2, 8 2, 8, 2 2, 8
20
Ca →
18
Ca
2+
+ 2e menyerupai konfigurasi elektron
18
Ar 2, 8, 8
2, 8, 8, 2 2, 8, 8 Unsur-unsur golongan IA dan IIA disebut unsur-unsur elektropositif.
c. Unsur-unsur golongan VIA memiliki 6 elektron valensi dan golongan VIIA memiliki 7 elektron valensi, merupakan unsur-unsur non
logam. Untuk mencapai kestabilan unsur-unsur golongan VIA dan VIIA lebih mudah menerima elektron valensi dari unsur lain
membentuk ion negatif dari pada melepaskan elektron valensinya.
Contoh:
8
O + 2e →
10
O
2-
menyerupai konfigurasi elektron
10
Ne 2, 8 2, 6 2, 8
17
Cl + 2e →
18
Cl
-
menyerupai konfigurasi elektron
18
Ar 2, 8, 8
2, 8, 7 2, 8, 8 d. Ikatan ion terbentuk dari unsur logam dan nonlogam dengan
melakukan serah terima elektron karena adanya gaya elektrostatik. Contoh :
11
Na →
10
Na
+
+ 1e 2, 8, 1 2, 8
17
Cl + 2e →
18
Cl
-
2, 8, 7 2, 8, 8 Na
+
+ Cl
-
→ NaCl
5. Alokasi Waktu : 8 delapan jam pelajaran
6. Metode Pembelajaran: : Ceramah, diskusi, dan pemberian
tugas
7. Kegiatan Pembelajaran :
a. Kegiatan awal apersepsi Dengan menggunakan tabel periodik, guru mengingatkan siswa
tentang unsur-unsur golongan IA dan golongan IIA unsur-unsur logam dan unsur-unsur golongan VIA dan golongan VIIA unsur-
unsur nonlogam serta konfigurasi elektronnya.
b. Kegiatan inti :
Panduan Implementasi Standar Proses
24
1 Menjelaskan kestabilan gas mulia berdasarkan konfigurasi elektronnya.
2 Mengidentifikasi unsur yang dapat melepaskan atau menerima elektron valensi untuk mencapai kestabilannya atau
menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. 3 Menggambarkan susunan elektron valensi struktur Lewis
atom gas mulia duplet dan oktet dan dibandingkan dengan susunan elektron valensi atom bukan gas mulia serta
hubungannya dengan kestabilan unsur. 4 Diberikan contoh unsur yang mudah melepaskan elektron
valensinya membentuk ion positif dan contoh unsur yang mudah menerima elektron valensi dari unsur lain membentuk
ion negatif. Ke dua unsur tersebut bergabung membentuk ikatan ion dengan melakukan serah terima elekton.
5 Mengilustrasikan proses terjadinya ikatan ion, misalnya laki-laki muatan positif dan perempuan muatan negatif saling
tertarik membentuk ikatan perkawinan. 6 Memberi contoh senyawa ion dalam kehidupan sehari-hari,
misalnya, garam dapur NaCl. c. Kegiatan akhir Penutup
Guru dan siswa membuat simpulan tentang konfiguarsi elektron yang stabil, unsur-unsur yang mudah melepaskan atau menerima
elektron valensi serta proses terbentuknya ikatan ion. Selanjutnya guru melakukan penilain atau tes hasil belajar dan pemberian
tugas untuk mengetahui apakah indikator dan kompetensi sudah tercapai.
8. Indikator Pencapaian Kompetensi :
- Menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai
kestabilannya dengan cara melepaskan atau menerima elektron valensi.
- Membandingkan susunan elektron valensi struktur Lewis
atom gas mulia duplet dan oktet dan susunan elektron valensi atom bukan gas mulia.
- Menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion dan contoh
senyawanya.
9. Penilaian Hasil Belajar :