Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHTN LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013
SKRIPSI
Oleh :
SURYANI NIM. 111021126
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

PELAKSANAAN PEMBINAAN KESEHTN LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh :
SURYANI NIM. 111021126
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara

i
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan kesehatan lingkungan. Program UKS merupakan salah satu upaya pengembangan program puskesmas yang sasarannya pada anak sekolah dasar, karena pada kelompok usia tersebut sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Sekolah Dasar merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual. Pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan (perencanaan, pelatihan dan pengawasan) di sekolah dasar wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar dengan sumber informasi adalah guru UKS dan petugas puskesmas. Objek penelitian ini adalah sekolah dasar. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,0% sekolah dasar memiliki perencanaan program UKS yang baik, sekolah dasar yang melakukan pelatihan sebesar 66,7%, dan 70,4% sekolah dasar sudah melakukan pengawasan dengan baik. Pencapaian hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar masih belum tercapai sebesar 53,8%.
Disarankan untuk melatih perencanaan dan meningkatkan kegiatan latihan terhadap pelaksanaan program UKS di sekolah dasar, serta selalu menjalin kerja sama yang baik antar lintas program dan lintas sektor pemerintah maupun swasta demi perbaikan program UKS dimasa yang akan datang.
Kata Kunci : UKS, Pembinaan, Pencapaian Kegiatan, Kesehatan Lingkungan
ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
School Health Efforts (UKS) is an effort to supervise and develop healthy lifestyle habits that are integrated through of health education, health services, and supervising of environmental health. The UKS program is one of the program development of primary health care which is targeted at elementary school student, because in such age group is very vulnerable to health problems. The elementary school is an institution that is well organized to educate, and improve the quality of human resources, whether physical, mental, moral, and intellectual. Supervising of environmental health which aims to improve the quality of healthy life and the health status of student as well as to create a healthy environment to enable growth and optimal student development.
This research aims to identify the implementationt of the supervising of environmental health (planning, training and surpervision) at primary schools located at working area of Primary Health Care Bandar Khalipah Percut Sei Tuan Deli Serdang District.
The research method used is descriptive study. The population in this research is elementary school, and the source of information are the UKS teachers and officers of the primary health care. The object of the research is primary school. Data were analysed using univariate analysis.
The Result of this study showed that 63.0% the primary school has a good program planning UKS, the primary school got training by 66.7% and 70.4% the primary school have good supervising. 53.8% did not reach the health achievement target.
It is recommended to give capacity building in planning and training as well as always maintaining good cooperation across program and between public or private sectors for the improvement of the UKS program in the future.
Keywords : UKS, Supervising, Target, Environment Health
iii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama Tempat/Tanggal Lahir Jenis Kelamin Agama Status Perkawinan Anak Ke Alamat Rumah
Riwayat Pendidikan

: Suryani : Padangsidimpuan/24 Januari 1990 : Perempuan : Islam : Belum menikah : 3 dari 3 bersaudara : Desa Siloting Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua : 1. Tahun 1994-1996 : TK Al-Khalili Ujung Gurap
2. Tahun 1996-2002 : SD Negeri 200301 Pudun Julu 3. Tahun 2002-2005 : SMP N 3 Padangsidimpuan 4. Tahun 2005-2008 : SMA N 4 Padangsidimpuan 5. Tahun 2008-2011 : DIII Keperawatan USU 6. Tahun 2011-2013 : FKM USU Medan

iv
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan Di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013”. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW yang senantiasa tercurahkan pada beliau yang telah menjadi teladan utama bagi umatnya.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Skripsi ini penulis persembahkan kepada ayahanda H. Ali Yusuf dan ibunda Hj. Nurlanna Daulay yang telah memberikan kasih sayang yang tidak henti-hentinya, dukungan moral maupun materil dan do’a kepada penulis dan yang menjadi motivasi penulis selama ini. Semoga Allah memberikan kebahagian kepada keduanya baik di dunia maupun di akhirat. Amin.
Selama penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Drs. Surya Utama, MS., selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
v
Universitas Sumatera Utara

2. Ir. Evi Naria, M.Kes., selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Dra. Nurmaini, MKM., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Skripsi I sekaligus Ketua Penguji yang telah memberikan bimbingan, arahan, ilmu, motivasi, serta dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. dr. Surya Dharma, MPH., selaku Dosen Pembimbing Skripsi II sekaligus Dosen Penguji I yang telah memberikan bimbingan arahan, ilmu, motivasi, serta dukungannya kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Ir. Indra Chahaya S, MSi., selaku Dosen Penguji II penulis yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
6. dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes., selaku Dosen Penguji III sekaligus Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis untuk kesempurnaan penulisan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen dan staf Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu selama penulis menjadi mahasiswa di FKM USU.
8. Pimpinan dan staf di Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. 9. Pimpinan dan staf di Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang. 10. Kepala UPT Dikpora Kantor Camat Percut Sei Tuan. 11. Kepala Puskesmas Bandar Khalipah dan seluruh staf yang telah membantu
penelitian penulis.
vi
Universitas Sumatera Utara

12. Para Kepala Sekolah, Guru Penjaskes/UKS dan seluruh staf di SD/MI wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan yang telah membantu penelitian penulis.
13. Untuk abangku Asrul Aziz, ST., dan kakakku Suryati, SKM., tersayang yang selalu mendoakan dan menyemangati penulis.
14. Sahabat-sahabat seperjuangan di Fakultas Kesehatan Masyarakat maupun Departemen Kesehatan Lingkungan : bang Jun Edy, Bestti, bang Asrul, bang Moris, Putri Ruth, Marlina, Riski, kak Yuli, kak Reni, kak Dian, bang Iskandar yang sering memberi dukungan, masukan dan diskusi dalam penyelesaian skripsi ini. Serta sahabat dekat penulis : Rini, Fazar, Riana, Nova. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungannya selama ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Semoga Tugas Sarjana ini memberi manfaat bagi siapapun yang membacanya serta dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Medan, November 2013 Penulis,
Suryani
vii
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI


Halaman

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... i ABSTRAK ............................................................................................................. ii ABSTRACT ............................................................................................................ iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. iv KATA PENGANTAR........................................................................................... v DAFTAR ISI.......................................................................................................... viii DAFTAR TABEL ................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................... 1.2. Rumusan Masalah.............................................................................. 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 1.3.1. Tujuan Umum ......................................................................... 1.3.2. Tujuan Khusus ........................................................................ 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................

1 7 7 7 7 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesehatan Sekolah ............................................................................. 2.2. Usaha Kesehatan Sekolah .................................................................. 2.3. Tujuan dan Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah ................................. 2.4. Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah......................... 2.4.1. Pendidikan Kesehatan.............................................................. 2.4.2. Pelayanan Kesehatan .............................................................. 2.4.3. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat.................................... 2.5. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah ........................... 2.5.1. Ruang Bangunan...................................................................... 2.5.2. Fasilitas Sanitasi Sekolah......................................................... 2.6. Sistem................................................................................................. 2.7. Manajemen Kesehatan ....................................................................... 2.7.1. Masukan (Input)....................................................................... 2.7.2. Proses ....................................................................................... 2.7.2.1. Perencanaan ............................................................... 2.7.2.2. Pengorganisasian........................................................ 2.7.2.3. Penggerakan ............................................................... 2.7.2.4. Pengawasan ................................................................ 2.7.3. Keluaran (Output) ................................................................... 2.8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan.......................................................... 2.9. Kerangka Konsep...............................................................................

9 10 10 11 11 11 12 14 16 18 22 23 24 24 25 27 27 28 29 29 31

viii
Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian................................................................................... 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 3.3. Populasi dan Sampel .......................................................................... 3.3.1. Populasi.................................................................................... 3.3.2. Sampel ..................................................................................... 3.3.3. Objek Penelitian....................................................................... 3.4. Metode Pengumpulan Data................................................................ 3.5. Definisi Operasional .......................................................................... 3.6. Aspek Pengukuran ............................................................................. 3.6.1. Pembinaan Kesehatan Lingkungan.......................................... 3.6.2. Pencapaian Hasil Kegiatan ...................................................... 3.7. Analisa Data.......................................................................................

32 32 32 32 32 32 33 33 34 34 35 36

BAB IV HASIL 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 4.1.1. Keadaan Geografis................................................................... 4.1.2. Fasilitas Kesehatan .................................................................. 4.1.3. Fasilitas Pendidikan ................................................................. 4.2. Karakteristik Responden.................................................................... 4.3. Perencanaan ....................................................................................... 4.4. Pelatihan............................................................................................. 4.5. Pengawasan........................................................................................ 4.6. Pencapaian Hasil Kegiatan ................................................................ 4.6.1. Pemeliharaan Bangunan Sekolah............................................. 4.6.2. Pengadaan dan Pemeliharaan Warung/Kantin sekolah ........... 4.6.3. Pengadaan dan Pemeliharaan Kamar Mandi/WC.................... 4.6.4. Penyediaan dan Pemeliharaan Penampungan Air Bersih ........ 4.6.5. Pengadaan dan Pemeliharaan Sampah dan Air Limbah .......... 4.6.6. Pemeliharaan Kebersihan dan Keindahan Halaman, Pekarangan, dan Pagar .............................................................


37 37 37 38 39 40 41 43 44 44 46 48 49 50
52

BAB V PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................. 5.2. Perencanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan.............................. 5.3. Pelatihan Pembinaan Kesehatan Lingkungan................................... 5.4. Pengawasan Pembinaan Kesehatan Lingkungan .............................. 5.5. Pencapaian Hasil Kegiatan ...............................................................

55 56 57 58 59

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ....................................................................................... 66 6.2. Saran ................................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 68

LAMPIRAN

ix
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1


Halaman Distribusi UKS untuk Tingkat Sekolah Dasar (SD) Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012/2013 ........................................................................................... 38

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin, Pendidikan, dan Profesi) ......................................................................................... 39

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Perencanaan ..................... 40

Tabel 4.4 Distribusi Sekolah Dasar Berdasarkan Kategori Perencanaan ........... 41

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Pelatihan .......................... 42

Tabel 4.6 Distribusi Sekolah Dasar Berdasarkan Kategori Pelatihan................. 42

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jawaban Pernyataan Pengawasan...................... 43

Tabel 4.8 Distribusi Sekolah Dasar Berdasarkan Kategori Pengawasan............ 44

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Observasi Pemeliharaan Bangunan Sekolah ..... 45

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Observasi Pengadaan dan Pemeliharaan Warung/Kantin Sekolah...................................................................... 47


Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Observasi Pengadaan dan Pemeliharaan Kamar Mandi/WC .......................................................................................... 48

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Observasi Penyediaan dan Pemeliharaan Penampungan Air Bersih .................................................................... 49

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Observasi Pengadaan dan Pemeliharaan Sampah dan Air Limbah................................................................................... 50

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Observasi Pemeliharaan Kebersihan dan Keindahan Halaman, Pekarangan dan Pagar ...................................... 52

Tabel 4.15 Distribusi Komponen Lingkungan Sekolah Berdasarkan Kategori Pencapaian Hasil Kegiatan Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013 ... 53

x
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Kuesioner Penelitian......................................................................... 71 Lampiran 2 Lembar Observasi Penelitian............................................................ 74 Lampiran 3 Master Data Penelitian.. ................................................................... 82 Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian.................................................................... 83 Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Survei Pendahuluan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara... ....................................... 91 Lampiran 6 Surat Izin Survei Pendahuluan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli
Serdang.. ........................................................................................... 92 Lampiran 7 Surat Izin Survei Pendahuluan Puskesmas Bandar Khalipah
Kecamatan Percut Sei Tuan.............................................................. 93 Lampiran 8 Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.............................................................. 94 Lampiran 9 Surat Izin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Deli Serdang.. ................................................................................... 95 Lampiran 10 Surat Izin Penelitian dari Dinas Pendidikan Kabupaten
Deli Serdang.. ................................................................................... 96 Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian Puskesmas Bandar Khalipah
Kecamatan Percut Sei Tuan.............................................................. 97
xi
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan kesehatan lingkungan. Program UKS merupakan salah satu upaya pengembangan program puskesmas yang sasarannya pada anak sekolah dasar, karena pada kelompok usia tersebut sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Sekolah Dasar merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual. Pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan (perencanaan, pelatihan dan pengawasan) di sekolah dasar wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sekolah dasar dengan sumber informasi adalah guru UKS dan petugas puskesmas. Objek penelitian ini adalah sekolah dasar. Analisis data menggunakan analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 63,0% sekolah dasar memiliki perencanaan program UKS yang baik, sekolah dasar yang melakukan pelatihan sebesar 66,7%, dan 70,4% sekolah dasar sudah melakukan pengawasan dengan baik. Pencapaian hasil kegiatan menunjukkan sebagian besar masih belum tercapai sebesar 53,8%.
Disarankan untuk melatih perencanaan dan meningkatkan kegiatan latihan terhadap pelaksanaan program UKS di sekolah dasar, serta selalu menjalin kerja sama yang baik antar lintas program dan lintas sektor pemerintah maupun swasta demi perbaikan program UKS dimasa yang akan datang.
Kata Kunci : UKS, Pembinaan, Pencapaian Kegiatan, Kesehatan Lingkungan
ii
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
School Health Efforts (UKS) is an effort to supervise and develop healthy lifestyle habits that are integrated through of health education, health services, and supervising of environmental health. The UKS program is one of the program development of primary health care which is targeted at elementary school student, because in such age group is very vulnerable to health problems. The elementary school is an institution that is well organized to educate, and improve the quality of human resources, whether physical, mental, moral, and intellectual. Supervising of environmental health which aims to improve the quality of healthy life and the health status of student as well as to create a healthy environment to enable growth and optimal student development.
This research aims to identify the implementationt of the supervising of environmental health (planning, training and surpervision) at primary schools located at working area of Primary Health Care Bandar Khalipah Percut Sei Tuan Deli Serdang District.
The research method used is descriptive study. The population in this research is elementary school, and the source of information are the UKS teachers and officers of the primary health care. The object of the research is primary school. Data were analysed using univariate analysis.

The Result of this study showed that 63.0% the primary school has a good program planning UKS, the primary school got training by 66.7% and 70.4% the primary school have good supervising. 53.8% did not reach the health achievement target.
It is recommended to give capacity building in planning and training as well as always maintaining good cooperation across program and between public or private sectors for the improvement of the UKS program in the future.
Keywords : UKS, Supervising, Target, Environment Health
iii
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Sesuai dengan visi dan misi pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 yang bertujuan untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, maka dalam pelaksanaannya harus menyentuh seluruh lapisan masyarakat serta seluruh kelompok umur termasuk murid Sekolah Dasar (SD) (Kepmenkes, 2010).
Program yang dikembangkan dalam penanganan masalah kesehatan pada anak sekolah dasar di antaranya adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), pelaksanaan program UKS ini dilakukan secara lintas sektoral maupun lintas program karena UKS merupakan salah satu upaya kesehatan pengembangan di Puskesmas (Depkes, 2004). Hal ini sesuai dengan program kesehatan di sekolah sebagai kesehatan masyarakat yang telah berkembang, dimana sekolah telah memperluas perspektif kesehatannya secara keseluruhan yang telah menjadi perhatian utama (Turner et al., 1961).
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 Ayat 1 menjelaskan bahwa kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh, dan berkembang secara harmonis dan setinggi-tingginya menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Ayat 2 juga menjelaskan bahwa, kesehatan sekolah sebagaimana pada ayat (1) diselenggarakan melalui sekolah formal
1
Universitas Sumatera Utara

2
dan informal atau melalui lembaga pendidikan lain (Depkes, 2009). Terkait dengan surat keputusan bersama 4 menteri, yaitu menteri kesehatan, menteri pendidikan, menteri agama, dan menteri dalam negeri Republik Indonesia Nomor : 1/U/SKB/2003, Nomor : 1067/Menkes/SKB/VII/2003, Nomor : MA/230 A/2003, Nomor : 26 Tahun 2003 tentang pembinaan dan pengembangan usaha kesehatan sekolah.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui tiga program pokok yang meliputi : pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat. Dalam mendukung pelaksanaan program pokok UKS di sekolah ataupun pendidikan luar sekolah diperlukan program pendukung yaitu : ketenagaan, pendanaan, sarana prasarana serta penelitian dan pengembangan, pembinaan serta pengembangan UKS dilaksanakan oleh tim UKS yang terdiri atas : tim pembina UKS pusat, tim pembina UKS propinsi, tim pembina UKS kabupaten/kota, tim pembina UKS kecamatan, tim pembina UKS di sekolah (SKB 4 Menteri, 2003).
UKS memiliki manfaat langsung terhadap peningkatan kesehatan anak sekolah, dan memiliki potensi besar dalam penyuksesan program peningkatan derajat kesehatan secara lebih luas. Hal ini disebabkan karena anak-anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang sangat rawan terhadap masalah gizi dan kesehatan seperti kebiasaan cuci tangan pakai sabun, potong kuku, gosok gigi, dan membuang sampah sembarangan (Saryono, 2007). Hasil survei kecacingan di sekolah dasar di
Universitas Sumatera Utara


3
beberapa provinsi tahun 1986-1991 menunjukkan prevalensi sekitar 60%-80% (Kepmenkes, 2006).
Kegiatan program UKS yang dilaksanakan antara pihak puskesmas dengan pengelola sekolah melalui kegiatan : (a) Memberikan penyuluhan di sekolah, (b) Pemeriksaan kesehatan (seperti mengukur TB, BB, Pemeriksaan gigi dan telinga), (c) Pemberian Imunisasi DT untuk murid SD kelas 1 dan Imunisasi TT untuk murid kelas VI, (d) Bila ditemukan anak yang sakit, anak tersebut dibawa berobat ke Puskesmas, (e) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan aktif dalam pelayanan kesehatan (Kader Kesehatan Sekolah/ Dokter kecil) dan (f) Pengawasan sanitasi sekolah dan status gizi anak sekolah (Depkes, 1993).
Sekolah merupakan lembaga yang terorganisir dengan baik untuk membina dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, baik fisik, mental, moral, maupun intelektual sehingga mudah dijangkau dalam rangka pelaksanaan usaha kesehatan masyarakat. Bahkan tak jarang, sekolah melalui anak didiknya mampu memengaruhi perilaku hidup sehat orang tua anak didik tersebut (Notoatmodjo, 2005).
Penyelenggaraan Pembangunan kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan tersebut perlu didukung antara lain oleh sumber daya tenaga kesehatan yang memadai dari masyarakat dan pemerintah. Kebijakan Pengembangan Tenaga Kesehatan adalah pedoman umum bagi perencanaan dan penyelenggaraan Pengembangan Tenaga Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dengan lancar dan terpadu (Depkes RI, 2000).
Universitas Sumatera Utara

4
Pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah adalah kegiatan yang digalakkan oleh guru UKS dibawah pengawasan petugas puskesmas yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kesempatan, kemauan dan kemampuan siswa untuk meningkatkan derajat kesehatannya menjadi lebih baik melalui program-program UKS. Salah satu faktor penting pembinaan adalah peran serta Guru UKS. Kemampuan Guru UKS dipengaruhi oleh perencanaan, pelatihan, dan pengawasan yang ditetapkan guna mencapai target UKS dalam pembinaan kesehatan lingkungan di sekolah. Diharapkan peningkatan perilaku akan dapat memengaruhi kegiatankegiatan bina lingkungan di sekolah dasar.
Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 tersebar 875 SD/MI dari seluruh tingkat kecamatan, untuk Kecamatan Percut Sei Tuan tersebar 123 SD/MI dan 52 SD/MI di wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah, dimana keseluruhan sekolah dasar ini baik negeri maupun swasta telah melaksanakan program UKS. Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan dan pembinaan kesehatan di lingkungan sekolah baik swasta maupun negeri dalam Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Dinas Kesehatan secara aktif dalam membina UKS di antaranya melalui pelatihan dokter kecil, pelatihan dokter remaja putri, penjaringan anak sekolah, lomba sekolah sehat, penyuluhan kesehatan di sekolah dan pelatihan guru TK, SD maupun SLTP.
Data kesehatan puskesmas Bandar Khalipah Tahun 2012, didapat cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD/MI oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih (guru UKS/dokter kecil) melalui penjaringan kesehatan sekolah di wilayah kerja Puskesmas
Universitas Sumatera Utara

5
Bandar Khalipah adalah sebesar 100% namun berdasarkan laporan tahunan Puskesmas Bandar Khalipah tahun 2012 data penjaringan kesehatan tersebut sebesar 17% dimana 2% lebih rendah dibandingkan dengan cakupan 2011 sebesar 19%.
Kegiatan penjaringan/skrining yang dilakukan meliputi pemeriksaan kesehatan yaitu pengukuran tinggi dan berat badan, pemeriksaan gigi dan mulut, mata, telinga, rambut, kuku dan kulit dengan sasaran siswa kelas satu. Kegiatan tersebut juga dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pembinaan lingkungan sekolah yang terdiri dari kebersihan ruang kelas, halaman, kamar mandi/WC, dan kantin sekolah.
Kondisi sanitasi sekolah juga turut memperburuk derajat kesehatan pada anak didik dan sanitasi lingkungan sekolah, seperti kondisi bangunan kamar mandi dan WC sekolah yang tidak terpelihara, sehingga dapat menimbulkan pencemaran atau kontaminasi terhadap para siswa yang menjalani proses belajar mengajar di sekolah. Disamping itu perilaku membuang sampah sembarangan juga mengakibatkan kebersihan lingkungan sekolah tidak terpelihara (Depkes, 1993).
Menurut hasil penelitian Zamroni (2005) tentang pembinaan kesehatan lingkungan di Kabupaten Langkat menyatakan bahwa masih kurangnya pengetahuan siswa tentang pengertian, tujuan, dan manfaat pembinaan kesehatan lingkungan. Hal ini dikarenakan kurangnya peran guru UKS dan petugas kesehatan dalam melakukan pembinaan.
Pelaksanaan program UKS sudah berjalan di sekolah dasar, bekerjasama antara guru UKS dengan pengelola program UKS di Puskesmas Bandar Khalipah.
Universitas Sumatera Utara


6
Dalam perkembangannya masih terdapat beberapa sekolah yang belum berkembang dengan baik tetapi ada juga sekolah yang perkembangannya benar-benar maju. Pada saat melakukan pembinaan pada sekolah dasar terdapat 1 petugas puskesmas dan 1 guru UKS.
Survei awal yang dilakukan oleh peneliti dengan petugas program UKS Puskesmas Bandar Khalipah. Puskesmas tersebut membina 52 SD/MI, dari seluruh jumlah SD/MI hanya 26 SD/MI yang memiliki UKS dan hanya 11 sekolah yang memiliki ruang UKS. Seluruh sekolah memiliki guru Pembina UKS dari 26 SD/MI telah memiliki guru Pembina UKS yang telah dilatih.
Program UKS yang dilakukan saat ini belum tersedianya waktu yang khusus, sehingga masih menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan UKS maupun melakukan pembinaan kesehatan lingkungan yang hanya dilaksanakan ala kadarnya karena tidak sesuai petugas dengan jumlah SD/MI dimana petugas yang bertugas bukan yang berlatar belakang penyuluh atau bukan kesehatan masyarakat tetapi bidan. Kondisi tersebut semakin jelas dengan tidak tersedianya sarana dan prasarana UKS yang tidak memadai ini dapat dilihat bahwa sekolah dasar masih banyak yang tidak memiliki ruang UKS. Pencatatan dan pelaporan yang masih/kurang terpenuhi turut juga mendasari permasalahan dalam pembinaan dan pengembangan UKS. Oleh sebab itu berbagai pihak sudah mengupayakan sumber-sumber untuk keperluan penyelenggaraan UKS, mengingat UKS adalah suatu yang sangat penting dalam keberhasilan anak didik dan sekolah.
Universitas Sumatera Utara

7
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013”.
1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan
pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. Hal ini terkait dengan rendahnya data penjaringan kesehatan sekolah pada tahun 2012 sebesar 17 % dibandingkan dengan data 2011 sebesar 19 %, tidak tersedianya waktu khusus dalam melaksanakan pembinaan, tidak tersedianya sarana dan prasarana UKS yang memadai, dan pembinaan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan ala kadarnya, serta pencatatan dan pelaporan juga yang masih/kurang terpenuhi.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013. 1.3.2 Tujuan Khusus
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut diatas maka tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara

8
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
2. Untuk mengetahui pelatihan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
3. Untuk mengetahui pengawasan dalam pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
4. Untuk mengetahui pencapaian hasil kegiatan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013
1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian adalah :
1. Sebagai masukan bagi pihak puskesmas untuk pertimbangan dan perbaikan kebijakan dalam mengembangkan dan melaksanakan program UKS
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah-sekolah dalam rangka lebih mengembangkan dan melaksanakan program UKS di masa yang akan datang, dalam upaya mewujudkan sekolah yang sehat dalam menunjang peningkatan kualitas pendidikan khususnya pembinaan kesehatan lingkungan
3. Menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pelaksanaan program UKS di lapangan
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kesehatan Sekolah Kesehatan anak sekolah adalah anak yang belajar di semua lembaga
pendidikan mulai dari Taman Kanak-kanak sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas yang harus diusahakan agar kesehatannya terpelihara dengan sebaik-baiknya sehingga dapat memberikan kesempatan belajar dan tumbuh secara harmonik, efisien, dan optimal (Sutatmo, 1979).
Anak-anak merupakan modal negara, mereka adalah manusia-manusia pembangunan di hari esok, dan akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa/negara pada generasi yang akan datang. Oleh karena itu, kegiatan yang dilaksanakan melalui masyarakat sekolah dipandang lebih efektif dibanding kegiatan lain yang dilakukan dalam masyarakat umum, karena :
1. Jumlah anak sekolah mempunyai persentase yang tinggi dari jumlah rakyat Indonesia.
2. Anak-anak sekolah adalah masyarakat yang telah terorganisasikan, sehingga mudah dicapai dalam rangka pelaksanaan program kesehatan pada masyarakat.
3. Anak sekolah sangat peka terhadap pendidikan dan pembaharuan, dapat menjadi tenaga inti penyebaran, karena pada usia anak sekolah berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan, mudah dibimbing dan dibina.
4. Tingkat usia anak sekolah adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat, yang nantinya akan dapat mereka hayati,
9
Universitas Sumatera Utara

10
dan dapat menyebarkan pengetahuannya/kebiasaan yang baik itu kepada keluarganya serta lingkungannya (Sutatmo, 1979).
2.2 Usaha Kesehatan Sekolah UKS merupakan upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat
yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan lingkungan.
UKS adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah, dengan sasaran utama adalah anak-anak sekolah dan lingkungannya (Soenarjo, 2002).
2.3 Tujuan dan Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah Tujuan umum UKS adalah meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam upaya pembentukan manusia Indonesia yang berkualitas.
Tujuan khususnya adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik, yang mencakup ;
1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah, keluarga dan masyarakat.
2. Sehat baik dalam arti fisik, mental maupun sosial.
Universitas Sumatera Utara

11
3. Memiliki daya hayat dan tangkal terhadap pengaruh buruk, penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat berbahaya lainnya (Narendra, 2005). Sesuai dengan SKB 4 Menteri sasaran UKS adalah peserta didik di Sekolah/
Satuan Pendidikan Luar Sekolah, Guru, Pamong Belajar, Pengelola Pendidikan lainnya, Pengelola Kesehatan, dan Masyarakat.
2.4 Ruang Lingkup Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Kegiatan UKS meliputi 3 (tiga) komponen utama disebut dengan “Trias
UKS” yaitu : (a) Pendidikan kesehatan, (b) Pelayanan Kesehatan dan (c) Pembinaan Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat (Depkes RI, 1995). 2.4.1 Pendidikan Kesehatan
Kegiatan pada pendidikan kesehatan di sekolah meliputi : (a) Kegiatan intrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan merupakan bagian kurikulum sekolah misalnya : olahraga dan kesehatan, (b) Kegiatan Ekstrakurikuler yaitu pendidikan kesehatan dimasukkan dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti : Penyuluhan kesehatan dari petugas puskesmas yang berkaitan dengan : Personal hygiene yang meliputi pemeliharaan gigi dan mulut, kebersihan kulit dan kuku, mata, telinga, lomba poster sehat, kerja bakti sosial, perlombaan kebersihan kelas (Depkes RI, 1995). 2.4.2 Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif (terpadu dan menyeluruh), meliputi :
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) yaitu penyuluhan kesehatan, pemantauan status gizi dan latihan keterampilan teknis pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara

12
kesehatan dan pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelajaran kesehatan, antara lain : kader kesehatan sekolah, olahraga, kesenian, berkebun dan lomba. b. Kegiatan pencegahan (preventif) merupakan kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit : imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas, pemberantasan sarang nyamuk, kegiatan penjaringan kesehatan (skrining kesehatan) bagi siswa kelas I yang baru masuk dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa. c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitasi) berupa kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/ cacat agar dapat berfungsi lebih optimal, melaksanakan P3K dan tindakan rujukan ke puskesmas serta pemberian makanan tambahan anak sekolah. Puskesmas sebagai penanggungjawab pelayanan kesehatan sekolah dan menjadi pusat rujukan kegiatan pelayanan kesehatan di sekolah (Depkes RI, 1995). 2.4.3 Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilaksanakan dalam rangka menjadikan sekolah sebagai instansi yang dapat menjamin berlangsungnya proses belajar mengajar yang mampu menumbuhkan kesadaran, kesanggupan dan keterampilan peserta didik untuk menjalankan prinsip hidup sehat.
Universitas Sumatera Utara

13
Pembinaan lingkungan sekolah sehat yang merupakan salah satu unsur penting dalam membina ketahanan sekolah harus dilakukan, karena lingkungan kehidupan yang sehat sangat diperlukan untuk meningkatkan kesehatan murid, guru, dan pegawai sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar mengajar (Depkes RI, 2006).
Lingkungan sekolah sehat ditinjau dari dua segi, yaitu aspek fisik dan aspek mental.
1. Aspek fisik Aspek bangunan sekolah, peralatan sekolah, perlengkapan, sanitasi yang
memenuhi syarat-syarat kesehatan serta pengawas kebersihannya meliputi : a. Penyediaan air bersih b. Pemeliharaan penampungan air bersih c. Pengadaan dan pemeliharaan air limbah d. Pemeliharaan WC/ Kamar Mandi e. Pemeliharaan kebersihan dan kerapihan ruang kelas, perpustakaan, ruang serbaguna, ruang olahraga, ruang UKS, ruang laboratorium, ruang ibadah f. Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah) g. Pengadaan dan pemeliharaan warung/ kantin sekolah h. Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
2. Aspek mental meliputi : penghuni-penghuni sekolah tersebut, menyangkut hubungan murid, guru, orang tua murid, tenaga administrasi sekolah, dan petugas-petugas kesehatan UKS.
Universitas Sumatera Utara

14
2.5 Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan Sekolah Kesehatan lingkungan sekolah adalah segala upaya untuk menyehatkan dan
memelihara lingkungan sekolah dan pengaruhnya terhadap siswa. Kesehatan lingkungan adalah interaksi antara manusia dan lingkungannya yang berakibat atau memengaruhi derajat kesehatan. Konsep ketahanan sekolah 7K (kebersihan, keamanan, keindahan, ketertiban, kekeluargaan, kedisiplinan dan kerindangan) dapat menciptakan suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah yaitu siswa, guru dan semua karyawan sekolah (Depkes RI, 1995).
Sanitasi adalah hal-hal yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pembinaan kebersihan lingkungan hidup manusia, baik di rumah, di kantor, di sekolah, ditempat-tempat umum, dan lain sebagainya terhadap segala unsur yang terdapat di lingkungan tersebut, baik berupa bangunan, benda-benda, dan halamanhalaman disekitar bangunan (Sutatmo, 1979).
Lingkungan sekolah yang sehat seperti : pelayanan kesehatan yang memadai, pengendalian penyakit menular, pengaturan personal hygiene siswa, program yang baik dari pendidikan jasmani, tindakan pencegahan yang memadai, dan pemeliharaan staf yang sehat merupakan bagian penting dari pendidikan kesehatan anak sebagai sarana pembelajaran tidak langsung (Turner et al., 1961).
Lingkungan sehat tujuan umumnya adalah untuk menciptakan lingkungan hidup yang kondusif bagi upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, terutama masyarakat sekolah.
Universitas Sumatera Utara

15
Tujuan khusus lingkungan sehat adalah mewujudkan lingkungan hidup sehat yang : a. Mendukung tumbuh kembang anak dan remaja b. Memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat c. Memungkinkan interaksi sosial d. Melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal (Hapsara, 2004). Timbulnya penyakit pada masyarakat tertentu pada dasarnya merupakan hasil
interaksi antara penduduk setempat dengan berbagai komponen yang ada di lingkungannya. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat berinteraksi dengan pangan, udara, air serta serangga. Apabila berbagai komponen lingkungan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti bahan beracun, ataupun bahan mikroba yang memiliki potensi timbulnya penyakit, maka manusia akan jatuh sakit dan menurunkan kualitas sumber daya manusia (Achmadi, 2008).
Manajemen penyakit harus dilakukan secara terpadu khususnya pada masyarakat sekolah, sejak dari perencanaan, pelaksanaan, pembiayaan maupun monitoring pelaksanaannya supaya dapat mengintegrasikan antara pengendalian faktor resiko penyakit baik faktor risiko berupa perilaku maupun faktor resiko pada lingkungan yang memiliki potensi bahaya penyakit. Dengan demikian, manajemen setiap penderita penyakit harus dilaksanakan secara komprehensif, dan keselarasan antara pengendalian faktor risiko seperti program-program penyuluhan untuk ppeemmbbeerrddaayyaaaann masyarakat di bidang perbaikan perilaku hidup sehat dengan penyehatan lingkungan terhadap penyakit berkenaan secara selaras (Achmadi, 2008).
Universitas Sumatera Utara

16
Salah satu kegiatan UKS adalah pembinaan kesehatan lingkungan. Sekolah harus memberikan pengajaran baik kepada guru maupun murid bagaimana cara memelihara lingkungan sekolah.
Kegiatan pembinaan kesehatan lingkungan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam rangka pelaksanaan pembinaan kesehatan lingkungan. Pembinaan yang dilakukan adalah pengawasan kebersihan lingkungan sekolah, meliputi halaman sekolah, ruang kelas, jamban/WC, penyediaan air bersih dan kantin sekolah. Untuk menjaga kebersihan ruang kelas dan halaman serta pekarangan sekolah dibentuk piket harian yang bergiliran dari semua siswa. 2.5.1 Ruang Bangunan
Bangunan adalah semua ruangan yang ada dalam lingkungan sekolah pada batas pagar sekolah yang digunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan sekolah. Setiap sekolah harus memiliki beberapa ruang kelas, ruang UKS, ruang ibadah, kantin/warung sekolah, toilet (Kepmenkes, 2006). Adapun persyaratan kesehatan lingkungan pada ruang bangunan; 1. Ruang Kelas
Ruang belajar yang kotor, gelap, pengap, dan bau dapat memengaruhi proses belajar mengajar. Kenyataan juga menunjukkan bahwa belum semua sekolah mempunyai bangunan sekolah yang memadai. Masih banyak sekolah yang ditemukan dengan kelas-kelas bersifat darurat, dan masih banyak sekolah-sekolah yang dipergunakan terus-menerus dari pagi sampai sore hari, sehingga pemeliharaan sekolah dan kelas-kelas agak sulit dilaksanakan. Seringkali kita masuk kelas dengan lantai berlabis tanah, dan sampah bertebaran. Dinding kelas yang tidak terawat,
Universitas Sumatera Utara

17
langit-langit yang penuh sarang laba-laba, papan tulis yang tidak terpelihara (Sutatmo, 1979).
a. Kepadatan ruang kelas minimal 1,75 m2/murid b. Jarak papan tulis dengan meja siswa paling depan minimal 2,5 m dan jarak
papan tulis dengan meja siswa paling belakang maksimal 9 m c. Lantai di depan papan tulis ditinggikan 40 cm dari lantai sekitarnya d. Tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir di depan ruang
kelas, minimal 1 tempat cuci tangan untuk 2 kelas 2. Ruang UKS
a. Ruang UKS dilengkapi dengan tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir
b. Luas minimal 27 m2 3. Kantin/ Warung Sekolah
a. Tersedia tempat cuci peralatan makan dan minum dengan air yang mengalir b. Tersedia tempat cuci tangan bagi pengunjung kantin/warung sekolah c. Tersedia tempat untuk penyimpanan bahan makanan d. Tersedia tempat untuk penyimpanan makanan jadi/siap saji yang tertutup e. Tersedia tempat untuk menyimpan peralatan makan dan minum f. Lokasi kantin/warung sekolah minimal berjarak 20 m dengan TPS (tempat
pengumpulan sampah sementara). 4. Kualitas udara ruang
Ventilasi alamiah harus dapat menjamin aliran udara segar di dalam ruang sekolah dengan baik.
Universitas Sumatera Utara

18
a. Udara ruang sekolah tidak berbau b. Penetapan sekolah sebagai kawasan bebas rokok 5. Pencahayaan
Ruangan harus cukup mendapatkan cahaya. Ini hanya dimungkinkan bila dinding tersebut mempunyai jendela-jendela atau lubang-lubang yang cukup luas untuk dilewati cahaya. Pada ruang kelas siswa-siswa yang duduk dibelakang atau disisi kelas harus dapat melihat dengan jelas tulisan-tulisan di papan tulis sehingga papan tulis diatur sedimikian rupa agar tidak menyilaukan mata para siswa (Sutatmo, 1979). 2.5.2 Fasilitas Sanitasi Sekolah 1. Air bersih
Air merupakan zat yang memiliki peranan sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, air harus mempunyai persyaratan khusus agar air tersebut tidak menimbulkan penyakit bagi manusia.
a. Air memenuhi syarat kesehatan jernih, tidak berbau, tidak berwarna dll, yang sesuai dengan syarat kesehatan KepMenKes Nomor 416 tahun 1990.
b. Jarak sumur/sarana air bersih dengan sumber pencemaran (sarana pembuangan air limbah, septic tank, tempat pembuangan sampah akhir, dll) minimal 10 m.
2. Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) Air limbah adalah sisa dari suatu usaha dan/atau kegiatan yang berwujud cair. a. Ada saluran air hujan dan air limbah yang

Dokumen yang terkait

Implementasi Penanganan Pneumonia pada Balita dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2015

7 99 98

Pengaruh Karakteristik Individu, Konsumsi Zat Gizi dan Sosial Budaya terhadap Kejadiaan Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

18 158 132

Pengaruh Daun Sirih Terhadap Penanganan Keputihan Pada Remaja Putri Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014

21 158 74

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

26 187 137

Pengaruh Kepuasan Pasien Terhadap respon Purna Pemanfaatan Pelayanan Rawat Inap di Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 27 79

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELINDUNGI DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG).

0 4 19

Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 2 27

Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 23

Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 8

Pelaksanaan Pembinaan Kesehatan Lingkungan di Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

0 1 13