LKP : Sistem Informasi Penggajian (Studi Kasus Pada PT. Wijaya Sakti).

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN

(STUDI KASUS PADA PT. WIJAYA SAKTI)

Oleh:

Muryono Wiwik D. 06.41010.0286 Achmad Firdaus H. P. 06.41010.0289

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2010

STIKOM


(2)

ABSTRAK

Kecepatan dan ketepatan pencatatan transaksi menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan jasa. Selain itu kebutuhan akan kontrol manajemen terhadap proses transaksi yang terjadi mendorong pihak manajemen untuk memperoleh informasi yang tepat dan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditentukan. Sistem penggajian ini menjadi satu hal yang penting untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan PT. Wijaya Sakti akan kecepatan dan ketepatan pada proses perhitungan gaji pegawai. Pada kerja praktek ini, penulis ingin membuat suatu aplikasi perhitungan gaji pegawai yang menggunakan alat bantu komputer.

Langkah yang pertama kali kita dilakukan adalah mengumpulkan data serta menganalisis sistem yang ada, setelah itu barulah mendesain sistem yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Wijaya Sakti. Tahap selanjutnya mengimplementasikan sistem yang telah didesain untuk dijalankan pada perusahaan tersebut.

Aplikasi yang dibuat berjudul “Aplikasi Perhitungan Gaji Pegawai pada PT Wijaya Sakti”. Aplikasi ini dibuat untuk mempermudah dalam pemrosesan perhitungan gaji pegawai pada PT Wijaya Sakti. Dalam kerja praktek ini penulis membangun aplikasi desktop yang dapat membantu perusahaan untuk memproses dalam hal perhitungan gaji lebih cepat daripada perhitungan gaji secara manual.

Dalam pembuatan aplikasi tersebut dibutuhkan Flowchart, Desain Input, dan Desain Ouput untuk memudahkan pemakai yang menggunakan aplikasi ini. Serta dapat memberikan kinerja yang lebih baik.

Kata kunci : desktop, penggajian

STIKOM


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM PT. WIJAYA SAKTI ... 5

2.1 Sejarah PT. Kal Star Nusantara ... 5

2.2 Struktur Organisasi ... 11

BAB III LANDASAN TEORI ... 12

3.1 Jasa ... 13

3.2 Analisis dan Perancangan Sistem ... 14

3.3.1 Data Flow Diagram (DFD) ... 15

3.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 16

STIKOM


(4)

Halaman

3.3 Database ... 18

3.4 Sistem Basis Data ... 19

3.5 Database Management System ... 20

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 22

4.1 Menganalisis Sistem ... 23

4.2 Mendesain Sistem ... 24

4.3 Implementasi Sistem ... 44

4.4 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem ... 45

BAB V PENUTUP ... 51

5.1 Kesimpulan ... 51

5.2 Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN ... 53

STIKOM


(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Berkembangnya teknologi informasi belakangan ini banyak mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan dalam berbagai bidang. Perkembangan teknologi ini semakin terasa bila suatu perusahaan sudah mulai merasakan adanya suatu kebutuhan akan kecepatan dan ketepatan khususnya di bidang informasi, pencatatan transaksi dan pelaporan. Sebuah sistem informasi yang baik akan banyak membantu memberikan informasi yang dibutuhkan khususnya untuk informasi pencatatan transaksi dan pelaporan yang terkait dengan keputusan manajemen. Kecepatan dan ketepatan dalam pencatatan transaksi maupun dalam penyampaian informasi pelaporan pada pihak manajemen tentu saja sangat diperlukan, karena sistem informasi ini dapat semakin mempermudah dan mempercepat kinerja manajemen dalam membuat keputusan yang diperlukan bagi perusahaan.

Mengingat PT. Wijaya Sakti memiliki banyak pegawai, PT. Wijaya Sakti sering memiliki banyak transaksi dengan jumlah yang beragam. Sistem penggajian manual yang masih dijalani sampai sekarang membuat penyampaian laporan perihal gaji pegawai menjadi lambat. Hal ini menyebabkan keputusan yang akan diambil oleh pihak manajemen menjadi terlalu lama diputuskan dan kemajuan yang diharapkan untuk perusahaan belum dapat terlaksana.

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dibuat suatu sistem yang dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat tentang penggajian para pegawai agar pencatatan transaksi dan pelaporan manajemen dapat berjalan dengan efektif. Hal ini bertujuan agar pihak manajemen cepat menghasilkan keputusan.

STIKOM


(6)

1.2 Perumusan Masalah

Keterlambatan sering terjadi dalam memproses gaji/upah karyawan akibat penumpukan pemrosesan pembayaran gaji/upah yang masih dilakukan secara tradisional/manual, karena data harus dicatat atau diproses berulang kali dalam upaya menyusun laporan gaji/upah karyawan. Akibat dari banyaknya kompetitor dalam era globalisasi ini mengharuskan perusahaan – perusahaan untuk mengatasi masalah penggajian kepada karyawannya agar mencegah berkurangnya produktivitas perusahaan dengan menggunakan sistem informasi penggajian yang terkomputerisasi.

1.3 Batasan Masalah

Dari latar belakang yang ada, aplikasi sistem penggajian pengawai ini memiliki batasan masalah pada sistem perhitungan gaji.

1.4 Tujuan

Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah menganalisa sistem informasi penggajian pada PT. Wijaya Sakti dan merancang serta menerapkan sistem informasi penggajian secara terkomputerisasi sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang didasari pada analisis sistem informasi penggajian.

STIKOM


(7)

1.5 Kontribusi

Sistem penggajian ini mempermudah pihak manajemen, dalam menghitung gaji para pegawai serta mendapatkan informasi yang diperlukan. Kemudahan yang diperoleh antara lain:

1. Mempermudah untuk perhitungan gaji para pegawai. 2. Mempercepat pencarian data para pegawai.

3. Mempercepat perhitungan gaji para pegawai.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea di bawah ini.

Bab pertama menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah merancang dan membangun aplikasi program, kontribusi yang dapat diberikan dari pembuatan aplikasi, kemudian dilanjutkan dengan membuat sistematika penulisan laporan kerja praktek.

Bab kedua gambaran umum PT. Wijaya Sakti menjelaskan tentang sejarah dan struktur organisasi PT. Wijaya Sakti. Gambaran umum ini digunakan untuk menjelaskan kepada pembaca tentang sejarah dan struktur organisasi PT. Wijaya Sakti.

Bab ketiga landasan teori menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dalam penyelesaian laporan, yaitu penjelasan tentang penggajian, analisis dan

STIKOM


(8)

perancangan sistem, Database, sistem basis data, dan Database Management System

(DBMS). Teori-teori tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah di dalam sistem informasi penggajian PT. Wijaya Sakti.

Bab keempat deskripsi pekerjaan menjelaskan tentang jenis model yang diambil atau digunakan dan menjelaskan mengenai identifikasi masalah dan bagaimana sistem tersebut dibuat, dilanjutkan dengan merancang sistem yang meliputi System Flow,ContextDiagram,DataFlowDiagram (DFD),

EntityRelationshipDiagram (ERD), DBMS, dan rancangan desain Input Output. Bab ini digunakan untuk menjelaskan pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek.

Bab kelima berisi kesimpulan dari sistem yang dibuat dan saran bagi pengembangan program aplikasi ini. Bab ini digunakan untuk menyimpulkan hasil kerja praktek kepada pembaca dan saran untuk pengembangan aplikasi selanjutnya.

STIKOM


(9)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. WIJAYA SAKTI

2.1 Sejarah PT. Wijaya Sakti

PT. Wijaya Sakti adalah perusahaan jasa yang bergerak di bidang perbaikan kapal laut dan penyedia suku cadang kapal laut. Dengan ditangani tenaga profesional dan manajemen yang baik, perusahaan ini memiliki kapasitas yang bisa diandalkan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa perbaikan kapal laut. Jenis kapal laut yang biasa di tangani oleh perusahaan ini adalah jenis Kapal laut jenis perang dan kapal laut jenis niaga. Kantor PT. Wijaya Sakti beralamatkan pada Jl. Pagesangan No.41 Surabaya. Didirikan pada tanggal 17 Maret pada tahun 2006 oleh bapak Andry Djaya selaku Direktur utama pada PT. Wijaya Sakti.

Perusahaan ini khusus melayani jasa perawatan, perbaikan dan penggantian suku cadang kapal laut. Jasa perawatan yang dimaksud disini adalah :

1. Sandblasting

Suatu proses pembersihan permukaan bagian luar kapal dengan cara menembakan partikel (pasir) kesuatu permukaan material sehingga menimbulkan gesekan atau tumbukan. Permukaan material tersebut akan menjadi bersih dan kasar. Tingkat kekasarannya dapat disesuaikan dengan ukuran pasirnya serta tekanannya. Pembersihan dengan cara Sandblasting dipilih karena proses ini yang paling cepat dan efisien untuk membersihkan permukaan material yang terkontaminasi oleh berbagai kotoran terutama karat. Efek dari sandblasting ini membuat permukannya menjadi kasar dan

STIKOM


(10)

permukaan yang kasar ini membuat cat dapat melekat dengan kuat. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2.

Gambar 2.1 Penggunaan teknik Sandblasting.

Gambar 2.2 Contoh hasil penggunaan Sandblasting. Keuntungan dari Sandblasting :

1. Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.

2. Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar

3. Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat lebih melekat.

STIKOM


(11)

2. Tank Cleaning

Suatu proses pengangkatan dan pembersihan tangki kapal dari lumpur dan berbagai kotoran yang menempel dan mengendap di dasar dan juga di dinding tangki kapal.

Proses tank cleaning terdiri dari beberapa tahap, secara umum sebagai berikut:

1. Gas Freeing

Gas Freeing Adalah proses menghilangkan gas-gas yang berbahaya, seperti H2S, di dalam tangki sebelum dimulai proses selanjutnya. Proses ini termasuk dalam tahap persiapan. Sebelum dilaksanakannya pekerjaan tank cleaning secara keseluruhan perlu dilakukan gas freeing dengan maksud agar pada saat pengecekan pertama ( first man entry) diharapkan sudah bebas dari gas-gas yang berbahaya, meski demikian personel yang ditugaskan wajib memakai perlengkapan lengkap, seperti chemical resistance cover all, breathing apparatus, juga safety shoes dan helm.

2. Tank Washing

Tank Washing merupakan proses Sebelum dilakukannya de-mucking, kotoran yang menempel di dinding tangki dicuci dengan air bertekanan tinggi, dengan mesin tank washing ( butterworth) yang didesain bisa berputar 360 secara vertikal dan horisontal, supaya kotoran tersebut terjatuh dan mengendap didasar tangki

STIKOM


(12)

bersama endapan lumpur lainnya. Selain itu bertujuan untuk melunakkan lumpur yang sudah mengerak di dinding tangki, sehingga akan mempermudah proses scrapping dinding tangki, dan mempersingkat waktu pekerjaan.

3. De-Slopping

Air sisa tank washing, atau air ex-ballasting perlu di buang terlebih dahulu agar proses de-mucking bisa dilakukan. Dengan pertimbangan bahwa air sisa tank washing dan juga bekas ballasting adalah termasuk bahan berbahaya dan beracun ( B3) maka proses pembuangannya pun dilakukan dengan standar dan prosedur pembuangan limbah B3.

4. De-Mucking

Adalah proses pembersihan dan pengangkatan lumpur minyak ( oily sludge) dari dasar tangki ke main deck kapal.Untuk hasil yang maksimum dari proses tank cleaning, proses de-mucking sebaiknya dilakukan secara satu kesatuan dengan scrapping.

5. Sludge Packaging

Pengepakan adalah proses yang menjadi kesatuan dengan de-mucking, lumpur minyak yang telah diangkat ke permukaan kapal ( main deck) akan di kemas dengan sludge bag, adalah kantong yang terdiri dari dua lapis. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran ( spill) dari kantong tersebut. Kemudian beberapa

STIKOM


(13)

sludge bag akan dimasukkan ke dalam jumbo bag, atau kantong yang lebih besar, agar mempermudah proses pemindahan dari kapal tanker tersebut ke kapal cargo limbah.

Gambar 2.3Contoh proses Tank Cleaning. 3. Pengecatan

Proses pengecatan permukaan kapal umumnya meliputi tahap persiapan, blasting (penghalusan/pembersihan permukaan), pelapisan pelindung korosi, pengecatan, dan pengeringan. Tahap persiapan berupa pemanasan dengan oven untuk mempersiapkan permukaan yang akan melalui tahap selanjutnya. Setelah itu, proses diteruskan ke tahap blasting yang biasanya melibatkan bahan atau putaran yang bersifat abrasif yang akan menghilangkan kerak, karat, dan pengotor lain yang menempel. Setelah permukaan dibersihkan dari debu, tahap selanjutnya adalah pengecatan dan pengeringan dengan pemanasan oven.Pengecatan kapal pada umumnya terdiri atas 3-5 lapisan cat yang diantaranya adalah pelapis pelindung suhu ekstrim dan karat. Untuk

STIKOM


(14)

menghindari gangguan, biasanya pengecatan dilakukan di ruangan luas berventilasi baik atau di ruangan terbuka oleh 4 hingga 8 orang tenaga pengecat.

4. Pengelasan

Pengelasan adalah salah satu cara untuk menyambung pelat menjadi satu dengan cara fusi. Pada pembangunan kapal peran pengelasan sangatlah penting, sebab seluruh kerangka badan kapal dihubungkan dengan konstruksi.Upaya pengelasan ini bertujuan untuk perbaikan dari bagian kapal yang sudah kropos atau sudah tidak layak lagi.

Gambar 2.4Logo PT Wijaya Sakti Sumber: Kantor PT. PT Wijaya Sakti

STIKOM


(15)

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. Wijaya Sakti Surabaya dapat terlihat jelas pada gambar 2.4. Untuk deskripsi pekerjaan masing-masing bagian akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Gambar 2.5Struktur Organisasi PT. Wijaya Sakti

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut:

a. Direktur

Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan, menentukan kebijaksanaan perusahaan, bertanggung jawab atas kelancaran aktifitas perusahaan, menetapkan rencana kerja dan pedoman pelaksanaannya, mewakili perusahaan di dalam dan di luar tentang pelaksanaan tugas dan kewajibannya.

DIREKTUR

MANAGER PENGADAAN ALAT

STAFF

MANAGER MAINTENANCE PERKAPALAN

STIKOM


(16)

b. Manager Pengadaan Alat

Membantu tugas direktur dalam menjalankan tugasnya dibidang operasional perusahaan,khususnya di bidang pengadaan alat dan suku cadang dari kapal. Manager pengadaan alat juga bertanggung jawab atas stok suku cadang yang tersedia.

c. Manager Maintenance Perkapalan

Membantu tugas direktur dalam menjalankan tugasnya dibidang operasional perusahaan, khususnya dalam hal monitoring atau pengawasan para staffnya. Manager Maintenance Perkalapalan bertugas untuk memberikan instruksi kepada para staff tentang job description atau tugas yang harus dikerjakan oleh para staff.

d. Staff

Melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi dari Manager Maintenance Perkapalan. Staff juga bertanggung jawab atas proses pengerjaan kapal saat di dikerjakan oleh para teknisi.

STIKOM


(17)

BAB III LANDASAN TEORI

3.1Jasa

Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Jasa memiliki empat karakteristik utama: a. Tidak berwujud

Jasa tidak berwujud, tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Oleh karena itu pihak pembeli harus mempunyai keyakinan penuh kepada penjual jasa. Di pihak lain, penjual berusaha agar dapat meningkatkan kewujudan jasa dengan cara lebih memperlihatkan manfaat jasa tersebut.

b. Tidak terpisah

Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan kenyataannya tersebut maka seringkali konsumen harus berada pada saat jasa tersebut diproses, dengan kata lain konsumen ikut terlibat dalam proses produksi jasa. Di sini konsumen dapat berinteraksi satu sama lain. Peranan karyawan sangat penting dalam proses penjualan jasa dan salah satu faktor penting yang membedakan perusahaan yang satu dengan yang lain adalah terletak pada kualitas karyawan yang melayani penjualan jasa tersebut.

STIKOM


(18)

c. Bervariasi

Ternyata jasa memiliki sifat keanekaragaman atau bervariasi, yaitu tergantung siapa yang menyediakannya, kapan waktu pelayanannya dan dimana tempat diberikannya layanan jasa tersebut. Jasa sulit distandarisasikan sebab, setiap konsumen memilki keinginan layanan jasa yang berbeda-beda meski untuk jenis jasa yang sama dan tidak ada konsumen yang menginginkan layanan jasa yang persis sama. Oleh karena itu bisnis jasa profesional pada umumnya padat karya dan menuntut konsistensi layanan dari karyawan.

d. Tidak tahan lama

Maksud tidak tahan lama disini yaitu, jasa tidak dapat disimpan untuk persediaan seperti halnya produk fisik. Jasa akan mempunyai nilai disaat pembelian jasa membutuhkan pelayanan. Oleh karena itu seringkali permintaan akan jasa berfluktuasi. Misalnya saja permintaan akan jasa angkutan umum, pada jam-jam berangkat dan pulang kantor akan meningkat, sedangkan di luar jam tersebut permintaanya akan menurun.

3.2Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall dan Kendall (2003:7), Analisis sistem dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.Analisa dan Perancangan

STIKOM


(19)

Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

3.3.1 Data Flow Diagram (DFD)

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi didalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall dan Kendall, 2003:241).

Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain: 1. External Entity

External Entity merupakan sesuatu yang berada di luar sistem yang dapat berupa organisasi, orang, bagian lain ataupun sistem lain yang berada di lingkungan luar yang memberikan pengaruh berupa input atau menerima output dari sistem.

2. Process

Dalam simbol tersebut akan dituliskan process yang dikerjakan oleh sistem yaitu transformasi aliran data yang keluar. Satu process memiliki satu atau lebih input data yang menghasilkan satu atau lebih output data.

STIKOM


(20)

3. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda anak panah dan garisnya diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang dimaksud adalah aliran data yang masuk maupun yang keluar dari sistem.

4. Data Store

Dalam Data Store ini dilakukan proses penyimpanan data, proses tersebut dapat memasukkan data ke dalam file atau mengambil data dari file. Simpanan file ini berupa disk, hardisk dan lain-lain.

3.3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Proses reverse engineering terhadap suatu basis data menjadi suatu kebutuhan bagi perancang basis data untuk mengetahui struktur dari sebuah basis data. Struktur tersebut biasanya dimodelkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD). Penggambaran struktur basis data dalam sebuah ERD dapat menggunakan berbagai notasi agar menjadi lebih mudah dimengerti.

Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:

a. Simple Atribute

Atribute ini merupakan atribute yang unik dan tidak dimiliki oleh atribute lainnya, misalnya entity mahasiswa yang atribute-nya NIM.

b. Composite Atribute

Composite atribute adalah atribute yang memiliki dua nilai harga, misalnya nama besar (nama keluarga) dan nama kecil (nama asli).

c. Single Value Atribute

STIKOM


(21)

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan

atribute-nya Umur (tanggal lahir).

d. Multi Value Atribute

Multi value atribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya

entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Vallue Atribute

Nullvalue atribute adalah atribute yang tidak memiliki nilai harga, misalnya

entity tukang becak dengan atribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah).

ERD dibagi menjadi 2 macam yaitu: Conceptual Data Model (CDM), dan

Physical Data Model (PDM). Simbol-simbol yang sering digunakan adalah: 1. Entity

Entity merupakan sesuatu yang mudah diidentifikasikan. Sebuah entity bisa berupa obyek, tempat, orang, konsep, atau aktivitas.

2. Atribute

Atribute merupakan penjelasan-penjelasan dari entity yang membedakan entity satu dengan yang lain. Sebuah atribute juga merupakan sifat-sifat dari sebuah entity. 3. Relationship

Relationship adalah penghubung antara satu entity dengan entity yang lain dan merupakan bagian yang sangat penting di dalam mendesain database.

Ada empat tipe relationship yang dikenal yaitu : a. One-to-one Relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan secara bersama sebuah kolom

primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data.

b. One-to-Many-Relationship

STIKOM


(22)

Jenis hubungan antar tabel dimana satu record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini termasuk yang paling sering digunakan.

c. Many-to-Many-Relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain.

d. Many-to-One-Relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana beberapa record pada satu tabel terhubung dengan satu record pada tabel lain.

4. Key

Key adalah suatu property yang menentukan apakah suatu kolom pada tabel sangat penting atau tidak. Terdiri atas Primary key, Candidate key, Alternate key, dan

Composite key.

3.3Database

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data independence

(kebebasan data).

STIKOM


(23)

3.4Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola data-data menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi atau perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data

(Database), Sistem Pengelola Basis Data(DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi lain (bersifat opsional).

Keuntungan sistem basis data adalah:

1. Mengurangi kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang.

2. Mencegah ketidakkonsistenan.

3. Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang.

4. Integritas dapat dipertahankan.

5. Data dapat dipergunakan bersama-sama. 6. Menyediakan recovery.

7. Memudahkan penerapan standarisasi. 8. Data bersifat mandiri (data independence).

9. Keterpaduan data terjaga, memelihara keterpaduan data berarti data harus akurat. Hal ini sangat erat hubungannya dengan pengontrolan kerangkapan data dan pemeliharaan keselarasan data.

Kerugian sistem basis data adalah:

STIKOM


(24)

1. Diperlukan tempat penyimpanan yang besar.

2. Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data. 3. Perangkat lunaknya mahal.

3.5Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS adalah: 1. Data Definition Language (DDL)

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut data dictionary/directory.

2. Data Manipulation Language (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

DBMS memiliki fungsi sebagai berikut: 1. Data Definition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data.

STIKOM


(25)

2. Data Manipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. Data Security dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA. 4. Data Recovery dan Concurrency

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya. b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu

data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. Data Dictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

STIKOM


(26)

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan pada saat kerja praktek di PT. Wijaya Sakti, secara garis besar permasalahan yang ada dalam perusahaan ini adalah belum adanya penggunaan sistem komputer yang dapat membantu meningkatkan proses perhitungan dan pemberian gajikepada para pegawai PT. Wijaya Sakti. Sehingga proses perhitungan dan pemberian gaji untuk para pegawai memakan waktu yang cukup lama. Hal ini tentunya tidak efektif dan efisien bagi kemajuan seperti yang diharapkan untuk PT. Wijaya Sakti.

Dalam kerja praktek ini permasalahan yang ditemukan akan dipelajari terlebih dahulu agar ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan permasalah yang ada. Permasalahan yang ditemukan pada PT. Wijaya Sakti yaitu mengenai masalah pencatatan semua transaksi penggajian yang ada serta pembuatan laporan gaji untuk para pegawai. Untuk mengatasi masalah yang ada di atas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menganalisis Sistem. 2. Mendesain Sistem.

3. Mengimplementasikan Sistem.

4. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem.

Pada langkah-langkah tersebut di atas ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada PT. Wijaya Sakti untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

STIKOM


(27)

4.1 Menganalisis Sistem

Menganalisis sistem merupakan langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam PT. Wijaya Sakti khususnya mengenai penanganan transaksi penggajian para pegawai. Untuk dapat membuat sistem yang baru, penulis harus mengetahui alur transaksi tentang sistem penggajian yang masih digunakan sampai saat ini. Maka dibuatlah document flowyang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur transaksi tersebut.

Pada sistem penggajian yang saat ini masih digunakan PT. Wijaya Sakti, perusahaan melakukan sistem penggajian dengan cara, pemilik menggunakan data dari form absensi, yang diberikan oleh staf yang kemudian akan digunakan untuk melakukan proses perhitungan gaji pada akhir pekan. Pegawai yang telah melakukan absen pada hari bekerja, akan mendapatkan hitungan gaji pokok, sehingga jika ada seorang pegawai yang tidak bekerja maka perhitungan gajinya berkurang satu hari, karena sistem perhitungannya hanya gaji pokok yang akan dikalikan dengan jumlah kehadiran, dan tidak termasuk cuti. Seperti tampak pada gambar 4.1 Document Flow

Proses pemberian gaji.

STIKOM


(28)

4.1.1 Dokumen Flow Pemberian Gaji

mulai

Menyera hkan data absen

Data absen

Melakuk an hitung absen

Laporan gaji Slip gaji

Slip gaji

selesai

Pegawai Pemilik

Gambar 4.1. Dokumen Flow Pemberian Gaji

4.2 Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem selanjutnya dilakukan desain sistem. Dalam desain sistem, penulis membentuk sistem baru yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:

a. System Flow

b. Context Diagram

c. Data Flow Diagram (DFD)

STIKOM


(29)

d. Entity Relationship Diagram (ERD) e. DBMS

f. Desain Input dan Output

Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: a. System Flow

System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. pada sistem baru yang dibuat oleh penulis seperti berikut. Staf (mandor) yang bertugas untuk melakukan absensi, seperti tampak pada gambar 4.2 Sistem Flow Absensi kepada para pegawai.

mulai

selesai Menyerahkan

data absen pegawai

Data absen Pegawai

Input data

Proses penyimpanan data

pegawai

Pegawai

Pegawai Staff

Form absensi

Mengisi form absensi

Gambar 4.2 Sistem FlowAbsensi

Dari form absensi tersebut lalu diberikan kepada staf kepegawaian untuk kemudian di inputkan kedalam software yaitu ID dari masing – masing pegawai

STIKOM


(30)

yang telah tercatat dan telah melakukan proses absensi pada hari itu.Setelah melakukan Proses absensi pada software, pihak keuangan dapat melakukan proses perhitungan gaji yang terdapat dalam software. Hal ini cukup mempersingkat waktu di banding sistem yang sebelumnya karena sistem yang telah dibuat telah terintegrasi dengan database sehingga proses perhitungan dapat dilakukan dalam waktu singkat oleh petugas. Seperti tampak pada gambar 4.3 Sistem Flow Proses Penggajian.

Gambar 4.3 Sistem Flow Proses Penggajian

STIKOM


(31)

b. Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Didalam Context Diagram terdapat 4 (lima) External Entity, yaitu Pimpinan, Kepegawaian, Pegawai dan Keuangan. Untuk lebih jelasnya dapat melihat seperti tampak pada gambar 4.4di bawah ini.

insert_jabatan Struk gaji Pembagian gaji

Hasil Persetujuan Cuti hasil dari persetujuan cuti

laporan kepegawaian

entry data Meminta Permohonan cuti

Permohonan cuti

Cuti

Laporan penilaian pegawai

tunjangan

Laporan Pegawai

data gaji pokok Absensi

form Data Pegawai

0

Sistem informasi Penggajian

+

Pegawai

kepegawaian Pimpinan

Keuangan

Gambar 4.4 Context Diagram

Pada gambar di atas menjelaskan context diagram dari sistem informasi Penggajian PT Wijaya Sakti. Masing-masing entity tersebut berperan seperti yang digambarkan pada diagram, dan semua memiliki peran yang penting dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Sebelum melakukan absensi, hal yang pertama kali dilakukan oleh petugas adalah mencatat semua informasi para pegawai dengan memberikan form pegawai yang akan di isi oleh masing – masing pegawai dan diberikan kepada staff kepegawaian untuk di inputkan ke dalam database. Setelah melakukan absensi, pihak

STIKOM


(32)

keuangan dapat melakukan proses perhitungan dengan menggunakan hasil absensi yang telah tersimpan dalam database, setelah itu pihak keuangan memberikan laporan mingguan kepada pemilik mengenai gaji para pegawai dalam tiap minggu.

c. Data Flow Diagram (DFD)

Berikut ini adalah Data Flow Diagram Sistem Informasi Penggajian pada PT Wijaya Sakti, dari sinilah kami bisa mengetahui aliran data yang ada di dalam sistem yang terstruktur. Dalam perancangan sistem informasi penggunaan DFD adalah suatu cara yang mungkin harus digunakan, hal ini disebabkan agar dapat mempermudah dalam memahami sistem yang ada dalam suatu perusahaan ataupun badan usaha. Dalam Data Flow Diagram Sistem Pengiriman Cargo, terdapat 4 (empat) proses, yaitu Absensi, Gaji, Cuti, dan Input data pegawai.

Gambar 4.5 DFD level 0

data_pegawai

save_data_pegawai data_jabatan

save_data_jabatan ins ert_jabatan Data Cuti Pegawai

lis t abs ensi pegawai simpan data pegawai

Struk gaji Pembagian gaji

Permohonan gaji

Has il Persetujuan Cuti

entry data Laporan Pegawai laporan kepegawaian

form Data Pegawai

Laporan penilaian pegawai

hasil dari pers etujuan c uti

Meminta Permohonan c uti Cuti

Permohonan cuti Abs ensi

tunjangan data gaji pokok Pegawai kepegawaian Pimpinan 1 Gaji + 2 Abs ensi 3 Cuti + 4 Input data pegawai

Keuangan 3 absens i

5 Cuti 8 jabatan 5 proses_insert_ja batan 9 pegawai

STIKOM

SURABAYA


(33)

Gambar 4.5 menjelaskan data flow diagram level 0. Pegawai mengisi form pegawai yang berisi informasi para pegawai secara rinci, kemudian form tersebut diberikan kepada bagian kepegawaian untuk di inputkan ke dalam tabel Pegawai. Proses absensi dilakukan setiap tiga kali sehari dengan menggunakan sebuah form, yang kemudian di inputkan ke dalam tabel absensi sesuai dengan form yang telah diberikan oleh pegawai yang nantinya akan digunakan dalam proses perhitungan gaji. Proses pembuatan laporan mengambil dari data Pegawai, Absensi dan Gaji. Kemudian dari semua tabel tersebut disajikan informasi yang berupa laporan kepada Pimpinan.

data_jabatan data_pegaw ai list absensi pegaw ai

Struk gaji

Permohonan gaji Pembagian gaji tunjangan

data gaji pokok

Pegaw ai

kepegaw aian 1

Proses Penggajian

+

Keuangan 3 absensi

8 jabatan 9 pegaw ai

Gambar 4.6 DFD Level 1

STIKOM


(34)

Gambar 4.6 menjelaskan DFD level 1 Proses Perhitungan Gaji. Sebelum melakukan Perhitungan Gaji, terlebih dahulu dilakukan proses pengambilan data pada tabel absensi, master Pegawai dan master Jabatan.

dat a_jabatan dat a_pegawai

simpan_data_gaji

Permohonan gaji tunjangan

Struk gaji

list absensi pegawai

Pembagian gaji dat a gaji pokok

Pegawai

Keuangan

kepegawaian

3 absensi

1

Pemberian Gaji

2

Proses permohonan gaji 7 gaji 9 pegawai

8 jabatan

Gambar 4.7 DFD Level 2 d. ERD

Sebuah entity relationship diagram (ERD) menggambarkan secara keseluruhan struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi. ERD terdiri dari

conceptual data model (CDM) dan physical data model (PDM) yang lebih detail dijelaskan sebagai berikut:

STIKOM


(35)

a. Conceptual Data Model

CDM belum tergambar dengan jelas bentukan tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel. CDM Sistem Informasi Penggajian pada PT Wijaya Sakti adalah seperti tampak pada gambar 4.8dibawah ini.

Mendapat kan

Diberi Memiliki

melakukan

absens i ID_abs ens i tang gal Cuti id_c uti tang gal alas an Jumlah jabatan id_jabatan nama_jabatan pegawai id_pegawai nama_pegawai alamat tang gal_lahir us ia pendidikan detil_keahlian Gaji id_g aji Gaji_Pokok

T unjang an_kes ehatan Lembur

Uang_T ungg u intensif

Gambar 4.8 Conceptual Data Model b. Physical Data Model

Physical Data Model dari Sistem Informasi Pengajian pada PT. Wijaya Sakti terdapat 5 (lima) tabel dengan tipe data dan panjangnya, seperti tampak pada gambar 4.9dibawah ini :

STIKOM


(36)

ID_GAJI = ID_GAJI ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI

ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAIID_JABATAN = ID_JABATAN

ID_PEGAWAI = ID_PEGAWAI

ABSENSI ID_ABSENSI varchar(10) ID_PEGAWAI varchar(10) TANGGAL timestamp CUTI ID_CUTI varchar(10) ID_PEGAWAI varchar(10) TANGGAL timestamp ALASAN long varchar JUM LAH integ er JABATAN ID_JABATAN varchar(10) ID_PEGAWAI varchar(10) NAMA_JABATAN varchar(10) PEGAWAI ID_PEGAWAI varchar(10) ID_JABATAN varchar(10) ID_GAJI varchar(10) NAMA_PEGAWAI varchar(20) ALAMAT long varchar TANGGAL_LAHIR date USIA numeric(2) PENDIDIKAN char(3) DETIL_KEAHLIAN long varchar

GAJI ID_GAJI varchar(10) ID_PEGAWAI varchar(10) GAJI_POKOK numeric(10,2) TUNJANGAN_KESEHATAN numeric(10,2) LEMBUR numeric(10,2) UANG_TUNGGU numeric(10,2) INTENSIF numeric(10,2)

Gambar 4.9 Physical Data Model e. DBMS

Struktur tabel merupakan uraian dari struktur fisik dari tabel-tabel yang terdapat pada database sistem yang berfungsi sebagai media penyimpanan data. Tabel-tabel pada struktur basis data yang dibentuk dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tabel Pegawai

Nama Tabel : Pegawai

Primary Key : ID_Pegawai

Foreign Key : ID_Jabatan, ID_Gaji

Fungsi : Menyimpan data Pegawai

STIKOM


(37)

Tabel 4.1 Pegawai

Field Name Type Length Constraint Description

ID_Pegawai varchar 10 PK No ID Pegawai ID_Jabatan varchar 10 FK No ID Jabatan ID_Gaji varchar 10 FK No ID Gaji Nama_Pegawai varchar 20 Nama Pegawai Alamat

Long

varchar Alamat Pegawai Tanggal_Lahir date Tanggal Lahir Pegawai Usia numeric 2 Usia Pegawai

Pendidikan varchar 3

Pendidikan terakhir Pegawai

Detil_keahlian

Long varchar

Detil Keahlian yang dimiliki Pegawai Tabel Jabatan

Nama Tabel : Jabatan

Primary Key : ID_Jabatan

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data Jabatan.

Tabel 4.2Jabatan

Field Name Type Length Constraint Description

ID_Jabatan Varchar 10 PK No ID Jabatan Nama_jabatan Varchar 10 Nama jabatan

STIKOM


(38)

Tabel Absensi

Nama : Absensi

Primary Key : ID_Absensi

Foreign Key : ID_Pegawai

Fungsi : Menyimpan data Transaksi Absensi. Tabel 4.3Absensi

Field Name Type Length Constraint Description

ID_Absensi varchar 10 PK ID Absensi ID_Pegawai Varchar 10 FK ID Pegawai

Tanggal Timestamp Waktu dan tanggal absensi Tabel Gaji

Nama : Gaji

Primary Key : ID_Gaji

Foreign Key : ID_Pegawai

Fungsi : Menyimpan data Gaji Pegawai Tabel 4.5Gaji

Field Name Type Length Constraint Description

ID_Gaji varchar 10 PK ID Gaji Pegawai ID_Pegawai varchar 10 FK No ID Pegawai Gaji_pokok Money

10,

precision(2)

Jumlah Gaji Pokok pegawai

Tunjangan_kesehatan Money 10,

precision(2)

Jumlah Tunjangan kesehatan pegawai Lembur Money

10,

precision(2)

Jumlah Gaji Lembur pegawai (optional) Uang_tunggu Money

10,

precision(2)

Jumlah Uang tunggu pegawai

Intensif Money 10,

precision(2)

Jumlah uang intensif pegawai (optional)

STIKOM


(39)

Table login

Nama : Login

Primary Key : User_id

Foreign Key : -

Fungsi : Menyimpan data Login

Tabel 4.6Login

Field Type Data Length Constraint

USERID Varchar 25 Primary Key PASSWORD Varchar 25

Desain Input dan Output

Desain input/output merupakan rancangan input/output berupa form untuk memasukkan data dan laporan sebagai informasi yang dihasilkan dari pengolahan data. Desain input/output juga merupakan acuan pembuatan aplikasi dalam merancang dan membangun sistem. Berikut adalah penjabaran rancangan input dan

output sistem yang akan dibuat. Desain Input

Desain input adalah bagian dari perencanaan pembuatan form-form yang akan dibangun. Desain input digunakan sebagai acuan untuk membuat form-form yang akan digunakan untuk menginputkan data ke dalam sistem. Terdapat 8 (delapan) form yang akan dibuat, yaitu:

Form Utama

Form utama merupakan rancangan form yang memuat menu-menu aplikasi yang terdapat dalam sistem. Saat form ini dijalankan akan terlihat berbagai pilihan menu transaksi dan . Gambaran rancangan form utama dapat dilihat pada gambar 4.10.

STIKOM


(40)

Gambar 4.10 Rancangan Form Utama Form Login

Merupakan rancangan form login yang akan digunakan untuk menjaga keamanan sistem. Pengguna diharuskan melakukan identifikasi hak aksesnya terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password.Username dan password ini akan berisikan data dengan tipe data varchar(25). Gambaran rancangan form login dapat dilihat pada gambar 4.11.

Gambar 4.11 Rancangan Form Login

STIKOM


(41)

Form Pegawai

Setelah login, pengguna (admin) yang bertugas dapat mengakses seluruh menu program, salah satunya adalah memasukkan data pegawai dalam master pegawai, data yang diinputkan sesuai dengan form yang telah dibagikan kepada pegawai untuk dimintai informasi dari masing-masing pegawai yang bersangkutan. Gambaran rancangan form login dapat dilihat pada gambar 4.12.

Gambar 4.12 Rancangan Form Pegawai Form Gaji

STIKOM


(42)

Pada form gaji, admin menentukan golongan gaji yang nantinya berkaitan dengan form master jabatan dalam menentukan gaji dari masing-masing jabatan. untuk melakukan edit data. Gambaran rancangan form login dapat dilihat pada gambar 4.13.

Gambar 4.13 Rancangan Form Gaji Form Edit Jabatan

Admin dapat merubah data jabatan yang telah ada dengan cara memilih id jabatan yang tersedia, dan akan secara otomatis nama jabatan beserta id jabatan akan menyesuaikan, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database. Gambaran rancangan formedit jabatan dapat dilihat pada gambar 4.14.

STIKOM


(43)

Gambar 4.14 Rancangan Form Edit Jabatan Form Edit Pegawai

Admin dapat merubah data pegawai yang telah ada dengan cara memilih id pegawai pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis informasi para pegawai tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database. Gambaran rancangan formedit jabatan dapat dilihat pada gambar 4.15.

STIKOM


(44)

Gambar 4.15 Rancangan Form Edit Pegawai Edit Gaji

Admin dapat merubah data gaji yang telah ada dengan cara memilih id gaji pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis golongan beserta id gaji tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database. Gambaran rancangan formedit jabatan dapat dilihat pada gambar 4.16.

STIKOM


(45)

Gambar 4.16 Rancangan Form Edit Gaji

Desain Output

Desain output merupakan desain laporan yang akan dihasilkan setelah melakukan proses input pada masing-masing form input. Terdapat 2 (dua) desain laporan. Yaitu laporan rekap gaji dan laporan data pegawai pegawai.

Gambar 4.17 Rancangan Laporan Rekap Gaji

STIKOM


(46)

Gambar 4.18 Rancangan Laporan Data Pegawai

4.3 Implementasi Sistem

Sistem yang digunakan untuk dapat menjalankan program Sistem Informasi Penggajian sebagai berikut:

Software Pendukung

Sistem Operasi Microsoft Windows XP Pro Microsoft SQL Server 2005 Express

Power Designer 6 Microsoft Visio 2007

Microsoft Visual Basic .NET 2005 Hardware Pendukung

Micropocessor Pentium ® IV atau lebih tinggi, AMD Athlon.

VGA dengan resolusi 800 x 600 atau yang lebih tinggi dan mendukung Microsoft Windows ®.

RAM 256 Mb atau yang lebih tinggi.

STIKOM


(47)

4.4 Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem

Pada gambar dibawah ini adalah tampilan user interface sistem: Form Utama

Gambar 4.19 Form Utama

Form utama merupakan form yang akan muncul saat pertama kali program ini dijalankan. Pada form utama terdapat menu file, master, edit, transaksi, laporan, dan

STIKOM


(48)

about. Masing-masing menu tersebut memilikis sub menu yang dapat dilihat pada aplikasi tersebut.

Form Login

Gambar 4.20 Form Login

Form login merupakan form autentikasi dan autorisasi user agar dapat menggunakan sistem sesuai level masing-masing. Form ini mengatur hak akses pengguna sistem. Form login akan muncul saat user memilih menu file pada form utama dan memilih sub menu login. Tombol Login digunakan untuk masuk ke dalam menu utama jika

login berhasil. Tombol Batal digunakan apabila user ingin membatalkan dan keluar dari aplikasi ini.

Form Pegawai

Form pegawai pada gambar 4.21 merupakan form untuk memasukkan data pegawai dalam master pegawai, data yang diinputkan sesuai dengan form yang telah dibagikan kepada pegawai untuk dimintai informasi dari masing-masing pegawai yang bersangkutan.

STIKOM


(49)

Gambar 4.21 Form Pegawai

Form Gaji

Form gaji pada gambar 4.22 merupakan form untuk menentukan golongan gaji yang nantinya berkaitan dengan form master jabatan dalam menentukan gaji dari masing-masing jabatan.

Gambar 4.22 Form Gaji

Form Edit Jabatan

STIKOM


(50)

Form edit jabatan pada gambar 4.23 merupakan form untuk merubah data jabatan yang telah ada dengan cara memilih id jabatan, dan akan secara otomatis nama jabatan beserta id jabatan akan menyesuaikan, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

Gambar 4.23 Form Edit Jabatan

Form Edit Pegawai

Form edit pegawai pada gambar 4.24 merupakan form untuk merubah data pegawai yang telah ada dengan cara memilih id pegawai pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis informasi para pegawai tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

STIKOM


(51)

Gambar 4.24 Form Edit Pegawai

Form Edit Gaji

Gambar 4.25 Form Edit Gaji

Form edit pegawai pada gambar 4.25 merupakan form untuk merubah data gaji yang telah ada dengan cara memilih id gaji pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis golongan beserta id gaji tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

STIKOM


(52)

Form absen

Gambar 4.26 Form Absen

Form absen pada gambar 4.26 digunakan untuk melakukan absensi dengan cara menginputkan NIK pada textboxt yang telah tersedia, lalu menekan tombol absen. Sesangkan tombol update digunakan pada saat melakukan sebuah proses perubahan nilai pada kolom intensif.

STIKOM


(53)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan implementasi terhadapsistem informasi pengiriman cargo ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Proses transaksi perhitungan, pencatatan gaji para pegawai, pembuatan laporan dan proses lain yang terjadi di dalamnya menjadi lebih mudah dan cepat karena dilakukan oleh aplikasi ini sehingga memberikan efisiensi waktu yang lebih baik jika dibandingkan dengan proses manual.

Aplikasi ini membantu manajemen untuk memperoleh laporan transaksi penggajian dengan cepat dan membantu pihak manajemen untuk segera mengambil kebijaksanaan yang tepat bagi perkembangan perusahaan.

5.2 Saran

Saran demi kemajuan PT. WIJAYA SAKTI dan beberapa pihak yang terkait dengan pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

Untuk meningkatkan kinerja, hendaknya teknologi yang diperlukan disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Diperlukan Sumber Daya Manusia yang terlatih dan terdidik agar dapat mengatasi segala permasalahan dengan penggunaan teknologi komputerisasi sehingga tercapai hasil yang optimal.

Melakukan backup secara periodik sebagai cadagan data yang ada.

STIKOM


(54)

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep, teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Ed. 9, Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kendall, K. E. & Kendall, J. E., 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I PT. Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta. Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

STIKOM


(1)

Gambar 4.21 Form Pegawai

Form Gaji

Form gaji pada gambar 4.22 merupakan form untuk menentukan golongan gaji yang nantinya berkaitan dengan form master jabatan dalam menentukan gaji dari masing-masing jabatan.

Gambar 4.22 Form Gaji Form Edit Jabatan

STIKOM


(2)

Form edit jabatan pada gambar 4.23 merupakan form untuk merubah data jabatan yang telah ada dengan cara memilih id jabatan, dan akan secara otomatis nama jabatan beserta id jabatan akan menyesuaikan, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

Gambar 4.23 Form Edit Jabatan Form Edit Pegawai

Form edit pegawai pada gambar 4.24 merupakan form untuk merubah data pegawai yang telah ada dengan cara memilih id pegawai pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis informasi para pegawai tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

STIKOM


(3)

Gambar 4.24 Form Edit Pegawai

Form Edit Gaji

Gambar 4.25 Form Edit Gaji

Form edit pegawai pada gambar 4.25 merupakan form untuk merubah data gaji yang telah ada dengan cara memilih id gaji pada combo box yang tersedia, dan akan secara otomatis golongan beserta id gaji tersebut akan menyesuaikan, setelah admin selesai melakukan edit, admin dapat menekan tombol simpan untuk menyimpan data yang telah diubah kedalam database.

STIKOM


(4)

Form absen

Gambar 4.26 Form Absen

Form absen pada gambar 4.26 digunakan untuk melakukan absensi dengan cara menginputkan NIK pada textboxt yang telah tersedia, lalu menekan tombol absen. Sesangkan tombol update digunakan pada saat melakukan sebuah proses perubahan nilai pada kolom intensif.

STIKOM


(5)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perancangan dan implementasi terhadapsistem informasi pengiriman cargo ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Proses transaksi perhitungan, pencatatan gaji para pegawai, pembuatan laporan dan proses lain yang terjadi di dalamnya menjadi lebih mudah dan cepat karena dilakukan oleh aplikasi ini sehingga memberikan efisiensi waktu yang lebih baik jika dibandingkan dengan proses manual.

Aplikasi ini membantu manajemen untuk memperoleh laporan transaksi penggajian dengan cepat dan membantu pihak manajemen untuk segera mengambil kebijaksanaan yang tepat bagi perkembangan perusahaan.

5.2 Saran

Saran demi kemajuan PT. WIJAYA SAKTI dan beberapa pihak yang terkait dengan pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:

Untuk meningkatkan kinerja, hendaknya teknologi yang diperlukan disesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini.

Diperlukan Sumber Daya Manusia yang terlatih dan terdidik agar dapat mengatasi segala permasalahan dengan penggunaan teknologi komputerisasi sehingga tercapai hasil yang optimal.

Melakukan backup secara periodik sebagai cadagan data yang ada.

STIKOM


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005, Sistem Informasi: konsep,

teknologi, dan manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi,

dan Kontrol, Ed. 9, Jilid 1. Jakarta: PT Prenhallindo.

Kendall, K. E. & Kendall, J. E., 2003, Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I PT. Prenhallindo, Jakarta.

Marlinda, Linda, S.Kom, 2004, Sistem Basis Data, ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Romeo, S.T., 2003, Testing dan Implementasi Sistem, STIKOM, Surabaya.

STIKOM