Jeruk Lokal dan Jeruk Impor

8. Agama, ras , dan kebangsaan Agama, ras, dan kebangsaan merupakan bagian dari sub budaya yaitu bagian-bagian kecil dari budaya yang memberikan lebih banyak cirri-ciri dan sosialisasi khusus bagi anggota-anggotanya dimana budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar. Dalam penelitian ini, variabel-variabel demografi yang diteliti yaitu usia, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, dan rata-rata jumlah uang dikeluarkan untuk membeli jeruk. Semua faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen tersebut berhubungan satu sama lain delam mempengaruhi perilaku konsumen. Demikian pula dalam penelitian ini memfokuskan analisis preferensi konsumen pada faktor-faktor sebagai berikut: kualitas jeruk yang termasuk di dalam kualitas adalah rasa, warna, aspek sosial yang meliputi usia, pendidikan, jumlah anggota keluarga dan pendapatan keluarga, aspek kognitif yang meliputi pengetahuan mengenai jeruk yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan konsumen, aspek ekonomi yang meliputi harga jeruk dan display jeruk ditempat penjualan yang disukai, motivasi utama dalam mengkonsumsi jeruk, tingkat kontinyuitas jeruk yang sukai, dan kebiasaan tempat berbelanja.

2.3 Jeruk Lokal dan Jeruk Impor

Buah lokal dapat didefinisikan sebagai buah yang merupakan jenis lokal yang ditanam dan dihasilkan di Indonesia., serta pangsa pasarnya meliputi pasar dalam negeri dan untuk kebutuhan ekspor. Sedangkan untuk buah impor adalah buah yang merupakan jenis buah dari negara pengimpor yang ditanam dan dihasilkan di luar negeri, serta hasilnya diimpor ke Indonesia Hardiyanto, 2011. Produksi jeruk di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik BPS cenderung tinggi, namun semakin lama semakin menurun sehingga produksi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan konsumen oleh karena itu pemerintah mengimpor jeruk dari beberapa negara. Jumlah produksi jeruk di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Produksi Jeruk di Indonesia pada Tahun 2009-2013 Tahun Jeruk ton 2009 2.131.768 2010 2.028.904 2011 1.818.949 2012 1.611.784 2013 1.411.229 Sumber: Badam Pusat Statistik, 2014 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui rata-rata produksi jeruk di Indonesia dalam 5 tahun terakhir adalah 1.800.526,8 ton per tahun. Semakin lama jumlah jeruk yang diproduksi di Indonesia semakin berkurang namun kebutuhan masyarakat akan jeruk terus meningkat, untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah mengimpor jeruk dari beberapa negara. Jumlah jeruk impor yang masuk ke Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Volume Jeruk Impor di Indonesia pada Tahun 2009-2013 Tahun Jeruk ton 2009 17.328,38 2010 32.491,89 2011 33,073,36 2012 31.344,36 2013 19.586,20 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014 Kecenderungan meningkatnya impor jeruk berbagai varietas mengindikasikan adanya segmen pasar konsumen tertentu yang menghendaki jenis dan mutu buah jeruk prima yang belum bisa dipenuhi produsen dalam negeri. Konsekuensinya untuk memenuhi kebutuhan konsumen harus dipenuhi dari impor yang sebagian besar berasal dari Australia, China dan Pakistan yang sebenarnya kondisi buah jeruk tidak lebih segar dari buah jeruk lokal karena telah disimpan lama di dalam cool storage selama 6 bulan – 1 tahun Hardiyanto, 2011.

2.4 Pasar Modern dan Pasar Tradisional