disusun sebuah skripsi dangan judul “Kekuatan Hukum Perjanjian Perkawinan yang Tidak Disahkan oleh Pegawai Pencatat Perkawinan”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana kekuatan mengikat perjanjian perkawinan yang tidak disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan?
2. Bagaimanakah akibat hukum dari perjanjian perkawinan yang tidak disahkan oleh pegawai pencatat perkawinan terhadap harta kekayaan
suami-isteri?
1.3 Ruang Lingkup Masalah
Dalam suatu penulisan ilmiah berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka perlu ditentukan secara tegas mengenai batasan-batasan materi yang akan
dibahas sehingga memudahkan penyampaian isi pembahasan agar tidak menyimpang dari pokok permasalahan dan apa yang menjadi permasalahan
tersebut dapat diuraikan secara tepat dan sistematis demi terjaminnya keutuhan dan ketegasan serta mencegah kekaburan permasalahan. Adapun ruang lingkup
permasalahan yang akan dibahas dalam usulan penelitian ini adalah sebagai berikut :
Terhadap permasalahan pertama akan diuraikan mengenai kekuatan mengikat mengenai perjanjian perkawinan tanpa adanya pengesahan oleh pegawai
pencatat perkawinan yang meliputi : syarat sahnya perjanjian pada umumnya, syarat sahnya perjanjian perkawinan, keabsahan perjanjian pekawinan tanpa
adanya pengesahan oleh pegawai pencatat perkawinan, dan keterikatan pihak- pihak terkait terhadap perjanjian perkawinan yang tidak disahkan oleh pegawai
pencatat perkawinan. Terhadap permasalahan yang kedua akan diuraikan mengenai akibat
hukum dari perjanjian perkawinan tanpa adanya pengesahan oleh pegawai pencatat perkawinan terhadap harta kekayaan suami-isteri yang meliputi :
kedudukan hukum harta benda suami-isteri dalam perkawinan, dan ketiadaan pemisahan harta benda bersama dalam perkawinan.
1.4 Orisinalitas Penelitian
Untuk menjamin orisinalitas penelitian dalam penulisan skripsi ini, maka akan disajikan beberapa karya tulis sebelumnya yang mengangkat tema serupa
diantaranya: a. Skripsi yang berjudul “Perjanjian Kawin ditinjau dari Aspek dalam Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan Hukum Islam”, oleh Suci Rahmadani, NIM : 061010075
Tahun 2011. Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Riau Pekanbaru dengan pokok permasalahan :
1. Bagaimanakah aspek perjanjian kawin dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dan Hukum
Islam?
2. Apakah alasan para pihak melakukan perjanjian kawin? b. Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Perjanjian Perkawinanan Menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan di Kabupaten Klaten”, oleh Syahuddin Iskandar Muda, NIM : 20040610135, Tahun 2009.
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dengan pokok permasalahan :
1. Bagaimana bentuk dan isi perjanjian perkawinan yang dibuat pasangan suami- isteri di Kabupaten Klaten?
2. Apa saja syarat-syarat perubahan dan pembatalan perjanjian perkawinan yang telah dibuat oleh pasangan suami-isteri?
3. Bagaimana cara pembatalan atau perubahan perjanjian perkawinan?
1.5 Tujuan Penelitian