MATERI PEMBELAJARAN Prinsip Dasar Genetika

3.8.2 Menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi keanekaragaman genetis 3.8.3 Menjelaskan tentang kemungkinan keturunan yang dihasilkan dari persilangan 3.8.4 Menjelaskan tentang hukum Mendel

4.7.1 Melakukan percobaan sederhana untuk menemukan hukkum pewarisan sifat makhluk

hidup

D. MATERI PEMBELAJARAN Prinsip Dasar Genetika

Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari cara pewarisan sifat pada makhluk hidup. Ciri makhluk hidup diperoleh melalui pewarisan sifat dari induknya. Materi sebagai penentu sifat pada makhluk hidup disebut gen. Gen adalah materi pembawa sifat di dalam kromosom yang menentukan sifat yang akan diwariskan kepada keturunan selanjutnya. Setiap gen memiliki pasangan homolog yang disebut alel. Kromosom adalah benang- benang halus bagian dari DNA yang berisi rangkaian gen pembawa sifat yang akan diwariskan kepada keturunannya. Kromosom tubuh Autosom selalu berpasangan diploid, sedangkan kromosom kelamin gonosom memiliki separuh kromosom sel tubuh, dan tidak perpasangan atau haploid. Percobaan Mendel Dalam penelitiannya, Mendel menggunakan tanaman kacang ercil atau kapri Pisum sativum dengan alasan: 1. Memiliki bunga sempurna sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri 2. Umurnya pendek sehingga cepat menghasilkan keturunan 3. Mudah dilakukan penyerbukan silang 4. Memiliki pasangan sifat yang menonjol kontras: batang tinggi-pendek, bunga di ujung- ketiak, polong halus-keriput, warna polong hijau-kuning, warna kulit berwarna-putih, biji halus-keriput, warna biji kuning-hijau. Persilangan Satu Sifat Beda Monohibrid Genotipe adalah rangkaian gen pembawa sifat tertentu. Sedangkan fenotipe adalah sifat yang nampak. Genotipe selalu berpasangan, dilambangkan menggunakan huruf. Misal MM menentukan warna merah, maka MM merupakan simbol genotipe dan merah adalah fenotipenya. Persilangan Monohibrid Mendel mempersilangkan kacang ercis biji bulat dengan kacang ercis biji keriput. Setelah terbentuk biji, kacang ercis tadi dipanen menghasilkan tanaman F1 anak dan ternyata setelah diamati seluruh kacang ercis F1 tadi semuanya berbiji bulat. Kemudian Mendel menyilangkan sesama F1 sehingga menghasilkan F2 keturunan kedua. Ternyata pada F2 ini ditemukan ada ercis biji bulat dan ada ercis biji keriput. Dari persilangan monohibrid tersebut menunjukkan bahwa sifat bulat dominan terhadap keriput. Walaupun F1 membawa gen penentu keriput b namun fenotipe yang muncul tetap berbiji bulat. Gen keriput b akan tampak pada fenotipe jika bertemu sesamanya. Persilangan monohibrid menghasilkan; gen dominan bertemu sesamanya homozigot dominan yaitu BB berfenotipe bulat. Dominan bertemu dengan resesif heterozigotBb tetap berfenotipe bulat. Sedangkan jika gen resesif bertemu sesamanya homozigot resesif yaitu bb akan berfenotif keriput. Ratio F2 pada persilangan satu sifat beda monohibrid adalah: - Ratio genotipe F2 adalah BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 - Ratio fenotipe F2 adalah Bulat : Keriput = 3 : 1 Persilangan Antara Intermediet Pada kenyataannya, tidak semua sifat menutupi sifat lain. Intermediet adalah sebuat gen bertemu lawan sifatnya menghasilkan sifat baru yang merupakan perpaduan dari keduanya. Bunga pukul empat Mirabilis jalapa warna merah MM disilangkan dengan bunga pukul empat warna putih mm menghasilkan F1 berwarna merah muda. Diagram persilangan intermediet sama persis dengan persilangan monohibrid. Ratio F2 pada persilangan antara intermediet adalah: - Ratio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1 - Ratio fenotipe F2 adalah Merah : Merah Muda : putih = 1 : 2 : 1

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pertemuan Pertama : 2 JP