Sarana Keselamatan Kerja PEMBAHASAN

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan Standart Nasional SNI No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 PUIL 2000 di Tempat Kerja. Instalasi listrik dan instalasi penangkal petir di PT. Bayer Indonesia-Bayer CropScience, telah tersertifikasi oleh Depnaker dan pemeriksaan dilakukan satu tahun sekali. Dalam hal ini PT Bayer Indonesia-Bayer CropSceince, telah sesuai dengan Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pasal 3 ayat 1 sub q yang berisi “Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk: “mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya”.

G. Sarana Keselamatan Kerja

1. Sarana penagulangan dan Pencegahan Kebakaran Sarana penanggulangan kebakaran di PT. Bayer CropScience meliputi APAR, Hydr ant dan sistem tanda kebakaran. Pemasangan APAR telah sesuai dengan Permenakertrans No. Per-04MEN1980 tentang syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan APAR BAB II Pasal 4 yang menyatakan bahwa ”Tinggi pemberian tanda pemasangan APAR adalah 125 cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam api ringan bersangkutan, sedangkan penempatan APAR yang satu dengan yang lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh melebihi 15 cm kecuali ditetapkan lain oleh pagawai pengawas atau ahli keselamatan kerja”. Pengadaan unit penanggulangan kebakaran telah sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-186MEN1999 tentang unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja, pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penagulangan kebakaran di tempat kerja. Termasuk adanya kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran ini adalah pembentukan unit penangulangan kebakaran di tempat kerja dan mengadakan pelatihan dan penangulangan kebakaran secara berkala. 2. Alat Pelindung Diri Dalam usaha menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Bayer CropScience adalah salah satunya dengan penerapan alat pelindung diri. Dalam hal ini perusahaan telah memberikan alat pelindung diri secara cuma-cuma dan hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1970 pasal 14 sub c yang menyatakan bahwa pengurus diwajibkan menyediakan secara cuma-cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenega kerja yang berada dibawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai, pengawas atau ahli keselamatan kerja. Akan tetapi terkadang tenaga kerja tidak menggunakan alat pelindung diri yang telah diberikan pengurus dan dalam hal ini tidak sesuai dengan peraturan Permenakertrans No. Per-01MEN1981 tentang Kewajiban Melaporkan Penyakit Akibat Kerja yaitu pasal 5 ayat 2 bahwa tenaga kerja harus memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan untuk mencegah penyakit akibat kerja.

H. Organisasi K3