Konsep Perancangan Buku Komik

commit to user 37 sudah ditetapkan dan juga dapat meningkatkan penjualan komik dengan visualisasi dan promosi yang mampu menarik konsumen.

B. Konsep Perancangan

1. Konsep Perancangan Buku Komik

Karya Tugas Akhir ini adalah buku komik. Komik pada saat ini sangat digemari oleh semua kalangan sebagai media hiburan dan edukasi di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dewasaorang tua, baik laki-laki maupun perempuan. Buku komik Gatotkaca Putra Pandawa diharapkan dapat ikut meramaikan suasana perkomikan Indonesia dan berkompetisi dengan komik-komik impor yang telah menjamur. Berdasarkan tinjauan umum pada buku komik yang beredar di Indonesia serta analisa bentuk pada komik yang memiliki daya tarik, maka komik Gatotkaca Putra Pandawa yang dibuat dengan unsur-unsur sebagai berikut : a. Tema Cerita Komik ini mengangkat tema cerita tentang kehidupan seorang anak keturunan Bima bernama Gatotkaca. Jika dalam kisah asli Gatotkaca dalam pewayangan setting dunianya berupa kerajaan modern, pegunungan dan hutan-hutan, kali ini penulis mencoba mengambil setting dunia steampunk. Dunia steampunk adalah dunia klasik yang diselipi dengan teknologi futuristik, fantasi, ilmu sihir dan gothic. Dengan unsur action yang kental. commit to user 38 Gaya perancangan komik ini adalah gaya penyampaian gagasan cerita yang dapat diikuti pembaca melalui perjalanan hidup karakter tokoh utama. Alur cerita sebagian besar merupakan alur cerita lurus untuk membawa pikiran pembaca memahami isi cerita dengan baik dan hanya sebagian kecil menggunakan alur balik, digunakan untuk menjelaskan keberadaan karakter tokoh komik secara logis. b. Sasaran Pembaca Rancangan buku komik ini ini dibuat dengan sasaran pembaca, yaitu : 1 Primer a Demografis 1 Jenis Kelamin : Pria dan wanita 2 Golongan Usia : Remaja usia 13 th – 18 th 3 Pendidikan : SMP – SMA b Geografis : Tersebar di wilayah pulau Jawa terutama di Surakarta dan Yogyakarta c Psikografis : Penggemar komik lokal 2 Sekunder a Demografis 1 Jenis Kelamin : Pria dan wanita 2 Golongan Usia : 8 th – 12 th dan 19 th – 25 th 3 Pendidikan : SD dan Perguruan Tinggi - Pegawai b Geografis : Tersebar di wilayah pulau Jawa terutama di Surakarta dan Yogyakarta commit to user 39 c Psikografis : Masyarakat yang memiliki minat tinggi dalam membaca komik, dan menyukai hal-hal baru yang unik. c. Fungsi Fungsi komik dalam perancangan ini adalah sebagai media hiburan dan sebagai media penyampaian gagasan perancang untuk para pembaca. d. Format Komik Format komik Gatotkaca Putra Pandawa adalah komik buku ukuran 13,5 x 18,5 cm dengan 75 halaman. Tampilan cover dan back cover full colour, dengan halaman isi grayscale. Pemilihan format tersebut karena pertimbangan ekonomi dan pasar. e. Balon Kata dan Spesial Efek Balon Kata dan special efek berpedoman pada aturan yang berlaku pada buku komik. f. Visualisasi Gambar 1 Teknik Gambar Teknik gambar menggunakan teknik garis dan blok dengan pewarnaan grayscale dengan komputer. Garis dinamis berupa lengkungan, tebal, tipis, arsir atau blok untuk ruang gelap dan permainan arsir untuk memberikan kesan gerak dan jenis tekstur. commit to user 40 2 Stilasi dan Distorsi Bentuk Figur Gaya gambar jenis manga atau gaya komik Jepang. Alasan utama menggunakan gaya gambar manga adalah untuk medapatkan identifikasi pembaca terhadap salah satu karakter tokoh komik dan merambah pasaran komik yang sekarang banyak menggemari gaya komik Jepang. 3 Desain Asesoris Desain aksesoris berupa kostum, aksesoris dan sebagainya. Desain menyesuaikan dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan imajinasi penulis. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran. 4 Desain Linkungan Alam, Peradaban dan Perilaku Masyarakat Desain lingkungan bisa berupa kota dengan menara-menara tinggi yang dipenuhi besi dan kabel-kabel yang malang melintang, pegunungan yang dihuni berbagai macam makhluk menyeramkan dan sebagainya sesuai dengan tema cerita dan tentu saja sesuai dengan imajinasi dari penulis. Sedangkan untuk peradaban masyarakat sama dengan keadaan setting dan tema yang diangkat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran. 5 Teknik Komunikasi dan Persuasi Lewat Gambar a Pilihan Momen Pilihan momen menggunakan lima transisi panel ke panel antara lain 1 Kejadian ke Kejadian Aksi tunggal yang digambarkan dalam sebuah rangkaian momen. commit to user 41 2 Aksi ke Aksi Sebuah subyek orang ,obyek,dsb.. tunggal dalam sebuah rangkaian 3 Subyek ke Subyek Serangkaian perubahan subyek dalam lokasi yang sama 4 Lokasi ke Lokasi Transisi melintasi jarak waktu danatau ruang yang sangat berbeda 5 Aspek ke Aspek Transisisi dari satu aspek sebuah tempat, gagasan atau suasana hati ke aspek lain. b Pilihan Bingkai Perancangan pilahan bingkai dalam komik ini mayoritas menggunakan panel berbentuk segi empat, namun juga mempertimbangkan perancangan desain panel yang variatif agar mampu menunjukkan berbagai suasana. Dalam hal ini disesuaikan dengan adegan tiap panel dalam cerita komik. Jenis sudut pandang yang digunakan adalah : long shot, close up, close shot, medium shot, bird’s eye, frog’s eye, zoom in untuk menggambarkan adegan percakapan, perkelahian, dramatisasi, suasana dan sebagainya. Selain itu juga menggunakan sudut pandang perspektif untuk mempertajam sense pembaca dalam memahami adegan di dalam cerita. commit to user 42 c Pilihan Citra Pilihan gaya citra yang dipilih pada komik ini adalah gaya manga realis, untuk memudahkan identifikasi pembaca pada karakter dan gaya ini cenderung disukai oleh pembaca buku komik di Indonesia. Beberapa halaman menggunakan stilasi ekstrim untuk menekankan suasana hati pada setiap momen dalam cerita. d Pilihan Kata Pada komik yang penulis rancang menggunakan beberapa gabungan katagambar,antara lain: kata-spesifik, gambar-spesifik, duo- spesifik, berpotongan, dan independent saling bergantung. Yang bertujuan untuk mengkomunikasikan gagasan, percakapan dan suara secara jelas dan persuasive serta menyatu dengan citra. Penggunaan bahasa adalah bahasa Indonesia. e Pilihan Alur Alur membaca komik ini sesuai dengan cara membaca buku yang lazim di Indonesia, yaitu dari kiri ke kanan dan atas ke bawah. Halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover depan dan berakhir satu halaman sebelum cover belakang. Bentuk panel sesuai dengan ilustrasi yang ditampilkan. Penomoran halaman pada tengah bawah, tapi tidak semua halaman terdapat nomor halaman. Pemberian nomor halaman tergantung pada ilustrasi atau panel yang ditampilkan. commit to user 43 f Pesan Komik Dalam perancangan komik ini mengandung berbagai pesan yang berkaitan dengan kehidupan seperti kepahlawanan, kesetiaan, keberanian, dan kejujuran. g. Sinopsis Alkisah dimana manusia, teknologi dan kekuatan supranatural sudah tanpa batasan lagi, tersebutlah sebuah negara bernama Hastina. Negara Hastina yang sebelumnya dipimpin oleh seorang yang bijaksana, telah dikuasai oleh seorang yang kejam dan korup dari sebuah kelompok separatis bernama Korawa. Pemerintahan yang kejam oleh penguasa Hastina membuat beberapa orang ingin menjatuhkannya. Beberapa orang tersebut membentuk kelompok revolusi dengan nama Pandawa. Kelompok revolusi itu dipimpin oleh lima orang bersaudara. Ketika perlawanan revolusi akan dimulai, seorang anak yang merupakan darah daging Bima salah seorang pemimpin terkuat Pandawa dipilih oleh utusan Jawata. Menurut para Jawata anak itu akan menjadi kunci kemenangan Pandawa dalam melawan Korawa. Akhirnya anak itu pun dibawa oleh utusan Jawata kesebuah pulau asing yang terpencil bernama Jamurdipa. Ditempat itu melakukan sebuah eksperimen rahasia kepada ank itu. Anak terpilih itu bernama Gatotkaca. commit to user 44 1 Pembagian Halaman Hal 1 : Halaman Judul dan Nama Pengarang Hal 2 : Halaman Pembuka Hal 34 : Halaman Prolouge 2 Storyline Hal 5 : Chapter 1 Hari Penjemputan Hal 6 : Panel 1: Suasana hembusan angin Panel 2: Seseorang memakai jubah menutupi wajah terlihat dari belakang Panel 3: Dari atas terlihat seseorang itu memakai jubah yang lusuh dan sobek, ia berdiri ditengah hembusan angin kencang Panel 4: Nampak wajah seseorang diantara kabut tebal, dan dia mengatakan kalau dia melihat sesuatu Hal 7 : Panel 1: Rekannya mengatakan kalau dia juga melihatnya. Rekannya hanya tampak mulutnya saja dalam gelap Panel 2: Dari depan orang berjubah terlihat bayangan beberapa orang yang berjalan mendekat Panel 3: Setelah hembusan angin debu sedikit mereda, tampaklah tiga orang prajurit dan satu anjingnya commit to user 45 Hal 8 : Panel 1: Si anjing terlihat menggonggong dengan keras Panel 2: Seorang prajurit yang berbadan tambun menanyakan kepada rekannya, kenapa dengan anjing itu. Rekannya yang memegang tali pengikat anjing itu menjawab kalau anjingnya Nampak lapar Panel 3: Akhirnya prajurit itu pun melepas anjingnya. Anjing itu langsung berlari kearah pria berjubah itu Panel 4: Dari samping tampak close up anjing itu yang melompat kearah pria itu, gigi-giginya yang tajam siap memakannya Panel 5: Sekilas terlihat ada bom yang menempel dikaki orang yang diterkam anjing itu Panel 6: Prajurit yang memakai topeng terlihat bertanya-tanya Hal 9 : Panel 1: Tiba-tiba tubuh pria itu meledak Panel 2: Anjing itu terpental dan jatuh tersungkur ditanah Panel 3: Terlihat sebuah kepala boneka dari kayu terjatuh ditanah Panel 4: Salah satu prajurit Korawa mengatakan pada yang lain kalau itu adalah jebakan commit to user 46 Panel 5: Prajurit yang tambun meminta semuanya waspada Hal 1011 : Panel 1: Bayangan seseorang muncul dibelakang salah satu prajurit yang bertopeng Panel 2: Tiba-tiba sebuah tangan mencengkeram muka prajurit bertopeng itu Panel 3: Sosok asing itu membenamkan wajah prajurit itu dengan keras ke tanah Panel 4: Close up wajah prajurit Korawa yang terlihat remuk setelah dihantamkan ke tanah Panel 5: Close up wajah sosok asing yang menyerang, masih misterius Panel 5: Close up wajah salah satu prajurit yang kurus Panel 6: Close up prajurit tambun yang nampak geram Hal 12 : Panel 1: Prajurit yang berbadan tambun itu mencoba menyerang orang asing itu dari belakang Panel 2: Namun sebelum prajurit itu menyentuhnya, orang asing itu mengayunkan tangan kirinya kearah lengan prajurit itu dengan cepat Panel 3: Tampak terlihat lengan prajurit itu terpotong commit to user 47 Panel 4: Close up mata orang asing yang menatap kearah prajurit Korawa itu Panel 5: Secepat kilat orang asing itu melumpuhkan prajurit Korawa itu dengan serangannya yang mematikan Hal 13 : Panel 1: Nampak wajah prajurit Korawa yang sudah tak berdaya Panel 2: Prajurit tambun itu jatuh ke tanah, disaat yang sama orang asing itu membuka tudung yang menutupi wajahnya Panel 3: Ketika tudung terbuka, wajahnya terlihat. Ia adalah Bima, salah satu dari Pandawa 5. Bima bergumam kalau prajurit yang ia lumpuhkan adalah cecunguk Kurawa yang lemah Hal 14 : Panel 1: Seorang prajurit yang kurus mengarahkan senjatanya ke Bima Panel 2: Prajurit itu mengancam akan membunuh Bima. Ia berkata dengan sedikit ketakutan Panel 3: Tiba-tiba sesuatu menembus badan prajurit itu Panel 4: Seketika prajurit itu langsung roboh commit to user 48 Panel 5: Tak lama seseorang memanggil Bima Hal 15 : Panel 1: Orang yang memanggil Bimasena itu adalah Arjuna. Salah satu Pandawa 5 dan juga adik Bima. Ia datang bersama beberapa pasukannya Panel 2: Bima terlihat cuek Panel 3: Arjuna berkata kalau cara Bima melumpuhkan musuh sangat kejam Panel 4: Salah seorang prajurit Pandawa melapor pada Arjuna bahwa ada sebuah panggilan dari markas Hal 16 : Panel 1: Arjuna menanyakan ada apa Panel 2: Prajurit Pandawa itu mengatakan kalau sang pemimpin meminta Bima dan Arjuna kembali kemarkas segera Panel 3: Bima bertanya ada apa, sementara prajurit yang membawa pesan itu menjawab tidak tahu Panel 4: Bima Nampak tidak senang dengan sesuatu yang mendadak commit to user 49 Panel 5: Arjuna mengajak Bima untuk segera berangkat kemarkas Panel 6: Kemudian Arjuna meminta kepada prajurit Pandawa yang ada disitu untuk menjaga wilayah-wilayah musuh yang telah dilumpuhkan. Namun dibalik percakapan mereka, ternyata ada seorang misterius yang mengintai Hal 17 : Panel 1: Sebuah tebing yang tinggi Panel 2: Suasana didalam markas Pandawa Hal 18 : Panel 1: Bima dan Arjuna berjalan bersama sambil berbincang, nampak juga ada seorang prajurit Pandawa yang memberi hormat kepada mereka berdua Panel 2: Bima dan Arjuna masih berbincang sambil memasuki sebuah ruangan, disitu pula ada seorang prajurit yang mempersilahkan mereka masuk Panel 3: Didalam ruangan seseorang menyambut mereka berdua. Bima bertanya kemana sikembar commit to user 50 Hal 19 : Panel 1: Orang itu adalah Yudisthira. Ia menjawab pertanyaan Bima. Ia juga menanyakan bagaimana kondisi diluar. Panel 2: Bima menjelaskan kondisi diluar, kemudian ia bertanya kenapa ia dan Arjuna dipanggil kembali ke markas Panel 3: Yudisthira berkata bahwa ada seseorang yang ingin bertemu dengan Bima Hal 20 : Panel 1: Arjuna berkata mungkin saja itu orang penting, Yudisthira pun nampak sependapat dengan Arjuna. Sementara Bima terlihat tidak sabar untuk tahu Panel 2: Yudisthira berkata orang itu berasal dari Ras Jawata Panel 3: Arjuna nampak terkejut mendengarnya Panel 4: Bima terlihat hanya diam Panel 5: Orang yang dibicarakan itu muncul Hal 21 : Panel 1: Orang itu memperkenalkan diri dengan nama Narada, ia adalah Ras Jawata Panel 2: Arjuna berkata bahwa selama yang ia dengar Jawata itu adalah legenda commit to user 51 Panel 3: Narada kemudian menjelaskan sedikit tentang kebenaran Ras Jawata Panel 4: Bima Nampak belum yakin dengan Ras Jawata Panel 5: Narada mengangkat tangannya Hal 22 : Panel 1: Narada mengarahkan telunjuknya kearah tanda didahinya, dia juga mengatakan itu adalah identitas rasnya Panel 2: Arjuna kemudian menjelaskan sedikit tentang tanda itu Panel 3: Bima merasa cukup dengan penjelasan itu dan bertanya apa tujuan Narada menemuinya Panel 4: Narada melangkahkan kakinya Panel 5: Narada mengatakan bahwa sebenarnya ia ingin bertemu dengan istri Bima Panel 6: Close up wajah Bima yang Nampak serius, ia berkata apa urusan Narada dengan istrinya Panel 7: Narada menjawab ia hanya ingin bicara dan akan menjelaskannya jika Bima commit to user 52 bersedia menemukan dia dengan istrinya Panel 8: Bima hanya diam Panel 9: Transisi Hal 23 : Panel 1: Bima yang mengetuk pintu rumah dan ia juga meminta istrinya untuk keluar Panel 2: Pintu terbuka Panel 3: Arimbi, yang tak lain adalah istri Bima keluar sambil menanyakan ada apa. Arimbi berasal dari ras Rakshasa Panel 4: Bima bercakap-cakap dengan Arjuna Panel 5: Bima kemudian mengatakan kalau ada yang ingin bertemu denan Arimbi. Nampak terlihat seorang anak kecil yang duduk didalam Panel 6: Arimbi menjawab dengan nada penasaran. Close up wajah ank kecil yang nampak dingin commit to user 53 Hal 24 : Panel 1: Narada datang dan ia memperkenalkan dirinya pada Arimbi Panel 2: Arimbi Nampak asing dengan Narada Panel 3: Yudisthira menjelaskan kalau Narada berasal dari ras Jawata. Arimbi bertanya ada urusan apa seorang Jawata ingin menemuinya Panel 4: Narada menjawab kalau ia diutus menjemput Tetuka oleh pemimpin Jawata, ketempat para Jawata Panel 5: Arimbi dengan wajah nampak sedikit bingung bertanya untuk apa putranya dibawa kesana Panel 6: Narada menjelaskan kepada Arimbi kalau putranya itu akan dijadikan media percobaan eksperimen rahasia Jawata Panel 7: Tiba-tiba sesuatu terjadi Hal 25 :Panel 1: Bima tampak mencekik Narada dan menghantamkannya kesebuah tembok Panel 2: Close up Bima dengan tatapan mata tajam, ia berkata apa maksud perkataan Narada Panel 3: Close up mulut Narada yang nampak kesakitan commit to user 54 Panel 4: Narada berkata dengan terbata-bata kalau ia tidak bias bicara dalam keadaan tercekik Panel 5: Bima berkata kalau dia bias saja meremukan leher Narada dengan satu tangannya Panel 6: Yudisthira memerintahkan Bima melepaskan Narada Hal 26: Panel 1: Close up wajah Bima yang hanya diam Panel 2: Yudisthira kemudian meminta dengan halus Panel 3: Bima akhirnya melepaskan cekikannya pada Narada, dibarengi Narada yang berkata bahwa lehernya terasa sakit Panel 4: Arimbi terlihat sedikit ketakutan melihat apa yang terjadi Panel 5: Yudisthira pun mempersilahkan Narada untuk melanjutkan penjelasannya Panel 6: Narada kemudian menjelaskan seperti apa eksperimennya itu Panel 7: Arjuna bertanya pada Narada apakah semua berhasil commit to user 55 Hal 27: Panel 1: Narada berkata mereka semua mati Panel 2: Dengan tatapan mata yang tajam, Bima nampak geram dengan jawaban Narada. Ia mengeluarkan senjatanya Panel 3: Dengan nada tegas, Yudisthira meminta Bima untuk menjaga sikapnya Panel 4: Dengan nada keras pula, Bima membentak Yudisthira yang mencoba menghentikannya Panel 5: Namun dengan nada sedikit mengancam, jika Bima masih keras kepala, Yudisthira berkata, ia takkan segan untuk melawan Bima Hal 28: Panel 1: Arjuna Nampak hanya diam Panel 2: Arimbi pun juga terdiam Panel 3: Narada dengan nada sedikit bercanda berkata kalau penjelasannya belum selesai Panel 2: Bima akhirnya menurut namun nampak tidak ikhlas Panel 4: Yudisthira kembali mempersilahkan Narada untuk melanjutkan. Narada Nampak kagum pada Yudisthira commit to user 56 Panel 5: Narada kemudian melanjutkan kembali penjelasan mengenai eksperimennya Hal 29 : Panel 1: Narada masih melanjutkan penjelasannya Panel 2: Nampak Bima yang terdiam mendengar penjelasan Narada Panel 3: Begitu juga dengan Arimbi Panel 4: Yudisthira merasa cukup dengan penjelasan Narada, namun ia juga mempertanyakan keberhasilan dari eksperimen itu Panel 5: Narada berkata kalau ia berani menjamin kalau eksperimennya dengan menggunakan putra Bima dan Arimbi pasti berhasil Panel 6: Tiba-tiba ada tangan yang nampak menggenggam kain baju Hal 30 : Panel 1: Arimbi nampak kaget Panel 2: Close up setengah wajah seorang anak, ia bertanya pada Arimbi, ada apa? Panel 3: Anak kecil itu ternyata putra Bima dan Arimbi yang bernama Tetuka commit to user 57 Panel 4: Narada nampak sedikit terkejut, kalau ia merasakan hawa kekuatan luar biasa dari anak itu Panel 5: Close up mata Tetuka dengan aura kekuatan yang besar Hal 31: Panel 1: Narada bertanya dengan keputusan Arimbi Panel 2: Arimbi kemudian meminta waktu hingga besok pagi kepada Narada Panel 3: Narada pun menerimannya Panel 4: Narada berkata kalau ia akan menunggunya, Arimbi kemudian meminta Tetuka untuk masuk kedalam rumah Panel 5: Dari tempat yang cukup jauh diatap bangunan nampak seseorang berdiri Panel 6: Dari dekat terlihat ternyata orang misterius itu yang tadi mengintai Bima dan Arjuna ketika sedang patroli diluar markas Hal 32: Panel 1: Kemudian orang misterius itu memalingkan badannya Panel 23: Tak lama ia menghilang dalam hembusan angin debu commit to user 58 Panel 4: Narada berkata kalau ia akan bermalam di markas Pandawa hingga pemberangkatan. Yudisthira menawarkan tempat istirahat pada Narada, namun Narada menolaknya Panel 5: Terjadi sedikit perbincangan ringan antara Yudisthira, Arjuna, Narada, dan Bima Panel 67: Transisi Hal 33: Panel 12: Suasana markas Korawa Hal 34: Panel 1: Suasana dalam markas, terdengar ada yang berteriak Panel 2: Seseorang misterius dalam bayangan berkata kalau ia tidak percaya dengan Jawata Panel 3: Pria bertudung yang tadi memata-matai Pandawa mengaku melihatnya sendiri dan sedikit mendengar percakapan Pandawa dan Jawata. Sementara pria dalam bayangan yang diduga pemimpin Kurawa berkata kalau Pandawa menyusun suatu rencana Panel 4: Pria bertudung berkata apa yang selanjutnya dilakukan commit to user 59 Panel 5: Pemimpin Kurawa kemudian member misi khusus pada pria bertudung itu Panel 6: Tiba-tiba seseorang lain muncul Hal 35: Panel 1: Sang pemimpin Kurawa nampak kaget, ia memanggil orang yang baru datang itu dengan sebutan paman Panel 2: Sang paman itu menganggap rencana misi pemimpin Kurawa itu terlalu buru-buru Panel 3: Ia mengatakan kalau Pandawa bukan lawan yang mudah ditumbangkan dengan rencana itu. Pemimpin Kurawa itu bertanya pada pamannya apa yang sebaiknya dilakukan Panel 4: Si paman itu memintanya tenang, karena dia sudah memikirkannya Panel 5: Pria bertudung hanya terdiam Panel 6: Begitu pula dengan si pemimpin Kurawa Hal 36: Panel 1: Suasana langit dan hembusan angin Panel 2: Close up Yudisthira yang mengatakan, ia mempercayakan semuanya pada Narada Panel 3: Narada mengatakan kalau legenda yang sebenarnya akan lahir commit to user 60 Panel 4: Close up Tetuka yang hanya diam Panel 5: Kemudian Bima beerkata jika saja Jawata berkhianat maka ia takkan segan lagi Panel 6: Narada menjawab kalau Jawata takkan mengkhianati Pandawa, sambil ia mengajak Tetuka untuk segera berangkat Hal 37: Panel 1: Nampak sebuah kendaraan besar mirip pesawat berada di dekat mereka semua. Arjuna sempat terkagum melihatnya. Narada mengatakan kalau ras Jawata menciptakan beberapa kendaraan langit. Panel 2: Arjuna kemudian bertanya pada Bima, kemana Arimbi pergi Panel 3: Bima menjawab kalau Arimbi ada dimarkas Panel 4: Tetuka yang bergumam memanggil ibunya Panel 5: Close up wajah Arimbi yang Nampak meneteskan air mata Hal 38: Panel 12: Nampak pria bertudung dari Kurawa berada disuatu tempat dengan seseorang, dan dia merasakan sesuatu yang berbeda disitu commit to user 61 Panel 3: Orang yang bersama si pria bertudung itu, yang tak lain adalah paman pemimpin Kurawa berbicara tentang Para Pengkhianat Langit Panel 4: Nampak dari depan mereka ditempat yang gelap, muncul sorotan mata dan mulut bergigi tajam menanyakan apa tujuan dating ketempatnya. Si paman berkata kalau ia ingin bertemu sang pemimpin Panel 5: Sosok besar itu akan mengijinkan lewat namun dengan syarat. Ia mengatakan dengan nada ingin memangsa Panel 6: Air liur sosok besar itu terlihat menetes didepan pria bertudung Panel 7: Si paman mengatakan, mungkin dengan cara lain ia bisa lewat Hal 39 : Panel 1: Nampak api yang menyembur keluar Panel 2: Pesawat Narada sudah melayang di langit Panel 3: Dari jendela, Nampak Arimbi berdiri melihat pesawat Narada yang sudah lepas landas Panel 4: Close up Arimbi yang Nampak bersedih commit to user 62 Panel 5: Dari jendela itu nampak Tetuka yang menatap kebawah Panel 6: Close up wajah Bima yang terdiam Panel 7: Transisi Hal 40: Halaman special keterangan karakter komik Hal 41: Chapter 2 Serangan tak Diduga Hal 42: Panel 12: Beberapa tahun kemudian. Nampak arus gelombang laut yang kencang Panel 3: Nampak sesuatu yang berjalan membelah gelombang laut Panel 4: Yang ternyata sebuah kapal ditengah arus gelombang laut Panel 5: Seseorang yang terlihat seperti ras Rakshasa sedang meneropong Panel 6: Tiba-tiba ia mengatakan kalau ia melihat sesuatu didepan Hal 43: Panel 1: Beberapa awak kapal yang penasaran menuju kedepan kapal untuk melihatnya commit to user 63 Panel 2: Seseorang lain mendekati, ia menanyakan apa yang dilihat Panel 3: Seseorang itu ternyata pria bertudung misterius dari Korawa yang juga berada dikapal Panel 4: Tiba-tiba ada seseorang yang datang Hal 44: Panel 1: Orang yang baru datang itu bernama Sekipu, yang merupakan kapten kapal bandit Gilingwesi Panel 2: Awak kapal yang meneropong tadi mengatakan kalau dia melihat sesuatu Panel 3: Sekipu membentaknya, anak buahnya itu nampak ketakutan Hal 45: Panel 1: Si misterius Korawa mengatakan kalau anak buah Sekipu itu berkata benar Panel 2: Sekipu meminta agar Si Misterius Korawa itu tak usah menceramahinya Panel 3: Si Misterius Korawa meminta Sekipu untuk melihat kedepan, Sekipu pun akhirnya percaya dengan apa yang dilihat. Sebuah commit to user 64 bayangan dari sesuatu yang Nampak berdiri ditengan laut dan kabut hitam tebal Panel 4: Tanpa basa-basi, Sekipu memerintahkan anak buahnya untuk mendekatkan kapalnya dengan kecepatan penuh Panel 5: Dengan semangat, anak buahnya mematuhi perintahnya Hal 46: Panel 1: Suasana awan yang kelam Panel 2: Nampak sebuah tebing-tebing tajam Panel 3: Close up sesosok hewan mengerikan yang meraung Panel 4: Seseorang duduk dan hanya tampak punggungnya dari belakang Panel 5: Close up mulut orang itu yang sedang menggigit sepotong daging Hal 47: Panel 1: Dengan gigi-giginya yang tajam, hewan buas itu mencoba menerkamnya dari depan Panel 2: Orang itu yang nampak sedikit geram terlihat membuang daging santapannya commit to user 65 Panel 3: Belum sempat menerkam, hewan itu sudah menerima pukulan yang keras dari orang itu dan membuatnya terpental Panel 4: Close up wajah hewan yang nampak mengeluarkan banyak darah dari mulutnya Panel 5: Terlihat tangan pemuda itu yang mengeluarkan asap Panel 6: Tak lama hewan itu pun langsung tersungkur jatuh Hal 48: Panel 1: Close up wajah hewan buas yang nampak sudah tak berdaya lagi Panel 2: Narada datang dan memuji pemuda itu Panel 3: Pemuda itu hanya terdiam Panel 4: Narada menyatakan bahwa ia kagum dan merasa penggemblengannya berhasil. Pemuda itu menjawab kalau ia tidak memperdulikannya Panel 5: Narada bertanya pada pemuda itu apakah ia rindu keluarganya Panel 6: Pemuda itu hanya diam saja commit to user 66 Hal 49: Panel 1: Sekipu dan Si pria bertudung sudah berada didekat bayangan asing yang ternyata sebuah tabung logam besar Panel 2: Si pria bertudung memandang keatas Panel 3: Ia mengatakan kalau logam itu nampak menjulang keatas langit Panel 4: Ia juga mengatakan kalau logam itu sepertinya bergerak perlahan Panel 5: Si pria bertudung berkata kalau ia merasakan firasat lain tentang itu Panel 6: Sekipu mengatakan kalau sedikit tantangan akan membantu untuk tahu benda apa itu Hal 50: Panel 1: Kapal Sekipu terlihat didekat logam besi yang menjulang tinggi keatas Panel 2: Sekipu dan Si pria bertudung beserta anak buahnya mencoba memanjat logam raksasa itu walau diguyur hujan dan angin kencang Panel 3: Si pria bertudung tampak mengejek Sekipu yang terlihat mengeluh Panel 4: Sekipu meminta Si pria bertudung itu untuk diam commit to user 67 Hal 51: Panel 1: Disaat memanjat, pria bertudung meminta untuk berhati-hati, karena anginnya kencang dan berbahaya. Sekipu Nampak tidak terima diceramahi. Terlihat juga salah satu awak kapal yang terseret angin Panel 2: Sekipu berhasil menembus kepulan awan badai Panel 3: Begitu juga dengan Si pria bertudung Panel 4: Sekipu sempat diam dan berhenti memanjat, Si pria bertudung bertanya ada apa Panel 5: Sekipu berkata kalau ia melihat sesuatu seperti sebuah tanah bebatuan diujung logam raksasa itu Hal 52: Panel 1: Ternyata diatasnya itu adalah sebuah pulau. Pulau bernama Jonggring Saloka yang merupakan tempat tinggal ras Jawata Panel 2: Si pria bertudung bertanya pada Sekipu apa yang akan dilakukan selanjutnya Panel 3: Sekipu berkata ikuti saja rencananya Panel 4: Sekipu pun memerintahkan anak buahnya untuk segera memanjat lebih cepat commit to user 68 Hal 53: Panel 1: Ditempat lain pemuda yang memukul monster tadi nampak membenarkan balutan kain di tangan kirinya Panel 2: Pemuda itu berkata kalau ia sudah lama tak mengingat tentang keluarga Panel 3: Narada dengan nada santai, meminta pemuda itu untuk jangan bersikap terlalu dingin Panel 4: Narada mengatakan kalau pemuda itu sudah bias kembali ke Pandawa. Pemuda itu hanya diam saja Panel 5: Nampak suasana langit Panel 6: Tiba-tiba ledakan terjadi ditempat para Jawata itu Hal 54: Panel 1: Ternyata Sekipu dan anak buahnya yang telah menjebol tembok benteng markas Jawata dan mereka telah memasuki bagian dalam markas Panel 2: Sekipu menganggap para Jawata sebagai makhluk lemah. Nampak wajah-wajah Jawata yang hanya terdiam tak berdaya Panel 3: Sekipu mengangkat senjata gadanya commit to user 69 Hal 55: Panel 1: Dengan semangat menghancurkan, Sekipu memerintahkan semua anak buahnya untuk mengobrak-abrik markas Jawata. Dengan semangat anak buah Sekipu langsung maju serentak Panel 2: Ledakan pun kembali terjadi ditempat itu Panel 3: Dari ruang monitor, salah satu Jawata melaporkan situasi kepada seorang yang ia panggil Hyang Manikmaja Panel 4: Hyang Manikmaja yang tampak masih misterius memerintahkan untuk segera menghubungi Narada Hal 56: Panel 1: Suasana langit yang mendung Panel 2: Salah satu Jawata melapor kepada Narada bahwa kota mendapat serangan mendadak Panel 3: Dengan eksperesi kurang percaya, Narada ingin melihatnya langsung dari ruang monitor. Pemuda tadi diam Nampak tak peduli Panel 4: Dari ruang monitor menjelaskan kalau yang menyerang adalah ras Raksasa yang memang terkenal berfisik kuat dan brutal commit to user 70 Panel 5: Dari monitor lain tampak Si pria bertudung Panel 6: Narada terkejut melihatnya, seolah ia mengenali Si Misterius itu Hal 57: Panel 1: Narada sempat heran dengan keberadaan pria bertudung itu bersama ras Rakshasa Panel 2: Narada meminta anak buahnya untuk menyiapkan kendaraan tercepat Jawata Panel 3: Narada meminta pemuda yang ternyata bernama Tetuka untuk menghadapi para raksasa itu Panel 4: Tetuka putra Bima dan Arimbi yang Nampak sudah dewasa menjawab permintaan Narada itu dengan kalimat sedikit sombong Panel 5: Narada mengharap kalau kata-kata Tetuka itu bukan berarti penolakan Hal 58: Panel 1: Nampak beberapa pasukan penjaga Jawata yang mengendarai seekor burung mencoba menyerang balik Panel 2: Close up wajah Sekipu yang nampak marah Panel 3: Sekipu menghantam salah satu pasukan Jawata dengan gadanya commit to user 71 Hal 59: Panel 1: Disaat pasukan Jawata tersungkur setelah dihantam Sekipu, pasukan Jawata lain mengatakan kalau Sekipu dan anak buahnya terlalu kuat untuk dilawan Panel 2: Tiba-tiba dari belakang pasukan Jawata itu nampak siluet seseorang yang melompat Panel 3: Dengan tanpa sadar, pasukan Jawata itu sudah mendapati dirinya ditusuk oleh bandit Rakshasa tepat didadanya dan menghantam tanah Hal 60: Panel 1: Kapten dari pasukan Jawata mengatakan kalau anak buahnya terlihat seperti lelucon bagi bandit-bandit Rakshasa itu Panel 2: Dari kejauhan Nampak anak buah Sekipu menggendong seseorang gadis Panel 3: Gadis yang dibawa anak buah Sekipu itu jatuh tersungkur di tanah Panel 4: Melihat gadis itu Sekipu berinisiatif untuk membawanya sebagai hadiah untuk rajanya Panel 5: Gadis Jawata yang nampak sedikit compang camping memohon ampun agar tak disakiti commit to user 72 Hal 61: Panel 1: Tiba-tiba seberkas cahaya datang, seketika membuat silau penglihatan Sekipu Panel 2: Ketika mencoba melihat kearah datangnya cahaya itu, Sekipu melihat sebuah benda yang melayang diangkasa Panel 3: Wajah nampak terheran dan terkejut ketika melihatnya Panel 4: Narada dan Tetuka ada disitu, Narada sempat sedikit kaget melihat kondisi Jonggring Saloka Panel 5: Tetuka meloncat ketika Narada belum sempat berhenti bicara Panel 6: Nampak siluet Tetuka yang melompat Panel 7: Kaki Tetuka menghantam tanah Hal 62: Panel 1: Tetuka yang dulu hanya anak kecil pendiam kini dewasa dan nampak ada sebuah luka didadanya yang menyerupai bintang. Ia nampak menantang Sekipu Panel 2: Sekipu Nampak tak senang dengan kedatangan Tetuka Panel 3: Tetuka menanggapi Sekipu secara sombong Panel 4: Mendengar itu Sekipu nampak sedikit geram commit to user 73 Hal 63: Panel 1: Tetuka meminta gadis Jawata itu untuk menjauh jika tak ingin terluka Panel 2: Gadis Jawata itu pun menuruti Tetuka Panel 3: Gadis itu kemudian mencoba lari menjauh Panel 4: Anak buah Sekipu tadi mencoba menangkap gadis itu Panel 5: Nampak seperti sesuatu terjadi dengan cepat Panel 6: Close up mata Sekipu Panel 7: Tanpa diduga Tetuka nampak meloncat dan akan menghentikan anak buah Sekipu yang mencoba menangkap gadis Jawata itu Hal 64: Panel 1: Seketika Tetuka mendaratkan tendangannya tepat diwajah anak buah Sekipu itu Panel 2: Wajah anak buah Sekipu itu langsung remuk. Terlihat seolah slow motion Panel 3: Bukan hanya wajah remuk, ia juga terpental jauh menghantam dinding kota Panel 4: Nampak anak buah Sekipu itu yang terpental menjebol tembok dan jatuh kebawah Panel 5: Para pasukan Jawata hanya terdiam melihatnya commit to user 74 Panel 6: Tak lama Sekipu memanggil anak buahnya yang lain Hal 65: Panel 1: Dari belakang Tetuka, beberapa anak buah Sekipu mencoba untuk menyerangnya Panel 2: Sekipu diam saja melihatnya, disertai suara jeritan, tulang patah, ledakan Panel 3: Nampak darah menetes ketanah Panel 4: Close up wajah Tetuka Panel 5: Close up salah satu anak buah Sekipu yang terlihat babak belur Hal 66: Panel 1: Ditempat Tetuka berdiri, beberapa anak buah Sekipu bergeletakan disekitarnya dengan beberapa sudah tak berdaya berlumur darah Panel 2: Melihat itu Sekipu menganggap tetuka bocah yang lumayan Panel 3: Tetuka bertanya apa Sekipu bosnya Panel 4: Mendengar itu Sekipu terlihat marah dan meminta Tetuka untuk maju Panel 5: Tetuka pun langsung maju commit to user 75 Hal 67: Panel 1: Sekipu dan Tetuka sudah saling berhadapan Panel 2: Sekipu berteriak kalau ia akan mencincang daging Tetuka Panel 3: Sekipu menghantamkan gadanya tepat kearah Tetuka Panel 4: Sekipu nampak sedikit terkejut, tiba-tiba Tetuka sudah melayang Panel 5: Tetuka kemudian meluncur kebawah Panel 6: Sekipu Nampak akan melakukan sesuatu Hal 68: Panel 1: Tetuka menghantam tanah dengan keras hingga tanahnya remuk. Namun Sekipu berhasil menghindarinya Panel 2: Nampak Tetuka didalam kepulan debu Panel 3: Close up Sekipu yang Nampak kaget Panel 4: Tanpa disadari Sekipu, kepalan tangan Tetuka sudah berada didepan wajahnya Panel 5: Tetuka meninju Sekipu dengan keras, sontak membuat Sekipu terpental Hal 69: Panel 1: Seolah dalam slow motion, terlihat wajah Sekipu yang baru saja ditinju Tetuka commit to user 76 Panel 2: Ia terpental jauh dan menghantam tembok benteng kota Panel 3: Para Jawata lain nampak terdiam tanpa berkata-kata melihat pertarungan itu Panel 4: Tiba-tiba bongkahan besar dari runtuhan tembok muncul dari balik kepulan asap itu Panel 5: Tetuka nampak kaget Panel 6: Tetuka menahan dengan kedua tangannya hingga bongkahan tembok itu hancur berkeping-keping Hal 70: Panel 1: Tanpa disadari Tetuka, tiba-tiba ia sudah dalam keadaan tercekik Panel 2: Dengan wajah terlihat babak belur dan kemarahan luar biasa, Sekipu menghantamkan tubuh Tetuka ketanah dengan keras Panel 3: Namun Sekipu Nampak tidak puas Panel 4: Ia menyeret Tetuka hingga tanahnya remuk, kemudian langsung melemparnya hingga menghantam salah satu bangunan Jawata commit to user 77 Hal 71: Panel 1: Sekipu Nampak kelelahan Panel 2: Tiba-tiba sesosok tangan muncul dari kepulan asap dan meraih bongkahan tembok Panel 3: Dari kepulan asap Tetuka muncul dan Nampak bonyok Panel 4: Sekipu terlihat geram melihatnya Panel 5: Narada yang juga menyaksikan berkata kalau Tetuka masih belum bisa mengendalikan sifat aslinya Panel 6: Nampak sorot mata Tetuka yang sama persis dengan mata ras Rakshasa Hal 72: Panel 1: Tetuka berdiri, ia terlihat berbeda, sesuatu aura memancar dibelakang tubuhnya Panel 2: Narada hanya diam melihat itu Panel 3: Begitu juga dengan Jawata yan lainnya Panel 4: Sekipu terlihat geram melihatnya Panel 5: Sorot mata Tetuka semakin tajam Panel 6: Sekipu pun langsung maju lagi Panel 7: Nampak tangan kanan Tetuka mengeluarkan asap commit to user 78 Hal 73: Panel 1: Seolah slow motion, Sekipu dan Tetuka berhadapan dan bersiap menyerang Panel 2: Ledakan pun terjadi Panel 3: Tiba-tiba seseorang mendekati Narada dan berkata kalau eksperimen Narada tampaknya berhasil Panel 4: Narada berkata kalau ia memikirkan nama panggilan untuk Tetuka Panel 5: Dan Narada member nama panggilan Tetuka dengan nama “Gatotkaca” Hal 74: Panel 1: Suasana lautan dibawah Jonggring Saloka Panel 23: Terlihat kapal Sekipu didekat logam raksasa, kaki dari Jonggring Saloka Panel 4: Selain itu nampak juga hewan perang yang ditunggangi pasukan Jawata mengambang di air Panel 5: Seseorang terlihat menaiki kapal Panel 6: Yang ternyata itu Si pria bertudung Kurawa, ia berkata kalau ia akan segera menemui pemimpin bandit Gilingwesi, Kalapracona. Hal 75: Halaman ilustrasi tambahan commit to user 79 h. Desain Karakter 1 Karakter Protagonis a Tetuka 1 Tetuka Bocah Ia adalah putra tunggal dari Bima dan Arimbi. Menurut Jawata, Tetuka adalah anak yang spesial, karena memiliki darah campuran dari kedua orang tuanya. Ayahnya dari ras manusia, sedangkan ibunya ras rakshasa. Kemudian ia dibawa oleh Jawata ke suatu tempat untuk dijadikan eksperimen dan digembleng kekuatannya. Dalam pewayangan, Tetuka lahir dalam keadaan tali pusar tak bisa dipotong selama satu tahun, hingga akhirnya terpotong dan dibawa oleh dewa untuk digembleng dan seketika menjadi dewasa. Dalam komik ini, penulis mengubah persepsi itu menjadi lebih rasional dengan menciptakan karakter bocah dari Tetuka itu sendiri sebelum digembleng oleh Jawata berdasarkan pertimbangan dari latar belakang cerita yang disajikan. Penulis membuat karakter bocah Tetuka memiliki wajah dengan ekspresi terlihat datar dan sorot mata dingin namun tajam yang melambangkan adanya sebuah kekuatan besar dalam commit to user 80 dirinya. Desain kostumnya merupakan baju bermotif lengan panjang dan celana panjang berwarna orange cerah yang merupakan warna yang cocok dengan bocah. Selain itu juga memakai selendang atau jarik yang diikatkan dipinggang. Semua itu agar mencerminkan kebudayaan lokal. Tampilan visual fisik: a Usia : 5 Th b Tinggi : 95 cm c Sifat : Dingin dan selalu ingin tahu 2 Tetuka Dewasa Gatotkaca Ia adalah perwujudan dewasa dari Tetuka bocah. Setelah sekian lama digembleng oleh Jawata. Tetuka yang awalnya hanyalah seorang bocah biasa menjadi seorang pria yang gagah dengan adanya tanda berbentuk bintang yang menyerupai sebuah luka didadanya. Pewayangan Jawa menggambarkan Tetuka Gatotkaca dengan karakter pria bertubuh kekar dengan kumis tebal. Sedangkan dalam kisah asli India, Tetuka Gatotkaca digambarkan dengan karakter bertubuh raksasa dan berwajah sangar. Dalam komik ini, penulis mencoba sesuatu yang commit to user 81 berbeda dengan menampilkan karakter Tetuka atau Gatotkaca dengan tubuh yang biasa, tidak berkumis, berpembawaan dingin dengan wajah tertutup rambut separuh. Walaupun begitu, Tetuka atau Gatotkaca dalam pewayangan Jawa tetap menjadi acuan penulis, namun dengan gaya yang berbeda. Karakter Tetuka dewasa dalam komik ini dibuat lebih muda, berdasarkan tujuan penulis yaitu meremajakan karakter Gatotkaca. Dalam pewayangan Jawa kostum Gatotkaca berupa jubah dengan lambang bintang didadanya dan bagian punggungnya menonjol menyerupai sebuah sayap. Dalam komik ini, penulis membuat karakter Gatotkaca dengan bertelanjang dada, memakai balutan kain disekitar perut dan kedua tangannya yang melambangkan kegagahan, celana dan sepatu hitam yang mendefinisikan kekuatan, serta asesoris bermotif dipinggang kiri dan kanan sebagai identitas kebudayaan lokal. Sementara lambang bintang yang ada pada jubahnya penulis ganti dengan bekas luka yang menyerupai bintang didadanya agar terlihat sangar. Sementara untuk sayapnya, penulis memunculkannya ketika Tetuka dewasa dalam keadaan marah, yaitu berupa aura yang memancar keluar dari punggungnya, agar kekuatan Gatotkaca itu sendiri nampak benar- benar dari tubuhnya bukan karena dari jubah pemberian dewa jika dalam cerita asli pewayangan Jawa. commit to user 82 Tampilan visual fisik: a Usia : 18 Th b Tinggi : 177 cm c Sifat : Dingin, bicara hanya seperlunya saja, agak sombong, dan sedikit meremehkan musuh. b Bima Ayah dari Tetuka dan juga salah satu dari Pandawa. Bima merupakan Pandawa terkuat dari yang lainnya karena kekuatan fisiknya luar biasa. Ia mempunyai senjata berupa pisau. Bima menyandang gelar sebagai Komandan pasukan divisi pertama Pandawa. Karakteristik Bima kurang lebih sama seperti dalam pewayangan Jawa, namun dalam komik ini penulis menambahkan bekas luka pada wajahnya yang melambangkan kegaharannya. Untuk senjatanya, Bima menggunakan sepasang pisau yang diapit diantara jari telunjuk dan tengah. Sedikit berbeda dengan senjata asli Bima yang merupakan kuku pancanaka, karena pertimbangan latar belakang komik yang disajikan. commit to user 83 Desain kostum Bima dibuat memakai jubah panjang bermotif dengan warna merah kelam yang mendefinisikan kekuatan dan keberanian, karena dalam pewayangan, Bima adalah orang yang kuat dan tak takut apapun. Tampilan visual fisik: 1 Usia : 28 Th 2 Tinggi : 195 cm 3 Sifat : Pemarah, Tempramen tinggi, selalu berkata-kata dengan nada dan bahasa yang keras. c Arjuna Arjuna adalah adik dari Bima, dan juga merupakan salah satu dari Pandawa. Arjuna merupakan Pandawa yang memiliki serangan tercepat dan akurasi serangan yang luar biasa. Dalam kemiliteran Pandawa, Arjuna menyandang gelar sebagai Komandan pasukan divisi dua Pandawa. Arjuna dikenal dengan karakternya yang kalem, pintar, dan berparas tampan. Dalam komik ini, penulis membuat Arjuna yang berbeda dari yang dikenalkan dalam pewayangan Jawa. Arjuna kali ini tidak benar-benar menonjolkan commit to user 84 ketampanannya. Paras yang dibuat biasa dengan rambut pendek sudah mencerminkan sifat kalemnya. Dalam pewayangan Jawa dan kisah asli Mahabharata, senjata Arjuna adalah sebuah panah. Namun dalam komik ini penulis menggantinya dengan sebuah senapan jarak jauh karena mempertimbangkan setting komik yang disajikan. Nama Arjuna memiliki arti “putih”, maka dari itu penulis membuat karakter Arjuna yang memakai jubah berwarna putih dengan beberapa motif kecil. Tampilan visual fisik: 1 Usia : 27 Th 2 Tinggi : 180 cm 3 Sifat : Pendiam, tenang namun pintar d Yudisthira Pandawa tertua sekaligus pemimpin tertinggi pasukan Pandawa. Sebenarnya ia adalah Pandawa terlemah dari yang lainnya. Walaupun begitu ia adalah pemimpin yang tegas dalam pembawaannya yang selalu tenang. commit to user 85 Karakter Yudisthira dalam pewayangan memiliki pembawaan yang tenang namun sebenarnya tegas, bertanggung jawab dan selalu menghormati orang lain. Yudisthira sebenarnya tidak suka dengan peperangan dan kekerasan dan lebih menyukai perdamaian. Perselisihan dengan Kurawa yang berujung perang dijalaninya karena memang tak ada pilihan lainnya. Dalam komik ini, karakter Yudisthira dibuat dengan wajah nampak sayu yang bukan berarti mengantuk namun lebih mendefinisikan ketenangannya dan agak tua, karena Yudisthira merupakan Pandawa tertua. Desain kostumnya jubah panjang tertutup bermotif dengan warna kalem, yaitu coklat muda sesuai dengan sifatnya yang tenang. Selain itu juga memakai selendang berwarna merah kelam yang dikalungkan dan mendefinisikan walaupun bersifat tenang tapi memiliki keberanian dalam melawan Kurawa. Tampilan visual fisik: 1 Usia : 29 Th 2 Tinggi : 175 cm 3 Sifat : Tenang namun sebenarnya tegas, bertanggung jawab dan selalu menghormati orang lain. commit to user 86 e Arimbi Istri Bima sekaligus ibunda dari Tetuka. Arimbi merupakan keturunan Ras Raksasha yang disebut-sebut sebagai penguasa hutan. Walaupun ia Ras Raksasha, namun perawakannya seperti manusia biasa, hanya saja perbedaannya ada pada matanya dan kulitnya. Dalam pewayangan, Arimbi sebenarnya bertubuh besar karena merupakan bangsa rakshasa. Ia mempunyai kemampuan untuk mengubah dirinya menjadi wanita normal berparas cantik. Namun dalam komik ini, penulis mengganti persepsi itu. Ciri- ciri Ras Rakshasa dalam komik ini yaitu memiliki kulit berwarna merah kelam dan bola matanya yang warnanya kebalikan dari warna mata manusia biasa. Desain karakter Arimbi dalam komik ini penulis buat dengan postur tubuh seperti manusia biasa. Namun memiliki ciri-ciri Ras Rakshasa seperti diatas. Rambut dibuat bergelombang terurai kebelakang dan berwarna hitam pekat, karena agar terlihat dewasa namun anggun. Kostum dibuat seperti kebaya dengan motif dibeberapa bagiannya. Tujuannya, walaupun komik ini memiliki latar belakang modern namun tetap menampilkan kebudayaan lokal. commit to user 87 Tampilan visual fisik: 1 Usia : 28 Th 2 Tinggi : 170 cm 3 Sifat : Sangat menyayangi putranya. f Narada Narada berasal dari Ras Jawata. Ras yang mempunyai kecerdasan dan kemampuan otak, yang melebihi manusia biasa serta teknologi yang luar biasa. Jawata konon tinggal diatas langit. Narada diutus oleh pemimpin tertinggi Jawata untuk menjemput Tetuka, karena akan dijadikan media percobaan eksperimen rahasia yang diciptakan oleh kaum Jawata. Dalam pewayangan, Narada merupakan seorang Dewata dan karakter Dewata dalam komik ini, penulis modifikasi menjadi lebih rasional menyesuaikan latar belakang cerita yang disajikan. Jawata memiliki arti kurang lebih sama dengan Dewata, yaitu dewa atau manusia tingkat tinggi. Namun dalam komik ini Jawata bukan berarti orang yang memiliki ilmu sakti yang luar biasa, melainkan orang- orang dengan tingkat kecerdasan yang melebihi manusia biasa, dengan kata lain seorang ilmuwan. commit to user 88 Jawata memiliki teknologi yang lebih maju daripada ras lainnya. Walaupun begitu, Jawata dalam komik ini merupakan ras yang terlemah diantara lainnya. Ciri-ciri yang ada pada ras ini adalah warna kulitnya yang Nampak lebih pucat dari ras lainnya. Selain itu warna matanya yang putih dan tanda semacam lingkaran berurat didahinya. Jawata memiliki umur yang lebih panjang dibanding ras lainnya. Narada dalam pewayangan memiliki karakter bertubuh pendek gempal dan berwajah buruk. Dalam komik ini, penulis membuat karakter kurang lebih sama dengan ciri-ciri aslinya, yaitu pendek gempal dan wajahnya buruk. Penggambaran wajahnya botak dan terdapat semacam bekas luka diseparuh wajahnya. Desain kostum Narada dibuat memakai jubah dengan warna dominan putih karena ras Jawata juga disebut sebagai ras suci. Tampilan visual fisik: 1 Usia : Sekitar 58 Th 2 Tinggi : 162 cm 3 Sifat : Selalu berbicara dengan nada bercanda, walaupun begitu ia juga bisa menjadi seseorang yang serius. commit to user 89 2 Karakter Antagonis a Sekipu Kapten kapal dari pasukan bandit Gilingwesi. Ia berasal dari Ras Raksasha. Beserta pasukannya. ia menyerang dan mengobrak abrik tempat tinggal Jawata. Hingga akhirnya ia berhadapan dengan Tetuka Gatotkaca dan terjadilah pertarungan sengit antara keduanya. Dalam pewayangan, Sekipu memiliki wajah yang menyeramkan, bertubuh besar dan kekar. Dalam komik ini pun penulis membuat karakter Sekipu yang kurang lebih sama dengan aslinya dengan tubuh tinggi kekar, berambut hitam panjang, memiliki taring, dan bekas luka diwajahnya serta tato yang menambah kengerian pada karakter Sekipu. Selain itu, penulis juga menambahkan asesoris berupa senjata gada pada karakter Sekipu. Kostum Sekipu lebih dominan pada kain selendang bermotif dipinggangnya dan balutan kain di kedua tangan dan kakinya, karena karakter Sekipu bertelanjang dada. Selendang dipinggangnya didesain robek-robek agar terlihat mengerikan, namun juga berkesan budaya lokal karena ada motifnya. Sedangkan balutan kain dikedua tangan dan kakinya adalah tanda kekuatan dan kegagahannya. commit to user 90 Tampilan visual fisik: 1 Usia : Sekitar 45 Th 2 Tinggi : 220 cm 3 Sifat : Selalu bersikap meremehkan, kejam, dan selalu merasa dirinya yang terkuat. b Pria Misterius Kurawa Seseorang misterius yang memakai jubah menutupi wajah merupakan anggota dari Kurawa. Ia memata-matai pertemuan Pandawa dan Jawata, bahkan menemukan tempat tinggal Jawata yang sangat rahasia. Identitas siapa dia sebenarnya masih belum diketahui dalam komik ini. Karakter misterius ini didesain memakai jubah panjang bermotif dengan tudung menutupi wajahnya. Jubahnya berwarna abu-abu kelam yang mendefinisikan kemisteriusannya. Tampilan visual fisik: 1 Usia : Sekitar 30 Th 2 Tinggi : 182 cm 3 Sifat : Tenang dan cukup pintar dalam menganalisa commit to user 91 2. Konsep Perancangan Media Promosi Buku Komik Sebuah komik yang berhasil haruslah melalui proses kreatif yang baik dimana tema, gambar, penyajian dan pesan moral yang ada pada komik dapat disampaikan secara langsung kepada para pembaca. Maka dari itu untuk memuaskan selera pembaca komik Gatotkaca Putra Pandawa yang ditargetkan pada usia remaja-dewasa, penulis membuat media penunjang komik ataupun desain sekunder dari komik Gatotkaca Putra Pandawa. Adapun media tersebut meliputi : a. Poster Media ini memuat unsur visual dan verbal yang berfungsi sebagai pelengkap utama sebuah komik dengan tetap mengacu pada obyektifitas pesan yang disampaikan. Ditempel dipapan pengumuman disetiap toko buku. Penekanan unsur visual yang lebih besar dibanding unsur verbal adalah sebagai point of view dalam sebuah poster komik. Poster dibuat dengan format portrait dengan visualisasi karakter utama komik beserta logo. Headline berupa judul komik. Body copy berupa sinopsis singkat tentang isi komik. Kelebihan poster, antara lain : 1 Memiliki fleksibilitas tinggi dalam penempatannya. 2 Penekanan pada unsur visual sebagai point of view dapat menyampaikan pesan secara langsung. 3 Visualisasi yang menarik mampu menarik perhatian khalayak ramai. commit to user 92 b. Book Mark Media ini juga merupakan media promosi yang relatif murah karena diberikan secara cuma-cuma. Book Mark dibuat dengan format portrait, dengan visualisasi karakter komik beserta logo judul agar tampak menarik. Kelebihan media Book Mark : 1 Murah, efektif dan tidak memakan tempat yang besar. 2 Digunakan sebagai pembatas halaman komik, buku, novel atau majalah. c. Papercraft Media ini mungkin media promosi yang unik saat ini. Cukup murah karena diberikan secara cuma-cuma dan dapat digunakan sebagai pajangan. Papercraft dibuat dalam bentuk cubeecraft atau desain kubus dengan visualisasi yang menyerupai karakter komik. Kelebihan media papercraft : 1 Murah, bisa dijadikan pajangan dan tidak memakan tempat yang besar. 2 Desain dan visualisasi yang menarik dapat menarik perhatian konsumen pelajar maupun mahasiswa, laki-laki dan perempuan. d. X-Banner Media ini merupakan sarana komunikasi yang biasa dipajang di pintu-pintu masuk atau depan rak penjualan komik. Karena letaknya yang strategis, sehingga membuat media ini mampu menjadi sarana yang promotif. Kelebihan media ini antara lain : commit to user 93 1 Langsung mudah terlihat, karena diletakkan dipintu masuk toko buku dan ditempat launching 2 Memuat berbagai informasi singkat dari komik. e. Sticker Media ini merupakan sarana komunikasi yang relatif murah dan efektif. Karena diberikan secara cuma-cuma dan ditambah dengan visualisasi yang menarik, maka konsumen tidak akan keberatan untuk menempelkan sticker tersebut pada tempat yang diinginkannya. Kelebihan media ini antara lain : 1 Meningkatkan kedekatan komik kepada para pembacanya. 2 Murah dan efektif sebagai media promosi komik, karena dapat ditempelkan dimana saja

C. Teknik Pelaksanaan