Sistem informasi penggajian karyawan berbasis web: studi kasus PT. Adjitama Persada

(1)

i

Skripsi ini diajukan sebagai syarat melaksanakan kewajiban studi Strata Satu Program Studi Teknik Informatika

Oleh :

DENI IRAWAN

107091002960

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

i

SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB (STUDI KASUS :PT. ADJITAMA PERSADA)

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Disusun Oleh : DENI IRAWAN

107091002960

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

ii

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANA PUN.

Jakarta, April 2014

Deni Irawan 107091002960


(4)

(5)

(6)

v

Deni Irawan – 107091002960 .Sistem informasi penggajian karyawan berbasis WEB (Studi Kasus : PT Adjitama Persada). (dengan bimbingan A. Hanifah Setyaningrum, M.Si dan Imam Shofi, M.T)

ABSTRAK

Salah satu kegiatan penting yang sering dilakukan oleh HRD PT Adjitama Persada setiap bulannya adalah menghitung gaji bagi karyawan. Perhitungan gaji ini dilakukan dengan mencatat semua data sesuai dengan variabel gaji yang ada di PT Adjitama Persada. Data-data tersebut kemudian direkapitulasi dalam bentuk laporanpenggajian sebagai hasil dari pengolahan data gaji karyawan. Report gaji merupakan salah satu dokumen penting yang akan dipertanggung jawabkan setiap bulan. Laporan perlu dikelola dan diatur secara baik, sehingga lebih terstruktur dan pengaksesannya kembali dapat dilakukan dengan mudah. Pada saat ini pencatatan absensi, lembur, pinjaman dan pembuatan laporan masih manual dan belum memiliki sistem basis data, serta file program penggajian pun dibuat secara konvensional dengan memodifikasi file excel penggajiansebelumnya. Sistem informasi penggajian karyawan dikembangkan untuk mencatat, mengolah, dan menyimpan data penggajian dengan baik ke dalam sebuah sistem basis data. Sistem ini juga dapat mencetak langsung dokumen laporan sebagai output. Oleh karena itu, sistem ini juga akan mempermudah melakukan pembuatan laporan penggajian. Sistem informasi penggajian karyawan dikembangkan dengan pendekatan Rapid Application Development (RAD). Adapun bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengembangkan sistem ini adalah php, dan MySQL sebagai pengolah sistem basis data.

Kata kunci : Sistem, Informasi, Penggajian Karyawan, RAD. Daftar Pustaka : 11 (2002-2009)


(7)

vi Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga peneliti bisa menyelesaikan penelitian skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam selalu terlimpahkan pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis WEB (Studi Kasus: PT- Adjitama Persada)”, yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan tak akan pernah sebanding dengan apa yang telah mereka lakukan, saya haturkan kepada orang tua paling sabar. Orang yang tak pernah berhenti memberi semangat mental maupun moriil pada saya, dan selalu mengiringi langkah saya dengan doa yang mereka panjatkan siang dan malam sejak saya dilahirkan hingga saat ini. Terima Kasih Bapak, Ibu. Skripsi dan gelar ini untuk Bapak dan Ibu. Serta tidak lupa untuk kak Yuyung, kak Enggi, dan kak Pipit yang telah berkorban banyak untuk membantu saya.

Terima kasih kepada Ibu Anif Hanifah Setyaningrum, M.si selaku dosen pembimbing I dan Bapak Imam Shofi, M.T selaku dosen pembimbing II yang telah


(8)

vii

rela dan dengan sabar mendukung dan membimbing saya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Terima kasih kepada jajaran staff HRD dari PT.Adjitama Persada tempat saya melakukan penelitian. Orang-orang yang telah menerima saya dengan hangat dan mendukung penelitian saya..

Skripsi ini bukanlah yang sempurna, saya sebagai penulis dan peneliti mengharapkan saran dan kritiknya. Semoga bermanfaat.

Jakarta, 18 April 2014


(9)

viii

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Lata Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Batasan Masalah ... 3

1.4. Tujuan Penelitian ... 3

1.5. Manfaat Penelitian ... 4

1.5.1 Bagi Penulis ... 4

1.5.2 Bagi Instansi ... 4

1.6. Metodologi Penelitian ... 4

1.6.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem ... 5

1.7. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1. Sistem ... 8

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 8

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... . 10

2.2. Informasi ... 12

2.3. Penggajian ... 13


(10)

ix

2.5. Berbasis ... . 15

2.6. Website ... .. 15

2.6.1 Pengertian Website ... 15

2.6.2 Konsep Dasar Website ... 16

2.7. Database ... 17

2.7.1 Database Relational ... 17

2.7.2 DBMS ... 18

2.7.3 MySQL ... 18

2.8. Perancangan Sistem ... 20

2.8.1 Bagan Alur (Flowchart) ... 20

2.8.2 Data Flow Diagram ... 21

2.8.3 Kamus Data ... ... 24

2.8.4 State Transition Diagram ... .... 25

2.9. Perangkat Lunak ... 27

2.9.1 HTML ... 27

2.9.2 PHP ... 27

2.9.3 XAMPP ... 29

2.10. Pengujian ... 29

2.10.1 . Pengujian Black Box …... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

3.1. Metode Pengumpulan Data ... 31

3.1.1 Studi Lapangan ... 32

3.1.1.1 Wawancara ... 32

3.1.1.2 Observasi ... 32

3.1.2 Studi Pustaka ... 33

3.1.3 Studi Literatur ... 34

3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 38

3.3. Diagram Alur Penelitian ... 39

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... . 41

4.1. Metode Pengumpulan Data ... 41

4.1.1 Studi Lapangan ... 41


(11)

x

4.2.1.1 Profil ... 43

4.2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 44

4.2.1.2.1 Visi ... 44

4.2.1.2.2 Misi ... 44

4.2.1.3 Struktur Organisasi ... 45

4.2.1.4 Analisis Sistem Yang Berjalan ... 46

4.2.1.5 Identifikasi Masalah ... 52

4.2.1.6 Solusi Permasalahan ... 52

4.2.1.6.1 Identifikasi Strategi IT ... 53

4.2.1.6.2 Identifikasi Pola Solusi ... 54

4.2.1.6.3 Kebutuhan Fungsional Sistem ... 55

4.2.1.6.3 Kebutuhan Non Fungsional Sistem ... 55

4.2.1.7 Perbandingan Sistem berjalan dengan Sistem Usulan ... 57

4.2.2 Workshop Design ... 58

4.2.2.1 Data Flow Diagram ... 58

4.2.2.2 Desain Database ... 77

4.2.2.2.1 ERD ... 77

4.2.2.2.2 Normalisasi ... 78

4.2.2.2.3 Struktur Database... 82

4.2.2.3 State Transition Diagram ... 88

4.2.2.4 Desain Interface ... 90

4.2.2.5 Coding ... 104

4.2.3 Implementation ... 105

4.2.3.1 Black Box Testing ... 105

BAB V PENUTUP ... 117

5.1. Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 117


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ... 13

Gambar 2.2 Proses ... 20

Gambar 2.3 Dokumen……… ... 20

Gambar 2.4 Kegiatan Manual ... 20

Gambar 2.5 Terminal ... 20

Gambar 2.6 Simpanan Offline ... 21

Gambar 2.7 Keputusan ... 21

Gambar 2.8 Garis Alur ... 21

Gambar 2.9 External Entity ... 22

Gambar 2.10 Proses ... 22

Gambar 2.11 Data Flow ... 22

Gambar 2.12 Data Storage ... 22

Gambar 2.13 Contoh perubahan State ... 26

Gambar 2.14 Notasi Modul ... 26

Gambar 2.15 Notasi Kondisi ... 26

Gambar 2.16 Notasi Tindakan ... 27

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian ... 40


(13)

xii

Gambar 4.4 Bisnis Proses Lembur ... 49

Gambar 4.5 Bisnis Proses Penggajian yang berjalan ... 51

Gambar 4.6 Proses Bisnis Sistem Usulan ... 56

Gambar 4.7 Diagram Context ... 58

Gambar 4.8 DFD lv 0 ... 59

Gambar 4.9 DFD lv 1 Manajemen User ... 60

Gambar 4.10 DFD lv 1 ManajemenKaryawan ... 61

Gambar 4.11 DFD lv 1 Manajemen Jabatan ... 62

Gambar 4.12 DFD lv 1 ManajemenPTKP ... 63

Gambar 4.13 DFD lv 1 ManajemenAbsensi ... 64

Gambar 4.14 DFD lv 1 Manajemen Lembur ... 65

Gambar 4.15 DFD lv 1 Manajemen Pph21 ... 66

Gambar 4.16 DFD lv 1 Manajemen penggajian ... 67

Gambar 4.17 DFD lv 1 Manajemen Pinjaman ... 68

Gambar 4.18 DFD lv 1 Permohonan Pinjaman ... 69

Gambar 4.19 DFD lv 1 laporan Pinjaman ... 70

Gambar 4.20 DFD lv 1 Laporan Karyawan ... 71

Gambar 4.21 DFD lv 1 Laporan Absensi ... 72

Gambar 4.22 DFD lv 1 Laporan Lembur ... 73

Gambar 4.23 DFD lv 1 Laporan Penggajian ... 74

Gambar 4.24 DFD lv 1 Slip Penggajian ... 75

Gambar 4.25 Entity Relationship Diagram ... 78


(14)

xiii

Gambar 4.27 Basis Data ... 87

Gambar 4.28 State Transition Diagram Admin... 88

Gambar 4.29 State Transition Diagram Accounting dan Finance ... 88

Gambar 4.30 State Transition Diagram HRD ... 89

Gambar 4.31 State Transition Diagram Direktur ... 89

Gambar 4.32 State Transition Diagram Karyawan... 90

Gambar 4.33 Tampilan Form Login... 90

Gambar 4.34 Tampilan Data User ... 91

Gambar 4.35 Tampilan Form Input User ... 91

Gambar 4.36 Tampilan Data Jabatan ... 92

Gambar 4.37 Tampilan Form Input Jabatan ... 92

Gambar 4.38 Tampilan Data Karyawan ... 93

Gambar 4.39 Tampilan Form Input Karyawan ... 93

Gambar 4.40 Tampilan Data Lembur... 94

Gambar 4.41 Tampilan Form Input Lembur ... 94

Gambar 4.42 Tampilan Data Peminjaman ... 95

Gambar 4.43 Tampilan Form Input Peminjaman ... 95

Gambar 4.44 Tampilan Data Penggajian ... 96

Gambar 4.45 Tampilan Form Input Penggajian ... 96

Gambar 4.46 Tampilan Data absensi ... 97

Gambar 4.47 Tampilan Form Input absensi ... 97

Gambar 4.48 Tampilan Data Pph21 ... 98

Gambar 4.49 Tampilan Form Input Pph21 ... 98


(15)

xiv

Gambar 4.53 Tampilan laporan peminjaman ... 100

Gambar 4.54 Tampilan laporan penggajian ... 101

Gambar 4.55 Tampilan laporan karyawan ... 101

Gambar 4.56 Tampilan laporan lembur ... 102

Gambar 4.57 Tampilan laporan absensi ... 102

Gambar 4.58 Tampilan mencetak slip gaji ... 103

Gambar 4.59 Tampilan input permohonan pinjaman ... 103


(16)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tabel Literatur Sejenis ... 36

Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Strategi IT ... 53

Tabel 4.2 Tabel Identifikasi Pola Solusi ... 54

Tabel 4.3 Tabel Perbedaan Antara Sistem Yang Sedang Berjalan dan Sistem yang Diusulkan ... 57

Tabel 4.4 Tabel Unnormalized ... 79

Tabel 4.5 Tabel First Normal Form ... 80

Tabel 4.6 Tabel Tabel User ... 82

Tabel 4.7 Tabel Tabel Lembur ... 82

Tabel 4.8 Tabel Tabel Jabatan ... 83

Tabel 4.9 Tabel Tabel Karyawan ... 83

Tabel 4.10 TabelTabel Peminjaman ... 84

Tabel 4.11 Tabel Tabel Penggajian ... 84

Tabel 4.12 Tabel Tabel Absensi ... 85

Tabel 4.13 Tabel Tabel Pph21 ... 85

Tabel 4.14 Tabel TabelPTKP ... 86

Tabel 4.15 Tabel Tabel permohonan pinjaman ... 87


(17)

xvi

Tabel 4.19 Tabel Direktur ... 113 Tabel 4.20 Tabel Karyawan ... 116


(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Hasil Wawancara ... 120

Lampiran II Tampilan Antarmuka ... 125

Lampiran III Source Codes ... 134

Lampiran IV Surat Penunjukan Dosen ... 144

Lampiran V Surat Penelitian ... 146


(19)

1 1.1 latar Belakang

Kemajuan teknologi informasi beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat. Hal tersebut salah satunya ditandai dengan penerapan sistem pelayanan yang terkomputerisasi baik itu di rumah sakit, di sekolah, maupun di perusahaan. Penerapan sistem yang terkomputerisasi pada berbagai sektor tersebut memberikan kemudahan baik bagi instansi yang bersangkutan maupun bagi pengguna informasi dalam mencari informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat.Terkait dengan perkembangan teknologi informasi tersebut, banyak perusahaan atau instansi berlomba-lomba untuk mengadopsi dan melakukan pengembangan-pengembangan sistem yang serba terkomputerisasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut. Salah satu sistem yang banyak dipergunakan perusahaan dalam rangka mengoptimalkan layanan adalah dengan menerapkan sistem penggajian. Penerapan sistem penggajian dalam suatu perusahaan atau instansi, baik yang di kelola pemerintah maupun swasta dapat membantu manajemen dalam mengelola biaya tenaga kerja atau yang biasa disebut dengan karyawan. Sistem penggajian akan membantu manajemen perusahaan dalam meningkatkan pengendalian intern gaji sehingga perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Meskipun telah banyak instansi atau perusahaan menerapkan sistem penggajian yang terkomputerisasi, belum semua instansi atau perusahaan menerapkannya dalam


(20)

2

menjalankan operasionalnya. Hal tersebut terjadi pada PT Adjitama Persada yang selama ini menerapkan sistem penggajian secara manual.

PT Adjitama Persada merupakan perusahaan yang berdiri tahun 2010. Penerapan sistem penggajian di PT Adjitama Persada tersebut memiliki kelemahan. Diantaranya absensi yang masih manual dengan menggunakan kartu amano/absensi, data lembur dan data peminjaman juga masih menggunakan kertas sehingga penyimpanan data tersebut sebelum diolah menjadi data gaji kurang terjamin, karena data-data tersebut terkadang hilang dan rusak. Dan untuk pengolahan gaji karyawan di PT Adjitama Persada masih menggunakan program excel sehingga dalam proses penginputan data-data memungkinkan terjadinya kesalahan serta penggunaan file excel yang berulang kali sehingga memungkinkan data yang lama hilang. Untuk proses pembuatan laporan masih manual dan juga birokrasi laporan yang lama. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan serta melihat pentingnya pengembangan sistem penggajian di PT Adjitama Persada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dengan mengambil judul “Sistem Informasi Penggajian Karyawan

Berbasis Web Pada PT Adjitama Persada”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang di temukan penulis, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat sistem penggajian karyawan yang dapat memberikan informasi tentang data absensi, data lembur, dan data pinjaman?


(21)

2. Bagaimana membuat sistem penggajian karyawan pada PT Adjitama Persada yang dapat membantu dalam melakukan proses perhitungan gaji? 3. Bagaimana membuat sistem penggajian karyawan yang dapat memudahkan

pembuatan laporan?

1.3 Batasan Masalah

Dalam pengembangan sistem ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Analisis dan perancangan sistem penggajian karyawan disesuaikan dengan kebutuhan PT Adjitama Persada.

2. Pembangunan aplikasi ini menggunakan bahasa pemprograman PHP dan database My SQL.

3. Tidak memberi Hak akses ke sistem pada karyawan.

4. Sistem ini tidak menghitung upah yang diterima karyawan freelance hanya karyawan inti/tetap perusahaan.

5. Tidak membuat laporan pajak penghasilan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk membantu kegiatan perhitungan gaji karyawan agar memperkecil terjadinya kesalahan.


(22)

4

3. Untuk mempermudah dalam pembuatan laporan.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Mahasiswa :

a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat di perkuliahan selama ini dengan membuat sistem informasi berbasis komputer. b. Mahasiswa dapat memahami masalah-masalah yang ada dalam

sebuah perusahaan, terutama bagian penggajian karyawan. 2. Bagi Perusahaan :

a. Tersedianya sistem penggajian karyawan yang terkomputerisasi. b. Tersedianya suatu informasi penggajian karyawan yang lebih

baik.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini meliputi: 1.Studi Lapangan


(23)

Observasi dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung kegiatan mengenai proses perhitungan gaji dan bisnis proses yang terjadi di PT Adjitama Persada.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak HRD PT.Adjitama Pesrsada untuk mengumpulkan data mengenai kebutuhan pengguna untuk diimplementasikan ke dalam aplikasi.

2. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mengumpulkan data pustaka, membaca, mencatat serta mengolah data pustaka mengenai teori-teori yang terkait dalam skripsi ini. Teori-teori yang digunakan terdapat dalam buku-buku, internet, literatur sejenis, dan e-book.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem dalam pembuatan perangkat lunak yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Pemilihan metodologi dengan alasan bahwa aplikasi ini diharapkan mempunyai suatu desain yang dapat diterima oleh pengguna dan dapat dikembangkan dengan mudah karena perancangan sistem ini masih membutuhkan pengembangan lebih


(24)

6

lanjut. Metode ini memiliki tiga tahap siklus pengembangan sebagai berikut (Kendall, 2008:182) :

1. Fase Perencanaan Syarat-syarat 2. Workshop Desain RAD

3. Fase Implementasi

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menjabarkan penelitian “Sistem Informasi Penggajian Karyawan Pada PT Adjitama Persada” dibagi menjadi 5 (lima) Bab, diantaranya adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pembahasan teori-teori dasar yang digunakan sebagai panduan dasar dalam pembuatan sistem informasi penggajian karyawan studi kasus PT Adjitama Persada ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.


(25)

Bab ini berisi tentang analisis terhadap kebutuhan sistem, desain sistem, serta implementasi pengembanganya secara konkrit.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan serta saran yang dapat membantu pengembangan sistem ini di masa yang akan datang.


(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang terintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu(McLeod dan Schell, 2004). Menurut Ladjamudin (2005), sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Ladjamudin (2005), untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu(Jogiyanto, 2001) yaitu:

1. Komponen (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen dapat berupa satu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antar suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.


(27)

Batas suatu sistem menunjukan ruang (score) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun di luar batas dari suatu sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interfaace)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengatur dari satu sub sistem ke sub sistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi suatu masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu sub sistem dapat berintegrasi dengan satu subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa Masukan Perawatan (Maintenance Input) adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan Sinyal (Signal Input) adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.


(28)

10

Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dari sisa pembuangan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat berupa suatu bagian pengolahan atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran

8. Tujuan Sistem (Goal)

Setiap sistem pasti mempunyai tujuan ataupun sasaran yang mempengaruhi input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan. Dengan kata lain suatu sistem akan dikatakan berhasil kalau pengoperasian sistem itu mengenai sasaran atau tujuannya. Sistem yang tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem itu tidak akan ada gunanya.

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut (Jogiyanto,2005) :


(29)

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Misalnya, sistem teologi yang berisi gagasan tentang hubungan manusia dan Tuhan.

Sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya, sistem computer, sistem sekolah, sistem akuntansi dan sistem pelaporan.

2. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tertentu

Sistem tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Misalnya, sistem komputer.

Sistem tak tertentu (probilistic system) adalah sistem yang tidak bisa diramal dengan pasti karena mengandung unsur probilitas. Misalnya, sistem arisan dan sistem sediaan.

3. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Ciri-cirinya, sistem menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak maupun gangguan. Selain itu, umumnya sistem melakukan adaptasi terhadap lingkungan.


(30)

12

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam tidak dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem tata surya.

Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang dibuat oleh manusia. Misalnya, sistem komputer dan sistem mobil.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana misalnya sepeda dan sistem yang kompleks misalnya otak manusia.

2.2 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Jogiyanto, 2001). Menurut George R. Terry, bahwa informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Sedangkan menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang. Informasi akan memiliki arti manakala informasi tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut:


(31)

1. Relevan artinya Informasi yang diinginkan benar-benar ada relevansi dengan masalah yang dihadapi.

2. Kejelasan artinya terbebas dari istilah-istilah yang membingungkan.

3. Akurasi artinya bahwa informasi yang hendak disajikan harus secara teliti dan lengkap.

4. Tepat waktu artinya data yang disajikan adalah data terbaru dan mutahir.

2.3 Penggajian

Gaji adalah sebuah komponen yang mutlak dikeluarkan oleh perusahaan sebagai kompensasi bagi karyawan, yang mana hal ini untuk menjamin keberlangsungan perusahaan itu sendiri (Huda dan Nugroho,2012;1).

Menurut Huda dan Nugroho (2012;1), konsep penetapan gaji ada beberapa macam pendekatan:

1. Pay for position.

Pegawai dihargai berdasarkan posisi atau jabatannya dalam perusahaanya. Perusahaan menerapkan sistem ini untuk jenis pegawai dengan pekerjaan struktural dan dikarenakan sistem ini paling mudah dilakukan kebanyakan perusahaan menerapkan sistem ini dalam penggajian pegawai mereka. 2. Pay for person


(32)

14

Karyawan dihargai berdasarkan keahlian atau kompetensi yang dimiliki. Sistem ini diberlakukan bagi pegawai fungsional, dimana pegawai dihargai atas keahlian atau kompetensi yang bersifat tknis atau khusus.

3. Pay for performance.

Karyawan dihargai berdasarkan kinerjanya pada suatu periode tertentu. Kinerja setiap pegawai di ukur sesuai dengan pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan targetnya.

4. Equal job equal pay.

Upah yang sama untuk jenis pekerjaan yang sama. Jika ada dua orang atau lebih mengerjakan pekerjaan yang sama, maka upah mereka mesti sama. 5. Competence pay.

Penggajian yang dihubungkan secara langsung dengan bukti langsung objektif terjadinya peningkatan dalam pengetahuan teknis, keterampilan dan keahlian seseorang karyawan..

6. Skill based pay.

Pembayaran dimana para pekerja digaji berdasarkan pengetahuan dan keterampilannya daripada posisinya di perusahaan.

7. Merit based pay (berdasarkan jasa).

Sistem penggajian dimana pekerja digaji berdasarkan performancenya, pencapaian finansial pekerja berdasarkan pada hasil yang dicapai oleh individu itu sendiri.


(33)

2.4 Karyawan

Karyawan atau sumber daya manusia merupakan potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal non material atau finansial di dalam organisasi bisnis, yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata(real) secara fisik dan non fisik dalam mewujudkan eksistensi organisasi sedangkan menurut nawawi (2000), sumber daya manusia atau karyawan adalah manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi disebut juga personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan (Samsudin, 2006).

2.5 Berbasis

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berbasis adalah mempunyai basis atau berdasarkan pada (Tim Pusat Bahasa:2008;144).

2.6 Website

2.6.1 Pengertian Website

World Wide Web (WWW) atau yang biasa disebut dengan Web

merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek lain yang menjadi acuan untuk membuka halaman-halam web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink inii, seseorang dapat memperoleh


(34)

16

informasi dengan meloncat dari satu halaman ke halaman lain. Halaman-halaman yang diakses pun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di beberapa Negara. (Kadir, 2005)

Berkaitan dengan web, terdapat beberapa istilah penting seperti situs web (website), homepage, halaman web (web page) dan URL yang perlu diketahui (Kadir, 2005) :

1. Situs web menyatakan lokasi pada web yang berisi sekumpulan halaman web yang saling terkait.

2. Halaman web menyatakan sebuah halaman pada web

3. Homepage adalah halaman utama pada sebuah situs web. Halaman inilah yang akan ditampilkan ketika memanggil sebuah situs web walaupun tidak menyebutkan halaman tersebut

4. URL (Uniform Resource Locator) adalah suatu teks yang menyatakan alamat internet.

2.6.2 Konsep Dasar Website

Pertama kali aplikasi Web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut Hypertext Markup Language (HTML) dan protocol yang digunakan dinamakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan


(35)

objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. (Kadir,2005)

Konsep yang mendasari aplikasi web sebenarnya sederhana. Operasi yang melatarbelakanginya melibatkan pertukaran informasi antara komputer yang meminta informasi, yang disebut client, dan komputer yang memasok informasi (atau disebut server). Secara lebih detail, server yang melayani permintaan dari client sesungguhnya berupa suatu perangkat lunak yang disebut web server. Secara internal, web server inilah yang berkomunikasi dengan perangkat lunak lain atau middleware dan middleware inilah yang berhubungan dengan database. (Kadir, 2005)

2.7 Database

Database adalah sebuah himpunan data yang terkait atau data yang saling berhubungan, kumpulan data tersebut terorganisasi, dan bisa melibatkan lebih dari satu organisasi. (Kadir:2009;10)

2.7.1 Database Relasional

Database relasional adalah jenis database yang menggunakan model relasional. Pada model relasional, data disusun dalam bentuk sejumlah relasi atau tabel. Setiap table tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Baris mewakili satu kesatuan data. Kolom menyatakan bagian-bagian yang menyusun sebuah baris. Pada model relasional, satu table


(36)

18

bisa berhubungan dengan tabel lain. Hubungan dibentuk melalui mekanisme kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key). Kunci primer adalah suatu kolom (atau gabungan beberapa kolom) yang dapat digunakan untuk membedakan antara satu baris dengan baris yang lain (Kadir:2009;15).

2.7.2 DBMS

DBMS (DataBase Management System) adalah suatu perangkat lunak yang ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data. Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi mudah dilakukan. Selain itu, perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai peranti yang berguna. Misalnya peranti yang memudahkan dalam membuat berbagai bentuk laporan. Oracle 9i, Microsoft SQL Server 7.0, dan Microsoft Access 200 merupakan contoh produk DBMS yang terkenal di dunia. Produk non komersial untuk pengelolaan database juga tersedia dan dapat diunduh di internet, seperti MySQL ataupun PostgreSQL (Kadir:2009;17).

2.7.3 MySQL

MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQLAB yang pada saat itu bernama TcX DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal bakal kodenya sudah ada sejak 1979. Awalnya TcX membuat MySQL dengan tujuan mengembangkan aplikasi


(37)

web untuk klien. TcX merupakan perusahaan pengembang software dan konsultan database. Saat ini MySQL sudah diakuisisi oleh Oracle Corp (Arief:2011;151).

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses database-nya sehingga mudah untuk digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah-kecil. MySQL juga bersifat open source dan free (tidak perlu membayar untuk menggunakannya) pada berbagai platform (kecuali pada Windows, yang bersifat shareware). MySQL didistribusikan dengan lisensi open source GPL (General Public License) mulai versi 3.23, pada bulan Juni 2000 (Arief:2011;151).

MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System). Itulah sebabnya istilah tabel, baris, dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas sejumlah kolom dan baris, di mana setiap kolom berisi sekumpulan data yang memiliki tipe yang sejenis, dan baris merupakan sekumpulan data yang saling berkaitan dan membentuk informasi. Kolom biasanya juga disebut sebagai field dan informasi yang tersimpan dalam baris disebut record (Arief:2011;152).


(38)

20

2.8 Perancangan Sistem

2.8.1 Bagan Alur (Flowchart)

Flowchart adalah untaian simbol gambar (chart) yang menunjukan aliran (flow) dari proses terhadap data, simbol-simbol untuk flowchart dapat di klasifikasikan menjadi simbol untuk program dan simbol untuk sistem (peralatan hardware) (Ladjamudin, 2006). Bagan alir sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak pada gambar 2.1 sampai dengan gambar 2.8 berikut ini :

Proses

Menunjukkan kegiatan proses dan operasi program komputer.

Gambar 2.2 Proses

Dokumen

Menunjukkan dokumen input output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

Gambar 2.3 Dokumen

Kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

Gambar 2.4 Kegiatan Manual

Terminal

Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir program. Gambar 2.5 Terminal


(39)

Simpanan Offline

Menunjukkan simpanan secara manual. Gambar 2.6 Simpanan Offline

Keputusan

Menunjukkan pengambilan keputusan.

Gambar 2.7 Keputusan

Garis Alur

Menunjukkan arus dari proses.

Gambar 2.8 Garis Alur

2.8.2 Data Flow Diagram (DFD)

Pendekatan analisa terstruktur diperkenalkan oleh De Marco (1978) dan Gane Sarson (1979) melalui buku metodologi terstruktur analisa dan sistem informasi. Menggunakan data flow diagram (DFD) dalam menggambarkan atau membuat model sistem yang lebih menekankan pada segi proses. Pengertian secara umum dari data flow diagram ini adalah suatu network yang menggambarkan suatu sistem otomata/ komputerisasi, manualisasi atau gabungan dari keduanya, yang penggambarannya disusun dalam bentuk kumpulan komponen sistem yang berhubungan sesuai dengan aturan mainnya. Keuntungan dari DFD adalah memungkinkan untuk menggambarkan sistem dari


(40)

22

level yang paling tinggi kemudian menguraikannya menjadi level yang lebih rendah (dekomposisi), sedangkan keunggulan dari DFD adalah tidak menunjukkan proses pengulangan (looping), proses keputusan dan proses perhitungan.

Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat DFD ada empat buah, yaitu sebagaimana terlihat pada gambar 2.9 sampai dengan 2.12 berikut : (Pressman, 2002 : 365)

External Entity

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan proses. Tujuan proses.

Gambar 2.9 External Entity

Proses

Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data.

Gambar 2.10 Proses

Data Flow

Simbol ini menunjukkan arah aliran/ arus data.

Gambar 2.11 Data Flow

Data Storage

Simbol ini menggambarkan data yang sudah disimpan.


(41)

Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah. Adapun tingkatan dalam DFD diantaranya :

1. Diagram Konteks (Context Diagram Level 0)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.

2. Diagram Zero (Level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan diagram detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan dalam diagram zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan entity, proses, alur data dan data store. 3. Diagram Detail

Merupakan penguraian dari proses yang ada dalam diagram zero. Diagram yang paling rendah yang tidak dapat diuraikan lagi.


(42)

24

2.8.3 Kamus Data

Seperti halnya kamus bahasa yang berfungsi menjelaskan lebih detail suatu kata maupun kalimat, kamus data yang digunakan dalam analisa struktur dan desain sistem informasi juga merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store.

Apabila didefinisikan kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data, sistem analis dapat mendefinisikan data yang mengalir pada sistem dengan lengkap. Perancangan kamus data digunakan untuk merancang input, output/ laporan dan database. Kamus data dan komponen-komponen lainnya yang dikumpulkan pada saat analisis sistem sangat dibutuhkan dalam perancangan sistem, kamus data juga berfungsi untuk menghindari penggunaan kata-kata yang sama, karena kamus data disusun menurut abjad. Kamus data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Notasi yang digunakan dalam kamus data, berikut ini adalah tabel 2.1 simbol kamus data.


(43)

Tabel 2.1 Kamus Data

No Simbol Uraian

1 = Terdiri dari, mendefinisikan, diuraikan menjadi, artinya

2 + Dan

3 ( ) Opsional (boleh ada boleh tidak)

4 { } Pengulangan data

5 [ ] Memilih salah satu dari sejumlah alternatif, seleksi

6 * * Komentar

7 @ Identifikasi atribut kunci

8 ! Pemisahan sejumlah alternatif pilihan antara simbol [ ]

2.8.4 State Transition Diagram (STD)

State Transition Diagram merupakan suatu bagian dari diagram yang menggambarkan bagaimana state dihubungkan dengan state yang lain pada suatu waktu yang mempunyai kondisi dimana dapat menyebabkan perubahan satu state ke state yang lain. (Hoffer, George, dan Valancich, 1996 : 364)

STD pada dasarnya merupakan sebuah diagram yang terdiri dari state dan transisi atau perpindahan state. Tansisi atau perpindahan


(44)

26

state terdiri atas kondisi dan aksi. Kondisi adalah suatu kejadian yang dapat diketahui oleh sistem. Sedangkan aksi adalah keadaan yang dilakukan oleh sistem apabila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi dari sistem.

Aksi

Gambar 2.13 Contoh Perubahan State

Ada komponen yang digunakan dalam diagram yaitu :

a. Modul digambarkan dengan simbol lingkaran yang mewakili modul yang dipanggil apabila terjadi suatu tindakan.

Gambar 2.14 Notasi Modul

b. Tampilan kondisi (state) merupakan layer yang ditampilkan menurut keadaan atau atribut, untuk memenuhi suatu tindakan pada waktu tertentu yang mewakili suatu bentuk atau kondisi tertentu.

State 1


(45)

Gambar 2.15 Notasi Kondisi

c. Tindakan (State Transition) merupakan simbol anak panah disertai keterangan tindakan yang dilakukan.

Gambar 2.16 Notasi Tindakan

2.9 Perangkat Lunak 2.9.1 HTML

HTML (Hypertext Markup Language) adalah suatu bahasa yang dikenali oleh web browser untuk menampilkan informasi dengan lebih menarik dibandingkan dengan tulisan teks biasa (plain text) (Oktaviar, dkk: 2010;13). HTML awalnya hanya didesain sebagai bahasa untuk pertukaran dokumen teknis dan saintifik. Karena itu HTML didesain secara sederhana, HTML menggunakan tag-tag yang dapat dipahami dengan mudah untuk membuat dokumen sederhana (Zaki,dkk:2008;2).

2.9.2 PHP


(46)

28

pada saat itu sehingga dia menciptakan suatu model interface (antarmuka ) yang dapat digunakan untuk menampung informasi tentang para pengunjung situsnya. Pertama kali, Rasmus membuat interface dengan menggunakan PERL dan selanjutnya dia mengembangkan dengan menggunakan bahasa C untuk memberikan fleksibilitas pada interface/parser tersebut (Sakur:2009;3).

Pada mulanya, interface tersebut diberi nama Personal Home Page, yang memiliki kemampuan untuk mencatat seluruh informasi dari pengunjung situs online-nya. Kemudian, interface atau parser tersebut dimodifikasi dengan mendukung database mSQL atau Mini Structure Language dengan menggunakan parser SQL, pengembangan ini diberi nama FI (Form Interpreter). Kemudian PHP/FI version 2.0 diluncurkan dan merupakan awal kelahiran dari PHP yang saat ini sudah mencapai versi 5.x.x. Selanjutnya, PHP ini dikembangkan oleh tim untuk memberikan kemampuan dengan aplikasi lainnya (Sakur:2009;3).

Saat ini, Zend menjadi pengembang utama dan telah mendistribusikan Zend Engine-nya untuk perkembangan PHP. Sampai sekarang, pengguna PHP sudah sangat banyak karena kemudahan dan keandalannya di dalam proses pemrograman (Sakur:2009;3).

PHP merupakan bahasa pemrograman yang disebut bahasa scripting dalam arti PHP merupakan bahasa pemrograman yang


(47)

ditempelkan/embedded pada bahasa atau aplikasi lain. Sebagai contoh, PHP ditempelkan ke dalam script HTML, yang merupakan bahasa ibu untuk world wide web. PHP merupakan bahasa scripting yang memiliki tipe interpreter, yang berarti PHP tidak perlu melakukan proses compiling, namun cukup melakukan proses pembacaan pada setiap sintaks yang kemudian melakukan interprestasi hasil dari proses tersebut (Sakur:2009;7).

2.9.3 XAMPP

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP, dan Perl (http://id.wikipedia.org/wiki/XAMPP).

2.10 Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean. Meningkatnya visibilitas perangkat lunak sebagai suatu


(48)

30

elemen sistem dan “biaya” yang muncul akibat kegagalan perangkat lunak, memotivasi dilakukannya perencanaan yang baik melalui pengujian yang teliti (Pressman:2002;525).

2.10.1 Pengujian Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan persyaratan fungsional untuk suatu program (Pressman:2002;551).

Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut (Pressman:2002;551) :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang 2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal 4. Kesalahan kinerja


(49)

31

Sejumlah metode dipilih dan digunakan peneliti untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Secara garis besar, peneliti membaginya ke dalam dua kerangka metodologi, yaitu metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Beberapa cara yang dilalui peneliti sebagai metode pengumpulan data antara lain observasi, wawancara, studi pustaka dan studi literatur. Sedangkan sebagai metode pengembangan sistem dalam skripsi ini, peneliti menggunakan metode Rapid Application Development (RAD). Adapun tahap-tahap atau langkah-langkah yang dikerjakan peneliti dalam mengimplementasi metode RAD ini antara lain requirements planning, workshop design, dan implementation. Selain beberapa metodologi tersebut, pada bab ini peneliti juga akan menjelaskan kerangka berfikir yang dibuat untuk menyelesaikan skripsi ini

3.1 Metode pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan skripsi ini diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan peembahasan. Oleh karena itu sebelum melakukan penulisan, penulis terlebih dahulu melakukan riset untuk mendapatkan data serta informasi yang terkait.


(50)

32

3.1.1 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan di PT Adjitama Persada yang beralamat di Jl Taman Lebak Bulus Raya Blok L No 15. Penelitian dilakukan di bagian personalia atau HRD PT.Adjitama Persada karena proses perhitungan gaji dilakukan di bagian tersebut. Untuk studi lapangan di bagi menjadi 2 tahap yaitu wawancara dan observasi.

3.1.1.1 Wawancara

Wawancara (interview) adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto:2008;111).

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan user, wawancara di sini termasuk ke dalam fase perencanaan syarat-syarat dalam metodologi RAD.

3.1.1.2 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan user, observasi di sini termasuk ke dalam fase perencanaan syarat-syarat dalam metodologi RAD.

Observasi dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung proses perhitungan gaji di Bagian HRD PT Adjitama Persada, kemudian mencari permasalahan yang ada dan memberikan solusi dengan dibuatkan sebuah sistem aplikasi.


(51)

3.1.2 Studi pustaka

Studi pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan (Nazir, 1988 : 111).

Studi pustaka yaitu mengadakan penelitian dengan cara mempelajari dan membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan permasalahan yang menjadi objek penelitian.

Setelah melakukan observasi dan wawancara, dan mengetahui bentuk aplikasi yang akan dikembangkan, peneliti kemudian melakukan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan terhadap buku-buku yang memuat teori yang mendukung penelitian dan terhadap literatur tentang penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya.

Buku-buku teks yang dibaca dan dipelajari selama melakukan proses penelitian ini adalah buku-buku yang memuat pengetahuan mengenai aplikasi, perancangan aplikasi, pengembangan aplikasi dan beberapa metodenya, basis data dan pemrograman. Buku-buku tersebut diperoleh peneliti dari perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi dan Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, serta perpustakaan perguruan tinggi lainnya. Selain melalui buku, peneliti juga melakukan pencarian terhadap pengetahuan-pengetahuan tersebut melalui beberapa website perpustakaan online,


(52)

34

situs-situs internet dan beberapa forum online yang membicarakan topik seputar pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian ini. Daftar buku dan situs dapat dilihat pada Daftar Pustaka.

3.1.3 Literatur Sejenis

Studi literatur merupakan penelusuran literatur yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Studi literatur dalam sebuah penelitian berguna untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan.

Penting karena untuk mengetahui penelitian yang pernah dilakukan orang lain dan mengambil hal-hal bisa digunakan pada penelitian kita untuk menghemat waktu, tenaga dan biaya. Penting juga untuk memberi arah penelitian selanjutnya yang perlu dilakukan untuk melanjutkan misi penelitian (Gufron, 2009 : 3).

Dengan metode studi literatur ini, penulis mengumpulkan data dan informasi dengan mencari, membaca, mencatat intisari dan mempelajari karya ilmiah, jurnal, skripsi, serta tinjauan literatur yang


(53)

berkenaan dengan topik yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam menyusun skripsi ini.

Beberapa literatur sejenis yang menjadi acuan peneliti sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Skripsi dengan judul : “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian PT. Mustika Abadi Sentosa” oleh Ade Sudrajat tahun 2009. Metode yang digunakan SDLC, Analisis menggunakan DFD dan ERD. Bahasa pemrograman yang digunkan visual basic 6.0 dengan database My SQL 2. Skripsi dengan judul : “Perancangan Sistem Penggajian

dengan Hak Akses Karyawan Berbasis Web” oleh Sodikin tahun 2011. Metode yang digunakan SDLC dengan model waterfall, Analisis menggunakan DFD dan ERD. Bahasa pemrograman yang digunkan PHP dengan database My SQL.

3. Skripsi dengan judul : “Pengembangan Sistem Informasi Penggajian” oleh Sigit Prasetyo tahun 2011. Metode yang digunakan RAD, Analisis menggunakan UML. Bahasa pemrograman yang digunkan PHP dengan database My SQL.


(54)

36

Tabel 3.1 Literatur Sejenis

No. Judul Kelebihan Kekurangan

1. Pengembangan Sistem Informasi Penggajian PT. Mustika Abadi Sentosa oleh Ade Sudrajat, Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah tahun 2009.

1. Absensi menggunakan Barcode.

2. Dapat mencetak slip gaji.

3. Laporan absensi berbentuk laporan harian dan laporan per 2 minggu.

1. Tidak berbasis Web.

2. Tidak melakukan perhitungan pajak, pajak hanya berupa form input .

2. Perancangan Sistem Penggajian dengan Hak Akses Karyawan Berbasis Web (studi kasus PK Gaya Baru) oleh Sodikin, Jurusan Teknik Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif

1. Sudah berbasis Web. 1. Tidak menjelaskan rincian variabel tunjangan yang didapat. 2. Tidak menjelaskan rincian variabel potongan,


(55)

Hidayatullah tahun 2011.

langsung pada totalnya saja. 3. Semua proses

dilakukan oleh admin.

4. Hak akses karyawan hanya melihat data laporan saja. 5. Data Laporan

hanya berupa informasi saja tanpa bisa di cetak.

6. Bagian keuangan dan pimpinan perusahaan tidak mempunyai hak akses.

3. Pengembangan Sistem Informasi Penggajian oleh Sigit Prasetyo,

1. Sudah berbasis Web.

1. Tidak membahas pajak.


(56)

38

Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,

UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2011,

2. Pegawai dapat mencetak slip gaji

2. Data rekap absensi tidak dapat dicetak.

3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan yang digunakan adalah RAD atau Rapid Application Development. Alasan penulis menggunakan metode RAD adalah karena RAD memiliki sifat selalu melibatkan pengguna untuk mendapatkan feedback dalam setiap fasenya, baik dalam fase requirement planning, fase workshop design, dan fase implementation, sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan dalam pengembangan aplikasi. Berikut ini merupakan rincian kegiatan dari fase RAD yang penulis lakukan:

1. Fase Requirement Planning

Dalam fase perencanaan syarat ini, penulis mengumpulkan data dari hasil wawancara dan observasi, dan dari situlah penulis mendapat gambaran kebutuhan-kebutuhan yang harus tersedia pada aplikasi. Kemudian penulis menganalisis kebutuhan aplikasi dengan mencatat gambaran tersebut ke dalam beberapa bagian, yakni analisis sistem yang berjalan, identifikasi masalah, solusi permasalahan, dan perbandingan sistem berjalan dengan


(57)

sistem usulan, Selanjutnya, hasil analisis tersebut direalisasikan ke dalam proses pengembangan berikutnya, yaitu fase perancangan.

2.Fase Workshop Desain

Hasil analisis dari fase perencanaan syarat lalu dibuat rancangannya per modul secara iterasi, selanjutnya diperlihatkan hasilnya kepada pengguna, sampai seluruh modul selesai dibuat. Perancangan disini menggunakan DFD (Data Flow Diagram) sebagai tools. Sebagai bahasa pemodelan grafis untuk perangkat lunak, Selain itu penulis juga merancang tampilan antarmuka aplikasi dan database relasional. Perancangan antarmuka menggunakan Microsoft Office Visio 2007 dan database relasional menggunakan MySQL 5.1.41. Untuk pembangunan kode program menggunakan Notepad++ 5.4.5, paket XAMPP 1.7.3 yang terdiri dari Apache Server 2.2.14, PHP 5.3.1, serta MySQL 5.1.41.

3. Fase Implementasi

Pada tahap implementasi, penulis akan melakukan pengujian internal aplikasi dengan metode black-box testing. Black-box testing yaitu dengan menguji kemampuan fungsional dari aplikasi, apakah input dari aplikasi sesuai dengan output.

3.3 Diagram Alur Penelitian

Dari penjabaran metodologi penelitian diatas, diagram alur penelitian yang penulis lakukan dapat dilihat pada diagram dibawah ini :


(58)

40


(59)

41 BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Metode pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan skripsi ini diperlukan data-data serta informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum melakukan penulisan, penulis terlebih dahulu melakukan riset untuk mendapatkan data serta informasi yang terkait.

4.1.1 Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan di PT Adjitama Persada yang beralamat di Jl Taman Lebak Bulus Raya Blok L No 15. Penelitian dilakukan di bagian personalia atau HRD PT.Adjitama Persada karena proses perhitungan gaji dilakukan di bagian tersebut.Untuk studi lapangan di bagi menjadi 2 tahap yaitu wawancara dan observasi.

4.1.1.1Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan user, wawancara di sini termasuk kedalam fase perencanaan syarat-syarat dalam metodologi RAD.

Wawancara di PT Adjitama Persada dilakukan dua kali. Penulis berhasil mewawancarai manager bagian HRD yaitu


(60)

42

Bapak Dudi Wahyudi dan staff HRD nya yaitu Henri Kurniawan. Pada saat wawancara, penulis mewawancarai Bapak Dudi Wahyudi mengenai sistem yang sedang berjalan disana. Saat mewawancarai Bapak Henri, penulis bertanya mengenai cara perhitungan gaji disana.

4.1.1.2 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kebutuhan user, observasi di sini termasuk kedalam fase perencanaan syarat-syarat dalam metodologi RAD.

Observasi dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung proses perhitungan gaji di Bagian HRD PT Adjitama Persada, kemudian mencari permasalahan yang ada dan memberikan solusi dengan dibuatkan sebuah sistem aplikasi. Pada saat observasi ditemukan sebuah masalah dimana pada saat menggunakan file excel, staff HRD menggunakan file excel penggajian yang lama dan mengganti isinya dengan data baru serta saat proses perhitungan untuk pajak penghasilan masih secara manual. Serta proses pembuatan laporan yang masih menggunakan word dengan memindahkan data excel gaji ke word.


(61)

4.2 Metode Pengembangan Sistem

Untuk metode pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metode RAD yang terbagi dalam 3 fase, yaitu Requirement Planning, Workshop Design dan Implementasi

4.2.1 Fase Requirement Planning

Sebagaimana telah diuraikan pada bab sebelumnya, fase requirement adalah fase dimana peneliti melakukan analisis dan identifikasi tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta mengidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan tersebut.

4.2.1.1 Profil

Sejalan dengan roda pembangunan yang terus bergulir di seluruh Indonesia dalam rangka meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat indonesia, sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa maka seluruh masyarakat Indonesia di tuntut untuk berpartisipasi dalam segala segi pembangunan guna mewujudkan tujuan dan cita – cita bangsa tersebut.

Dengan segala ketulusan dan keihlasan maka pemuda – pemudi yang berjiwa luhur bergabung dalam PT. Adjitama Persada yang didirikan pada awal 2010 mencoba turut serta dalam membangun bangsa.


(62)

44

Dengan usia yang relatif masih belia PT. Adjitama Persada. Dengan segala tantangan yang ada dalam pembangunan siap untuk mengarungi dan menjawab tantangan dan hambatan yang dimaksud. PT. Adjitama Persada yang sejak berdirinya mencoba untuk eksis pada bidang catering, jasa konsultasi manajemen dan sumber daya manusia, jasa kebersihan, bisnis dengan segala keahlian dan pengalaman serta konsisten untuk tetap mengikuti perkembangan dan kemajuan teknologi.

Berpijak pada pengalaman yang telah dimiliki, tenaga ahli yang profesional dibidangnya serta didukung oleh peralatan yang cukup memadai, PT. Adjitama Persada siap menjadi rekanan berbagai pihak, baik di departemen-departemen di pemerintahan pusat, dinas-dinas di pemerintah daerah, BUMN, BUMD serta pihak-pihak swasta dalam melaksanakan pekerjaannya.

4.2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan 4.2.1.2.1 Visi

Menjadi Perusahaan terdepan di industri jasa katering, manajemen , serta jasa cleaning service dalam skala nasional dan internasional.

4.2.1.2.2 Misi

1. Mengembangkan perusahaandengan pengelolaan manajemen secara professional.


(63)

2. Membangun kompetensi dan skill SDM yang profesional dan bersertifikasi di bidangnya secara bertahap.

3. Membangun jaringan mitra pengguna jasa di lembaga pemerintah dan swasta nasional dan internasional. 4. Kemampuan penanganan proyek secara professional

dan berkualitas. 4.2.1.3 Struktur Organisasi

PT. Adjitama Persada mengedepankan profesionalitas dan kualitas dalam pengelolaan dan penanganan proyek perusahaan, hal tersebut tercermin dalam pembagian divisi/departemen kerja perusahaan, agar tercipta pembagian wilayah kerja yang jelas dan terukur serta tingkat efektifitas dan efesiensi hasil kerja yang berkualitas.

Tiap departemen di kelola oleh SDM-SDM muda, berkualitas dan professional dibidangnya, dan dalam implementasi tiap proyek di lakukan analisa oleh para tenaga ahli dibidangnya untuk menghasilkan action plan yang tepat, adapun struktur manajemen tersebut sebagai berikut :

1. Direktur

2. Financial dan Accounting Manager 3. Operational Manager


(64)

46

5. Human Resources Manager 6. Marketing Manager

7. Purchasing Manager

Gambar 4.1 Struktur Organisasi 4.2.1.4 Analisis Sistem Yang berjalan

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap proses penggajian karyawan di PT. Adjitama Persada adalah sebagai berikut:

1. Bisnis proses absensi:

a. Karyawan mengisi kartu absensi dengan memasukan jam masuk dan jam keluar setiap hari.

b. Selanjutnya kartu amano/absensi nanti akan di cek dan ditandatangani oleh Manajer HRD.


(65)

Gambar 4.2 Bisnis Proses Absensi

2. Bisnis Proses peminjaman uang:

a. Karyawan mengisi formulir permohonan pinjaman b. Selanjutnya formulir diserahkan ke direktur selaku


(66)

48

c. Kalau disetujui form akan diserahkan ke bagian keuangan dan finance untuk diberikan uangnya kepada karyawan


(67)

3. Bisnis Proses Lembur

a. Manajer masing-masing bagian memerintahkan staffnya untuk menambah jam kerja.

b. Lalu karyawan mengambil dan mengisi form lembur. c. Form lembur di tandatangani manajer yang bersangkutan

lalu diserahkan pada bagian HRD untuk di tanda tangani Manajer HRD.


(68)

50

4. Bisnis proses penggajian :

a. Data pinjaman, data lembur, dan data absensi selama sebulan yang telah divalidasi tadi beserta form-form lainnya di input ke dalam file ms.excel daftar rekap gaji oleh staff HRD.

b. Kemudian dari file rekap gaji tadi oleh staff HRD diolah menjadi laporan penggajian dan di print.

c. Laporan penggajian kemudian divalidasi oleh manajer HRD dan selanjutnya diserahkan pada direktur PT. Adjitama persada untuk disetujui.

d. Selanjutnya laporan diserahkan ke bagian accounting dan finance dan mentransfer gaji ke masing-masing rekening karyawan.

e. Staff HRD kemudian menyiapkan slip gaji karyawan setelah menerima bukti transfer dari bagian accounting dan finance.

f. Slip gaji kemudian di validasi oleh manajer HRD dan di distribusikan kepada karyawan.


(69)

(70)

52

4.2.1.5 Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan pada sub bab di atas mengenai alur kerja yang sedang berjalan tersebut dan juga berdasarkan hasil observasi serta wawancara yang telah penulis lakukan, terdapat beberapa permasalahan yang lebih baik ditindak lanjuti untuk kemudian diberikan solusi-solusi yang tepat dan relevan. Berikut ini adalah beberapa permasalahan tersebut:

1. Beberapa data yang masih manual dalam penginputan memungkinkan pengolahan data menjadi terhambat apabila berkasnya hilang.

2. Penggunaan file yang tidak baik dimana dalam penggunaannya file Microsoft Excel dengan membuka data file lama, kemudian menghapus semua isi table dan mengisi nya dengan yang baru

3. Lambatnya proses informasi yang diterima oleh pihak manajemen HRD untuk membuat laporan kepada direktur.

4.2.1.6 Solusi Permasalahan

Proses pengolahan data gaji, data absensi, data pegawai pada PT.Adjitama Persada masih memiliki kelemahan. Dokumen masih dikelola secara manual. Belum terintegrasinya data-data dan belum adanya database membuat dokumen dapat disimpan pada server


(71)

atau pada PC masing-masing karyawan.Oleh sebab itu, maka diperlukan strategi untuk menentukan solusi-solusi permasalahan sebagai berikut:

4.2.1.6.1 Identifikasi Strategi IT

Tabel 4.1 Identifikasi Strategi IT

No. Judul Tolak Ukur

Sasaran Perbaikan 1. Master data masih

manual.

Terdapat

kemungkinan kertas-kertas form hilang.

Pembuatan sistem basis data yang dapat menyimpan data form absensi, lembur,

peminjaman. 2. Penggunaan file

program berulang kali.

Terdapat

kemungkinan hilang atau terhapus secara sengaja maupun tidak

sengaja saat

penggunaan kembali program ms.excel.

Pembuatan

sebuah sistem

yang tidak

menyulitkan pembuatan data gaji yang baru.


(72)

54

3. Lambatnya proses birokrasi laporan.

Proses yang berbelit-belit.

Penyederhanaan proses birokrasi laporan.

4.2.1.6.2 Identifikasi Pola Solusi Tabel 4.2 Identifikasi Pola solusi

No. Sasaran Perbaikan Pola Solusi

1. Pembuatan sistem basisdata untuk form-form manual tersebut dan saling terhubung ke penggajian.

Pembuatan tabel absensi, tabel lembur, dan peminjaman yang terhubung ke tabel karyawan dan ke tabel pembayaran gaji.

2. Pembuatan sebuah sistem yang tidak menyulitkan pembuatan data gaji yang baru.

Dengan menginput periode gaji berupa bulan dan tahun secara otomatis sistem akan membuat daftar gaji baru.

3. Penyederhanaan proses birokrasi laporan

Laporan gaji bisa di proses langsung di sistem dengan memasukan tanggal periode dan user bisa melihat laporan langsung di sistem.

Berdasarkan identifikasi strategi IT dan identifikasi pola solusi di atas, sangat memungkinkan untuk pembuatan sebuah aplikasi berbasis web yaitu Sistem informasi


(73)

penggajian karyawan berbasis web pada PT. Adjitama Persada yang dapat mengakomodasi semua solusi yang telah dipaparkan di atas.

4.2.1.6.3 Kebutuhan Fungsional Sistem

Sistem yang dibuat harus memenuhi kebutuhan fungsional (functional requirements) sebagai berikut :

1. Sistem informasi penggajian karyawan dapat melakukan penginputan data ke dalam database. 2. Sistem dapat mempermudah dalam proses

penghitungan gaji karyawan.

3. Dapat meng-generate laporan secara langsung dan mencetak berkas.

4.2.1.6.4 Kebutuhan Non Fungsional Sistem

Selain kebutuhan fungsional sistem ada pula kebutuhan non fungsional sistem diantaranya yaitu:

1. Sistem dapat diakses oleh masing-masing user yang telah ditentukan oleh admin.

2. Sistem berjalan pada sistem operasi windows.

3. Sistem dapat digunakan dengan web browser yang berbeda-beda, seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera, dan lain-lain.


(74)

56

Gambar 4.6 Proses Bisnis Sistem Usulan

Keterangan Gambar : Pada proses bisnis yang ditawarkan peran Admin tugasnya mengelola data user, data karyawan, data jabatan, dan data PTKP. Untuk HRD mengolah absensi, data lembur, data gaji dan cetak slip gaji. Untuk direktur memvalidasi permohonan pinjaman serta melihat laporan dan mencetaknya. Untuk Accounting dan Finance mengelola data gaji dan pinjaman. Untuk karyawan mengisi form permohonan pinjaman.


(75)

4.2.1.7 Perbandingan sistem berjalan dengan sistem usulan

Pengembangan sistem bertujuan untuk membantu pihak HRD dalam melakukan tugas menghitung gaji dan pembuatan laporan serta form-form yang sudah terkomputerisasi. Selain itu dengan adanya sistem ini dapat mempermudah HRD, direktur, accounting dan finance dalam mengakses langsung ke dalam sistem penggajian. Sehingga mengurangi proses birokrasi dokumen.

Tabel 4.3 Perbedaan Antara Sistem Yang Sedang Berjalan Dan Sistem Yang Diusulkan

No Sistem yang sedang berjalan

Sistem yang diusulkan

1.

Data absensi, lembur, dan pinjaman masih manual.

Sistem absensi, lembur, karyawan, pinjaman, serta penggajian

terkomputerisasi dan saling terhubung. Jadi data gaji otomatis ter-input.

2.

Masih menggunakan file excel sehingga penggunaan yang berulang untuk menghitung gaji.

Sistem otomatis membuat data baru sesuai periode tanpa mengubah data yang lama.

3.

Proses birokrasi pembuatan laporan berbelit-belit.

Proses birokrasi di persingkat dengan ikut login ke sistem.


(76)

58

4.2.2 Fase Workshop Desain

Dalam perancangan program aplikasi ini peneliti melakukan perancangan dengan menggunakan DFD yang terdiri dari Diagram Context, DFD lv 0, dan DFD lv 1. Kemudian peneliti melakukan perancangan Struktur Data, STD serta perancangan User Interface.

4.2.2.1 Data Flow Diagram

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi yang dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah di komunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.

1. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang memperlihatkan aplikasi sebagai bentuk proses yang terjadi atau pemetaan yang terjadi.


(77)

2. Diagram zero

Diagram ini untuk mendetailkan setiap proses yang terjadi pada diagram zero sistem yang di usulkan.


(78)

60

3. Data Flow Diagram Level 1 a. DFD level 1 proses ke 1

Gambar 4.9 DFD lv 1 Manajemen User

Diagram gambar 4.9 menjelaskan secara detail dari proses ke 1 yaitu proses mengolah data user yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(79)

b. DFD level 1 proses ke 2

Gambar 4.10 DFD lv 1 Manajemen Karyawan

Diagram gambar 4.10 menjelaskan secara detail dari proses ke 2 yaitu proses mengolah data karyawan yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(80)

62

c. DFD level 1 proses ke 3

Gambar 4.11 DFD lv 1 Manajemen Jabatan

Diagram gambar 4.11 menjelaskan secara detail dari proses ke 3 yaitu proses mengolah data jabatan yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(81)

d. DFD level 1 proses ke 4

Gambar 4.12 DFD lv 1 Manajemen PTKP

Diagram gambar 4.12 menjelaskan secara detail dari proses ke 4 yaitu proses mengolah data ptkp yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(82)

64

e. DFD level 1 proses ke 5

Gambar 4.13 DFD lv 1 Manajemen Absensi

Diagram gambar 4.13 menjelaskan secara detail dari proses ke 5 yaitu proses mengolah data absensi yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(83)

f. DFD level 1 proses ke 6

Gambar 4.14 DFD lv 1 Manajemen Lembur

Diagram gambar 4.14 menjelaskan secara detail dari proses ke 6 yaitu proses mengolah data lembur yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(84)

66

g. DFD level 1 proses ke 7

Gambar 4.15 DFD lv 1 Manajemen Pph21

Diagram gambar 4.15 menjelaskan secara detail dari proses ke 7 yaitu proses mengolah data Pph21 yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(85)

h. DFD level 1 proses ke 8

Gambar 4.16 DFD lv 1 Manajemen Penggajian

Diagram gambar 4.16 menjelaskan secara detail dari proses ke 8 yaitu proses mengolah data penggajian yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(86)

68

i. DFD level 1 proses ke 9

Gambar 4.17 DFD lv 1 Manajemen Pinjaman

Diagram gambar 4.17 menjelaskan secara detail dari proses ke 9 yaitu proses mengolah data penggajian yakni proses penambahan data yang akan di simpan di database, proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses meng update database dengan mengambil data selanjutnya di ubah dan di simpan. Lalu proses yang hapus data yang ada di database sistem penggajian.


(87)

j. DFD level 1 proses ke 10

Gambar 4.18 DFD lv 1 Permohonan Pinjaman

Diagram gambar 4.18 menjelaskan secara detail dari proses ke 10 yaitu proses mengolah data permohonan pinjaman yakni proses penginputan sementara di tabel permohonan pinjaman oleh karyawan yang login ke sistem, selanjutnya di halaman web direktur akan tampil data permohonan untuk diberi respon untuk menerima atu menolak. Apabila ditolak data pada tabel permohonan akan terhapus. Selanjutna apabila di terima data pada tabel permohonan akan terhapus dan selanjutnya tersimpan di tabel pinjaman yang manajemen datanya dikelola oleh Accounting dan Finance.


(88)

70

k. DFD level 1 proses ke 11

Gambar 4.19 DFD lv 1 Laporan Pinjaman

Diagram gambar 4.19 menjelaskan secara detail dari proses ke 11 yaitu proses mengolah data laporan pinjaman yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(89)

l. DFD level 1 proses ke 12

Gambar 4.20 DFD lv 1 Laporan Karyawan

Diagram gambar 4.20 menjelaskan secara detail dari proses ke 12 yaitu proses mengolah data laporan karyawan yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(90)

72

m. DFD level 1 proses ke 13

Gambar 4.21 DFD lv 1 Laporan Absensi

Diagram gambar 4.21 menjelaskan secara detail dari proses ke 13 yaitu proses mengolah data laporan absensi yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(91)

n. DFD level 1 proses ke 14

Gambar 4.22 DFD lv 1 Laporan Lembur

Diagram gambar 4.22 menjelaskan secara detail dari proses ke 14 yaitu proses mengolah data laporan lembur yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(92)

74

o. DFD level 1 proses ke 15

Gambar 4.23 DFD lv 1 Laporan Penggajian

Diagram gambar 4.23 menjelaskan secara detail dari proses ke 15 yaitu proses mengolah data laporan penggajian yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(93)

p. DFD level 1 proses ke 16

Gambar 4.24 DFD lv 1 Slip Penggajian

Diagram gambar 4.24 menjelaskan secara detail dari proses ke 16 yaitu proses mengolah data slip gaji yakni proses lihat data yang akan mengambil data yang tersimpan di database, selanjutnya proses mencetak laporan dengan mengambil data laporan yang di minta yang selanjutnya di ubah menjadi tampilan pdf dan kemudian di cetak.


(94)

76

4. Kamus Data

Kamus Data atau Data Dictionary yang terdapat di sistem informasi penggajian terdiri dari:

a. User : Kd_user + nm_user + Kd_karyawan + username + password + level.

b. Karyawan : kd_karyawan + nik + nm_karyawan + kd_jabatan + kelamin + agama + alamat + no_telp + tempat_lahir + tgl_lahir + status_kawin + jumlah_anak + id ptkp + Tanggal_masuk.

c. Absensi : id + Kd_karyawan + tanggal + jam_masuk + jam_keluar + status_kehadiran + keterangan + kd_user. d. Lembur : id + tanggal + jam_masuk + jam_keluar +

jml_jam +uang_lembur + total_upah + keterangan + status_lunas + kd_karyawan+ kd_user.

e. Ptkp : id_ptkp + kd_ptkp + total_ptkp + keterangan. f. Peminjaman : no_pinjam + kd_karyawan + tanggal +

besar_pinjaman + keterangan + status_lunas +kd_user. g. Jabatan : kd_jabatan + nm_jabatan +gaji_pokok +

uang_transport + uang_makan.

h. Permohonan pinjaman : id + user +kd_karyawan+ besar_pinjaman + keterangan + timedate.

i. Pph21 : no_pph21 + periode_pph21 + tanggal + gaji_pokok + tunj+transport + tunj_makan + total_lembur + total_bonus + total_pinjaman + kd_user + bruto + biaya_jabatan + netto_sebulan + netto_setahun + total_ptkp + pkp + pph21_sebulan + pph21_sebulan.


(95)

j. Penggajian : no_penggajian + periode_penggajian + tanggal + gaji_pokok + tunj+transport + tunj_makan + total_lembur + total_bonus + total_pinjaman + kd_user.

4.2.2.2 Desain Database

4.2.2.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Untuk dapat melihat hubungan yang terjadi antara tabel saru dengan yang lain maka digunakan ERD untuk menggambarkannya. ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data/sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data)dalam sistem secara abstrak.


(96)

78

Gambar 4.25 Entity Relationship Diagram

4.2.2.2.2 Normalisasi

Pada proses normalisasi terdapat beberapa tahapan sebagai berikut :


(97)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format tertentu. Data yang dikumpilkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.

Tabel 4.4 Tabel Unnormalized

Kd_user nm_user Kd_karyawan username password level. kd_karyawan nik nm_karyawan kd_jabatan kelamin total_lembur tanggal jam_masuk jam_keluar jml_jam uang_lembur total_upah keterangan status_lunas kd_karyawan kd_user. id_ptkp total_bonus kd_ptkp total_ptkp keterangan. no_pinjam kd_karyawan tanggal besar_pinjaman keterangan status_lunas kd_user. kd_jabatan total_pinjaman nm_jabatan gaji_pokok uang_transport uang_makan. id user kd_karyawan besar_pinjaman keterangan timedate. no_pph21 kd_user. periode_pph21 tanggal gaji_pokok tunj+transport tunj_makan total_lembur total_bonus total_pinjaman kd_user bruto biaya_jabatan tunj_makan netto_sebulan netto_setahun total_ptkp pkp pph21_sebulan pph21_sebulan. no_penggajian periode_penggajian tanggal gaji_pokok tunj_transport


(98)

80

2. Bentuk Normal Pertama (1NF)

Pada tahap ini di lakukan penghilangan beberapa elemen yang berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi di antara setiap baris pada suatu tabel. Ketentuan normalisasi pertama (1NF) adalah tidak ada atribut yang berulang dan telah ditentukan primary key untuk tabel/relasi tersebut.

Tabel 4.5 Tabel First Normal Form

Kd_user * nm_user username password level. kd_karyawan* nik nm_karyawan kd_jabatan kelamin tanggal jam_masuk jam_keluar jml_jam uang_lembur total_upah keterangan status_lunas id_ptkp* kd_ptkp total_ptkp keterangan. no_pinjam* tanggal besar_pinjaman keterangan status_lunas kd_jabatan * nm_jabatan gaji_pokok uang_transport uang_makan. Id* user besar_pinjaman keterangan timedate. no_pph21* periode_pph21 tanggal gaji_pokok tunj+transport tunj_makan total_lembur total_bonus total_pinjaman bruto biaya_jabatan netto_sebulan netto_setahun total_ptkp pkp pph21_sebulan pph21_sebulan no_penggajian* periode_penggajian


(99)

3. Bentuk Normal Kedua (2-NF)

Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional depency (ketergantumgan fungsional sepenuhnya). Ketentuan dari bentuk normal kedua(2-NF) adalah bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu, atribut bukan kunci haruslah memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya pada kunci utama.


(100)

82

4.2.2.2.3 Struktur Database

1. Tabel User

Tabel yang digunakan untuk menyimpan data user

Primary Key : kd_user

Tabel 4.6 Tabel user

2. Tabel Lembur

Tabel yang digunakan untuk menyimpan data lembur

Primary Key : id

Tabel 4.7 Tabel Lembur

Field Type Keterangan

Kd_user Varchar(3) Primary Key Kd_karyawan Varchar(10)

Nm_user Varchar(100) username Char(20) password Varchar(200) level Int(10)

Field Type Keterangan

Id int(4) Primary Key

Kd_karyawan varchar(12) Foreign Key

tanggal Date

Jam_masuk Time

Jam_keluar Time

Jml_jam Int(3)

Uang_lembur Int(50) Total_upah Int(50) Keterangan Varchar(100)


(1)

(2)

149

LAMPIRAN VI

Bentuk Form pada Sistem yang sedang Berjalan


(3)

(4)

(5)

(6)