commit to user 37
sudah ditetapkan dan juga dapat meningkatkan penjualan komik dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik konsumen.
B. Konsep Perancangan
1. Konsep Perancangan Buku Komik
Karya Tugas Akhir ini adalah buku komik. Komik pada saat ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai media hiburan dan edukasi di Indonesia,
mulai dari anak-anak sampai dewasaorang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Buku komik Gatotkaca Putra Pandawa diharapkan dapat ikut meramaikan
suasana perkomikan Indonesia dan berkompetisi dengan komik-komik impor yang telah menjamur.
Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di Indonesia serta analisa bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka komik
Gatotkaca Putra Pandawa yang dibuat dengan unsur-unsur sebagai berikut : a.
Tema Cerita Komik ini mengangkat tema cerita tentang kehidupan seorang anak
keturunan Bima bernama Gatotkaca. Jika dalam kisah asli Gatotkaca dalam pewayangan setting dunianya berupa kerajaan modern, pegunungan
dan hutan-hutan, kali ini penulis mencoba mengambil setting dunia steampunk. Dunia steampunk adalah dunia klasik yang diselipi dengan
teknologi futuristik, fantasi, ilmu sihir dan gothic. Dengan unsur action yang kental.
commit to user 38
Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui perjalanan hidup karakter tokoh
utama. Alur cerita sebagian besar merupakan alur cerita lurus untuk membawa pikiran pembaca memahami isi cerita dengan baik dan hanya
sebagian kecil menggunakan alur balik, digunakan untuk menjelaskan keberadaan karakter tokoh komik secara logis.
b. Sasaran Pembaca
Rancangan buku komik ini ini dibuat dengan sasaran pembaca, yaitu : 1
Primer a
Demografis 1
Jenis Kelamin : Pria dan wanita
2 Golongan Usia : Remaja usia 13 th – 18 th
3 Pendidikan
: SMP – SMA
b Geografis
: Tersebar di wilayah pulau Jawa terutama di Surakarta dan Yogyakarta
c Psikografis
: Penggemar komik lokal 2
Sekunder a
Demografis 1
Jenis Kelamin : Pria dan wanita
2 Golongan Usia : 8 th – 12 th dan 19 th – 25 th
3 Pendidikan
: SD dan Perguruan Tinggi - Pegawai b
Geografis : Tersebar di wilayah pulau Jawa terutama di
Surakarta dan Yogyakarta
commit to user 39
c Psikografis : Masyarakat yang memiliki minat tinggi
dalam membaca komik, dan menyukai hal-hal baru yang unik.
c. Fungsi
Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media hiburan dan sebagai media penyampaian gagasan perancang untuk para pembaca.
d. Format Komik
Format komik Gatotkaca Putra Pandawa adalah komik buku ukuran 13,5 x 18,5 cm dengan 75 halaman. Tampilan cover dan back cover full
colour, dengan halaman isi grayscale. Pemilihan format tersebut karena pertimbangan ekonomi dan pasar.
e. Balon Kata dan Spesial Efek
Balon Kata dan special efek berpedoman pada aturan yang berlaku pada buku komik.
f. Visualisasi Gambar
1 Teknik Gambar
Teknik gambar menggunakan teknik garis dan blok dengan pewarnaan grayscale dengan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan,
tebal, tipis, arsir atau blok untuk ruang gelap dan permainan arsir untuk memberikan kesan gerak dan jenis tekstur.
commit to user 40
2 Stilasi dan Distorsi Bentuk Figur
Gaya gambar jenis manga atau gaya komik Jepang. Alasan utama menggunakan gaya gambar manga adalah untuk medapatkan identifikasi
pembaca terhadap salah satu karakter tokoh komik dan merambah pasaran komik yang sekarang banyak menggemari gaya komik Jepang.
3 Desain Asesoris
Desain aksesoris berupa kostum, aksesoris dan sebagainya. Desain menyesuaikan dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan imajinasi
penulis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran. 4
Desain Linkungan Alam, Peradaban dan Perilaku Masyarakat Desain lingkungan bisa berupa kota dengan menara-menara tinggi
yang dipenuhi besi dan kabel-kabel yang malang melintang, pegunungan yang dihuni berbagai macam makhluk menyeramkan dan sebagainya
sesuai dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan imajinasi dari penulis. Sedangkan untuk peradaban masyarakat sama dengan keadaan
setting dan tema yang diangkat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran.
5 Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar
a Pilihan Momen
Pilihan momen menggunakan lima transisi panel ke panel antara lain
1 Kejadian ke Kejadian
Aksi tunggal yang digambarkan dalam sebuah rangkaian momen.
commit to user 41
2 Aksi ke Aksi
Sebuah subyek orang ,obyek,dsb.. tunggal dalam sebuah rangkaian
3 Subyek ke Subyek
Serangkaian perubahan subyek dalam lokasi yang sama 4
Lokasi ke Lokasi Transisi melintasi jarak waktu danatau ruang yang sangat berbeda
5 Aspek ke Aspek
Transisisi dari satu aspek sebuah tempat, gagasan atau suasana hati ke aspek lain.
b Pilihan Bingkai
Perancangan pilahan bingkai dalam komik ini mayoritas menggunakan
panel berbentuk
segi empat,
namun juga
mempertimbangkan perancangan desain panel yang variatif agar mampu menunjukkan berbagai suasana. Dalam hal ini disesuaikan
dengan adegan tiap panel dalam cerita komik. Jenis sudut pandang yang digunakan adalah : long shot, close up, close shot, medium shot,
bird’s eye, frog’s eye, zoom in untuk menggambarkan adegan percakapan, perkelahian, dramatisasi, suasana dan sebagainya.
Selain itu juga menggunakan sudut pandang perspektif untuk mempertajam sense pembaca dalam memahami adegan di dalam
cerita.
commit to user 42
c Pilihan Citra
Pilihan gaya citra yang dipilih pada komik ini adalah gaya manga realis, untuk memudahkan identifikasi pembaca pada karakter
dan gaya ini cenderung disukai oleh pembaca buku komik di Indonesia. Beberapa halaman menggunakan stilasi ekstrim untuk
menekankan suasana hati pada setiap momen dalam cerita. d
Pilihan Kata Pada komik yang penulis rancang menggunakan beberapa
gabungan katagambar,antara lain: kata-spesifik, gambar-spesifik, duo- spesifik, berpotongan, dan independent saling bergantung. Yang
bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan, percakapan dan suara secara jelas dan persuasive serta menyatu dengan citra. Penggunaan
bahasa adalah bahasa Indonesia. e
Pilihan Alur Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku
yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover depan dan
berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Penomoran halaman pada tengah
bawah, tapi tidak semua halaman terdapat nomor halaman. Pemberian nomor halaman tergantung pada ilustrasi atau panel yang ditampilkan.
commit to user 43
f Pesan Komik
Dalam perancangan komik ini mengandung berbagai pesan yang berkaitan dengan kehidupan seperti kepahlawanan, kesetiaan,
keberanian, dan kejujuran.
g. Sinopsis
Alkisah dimana manusia, teknologi dan kekuatan supranatural sudah tanpa batasan lagi, tersebutlah sebuah negara bernama Hastina. Negara
Hastina yang sebelumnya dipimpin oleh seorang yang bijaksana, telah dikuasai oleh seorang yang kejam dan korup dari sebuah kelompok separatis
bernama Korawa. Pemerintahan yang kejam oleh penguasa Hastina membuat beberapa
orang ingin menjatuhkannya. Beberapa orang tersebut membentuk kelompok revolusi dengan nama Pandawa. Kelompok revolusi itu dipimpin oleh lima
orang bersaudara. Ketika perlawanan revolusi akan dimulai, seorang anak yang merupakan darah daging Bima salah seorang pemimpin terkuat
Pandawa dipilih oleh utusan Jawata. Menurut para Jawata anak itu akan menjadi kunci kemenangan
Pandawa dalam melawan Korawa. Akhirnya anak itu pun dibawa oleh utusan Jawata kesebuah pulau asing yang terpencil bernama Jamurdipa. Ditempat itu
melakukan sebuah eksperimen rahasia kepada ank itu. Anak terpilih itu bernama Gatotkaca.
commit to user 44
1 Pembagian Halaman
Hal 1 : Halaman Judul dan Nama Pengarang
Hal 2 : Halaman Pembuka
Hal 34 : Halaman Prolouge 2
Storyline Hal 5 : Chapter 1 Hari Penjemputan
Hal 6 : Panel 1: Suasana hembusan angin
Panel 2: Seseorang memakai jubah menutupi wajah terlihat dari belakang
Panel 3: Dari atas terlihat seseorang itu memakai jubah yang lusuh dan sobek, ia berdiri ditengah
hembusan angin kencang Panel 4: Nampak wajah seseorang diantara kabut tebal,
dan dia mengatakan kalau dia melihat sesuatu
Hal 7 : Panel 1: Rekannya mengatakan kalau dia juga
melihatnya. Rekannya
hanya tampak
mulutnya saja dalam gelap Panel 2: Dari depan orang berjubah terlihat bayangan
beberapa orang yang berjalan mendekat Panel 3: Setelah hembusan angin debu sedikit mereda,
tampaklah tiga orang prajurit dan satu anjingnya
commit to user 45
Hal 8 : Panel 1: Si anjing terlihat menggonggong dengan keras
Panel 2: Seorang prajurit yang berbadan tambun menanyakan kepada rekannya, kenapa dengan
anjing itu. Rekannya yang memegang tali pengikat anjing itu menjawab kalau anjingnya
Nampak lapar Panel 3: Akhirnya prajurit itu pun melepas anjingnya.
Anjing itu langsung berlari kearah pria berjubah itu
Panel 4: Dari samping tampak close up anjing itu yang melompat kearah pria itu, gigi-giginya yang
tajam siap memakannya Panel 5: Sekilas terlihat ada bom yang menempel dikaki
orang yang diterkam anjing itu Panel 6: Prajurit yang memakai topeng terlihat
bertanya-tanya
Hal 9 : Panel 1: Tiba-tiba tubuh pria itu meledak
Panel 2: Anjing itu terpental dan jatuh tersungkur ditanah Panel 3: Terlihat sebuah kepala boneka dari kayu
terjatuh ditanah Panel 4: Salah satu prajurit Korawa mengatakan pada
yang lain kalau itu adalah jebakan
commit to user 46
Panel 5: Prajurit yang tambun meminta semuanya waspada
Hal 1011 : Panel 1: Bayangan seseorang muncul dibelakang salah satu prajurit yang bertopeng
Panel 2: Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram muka prajurit bertopeng itu
Panel 3: Sosok asing itu membenamkan wajah prajurit itu dengan keras ke tanah
Panel 4: Close up wajah prajurit Korawa yang terlihat remuk setelah dihantamkan ke tanah
Panel 5: Close up wajah sosok asing yang menyerang, masih misterius
Panel 5: Close up wajah salah satu prajurit yang kurus Panel 6: Close up prajurit tambun yang nampak geram
Hal 12 : Panel 1: Prajurit yang berbadan tambun itu mencoba menyerang orang asing itu dari belakang
Panel 2: Namun sebelum prajurit itu menyentuhnya, orang asing itu mengayunkan tangan kirinya
kearah lengan prajurit itu dengan cepat Panel 3: Tampak terlihat lengan prajurit itu terpotong
commit to user 47
Panel 4: Close up mata orang asing yang menatap kearah prajurit Korawa itu
Panel 5: Secepat kilat orang asing itu melumpuhkan prajurit Korawa itu dengan serangannya yang
mematikan
Hal 13 : Panel 1: Nampak wajah prajurit Korawa yang sudah tak berdaya
Panel 2: Prajurit tambun itu jatuh ke tanah, disaat yang sama orang asing itu membuka tudung yang
menutupi wajahnya Panel 3: Ketika tudung terbuka, wajahnya terlihat. Ia
adalah Bima, salah satu dari Pandawa 5. Bima bergumam kalau prajurit yang ia lumpuhkan
adalah cecunguk Kurawa yang lemah
Hal 14 : Panel 1: Seorang prajurit yang kurus mengarahkan
senjatanya ke Bima Panel 2: Prajurit itu mengancam akan membunuh
Bima. Ia berkata dengan sedikit ketakutan Panel 3: Tiba-tiba sesuatu menembus badan prajurit
itu Panel 4: Seketika prajurit itu langsung roboh
commit to user 48
Panel 5: Tak lama seseorang memanggil Bima
Hal 15 : Panel 1: Orang yang memanggil Bimasena itu adalah Arjuna. Salah satu Pandawa 5 dan juga adik
Bima. Ia
datang bersama
beberapa pasukannya
Panel 2: Bima terlihat cuek Panel
3: Arjuna
berkata kalau
cara Bima
melumpuhkan musuh sangat kejam Panel 4: Salah seorang prajurit Pandawa melapor pada
Arjuna bahwa ada sebuah panggilan dari markas
Hal 16 : Panel 1: Arjuna menanyakan ada apa Panel 2: Prajurit Pandawa itu mengatakan kalau sang
pemimpin meminta Bima dan Arjuna kembali kemarkas segera
Panel 3: Bima bertanya ada apa, sementara prajurit yang membawa pesan itu menjawab tidak
tahu Panel 4: Bima Nampak tidak senang dengan sesuatu
yang mendadak
commit to user 49
Panel 5: Arjuna mengajak Bima untuk segera berangkat kemarkas
Panel 6: Kemudian Arjuna meminta kepada prajurit Pandawa yang ada disitu untuk menjaga
wilayah-wilayah musuh
yang telah
dilumpuhkan. Namun dibalik percakapan mereka, ternyata ada seorang misterius yang
mengintai
Hal 17 : Panel 1: Sebuah tebing yang tinggi Panel 2: Suasana didalam markas Pandawa
Hal 18 : Panel 1: Bima dan Arjuna berjalan bersama sambil berbincang, nampak juga ada seorang
prajurit Pandawa yang memberi hormat kepada mereka berdua
Panel 2: Bima dan Arjuna masih berbincang sambil memasuki sebuah ruangan, disitu pula ada
seorang prajurit yang mempersilahkan mereka masuk
Panel 3: Didalam ruangan seseorang menyambut mereka berdua. Bima bertanya kemana
sikembar
commit to user 50
Hal 19 : Panel 1: Orang itu adalah Yudisthira. Ia menjawab pertanyaan Bima. Ia juga menanyakan
bagaimana kondisi diluar. Panel 2: Bima menjelaskan kondisi diluar,
kemudian ia bertanya kenapa ia dan Arjuna dipanggil kembali ke markas
Panel 3: Yudisthira berkata bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengan Bima
Hal 20 : Panel 1: Arjuna berkata mungkin saja itu orang penting,
Yudisthira pun
nampak sependapat dengan Arjuna. Sementara
Bima terlihat tidak sabar untuk tahu Panel 2: Yudisthira berkata orang itu berasal
dari Ras Jawata Panel 3: Arjuna nampak terkejut mendengarnya
Panel 4: Bima terlihat hanya diam Panel 5: Orang yang dibicarakan itu muncul
Hal 21 : Panel 1: Orang itu memperkenalkan diri dengan nama Narada, ia adalah Ras Jawata
Panel 2: Arjuna berkata bahwa selama yang ia dengar Jawata itu adalah legenda
commit to user 51
Panel 3: Narada kemudian menjelaskan sedikit tentang kebenaran Ras Jawata
Panel 4: Bima Nampak belum yakin dengan Ras Jawata
Panel 5: Narada mengangkat tangannya
Hal 22 : Panel 1: Narada mengarahkan telunjuknya kearah tanda didahinya, dia juga mengatakan
itu adalah identitas rasnya Panel 2: Arjuna kemudian menjelaskan sedikit
tentang tanda itu Panel 3: Bima merasa cukup dengan penjelasan
itu dan bertanya apa tujuan Narada menemuinya
Panel 4: Narada melangkahkan kakinya Panel 5: Narada mengatakan bahwa sebenarnya
ia ingin bertemu dengan istri Bima Panel 6: Close up wajah Bima yang Nampak
serius, ia berkata apa urusan Narada dengan istrinya
Panel 7: Narada menjawab ia hanya ingin bicara dan akan menjelaskannya jika Bima
commit to user 52
bersedia menemukan
dia dengan
istrinya Panel 8: Bima hanya diam
Panel 9: Transisi
Hal 23 : Panel 1: Bima yang mengetuk pintu rumah dan ia juga meminta istrinya untuk keluar
Panel 2: Pintu terbuka Panel 3: Arimbi, yang tak lain adalah istri Bima
keluar sambil menanyakan ada apa. Arimbi berasal dari ras Rakshasa
Panel 4: Bima bercakap-cakap dengan Arjuna Panel 5: Bima kemudian mengatakan kalau ada yang
ingin bertemu denan Arimbi. Nampak terlihat seorang anak kecil yang duduk
didalam Panel 6: Arimbi menjawab dengan nada penasaran.
Close up wajah ank kecil yang nampak dingin
commit to user 53
Hal 24 : Panel 1: Narada datang dan ia memperkenalkan dirinya pada Arimbi
Panel 2: Arimbi Nampak asing dengan Narada Panel 3: Yudisthira menjelaskan kalau Narada berasal
dari ras Jawata. Arimbi bertanya ada urusan apa seorang Jawata ingin menemuinya
Panel 4: Narada menjawab kalau ia diutus menjemput Tetuka oleh pemimpin Jawata, ketempat
para Jawata Panel 5: Arimbi dengan wajah nampak sedikit
bingung bertanya untuk apa putranya dibawa kesana
Panel 6: Narada menjelaskan kepada Arimbi kalau putranya
itu akan
dijadikan media
percobaan eksperimen rahasia Jawata Panel 7: Tiba-tiba sesuatu terjadi
Hal 25 :Panel 1: Bima tampak mencekik Narada dan menghantamkannya kesebuah tembok
Panel 2: Close up Bima dengan tatapan mata tajam, ia berkata apa maksud perkataan Narada
Panel 3: Close up mulut Narada yang nampak kesakitan
commit to user 54
Panel 4: Narada berkata dengan terbata-bata kalau ia tidak bias bicara dalam keadaan tercekik
Panel 5: Bima berkata kalau dia bias saja meremukan leher Narada dengan satu tangannya
Panel 6: Yudisthira memerintahkan Bima melepaskan Narada
Hal 26: Panel 1: Close up wajah Bima yang hanya diam Panel 2: Yudisthira kemudian meminta dengan halus
Panel 3: Bima akhirnya melepaskan cekikannya pada Narada, dibarengi Narada yang berkata
bahwa lehernya terasa sakit Panel 4: Arimbi terlihat sedikit ketakutan melihat apa
yang terjadi Panel 5: Yudisthira pun mempersilahkan Narada
untuk melanjutkan penjelasannya Panel 6: Narada kemudian menjelaskan seperti apa
eksperimennya itu Panel 7: Arjuna bertanya pada Narada apakah semua
berhasil
commit to user 55
Hal 27: Panel 1: Narada berkata mereka semua mati Panel 2: Dengan tatapan mata yang tajam, Bima
nampak geram dengan jawaban Narada. Ia mengeluarkan senjatanya
Panel 3: Dengan nada tegas, Yudisthira meminta Bima untuk menjaga sikapnya
Panel 4: Dengan nada keras pula, Bima membentak Yudisthira yang mencoba menghentikannya
Panel 5: Namun dengan nada sedikit mengancam, jika Bima masih keras kepala, Yudisthira
berkata, ia takkan segan untuk melawan Bima
Hal 28: Panel 1: Arjuna Nampak hanya diam Panel 2: Arimbi pun juga terdiam
Panel 3: Narada dengan nada sedikit bercanda berkata kalau penjelasannya belum
selesai Panel 2: Bima akhirnya menurut namun nampak
tidak ikhlas Panel 4: Yudisthira kembali mempersilahkan
Narada untuk melanjutkan. Narada Nampak kagum pada Yudisthira
commit to user 56
Panel 5: Narada kemudian melanjutkan kembali penjelasan mengenai eksperimennya
Hal 29 : Panel 1: Narada masih melanjutkan penjelasannya Panel 2: Nampak Bima yang terdiam mendengar
penjelasan Narada Panel 3: Begitu juga dengan Arimbi
Panel 4: Yudisthira merasa cukup dengan penjelasan Narada, namun ia juga mempertanyakan
keberhasilan dari eksperimen itu Panel 5: Narada berkata kalau ia berani menjamin
kalau eksperimennya dengan menggunakan putra Bima dan Arimbi pasti berhasil
Panel 6: Tiba-tiba ada tangan yang nampak menggenggam kain baju
Hal 30 : Panel 1: Arimbi nampak kaget Panel 2: Close up setengah wajah seorang anak, ia
bertanya pada Arimbi, ada apa? Panel 3: Anak kecil itu ternyata putra Bima dan Arimbi
yang bernama Tetuka
commit to user 57
Panel 4: Narada nampak sedikit terkejut, kalau ia merasakan hawa kekuatan luar biasa dari
anak itu Panel 5: Close up mata Tetuka dengan aura kekuatan
yang besar
Hal 31: Panel 1: Narada bertanya dengan keputusan Arimbi Panel 2: Arimbi kemudian meminta waktu hingga
besok pagi kepada Narada Panel 3: Narada pun menerimannya
Panel 4: Narada berkata kalau ia akan menunggunya, Arimbi kemudian meminta Tetuka untuk
masuk kedalam rumah Panel 5: Dari tempat yang cukup jauh diatap
bangunan nampak seseorang berdiri Panel 6: Dari dekat terlihat ternyata orang misterius
itu yang tadi mengintai Bima dan Arjuna ketika sedang patroli diluar markas
Hal 32: Panel 1: Kemudian orang misterius itu memalingkan badannya
Panel 23: Tak lama ia menghilang dalam hembusan angin debu
commit to user 58
Panel 4: Narada berkata kalau ia akan bermalam di markas Pandawa hingga pemberangkatan.
Yudisthira menawarkan tempat istirahat pada Narada, namun Narada menolaknya
Panel 5: Terjadi sedikit perbincangan ringan antara Yudisthira, Arjuna, Narada, dan Bima
Panel 67: Transisi
Hal 33: Panel 12: Suasana markas Korawa
Hal 34: Panel 1: Suasana dalam markas, terdengar ada yang berteriak
Panel 2: Seseorang misterius dalam bayangan berkata kalau ia tidak percaya dengan Jawata
Panel 3: Pria bertudung yang tadi memata-matai Pandawa mengaku melihatnya sendiri dan
sedikit mendengar percakapan Pandawa dan Jawata. Sementara pria dalam bayangan
yang diduga pemimpin Kurawa berkata kalau Pandawa menyusun suatu rencana
Panel 4: Pria bertudung berkata apa yang selanjutnya dilakukan
commit to user 59
Panel 5: Pemimpin Kurawa kemudian member misi khusus pada pria bertudung itu
Panel 6: Tiba-tiba seseorang lain muncul
Hal 35: Panel 1: Sang pemimpin Kurawa nampak kaget, ia memanggil orang yang baru datang itu
dengan sebutan paman Panel 2: Sang paman itu menganggap rencana misi
pemimpin Kurawa itu terlalu buru-buru Panel 3: Ia mengatakan kalau Pandawa bukan lawan
yang mudah ditumbangkan dengan rencana itu. Pemimpin Kurawa itu bertanya pada
pamannya apa yang sebaiknya dilakukan Panel 4: Si paman itu memintanya tenang, karena dia
sudah memikirkannya Panel 5: Pria bertudung hanya terdiam
Panel 6: Begitu pula dengan si pemimpin Kurawa
Hal 36: Panel 1: Suasana langit dan hembusan angin Panel 2: Close up Yudisthira yang mengatakan, ia
mempercayakan semuanya pada Narada Panel 3: Narada mengatakan kalau legenda yang
sebenarnya akan lahir
commit to user 60
Panel 4: Close up Tetuka yang hanya diam Panel 5: Kemudian Bima beerkata jika saja Jawata
berkhianat maka ia takkan segan lagi Panel 6: Narada menjawab kalau Jawata takkan
mengkhianati Pandawa,
sambil ia
mengajak Tetuka untuk segera berangkat
Hal 37: Panel 1: Nampak sebuah kendaraan besar mirip pesawat berada di dekat mereka semua.
Arjuna sempat
terkagum melihatnya.
Narada mengatakan kalau ras Jawata menciptakan beberapa kendaraan langit.
Panel 2: Arjuna kemudian bertanya pada Bima, kemana Arimbi pergi
Panel 3: Bima menjawab kalau Arimbi ada dimarkas Panel 4: Tetuka yang bergumam memanggil ibunya
Panel 5: Close up wajah Arimbi yang Nampak meneteskan air mata
Hal 38: Panel 12: Nampak pria bertudung dari Kurawa berada disuatu tempat dengan seseorang, dan dia
merasakan sesuatu yang berbeda disitu
commit to user 61
Panel 3: Orang yang bersama si pria bertudung itu, yang tak lain adalah paman pemimpin
Kurawa berbicara
tentang Para
Pengkhianat Langit Panel 4: Nampak dari depan mereka ditempat yang
gelap, muncul sorotan mata dan mulut bergigi tajam menanyakan apa tujuan
dating ketempatnya. Si paman berkata kalau ia ingin bertemu sang pemimpin
Panel 5: Sosok besar itu akan mengijinkan lewat namun dengan syarat. Ia mengatakan
dengan nada ingin memangsa Panel 6: Air liur sosok besar itu terlihat menetes
didepan pria bertudung Panel 7: Si paman mengatakan, mungkin dengan cara
lain ia bisa lewat
Hal 39 : Panel 1: Nampak api yang menyembur keluar Panel 2: Pesawat Narada sudah melayang di langit
Panel 3: Dari jendela, Nampak Arimbi berdiri melihat pesawat Narada yang sudah lepas landas
Panel 4: Close up Arimbi yang Nampak bersedih
commit to user 62
Panel 5: Dari jendela itu nampak Tetuka yang menatap kebawah
Panel 6: Close up wajah Bima yang terdiam Panel 7: Transisi
Hal 40: Halaman special keterangan karakter komik
Hal 41: Chapter 2 Serangan tak Diduga
Hal 42: Panel 12: Beberapa tahun kemudian. Nampak arus gelombang laut yang kencang
Panel 3: Nampak sesuatu yang berjalan membelah gelombang laut
Panel 4: Yang ternyata sebuah kapal ditengah arus gelombang laut
Panel 5: Seseorang yang terlihat seperti ras Rakshasa sedang meneropong
Panel 6: Tiba-tiba ia mengatakan kalau ia melihat sesuatu didepan
Hal 43: Panel 1: Beberapa awak kapal yang penasaran menuju kedepan kapal untuk melihatnya
commit to user 63
Panel 2: Seseorang lain mendekati, ia menanyakan apa yang dilihat
Panel 3: Seseorang itu ternyata pria bertudung misterius dari Korawa yang juga berada
dikapal Panel 4: Tiba-tiba ada seseorang yang datang
Hal 44: Panel 1: Orang yang baru datang itu bernama Sekipu, yang merupakan kapten kapal bandit
Gilingwesi Panel 2: Awak kapal yang meneropong tadi
mengatakan kalau dia melihat sesuatu Panel 3: Sekipu membentaknya, anak buahnya itu
nampak ketakutan
Hal 45: Panel 1: Si misterius Korawa mengatakan kalau anak buah Sekipu itu berkata benar
Panel 2: Sekipu meminta agar Si Misterius Korawa itu tak usah menceramahinya
Panel 3: Si Misterius Korawa meminta Sekipu untuk melihat kedepan, Sekipu pun akhirnya
percaya dengan apa yang dilihat. Sebuah
commit to user 64
bayangan dari sesuatu yang Nampak berdiri ditengan laut dan kabut hitam tebal
Panel 4: Tanpa basa-basi, Sekipu memerintahkan anak
buahnya untuk
mendekatkan kapalnya dengan kecepatan penuh
Panel 5: Dengan semangat, anak buahnya mematuhi perintahnya
Hal 46: Panel 1: Suasana awan yang kelam Panel 2: Nampak sebuah tebing-tebing tajam
Panel 3: Close up sesosok hewan mengerikan yang meraung
Panel 4: Seseorang duduk dan hanya tampak punggungnya dari belakang
Panel 5: Close up mulut orang itu yang sedang menggigit sepotong daging
Hal 47: Panel 1: Dengan gigi-giginya yang tajam, hewan buas itu mencoba menerkamnya dari depan
Panel 2: Orang itu yang nampak sedikit geram terlihat membuang daging santapannya
commit to user 65
Panel 3: Belum sempat menerkam, hewan itu sudah menerima pukulan yang keras dari orang itu
dan membuatnya terpental Panel 4: Close up wajah hewan yang nampak
mengeluarkan banyak darah dari mulutnya Panel 5: Terlihat tangan pemuda itu yang
mengeluarkan asap Panel 6: Tak lama hewan itu pun langsung tersungkur
jatuh
Hal 48: Panel 1: Close up wajah hewan buas yang nampak sudah tak berdaya lagi
Panel 2: Narada datang dan memuji pemuda itu Panel 3: Pemuda itu hanya terdiam
Panel 4: Narada menyatakan bahwa ia kagum dan merasa
penggemblengannya berhasil.
Pemuda itu menjawab kalau ia tidak memperdulikannya
Panel 5: Narada bertanya pada pemuda itu apakah ia rindu keluarganya
Panel 6: Pemuda itu hanya diam saja
commit to user 66
Hal 49: Panel 1: Sekipu dan Si pria bertudung sudah berada didekat bayangan asing yang ternyata
sebuah tabung logam besar Panel 2: Si pria bertudung memandang keatas
Panel 3: Ia mengatakan kalau logam itu nampak menjulang keatas langit
Panel 4: Ia juga mengatakan kalau logam itu sepertinya bergerak perlahan
Panel 5: Si pria bertudung berkata kalau ia merasakan firasat lain tentang itu
Panel 6: Sekipu mengatakan kalau sedikit tantangan akan membantu untuk tahu benda apa itu
Hal 50: Panel 1: Kapal Sekipu terlihat didekat logam besi yang menjulang tinggi keatas
Panel 2: Sekipu dan Si pria bertudung beserta anak buahnya mencoba memanjat logam raksasa
itu walau diguyur hujan dan angin kencang Panel 3: Si pria bertudung tampak mengejek Sekipu
yang terlihat mengeluh Panel 4: Sekipu meminta Si pria bertudung itu untuk
diam
commit to user 67
Hal 51: Panel 1: Disaat memanjat, pria bertudung meminta untuk
berhati-hati, karena
anginnya kencang dan berbahaya. Sekipu Nampak
tidak terima diceramahi. Terlihat juga salah satu awak kapal yang terseret angin
Panel 2: Sekipu berhasil menembus kepulan awan badai
Panel 3: Begitu juga dengan Si pria bertudung Panel 4: Sekipu sempat diam dan berhenti memanjat,
Si pria bertudung bertanya ada apa Panel 5: Sekipu berkata kalau ia melihat sesuatu
seperti sebuah tanah bebatuan diujung logam raksasa itu
Hal 52: Panel 1: Ternyata diatasnya itu adalah sebuah pulau. Pulau bernama Jonggring Saloka yang
merupakan tempat tinggal ras Jawata Panel 2: Si pria bertudung bertanya pada Sekipu apa
yang akan dilakukan selanjutnya Panel 3: Sekipu berkata ikuti saja rencananya
Panel 4: Sekipu pun memerintahkan anak buahnya untuk segera memanjat lebih cepat
commit to user 68
Hal 53: Panel 1: Ditempat lain pemuda yang memukul monster tadi nampak membenarkan balutan kain di
tangan kirinya Panel 2: Pemuda itu berkata kalau ia sudah lama tak
mengingat tentang keluarga Panel 3: Narada dengan nada santai, meminta
pemuda itu untuk jangan bersikap terlalu dingin
Panel 4: Narada mengatakan kalau pemuda itu sudah bias kembali ke Pandawa. Pemuda itu
hanya diam saja Panel 5: Nampak suasana langit
Panel 6: Tiba-tiba ledakan terjadi ditempat para Jawata itu
Hal 54: Panel 1: Ternyata Sekipu dan anak buahnya yang telah menjebol tembok benteng markas Jawata
dan mereka telah memasuki bagian dalam markas
Panel 2: Sekipu menganggap para Jawata sebagai makhluk lemah. Nampak wajah-wajah
Jawata yang hanya terdiam tak berdaya Panel 3: Sekipu mengangkat senjata gadanya
commit to user 69
Hal 55: Panel 1: Dengan semangat menghancurkan, Sekipu memerintahkan semua anak buahnya untuk
mengobrak-abrik markas Jawata. Dengan semangat anak buah Sekipu langsung maju
serentak Panel 2: Ledakan pun kembali terjadi ditempat itu
Panel 3: Dari ruang monitor, salah satu Jawata melaporkan situasi kepada seorang yang ia
panggil Hyang Manikmaja Panel 4: Hyang Manikmaja yang tampak masih
misterius memerintahkan untuk segera menghubungi Narada
Hal 56: Panel 1: Suasana langit yang mendung Panel 2: Salah satu Jawata melapor kepada Narada
bahwa kota mendapat serangan mendadak Panel 3: Dengan eksperesi kurang percaya, Narada
ingin melihatnya langsung dari ruang monitor. Pemuda tadi diam Nampak tak
peduli Panel 4: Dari ruang monitor menjelaskan kalau yang
menyerang adalah ras Raksasa yang memang terkenal berfisik kuat dan brutal
commit to user 70
Panel 5: Dari monitor lain tampak Si pria bertudung Panel 6: Narada terkejut melihatnya, seolah ia
mengenali Si Misterius itu
Hal 57: Panel 1: Narada sempat heran dengan keberadaan pria bertudung itu bersama ras Rakshasa
Panel 2: Narada meminta anak buahnya untuk menyiapkan kendaraan tercepat Jawata
Panel 3: Narada meminta pemuda yang ternyata bernama Tetuka untuk menghadapi para
raksasa itu Panel 4: Tetuka putra Bima dan Arimbi yang Nampak
sudah dewasa
menjawab permintaan
Narada itu dengan kalimat sedikit sombong Panel 5: Narada mengharap kalau kata-kata Tetuka
itu bukan berarti penolakan
Hal 58: Panel 1: Nampak beberapa pasukan penjaga Jawata yang mengendarai seekor burung mencoba
menyerang balik Panel 2: Close up wajah Sekipu yang nampak marah
Panel 3: Sekipu menghantam salah satu pasukan Jawata dengan gadanya
commit to user 71
Hal 59: Panel 1: Disaat pasukan Jawata tersungkur setelah dihantam Sekipu, pasukan Jawata lain
mengatakan kalau Sekipu dan anak buahnya terlalu kuat untuk dilawan
Panel 2: Tiba-tiba dari belakang pasukan Jawata itu nampak siluet seseorang yang melompat
Panel 3: Dengan tanpa sadar, pasukan Jawata itu sudah mendapati dirinya ditusuk oleh
bandit Rakshasa tepat didadanya dan menghantam tanah
Hal 60: Panel 1: Kapten dari pasukan Jawata mengatakan kalau anak buahnya terlihat seperti lelucon bagi
bandit-bandit Rakshasa itu Panel 2: Dari kejauhan Nampak anak buah Sekipu
menggendong seseorang gadis Panel 3: Gadis yang dibawa anak buah Sekipu itu
jatuh tersungkur di tanah Panel 4: Melihat gadis itu Sekipu berinisiatif untuk
membawanya sebagai hadiah untuk rajanya Panel 5: Gadis Jawata yang nampak sedikit compang
camping memohon ampun agar tak disakiti
commit to user 72
Hal 61: Panel 1: Tiba-tiba seberkas cahaya datang, seketika membuat silau penglihatan Sekipu
Panel 2: Ketika mencoba melihat kearah datangnya cahaya itu, Sekipu melihat sebuah benda
yang melayang diangkasa Panel 3: Wajah nampak terheran dan terkejut ketika
melihatnya Panel 4: Narada dan Tetuka ada disitu, Narada sempat
sedikit kaget melihat kondisi Jonggring Saloka
Panel 5: Tetuka meloncat ketika Narada belum sempat berhenti bicara
Panel 6: Nampak siluet Tetuka yang melompat Panel 7: Kaki Tetuka menghantam tanah
Hal 62: Panel 1: Tetuka yang dulu hanya anak kecil pendiam kini dewasa dan nampak ada sebuah luka
didadanya yang menyerupai bintang. Ia nampak menantang Sekipu
Panel 2: Sekipu Nampak tak senang dengan kedatangan Tetuka
Panel 3: Tetuka menanggapi Sekipu secara sombong Panel 4: Mendengar itu Sekipu nampak sedikit geram
commit to user 73
Hal 63: Panel 1: Tetuka meminta gadis Jawata itu untuk menjauh jika tak ingin terluka
Panel 2: Gadis Jawata itu pun menuruti Tetuka Panel 3: Gadis itu kemudian mencoba lari menjauh
Panel 4: Anak buah Sekipu tadi mencoba menangkap gadis itu
Panel 5: Nampak seperti sesuatu terjadi dengan cepat Panel 6: Close up mata Sekipu
Panel 7: Tanpa diduga Tetuka nampak meloncat dan akan menghentikan anak buah Sekipu yang
mencoba menangkap gadis Jawata itu
Hal 64: Panel 1: Seketika Tetuka mendaratkan tendangannya tepat diwajah anak buah Sekipu itu
Panel 2: Wajah anak buah Sekipu itu langsung remuk. Terlihat seolah slow motion
Panel 3: Bukan hanya wajah remuk, ia juga terpental jauh menghantam dinding kota
Panel 4: Nampak anak buah Sekipu itu yang terpental menjebol tembok dan jatuh kebawah
Panel 5: Para pasukan Jawata hanya terdiam melihatnya
commit to user 74
Panel 6: Tak lama Sekipu memanggil anak buahnya yang lain
Hal 65: Panel 1: Dari belakang Tetuka, beberapa anak buah Sekipu mencoba untuk menyerangnya
Panel 2: Sekipu diam saja melihatnya, disertai suara jeritan, tulang patah, ledakan
Panel 3: Nampak darah menetes ketanah Panel 4: Close up wajah Tetuka
Panel 5: Close up salah satu anak buah Sekipu yang terlihat babak belur
Hal 66: Panel 1: Ditempat Tetuka berdiri, beberapa anak buah Sekipu bergeletakan disekitarnya dengan
beberapa sudah tak berdaya berlumur darah Panel 2: Melihat itu Sekipu menganggap tetuka bocah
yang lumayan Panel 3: Tetuka bertanya apa Sekipu bosnya
Panel 4: Mendengar itu Sekipu terlihat marah dan meminta Tetuka untuk maju
Panel 5: Tetuka pun langsung maju
commit to user 75
Hal 67: Panel 1: Sekipu dan Tetuka sudah saling berhadapan Panel 2: Sekipu berteriak kalau ia akan mencincang
daging Tetuka Panel 3: Sekipu menghantamkan gadanya tepat
kearah Tetuka Panel 4: Sekipu nampak sedikit terkejut, tiba-tiba
Tetuka sudah melayang Panel 5: Tetuka kemudian meluncur kebawah
Panel 6: Sekipu Nampak akan melakukan sesuatu
Hal 68: Panel 1: Tetuka menghantam tanah dengan keras hingga tanahnya remuk. Namun Sekipu berhasil
menghindarinya Panel 2: Nampak Tetuka didalam kepulan debu
Panel 3: Close up Sekipu yang Nampak kaget Panel 4: Tanpa disadari Sekipu, kepalan tangan
Tetuka sudah berada didepan wajahnya Panel 5: Tetuka meninju Sekipu dengan keras, sontak
membuat Sekipu terpental
Hal 69: Panel 1: Seolah dalam slow motion, terlihat wajah Sekipu yang baru saja ditinju Tetuka
commit to user 76
Panel 2: Ia terpental jauh dan menghantam tembok benteng kota
Panel 3: Para Jawata lain nampak terdiam tanpa berkata-kata melihat pertarungan itu
Panel 4: Tiba-tiba bongkahan besar dari runtuhan tembok muncul dari balik kepulan asap itu
Panel 5: Tetuka nampak kaget Panel 6: Tetuka menahan dengan kedua tangannya
hingga bongkahan tembok itu hancur berkeping-keping
Hal 70: Panel 1: Tanpa disadari Tetuka, tiba-tiba ia sudah dalam keadaan tercekik
Panel 2: Dengan wajah terlihat babak belur dan kemarahan
luar biasa,
Sekipu menghantamkan tubuh Tetuka ketanah
dengan keras Panel 3: Namun Sekipu Nampak tidak puas
Panel 4: Ia menyeret Tetuka hingga tanahnya remuk, kemudian langsung melemparnya hingga
menghantam salah satu bangunan Jawata
commit to user 77
Hal 71: Panel 1: Sekipu Nampak kelelahan Panel 2: Tiba-tiba sesosok tangan muncul dari kepulan
asap dan meraih bongkahan tembok Panel 3: Dari kepulan asap Tetuka muncul dan
Nampak bonyok Panel 4: Sekipu terlihat geram melihatnya
Panel 5: Narada yang juga menyaksikan berkata kalau Tetuka masih belum bisa mengendalikan
sifat aslinya Panel 6: Nampak sorot mata Tetuka yang sama persis
dengan mata ras Rakshasa
Hal 72: Panel 1: Tetuka berdiri, ia terlihat berbeda, sesuatu aura memancar dibelakang tubuhnya
Panel 2: Narada hanya diam melihat itu Panel 3: Begitu juga dengan Jawata yan lainnya
Panel 4: Sekipu terlihat geram melihatnya Panel 5: Sorot mata Tetuka semakin tajam
Panel 6: Sekipu pun langsung maju lagi Panel 7: Nampak tangan kanan Tetuka mengeluarkan
asap
commit to user 78
Hal 73: Panel 1: Seolah slow motion, Sekipu dan Tetuka berhadapan dan bersiap menyerang
Panel 2: Ledakan pun terjadi Panel 3: Tiba-tiba seseorang mendekati Narada dan
berkata kalau
eksperimen Narada
tampaknya berhasil Panel 4: Narada berkata kalau ia memikirkan nama
panggilan untuk Tetuka Panel 5: Dan Narada member nama panggilan
Tetuka dengan nama “Gatotkaca”
Hal 74: Panel 1: Suasana lautan dibawah Jonggring Saloka Panel 23: Terlihat kapal Sekipu didekat logam
raksasa, kaki dari Jonggring Saloka Panel 4: Selain itu nampak juga hewan perang yang
ditunggangi pasukan Jawata mengambang di air
Panel 5: Seseorang terlihat menaiki kapal Panel 6: Yang ternyata itu Si pria bertudung Kurawa,
ia berkata kalau ia akan segera menemui pemimpin bandit Gilingwesi, Kalapracona.
Hal 75: Halaman ilustrasi tambahan
commit to user 79
h. Desain Karakter
1 Karakter Protagonis
a Tetuka
1 Tetuka Bocah
Ia adalah putra tunggal dari Bima dan Arimbi. Menurut Jawata, Tetuka adalah
anak yang spesial, karena memiliki darah campuran dari kedua orang tuanya. Ayahnya
dari ras manusia, sedangkan ibunya ras rakshasa. Kemudian ia dibawa oleh Jawata
ke suatu tempat untuk dijadikan eksperimen dan digembleng kekuatannya.
Dalam pewayangan, Tetuka lahir dalam keadaan tali pusar tak bisa dipotong selama satu tahun, hingga akhirnya terpotong
dan dibawa oleh dewa untuk digembleng dan seketika menjadi dewasa. Dalam komik ini, penulis mengubah persepsi itu menjadi
lebih rasional dengan menciptakan karakter bocah dari Tetuka itu sendiri
sebelum digembleng
oleh Jawata
berdasarkan pertimbangan dari latar belakang cerita yang disajikan.
Penulis membuat karakter bocah Tetuka memiliki wajah dengan ekspresi terlihat datar dan sorot mata dingin namun tajam
yang melambangkan adanya sebuah kekuatan besar dalam
commit to user 80
dirinya. Desain kostumnya merupakan baju bermotif lengan panjang dan celana panjang berwarna orange cerah yang
merupakan warna yang cocok dengan bocah. Selain itu juga memakai selendang atau jarik yang diikatkan dipinggang. Semua
itu agar mencerminkan kebudayaan lokal. Tampilan visual fisik:
a Usia
: 5 Th b
Tinggi : 95 cm
c Sifat
: Dingin dan selalu ingin tahu 2
Tetuka Dewasa Gatotkaca
Ia adalah perwujudan dewasa dari Tetuka
bocah. Setelah
sekian lama
digembleng oleh Jawata. Tetuka yang awalnya hanyalah seorang bocah biasa
menjadi seorang pria yang gagah dengan adanya tanda berbentuk bintang yang
menyerupai sebuah luka didadanya. Pewayangan Jawa menggambarkan
Tetuka Gatotkaca dengan karakter pria bertubuh kekar dengan kumis tebal. Sedangkan dalam kisah asli India, Tetuka
Gatotkaca digambarkan dengan karakter bertubuh raksasa dan berwajah sangar. Dalam komik ini, penulis mencoba sesuatu yang
commit to user 81
berbeda dengan menampilkan karakter Tetuka atau Gatotkaca dengan tubuh yang biasa, tidak berkumis, berpembawaan dingin
dengan wajah tertutup rambut separuh. Walaupun begitu, Tetuka atau Gatotkaca dalam pewayangan Jawa tetap menjadi acuan
penulis, namun dengan gaya yang berbeda. Karakter Tetuka dewasa dalam komik ini dibuat lebih
muda, berdasarkan tujuan penulis yaitu meremajakan karakter Gatotkaca. Dalam pewayangan Jawa kostum Gatotkaca berupa
jubah dengan lambang bintang didadanya dan bagian punggungnya menonjol menyerupai sebuah sayap. Dalam komik
ini, penulis membuat karakter Gatotkaca dengan bertelanjang dada, memakai balutan kain disekitar perut dan kedua tangannya
yang melambangkan kegagahan, celana dan sepatu hitam yang mendefinisikan kekuatan, serta asesoris bermotif dipinggang kiri
dan kanan sebagai identitas kebudayaan lokal. Sementara lambang bintang yang ada pada jubahnya
penulis ganti dengan bekas luka yang menyerupai bintang didadanya agar terlihat sangar. Sementara untuk sayapnya,
penulis memunculkannya ketika Tetuka dewasa dalam keadaan marah, yaitu berupa aura yang memancar keluar dari
punggungnya, agar kekuatan Gatotkaca itu sendiri nampak benar- benar dari tubuhnya bukan karena dari jubah pemberian dewa jika
dalam cerita asli pewayangan Jawa.
commit to user 82
Tampilan visual fisik: a
Usia : 18 Th
b Tinggi
: 177 cm c
Sifat : Dingin, bicara hanya seperlunya saja,
agak sombong, dan sedikit meremehkan musuh.
b Bima
Ayah dari Tetuka dan juga salah satu dari Pandawa. Bima merupakan
Pandawa terkuat dari yang lainnya karena kekuatan
fisiknya luar
biasa. Ia
mempunyai senjata berupa pisau. Bima menyandang gelar sebagai Komandan
pasukan divisi pertama Pandawa. Karakteristik Bima kurang lebih sama seperti dalam
pewayangan Jawa, namun dalam komik ini penulis menambahkan bekas luka pada wajahnya yang melambangkan kegaharannya. Untuk
senjatanya, Bima menggunakan sepasang pisau yang diapit diantara jari telunjuk dan tengah. Sedikit berbeda dengan senjata asli Bima
yang merupakan kuku pancanaka, karena pertimbangan latar belakang komik yang disajikan.
commit to user 83
Desain kostum Bima dibuat memakai jubah panjang bermotif dengan warna merah kelam yang mendefinisikan kekuatan dan
keberanian, karena dalam pewayangan, Bima adalah orang yang kuat dan tak takut apapun.
Tampilan visual fisik: 1
Usia : 28 Th
2 Tinggi
: 195 cm 3
Sifat : Pemarah, Tempramen tinggi, selalu berkata-kata
dengan nada dan bahasa yang keras.
c Arjuna
Arjuna adalah adik dari Bima, dan juga merupakan salah satu dari Pandawa.
Arjuna merupakan Pandawa yang memiliki serangan tercepat dan akurasi serangan yang
luar biasa. Dalam kemiliteran Pandawa, Arjuna menyandang gelar sebagai Komandan
pasukan divisi dua Pandawa. Arjuna dikenal dengan karakternya
yang kalem, pintar, dan berparas tampan. Dalam komik ini, penulis membuat Arjuna yang berbeda dari yang dikenalkan dalam
pewayangan Jawa. Arjuna kali ini tidak benar-benar menonjolkan
commit to user 84
ketampanannya. Paras yang dibuat biasa dengan rambut pendek sudah mencerminkan sifat kalemnya.
Dalam pewayangan Jawa dan kisah asli Mahabharata, senjata Arjuna adalah sebuah panah. Namun dalam komik ini penulis
menggantinya dengan
sebuah senapan
jarak jauh
karena mempertimbangkan setting komik yang disajikan. Nama Arjuna
memiliki arti “putih”, maka dari itu penulis membuat karakter Arjuna yang memakai jubah berwarna putih dengan beberapa motif kecil.
Tampilan visual fisik: 1
Usia : 27 Th 2
Tinggi : 180 cm
3 Sifat : Pendiam, tenang namun pintar
d Yudisthira
Pandawa tertua sekaligus pemimpin tertinggi pasukan Pandawa. Sebenarnya ia
adalah Pandawa terlemah dari yang lainnya. Walaupun begitu ia adalah pemimpin yang
tegas dalam pembawaannya yang selalu tenang.
commit to user 85
Karakter Yudisthira dalam pewayangan memiliki pembawaan yang tenang namun sebenarnya tegas, bertanggung jawab dan selalu
menghormati orang lain. Yudisthira sebenarnya tidak suka dengan peperangan dan kekerasan dan lebih menyukai perdamaian.
Perselisihan dengan Kurawa yang berujung perang dijalaninya karena memang tak ada pilihan lainnya.
Dalam komik ini, karakter Yudisthira dibuat dengan wajah nampak sayu yang bukan berarti mengantuk namun lebih
mendefinisikan ketenangannya dan agak tua, karena Yudisthira merupakan Pandawa tertua. Desain kostumnya jubah panjang tertutup
bermotif dengan warna kalem, yaitu coklat muda sesuai dengan sifatnya yang tenang. Selain itu juga memakai selendang berwarna
merah kelam yang dikalungkan dan mendefinisikan walaupun bersifat tenang tapi memiliki keberanian dalam melawan Kurawa.
Tampilan visual fisik: 1
Usia : 29 Th
2 Tinggi
: 175 cm 3
Sifat : Tenang namun sebenarnya tegas, bertanggung
jawab dan selalu menghormati orang lain.
commit to user 86
e Arimbi
Istri Bima sekaligus ibunda dari Tetuka. Arimbi merupakan keturunan Ras Raksasha yang
disebut-sebut sebagai penguasa hutan. Walaupun ia Ras Raksasha, namun perawakannya seperti
manusia biasa, hanya saja perbedaannya ada pada matanya dan kulitnya.
Dalam pewayangan, Arimbi sebenarnya bertubuh besar karena merupakan bangsa rakshasa. Ia mempunyai
kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi wanita normal berparas cantik. Namun dalam komik ini, penulis mengganti persepsi itu. Ciri-
ciri Ras Rakshasa dalam komik ini yaitu memiliki kulit berwarna merah kelam dan bola matanya yang warnanya kebalikan dari warna
mata manusia biasa. Desain karakter Arimbi dalam komik ini penulis buat dengan
postur tubuh seperti manusia biasa. Namun memiliki ciri-ciri Ras Rakshasa seperti diatas. Rambut dibuat bergelombang terurai
kebelakang dan berwarna hitam pekat, karena agar terlihat dewasa namun anggun. Kostum dibuat seperti kebaya dengan motif
dibeberapa bagiannya. Tujuannya, walaupun komik ini memiliki latar belakang modern namun tetap menampilkan kebudayaan lokal.
commit to user 87
Tampilan visual fisik: 1
Usia : 28 Th
2 Tinggi
: 170 cm 3
Sifat : Sangat menyayangi putranya.
f Narada
Narada berasal dari Ras Jawata. Ras yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan
otak, yang melebihi manusia biasa serta teknologi yang luar biasa. Jawata konon tinggal
diatas langit. Narada diutus oleh pemimpin tertinggi Jawata untuk menjemput Tetuka,
karena akan
dijadikan media
percobaan eksperimen rahasia yang diciptakan oleh kaum Jawata.
Dalam pewayangan, Narada merupakan seorang Dewata dan karakter Dewata dalam komik ini, penulis modifikasi menjadi lebih
rasional menyesuaikan latar belakang cerita yang disajikan. Jawata memiliki arti kurang lebih sama dengan Dewata, yaitu dewa atau
manusia tingkat tinggi. Namun dalam komik ini Jawata bukan berarti orang yang memiliki ilmu sakti yang luar biasa, melainkan orang-
orang dengan tingkat kecerdasan yang melebihi manusia biasa, dengan kata lain seorang ilmuwan.
commit to user 88
Jawata memiliki teknologi yang lebih maju daripada ras lainnya. Walaupun begitu, Jawata dalam komik ini merupakan ras
yang terlemah diantara lainnya. Ciri-ciri yang ada pada ras ini adalah warna kulitnya yang Nampak lebih pucat dari ras lainnya. Selain itu
warna matanya yang putih dan tanda semacam lingkaran berurat didahinya. Jawata memiliki umur yang lebih panjang dibanding ras
lainnya. Narada dalam pewayangan memiliki karakter bertubuh pendek
gempal dan berwajah buruk. Dalam komik ini, penulis membuat karakter kurang lebih sama dengan ciri-ciri aslinya, yaitu pendek
gempal dan wajahnya buruk. Penggambaran wajahnya botak dan terdapat semacam bekas luka diseparuh wajahnya. Desain kostum
Narada dibuat memakai jubah dengan warna dominan putih karena ras Jawata juga disebut sebagai ras suci.
Tampilan visual fisik: 1
Usia : Sekitar 58 Th
2 Tinggi
: 162 cm 3
Sifat : Selalu berbicara dengan nada bercanda, walaupun
begitu ia juga bisa menjadi seseorang yang serius.
commit to user 89
2 Karakter Antagonis
a Sekipu
Kapten kapal dari pasukan bandit Gilingwesi. Ia berasal dari Ras Raksasha.
Beserta pasukannya. ia menyerang dan mengobrak abrik tempat tinggal Jawata.
Hingga akhirnya ia berhadapan dengan Tetuka
Gatotkaca dan
terjadilah pertarungan sengit antara keduanya.
Dalam pewayangan,
Sekipu memiliki
wajah yang
menyeramkan, bertubuh besar dan kekar. Dalam komik ini pun penulis membuat karakter Sekipu yang kurang lebih sama dengan
aslinya dengan tubuh tinggi kekar, berambut hitam panjang, memiliki taring, dan bekas luka diwajahnya serta tato yang menambah
kengerian pada karakter Sekipu. Selain itu, penulis juga menambahkan asesoris berupa senjata gada pada karakter Sekipu.
Kostum Sekipu lebih dominan pada kain selendang bermotif dipinggangnya dan balutan kain di kedua tangan dan kakinya, karena
karakter Sekipu bertelanjang dada. Selendang dipinggangnya didesain robek-robek agar terlihat mengerikan, namun juga berkesan budaya
lokal karena ada motifnya. Sedangkan balutan kain dikedua tangan dan kakinya adalah tanda kekuatan dan kegagahannya.
commit to user 90
Tampilan visual fisik: 1
Usia : Sekitar 45 Th
2 Tinggi
: 220 cm 3
Sifat : Selalu bersikap meremehkan, kejam, dan selalu
merasa dirinya yang terkuat.
b Pria Misterius Kurawa
Seseorang misterius yang memakai jubah menutupi wajah merupakan anggota
dari Kurawa. Ia memata-matai pertemuan Pandawa dan Jawata, bahkan menemukan
tempat tinggal Jawata yang sangat rahasia. Identitas siapa dia sebenarnya masih belum
diketahui dalam komik ini. Karakter
misterius ini
didesain memakai jubah panjang bermotif dengan tudung menutupi wajahnya.
Jubahnya berwarna
abu-abu kelam
yang mendefinisikan
kemisteriusannya. Tampilan visual fisik:
1 Usia
: Sekitar 30 Th 2
Tinggi : 182 cm
3 Sifat
: Tenang dan cukup pintar dalam menganalisa
commit to user 91
2.
Konsep Perancangan Media Promosi Buku Komik
Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat
disampaikan secara langsung kepada para pembaca. Maka dari itu untuk memuaskan selera pembaca komik Gatotkaca Putra
Pandawa yang ditargetkan pada usia remaja-dewasa, penulis membuat media penunjang komik ataupun desain sekunder dari komik Gatotkaca Putra Pandawa.
Adapun media tersebut meliputi : a.
Poster Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai
pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas pesan yang disampaikan. Ditempel dipapan pengumuman disetiap toko
buku. Penekanan unsur visual yang lebih besar dibanding unsur verbal
adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat dengan format portrait dengan visualisasi karakter utama komik beserta
logo. Headline berupa judul komik. Body copy berupa sinopsis singkat tentang isi komik. Kelebihan poster, antara lain :
1 Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya.
2 Penekanan pada unsur visual sebagai point of view dapat
menyampaikan pesan secara langsung. 3
Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatian khalayak ramai.
commit to user 92
b. Book Mark
Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah karena diberikan secara cuma-cuma. Book Mark dibuat dengan format
portrait, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul agar tampak menarik. Kelebihan media Book Mark :
1 Murah, efektif dan tidak memakan tempat yang besar.
2 Digunakan sebagai pembatas halaman komik, buku, novel atau majalah.
c. Papercraft
Media ini mungkin media promosi yang unik saat ini. Cukup murah karena diberikan secara cuma-cuma dan dapat digunakan sebagai
pajangan. Papercraft dibuat dalam bentuk cubeecraft atau desain kubus dengan visualisasi yang menyerupai karakter komik. Kelebihan media
papercraft : 1
Murah, bisa dijadikan pajangan dan tidak memakan tempat yang besar. 2
Desain dan visualisasi yang menarik dapat menarik perhatian konsumen pelajar maupun mahasiswa, laki-laki dan perempuan.
d. X-Banner
Media ini merupakan sarana komunikasi yang biasa dipajang di pintu-pintu masuk atau depan rak penjualan komik. Karena letaknya yang
strategis, sehingga membuat media ini mampu menjadi sarana yang promotif. Kelebihan media ini antara lain :
commit to user 93
1 Langsung mudah terlihat, karena diletakkan dipintu masuk toko buku
dan ditempat launching 2
Memuat berbagai informasi singkat dari komik.
e. Sticker
Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan efektif. Karena diberikan secara cuma-cuma dan ditambah dengan
visualisasi yang menarik, maka konsumen tidak akan keberatan untuk menempelkan sticker tersebut pada tempat yang diinginkannya. Kelebihan
media ini antara lain : 1
Meningkatkan kedekatan komik kepada para pembacanya. 2
Murah dan efektif sebagai media promosi komik, karena dapat ditempelkan dimana saja
C. Teknik Pelaksanaan