48 Tahun 2005 direvisi oleh Perpres Nomor 65 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005. Hal-hal yang direvisi tersebut antara lain mengenai pengertian pengadaan tanah, definisi kepentingan umum,
penambahan unsur BPN dalam susunan keanggotaan Panitia Pengadaan Tanah, penambahan biaya Panitia Pengadaan Tanah, jangka waktu musyawarah,
perubahan bentuk ganti kerugian dan penambahan Pasal 18 A yang hanya bersifat menegaskan proses yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 39 Tahun 1973.
36
1. Pengertian Pengadaan Tanah
Pasal 1 butir 3 Perpres Nomor 36 Tahun 2005 menentukan bahwa pengadaan tanah adalah setiap kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan
cara memberikan ganti kerugian kepada yang melepaskan atau menyerahkan, bangunan, tanaman, dan benda-benda yang berkaitan dengan
tanah atau dengan pencabutan hak atas tanah. Selanjutnya dalam Pasal 3 ayat 3 Perpres Nomor 36 Tahun 2005 disebutkan bahwa pencabutan hak
atas tanah dilakukan berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak-Hak Atas Tanah Dan Benda-Benda
Yang Ada di Atasnya. Berdasarkan rumusan di atas dapat diketahui bahwa pengadaan tanah
untuk kepentingan umum menurut Perpres Nomor 36 Tahun 2005 dilakukan melalui 2 dua cara yaitu pelepasanpenyerahan tanah atau melalui
pencabutan hak atas tanah.
36
Maria S.W. Sumardjono, Perpres No. 652006, Apa yang Berubah, Kompas, 21 Juni 2006.
49 Hal yang demikian memberikan kesan bahwa Perpres Nomor 36
Tahun 2005 telah mensejajarkan antara pelepasanpenyerahan tanah dengan pencabutan hak atas tanah.
Sebagaimana dikatakan oleh Maria S.W Sumardjono, bahwa :
“Kata ‘atau’ terkesan mensejajarkan antara pelepasan atau penyerahan hak atas tanah dengan pencabutan hak atas tanah. Pelepasan dan pencabutan hak
merupakan dua konsep yang berbeda : pelepasan hak didasarkan atas musyawarah untuk mencapai kesepakatan, sedangkan pencabutan hak atas
tanah merupakan upaya terakhir bila semua upaya untuk mencapai kesepakatan menemui kegagalan”
37
Pengertian pengadaan tanah di atas kemudian direvisi oleh Perpres Nomor 65 Tahun 2006 sehingga menjadi pengadaan tanah adalah setiap
kegiatan untuk mendapatkan tanah dengan cara memberikan ganti kerugian kepada yang melepaskan atau menyerahkan tanah, bangunan, tanaman , dan
benda-benda yang berkaitan dengan tanah. Penghapusan kata ‘pencabutan hak atas tanah’ dalam Pasal 1 angka 3,
Pasal 2 dan Pasal 3 telah meluruskan kerancuan antara konsep penyerahan pelepasan hak atas tanah dengan pencabutan hak atas tanah.
Dengan demikian Perpres Nomor 65 Tahun 2006 hanya mengatur pelepasan atau penyerahan tanah sebagai cara pengadaan tanah untuk
kepentingan umum.
2. Definisi Kepentingan Umum