2.1.2 Studi Literatur 2.1.2.1 Data arsitek
Berdasarkan dari literatur data arsitek Fasilitas dealer secara umum sekurang kurangnya harus terdapat beberapa sarana sehingga mampu di kategorikan sebagai
dealer antara lain : Showroom ruang pamer
Tempat perawatan servis dan perbaikan bengkel Fasilitas penunjang
A. Showroom
Showroom berfungsi sebagai ruang pamer dan ruang transaksi penjualan kendaraan roda empat.
Persyaratan showroom: Tersedianya ruang bebas kolom untuk mempermudah sirkulasi kendaraan
Luasan ruang pamer mobil putaran 40-50m2mobil dengan jarak 1,7 meter Peminat harus dapat mengitari mobil yang di pamerkan tanpa halangan
dengan jarak pandang 5 meter Luasan ruang pamer dalam keadaan penuh 24 m2 mobil
Sirkulasi menggunakan penataan linear agar sirkulasi lebih mudah Struktur menggunakan bentang lebar
Gambar 2.1 tampilan interior showroom
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.2 standart ruang showroom mobil Sumber : Buku pedoman Data arsitek
B. Bengkel
Berdasarkan aktifitas yang di lakukan bengkel di bedakan kedalam dua devisi, yaitu:
Bengkel pemeliharaan dan perawatan umum service Bengkel modifikasi
A. Bengkel Umum
Bengkel jenis ini memberikan pelayanan standart guna menjaga kekuatan serta kesetabilan kendaraan mesinkendaraan. Secara umum pelayanan yang di
berikan berupa perawatan berkala dan perbaikan ringan dan berat mesin kendaraan roda empat. Berdasarkan keputusan mentri perindustrian dan
perdagangan republik indonesia nomor: 551MPPKEP10 1999 tentang bengkel umum kendaraan bermotor terdapat beberapa jenis bengkel yang di
klasifikasikan berdasarkan akan tingkat pemenuhan terhadap persyaratan system mutu, mekanik, fasilitas dan peralatan serta manajemen informasi
sesuai dengan penelitian masing masing kelas bengkel yaitu :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
A. Klasifikasi Bengkel Terdiri Atas :
Bengkel kelas I tipe A; B; dan C Bengkel kelas II tipe A; B; dan C
Bengkel kelas III tipe A; B; dan C
Tipe bengkel sebagai mana di maksud di dasarkan atas jenis pekerjaan yang dapat di lakukan yaitu :
Bengkel tipe A merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis pekerjaan perawatan berkala perbaikan kecil, perbaikan besar, perbaikan
chasis dan body Bengekel tipe B merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis
pekerjaan perawatan berkala kerbaikan kecil dan perbaikan besar, atau jenis pekerjaan perawatan berkala perbaikan kecil, perbaikan chasis dan
body Bengekel Tipe C merupakan bengkel yang mampu melakukan jenis
pekerjaan perawatan berkala perbaikan kecil
B.1 Persyaratan Umum Bengkel Sistem Mutu Bengkel
persyaratan umum sistem mutu yang di terapkan oleh bengkel sekurang-kurangnya dapat :
Menjamin identifikasi dan mampu telusur produk jasa perawatan dan perbaikan bengkel
Pemenuhan persyaratan sistem bengkel untuk tiap-tiap kelas bengkel di tunnjukan pada tabel berikut :
Pemenuhan persyaratan sistem mutu bengkel untuk tiap-tiap kelas bengkel di tunjukkan pada tabel berikut ini :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 2.1 Persyaratan Sistem Menu Bengkel
No Persyaratan sistem mutu Kelas I
Kelas II Kelas III
1 Persyaratan umum
2 Pedoman bengkel:
Tanggung jawab
manajemen Perencanaan sistem mutu
Prosedur mutu Proses penerimaan order
Proses
pengerjaan perawatan dan perbaikan
Proses inpeksi pemeriksaan dan
pengendalian hasil
perawatan Menc
apa i ni
lai 80 d
ala m si
stem pe nil
aian
Menc apa
i nil
ai 60
sd 80
da lam
sis tem
pe nil
aian Menc
apa i ni
lai 60 d
ala m si
stem pe nil
aian
3 Pengendalian
atas perawatan
bengkel 4
Personil bengkel bermotor 5
Identifikasi dan mamp[u telusur hasil perawatan dan perbaikan
Sumber :Hasil analisa pengamatan lapangan 2011
B.1.2 Pedoman Bengkel
Bengkel harus mempunyai pedoman bengkel, yang sekurang kurangnya mencantumkan tanggung jawab manajemen, perencanaan sistem mutu, dan
prosedur mutu bengkel, yang terdiri dari : Prosedur proses penerimaan order
Prosedur proses pengerjaan perawatan dan perbaikan Prosedur proses inspeksi?pemeriksaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Prosedur proses penyerahan Prosedur suku cadang
Prosedur standart biaya jam kerja Prosedur keselamatan kerja
Prosedur pelatihan Prosedur penanganan limbah bengkel
Sumber : keputusan menteri perindustrian dan perdagangan nomor : 551MPPKep10 1999
B.1.3 Fasilitas dan Peralatan Bengkel Fasilitas bengkel
Bengkel kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dan sekurang kurangnya harus memiliki fasilitas, yang terdiri dari :
a. Fasilitas umum
b. Fasilitas penyimpanan
c. Fasilitas keselamatan
d. Fasilitas penampungan limbah
Stall
Bengkel kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sekurang kurangnya harus memiliki stall, yang terdiri dari :
1. Untuk bengkel tipe A:
Stall pemeriksaan diagnosa Stall perbaikan dan perawatan
Stall perbaikan chasis dan body Stall pengecatan
Stall pencucian kendaraan Stall pelumasan
Jalur kluar – masuk kendaraan pada area stall Ruang perbaikan motor bergerak
2. Untuk Bengkel Tipe B1 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Stall pemeriksaan diagnosa Stall perbaikan dan perawatan
Stall pencucian kendaraan Stall pelumasan
Jalur keluar masuk kendaraan pada area stall Ruang perbaikan motor penggerak
3. Untuk Bengkel Tipe B2 :
Stall pemeriksaan diagnosa Stall perbaikan dan perawatan
Stall perbaikan chasis dan body Stall pengecatan
Stall pencucian kendaraan Stall pelumasan
Jalur keluar masuk pada areal stall
4. Untuk Bengkel Tipe C :
Stall perbaikan dan perawatan Stall pelumasan
Jalur keluar masuk kendaraan pada area stall
B.1.4 Peralatan Bengkel
Bengkel kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sekurang kurangnya harus memiliki kelompok peralatan teknis sebagai berikut :
Untuk bengkel tipe A :
Kelompok peralatan perawatan Kelompok peralatan air servise
Kelompok peralatan pembangkit listrik Kelompok peralatan hand tool
Kelompok peralatan diagnosa kendaraan
Untuk Bengkel Tipe B1 :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Kelompok peralatan perawatan Kelompok peralatan air servise
Kelompok peralatan pembangkit listrik Kelompok peralatan hand tool
Kelompok peralatan diagnosa kendaraan
untuk Bengkel Tipe B2 :
Kelompok peralatan perawatan Kelompok peralatan air servise
Kelompok peralatan pembangkit listrik Kelompok peralatan hand tool
Kelompok peralatan diagnosa kendaraan
Untuk Bengkel Tipe C:
Kelompok peralatan perawatan Kelompok peralatan air servise
Kelompok peralatan pembangkit listrik Kelompok peralatan hand tool
Kelompok peralatan diagnosa kendaraan
B.1.5 Peralatan Keselamatan Kerja Bengkel
Bengkel kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sekurang kurangnya harus memiliki peralatan keselamatan kerja yang terdiri dari :
a. Peralatan perlindungan diri yang sesui dengan resiko yang terdapat pada
ruangan kerja b.
Peralatan P3K Jenis fasilitas dengan peralatan yang dimiliki opleh bengkel menentukan kelas
dan tipe bengkel. Jenis fasilitas dan peralatan bengkel dari masing masing kelas dan tipe bengkel di tetapkan oleh direktur jendral industri logam mesi,
elektronik dan aneka
F. Manajemen Informasi Bengkel
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Persyaratan umum
Setiap bengkel mempunyai system menejemen informasi Setiap bengkel mempunyai prosedur pemeliharaan dan
pengendalian Setiap bengkel mempunyai system pembaruan agar data yang di
tampilkan merupakan data yang benar Menyimpan data yang di dokumentasikan untuk minimal jangka
waktu 2 tahun meliputi Data oprasional
Data profil kondisi bengkel Pedoman bengkel
Bengkel diklasifikasikan berdasarkan tingkat pemenuhan terhadap persyaratan umum di atas dan manajemen informasi yang di terapkan.
sumber: keputusan menteri perindustrian dan perdagangan nomor : 551MPPKep10 1999
B.1.6 Proses Bisnis Bengkel
Ada sejumlah proses bisnis yang di laksanakan oleh sebuah bengkel pada bagian ini akan di jelaskan secara rinci proses bisnis yang berlaku :
Pihak eksternal yang terlibat dalam proses bisnis adalah : a.
pelanggan. Pelanggan bengkel yang membawa mobilnya untuk mendapatkan layanan bengkel
b. pemasok bahan baku, onderdil . Prusahaan asuransi yang menjadi mitra
kerja bengkel sehingga bengkel menerimah perbaikan diri dari pelanggan asuransi mitranya
c. prusahaan asuransi, prusahaan asuransi yang menjadi mitra kerja bengkel
sehingga bengkel menerimah perbaikan dari perbaikan dari pelanggan asuransi mitranya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Proses bisnis tersebut digambarkan dalam diagram Use Case sebagai berikut :
Gambar 2.3 diagram Use case bengkel
B.2 Bengkel Modifikasi Khusus
Pada bengkel ini aktifitas yang di lakukan kearah memperbaikki tampilan kendaraan sehingga memberikan kepuasan tersendiri bagi pengguna
kendaraan. Untuk mobil modifikasi sendiri terdapat 5 kategori modifikasi yaitu antara lain:
Mendaftar mobil
Menanyakan proges pelayanan
Menyetujui layanan bengkel
Membayar tagihan Mengantarkan barang
pesanan Mengambil
pembayaran Menyetujui klaim
asuransi Membayar klaim
asuransi pelanggan
pemasok
Prusahaan asuransi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1. . modifikasi hanya cutting stiker, hanya merupakan fariasi pemasangan
stiker 2.
Modifikasi mobil prubahan penggantian selular baik depan, samping belakang bahkan di tambah juga cutting stiker
3. Modifikasi prubahan kombinasi pernak pernik mobil seperti kabel busi,
boks, spidometer velg dan lainya Sumber: hhtp:google.comharianonlinesriwijayapost.htm
Modifikasi di atas dilakukan untuk menciptakan suatu kendaraan dengan karakter sendiri. Sedangkan bengkel modifikasi sendiri sarana pendukung
yang di perlukan untuk melakukan aktifitas dan tujuan penanganan masalah mengenai kendaraan roda empat lebih spesifik pada hal- hal tertentu seperti
terlihat pada beberapa tampilan modifikasi
Mixing modifikasi tampilan
Gambar 2.4 aktikas dan fasilitas bengkel modifikasi
C. Fasilitas Penunjang