Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi Arikunto, 2006:213 adalah
PB PA
JB BB
JA BA
D −
= −
= Keterangan:
D = indeks diskriminasi
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JA = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar
BB = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar
PA = proporsi jawaban benar dari kelompok atas
PB = proporsi jawaban benar dari kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda sebagai berikut : D : 0,00 – 0,20 adalah jelek
D : 0,21 – 0,40 adalah cukup D : 0,41 – 0,70 adalah baik
D : 0,71 – 1,00 adalah baik sekali D : negatif,
semuanya tidak baik, sebaiknya dibuang saja
3.7 Metode Analisis Data
Sebelum dianalisis, data diuji normalitas terlebih dahulu, kemudian untuk menganalisa data tersbut digunakan uji signifikan.
3.7.1 Uji Normalitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang digunakan merupakan data yang berdistribusi normal atau tidak untuk kemudian
ditentukan statistik yang digunakan dalam pengujian hipotesis homogenitas dan kesamaan rata-rata. Jika data berdistribusi normal maka digunakan
statistik parametrik, dalam hal lain digunakan statistik non-parametrik. Hipotesis statistik untuk pengujian normalitas adalah:
H : data berdistribusi normal
H
1
: data tidak berdistribusi normal Dalam menganalisis normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS 15 . Kolom yang dilihat pada printout ialah kolom Asymp. Sig. 2-tailed. Jika nilai pada kolom Asymp.
Sig. 2-tailed asymptotic significance 0,05 maka H
o
diterima Santoso, 2003:433 .
Langkahnya adalah sebagai berikut : 1.
Buka program SPPS, klik data view pada pojok kiri bawah tampilan SPSS.
2. Masukkan data nilai Ujicoba kolom pertama, Pretes pada kolom kedua,
dan Postes pada kolom ketiga. 3.
Klik variable view. Pada kolom nilai di baris pertama diisi Ujicoba, baris kedua diisi Pretes, baris ketiga Postes.
4. Pilih toolbar analyze – nonparametric tests – 1 sample K-S.
5. Klik variable, lalu sambil menekan tombol Shift klik variabel Ujicoba.
Dengan demikian semua variabel akan ter-blok. Klik tanda panah maka semua variabel akan masuk di test variable list.
6. Klik pilihan normal pada test distribution maka akan muncul tanda √.
7. Pada bagian kanan bawah klik option, kemudian pilih descriptive pada
pilihan statistics sehingga akan muncul tanda √ kemudian klik continue. 8.
Klik ok. Jika nilai sig. 2-tailed untuk setiap kelompok 5 = 0,05 maka H
diterima. Artinya data awal setiap kelompok berdistribusi normal.
3.7.2 Uji Signifikan
Data yang digunakan adalah data pretest dan postest, data ini diuji normalitasnya. Data yang terdistribusi normal, uji yang digunakan adalah uji t
dengan uji hipotesis satu pihak. Persamaan untuk uji t adalah:
1
2
− =
∑
N N
Xd Md
t Sudjana, 2001:275
keterangan:
Md
: Mean dari perbedaan pretest dan postest
Xd
: Deviasi masing-masing subjek
∑
2
Xd
: Jumlah kuadrat deviasi N
: Subyek pada sampel
3.7.3 Uji Korelasi Sederhana
Analisis korelasi sederhana Bivariate Correlation digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan antara dua variabel dan untuk mengetahui arah
hubungan yang terjadi. Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel.
Analisis korelasi sederhana yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Pearson atau sering juga disebut Product Moment Pearson
dengan bantuan program SPSS 15. Nilai korelasi r berkisar antara 1 sampai dengan -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antar dua
variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah X
naik maka Y naik dan negatif menunjukkan hubungan terbalik X naik maka Y turun.
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagi berikut :
0,00 – 0,199 = sangat rendah
0,20 – 0,399 = rendah
0,40 – 0,599 = sedang
0,60 – 0,799 = kuat
0,80 – 1,000 = sangat kuat
Santoso, 2003:53
Langkahnya adalah sebagai berikut : 1.
Buka program SPPS, klik data view pada pojok kiri bawah tampilan SPSS.
2. Pada kolom Name ketik Frekuensi_Penggunaan_Media pada baris kedua
ketikkan Prestasi_Belajar 3.
Pada kolom Decimals ganti menjadi angka 0 untuk variabel Frekuensi_Penggunaan_Media, dan angka 2 untuk kolom Prestasi_Belajar
4. Buka data view pada SPSS data editor, maka didapat kolom variabel
Frekuensi_Penggunaan_Media dan Prestasi_Belajar 5.
Ketikkan data sesuai dengan variabelnya 6.
Klik Anayze – Correlate – Bivariate 7.
Klik variabel Frekuensi_Penggunaan_Media dan Prestasi_Belajar ke kotak Variables
8. Klik Ok
3.7.4 Angket
Untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a Angket yang telah diisi oleh responden, diperiksa kelengkapan
jawabannya b
Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberi skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
c Membuat tabulasi data
d Menurut Ali 1993:186 persentase dari tiap-tiap sub variabel dapat
dihitung dengan rumus :
100 ×
= N
n
Keterangan : = persentase tiap sub variabel
n = jumlah skor yang diperoleh tiap sub variabel N = Jumlah seluruh skor
e Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke
dalam kalimat yang bersifat kualitatif sebagaimana tercantum dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1. Range Persentase dan Kriteria Kualitatif model
m-learning berbasis J2ME
No Interval
Kriteria 1
75 skor
≤
100 Baik
2 50 skor
≤
75 Cukup Baik
3 25 skor
≤
50 Kurang Baik
4 0 skor
≤
25 Tidak Baik
Arikunto, 1998:210
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN