Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Gizi Bahan Makanan, Zat Gizi, dan Penyusunan menu

14 1. Masa remaja dini - Wanita, usia 8 – 13 tahun - Pria, usia 10 – 15 tahun 2. Masa remaja lanjut - Wanita, usia 13 – 18 tahun - Pria, usia 15 – 20 tahun

2.5 Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Gizi

Didalam pemenuhan asupan gizi banyak faktor yang mempengaruhi baik secara langsung dan tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah asupan makanan dan infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak termasuk pengetahuan, pola pemenuhan gizi dan lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan Riyadi, 2001, dalam Simarmata, 2009. Hal yang sama diutarakan oleh Daly, dkk 1979, bahwa konsep terjadinya keadaan gizi mempunyai faktor dimensi yang sangat kompleks. Faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan Supariasa, 2002 15

2.6 Bahan Makanan, Zat Gizi, dan Penyusunan menu

Makanan yang dikonsumsi, umumnya terdiri atas satu atau beberapa jenis makanan. Sebagai contoh bahan makanan adalah telur, daging, ubi, sayur, dan sebagainya. Setiap bahan makanan terdiri atas beberapa zat makanan atau zat gizi yang disebut nutrien. Menurut Soediatama 1987, hidangan yang dikonsumsi haruslah merupakan kombinasi yang saling melengkapi kebutuhan manusia. Pengaturan kombinasi ini disebut menyusun menu. Jadi dalam satu menu dapat terdiri dari beberapa hidangan. Satu hidangan terdiri dari beberapa bahan makanan yang masing-masing bahan makanan mengandung bebrapa zat gizi yang dapat melengkapi satu sama lainnya Santoso dan Ranti, 2013. 2.6.1 Bahan makanan Dalam kehidupan sehari-hari, bahan makanan disebut juga bahan pangan, dapat diperoleh dalam berbagai sumber dan bentuk. Ada bahan makanan yang disebut sayuran, daging, dan buah. Masing-masing bahan makanan terdiri atas berbagai jenis seperti sayur bayam, sayur kangkung, dan sayuran lainnya. Kelompok daging seperti daging sapi, daging ayam, ikan, dan lainnya. Setiap bahan makanan mengandung beberapa zat gizi. Pada umumnya 16 ada zat gizi yang dominan dalam jumlah yang dikandung suatu bahan makanan sehingga bahan makanan tersebut disebut sebagai sumber zat gizi tersebut. Di Indonesia dikenal susunan hidangan sehari-hari, dalam susunan hidangan ini digunakan berbagai jenis makann yang terdiri atas beberapa kelompok, yaitu : 1 bahan makanan pokok 2 bahan makanan lauk pauk 3 bahan makanan sayuran 4 bahan makanan buah-buahan 5 susu dan telur Susu merupakan bahan makanan yang khusus, karena kandungan zat gizinya dan fungsinya terutama untuk golongan masyarakat tertentu, seperti bayi, anak, ibu hamil, dan menyusui Santoso dan Ranti, 2013. 2.6.1.1 Bahan Makanan Pokok Bahan makanan pokok merupakan bahan makanan yang memegang peranan penting. Bahan makanan pokok dapat dikenal dari makanan yang dihidangkan pada waktu makan pagi, siang atau malam. Bahan makanan pokok merupakan sumber energi kalori dan mengandung banyak karbohidrat nasi, 17 singkong, kentang, sagu, dan lain-lain. Beberapa jenis makanan pokok juga memberikan zat protein yang relatif cukup besar jumlahnya dalam konsumsi manusia, seperti makaroni dan tepung jagung putih Djiteng, 2000. 2.6.1.2 Bahan Makanan Lauk-Pauk Bahan makanan lauk pauk didalam pola makan manusia berfungsi sebagai teman makanan pokok yang berfungsi sebagai sumber zat gizi protein dalam menu makanan sehari-hari. Lauk pauk amat bervariasi dalam hal bahan makanan maupun teknik pengolahan dan bumbunya. Berdasarkan sumbernya, bahan makanan dapat berasal dari hewan dan tumbuhan. Selain itu bahan makanan lauk pauk juga banyak mengandung protein yang berfungsi sebagai zat pembangun Santoso dan Ranti, 2013. 2.6.1.3 Bahan Makanan Sayur Mayur Sayur mayur adalah sebagai teman makanan pokok, pemberi serat dalam hidangan serta pembasah karena umumnya dimasak berkuah. Namun disarankan di dalam mengonsumsi sayur, lebih baik dimakan dipisah tidak bersamaan dengan makanan pokok seperti nasi, dan lain-lain. 18 Sayur mayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Namun, zat-zat gizi ini dapat rusak dan berkurang jika mengalami pemanasan Ranti, 2013. 2.6.1.4 Bahan Makanan Buah-Buahan Buah-buahan merupakan santapan pembuka dalam suatu acara makan atau dimakan kapan saja. Buah- buahan merupakan sumber vitamin bagi manusia. Ada beberapa jenis buah yang juga memberikan kalori yang cukup tinggi seperti lemak yang terkandung dalam buah avokat ataupun karbohidrat yang terdapat pada buah durian. Terdapat beberapa perbedaan kandungan vitamin atau zat gizi lainnya, khususnya buah-buahan yang mempunyai daging berwarna kuning, merah, atau jingga mangga, jeruk Santoso dan Ranti, 2013. Kandungan vitamin dalam buah-buahan antara lain vitamin B kompleks dan C serta beberapa mineral seperti kalsium Ca, kalium K, dan lainnya. Namun didalam proses pengolahan seperti pemanasan maupun proses pada saat pengawetan dapat merusak dan mengurangi beberapa jenis zat gizi pada buah. Pemanasan dapat merusak vitamin C, A karotinoid, dan beberapa jenis anggota bitamin B kompleks Djiteng, 2000. 19 2.6.1.5 Susu Susu dapat dihasilkan dari manusia yang berupa ASI serta dari hewan. Dalam kandungan susu sapi ASI terdapat laktosa yaitu gula khusus pada air susu. Ada bayi maupun orang dewasa yang tidak cocok dengan laktosa ini, yaitu tidak dapat mencerna dan mengakibatkan diare. Selain mengandung laktosa, susu juga mengandung air, lemak, kalsium, dan juga protein Santoso, 1999. 2.6.1.6 Telur Telur merupakan sumber protein dan mineral yang baik bagi manusia. Sumber protein dan mineral ini dapat dikonsumsi anak kecil sampai orang tua. Jenis telur yang dikonsumsi yang banyak di konsumsi manusia antara lain telur ayam, bebek, dan burung puyuh Santoso dan Ranti, 2013. 2.6.2 Zat Gizi Zat gizi atau zat makanan,merupakan bahan dasar penyusun bahan makanan. Menurut Soediatama 1987, ada lima fungsi zat gizi yaitu sebagai : 1 Sumber energi atau tenaga. Jika fungsi ini terganggu, orang menjadi berkurang geraknya atau kurang giat dan merasa cepat lelah. 20 2 Menyokong pertumbuhan badan, yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah lama. 3 Memelihara jaringan tubuh, mengganti yang rusak atau aus terpakai, yaitu mengganti sel yang tampak jelas pada luka tubuh yaitu terjadinya jaringan penutup luka. 4 Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh keseimbangan air, asam basa, dan mineral. 5 Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya. Zat gizi terdiri atas karbohidrat atau hidrat arang, protein zat putih telur, lemak, vitamin, dan mineral. Kelima zat gizi ini bila dikaitkan dengan fungsi zat gizi digolongkan atas : 1 Zat gizi penghasil energi terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein 2 Zat gizi pembangun sel terdiri dari protein 3 Zat gizi pengatur terdiri dari vitamin dan mineral Santoso, 1999. 2.6.3 Penyusunan Menu 2.6.3.1 Pengertian Menu Sehat 21 Suatu menu adalah susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang. Dalam hal kesehatan, sering kali digunakan istilah menu adekuat yaitu menu yang mengandung semua golongan bahan makanan yang dibutuhkan dengan memperhatikan keseimbangan unsur-unsur gizi yang terkandung didalamnya. Sehingga untuk dapat menyusun menu yang adekuat, sesorang perlu memiliki pengetahuan mengenai bahan makanan dan zat gizi,kebutuhan gizi seseorang serta pengetahuan hidangan dan pengolahannya. Umumnya menu hidangan disusun oleh ibu. Menu sehari berarti susunan hidangan untuk sehari, terdiri dari beberapa waktu makan yaitu makan pagi, makan siang, makan malam serta makanan selingan. Contoh makanan selingan antara makan pagi dengan makan siang yaitu pisang rebusgorengpanggang, contoh makanan selingan antara makan siang dengan makan malamyaitu mendoan isi, tahu isi, dan lain-lain Ranti, 2013. 22 2.6.3.2 Syarat Penyusunan Menu Hidangan sehari-hari secara umum harus memenuhi fungsi yaitu mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk berada dalam kondisi tetap sehat serta dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Hal lain yang menunjang seluruh proses konsumsi yaitu kebersihan, pengolahan yang tepat serta suasana ketika mengonsumsi makanan sehingga dari anak-anak sampai orang dewasa tertarik untuk mengonsumsi makanan yang dihidangkan perlu diperhatikan Santoso dan Ranti, 2013. 2.6.3.3 Menu Empat Sehat Lima Sempurna Di Indonesia sebagaimana sesuai dengan kebiasaannya, hampir diseluruh pelosok tanah air hidangan terdiri dari a makanan pokok, yaitu nasi, jagung, singkong, sagu, dan sebagainya, b lauk-pauk, yaitu ikan, telur, daging, tahu, tempe, c sayur mayur, yaitu sayur urap, tumis berkuah, dan lalapan mentah, serta d buah-buahan, yaitu buah segar seperti pisang, pepaya, nanas, dan jeruk. Dari keempat bahan makanan tersebut ditambah dengan susu yang mengandung salah satunya kalsium untuk pertumbuhan, sehingga dengan 23 ditambahnya susu tersebut disebut sebagai menu empat sehat lima sempurna Ranti, 2013. 2.6.3.4 Jenis Menu 2.6.3.4.1 Menu Menurut Waktu Makan Penyusunan menu menurut waktu makan perlu diketahui beberapa hal. Menu makan pagi biasanya dipilih hidangan yang cepat dan mudah tetapi diusahakan agar hidangan yang disajikan mengandung zat-zat gizi pemberi tenaga, pembangun,dan pengatur. Menu makan siang dan makan malam pada umumnya dibuat sama. Untuk makan malam dapat dihidangkan menu sama dengan makan siang, atau diganti satu atau dua hidangan, maupun disusun. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kandungan gizinya lengkap sesuai kebutuhan anggota keluarga atau orang-orang yang makan. Disamping makan pagi, siang, dan malam juga diadakan makanan selingan. Makanan selingan berguna sebagai penambah zat gizi, terutama kalori maupun zat gizi lainnya yang kurang diperoleh pada waktu makan yang ada Djiteng, 2000. 24

2.7 Klasifikasi Status Gizi

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB IV

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga T1 462011024 BAB V

0 1 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 1

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Pemenuhan Gizi Anak pada Orang Tua Single Parent di Cabean Mangunsari Salatiga

0 0 2