tamahan, dll. kita harus berlapang dada menerima kenyataan bahwa saat-saat ini kita cenderung kebarat-baratan dalam
segala hal. Terkesan asal sudah kebarat-baratan maka kita telah modern, lebih-lebih generasi muda kita yang terlihat hanya
mengadopsi hal-hal negatif dari barat, hal-hal pistif seperti etos kerja, ketekunan, kedisiplinan, rasa percaya diri yang tinggi
tidak mereka ambil, bahkan kita cenderung berperilaku primitif, merasa bangga dan diri hebat ketika kita mampu melanggar
aturan atau tidak mematuhi sesuatu yang seharusnya kita patuhi. Perkelahian antar siswa, tidak ada rasa hormat siswa
kepada guru, sering melanggar aturan, anarkis ketika keinginannya terhalangi, itu adalah contoh-contoh perilaku
sosial yang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu dunia pendidikan, terutama sistem pendidikan
harus mulai diteliti ulang, bukan hanya output kepintaran otak yang dipentingkan tetapi juga kepribadian dan perilaku sosial
ketimuran yang menunjukkan jati diri sebagai bangsa Indonesia, juga perlu mendapat perhatian dan proporsi yang seimbang.
C. ANALISIS PERKEMBANGAN BUDAYA
Transformasi budaya dalam era globalisasi sungguh sangat cepat, dan sulit dibendung apalagi jika sudah berkaitan dengan
dunia anak muda. Ejekan ketinggalan jaman, “katrok” , wong ndeso, dll. Merupakan dorongan bagi mereka untuk
mengenakan budaya-budaya modern. Sebenarnya jika dilihat secara sepintas dalam kaca-mata kemajuan hal ini tidak rugi
juga tidak untung, namun jika ditelusuri lebih jauh hal ini berdampak negatif terhadap ciri khas bangsa Indonesia yang
terkenal sebagai masyarakat beradab dan berbudaya sebagaimana yang dimanatkan dalam Pancasila. Ciri khas
bangsa Indonesia yang semacam itu merupakan suatu kebanggaan yang akan mendorong bangsa ini untuk lebih
percaya diri dalam memasuki dunia global, karena memiliki satu point yaitu unggul dalam budaya, dan ini akan mendorong untuk
unggul pula dibidang yang lain. Oleh karena itu dalam dunia pendidikan perlu diadakan
penanaman kembali yang bagaimanakah budaya bangsa
2
Indonesia itu kepada generasi muda, yang saat-saat ini telah mulai hilang jati diri budaya bangsanya dalam dirinya.
D. ANALISIS PERKEMBANGAN DEMOGRAFI
Laju pertumbuhan penduduk yang cepat dan tidak seimbang merupakan kendala semua bidang pembangunan, tidak
terkecuali bidang pendidikan. Secara demografi, penduduk merupakan subyek sekaligus obyek pembangunan. Demikian
penting pemetaan persebaran penduduk agar layanan pendidikan yang baik dapat terjangkau dengan mudah. Selain
itu beragamnya mata pencaharian penduduk Indonesia sungguh satu hal yang patut untuk diperhatikan oleh dunia pendidikan
dalam rangka membuat link and match dengan dunia kerja.
E. ANALISIS PERKEMBANGAN GEOGRAFI
Kondisi geografis negara Indonesia yang merupakan negara dengan banyak pulau, luas, dan bergunung serta berhutan,
merupakan kendala utama dalam penyebaran dan pemerataan kebijakan-kebijakan dari pemerintah, termasuk kebijakan dalam
dunia pendidikan. Anak-anak usia pendidikan dasar yang belum mendapat layanan pendidikan, pada umumnya berdomisili
didaerah-daerah terpencil, terisolir, dan terpencar-pencar dalam komunitas-komunitas yang kecil-kecil. Padahal diantara mereka
mungkin saja ada potensi-potensi yang jika mendapatkan pembinaan yang lebih baik akan menjadi generasi yang
berkualitas dan dapat menjadi insan-insan pembangun didaerahnya.
Selain itu potensi geografis Indonesia sebagai negara agraris dan maritim belakangan ini mulai nampak mengarah kepada
negara industri. Justru ironisnya perkembangan sektor agraris dan kelautan sangat jauh tertinggal jika dibandingkan negara
tetangga misalnya. Padahal kita tahu bahwa kemajuan sebagai negara agraris bukanlah tidak diperhitungkan dalam dunia,
ingatlah diera tahun 90-an kita menjadi negara pengeksport beras internasional, tapi yang terjadi sekarang kita penimport
3
beras. Oleh karena itu kita perlu menyadarkan kepada generasi muda lewat pendidikan bahwa negara ini Indonesia akan
mampu bersaing dalam dunia global jika kita mau dan mampu mengelola sumber daya alam yang kita punyai, yang akhir-akhir
ini sepertinya dilupakan, jangan sampai seperti pepatah jawa “
golek uceng kelangan delek” artinya kita susah payah mencari sesuatu yang menurut kita besar padahal sesuatu yang sudah
ditangan kita lepaskan padahal itu juga besar.
II. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI