PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR N EGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

PENINGKATAN HASILBELAJAR MATEMATIKADENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA

KELAS IVSEKOLAH DASAR NEGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

RENI ANGGREINI

Pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 3Gedong Tataan tahun pelajaran 2012/2013 belum melibatkan peran serta peserta didik secara optimal. Hal tersebut menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik. Salah satu pendekatan untuk mengatasi permasalahan tersebut, adalah dengan menggunakan media pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Model pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik khususnya pada materi Bilangan.

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Matematika tentang bilangan dengan menggunakan media pembelajaran pada siswa kelas IV SDN 3Gedong Taan Kabupaten Pesawaran.

Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.Penelitian dilaksanakan dalam beberapa siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan (planning), implementasi (tindakan), observasi (pengamatan) dan refleksi.

Data tentang aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika SDN 3Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran diperoleh melalui observasi dengan menggunakan lembar observasi, kemudian hasil belajar siswa diperoleh melalui tes yang dilakukan pada akhir setiap siklus. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik kualitatif dan kuantitatif.

Hasil pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa. Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 71,57% dan pada siklus II mencpai 91,43 dan terjadi peningkatan sebanyak 19,86.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 pendidikan adalah upaya sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat. Salah satu komponen pendidikan dasar adalah bidang pengajaran diantaranya matematika. Permasalahan yang muncul terkait dengan dunia pendidikan matematika di tingkat pendidikan dasar, menengah, dan perguruan tinggi sejak lama adalah bagaimana melakukan transformasi berbagai konsep matematika yang telah dikenal masyarakat sebagai mata pelajaran yang sulit.

Dengan demikian matematika perlu mendapatkan perhatian yang cukup besar karena pada setiap aktivitas sehari-hari yang dilakukan manusia hampir bisa dipastikan tidak mungkin dapat terlepas dari kegiatan matematika. Oleh karenanya, kebutuhan untuk mengembangkan pendidikan matematika merupakan tuntutan yang sulit dihindarkan. Dalam proses pendidikan, kurikulum menempati posisi yang menentukan. Ibarat tubuh, kurikulum merupakan jantung pendidikan. Kurikulum yang


(3)

dikembangkan dalam praktik pendidikan di Indonesia selama ini dipandang lebih banyak diorientasikan kepada pencapaian kemajuan akademik, padahal sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, spektrum tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan lebih luas dari sekedar aspek akademikMatematika merupakan suatu pelajaran yang cukup luas dengan objek yang abstrak dalam kehidupan keseharian kita. Pelajaran Matematika ini dibangun melalui proses penalaran serta pamahaman oleh seseorang akan kebenaran suatu konsep sebagai sesuatu yang bersifat kuat dan jelas. Dalam pembelajaran matematika agar mudah dimengerti oleh siswa, proses penalaran induktif dapat dilakukan pada awal pembelajaran dan kemudian dilanjutkan dengan proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.

Dalam pengajaran matematika yang selama ini cenderung terdengar agak menjadi suatu kekhawatiran tersendiri bagi siswa masih terdapat banyak sekali kekurangannya. Pengajaran matematika akan bisa disebut berjalan dan berhasil dengan baik, manakala seorang guru yang sebenarnya mengikuti proses belajar matematika juga harus mampu mengubah diri peserta didik, sehingga pengajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan melimpah, cepat dan mudah dari berbagai sumber dan tempat di dunia. Selain perkembangan yang pesat, perubahan juga terjadi dengan cepat. Karenanya diperlukan kemampuan untuk memperoleh, dan mengelola dan memanfaatkan


(4)

informasi untuk bertahan pada keadaan yang selalu berubah, bersifat tidak pasti dan berkesan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran, antara lain berpikir sistematis, logis, kritis yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika, agar siswa dapat berpikir secara sistematis, logis, abstrak, menggunakan matematika dalam pemecahan masalah, serta melakukan komunikasi dengan menggunakan simbol, tabel, grafik, dan diagram yang dikembangkan melalui pembelajaran yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.

Bahan ajar merupakan sarana yang penting sebagai mediator penyalur dalam proses pembelajaran. Keberadaan dan pemanfaatan bahan ajar akan dapat menunjang keberhasilan dalam menciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi siswa. Di dalam proses pembelajaran matematika yang terjadi sekarang ini, siswa mengalami banyak kesulitan karena matematika hanya digunakan dalam aplikasi konsep saja,meskipun pemahaman yang siswa miliki belum matang. Akibatnya, siswa kurang menghayati atau memahami konsep-konsep matematika, dan siswa mengalami kesulitan untuk mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran matematika di kelas ditekankan pada keterkaitan antara konsep-konsep matematika dengan pengalaman anak sehari-hari. Selain itu perlu juga menerapkan kembali konsep matematika yang telah dimiliki anak pada kehidupan sehari-hari atau pada bidang lain.

Tujuan mata pelajaran Matematika SD menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, adalah menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai


(5)

alat dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan kemampuan anak didik yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan Matematika, mengembangkan kemampuan dasar Matematika sebagai bekal lebih lanjut, membentuk sikap yang logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin. Selama ini matematika bagi siswa pada umumnya merupakan pelajaran yang tidak disenangi, sehingga nilai matematika selalu lebih rendah dari pada pelajaran yang lain. Sudah semestinya hal itu disadari oleh semua pihak dalam kegiatan pembelajaran matematika serta dengan segera mencari pencetus serta penanggulangannya.

Dalam teori Brownell dan Van Engen yang dikutip oleh Karso (2003 : 22-26), seorang anak harus melihat makna dari apa yang dipelajarinya dan perlunya latihan dalam pembelajaran matematika bahkan dianjurkan. Latihan itu penting, tetapi latihan dilakukan apabila suatu konsep, prinsip atau proses telah dipahami dan dimengerti oleh para siswa melalui suatu kejadian, benda atau tindakan yang diwakili oleh simbol.

Proses pembelajaran di SD tidak langsung melalui latihan-latihan atau hafalan, tetapi bertahap secara bermakna yang mengutamakan pada pengertian bukan sekedar hafalan. Kemampuan mendemonstrasikan operasi-operasi hitung secara mekanis dan otomatis tidaklah cukup, tujuan utama dari pengajaran matematika adalah mengembangkan kemampuan berpikir dalam situasi kuantitatif dan pentingnya matematika dalam kehidupan manusia sehari-hari. (Karso, 2003:1.26)


(6)

Berdasarkan hasil ulangan harian mata pelajaran matematika diketahui bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan memiliki satu kelas dengan jumlah siswa 7 orang, yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 3 siswa perempuan. Ditemukan bahwa sebagian besar siswa belum mendapat nilai yang sesuai dengan ketuntasan minimal yaitu 65, sebagai penjelasan siswa yang memperoleh nilai matematika 5 berjumlah 3 orang, nilai 6 berjumlah 2 orang, dan nilai 8 diperoleh 2 orang.

Berdasarkan pra survey yang peneliti lakukan untuk tahun pelajaran 2011/2012 diperoleh nilai rata-rata di kelas IV adalah 55. Rendahnya hasil belajar di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan ini dikarenakan materi yang disampaikan hanya terbatas pada buku, penggunaan metode konvensional (ceramah) masih mendominasi dalam pembelajaran, alat dan media yang terbatas mengakibatkan pembelajaran menjadi kurang maksimal, adanya kecenderungan guru yang lebih memperhatikan siswa yang lebih aktif dibandingkan siswa yang tidak aktif, dan pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media Pembelajaran, oleh sebab itu maka peneliti memilih judul Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.


(7)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah berikut:

1. Penyampaian materi yang terbilang masih terbatas pada buku panduan. 2. Motivasi siswa masih rendah dalam mengikuti pelajaran matematika. 3. Terbatasnya alat dan media dalam pembelajaran matematika di SD

kelas IV SDN 3 Gedong Tataan.

4. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru. 5. Belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 65.

6. Siswa masih kesulitan dalam mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan latar belakang tersebut dirumuskan Apakah media Pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah sebagaimana telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk:

Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dalam pembelajaran Matematika dengan menggunakan media pembelajaran.


(8)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk: 1. Bagi siswa,

a) Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran dengan mempergunakan media gambar sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar

b) Diharapkan siswa dapat memperoleh kemudahan-kemudahan dalam mempelajari mata pelajaran Matematika melalui media gambar.

2. Bagi guru,

a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran matematika dan sekaligus referensi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas.

b) Diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran secara profesional.

3. Bagi sekolah

a) Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan tentang peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah, melalui pelatihan bagi guru tentang media pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b) Dengan dilaksanakan proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif, dapat meningkatkan mutu pendidikan, khususnya mata pelajaran matematika di sekolah


(9)

4. Bagi Peneliti

Dengan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis memiliki pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas, khususnya tentang penggunaan media pembelajaran yang tepat. Penulis mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif/solusi yang tepat. Selain itu penulis mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa


(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku baik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Hilgard dan Bower, seperti dikutip Purwanto (2000: 84), mengemukakan belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.

Winkel (1991: 36) belajar adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan dan berbekas. Moskowitz dan Orgel menyatakan bahwa belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil langsung dari pengalaman dan bukan akibat hubungan-hubungan dalam sistem saraf yang dibawa sejak lahir (Darsono, 2000:3).

Dengan demikian belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku. Oleh karena itu seseorang dikatakan belajar apabila dalam diri orang tersebut terjadi perubahan tingkah laku


(11)

yang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, sikap, percakapan, kebiasaan dan lain-lain.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Arsyad (2004:1). Lebih lanjut belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan prilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungannya

Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan prilaku yang kompleks dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik melalui interaksi individu dengan lingkungannya yang dilakukan seumur hidup.

B. Pengertian Hasil Belajar

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 381) mengartikan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang diadakan oleh adanya usaha belajar. Staton (dalam Nabisi, 2008: 1.12) hasil belajar diukur berdasarkan ada tidaknya perubahan tingkah laku atau pemodifikasian tingkah laku yang lama menjadi tingkah laku yang baru.

Dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi ini sebagai makna utama proses pembelajaran yang memegang peranan penting dalam mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses belajar mengajar adalah sebagai subjek


(12)

sekaligus objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Sehubungan dengan hal tersebut maka peranan hasil belajar menurut Abidin (2004: 3) adalah: (a) Memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu, (b) Mengetahui keberhasilan komponen-komponen pengajaran dalam rangka mencapai tujuan, (c) Memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya, (d) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran, (e) Untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah dan penilik agar guru lebih berkompeten, (f) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran.

Hasil belajar dapat dilihat dari nilai ulangan harian (formatif), nilai ulangan tengah semester (sub formatif) dan nilai ulangan semester (sumatif). Dalam penelitian tindakan kelas ini, yang dimaksud hasil belajar siswa adalah hasil yang berupa nilai ulangan harian yang diperoleh siswa dalam mata pelajaran Matematika.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian hasil belajar adalah usaha yang dilakukan melalui belajar menuju perubahan melalui latihan atau pengalaman.


(13)

C. Pembelajaran Matematika

Menurut Depdiknas (2004) matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan menengah. Berarti matematika SD adalah matematika yang diajarkan di tingkat SD, matematika SMP adalah matematika yang diajarkan di SMP, dan matematika SMA adalah matematika yang diajarkan di tingkat SMA.

Dalam pembelajaran di sekolah, matematika memiliki hakekat dan karakteristik sebagai berikut:

1. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan.

2. Matematika sebagai kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi dan penemuan.

3. Matematika sebagai kegiatan pemecahan masalah (problem solving). 4. Matematika sebagai alat berkomunikasi.

Sedangkan tujuan pembelajaran matematika adalah sebagai berikut: 1. Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan melalui

kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen.

2. Mengembangkan kreatifitas yang melibatkan imajinasi, intuisi dan penemuan.

3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah.

4. Mengembangkan kemampuan informasi dan komunikasi dalam menyampaikan ide atau gagasan.

Berdasarkan hal tersebut menjadi perlu diperhatikan bahwa tujuan pembelajaran matematika tidak hanya pada dominan kognitif saja, tetapi juga mempunyai tujuan yang bersifat formal. Hal ini dikarenakan


(14)

matematika juga diperlukan dalam pemikiran di bidang kerja yang tidak langsung menggunakan rumus-rumus matematika. Untuk itu diperlukan adanya perencanaan pembelajaran matematika yang didalamnya mengembangkan nilai-nilai afektif.

D. Pengertian Media Pembelajaran

Menurut Angkowo dan Kosasih (2007: 10) kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medius yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong dalam proses pembelajarannya.

Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini sangat berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan dikuasai siswa setelah pembelajaran yang berlangsung dan kontak


(15)

pembelajaran, termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.

Media pembelajaran secara umum adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar (Arsyad, 2002: 4). Sedangkan menurut Sadiman (2003: 6) media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar di kelas bisa terjadi. Sebagai guru atau instruktur harus mengakui bahwa guru bukanlah satu-satunya sumber belajar. Istilah proses belajar mengajar atau kegiatan belajar mengajar hendaknya diartikan sebagai proses belajar dalam diri siswa terjadi baik secara langsung mengajar (guru, instruktur) ataupun secara tidak langsung. Belajar tak langsung artinya siswa secara aktif berinteraksi dengan media atau sumber belajar yang lain.

Media juga seringkali diartikan sebagai alat yang dapat dilihat dan didengar. Alat-alat ini dipakai dalam pengajaran dengan maksud untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif dan efisien. Dengan menggunakan alat-alat ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi lebih lancar, hidup dan terarah. Dikemukakan oleh Hamalik (2008: 4) bahwa


(16)

hubungan komunikasi antara guru dan siswa diharapkan akan dapat berjalan lancar dengan hasil yang maksimal dan baik apabila menggunakan alat bantu yang disebut dengan media komunikasi tersebut. Media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar dengan baik.

Pengertian umum dari media disini yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

Dari pendapat tentang pengertian media tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:

(1) Media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan sempurna. (2) Media berperan sebagai perangsang belajar dan dapat

menumbuhkan motivasi belajar sehingga siswa tidak menjadi bosan dalam meraih tujuan-tujuan belajar.

(3) Adapun yang disampaikan oleh guru mesti menggunakan media, paling tidak yang digunakan adalah media verbal yaitu berupa kata-kata yang diucapkannya dihadapan siswa.


(17)

(4) Segala sesuatu yang terdapat dilingkungan sekolah, baik berupa manusia ataupun bukan manusia yang pada permulaannya tidak dilibatkan dalam proses belajar mengajar setelah dirancang dan di pakai dalam kegiatan tersebut. Lingkungan itu berstatus media sebagai alat perangsang belajar.

Dari uraian di atas dapat penulis simpulkan bahwa pengertian media adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar yang berfungsi memperjelas makna pesan yang disampaikan sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai dengan sempurna.

E. Jenis Media Pembelajaran

Bermacam-macam peralatan dapat digunakan oleh guru untuk menyampaikan pesan ajaran kepada siswa melalui penglihatan dan pendengaran untuk menghindari verbalisme yang masih mungkin terjadi kalau hanya digunakan alat bantu visual semata. Maka dari itulah guru-guru mulai merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan tingkah laku siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, mulai dipakai berbagai format media. Dari pengalaman mereka, guru mulai belajar melalui media visual, sebagian melalui media audio, sebagian lagi senang melalui media cetak yang lain melalui media audio visual dan sebagainya.

Alat visual seperti gambar foto, diagram dan representasi grafik, merupakan alat-alat yang dijadikan alat bantu yang biasa: alat-alat tersebut digunakan sebagai peta dinding, film bingkai, film strips, dan


(18)

transparansi untuk OHP (Overhead Projector Transparancies). Alat-alat ini tidak mahal, mudah digunakan dan terutama jelas dan mengesankan dalam penyajian (Davies, 1991: 157)

Dari berbagai penjelasan di atas tentang jenis-jenis media, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya jenis-jenis media ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:

(1) Media Dua Dimensi

Media dua dimensi merupakan media yang hanya dapat dipandang baik dengan bantuan proyektor atau tanpa bantuan proyektor. Misalnya: Gambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, chart, lembaran balik, poster peta, dll.

(2) Media Tiga Dimensi/Benda Nyata

Media tiga dimensi merupakan media yang dapat dipandang dari segala arah dan diraba bentuknya, dimana media tiga dimensi mewujudkan konsep konsep yang bersifat abstrak. Misalnya: benda asli, model, alat tiruan sederhana (mock-up), barang contoh

(specimen), diaroma.

F. Pemilihan Media Pembelajaran yang Baik dan Tepat

Pemilihan Media Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran juga memerlukan perencanaan yang baik. Meskipun demikian, kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya di kelas, seringkali didasarkan atas pertimbangan, antara lain (Davies, 1991: 2005)

(1) Merasa terbiasa dengan media tersebut.

(2) Ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih konkrit. (3) Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa

serta menuntunnya pada penyajian yang lebih terstruktur dan terorganisasi.


(19)

Pertimbangan ini diharapkan oleh guru dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai tujuan yang telah ia tetapkan. Kriteria pemilihan media harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan. Pemilihan media semestinya tidak terlepas dari konteksnya bahwa media merupakan komponen dari sistem instruksional secara keseluruhan.

Dalam pemilihan media pembelajaran, beberapa faktor yang harus menjadi bahan pertimbangan, antara lain (Davies, 1991: 110):

(1) Ketersediaan sumber setempat. Artinya bila media tidak terdapat pada sumber-sumber yang ada, harus dibeli atau dibuat sendiri. (2) Apakah untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada

dana, tenaga, dan fasilitasnya.

(3) Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan untuk waktu yang lama.

(4) Artinya media bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.

(5) Efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.

Didalam menggunakan media pembelajaran, seorang guru paling tidak harus menguasai tehnik dalam menyusun perencanaan pembelajaran serta melakukan beberapa tahapan, yaitu:

(a) Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran. (b) Menyatakan atau merumuskan tujuan pembelajaran.

(c) Memilih, memodifikasi atau merancang dan mengembangkan materi dan media yang tepat.

(d) Menggunakan materi dan media. (e) Meminta tanggapan dari siswa. (f) Mengevaluasi proses belajar.


(20)

Ditinjau dari segi teori belajar berbagai kondisi prinsip-prinsip psikologis yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media adalah sebagai berikut:

(1) Motivasi, Harus ada kebutuhan, minat atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Selain itu pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna baginya. Oleh karena itu perlu merangsang minat itu dengan perlakuan yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajaran tersebut. (2) Perbedaan Individual, Siswa belajar dengan cara dan tingkat

kecepatan yang berbeda-beda. Faktor-faktor seperti kemampuan intelegensia tingkat pendidikan, kepribadian, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media juga harus berdasarkan kepada tingkat pemahaman individu siswa.

(3) Tujuan Pembelajaran, siswa hendaknya diberitahukan tentang apa yang diharapkan dari mereka mealui media pembelajaran yang telah dipelajarinya. Dan apabila tujuan pembelajaran tersebut difahami oleh siswa, maka kesempatan untuk berhasil dalam pembelajaran tersebut semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian isi yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media pembelajaran.

(4) Organisasi, pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan


(21)

diorganisasikan kedalam urut-urutan yang bermakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara teratur berdasarkan kompleksitas dan tingkat kesulitan isi materi. Dengan cara seperti ini dalam pengembangan dan penggunaan media, siswa dapat dibantu untuk secara lebih baik mensintesiskan dan memadukan pengetahuan yang akan dipelajari.

(5) Persiapan sebelum belajar, dalam merancang materi pelajaran, perhatian harus ditujukan kepada sifat dan tingkat persiapan siswa karena kesiapan dan pengalaman siswa disini akan menjadi persyaratan penggunaan media dapat berhasil dengan sukses. (6) Emosi, Media pembelajaran adalah cara yang sangat baik untuk

menghasilkan respons, emosional seperti: takut, cemas, empati, cinta kasih dan kesenangan. Oleh karena itu, perhatian khusus harus ditujukan kepada elemen-elemen rancangan media jika hasil yang diinginkan berkaitan dengan pengetahuan dan sikap.

(7) Partisipasi, Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh sebab itu, belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Partisipasi artinya kegiatan mental atau fisik yang terjadi disela-sela penyajian materi pelajaran. Dengan partisipasi kesempatan lebih besar, terbuka bagi siswa untuk memahami dan mengingat materi pelajaran itu.


(22)

(8) Umpan Balik, hasil belajar dapat meningkat apabila secara berkala siswa diinformasikan kemajuan belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar, pekerjaan yang baik, atau kebutuhan untuk perbaikan pada sisi-sisi tertentu akan memberikan sumbangan terhadap motivasi belajar yang berkelanjutan.

(9) Penguatan (reinforcement), Pembelajaran yang didorong oleh keberhasilan sangat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri dan secara positif mempengaruhi perilaku dimasa-masa yang akan datang.

(10)Latihan dan Pengulangan. Agar suatu pengetahuan dan keterampilan dapat menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah pengetahuan atau keterampilan itu sering diulangi dan dilatih dalam berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalam ingatan jangka panjang.

(11)Penerapan, hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang untuk menerapkan atau mentransfer hasil belajar pada masalah atau situasi baru. Siswa hendaknya dibantu untuk mengenali atau menemukan generalisasi (konsep, prinsip atau kaidah) yang berkaitan dengan tugas. Kemudian siswa diberi kesempatan untuk bernalar dan memutuskan dengan menerapkan generalisasi atau prosedur terhadap berbagai masalah atau tugas baru.

Unsur terpenting dari pemilihan media disini adalah untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif


(23)

berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna menjamin terjadinya pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas tentang prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media, maka peneliti memutuskan untuk menggunakan media tiga dimensi atau benda nyata, yaitu benda yang sebenarnya dapat diamati secara langsung oleh panca indera dengan cara melihat, mengamati dan memegangnya secara langsung tanpa melalui alat bantu. a. Media Pembelajaran Matematika

Menurut Sadiman (2003: 6) media pembelajaran matematika adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar di kelas bisa terjadiDalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara kerumitan bahan yang akan disampaikan.

Penggunaan media benda asli dalam pembelajaran memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif, karena dapat mendorong motivasi dan meningkatkan hasil


(24)

prestasi belajar siswa. Setiap proses pembelajaran dilandasi dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode, media, alat, serta evaluasi. Dalam pencapaian tujuan, peranan media pembelajaran merupakan bagian terpenting pembelajaran yang dapat membantu siswa lebih mudah untuk memahami materi. Dalam proses belajar mengajar media benda asli atau nyata dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa menjadi lebih efektif dan efisien.

Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran matematika dengan benda nyata sebenarnya sangat diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan dalam memahami materi dalam proses belajar mengajar. Jika dalam pembelajaran matematika tidak dapat menyajikan benda nyata, guru dapat menyajikan menggunakan media tiruan benda. Metode ini dapat memberikan motivasi kepada siswa dan juga memperjelas penyampaian materi sehingga siswa dengan mudah memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran.

Penggunaan berbagai jenis media pembelajaran dapat membawa dampak yang positif dalam proses pembelajaran. Hubungan antara guru dan siswa dapat berlangsung lebih interaktif dengan diadakannya media, karena pemakaian media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar terhadap siswa.

Manfaat penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, diantaranya adalah sebagai berikut:


(25)

(1) Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan pesan dan informasi.

(2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

(3) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu.

(4) Media pembelajaran dapat memberikan keamanan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi antara guru, siswa, masyarakat, dan lingkungan.

Untuk pembelajaran matematika pada sekolah dasar, media pembelajaran Matematika sebaiknya merupakan benda-benda konkrit yang dapat diamati, diraba, dan digerakkan, sehingga dapat digunakan oleh guru untuk dengan lebih mudah menanamkan konsep atau keterampilan matematika pada waktu mengajar.

Tidak sedikit anak yang daya penalarannya kurang dan sukar membayangkan bentuk-bentuk geometri. Oleh karena itu media pembelajaran Matematika sangat diperlukan untuk membantu anak dalam memahami konsep yang diajarkan. Sehubungan dengan usia anak


(26)

yang masih senang bermain, anak akan lebih tertarik dan senang mempelajari Matematika jika dalam pembelajaran Matematika digunakan media pembelajaran. Hal tersebut dapat membantu keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran Matematika dengan optimal.

Suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian adalah teknik penggunaan media dalam pembelajaran Matematika secara tepat. Untuk itu perlu dipertimbangkan kapan digunakan media tertentu, dan jenis media mana yang sesuai untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Secara umum fungsi media pembelajaran Matematika adalah:

(1) Untuk menanamkan konsep-konsep Matematika.

(2) Untuk memahami konsep dan meningkatkan keterampilan berhitung.

(3) untuk menunjukkan hubungan antara konsep Matematika dengan dunia sekitar serta mengaplikasikan konsep dalam kehidupan nyata. Dengan melihat ketiga fungsi tersebut, dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran Matematika haruslah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, sehingga benar-benar efektif. Jika tidak demikian, kemungkinan hasilnya akan lebih jelek.

b. Jenis Media Pembelajaran Matematika

Jenis-jenis media pembelajaran Matematika yang dapat dipergunakan di kelas, Menurut Davies, 1991:157 adalah Alat-alat yang tidak mahal, mudah digunakan dan terutama jelas dan mengesankan dalam penyajian


(27)

terutama untuk pembelajaran matematika pada siswa SD antara lain adalah sebagai berikut :

a. Media mainan anak-anak

Digunakan untuk menanamkan pengertian tentang bilangan, himpunan, anggota himpunan, arti lebih besar/kecil dan sama, dan lain-lain.

b. Media papan flanel

Digunakan agar apa yang diterangkan dapat dilihat oleh banyak anak dan agar tidak merepotkan guru dan siswa.

c. Media batang berwarna

Biasanya disebut juga dengan batang-batang cuiseaire (cuisenaire rods).

d. Model kerangka bangun geometri

Dapat berupa kubus, balok, limas segi empat beraturan, bidang empat beraturan, prisma segi tiga beraturan dan lain-lain.

e. Media permainan domino

Dapat dimanfaatkan untuk mendesain permainan Matematika dalam rangka meningkatkan keterampilan dasar Matematika, misalnya untuk latihan operasi hitung.

f. Media pembelajaran Matematika Papan Berpaku

Berfungsi sebagai alat Bantu dalam pembelajaran konsep pengenalan bangun datar, pengenalan keliling, pengenalan luas, simetri, koordinat dan lain-lain pada bangun datar. Pembahasan secara terperinci dapat diuraikan pada sub bab berikut ini.


(28)

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran Matematika menggunakan media pembelajaran dengan memperhatikan prinsip, faktor dan kriteria yang tepat, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun 2012/2013”.


(29)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap kegiatan, yaitu tahap perencanaan (planning), tahap pelaksanaan tindakan (acting), tahap pengamatan (observasing), dan tahap refleksi berdasarkan hasil pengamatan (reflecting). Keempat tahap dalam penelitian tersebut adalah unsur yang membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula (dalam Arikunto, 2008: 16).

Adapun sistematika kegiatan penelitian tindakan kelas ini sebagaimana disajikan pada bagan berikut ini.

Gambar 1. Bagan tahapan siklus penelitian tindakan kelas (Natalia dan Dewi, 2008:22)

Perencanaan

Siklus I

Analisis dan refleksi I Pelaksanaan Tindakan Pengamatan

Perencanaan Tindakan

Siklus II

Pengamatan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi I


(30)

B. Seting Penelitian

Penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Penelitian ini akan dilaksanakan selama dua bulan sejak awal Januari 2013 hingga Februari 2013.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif dengan guru kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan ditempat penulis mengajar yaitu di SDN 3 Gedong Tataan, sedangkan yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013, sebanyak 7 orang siswa terdiri dari 5 siswa putri dan 2 siswa putra.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, proses pengumpulan seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrumen penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data sesuai dengan tujuan penelitian

E. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan valid, yang dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara lain:


(31)

1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa dan Guru, lembar observasi ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai aktivitas belajar siswa dan kinerja guru selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas.

2. Tes Hasil Belajar Siswa, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Matematika Kelas IV semester II.

3. Instrumen Dokumentasi, instrumen ini berupa data-data hasil belajar siswa yang dimiliki oleh guru sebagai arsip yang diperoleh selama proses pembelajaran di kelas mulai dari awal semester hingga akhir semester.

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Analisis Deskriftif Kualitatif digunakan untuk menganalisis data dan dipersentasekan baik aktivitas siswa maupun aktivitas guru dalam proses pembelajaran. Persentase aktivitas memiliki kriteria keberhasilan sebagai berikut, dapat terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Kriteria Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa dan Guru dalam Persentase (%)

No Tingkat Keberhasilan Keterangan 1 > 80 % Sangat Tinggi

2 70 - 80 % Tinggi

2 40 – 69 % Sedang

5 < 50 % Rendah

2. Analisis Deskriftif Kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kualitas hasil belajar siswa. Untuk mengetahui (sumber: Aqib dkk, 2009: 41)


(32)

perubahan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan media gambar, peneliti mendeskripsikan dengan menggunakan analisa sederhana yaitu dengan persentase (%).

G. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahapan kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus tersebut antara lain:

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

a. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti pemetaan, silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

b. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

c. Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang dituangkan dalam bentuk media gambar.

d. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan.

b. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.


(33)

c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar. d. Guru menempelkan media gambar di papan tulis dan sebelum memulai

memberikan materi, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan gambar yang ada.

e. Guru menjelaskan materi yaitu “ Operasi Hitung Bilangan” dengan memperagakan gambar-gambar sehingga dapat terlihat jelas oleh semua siswa.

f. Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

g. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang diberikan guru melalui media gambar.

h. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.

i. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika.

3. Tahap Observasi

a. Menganalisis keadaan siswa untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran

b. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada pembelajaran Matematika di kelas IV.

c. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan media gambar dalam pembelajaran Matematika.


(34)

d. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.

b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian media gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran.

d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa.

Siklus II

Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi:

1. Tahap Perencanaan

a. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

b. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I.

c. Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, lembar evaluasi yang terdiri dari soal dan kunci jawaban, sumber belajar (buku paket), dan media pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas.


(35)

d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

e. Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang dituangkan dalam bentuk media gambar.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Melaksanakan langkah-langkah sesuai dengan tahap perencanaan.

b. Guru melaksanakan tes awal (pretest) untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diberikan pada siklus I.

c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar. d. Guru menempelkan media gambar di papan tulis dan sebelum memulai

memberikan materi, guru meminta siswa untuk mendeskripsikan gambar yang ada.

e. Guru menjelaskan materi Matematika yaitu “Operasi Hitung Bilangan” dengan memperagakan gambar-gambar sehingga dapat terlihat jelas oleh semua siswa.

f. Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.

g. Beberapa siswa diminta guru untuk menjelaskan ulang secara garis besar materi yang diberikan guru melalui media gambar.

h. Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.


(36)

i. Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

3. Tahap Observasi

a. Melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gambar pada pembelajaran Matematika di kelas IV.

b. Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada saat penggunan media gambar dalam pembelajaran Matematika.

c. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan atau kekurangan yang terdapat pada proses pembelajaran.

4. Tahap Refleksi

a. Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.

b. Menganalisis keberhasilan dan kekurangan proses pembelajaran dengan menggunakan media gambar.

c. Melakukan refleksi terhadap kesesuaian media gambar yang digunakan dalam proses pembelajaran.

d. Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar siswa.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah adanya peningkatan aktivitas dan nilai pada mata pelajaran Matematika di setiap siklusnya. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika 75% dari jumlah siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimial (KKM), hal ini berdasar pada Proyek Perintis Sekolah


(37)

Pembangunan (PPSP) dalam Arikunto (2007: 250) yang menyatakan para siswa diharapkan dapat menguasai bahan sekurang-kurangnya 75%, atau dengan kata lain setiap siswa diharapkan dapat mencapai sekurang-kurangnya 75% tujuan pembelajaran yang ditentukan.


(38)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

Pembelajaran matematika menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar Matematika siswa. Rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I yaitu 71,57% dan pada siklus II mencpai 91,43 dan terjadi peningkatan sebanyak 19,86.

5.2 Saran

Beberapa saran yang ingin disampaikan oleh penulis adalah:

1. Kemajuan teknologi memang perlu diterapkan pada siswa dalam proses pembelajaran, tetapi sarana dan media sederhana yang sebenarnya dapat dengan mudah diperoleh dan dipahami siswa juga hendaknya tetap dapat dipergunakan oleh para guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 2. Guru semestinya dapat lebih meningkatkan kreativitas dalam


(39)

3. Sekolah, pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dapat dikembangkan dengan tipe-tipe lain dan dapat juga dijadikan sebagai alternatif untuk melakukan inovasi pembelajaran di kelas.

4. Untuk peneliti berikutnya hendak selalu senantiasa mengembangkan dan menerapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.


(40)

KELAS IVSEKOLAH DASAR NEGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SKRIPSI

OLEH

RENI ANGGREINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSTAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(41)

PENINGKATAN HASILBELAJAR MATEMATIKADENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA

KELAS IVSEKOLAH DASAR NEGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TAHUN PELAJARAN 2012/2013 OLEH

RENI ANGGRAENI

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSTAS LAMPUNG


(42)

(43)

Halaman Gambar

1. Bagantahapansikluspenelitiantindakankelas ... 28 2. Grafik data hasil belajar siswa pada siklus I dan Siklus II ... 56


(44)

(45)

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN

A...L atar Belakang Masalah...1 B...I dentifikasi Masalah. ...6 C...R

umumsan Masalah ...6 D...T

ujuan Penelitian ...7 E...M

anfaat Penelitian...7

II. KAJIAN PUSTAKA

A...P engertian Belajar...9 B...P

engertian Hasil Belajar...10 C...P

embelajaran Matematika...12 D...P


(46)

emilihan Media Pembelajaran Yang Baik dan Tepat...17 G...H

epotisis Tindakan...26

III. METODE PENELITIAN

A...M etode Penelitian ...27 B...S

etting Penelitian ...29 C...S

ubJek Penelitian ...29 D...T

eknik Pengumpulan Data ...29 E...A

lat Pengumpul Data ...29 F...T

eknik Analisis Data ...30 G...P

rosedur Penelitian Tindakan Kelas ...31 H...I ndikator Keberhasilan ...35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A...S ejarah Singkat Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan ...37 B...F

asilitas Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38 C...K

eadaan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38 D...D

eskripsi Awal ...39 E...H

asil Penelitian...40 A. Siklus I ...40 B. Siklus II. ...48 F. Pembahasan...57

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A...K esimpulan ...60


(47)

Daftar Pustaka Lampiran


(48)

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN

F...L atar Belakang Masalah...1 G...I dentifikasi Masalah. ...6 H...R

umumsan Masalah ...6 I...T

ujuan Penelitian ...7 J...M

anfaat Penelitian...7

II. KAJIAN PUSTAKA

H...P engertian Belajar...9 I...P

engertian Hasil Belajar...10 J...P

embelajaran Matematika...12 K...P

engertian Media Pembelajaran ...13 L...J

enis Media Pembelajaran ...15 M...P

emilihan Media Pembelajaran Yang Baik dan Tepat...17 N...H

epotisis Tindakan...26

III. METODE PENELITIAN

I...M etode Penelitian ...27 J...S


(49)

eknik Pengumpulan Data ...29 M...A

lat Pengumpul Data ...29 N...T

eknik Analisis Data ...30 O...P

rosedur Penelitian Tindakan Kelas ...31 P...I ndikator Keberhasilan ...35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

F...S ejarah Singkat Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan ...37 G...F

asilitas Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38 H...K

eadaan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38 I...D

eskripsi Awal ...39 J...H

asil Penelitian...40 A. Siklus I ...40 B. Siklus II. ...48 F. Pembahasan...57

V. KESIMPULAN DAN SARAN

C...K esimpulan ...60 D...S

aran ...61 Daftar Pustaka


(50)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv


(51)

dentifikasi Masalah. ...6 M...R

umumsan Masalah ...6 N...T

ujuan Penelitian ...7 O...M

anfaat Penelitian...7

II. KAJIAN PUSTAKA

O...P engertian Belajar...9 P...P

engertian Hasil Belajar...10 Q...P

embelajaran Matematika...12 R...P

engertian Media Pembelajaran ...13 S...J

enis Media Pembelajaran ...15 T...P

emilihan Media Pembelajaran Yang Baik dan Tepat...17 U...H

epotisis Tindakan...26

III. METODE PENELITIAN

Q...M etode Penelitian ...27 R...S

etting Penelitian ...29 S...S

ubJek Penelitian ...29 T...T

eknik Pengumpulan Data ...29 U...A

lat Pengumpul Data ...29 V...T

eknik Analisis Data ...30 W...P

rosedur Penelitian Tindakan Kelas ...31 X...I ndikator Keberhasilan ...35


(52)

asilitas Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38

M...K eadaan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38

N...D eskripsi Awal ...39

O...H asil Penelitian...40

A. Siklus I ...40

B. Siklus II. ...48

F. Pembahasan...57

V. KESIMPULAN DAN SARAN E...K esimpulan ...60

F...S aran ...61 Daftar Pustaka


(53)

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xii DAFTAR GAMBAR ... xiii DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

I. PENDAHULUAN

P...L atar Belakang Masalah...1 Q...I dentifikasi Masalah. ...6 R...R

umumsan Masalah ...6 S...T

ujuan Penelitian ...7 T...M

anfaat Penelitian...7

II. KAJIAN PUSTAKA

V...P engertian Belajar...9


(54)

embelajaran Matematika...12

Y...P engertian Media Pembelajaran ...13

Z...J enis Media Pembelajaran ...15

AA...P emilihan Media Pembelajaran Yang Baik dan Tepat...17

BB...H epotisis Tindakan...26

III. METODE PENELITIAN Y...M etode Penelitian ...27

Z...S etting Penelitian ...29

AA...S ubJek Penelitian ...29

BB...T eknik Pengumpulan Data ...29

CC...A lat Pengumpul Data ...29

DD...T eknik Analisis Data ...30

EE...P rosedur Penelitian Tindakan Kelas ...31

FF...I ndikator Keberhasilan ...35

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN P...S ejarah Singkat Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan ...37

Q...F asilitas Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38

R...K eadaan Guru dan Siswa Sekolah Dasar Negeri 3 Kemiling Permai ...38

S...D eskripsi Awal ...39

T...H asil Penelitian...40

A. Siklus I ...40

B. Siklus II. ...48


(55)

G...K esimpulan ...60 H...S

aran ...61 Daftar Pustaka


(56)

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin. 2004. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Irama Widya. Bandung. Angkowo R. dan Kosasih A. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: PT

Grasindo.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta. Arsyad. A. 2006. Media Pembelajaran. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Arif Sadiman, dkk. 2005. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, hal. 8, 29. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Aqib W. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. CV. Yrama Widya. Bandung

Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Panduan Penyusunan KTSP Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Davies, Ivor K.1991. Pengelolaan Belajar. Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.8. Jakarta: CV Rajawali.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran, hal. 3.: IKIP Semarang Press. Semarang.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia,

hal. 23, 381. Balai Pustaka: Jakarta.

Hamalik, Oemar. 1994. Media Pendidikan, hal 4, 12, 95. Citra Aditya Bakti: Bandung.

Karso. 2003. Pendidikan Matematika I. Universitas Terbuka. Jakarta.

Nabisi, Lapono, dkk. 2008. Belajar dan pembelajaran Sekolah Dasar, hal 1.12. Dikjen Dikti: Jakarta.

Natalia dan Dewi, 2008.Penelitian Tindakan Kelas.Tinta Emas.Bandung.

Purwanto, Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan, hal. 84. Remaja Rosda Karya: Bandung.


(58)

Riyanto. 1982. Media Pengajaran, hal 24. Depdikbud: Jakarta.

Sadiman, Arief .S, dkk. 2003. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Sardiman. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafika. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Winkel. W.s. 1991. Psikologi Pengajaran, hal. 36. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.


(59)

`Tabel Halaman 1.1.KriteriaKeberhasilanAktivitasBelajarSiswa... 30 4.1. Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Siklus I Pertemuan 1... 41 4.2 Hasilobservasiaktivitasbelajarsiswasiklus 1 pertemuan 1 ... 42 4.3. Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Siklus I Pertemuan

Ke-2 Kelas IV SD Negeri 3 Gedong Tataan ... 45 4.4 Hasilobservasiaktivitasbelajarsiswasiklus 1 pertemuan Ke-2 ... 46 4.5. Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Siklus II Pertemuan

Ke-1 Kelas IV SD Negeri 3 Gedong Tataan ... 49 4.6 Hasilobservasiaktivitasbelajarsiswasiklus II pertemuan Ke-1 ... 50 4.7. Hasil Evaluasi Pembelajaran Matematika Siklus II Pertemuan

Ke-2 Kelas IV SD Negeri 3 Gedong Tataan. ... 53 4.8 Hasilobservasiaktivitasbelajarsiswasiklus II pertemuan Ke-2 ... 54 4.9. HasilEvaluasiPembelajaranMatematikaSiklus I danSiklusII ... 55


(60)

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media

Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013“. Skripsi ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Dalam penyusunan Skripsi ini penulis banyak dibimbing dan diarahkan oleh semua pihak, dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnyaatas bantuan, bimbingan dan pengarahan mereka, semoga amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P Hariyanto M.S. selakuRektorUniversitasLampung 2. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung 2. Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan FKIP

3 Dr. Darsono, M.Pd, selaku Ketua Prodi PGSD 4. Dra. Nelly Astuti, M.Pd. selaku dosen Pembahas

5. Drs. Nazaruddin Wahab, M.Pd. selaku dosen Pembimbing 6. Seluruh dosen dan karyawan FKIP Unila


(61)

8. Seluruh dewan guru dan staf SDN 3 Gedong Tataan atas bantuan dan partisifasinya 9. Rekan-rekan satu angkatan SI Dalam Jabatan atas persahabatan selama ini.

Mudah-mudahan atas segala jasa, petunjuk dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat imbalan pahala yang sesuai dari Allah SWT. Amin ya Robal Alamin.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini mungkin masih terdapat kekurangan, akan tetapi besar harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Januari 2013


(62)

Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013. .

Nama Mahasiswa : Reni Anggreini Nomor Pokok Mahasiswa : 1113109034

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan ProgramStudi : SI PGSDGuru Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Bandar Lampung, Januari 2013

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd

NIP 19510507 198103 1 002

Dosen Pembimbing

Drs. Nazaruddin Wahab,M.Pd.


(63)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Penguji

:

Drs. Nazaruddin Wahab,M.Pd...

Penguji

Bukan Pembimbing

: Dra. Nelly Astuti, M.Pd. ……...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si.

NIP 19600315 198503 1 003


(64)

(65)

MOTTO

Lebih baik mandi keringat dalam kesusahan dari pada mandi air

mata dalam penyesalan


(66)

(67)

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Mahasiswa : Reni Anggreini NPM : 1113109034 Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Study : SI PGSD dalam jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.

.

Menyatakanbahwaskripsiiniadalahhasilpekerjaansayasendiri,

dansepengetahuansayatidakberisimateri yang telahdipublikasikanatauditulisoleh orang lain, atautelahdipergunakanatauditerimasebagaipersyaratanpenyelesaianstudipadaUniversitasatauinstit usi lain.

Bandar Lampung, Januari 2012 Yang Membuat Pernyataan Matrai 6000

Reni Anggreini NPM. : 1113109034


(68)

Dengan rasa penuhsyukurkepada Allah SWT, kupersembahkan karyatulisinikepada :

1. Suamiku tercinta yang penuh kasih sayang dan selalu berdoa demi keberhasilanku,saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan.

2. Anak-anakkutersayang yang selalumembuatsemangatpenulisdalammenyelesaikanskripsiini. 3. Keluarga besarku tercinta yang selalu mendoakan, dan memberikan motivasi sehingga


(69)

Penulis dilahirkan di GedungJambu pada tanggal 15 Agustus 1985, Putri kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak RM. Zainuddin dan Ibu Mulyana.

Pendidikan formal penulis diawali dari Taman Kanak-kanak yang diselesaikan pada tahun 1990. Melajutkan ke SDN 2 Fajar Bulan Lampung Barat diselesaikan pada tahun 1998. Penulis kemudian melajutkan ke SMPN 22 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2001. Melajutkan ke SMU Mutiara Natar yang diselesaikan pada tahun 2004.

Tahun 2004 penulis melanjutkanpendidikan DII PGSD Unila, dantahun 2011 melanjutkan S1 PGSD DalamJabatan FKIP Universitas Lampung danselesaitahun 2013.


(1)

(2)

MOTTO

Lebih baik mandi keringat dalam kesusahan dari pada mandi air

mata dalam penyesalan


(3)

(4)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Mahasiswa : Reni Anggreini NPM : 1113109034 Jurusan : Ilmu Pendidikan Program Study : SI PGSD dalam jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Judul : Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 3 Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2012/2013.

.

Menyatakanbahwaskripsiiniadalahhasilpekerjaansayasendiri,

dansepengetahuansayatidakberisimateri yang telahdipublikasikanatauditulisoleh orang lain, atautelahdipergunakanatauditerimasebagaipersyaratanpenyelesaianstudipadaUniversitasatauinstit usi lain.

Bandar Lampung, Januari 2012 Yang Membuat Pernyataan

Matrai 6000

Reni Anggreini NPM. : 1113109034


(5)

PERSEMBAHAN

Dengan rasa penuhsyukurkepada Allah SWT, kupersembahkan karyatulisinikepada :

1. Suamiku tercinta yang penuh kasih sayang dan selalu berdoa demi keberhasilanku,saya

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dorongan dan bantuan yang telah diberikan.

2. Anak-anakkutersayang yang selalumembuatsemangatpenulisdalammenyelesaikanskripsiini.

3. Keluarga besarku tercinta yang selalu mendoakan, dan memberikan motivasi sehingga


(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di GedungJambu pada tanggal 15 Agustus 1985, Putri kedua dari lima bersaudara pasangan Bapak RM. Zainuddin dan Ibu Mulyana.

Pendidikan formal penulis diawali dari Taman Kanak-kanak yang diselesaikan pada tahun 1990. Melajutkan ke SDN 2 Fajar Bulan Lampung Barat diselesaikan pada tahun 1998. Penulis kemudian melajutkan ke SMPN 22 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2001. Melajutkan ke SMU Mutiara Natar yang diselesaikan pada tahun 2004.

Tahun 2004 penulis melanjutkanpendidikan DII PGSD Unila, dantahun 2011 melanjutkan S1 PGSD DalamJabatan FKIP Universitas Lampung danselesaitahun 2013.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BANGUN RUANG SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 52

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 1 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT SISWA KELAS IV SDN 2 GEDONG TATAAN PESAWARAN

0 9 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 5 SUNGAILANGKA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 22 38

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS V SDN 5 CIPADANG KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 56

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING START WITH A QUESTION (LSQ) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PADANGRATU KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 51

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR N EGERI 3 GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 69

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU SOAL PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUKADADI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 8 66

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KARANG ANYAR KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 10 55

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS V SDN 3 WIYONO KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 7 32