Hasil Penelitian yang Relevan Kerangka Berpikir

46 Gambar 2. Filtrasi Air secara Sederhana Sumber : Nanang Ajim 2014 Tabel 7. Proses Fisika Pengolahan Air Limbah Proses Aplikasi Kelebihan Kekurangan Filtrasi Padatan tersuspensi - Menghilangkan beberapa kontaminan terlarut - Relatif aman - Mudah dioperasikan - Biaya rendah - Adanya bau - Bakteri patogen masih ada Sumber : Yana Hidayat 2007: 2

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevam dengan permasalahan yang diteliti, meliputi: a. Penelitian yang dilakukan oleh E. Rahayu, dkk 2011 memperoleh hasil bahwa penerapan pembelajaran sains dengan pendekatan 47 keterampilan proses dapat meningkatkan hasil belajar kognitif, afektif psikomotorik dan kemampuan berfikir kritis siswa pada pokok bahasan kalor kelas VII D di SMP Negeri 1 Getasan. b. Penelitian yang dilakukan oleh Henry J dan Yustina N 2015 yang memperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan minat dan hasil belajar IPA siswa antara pretest dan posttest minat dan hasil belajar siswa yang belajar dengan pembelajaran berbasis lingkungan pada siswa yang dibuktikan dengan analisis t-test minat, dimana thitung t tabel yakni diperoleh 29,12 2,024 untuk minat dan hasil belajar siswa sebesar 23,08 2,024. c. Penelitian yang dilakukan oleh Benni Hartanti 2012 memperoleh hasil bahwa: 1 kognitif produk siswa yaitu nilai rerata kemampuan akhir kelas eksperimen sebesar 81,00 dan kelas kontrol sebesar 76,04. Selisih rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebesar 4,96. Dari selisih tersebut dapat diartikan bahwa kelas eksperimen memiliki hasil belajar kognitif produk IPA lebih tinggi daripada kelas kontrol. 2 Hasil observasi untuk kognitif proses IPA siswa dengan keterampilan proses pada kelas eksperimen yaitu 55 siswa pada kategori baik dan kelas kontrol yaitu 54,17 siswa pada kategori cukup. 3 Hasil observasi untuk afektif siswa kelas eksperimen yaitu 60 siswa pada kategori baik dan kelas kontrol yaitu 50 siswa pada kategori cukup. 48 Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan pembelajaran berbasis science process and environment dapat digunakan untuk meningkatkan 3 ranah hasil belajar siswa SMP.

3. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA harus melibatkan siswa secara aktif dalam mempelajari produk IPA. Pembelajaran berbasis penyelidikan melibatkan keterampilan kognitif minds on, keterampilan psikomotor hands on, dan keterampilan sosial hearts on. Hal ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik ranah kognitif, sikap, dan keterampilan ilmiah. Salah satu komponen penting agar pembelajaran IPA dapat berlangsung sesuai hakikat IPA adalah guru. National Science Teacher Association 2003: 4-30 menyebutkan terdapat sepuluh standar yang harus dipersiapkan guru IPA, dua diantaranya adalah general skill of teaching dan science in society. Pendekatan science process dan environment merupakan suatu pendekatan pembelajaran IPA yang sesuai dengan standar persiapan guru IPA yang direkomendasikan oleh NSTA yaitu general skill of teaching dan standart science in community. Pendekatan science process and environment memungkinkan terjadinya pencarian pengetahuan di lingkungan sekitar seperti seorang ilmuan melalui proses-proses ilmiah, sehingga siswa dapat terlibat aktif dalam proses belajar. 49 Gambar 3. Diagram Alur Kerangka Berpikir Pendekatan ini dapat memunculkan sikap dan keterampilan ilmiah siswa, sehingga selama proses pembelajaran dapat dilakukan penilaian sikap dan keterampilan siswa. Selanjutnya dilakukan analisis hasil belajar siswa secara menyeluruh sesuai hakikat IPA yaitu produk, proses, dan sikap. Produk IPA yang diukur adalah ranah kognitif C1-C3. Sikap yang dimaksud dalam IPA adalah sikap ilmiah scientific attitude. Sikap ilmiah yang diukur adalah sikap rasa ingin tahu dan sikap respek terhadap data meningkatkan salah satunya sesuai Pembelajaran IPA Mengaktifkan Siswa, 10 Standar yang harus dipersiapkan guru dalam membelajarkan IPA menurut NSTA Science Process and Environment seharusnya terdapat SPS: Mengamati, Mengklasifikasi, Melakukan eksperimen, Menginterpretasi, Menyimpulkan Mengkomunikasikan Environment: Bahan di sekitar siswa melalui Hasil Belajar IPA Hakikat IPA Produk Kognitif C1-C3 Proses Keterampi lan Proses dasar siswa Sikap Sikap ilmiah melalui 50 dan sekitarnya. Sedangkan keterampilan yang diukur adalah keterampilan proses sains. Keterampilan proses yang dikembangkan yaitu keterampilan mengamati, melakukan eksperimen, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Diagram alur kerangka berpikir dapat dilihat pada Gambar 3. 4. Definisi Operasional Variabel a. Pendekatan Pembelajaran Science Process and Environment Pendekatan science process and environment adalah suatu pendekatan mengajar yang memungkinkan terjadinya pencarian pengetahuan melalui serangkaian proses ilmiah seperti mengamati, mengklasifikasi, melakukan percobaan, menginterpretasi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan dengan menggunakan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Pendekatan ini memungkinkana siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran, memiliki pengalaman beraktivitas seperti seorang ilmuan, dapat digunakan dalam mengoptimalkan kamampuan pancaindera siswa, serta dapat meningkatkan tiga ranah hasil belajar siswa. Aspek keterampilan proses meliputi mengamati, mengelompokkan, mengukur, meramalkan, melakukan percobaan, menginterpretasi, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Sumber belajar yang diamati dalam penelitian ini berbasis lingkungan dengan tema “Amankah Airku?”. 51

b. Kemampuan Pengetahuan