RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
V - 41
5.2.2.7. Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan di Kabupaten Ngawi terdiri atas: kawasan pariwisata budaya, kawasan pariwisata alam dan kawasan pariwisata buatan.
Adapun Kawasan pariwisata budaya dengan luas kurang lebih 1.597,48 ha meliputi:
a. Arca Banteng;
b. Candi Pendem;
c. Pertapaan jaka tarub;
d. Petilasan Kraton Wirotho;
e. Makam PH Kertonegoro dan Patih Ronggolono;
f. Makam Patih Pringgokusum;
g. Kediaman Krt. Radjiman Wedyadiningrat;
h. Monumen Suryo;
i. Pesanggrahan Srigati;
j. Gunung Liliran;
k. Musem Trinil; dan
l. Benteng Van Den Bosch.
Kawasan pariwisata alam dengan luas kurang lebih 12,50 ha, meliputi : a.
Air Terjun Srambang; b.
Gunung Liliran; c.
Waduk Pondok; d.
Bumi Perkemahan Selondo; dan e.
Kebun teh Jamus. Kawasan pariwisata buatan, yaitu Tempat Pemandian Tawun.
Pengembangan pariwisata di Kabupaten Ngawi dikembangkan melalui pembentukan minat wisata wisata, yaitu :
1. Pengembangan wisata di Kabupaten Ngawi dilakukan dengan membentuk
wisata unggulan daerah antara lain adalah : Waduk Pondok, Monumen Suryo, Air Terjun Srambang, Musem Trinil, Benteng Van Den Bosch.
Selanjutnya juga bisa dikembangkan wisata religius dimana selain untuk minat rekreasi juga untuk minat spiritual adapun potensi wisata tersebut
adalah Pesanggrahan Srigati dan Gunung Liliran. Diluar wisata ungulan tersebut juga banyak potensi lain yang bisa
dikembangakan seperti obyek wisata Tempat Pemandian Tawun dimana konsepnya tidak hanya sebagai tempat hiburan, taman yang biasanya
sebagai tempat untuk berekreasi, menghilangkan kepenatan dari rutinitas dapat juga difungsikan sebagai tempat untuk melakukan konservasi
terhadap satwa langka. Selain itu ada objek wilata budaya antara lain: Arca Banteng, Candi Pendem, Pertapaan jaka tarub, Petilasan Kraton Wirotho,
Makam PH
Kertonegoro dan
Patih Ronggolono,
Makam Patih
Pringgokusumo, Kediaman Krt. Radjiman Wedyadiningrat. Selain itu juga dikembangkan Desa wisata dengan menawarkan kehidupan
petani yang masih alamiah dan sebisanya berdekatan dengan obyek wisata yang memiliki nilai jual tinggi. Adapun desa wisata yang dapat
dikembangkan antara lain adalah: desa wisata Perkebunan Teh Jamus, Bumi Perkemahan Selondo, dengan memanfaatkan hortikultura dan ternak
sapi serta pemandangan alam, dengan mengembangkan wisata alam, ritual, perkebunan.
2. Arahan Pengembangan Pariwisata Regional Yogyakarta – Bali : Untuk
arahan pengembangan pariwisata regional dapat dilihat dari potensi wisata yang berada di dekat jalur ateri misalnya Monumen Suryo, Pemandian
Tawun, Benteng Ven Den Bosch, Musium Trinil, Waduk Pondok. 3.
Arahan Pengembangan Pariwisata Lokal : Pengembangan dan peningkatan lokasi-lokasi yang dapat diwisatakan
Membentuk link wisata lokal Pengembangan aktivitas wisata yang lebih beragam beserta zonasi-
zonasinya guna untuk menghindari titik konflik pengembangan: a.
Utama yaitu sebagai wisata rekreasi, even wisata budaya dan juga sebagai pusat akomodasi wisata.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
V - 42
b. Pendukung yaitu sebagai wisata berbelanja dan juga sebagai kota
transit. Pengembangan dan peningkatan fasilitas penunjang kegiatan wisata
Peningkatan pelayanan jaringan air bersih, telepon dan pelayanan
jaringan listrik. 4.
Pengembangan dan peningkatan promosi wisata 5.
Pengembangan dan peningkatan mutu sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan baik melalui penyuluhan maupun pelatihan
6. Mengembangkan promosi wisata, kalender wisata dengan berbagai
peristiwa atau pertunjukan budaya, kerjasama wisata, dan peningkatan sarana-prasarana wisata sehingga Kabupaten Ngawi menjadi salah satu
tujuan wisata; 7.
Obyek wisata alam dikembangkian dengan tetap menjaga dan melestarikan alam sekitar untuk menjaga keindahan obyek wisata;
8. Tidak melakukan pengerusakan terhadap obyek wisata alam seperti
menebang pohon; 9.
Menjaga dan melestarikan peninggalan bersejarah; 10.
Meningkatkan pencarianpenelusuran terhadap benda bersejarah untuk menambah koleksi budaya.
11. Merencanakan kawasan wisata sebagai bagian dari urbanregional desain
untuk keserasian lingkungan; serta 12.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian obyek wisata, dan daya jualsaing.
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
V - 43
RENCANA TAT RUANG WILAYAH KABUPATEN NGAWI
TAHUN 2010 - 2030
RENCANA TATA RUANG WILAYAH RTRW KABUPATEN NGAWI
Laporan Akhir
V - 44
5.2.2.8. Kawasan Peruntukan Permukiman