memiliki pertumbuhan relatif lebih cepat atau lebih lambat dari wilayah di atasnya. Berikut ini perhitungan Pertumbuhan Pangsa Wilayah.

Tabel 4. 5 Hasil perhitungan KPP Kabupaten Gresik Tahun 2016 Jawa Timur

Kategori PDRB KPP Pertumbuhan

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 155783,96 164687,46 Lambat 0,055742792

Pertambangan dan Penggalian

75024,89 0,119802224 Cepat

Industri Pengolahan

Lambat 0,008919279

4483,93 -0,12635845 Lambat Pengadaan Air, Pengelolaan

Pengadaan Listrik dan Gas

Lambat Sampah, Limbah dan Daur Ulang

116498,23 126802,99 -0,02444144 Lambat

Perdagangan Besar dan Eceran; 230225,81 257126,66 0,003949841

Cepat Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

41107,64 0,014522216 Cepat Penyediaan Akomodasi dan Makan

Transportasi dan Pergudangan

73398,14 0,055719386 Cepat Minum

79216,96 0,032601347 Cepat Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Real Estate

Jasa Perusahaan

Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Lambat 0,010612229 Wajib

37438,7 0,015969497 Cepat Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8212,85

Jasa Pendidikan

9245,38 0,012825619 Cepat

Jasa lainnya

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Dari tabel diatas diketahui bahwa daerah dengan arsiran warna oranye menujukkan sektor pada Kabupaten Gresik tumbuh lebih cepat daripada proporsi pertumbuhan wilayah nasionalnya. Dimana menurut analisis proportional shift diketahui bahwa terdapat 8 sektor di Kabupaten Gresik yang tumbuh lebih cepat daripada wilayah provinsi, yaitu sektor Pertambangan dan Penggalian, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Jasa Keuangan dan Asuransi, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Selain itu terdapat 9 sektor di Kabupaten Gresik yang tumbuh lebih lambat daripada wilayah provinsi, yaitu sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, Konstruksi, Real Estate, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial, Jasa lainnya.

4.3.3 KOMPONEN PERTUMBUHAN PANGSA WILAYAH

Differential Shift atau Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) merupakan sebuah nilai untuk mengetahui tingkat komparatif suatu sektor tertentu daerah dibanding nasional atau Differential Shift atau Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) merupakan sebuah nilai untuk mengetahui tingkat komparatif suatu sektor tertentu daerah dibanding nasional atau

Tabel 4. 6 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Kabupaten Gresik

Jawa Timur

Gresik

Kategori PDRB

KPPW

Daya Saing

Pertanian, Kehutanan, dan

Memiliki Daya Saing Perikanan

Pertambangan dan Penggalian

8 531 409,27 9 234 193,95 -0,150321729 Tidak Memiliki Daya Saing Industri Pengolahan

372316,29 411028,39 37 267 132,49 41 016 850,99 -0,003359073 Tidak Memiliki Daya Saing Pengadaan Listrik dan Gas

Memiliki Daya Saing Pengadaan Air, Pengelolaan

51 789,85 -0,006970922 Tidak Memiliki Daya Saing Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Memiliki Daya Saing Perdagangan Besar dan Eceran;

Konstruksi

Reparasi Mobil dan Sepeda

Memiliki Daya Saing Motor

Transportasi dan Pergudangan

1 619 184,73 1 819 887,33 -0,003465002 Tidak Memiliki Daya Saing Penyediaan Akomodasi dan

Memiliki Daya Saing Makan Minum

Memiliki Daya Saing Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

Memiliki Daya Saing Real Estate

Memiliki Daya Saing

Memiliki Daya Saing Administrasi Pemerintahan,

Jasa Perusahaan

Pertahanan dan Jaminan Sosial

Memiliki Daya Saing Wajib

Memiliki Daya Saing Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Jasa Pendidikan

Memiliki Daya Saing Sosial

Jasa lainnya

Memiliki Daya Saing JUMLAH

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Dari tabel diatas menurut analisis differential shift diketahui bahwa terdapat 4 sektor di Kabupaten Gresik yang tidak memiliki daya saing yaitu sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri pengelolaan, Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang,Transportasi dan Pergudangan. Sisanya sebanyak 13 sektor memiliki daya saing ditandai dengan arsiran warna oranye.

Dari hasil analisa antara nilai KPPW dengan KPP didapatkan mana sektor yang memiliki pertumbuhan cepat/lambat dan memiliki/tidak daya saing.

Gambar 4. 1 Tipologi Klasen KPPW dan KPP

Sumber: Analisa Penulis

Pada hasil KPPW didapatkan sektor-sektor yang memiliki daya saing dan pertumbuhannya cepat yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; penyediaan akomodasi dan makan minum informasi dan komunikasi; jas keuangan dan asuransu; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Sektor yang tidak memiliki daya saing dan tumbuh cepat adalah sektor pertambangan dan penggalian serta transportasi dan perdagangan. Sektor yang tidak mempunyai daya saing dan tumbuh lambat adalah industri pengolahan, pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang. Sektor yang mempunyai daya saing dan tumbuh lambat adalah sektor pengadaan listrik dan gas, konstruksi, real estate, jasa perusahaan, administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, jasa lainnya.

4.3.4 PERTUMBUHAN EKONOMI

Setelah melakukan perhitungan melalui komponen-komponen pertumbuhan diatas, kemudian dilakukan perhitungan Pertumbuhan Ekonomi atau Shift Share. Perhitungan ini dengan menggabungkan antara komponen pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan Setelah melakukan perhitungan melalui komponen-komponen pertumbuhan diatas, kemudian dilakukan perhitungan Pertumbuhan Ekonomi atau Shift Share. Perhitungan ini dengan menggabungkan antara komponen pertumbuhan nasional, komponen pertumbuhan

Tabel 4. 7 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Gresik

Pertumbuhan Pertumbuhan Kategori PDRB

Pertumbuhan Pertumbuhan

Pangsa Ekonomi

Pertanian, Kehutanan, dan

Pertambangan dan Penggalian

-15,03% 8,24% Industri Pengolahan

10,06% Pengadaan Listrik dan Gas

4,29% Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah, Limbah dan Daur

11,76% 20,60% Perdagangan Besar dan

Eceran; Reparasi Mobil dan

18,03% Sepeda Motor

Transportasi dan

Penyediaan Akomodasi dan

19,12% Makan Minum

16,17% Jasa Keuangan dan Asuransi

Informasi dan Komunikasi

15,32% Real Estate

15,45% Jasa Perusahaan

15,17% Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan

12,84% Sosial Wajib

15,64% Jasa Kesehatan dan Kegiatan

Jasa Pendidikan

Jasa lainnya

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Dari hasil analisis didapatkan bahwa sektor konstruksi memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi dengan hasil 20,60% kemudian sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 19,12% dan pada posisi ketiga sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 18, 03%. Sektor yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling rendah adalah sektor pengadaan listrik dan gas sebesar 4,29%

4.3.5 PERGESERAN BERSIH

KPP dan KPPW digunakan untuk mengetahui pergeseran pada suatu wilayah dengan melihat naik atau turunnya suatu sektor dan komparatif atau tidaknya suatu sektor yang sama pada wilayah tersebut sehingga ditemukan hasil pergeseran bersih pada wilayah tersebut terhadap wilayah nasionalnya. Berikut adalah hasil pergeseran bersih pada Kabupaten Gresik

Tabel 4. 8 Pergeseran bersih Kabupaten Gresik

Komponen Pergeseran Kategori PDRB

Komponen

Pertumbuhan Pertumbuhan Bersih Proporsional Pangsa Wilayah

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

1,41% Pertambangan dan Penggalian

-15,03% -3,05% Industri Pengolahan

-1,23% Pengadaan Listrik dan Gas

-7,00% Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

-1,24% Limbah dan Daur Ulang

9,31% Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

6,74% Mobil dan Sepeda Motor

1,11% Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

7,83% Informasi dan Komunikasi

4,88% Jasa Keuangan dan Asuransi

4,03% Real Estate

4,16% Jasa Perusahaan

3,88% Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

1,55% Jaminan Sosial Wajib

4,35% Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Jasa Pendidikan

1,60%

2,75%

3,42% Jasa lainnya

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Tabel 4. 9 Hasil Analisis Shift Share

Gresik

Jawa Timur

Kategori PDRB

KPN

KPP

Pertumbuhan KPPW Daya Saing

Memiliki Kehutanan, dan

Lambat 0,069879546

Daya Saing Perikanan

Tidak Pertambangan dan

Memiliki Penggalian

0,150321729 Daya Saing

Tidak

- Industri Pengolahan

0,003359073 Daya Saing

Pengadaan Listrik Memiliki

Lambat 0,056368815 dan Gas

Daya Saing Pengadaan Air,

Tidak Pengelolaan

Memiliki Sampah, Limbah

0,006970922 Daya Saing dan Daur Ulang

Memiliki Konstruksi

Lambat 0,117571834 Daya Saing

Perdagangan Besar dan Eceran;

Memiliki

0,063440037 Reparasi Mobil dan

Daya Saing Sepeda Motor

Tidak Transportasi dan

Memiliki Pergudangan

0,003465002 Daya Saing

Penyediaan Memiliki Akomodasi dan 835 346,00 995 088,06 62807,8 73398,14

0,022613578 Daya Saing Makan Minum

Cepat

Informasi dan Memiliki

Daya Saing Jasa Keuangan dan

Daya Saing

Memiliki Real Estate

Daya Saing

Memiliki Jasa Perusahaan 199 106,15 229 307,06

Daya Saing Administrasi

Pemerintahan,

Memiliki Pertahanan dan 885 648,70 999 330,48 28729,58 31668,14

Lambat 0,026076472

Daya Saing Jaminan Sosial

Wajib Memiliki

Jasa Pendidikan 616 608,93 713 052,99 33164,9

0,027545271 Daya Saing

Jasa Kesehatan dan Memiliki

0,02141505 Kegiatan Sosial

Daya Saing

Memiliki Jasa lainnya

Daya Saing

JUMLAH 76336047,97 85835107,77 1262684,51 1405236,11 Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

4.4. PERHITUNGAN LQ DAN SHIFT SHARE

Setelah dilakukan analisis antara LQ dan shiftshare maka dapat diketahui sektor mana yang termasuk sektor unggulan, berkembang, potensial dan terbelakang. Berikut adalah hasil analisa pergeseran bersih dengan SLQ.

Tabel 4. 10 Pergeseran bersih dan SLQ Kabupaten Gresik Kategori PDRB

Pergeseran Bersih

SLQ

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

0,587602 Pertambangan dan Penggalian

2,015014 Industri Pengolahan

1,63371 Pengadaan Listrik dan Gas

1,706832 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah

0,620345 dan Daur Ulang

Konstruksi

0,983428 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

0,67152 Mobil dan Sepeda Motor

0,72478 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Transportasi dan Pergudangan

0,221953 Informasi dan Komunikasi

0,751931 Jasa Keuangan dan Asuransi

0,412167 Real Estate

0,738187 Jasa Perusahaan

0,344894 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan

0,51662 Jaminan Sosial Wajib

Jasa Pendidikan

0,311807 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

0,574544 Jasa lainnya

Sumber: Analisa Penulis dan data diolah dari BPS Kabupaten Gresik dan BPS Provinsi Jawa Timur

Sektor yang memiliki nilai PB>0 adalah sektor progresif sedangkan sektor yang memiliki nilai PB<0 merupakan sektor yang mundur. Sedangkan sektor yang memiliki nilai

LQ>0 adalah sektor basis dan sektor yang memiliki nilai LQ<0 adalah sektor non basis. Berikut adalah tipologi klasen sektor progresif/ mundur dan sektor basis/non basis.

Gambar 4. 2 Tipologi Klasen Pergeseran bersih dan SLQ Kabupaten Gresik

Sumber: Analisa Penulis

Dari hasil analisis didapatkan bahwa tidak ada sektor yang masuk pada tipologi basis dan prograsif. Yang masuk dalam tipologi non basis namun progresif ada 13 sektor dan yang merupakan sektor basis namun tidak progresif ada 3 sektor sedangkan yang bukan basis dan tidak progresif ada 1 sektor yaitu pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang.

Selanjutnya dari hasil analisis didapatkan sektor apa saja yang termasuk sektor unggulan, potensial, berkembang dan terbelakang

Tabel 4. 11 interpretasi Pergeseran bersih dan SLQ Kabupaten Gresik KRITERIA

PB<0 LQ<1

Merupakan sektor non basis

Merupakan sektor non basis dengan

dengan pertumbuhan cepat.

dan pertumbuhan lambat.

Merupakan sektor basis

Merupakan sektor basis dengan dan

dengan

pertumbuhan lambat.

dan pertumbuhan cepat. Sumber: Analisa Penulis

Gambar 4. 3 Tipologi Klasen Pergeseran bersih dan SLQ Kabupaten Gresik

Sumber: Analisa Penulis

Dari hasil analisis didapatkan bahwa tidak ada sektor yang masuk kategori unggulan dan didominasi oleh sektor yang masuk kategori berkembang. Yang masuk pada sektor terbelakang hanya pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang. Sedangkan sektor potensial adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan dan pengadaan listrik dan gas

4.5. IDENTIFIKASI POTENSI SEKTOR

Berikut adalah potensi dan fakta dalam setiap sektor.

Tabel 4. 12 Identifikasi Potensi Kabupaten Gresik Sektor

Hasil perhitungan

Fakta

Sektor ini terdapat pada arahan

pengembangan Kabupaten Pertanian, Kehutanan, dan

SEKTOR BERKEMBANG

Gresik terutama pertanian dan Perikanan

Merupakan sektor non basis

perikanan. Sektor ini dengan pertumbuhan cepat. menyumbang 5 910 982,64 dari

PDRB Gresik Sektor ini terdapat pada arahan

pengembangan Kabupaten

SEKTOR POTENSIAL

Gresik sektor pertambangan dan Pertambangan dan Penggalian Merupakan sektor basis dengan

penggalian ini ada akibat

dan

adanya semen gresik yang

pertumbuhan lambat.

berubah menjadi semen indonesia. Sektor ini juga mengalami pertumbuhan yang berubah menjadi semen indonesia. Sektor ini juga mengalami pertumbuhan yang

9 234 193,95 dari PDRB Gresik Sektor ini terdapat pada arahan

pengembangan Kabupaten Gresik. Sektor ini mengalami pertumbuhan yang lambat

SEKTOR POTENSIAL

akibat adanya pergeseran

Merupakan sektor basis dengan Industri Pengolahan wilayah pertambangan dan

dan

sudah penuhnya kawasan-

pertumbuhan lambat.

kawasan industri di gresik dan belum adanya rencana industri

baru. Sektor ini menyumbang

41 016 850,99 dari PDRB Gresik

Sektor ini menyumbang 467 482,47 dari PDRB Gresik,

SEKTOR POTENSIAL

jumlahnya tidak terlalu banyak namun sektor ini sebagai

Pengadaan Listrik dan Gas Merupakan sektor basis dengan pendukung sektor-sektor

dan

lainnya dan merupakan sektor

pertumbuhan lambat.

basis. Sektor ini jugaakibat adalah PLTU di Kabupaten

Gresik. Sektor ini menyumbang

51 789,85 dari PDRB Gresik, jumlahnya tidak terlalu banyak

namun sektor ini sebagai Pengadaan Air, Pengelolaan

SEKTOR TERBELAKANG

pendukung sektor-sektor Sampah, Limbah dan Daur

Merupakan sektor non basis lainnya seperti real estate dan Ulang

dengan

industri pengolahan. Adanya

dan pertumbuhan lambat.

peningkatan di sektor lain akan mempengaruhi sektor ini karena merupakan prasarana pokok dalam suatu wilayah

SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang 7 617 Konstruksi

Merupakan sektor non basis

067,96 dari PDRB Gresik.

dengan pertumbuhan cepat.

Sektor ini menyumbang Perdagangan Besar dan

10 546 822,68 dari PDRB Eceran; Reparasi Mobil dan Merupakan sektor non basis Gresik. Sektor ini termasuk di Sepeda Motor

SEKTOR BERKEMBANG

dengan pertumbuhan cepat.

dalamnya perdagangan pasar dll.

Sektor ini menyumbang

1 819 887,33 dari PDRB Gresik. Transportasi dan Pergudangan Merupakan sektor non basis Sektor ini sebagai pendukung dengan pertumbuhan cepat. sektor industri terutama dalam sub sektor pergudangan

SEKTOR BERKEMBANG

SEKTOR BERKEMBANG

Penyediaan Akomodasi dan Sektor ini menyumbang Makan Minum

Merupakan sektor non basis 995 088,06 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat. SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang Informasi dan Komunikasi

Merupakan sektor non basis

3 638 412,26 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat. SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang Jasa Keuangan dan Asuransi Merupakan sektor non basis 935 510,86 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat.

Sektor ini menyumbang

1 095 625,35 dari PDRB Gresik.

Gresik sebagai wilayah dekat Real Estate

SEKTOR BERKEMBANG

Merupakan sektor non basis

dengan Surabaya menjadikan

dengan pertumbuhan cepat.

Gresik sebagai supporting perumahan bagi Surabaya

sehingga perlu diperhitungkan

SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang Jasa Perusahaan

Merupakan sektor non basis 229 307,06 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat.

Administrasi Pemerintahan, SEKTOR BERKEMBANG Sektor ini menyumbang Pertahanan dan Jaminan

Merupakan sektor non basis 999 330,48 dari PDRB Gresik Sosial Wajib

dengan pertumbuhan cepat. SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang Jasa Pendidikan

Merupakan sektor non basis 713 052,99 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat.

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sektor ini menyumbang

SEKTOR BERKEMBANG

Sosial 324 461,72 dari PDRB Gresik

Merupakan sektor non basis dengan pertumbuhan cepat.

SEKTOR BERKEMBANG

Sektor ini menyumbang Jasa lainnya

Merupakan sektor non basis 239 241,10 dari PDRB Gresik

dengan pertumbuhan cepat. Sumber: Analisa Penulis

4.6. ARAHAN PENGEMBANGAN POTENSI KABUPATEN GRESIK

Dari hasil analisis didapatkan beberapa sektor yang perkembangannya bisa diklasifikasikan sehingga perlu adanya arahan pengembangan potensi yang ada berikut adalah arahan pengembangan potensi di Kabupaten Gresik.

Tabel 4. 13 Arahan Pengembangan Sektor Perekonomian Kabupaten Gresik

Sektor Arahan Pengembangan

Berdasarkan analisis terhadap fakta yang ada, Kabupaten Gresik memiliki potensi pertanian. Hal ini dituangkan pada dokumen perencanaan pada arahan pengembangan sebagai wujud meningkatkan produktifitas pertanian. Arahan pengembangan

Pertanian, Kehutanan, dan dilakukan dengan program pertahanan lahan pertanian serta Perikanan pengembangan kawasan perkebunan yang produktif dan ramah

lingkungan. Perlu juga adanya integrasi dengan sektor lain, seperti industri untuk meningkatkan nilai barang serta menciptakan pertanian yang berkelanjutan.

Sebagai arahan pengembangan sektor pertambangan dan penggalian, perlu adanya integrasi dalam pengolahan hasil

Pertambangan dan pertambangan dan penggalian yaitu pada sektor industri Penggalian pengolahan. Dengan integrasi yang tercipta dapat memunculkan

aglomerasi industri sehingga nilai jual barang lebih tinggi. Sektor ini memiliki potensi dan peran tertinggi dalam

perekonomian Kabupaten Gresik. Peran industri sangat besar sebagai penyumbang pendapatan daerah dan berperan mendukung perkembangan sektor ekonomi lainnya. Perlu adanya

Industri Pengolahan pengaglomerasian kawasan industri dan kawasan peruntukan

khusus sebagai pengembangan sektor untuk meningkatkan nilau produk. Selain itu juga perlu dilakukan kerjasama dengan wilayah sekitar Kabupaten Gresik untuk pengembangan kawasan industri.

Sektor ini memiliki nilai PDRB yang tinggi daripada sektor Pengadaan Listrik dan Gas lainnya. Hal ini disebabkan karena terdapat PLTU di Kabupaten

Gresik sehingga memberikan sumbangan yang tinggi terhadap pendapatan daerah. Dengan adanya PLTU ini perlu diintgrasikan Gresik sehingga memberikan sumbangan yang tinggi terhadap pendapatan daerah. Dengan adanya PLTU ini perlu diintgrasikan

Sektor ini berada dalam kuadran sektor terbelakang sehingga perlu adanya arahan pengembangan yang inovatif untuk meningkatkan nilai PDRB. Program yang dapat diterapkan adalah integrasi dengan sektor lain. Untuk pengadaan air banyak dibutuhkan pada sektor pengadaan rumah sektor karena dalam pengembangan sektor

Pengadaan Air, tersebut perlu adanya pengadaan air untuk mengembangkan

Pengelolaan Sampah, kawasan permukiman. Untuk pengolahan sampah, limbah dan daur Limbah dan Daur Ulang ulang dapat bekerjasama dengan sektor industri yang memiliki skala produksi besar. Perlu adanya kebijakan terhadap setiap industri untuk melakukan pengolahan sampah dan limbah secara mandiri dan ramah lingkungan sehingga sampah dan limbah yang masih dapat dimanfaatkan kembali dapat memiliki nilai jual yang tinggi.

Sebagai sektor pendukung sektor lainnya, sektor konstruksi perlu perhatian khusus. Arahan pengembangan yang dapat dilakukan adalah mengharuskan setiap sektor yang melakukan pembangunan

Konstruksi infrastruktur diwajibkan menggunakan jasa konstruksi yang ada di Kabupaten Gresik. Hal ini dapat meningkatkan nilai PDBR sektor ini karena melihat perkembangan Kabupaten Gresik yang pesat dari tahun ke tahun

Sebagai sarana distribusi bagi sektor industri dan pertanian, sektor ini memiliki peran penting. Perdagangan besar perlu

Perdagangan Besar dan dikembangakan untuk memasarkan/mendistribusikan barang dalam Eceran; Reparasi Mobil jumlah besar sebelum turun ke pengecer. Serta pada bidang dan Sepeda Motor reparasi dapat bekerjasama dengan sektor lainnya yang memiliki

kendaraan pengangkut barang atau orang. Sektor ini mendukung sektor industri dan pertanian sebagai sarana

Transportasi dan perpindahan dan penyimpanan barang hasil produksi. Didukung Pergudangan

dengan sektor pedagangan besar dan Eceran serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor.

Sektor ini dapat menjadi sektor pendukung terhadap sektor utama Penyediaan Akomodasi atau unggulan yang ada di Kabupaten Gresik. Sektor ini diharapkan dan Makan Minum

dapat menjadi penerima multiplier effect dari pengembangan sektor-sektor utama.

Merupakan sektor yang sangat penting dalam membantu Informasi dan Komunikasi terciptanya integrasi antar sektor yang ada di Kabupaten Gresik.

Arahan pengembangan dapat dilakukan dengan meningkatkan Arahan pengembangan dapat dilakukan dengan meningkatkan

Sektor Real Estate atau pengadaan rumah dibutuhkan untuk mendukung perkembangan wilayah di Kabupaten Gresik. Sebagai pemenuhan kebutuhan tempat tinggal di Kabupaten Gresik. Arahan

Real Estate pengembangan dapat dilakukan dengan penyediaan perumahan yang layak huni dan aksesibilitas yang mudah terhadap pusat kegiatan sebagai pendukung pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Gresik

Sebagai pendukung permukiman untuk kebutuhan pendidikan, perlu adanya jasa pendidikan yang dikembangkan berdekatan

Jasa Pendidikan dengan permukiman serta memiliki keunggulan dan kualitas

pendidikan yang baik. Sebagai pendukung permukiman dan industri untuk memberikan

Jasa Kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesahatan serta pemberian kerjasama (CSR). Kegiatan Sosial

Pengembangan dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas pelayanan, SDM serta kelengkapan perlatan medis.

Jasa Keuangan dan Asuransi

Jasa Perusahaan Pengembangan fasilitas pendukung berupa bangunan gedung serta Administrasi

pengadaan iklik investasi

Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Jasa lainnya

BAB V PENUTUP