BAB III METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut
A. Studi Pustaka
Studi pustaka adalah menelaah sumber pustaka yang relevan terhadap metode statistika analisis komparatif nilai parameter seismotektonik dari hubungan
magnitudo kumulatif dan non kumulatif untuk daerah Jawa Timur menggunakan metode kuadrat terkecil dan metode maksimum likelihood dari data BMG dan USGS,
yang akan digunakan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Studi pustaka diambil dengan mengumpulkan sumber pustaka yang dapat
berupa buku teks, makalah dan sebagainya. Setelah sumber pustaka terkumpul dilanjtkan dengan penelaah dari sumber pustaka tersebut. Sumber pustaka pustaka ini
dijadikan landasan untuk menganalisis permasalahan.
B. Analisis Data
Analisis data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian karena dengan analisis, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam
memecahkan masalah penelitian. Analisis adalah mengelompokkan, membuat suatu urutan, memanipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Secara
garis besar tahap penelitian dari awal sampai akhir tentang analisa tingkat fracture patahan struktur bawah permukaan bumi di Wilayah Jawa Timur dengan
menggunakan data sekunder gempa bumi ini adalah sebagai berikut sebagaimana pada gambar 3.
Analisa data yang dipakai meliputi analisa grafik, analisa hasil, serta analisa penyebaran gempa bumi berdasarkan data-data yang dimiliki dengan cara
menganalisa data dari USGS dan BMG dengan cara memilih parameter gempa yang besar magnitudonya sama yang terjadi pada daerah geologi tertentu. Data yang dipilih
adalah data gempa dengan magnitude ≥ 4,0 SR. Besar magnitude yang sama akan
dikumpulkan ke dalam kelompok yang sama kemudian dihitung frekuensinya. Setelah itu dikelompokkan menjadi frekuensi kumulatif dan frekuensi non kumulatif.
Hal ini diperlukan untuk keperluan selanjutnya.
Gambar 3. Tahap Penelitian
Baca data BMG dan USGS dimaksudkan untuk membaca data hasil rekaman dari United Stated Geology Survey USGS dan Badan Meteorologi dan Geofisika.
Data yang terbaca sudah berupa posisi gempa, waktu terjadinya gempa, kedalaman hiposenter, besarnya magnitude gempa, serta jenis gempa yang dapat direkam. Data
yang diambil adalah data gempa dengan besar magnitudo ≥ 4,0 SR.
Tahapan selanjutnya pengolahan data yakni memasukkan konstanta-konstanta gempa yang diperlukan dalam pengolahan data. Masukan-masukan yang diperlukan
meliputi magnitude dan ferkuensi, baik frekuensi kumulatif maupun frekuensi non kumulatif. Dari magnitude dan frekuensi gempa ini akan diperoleh hasil berupa harga
r dan b yang digunakan untuk mengetahui korelasi magnitude dan besarnya frekuensi gempa dengan tingkat patahan yang terjadi pada daerah yang dianalisa tersebut. Dari
harga b yang terlah diketahui tersebut akan dibuat suatu grafik hubungan antara
magnitudo dan frekuensi berdasarkan persamaan 2.1.
Interpretasi hasil yang dimaksudkan adalah data yang telah dianalisa dan diolah tersebut kemudian dibuat suatu perkiraan atau interpretasi mengenai apa yang
berada di bawah permukaan bumi tempat terjadi gempa berdasarkan hasil pengolahan data dan kemudian dihubungkan dengan fakta kejadian gempa pada daerah tersebut
dengan menggunakan b value serta korelasi r. Dengan mengetahui nilai b dan nilai r maka akan dapat ditentukan tingkat patahan yang terjadi di daerah terjadinya gempa
di wilayah Jawa Timur. Sesuai dengan teori Gutenberg-Richter 1954, bahwa nilai b berkaitan
langsung dengan karakteristik tektonik dari setiap daerah dan oleh sebab itu dimungkinkan juga menunjukkan seismotektonik pada daerah tersebut.
C. Penarikan Simpulan