Kerangka Teori Analisis Yuridis Atas Pembatalan Perjanjian Kerjasama Event Organizer Dengan Pengguna Jasa ( Studi Pada CV. Bintang Mandiri IN7 Wedding Organizer & Decoration Di Medan )

Dari penelusuran kepustakaan tersebut di atas, dapatlah dipastikan bahwa penelitian yang dilakukan adalah hasil dari pemikiran sendiri. Karena adanya perbedaan materi dan pembahasan yang dilakukan. Dengan demikian penelitian ini dapat dijamin keasliannya dan dapat dipertanggung jawabkan secara akademis berdasarkan nilai- nilai objektifitas dan kejujuran.

E. Kerangka Teori dan Kosepsi

1. Kerangka Teori

Teori adalah untuk menerangkan dan menjelaskan gejala spesifik untuk proses tertentu terjadi, 7 dan suatu teori harus diuji dengan menghadapkannya pada fakta- fakta yang dapat menunjukkan ketidakbenarannya. 8 Teori diperlukan bagi mereka yang ingin mengembangkan suatu bidang kajian hukum tertentu.Hal itu dilakukan untuk meningkatkan dan memperkayapengetahuannya dalam penerapan aturan hukum. Dengan melakukan telaah mengenai konsep- konsep hukum, para ahlihukum akan lebih meningkatkan daya interprestasi dan juga mampu menggali teori- teori yang ada di belakang ketentuan hukum tersebut. 9 Sebagai tolak ukur menganalisis permasalahan yang akan diteliti karenasuatu teori atau kerangka teori harus mempunyai kegunaan paling sedikitmencangkup hal- hal sebagai berikut : 10 a. Teori tersebut berguna untuk lebih mempertajam atau lebih mengkhususkan fakta yang hendak diselidiki atau diuji kebenarannya. b. Teori sangat berguna di dalam mengembangkan konsep- konsep. 7 J.J.J.M Wuisman dengan Penyunting M. Hisman, Penelitian Ilmu- Ilmu Sosial, Jilid I, Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1996, hal 203 Universitas Sumatera Utara 8 Ibid, hal 216 9 Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2005, hal 73 10 J. Satrio, Hukum Perikatan, Perikatan pada Umumnya, Bandung : Alumni, 1993 , hal 254 c. Teori biasanya merupakan suatu ikhtisar dari pada hal- hal yang telah diketahui serta diuji kebenarannya yang menyangkut objek yang telah diteliti. d. Teori memberikan kemungkinan pada prediksi fakta mendatang, oleh karena telah diketahui sebab-sebab terjadinya fakta tersebut dan mungkin faktor- faktor tersebut akan timbul lagi pada masa- masa mendatang. e. Teori memberikan petunjuk-petunjuk terhadap kekurangan- kekurangan pada pengetahuan penelitian. Menetapkan landasan teori pada waktu diadakan penelitian ini tidak salaharah. Sebelumnya diambil rumusan Landasan Teori seperti yang telah dandikemukakan M. Solly Lubis, yang menyebutkan : 11 “ Bahwa landasan teori adalah suatu kerangka pemikiran atau butir- butir pendapat, teori tesis mengenai suatu kasus atau permasalahan problem yang dijadikan bahan perbandingan pegangan teoritis, yang mungkin disetujui ataupun disetujui yang dijadikan masukan dalam membuat kerangka berfikir dalam penulisan”. Teori ini sendiri adalah serangkaian preposisi atau keterangan yang salingberhubungan dalam hal ini mengikuti aliran tertentu yangdapat dihubungkan secara logis satu dengan yang lainnya dengan tata dasar yang dapat diamati dan berfungsi meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati dalam sistem deduksi yang mengemukakan suatu alasan atau penjelasan.Suatu teori harus diuji menghadapkannya pada fakta- fakta yang dapat menunjukkan ketidakbenarannya. Adapun teori menurut Maria S.W . Sumarjono adalah : 12 “ seperangkat preposisi yang berisi konsep abstrak atau konsep yang didefinisikan saling berhubungan antar variable sehingga menghasilkan pandangan sistematis dari fenomena yang digambarkan oleh suatu variable lain “. Universitas Sumatera Utara 11 M. Solly Lubis, Filsafat Ilmu Dan Penelitian, Bandung : Mandar Madju, 1994, hal 30 12 Maria S.W Sumarjono, Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian, Yogyakarta : Gramedia, 1989 , hal 12 Dalam teori ini sendiri jika dihubungkan dengan upaya mewujudkan keadilan dalam hubungan hukum bagi para pihak yang ada dalam perjanjian ini adalah dengan memberikan aturan- aturan dan batasan-batasan yang dapat memberikan keadilan pada kedua belah pihak. Fungsi teori dalam penelitian tesis ini adalah untuk memberikan arahan petunjuk dan ramalan serta menjelaskan gejala yang diamati.Kerangka teori diarahkan secara khas ilmu hukum. Maksudnya adalah penelitian ini berusaha untuk memahami pelaksanaan perjanjian kerjasama sebagai kaedah hukum atau sebagai isi kaedah hukum yang ditentukan dalam peraturan perundang- undangan, dan pelaksanaan kaedah hukum tersebut di masyarakat. Berdasarkan pengertian teori dan kegunaannya serta daya kerja teori tersebut di atas dihubungkan dengan Judul “ Analisis Yuridis atas PembatalanPerjanjian Kerjasama Event Organizer dengan Pengguna Jasa” dengan mengambil studi pada CV. Bintang mandiri in7 Wedding Organizer Decoration di Medan, teori yang digunakan mesti menjurus kepada rasa adil kepada kedua belah pihak sehingga terjadi dampak hukum yang adil apabila terjadi suatu masalah. Maka dalam ilmu hukum dikenal dengan ajaranTeori Keadilan yang dijadikanacuan dalam penelitian ini. Dalam Teori Keadilanoleh Radbruch yang menyatakan : 13 “ Bahwa hukum mempunyai tugas untuk mengemban nilai keadilan bagi kehidupan konkrit manusia, dengan keadilan sebagai suatu nilai memiliki sifat normatif sekaligus konstitutif.Normatif yang berarti keadilan sebagai landasan moral hukum sekaligus sebagai parameter bagi hukum Universitas Sumatera Utara positif,konstitutif bermakna padakeadilan harus menjadi unsur yang mutlak.” 13 Ibrahim Johnny,Teori metode penelitian Hukum Normatif, Malang : Bayumedia,2005,hal 156 Berdasarkan keterangan diatas dapatlah dilihat bahwa hubungan teori keadilan yang diterangkan diatas sangat sesuai dengan perjanjian kerjasama yang dilakukan oleh wedding organizer karena bertujuan demi memberikan rasa adilkepada kedua belah pihak dalam membuat perjanjian sehingga terjadi batasan- batasan yang harus dipatuhi oleh masing- masing pihak serta dampak hukum yang sesuai pula dengan hal yang dilanggar kedua belah pihak.Dalam Pasal 1338 KUHPerdata : “ Menyatakan bahwa semua persetujuan yang dibuat sesuai dengan undang- undang yang berlaku sebagai undang- undang bagi yang membuatnya, bahwa pada prinsipnya perjanjian yang telah disepakati merupakan hukum bagi yang membuatnya dan kepada hukum itulah mereka tunduk “. Maka berdasarkan definisi diatas bahwa ketentuan- ketentuan umum yang mengikat semua perjanjian bernama dan tidak bernama adalah Pasal 1319 mengatakan bahwa : “ semua persetujuan, baik yang mempunyai suatu nama khusus, maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama tertentu, tunduk pada peraturan- peraturan umum”. Pasal ini menyatakan bahwa perjanjian apa saja, baik yang diatur dalam KUHPerdata Buku III Bab V sampai dengan Bab XVIII dan yang terdapat di luar Buku III KUHPerdata ini tunduk pada ketentuan- ketentuan umum dari KUHPerdata Buku III Bab I dan Bab II. 14 Universitas Sumatera Utara 14 M. Yahya Harahap, Segi- Segi Hukum Perjanjian, Bandung : Alumni, 1986 , hal 85

2. Konsepsi