61
A. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan Yuridis Empiris. Pendekatan yuridis digunakan untuk menganalisa
berbagai peraturan tentang pengadaan tanah bagi pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum sedangkan pendekatan empiris digunakan untuk
menganalisis hukum yang dilihat dari perilaku masyarakat dalam kehidupan masyarakat, selalu berinteraksi dan berhubungan dengan aspek
kemasyarakatan.
57
Dalam metode pendekatan yuridis empiris yang menjadi permasalahan adalah kenyataan yang menunjukkan adanya jarak antara harapan dan
kenyataan, antara rencana dan pelaksanaan, antara das sollen dan das sein. Sebagai suatu penelitian yang dititikberatkan kepada penelitian data
sekunder, fokus penelitian adalah sistematika dari perangkat kaedah hukum yang terhimpun didalam kodifikasi atau peraturan perundang-undangan yang ada
hubungannya dengan perlindungan hukum bagi para pihak dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum ditinjau dari segi
yuridisnya.
B. Spesifikasi Penelitian
Spesifikasi yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis
. Deskriptif dalam arti penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara menyeluruh dan sistematik mengenai pelaksanaan pengadaan tanah untuk
57
Roni Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Jakarta : Ghalia Indonesia : 1990, hal. 9
62 pembangunan bagi kepentingan umum.Sedangkan analitis berarti
mengelompokkan, menghubungkan, membandingkan dan memberi makna aspek-aspek dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan bagi
kepentingan umum dari segi teori maupun praktek.
C. Populasi dan Metode Penentuan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk mempelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dalam
pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lintas selatan di Kabupaten Wonogiri.
Populasi penelitian ini terdiri dari : 1.
Bagian Tata Pemerintahan Setda Kabupaten Wonogiri. 2.
Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri. 3.
Warga masyarakat desa yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan lintas selatan Kabupaten Wonogiri.
b. Metode Penentuan Sampel
Dalam penelitian ini, dengan mempertimbangkan jumlah terbanyak dari warga disetiap desa kelurahan masing-masing kecamatan yang terkena
pembangunan jalan tersebut, maka di masing-masing kecamatan dilakukan penetapan sampel dengan cara non probability sampling dan untuk lebih
spesifik lagi digunakan metode purposive sampling artinya dengan
63 mengambil anggota sampel sedemikian rupa sehingga sampel
mencerminkan ciri-ciri dan populasi yang sudah dikenal sebelumnya. Teknik ini dipilih karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.
58
Sehingga tidak dapat mengambil sampel yang lebih besar jumlahnya dan jauh
letaknya.
59
Penelitian ini dilaksanakan di 3 tiga kecamatan yang terkena Pembangunan Jalan Lintas Selatan di Kabupaten Wonogiri, yaitu :
1. Kecamatan Giriwoyo.
2. Kecamatan Giritontro.
3. Kecamatan Pracimantoro.
Dengan demikian, disetiap kecamatan dipilih 2 dua desakelurahan sebagai sampel. Sehingga terdapat 6 enam desakelurahan sebagai sampel
dengan perincian sebagai berikut : 1.
Kecamatan Giriwoyo a
Desa Platarejo b
Desa Guwotirto 2.
Kecamatan Giritontro a
Desa Pucanganom b
Kelurahan Giritontro 3.
Kecamatan Pracimantoro a
Desa Sambiroto b
Desa Suci
58
Josef R. Tarigan dan Suparmono, Metode Pengumpulan Data, Edisi I, Yogyakarta : BPFE : 1995, hal. 91
59
Roni Hanitijo Soemitro, Op. Cit., hal. 51
64 Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pemegang hak
atas yang terkena pembangunan jalan lintas selatan di Kabupaten Wonogiri yang seluruhnya ada 3 tiga desakelurahan di Kecamatan Giriwoyo,
Giritontro, Pracimantoro. Disetiap desa kelurahan yang dijadikan sampel diambil 5 lima orang sebagai responden, sehingga jumlah keseluruhan
responden adalah 30 tiga puluh orang responden yang menjadi fokus penelitian adalah pemilik tanah pekarangan dengan perincian :
1 5 orang responden dari Desa Platarejo;
2 5 orang responden dari Desa Guwotirto;
3 5 orang responden dari Desa Pucanganom;
4 5 orang responden dari Kelurahan Giritontro;
5 5 orang responden dari Desa Sambiroto;
6 5 orang responden dari Desa Suci.
Untuk melengkapi data, penulis juga berusaha memperoleh informasi dari narasumber. Narasumber yang dipilih yaitu dari Kepala
Bagian Kantor Instansi Pemerintah yang dalam pelaksanaan tugasnya berhubungan dengan pembangunan jalan lintas selatan di Kabupaten
Wonogiri yang terdiri dari : 1
Kepala Bagian Tata pemerintahan Setda Kabupaten Wonogiri. 2
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Wonogiri.
D. Teknik Pengumpulan Data