Komponen Pengetahuan Knowing HASIL DAN PEMBAHASAN

6 kepada pasien dengan cara minimalisir resiko cidera dan Subyek juga menunjukan sikap peduli kepada pasien dengan berkomunikasi kepada pasien walupun sekedar menanyakan kabar serta membantu hal yang bisa dilakukan oleh subyek “Ya..di jaga ya piye yo.. kita motifasi ya.. karena jiwa presentifnya pintu ditutup, klo ada resiko-resiko jatuh, baik itu nyaman di kasih.. oh.. itu tenang ya.. ya kayak gini dik.” R1- A10“Kita itu datang tanya-tanya bagaiman apa yang dirasakan hari ini, sebisa mungkin kita membatu, paling pasien di sini pinginnya pulang kita jelaskan ke pasien di sini dulu dan sabar” R1-A10.1 Kemudian subyek memberikan bantuan kepada pasien dalam memenuhi kebutuhannya baik itu kebutuhan nutrisi bahkan kebutuhan aktifitas dan latihanya “Ya sebisa mungkin membantu ya..sebatas membantunya sesuai kebutuhanya apa ya.. memenuhi ADL, memenuhi kebutuhan nutrisi seperti itu” R1-A11

b. Komponen Pengetahuan Knowing

Sebagai seorang perawat harus mengetahui kondisi pasienya baik sakit secara fisik maupun sakit 7 jiwa oleh karena itu di sini subyek memahami gangguan jiwa yang tergolong dari berbagai macam di antaranya skizofrenia gangguan jiwa dengan ciri-ciri pasein sering berhalusinasi, susah untuk diajak berinteraksi dengan baik, selain itu ada bipolar disorder adalah gangguan yang terjadi pada kerusakan otak dengan ciri-ciri pasien depresi, mempunyai resiko bunuh diri. Ada juga obsesi complusif disorder dengan ciri-ciri pasien terobsesi terhadap hal-hal yang di sukainya dan ada lagi self injuri biasanya untuk menagani pasien-pasien seperti itu subyek melakukan pendekatan-pendekatan khusus dan dengan pengawasan yang khusus. Subyek dengan mudah mendapatkan informasi tentang pasien dengan caramenanyakan kondisi pasien kepada keluarga “Hmmm apa yah... ada macam-macam ya dek, misalnya kayak.. skizofrenia. Skizofrenia itu gangguan jiwa yang gejalanya pasien sering berhalusinasi, susah buat ngomong sama kalo misalkan ada kegiatan-kegiatan yah pasiennya susah di ajak kerjasama.. ada juga bipolar disoder itu gangguanya yang terjadi pada otak sehingga bisa.. pasien depresi.. itu mempunyai resiko bunuh diri yang tinggi.. klo saat menangani pasien itu ya harus dengan pendekatan-pendekatan khusus.. dan harus diawasi terus menerus.. ada obsesif compulsif disoder bisanya pasien pasien teropsesi terhadap hal-hal yang di sukainya.. ada lagi self injury dan banyak lah dik.”. R1-B8 “Ya dari keluarga” R1-B8.1 8 Subyek melakukan beberapa cara untuk menentukan diagnosa dari pasien yang mengalami gangguan jiwa diantaranya subyek melakukan pengakajian baik secara obyektif dan subyektif, jika obyektif terhadap kondisi yang bisa dilihat, sedangkan subyektif yang di tanyakan pada pasien “Caranya ya pertama kita tanyakan dan lihat gejala dari si pasien kemudian kita coba kaji trus klo sudah diketahui hasil pengakajiane.. itu kita lakukan pengkajian obyektif maupun subyektif. Obyektif itu lebih ke yang kita lihat misalnya dari gejalanya yang bisa kita lihat, kalo subyektif itu dari yang kita tanyakan kepada pasien, nah baru kita tahu diangnosa.. gitu dek” R1-B9 Subyek melakukan beberapa strategi dalam perencanaan saat akan menagani pasien untuk yang pertama subyek harus mengetahui kondisi pasien misalnya pada pasien yang mengalami halusinasi dengan data obyektif tertawa-tertawa sendiri atau berbicara sendiri sedangkan pada data subyektif apakah pasien mendengarkan suara-suara, setelah itu subyek membangun hubungan saling percaya dan mengajak pasein untuk mengenal dan mengontrol halusianasinya “Ya.. kita buat perencanaan sesuai dengan kondisi pasien. Misalnya pada pasien halusinasi, ya pertama-tama kita harus cari dan lihat dulu ya dik.. data obyektifnya apakah pasien tertawa-tertawa sendiri, 9 ngomong-ngomong sendiri, kalo subyektifnya dari pertanyaan misalkan mendengarkan suara-suara setelah itu baru kita bangun hubungan saling percaya, pasien diajak buat kenal halusinasinya dan dapat mengontrol halusinasinya” R1-B9.1 Untuk cara menghindari terjadinya komplikasi pada paseien gangguan jiiwa subyek selalu mengontrol kondisi pasien, mendiskusikan dengan dokter dan memberikan obat dengan benar “Ya kita diskusikan dengan dokter, kita beri obat-obat yang benar. jangan lupa kontrol terus kondisi pasien. “R1-B10

c. Komponen Kebersamaan Being With

Dokumen yang terkait

Perilaku Caring Perawat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan

17 144 75

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perawat dalam Pelaksanaan Discharge Planning di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta T1 462012017 BAB I

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perawat dalam Pelaksanaan Discharge Planning di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta T1 462012017 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perawat dalam Pelaksanaan Discharge Planning di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta T1 462012017 BAB IV

0 0 68

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Perawat dalam Pelaksanaan Discharge Planning di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Arif Zainudin Surakarta T1 462012017 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta T1 462008041 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta T1 462008041 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta T1 462008041 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Caring Perawat dalam Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

0 0 69