PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

Sujito

Penelitian ini beranjak dari rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran yang belum mencapai KKM yaitu 65. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika melalui penerapan pembelajaran Discovery pada siswa kelas V SDNegeri 5 Sungailangka, Pesawaran tahun pelajaran 2012/2013.

Penelitian menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan prosedur yang berbentuk siklus yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Hasil penelitian pada siklus I yang mengalami peningkatan sebesar 60%-63% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 68%-73%, dengan indikator ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari keseluruhan siswa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 73.

Kesimpulan bahwa penggunaan metode discovery dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Matematika siswa kelas V SD Negeri 5 Sungailangka tahun pelajaran 2012/2013. Kata kunci : Hasil Belajar, dan Model Pembelajaran Discovery


(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Teori Belajar

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suau perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungannya. Dalam proses belajar terjadi perubahan dan peningkatan mutu kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun afektif. Menurut Sardiman (2001) “Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati dan aktivitas-aktivitas lain, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran”. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain diuraikan sebagai berikut :

1) Cronbach memberikan definisi : Learning is shown by a change in behaviour as result of experience.

2) Harold Spear memberikan batasan : Learning observe, to read, to imitate, to try something themeselves, to listen, to follow direction.

3) Goach, mengatakan : Learning is a change in performance as a result of practice. (Sardiman, 2001).

Menurut pendapat Slameto ( 1995:3) Belajar adalah suatu proses usaha ang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya.


(3)

Menurut pendapat Nur (2001:3) belajar adalah sesuatu yang akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa akan menyerap dan mengendapkan meteri itu dengan lebih baik.

Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2003:729) belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu tertentu tergantung pada kekuatan harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh hasil tertentu dan pada daya tarik hasil itu bagi orang yang bersangkutan. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh Mouly dalam bukunya Psychology for Effective Teaching, bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman. Dengan demikian, inti dari belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati dan aktivitas-aktivitas lain, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran

2.2 Pengertian Matematika

Purwoto(2003: 12-13) mengemukakan bahwa, “Matematika adalah pengetahuan tentang pola keteraturan pengetahuan tentang struktur yang terorganisasi mulai dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan ke unsur-unsur yang didefinisikan ke aksioma dan postulat dan akhirnya ke dalil”.Istilah matematika berasal dari bahasa yunani yaitu mathematikos yang berarti ilmu pasti atau Narthies yang artinya ajaran pengetahuan abstrak dan deduktif dimana


(4)

kesimpulan tidak tertarik berdasarkan pengalaman keindraan ,tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah –kaidah tertentu melalui dedukasi (Ensiklopedia Indonesia ).

Menurut Flowler (dalam Pandoyo 1997:1) matematika merupakan mata pelajaran

yang bersifat abstak sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa . Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk mencapai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran matematika , pentingnya tekanan pada kemampuan

peserta didik dalam berfikir intuitif dan analitik akan mencerdaskan peserta didik membuat prediksi dan ttrampil dalam menemukan pola (pattern) dan hubungan/keterkaitan (relation) Bruner (dalam Muhsetyo 2009 :16) pembaruan dalam proses drill and practice ke proses bermakna dan dilanjutkan proses berfikir intuitif dan anlitik untuk selalu meningkatkan mutu pembelajaran matematika.

Matematika di sekolah dasar adalah sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir ,berkomunikasi ,untuk alat memecahkan masalah atau berbagai persoalan secara praktis. Hakekat belajar matematika didasarkan pada pandangan konstruktivisme , yaitu anak belajar matematika dihadapkan pada masalah tertentu

berdasarkan pengetahuan yang diperoleh ketika belajar dan berusaha memecahkannya (Uno,2007: 1)

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa matematika adalah merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak , sehingga guru dituntut kemampuanya untuk dapat mengupayakan metode yang tepat dan sesuai dengan tingkat perkembangan mental siswa .


(5)

2.3 Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004 : 22). Sedangkan menurut Horwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1). Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan cita-cita (Sudjana, 2004 : 22). Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Dalam Poerwodinata (2003: 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi hasil belajar adalah hasi yang dicapai seseorang setelah mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang ditentukan oleh siswa itu sendiri.

Berdasarkan pengertian hasil belajar yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika pada penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam proses belajar matematika yang menghasilkan perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan, ketrampilan, dan kecakapan baru yang dinyatakan dengan simbol, angka, atau,


(6)

huruf.Dengan adanya keberhasilan dalam pembelajaran model discovery maka hasil-hasil belajar akan menjadi optimal. Sejalan dengan hasil belajar, maka dapat diartikan bahwa hasil belajar Matematika adalah nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) dalam proses belajar mengajar Matematika.

2.4 Pembelajaran Metode Penemuan (discovery)

Teknik penemuan adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund (dalam Suryosubroto, 2002) discovery adalah proses mental dimana siswa memampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip. Yang dimaksudkan dengan proses mental tersebut antara lain ialah: mengamati, mencerna, mengerti, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur membuat kesimpulan dan sebagainya. Suatu konsep misalnya: segi tiga, pans, demokrasi dan sebagainya, sedang yang dimaksud dengan prisnsip antara lain ialah: logam apabila dipanaskan akan mengemabang. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi.

Metode discovery adalah metode mengajar yang menggunakan teknik penemuan dan merupakan proses mental (misalnya mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan, dan sebagainya) dimana siswa menyesuaikan suatu konsep atau prinsip. Dalam teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan instruksi (Roestiyah, 2001).


(7)

Gage &Berliner (1984:490) mengutarakan bahwa dalam metode penemuan para siswa memerlukan penemuan konsep ,prinsip dan pemecahan masalah untuk menjadi miliknya lebih dari pada sekedar menerimanya dari seseorang guru atau dari sebuah buku. Metode penemuan dapat ditandai adanya keatifan siswa dalam memperoleh ketrampilan intlektual, sikap dan ketrampilan psikomotorik.

Metode discovery adalah metode yang menganggap siswa sebagai subyek sekaligusobyek pembelajaran yang memiliki kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya (Rohani, 2004). Richard dan asistennya mencoba self-learning siswa (belajar sendiri) itu, sehingga situasi belajar mengajar berpindah dari situsi teacher learning menjadi situasi student dominated learning. Dengan menggunakan discovery learning, ialah suatu cara mengajar yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi, seminar, membaca sendiri dan mencoba sendiri. Agar anak dapat belajar sendiri.Penggunaan teknik discovery ini guru berusaha meningkatkan aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar.

Tujuan model pembelajaran discovery menurut Richard adalah:

a Meningkatkan ketertiban siswa secara aktif dalam proses pembelajaran . b Mengarahkan siswa belajar seumur hidup .

c Mengurangi ketergantungan siswa kepada guru dalam pembelajaran d Melatih siswa memanfaatkan sumber informasi dalam lingkungan .

Langkah-langkah pelaksanaan model discovery menurut Richard adalah: a Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa.

b Memilih konsepdan prinsip yang akan dipelajari c Pemilihan masalah dan bahan pembelajaran.


(8)

d Menjelaskan tugas-tugas yang akan dilakukan dalam pembelajaran. e Mempersiapkan alat-alat dan suasana belajar.

f Mengecek pemahaman siswa.

g Melaksanakanproses penemuan dengan mengumpulkan data. h Membantu dan membimbing siswa dalam menganalisa data .

i Membentuk siswa dalam menemukan masalah,prinsip dan ide berdasarkan hasil.

Maka teknik ini memiliki keuntungan sebagai berikut:

1. Teknik ini mampu membantu siswa untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses kognitif/pengenalan . 2. Siswa memperoleh pengetahuan yang bersifat sangat pribadi individual sehingga dapat kokoh/mendalam tertinggal dalam jiwa siswa tersebut. 3. Dapat membangkitkan kegairahan belajar mengajar para siswa. 4. Teknik ini mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang dan maju sesuai dengankemampuannya masing-masing. 5. Mampu mengarahkan cara siswa belajar, sehingga lebih memiliki motivasi yang kuat untuk belajar lebih giat.

6. Membantu siswa untuk memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses penemuan sendiri.

Strategi itu berpusat pada siswa tidak pada guru. Guru hanya sebagai teman belajar saja, membantu bila diperlukan.Walaupun demikian baiknya teknik ini toh masih ada pula kelemahan yang perlu diperhatikan ialah:

1. Pada siswa harus ada kesiapan dan kematangan mental untuk cara belajarini. Siswa harus berani dan berkeinginan untuk mengetahui keadaan sekitarnya dengan baik.


(9)

3. Bagi guru dan siswa yang sudah biasa dengan perencaan dan pengajaran tradisional mungkin akan sangat kecewa bila diganti dengan teknik penemuan.

4. Dengan teknik ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini ada yang berpendapat bahwa proses mental ini terlalu mementingkan proses pengertiansaja, kurang memperhatikan perkembangan/pembentukan sikap dan keterampilan bagi siswa. 5. Teknik ini mungkin tidak memberikan kesempatan untuk berpikir secara kreatif.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam metode discovery para siswa memerlukan penemuan konsep , prinsip dan pemecahan masalah untuk

menjadi miliknya lebih dari pada sekedar menerimanya dari seseorang guru atau dari sebuah buku.

2.5 Kerangka Pikir Penelitian

Rendahnya pencapaian nilai akhir peserta didik ini, menjadi indikasi bahwa pembelajaran yang dilakukan selama ini belum efektif. Nilai akhir dari evaluasi belajar belum mencakup penampilan dan partisipasi peserta didik dalam pembelajaran , hingga sulit untuk mengukur keterampilan peserta didik.

Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran yang diharapkan yang diharapkan, usaha yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan memperhatikan peserta didik, menguasai materi pelajaran dan memilih metode pembelajaran yang tepat. Salah satu cara pendekatan discoveri dapat diartikan sebagai pendekatan pembelajaran yang membantu siswa belajar secara holistic dengan mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.


(10)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

siswa yang diteliti kondisi awal guru peneliti

tindakan kelas pembelajarandimodel melihat siklus I scovery

kondisi akhir siklus II


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa system pedidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang tujuan Mata Pelajaran Matematika secara umum adalah kegiatan yang ditempuh peserta didik dalam mata pelajaran Matematika dalam setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan kompetensi lulusan.

Pendidikan merupakan proses perubahan yang terjadi secara terus menerus kearah kemajuan yang lebih baik. Keberhasilan pendidik tidak terlepas dari apa yang direncanakan, oleh sebab itu pendidikan pada dasarnya berorentasi pada siswa, dimana siswa sebagai obyek dari kegiatan pembelajaran di sekolah. Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan


(12)

pemebelajaran dapat dilihat dari proses belajar siswa di kelas . Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal yang terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan, yang berasal dari dalam ( faktor internal ) maupun faktor dari luar ( faktor external) dari subyek belajar.Sampai saat ini hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika masih rendah, sehingga belum sesuai dengan harapan para pendidik.Rendahnya hasil belajar siswa ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri seperti: sarana belajar, guru, metode dan siswa dimana antar bagian satu dengan yang lain saling mempengaruhi dan berkaitan secara keseluruhan.

Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas V SDN 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan hanya sebesar 60. Penyebab hasil belajar siswa ini diduga karena minat belajar siswa yang masih rendah, salah satu cara yang digunakan adalah dengan menggunakan metode discovery yang tepat.Metode eksperimen yang digunakan agar siswa memperoleh informasi tentang sesuatu pokok persoalan secara langsung dari guru (pengetahuan siswa tidak abstrak). Dan juga guru harus menggunakan metode yang tepat sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Berdasarkan data di kelas V SDN 5 Sungailangka rata-rata nilai matematika yang diperoleh pada akhir tahun pelajaran 2011/2012 adalah 60 sedangkan nilai tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Kelas V SDN 5 Sungailangka Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012


(13)

1 Rendah (rata-rata 50) 5 33% 2 Sedang (rata-rata 51-60) 7 47% 3 Tertinggi (rata-rata 61-70) 3 20%

Jumlah 15 100%

Sumber : Daftar Nilai Matematika, 2012

Berhasil tidaknya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya

adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena gurusecara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/ model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu adanya usaha untuk memperbaiki proses pembelajaran yang ada dengan menggunakan pembelajaran yang bisa membuat siswa lebih aktif dan bisa berkomunikasi baik dengan guru maupun dengan sesama siswa. salah satu pembelajaran yang diharapkan mampu diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut, penulis mencoba menerapkan salah satu metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran discovery, untuk mengungkapkan apakah dengan model discovery dapat meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar matematika. Penulis memilih metode pembelajaran ini mengkondisikan siswa untuk terbiasa menemukan , mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pengajaran . Dalam met(Sindari, 2004 :4) dalam metode pembelajarn discovery siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah untuk menemukan , sedangka guru berperan sebagai pembimbing. Gage & Berliner (1984:490) mengutarakan bahwa dalam model penemuan para siswa memerlukan penemuan konsep, prinsip dan pemecahan


(14)

masalah untuk memiliki lebih daripada sekedar menerima dari seorang guru atau sebuah buku. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul ”Peningkatan Hasil Belajar Matematika DenganMenggunakan Model Pembelajaran Discovery Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Pesawaran.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

a. Motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah.

b. Hasil belajar pelajaran matematika peserta didik masih rendah.

c. Pelaksanaan pembelajaran matematika di kelas V SDN 5 Sungailangka masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

d. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih rendah.

e. Kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitator kepada siswa.

f. Belum diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran discovery.


(15)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut :

1. Apakahdengan menggunakan model pembelajaran discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Sungailangka pada mata pelajaran Matematika ?

1.4. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan alat peraga dan model

pembelajaran discovery dalam mata pelajaran matematika kelas V dapat

meningkatkan prestasi dan aktivitas siswa di SDN 5 Sungailangka.

1.Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dalam mata pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran discovery.

1.5Manfaat Penelitian


(16)

1. Membantu siswa dalam pembelajaran matematika siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dengan menggunakan model pembelajaran discovery.

2. Dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas V SDN 5 Sungailangka dengan menggunakan model pembelajaran discovery.

3. Pengetahuan siswa tidak abstrak, siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep dan prinsip.

4. Mempermudah siswa dalam belajar Matematika dengan menggunakan model pembelajarandiscovery.

5. Menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran discovery sehingga siswa tidak terikat.

b. Bagi Guru

1. Mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran.

2. Sebagai model pembelajaran alternatif yang digunakan untuk pembelajaran di kelas.

c. Manfaat Bagi Sekolah.

1. Sekolah dapat berkembang dan meningkatkan kualitasnya dengan menggunakan model pembelajaran discovery.


(17)

2. Iklim pendidikan di sekolah makin kondusifdengan menggunakan model pembelajaran discovery.


(18)

1 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya,dapat dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

1. Model pembelajaran discovery dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat pda siklus I yang mengalami peningkatan sebesar 60%-63% dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 68%-73%, dengan indicator ketercapaian prestasi belajar melebihi dari yang telah ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari keseluruhan siswa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 73.

5.2 Saran

1. Bagi Siswa

Model pembelajaran discovery dapat digunakan sebagai suatu cara yang efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya kerena akan menumbuhkan suasana yang saling asah, asih,dan asuh.

2. Bagi Guru

Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran discovery sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.


(19)

2 3. Bagi Sekolah

Penerapan model pembelajaran discovery diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu model pembelajaran dan meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran.


(20)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY

PADA SISWAKELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA

PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh SUJITO

Skripsi

Sebagai Salah SatuSyaratuntukMencapaiGelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 DalamJabatan JurusanIlmuPendidikan

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA I DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2013


(21)

(22)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ……… iv

DAFTAR GAMBAR ……… v

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah ……… 1

1.2. Identifikasi masalah ……….. 4

1.3. Rumusan masalah ………. 4

1.4. Tujuan Penelitian ………. 4

1.5. Manfaat Penelitian ………… ……….. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori belajar ……….. 6

2.2. Pengertian Matematika ………. 7

2.3. Hasil Belajar ………..……… 8

2.4. Pembelajaran Metode Penemuan (discovery)……… 10


(23)

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ……… 14

3.2. Subjek Penelitian ………. 14

3.3. Setting Penelitian ………. 14

3.4. Langkah-Langkah Penelitian ……….. 15

3.5. Metode Pengumpulan Data ……….. 20

3.6. Metode Analisis data ……… 21

3.7. Indikator keberhasilan ……….. 22

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Daerah Penelitian………... 23

4.2.Penetapan Kelas dan Waktu Penelitian ………. 24

4.3.Persiapan Perangkat Pembelajaran ……….... 25

4.4.Tahap Pelaksanaan dan Hasil Penelitian ……… 25

4.5.Pembahasan ………... 39

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ……… 42


(24)

5.2.Saran ………... 42 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN 1. Pemetaan 2. Silabus 3. RPP 4. LKS

5. Lembar Observasi aktivitas siswa 6. Soal tes

7. Lembar Jawaban 8. Lembar Penilaian siswa

9. Lembar observasi aktivitas guru mengajar 10. Surat izin penelitian


(25)

(26)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 KerangkaPikirPenelitian ... 18 3.1 Model SiklusPenelitianTindakanKelas... 20 4.1 GrafikRekapObservasiAktivitasBelajarSiswadalam Proses KBM Per

Siklus ………... 41 4.2 GrafikRekapPencapaianHasilEvaluasiBelajarPerSiklus... 42


(27)

(28)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika TP 2012/2013... 2 4.1 Daftar Guru SDN 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

Pesawaran …... ... 27

4.2. Jadwal pertemuan penelitian mata pelajaran matematika kelas V SD N 5 Sungailangka

…… 28

4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Siklus I Pertemuan I 30 4.4 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan Pertama... 31 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 33 4.6 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I Pertemuan II ... 33 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranSiklus II Pertemuan I 36 4.8 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan Pertama... 36 4.9 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam PembelajaranSiklus II Pertemuan II 38 4.10 Hasil Tes Formatif Pada Siklus II Pertemuan Kedua ... 39

4.11 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 40 4.12 Hasil Tes Formatif Siklus I dan Siklus II ... 42


(29)

(30)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukurdankerendahanhati, karyainipenulispersembahkanuntuk: :

 Istri dan anak-anakku tersayang yang selalu setia memberikan dukungan, semangat dan doanya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan lancar.

 Bapak dan IbuDosen Pembimbing dan Pembahas yang selalu memberikan bimbingan dan bantuan serta masukannya sehingga terselesainya tugas akhir ini.

 Sahabat-sahabatku yang telah memberikan dukungan, saran dan semangat selama penulisan Tugas Akhir ini.

 AlmamatertercintaUniversitas Lampung


(31)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang senantiasa menganugrahkan nikmat-Nya kepada penulis, sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Tugas Akhir dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran DiscoveryPada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 5 Sungailangka Pesawaran” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. selaku ketua Jurusan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD. 4. Bapak Drs.Nazarudin Wahab, M.Pdselaku Dosen Pembimbing. 5. Ibu Dra. Nelly Astuti, M.Pd,selaku Dosen Pembahas.

6. Seluruh dewan guru SD Negeri 5 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

7. Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Semoga bimbingan, bantuan, saran dan kritik serta amal baik Bapak/Ibu/Saudara yang diberikan kepada penulis akan memperoleh pahala dari Allah SWT. Amiin.

Sungailangka, Januari 2013 SUJITO


(32)

(33)

JudulSkripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN

DISCOVERYPADA SISWA KELAS V SEKOLAH

DASARNEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN

Nama Mahasiswa : S U J I T O

NPM : 1013109057

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Lokasi Penelitian : SD Negeri 5 Sungailangka Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd.


(34)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji :Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing :Dra. Nelly Astuti, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.


(35)

(36)

MOTTO

“Barangsiapamenghendakikebahagiaanhidupdunia,

makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha

giaanhidup di akhirat,

makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha

giaanhidupkedua-duanya, makahendaklahdenganilmupengetahuan”


(37)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : S U J I T O

NPM : 1013109057

Program Studi : Program S1 PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas Dan HasilBelajar Matematika Dengan

Menggunakan ModelPembelajaran DiscoveryPada Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 5 SungailangkaPesawaran Menyatakan bahwa penelitian tugas akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau Institut lain.

Sungailangka, Januari 2013 Yang membuat pernyataan

S U J I T O


(38)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sujito, dilahirkan di Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, pada tanggal 07 Agustus 1967, anak kedua dari tujuh bersaudara, dari pasangan Bapak Wagiman dan Ibu Suratmi.

Riwayat pendidikan penulis

1. Sekolah Dasar Negeri 2 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, diselesaikan pada tahun 1980

2 Sekolah Menengah Pertama 17 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, diselesaikan pada tahun 1983

3. Sekolah Pendidikan Guru di SPG PGRI 2 Bandar Lampung, selesai pendidikan pada tahun 1986.

4. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S-1 PGSD dalam Jabatan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung


(1)

JudulSkripsi : PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN

MENGGUNAKAN MODELPEMBELAJARAN

DISCOVERYPADA SISWA KELAS V SEKOLAH

DASARNEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN

Nama Mahasiswa : S U J I T O

NPM : 1013109057

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Lokasi Penelitian : SD Negeri 5 Sungailangka Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd. Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd. NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19520717 197903 1 021


(2)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Penguji :Drs.Nazarudin Wahab, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing :Dra. Nelly Astuti, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 19600315 198503 1 003


(3)

(4)

MOTTO

“Barangsiapamenghendakikebahagiaanhidupdunia,

makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha

giaanhidup di akhirat,

makahendaklahdenganilmupengetahuandanbarangsiapamenghendakikebaha

giaanhidupkedua-duanya, makahendaklahdenganilmupengetahuan”


(5)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : S U J I T O

NPM : 1013109057

Program Studi : Program S1 PGSD Dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi : Universitas Lampung

Judul Skripsi : Peningkatan Aktivitas Dan HasilBelajar Matematika Dengan

Menggunakan ModelPembelajaran DiscoveryPada Siswa Kelas V

Sekolah Dasar Negeri 5 SungailangkaPesawaran Menyatakan bahwa penelitian tugas akhir ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas Lampung atau Institut lain.

Sungailangka, Januari 2013 Yang membuat pernyataan

S U J I T O


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sujito, dilahirkan di Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, pada tanggal 07 Agustus 1967, anak kedua dari tujuh bersaudara, dari pasangan Bapak Wagiman dan Ibu Suratmi.

Riwayat pendidikan penulis

1. Sekolah Dasar Negeri 2 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, diselesaikan pada tahun 1980

2 Sekolah Menengah Pertama 17 Sungailangka Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran, diselesaikan pada tahun 1983

3. Sekolah Pendidikan Guru di SPG PGRI 2 Bandar Lampung, selesai pendidikan pada tahun 1986.

4. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program S-1 PGSD dalam Jabatan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR BAGI SISWA KELAS II SD NEGERI 5 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 15 46

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 4 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 38

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS SISWA KELAS IV SDN 5 SUNGAILANGKA GEDONGTATAAN PESAWARAN TP 2012-2013

0 6 45

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 56

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR N EGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 69

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI DALAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 33