Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peran humas atau public relations bersifat dua arah yaitu ke dalam
dan luar perusahaan dalam membina hubungan baik. Kegiatan yang dilakukan seperti membuat brosur, booklet, kalender, buletin,
pameran, dan seminar.
e. Proses Kegiatan Public Relations
Proses kegiatan public relations merupakan suatu kegiatan yang terus menerus dilakukan sesuai dengan urutan kerja tertentu
yaitu mengadakan mempersiapkan dan merencanakan tindakan yang akan diambil kemudian melaksanakannya. Setelah itu
dilaksanakan pemeriksaan terhadap pelaksanaan untuk kemudian menyampaikan saran-saran kepada pimpinan.
Menurut Suryobroto 2000: 4 tugas public relations yaitu “persiapan, pelaksanaan, pengecekan tanggapan masyarakat,
penilaian dan pengontrolan hasil, serta pemberian saran kepada pimpinan
”. Tahap persiapan meliputi bahan informasi, media yang digunakan, rumusan tentang tujuan kegiatan, serta fasilitas yang
dibutuhkan. Tahap
pelaksanaan yaitu
public relations
melaksanakan kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan diusahakan dapat terlaksana. Tahap pengecekan tanggapan
masyarakat yaitu public relations berusaha mengetahui dengan pasti apakah kegiatan yang telah dilakukan mendapat tanggapan
dan sambutan positif dari masyarakat atau tidak. Tahap penilaian
dan pengontrolan hasil yaitu melakukan evaluasi pencapaian maksud dan tujuan kegiatan public relations yang baru
dilaksanakan. Tolok ukur yang digunakan adalah rumusan tujuan yang telah dibuat pada tahap persiapan.
Menurut Kasali 2008: 82 proses public relations meliputi definisi massalah, perencanaan program, komunikasi, dan evaluasi
program. Pendefinisian permasalahan merupakan penerapan oleh perusahaan yang ditentukan adalah
“What`s happening now?”. Dilakukan setiap saat secara kontinu, bukan hanya pada suatu saat
saja. Perencanaan program adalah penemuan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah pemecahan
atau pencegahan. Langkah-langkah itu dirumuskan dalam bentuk rencana dan program, termasuk anggarannya. Komunikasi harus
dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai. Tahap ini menjawab pertanyaan,”how do we do it and say it?”. Evaluasi program yaitu
untuk mengetahui apakah prosesnya sudah selesai atau belum. Diperlukannya evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil.
Tahap ini akan melibatkan pengukuran atas hasil tindakan. Tahap ini menjawab pertanyaan “How did we do?”.
Mengenai tahapan-tahapan proses public relations, pada intinya merupakan penemuan fakta dan perencanaan untuk
mengetahui situasi dan opini dengan cara berkomunikasi kemudian mengevaluasinya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap publik.
f. Sasaran Public Relations
Publik khalayak adalah sekelompok orang dari pihak- pihak di dalam internal maupun di luar eksternal, yang
mempunyai peran dalam menentukan keberhasilan organisasi. Artinya bahwa kelompok yang harus senantiasa dihubungi dalam
melaksanakan fungsi public relations. Penyebaran suatu pesan atau informasi public relations tidak dilakukan secara sama kesemua
orang seperti halnya pesan-pesan iklan. Langkah-langkah tertentu sengaja dipilih untuk lebih mengefektifkan penerimaan pesan atau
informasi dari setiap organisasi atau perusahaan. Menurut Munandar 2002: 86 ada beberapa alasan pokok
mengapa suatu organisasi atau perusahaan harus mengenali atau menetapkan
khalayakn ya yakni, “untuk mengidentifikasi,
menciptakan skala prioritas, memilih media, dan untuk memperoleh
pesan. ”
Mengidentifikasi disini
artinya mengidentifikasi khalayak atau kelompok yang paling tepat untuk
dijadikan sasaran program public relations. Menciptakan skala prioritas berhubungan dengan keterbatasn anggaran dan sumber
daya. Memilih media dan teknik yang paling sesuai, dan untuk memperoleh pesan sedemikian ruga agar dapat diterima.
Public relations harus senantiasa menjalin komunikasi, baik secara internal maupun eksternal dengan khalayaknya. Khalayak