Beban Kalor dari Dalam Ruangan Indoor Load

56 dengan : U = Koefisien perpindahan kalor total Wm 2 C. A = Luas permukaan dinding atau atap m 2 . t o = Suhu udara di luar ruangan C. t R = Suhu udara di dalam ruangan C. Tabel 4. 1 Koefisien Perpindahan Kalor Bahan Bangunan Fisika Bangunan 2 Jenis bidang U Wm 2 . C Dinding Batubata, diplester kedua sisinya 3,24 Dinding beton padat biasa, 3,58 Batu bata tidak diplester 3,64 Kaca tunggal 5,9 Atap 1,70 Lantai 1,13

4.1.2. Beban Kalor dari Dalam Ruangan Indoor Load

Terjadinya peningkatan panas sensibel dan laten pada suatu ruangan dapat disebabkan oleh faktor internal dari ruangan tersebut. Faktor internal tersebut meliputi : 57 a Beban Kalor dari Penghuni Ruangan Kalor yang dikeluarkan akibat dari metabolisme tubuh manusia dipengaruhi oleh aktifitas manusia dan temperatur ruang tersebut. Besarnya beban kalor ini dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini Stoecker WF dan Jerold W Jones, 1982 : 69 QS 3 =Perolehan perorang.Jumlah orang.CLF …………… 13 dengan : Perolehan kalor dari penghuni W. CLF = Faktor-faktor beban perolehan kalor sensibel dari orang. Untuk penghuni beban laten, CLF dapat dianggap sama dengan 1,0. Tabel 4. 2 Perolehan Kalor Dari Penghuni Kegiatan Perolehan kalor, W Perolehan kalor sensible, Tidur Duduk,tenang Berdiri Berjalan Pekerjaan kantor Mengajar 70 100 150 305 150 175 75 60 50 35 55 50 58 b Beban Kalor dari Lampu Jumlah perolehan kalor dari dalam ruangan yang disebabkan oleh peneranganlampu tergantung pada daya dari lampu dan jeniscara pemasangannya. Persamaan untuk menghitung beban kalor dari lampu adalah Stoecker WF dan Jerold W Jones, 1982, hal 67 : QS 4 = Dayalampu,Watt.Fu.Fb.CLF ……………………..… 14 dengan : Fu = Faktor penggunaanfraksi lampu yang terpasang. Fb = Faktor balast untuk lampu-lampu Fluerescent = 1,2 CLF = Faktor beban pendinginan. c Beban Kalor dari Udara Ventilasi dan Infiltrasi Besarnya laju aliran udara infiltrasi ditentukan berdasarkan udara luar yang masuk melalui celah-celah jendela serta melalui pintu yang terbuka. Sedangkan besarnya aliran udara ventilasi ditentukan berdasarkan jumlah orang atau luas lantai dari ruang yang akan dikondisikan. Beban ventilasi dan infiltrasi terbagi dalam beban kalor sensibel dan beban kalor laten. Besarnya masing-masing beban dapat dihitung dengan menggunakan persamaan dibawah ini CP Arora, Second Edition, Refrigeration and Air Conditioning, New York : Mc Graw Hill Book Company, hal 540 : 59 OASH =0,0204.CMM.t –t R ……………………………..….. 16 OALH = 50.CMM.w -w R ………………………..………….. 17 dengan : CMM = Jumlah udara infiltrasi, m 3 menit. t = Suhu udara luar ruangan, C. t R = Suhu udara dalam ruangan, C. w o = Kelembaban udara luar. w R = Kelembaban udara ruang.

4.1.3. Beban Kalor Ruangan