Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung

(1)

Laporan Pengantar Tugas Akhir

PERANCANGAN KAMPANYE BAHAYA MENGKONSUMSI

JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG

DK 38315 /Tugas Akhir Semester II 2013-2014

Oleh :

Triani Saputri P.I. 51910213

Program Studi Desain Komunikasi Visual

FAKULTAS DESAIN

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

(3)

(4)

57 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Triani Saputri Pandji Indra

Tempat Tanggal Lahir: Bandar Lampung, 31 Januari 1991 Pendidikan :

- TK Pertiwi Pahoman Bandar Lampung - SDN 2 Teladan Rawa Laut Bandar Lampung - M.Ts N 1 Tanjung Karang Bandar Lampung - SMA N 4 Bandar Lampung

- D1 Desain Grafis Teknokrat Bandar Lampung Alamat : Jl Tubagus Ismail Dalam Gg.Kubang Sari IV No. 8 Sekeloa Bandung

Email : trianisaputripandjiindra@yahoo.co.id No. HP : 081996822384


(5)

vi DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 3

I.3 Rumusan Masalah ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3

I.5 Tujuan Perancangan ... 4

I.6 Manfaat Perancangan ... 4

BAB II BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG ... 5

II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan ... 5

II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food ... 5

II.1.2 Makanan ... 6

II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food ... 7

II.2 Masyarakat Kota Bandung ... 13

II.3 Hasil Penelitian ... 14

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ... 18

III.1 Target Audiens ... 18


(6)

vii

III.2.1 Pendekatan Komunikasi ... 19

III.2.2 Strategi Kreatif ... 20

III.2.2.1 Perancangan Kampanye ... 20

III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan ... 20

III.2.2.1.2 Definisi Kampanye ... 21

III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye ... 21

III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan ... 22

III.2.2.3 Rasionalisasi Visual ... 22

III.2.3 Strategi Media ... 23

III.2.3.1 Tinjauan Umum Website ... 23

III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website ... 23

II.2.3.1.2 Fungsi Website ... 24

III.2.3.2 Media Utama ... 24

III.2.3.3 Media Pendukung... 26

III.2.4 Strategi Distribusi... 27

III.3 Konsep Visual ... 29

III.3.1 Identitas Visual... 29

III.3.2 Format Desain ... 29

III.3.3 Tata Letak (Layout) ... 30

III.3.4 Tipografi ... 30

III.3.5 Ilustrasi ... 31

III.3.6 Warna ... 32

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA ... 33

IV.1 Teknis Produksi Media ... 33

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras) ... 33

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak) ... 33

IV.2 Tampilan Media ... 34

IV.2.1 Media Utama ... 34

IV.2.2 Media Pendukung ... 37

IV.2.2.1 Web Banner ... 37


(7)

viii

IV.2.2.3 Brosur ... 38

IV.2.2.4 X-Banner ... 39

IV.2.2.5 Sosial Media ... 40

IV.2.2.6 Baju ... 41

IV.2.2.7 Tote Bag ... 41

IV.2.2.8 Mouse Pad ... 42

IV.2.2.9 Pena ... 42

IV.2.2.10 NoteBook ... 43

IV.2.2.11 Gantungan Kunci ... 43

IV.2.2.12 Stiker ... 44

IV.2.2.13 Gelas ... 44

IV.2.2.14 Piring ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(8)

46 DAFTAR PUSTAKA

Sumber Dari Buku :

Ardhi, Y. (2013). Merancang Media Promosi Unik dan Menarik. Yogyakarta: TAKA Publisher.

Bahari, H. (2013). Anda Harus Tahu! Makanan-Makanan Pemicu Penyakit Kanker dan Jantung. Jogjakarta: Buku Biru.

Dermawan, Deni., & Permana, Deden Hendra. (2013). Desain dan Pemrograman. Bandung : P.T Remaja Rosdakarya

Hidayat, Rahmat. 2010. Cara Praktis Membangun Website Gratis. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Oetoro, S., Parengkuan, E., Parengkuan, J. (2013). Smart Eating: 1000 Jurus makan pintar & hidup bugar. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ruslan, R. (2008). Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Rajawali Pers

Subarja, L.M. (2012). Buku Pintar Panduan Terlengkap Hidup Sehat. Yogyakarta: Aulya Publishing.

Swara, P. (1994). Waspada Sebelum Celaka. Semarang: Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara.

Widianarko, B. (2002). Tips Pangan, Teknologi, Nutrisi, dan Keamanan Pangan. Jakarta:PT Grasindo.


(9)

47 Sumber Dari Internet :

Andi Imam Arundhana S.Gz. Kebijakan larangan junk food-berbagai strategi. Tersedia di http://catatanseorangahligizi.wordpress.com/download/ [4 April 2014]

Bimbingan Gratis Tuk Semua. Macam Junk Food yang Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan.

Tersedia di http://www.bimbingan.org/macam-junkfood.htm [8 Mei 2014]

Format. Warna RGB vs CMYK

Tesrsedia di http://www.mahamerubali.com/format-warna-rgb-vs-cmyk.html [17 Agustus 2014]

Healthy.Bahayanya Junk Food.

Tersedia di http://shnews.co/healthy/detile-1229-bahayanya-junk-food-.html [9Mei 2013]

Kamus Bahasa Indonesia Online. Arti Kata.

Tersedia di http://kamusbahasaindonesia.org/komunikasi/mirip [8 Mei 2014]

OKEHEALTH | DETAIL HEALTH & FIT .10 Makanan Junk Food Menurut WHO (I)

Tersedia di http://health.okezone.com/read/2012/03/18/486/595275/large [18 Maret 2012]

Sihnu Bagus.All About Theory.

Tersedia di http://all-about-theory.blogspot.com/2010/03/pengertian-kampanye.html [2 Maret 2010]

Thursinasatria (2010). STOP FAST FOOD !!!.


(10)

48 [22 Desember 2010]

TIPS ARTIKEL KESEHATAN. EFEK BERBAHAYA MAKAN JUNK FOOD Tersedia di http://tipsehat4u.blogspot.com/2012/08/efek-berbahaya-makan-junk-food.html [23 Agustus 2012]


(11)

v KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberi penulis kekuatan untuk menyelesaikan laporan yang mengambil permasalahan seputar Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan di Kota Bandung ini dapat selesai tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat serta salam juga penulis curahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Laporan ini berjudul Perancangan Kampanye Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung, diajukan sebagai salah satu tugas, sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Allah swt, orang tua, pembimbing, teman-teman terdekat dan semua pihak yang telah membantu dalam perancangan laporan ini. Akhir pengantar, semoga laporan ini bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Bandung, 11 Agustus 2014


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup. Jika tubuh sudah tidak sehat, maka aktivitas sehari-hari kurang menjadi maksimal bahkan ada yang tidak bisa melakukan aktivitas karena kendala kesehatan. Kesibukkan atau aktivitas padat masyarakat kota Bandung, sering kali dapat membuat masyarakat mengenyampingkan pentingnya kesehatan. Salah satunya memilih makanan yang akan dikonsumsi dengan cara sembarangan memilih. Menurut Subarja (2012) seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Perubahan pada pola hidup dan pola makan telah menyebabkan maraknya muncul makanan-makanan yang tidak sehat atau lebih dikenal dengan sebutan junk food. Makanan yang termasuk dalam golongan junk food adalah semua makanan yang kandungan garam, gula, lemak dan kalorinya tinggi, tetapi kandungan gizinya sedikit serta pengolahan yang menggunakan bahan-bahan berbahaya seperti zat aditif yaitu bahan yang ditambahkan kedalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan diberikan untuk meningkatkan kualitas, menambah rasa, dan memantapkan kesegaran produk makanan”. Makanan yang paling mudah termasuk dalam jenis ini adalah keripik yang mengandung garam berlebih, permen yang mengandung gula buatan, makanan cepat saji yang digoreng dan minuman soda atau minuman berkarbonasi. Jenis junk food yang banyak disukai adalah makanan cepat saji yang ada di restoran fast food karena jenis junk food ini memiliki citarasa yang lezat dan enak, penampilan luar yang menarik perhatian sehingga dapat menggugah selera konsumen dan secara ekonomi harga junk food yang relatif terjangkau membuat masyarakat tergiur untuk mengkonsumsinya. Sedangkan nilai gizi dan dampak negatif mengkonsumsi junk food tidak diperhitungkan oleh para konsumen. Keberadaan junk food yang beredar di restoran-restoran fast food ini yang membuat junk food digemari masyarakat.

Mengkonsumsi junk food secara terus-menerus menurut ahli pakar kesehatan Widianarko (2002) mengatakan “mengkonsumsi junk food beresiko terhadap kesehatan, dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya seperti obesitas,


(13)

2

kanker, dan jantung yang dahulu banyak diderita oleh orangtua dan sekarang kemungkinan besar penyakit-penyakit tersebut akan terjadi pada kaum muda apabila junk food dijadikan sebagai makanan favorite dan menjadi makanan pokok sehari-hari”. Selama ini banyak yang mengira bahwa jika masih muda, beraktivitas fisik teratur, dan tidak merokok, maka risiko untuk terkena penyakit jantung lebih rendah, bahkan meski terkadang masih mengkonsumsi junk food sekali atau dua kali dalam seminggu. Menurut penelitian gabungan oleh University of Minnesota School of Public Health (UM) dan National University of Singapore’s (NUS) Saw Swee Hock School of Public Health, faktor-faktor seperti usia, kebiasaan merokok, dan tingkat aktivitas fisik mungkin memiliki pengaruh lebih sedikit terhadap risiko penyakit jantung koroner, bila dibandingkan dengan kebiasaan mengkonsumsi junk food. Dalam penelitian tersebut, partisipan yang mengkonsumsi junk food lebih sering adalah yang berusia lebih muda, yang lebih aktif secara fisik, paling sedikit terkena tekanan darah tinggi, dan lebih sedikit merokok. Namun sebaliknya, menurut Dr. Ho Kay Woon, konsultan di Departemen Kardiologi, National Heart Centre Singapore (NHCS) ternyata mengkonsumsi junk food memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner, sehingga menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara mengkonsumsi junk food terus menerus dan penyakit jantung koroner.

Dari hasil wawancara pakar psikologi Harzafitri mengatakan bahwa kehidupan masyarakat kini yang kian modern dengan mobilitas tinggi menuntut masyarakat untuk serba cepat dan instan, termasuk dalam hal makan. Hal ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, ditambah lagi sifat masyarakat yang konsumtif, maka ancaman gangguan kesehatan akan siap menerjang. Menurut ahli pakar kesehatan Widianarko (2002) memberikan pendapatnya bahwa segala macam penyakit berbahaya akan menghampiri dengan mudah masuk kedalam tubuh yang dikarenakan salah satu faktornya adalah pola makan yang kurang baik. Sehingga pola konsumsi, terlebih konsumsi junk food menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dikurangi.

Dengan demikian junk food menjadi suatu permasalahan yang perlu diselesaikan setidaknya diminimalisir, sebab hal ini dapat berbahaya bagi kesehatan masyarakat di masa yang akan datang. Penanganan yang akan


(14)

3

dilakukan oleh penulis untuk hal ini adalah membuat penyelesaian masalah yang berisikan sebuah informasi tentang bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Junk food dikatagorikan sebagai makanan yang kurang sehat karena makanan tersebut dianggap hanya mengenyangkan saja, tanpa memberikan efek baik bagi kesehatan. Dengan mengacu kepada uraian diatas, penulis mengidentifikasi beberapa permasalahan yang menjadi faktor para konsumen memilih mengkonsumsi junk food sehinggga junk food dikatagorikan menjadi makanan yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi secara terus-menerus. Adapun uraian permasalahannya adalah sebagai berikut:

- Kesibukan dan aktivitas sehari-hari menjadikan junk food bagian dari gaya hidup sehingga menjadikan junk food sebagai makanan favorit dan makanan pokok sehari-hari.

- Terdapat banyak restoran fast food dan menyediakan junk food di kota Bandung.

- Junk food memiliki yang lezat dan enak sehingga banyak disukai oleh masyarakat kota Bandung.

- Harga junk food relatif terjangkau oleh masyarakat kota Bandung.

I.3 Rumusan Masalah

Melihat dari latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah dapat difokuskan kepada :

Bagaimana menghimbau dan menginformasikan bahaya junk food bagi kesehatan serta mengajak masyarakat di Bandung untuk menghindari dan meninggalkan konsumsi junk food?.

I.4 Batasan Masalah

Permasalahan yang akan dibatasi ialah bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan yaitu junk food yang berjenis makanan cepat saji yang ada pada restoran fast food. Batasan masalah untuk masyarakat Bandung yaitu berumur


(15)

4

delapan belas sampai dua puluh tiga tahun. Tempat dan waktu yang akan digunakan untuk melakukan tindakan penyelesaian masalah adalah di lingkungan kampus yang ada di kota Bandung dengan waktu jangka panjang yaitu enam bulan yang akan dimulai pada awal bulan September 2014 sampai akhir bulan Februari 2015.

I.5 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini, yaitu :

- Agar masyarakat Bandung menyadari bahaya mengkonsumsi junk food. - Agar masyarakat Bandung mengurangi tingkat mengkonsumsi junk food.

I.6 Manfaat Perancangan

Manfaat perancangan ini, yaitu :

- Masyarakat Bandung dapat terhindar dari penyakit berbahaya di usia muda akibat kandungan yang ada pada junk food.


(16)

5 BAB II

BAHAYA MENGKONSUMSI JUNK FOOD BAGI KESEHATAN

MASYARAKAT DI KOTA BANDUNG

II.1 Makanan Junk Food Bagi Kesehatan II.1.1 Definisi Kesehatan dan Junk Food

Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995) seorang pemerhati kesehatan, medefenisikan Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, jadi tidak hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial seseorang. Menurut UU Kesehatan RI No. 9 tahun 1960 dan UU No. 23 tahun 1992 mendefinisikan Kesehatan ialah Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh manusia. Karena jika sehat maka aktivitas pun akan lancar. Oleh karena itu, masyarakat harus tahu tentang kesehatan, setidaknya tahu tentang kondisi diri sendiri. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

Junk food adalah makanan yang kurang baik apabila sering dikonsumsi oleh masyarakat, karena junk food tidak mengandung bahan yang baik untuk dibutuhkan oleh tubuh. Definisi junk food menurut Oetoro, S (2013) seorang Dokter Spesialis Gizi mengatakan “Junk food kerap dikenal sebagai makanan yang tidak sehat (makanan sampah). Junk food mengandung jumlah lemak yang besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral” sehingga dapat memicu segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker. Seorang ahli kesehatan Parengkuan (2013) mengatakan “Junk food atau makanan sampah ini dideskripsikan sebagai makanan yang tidak sehat atau karena minim kandungan nutrisi. Selain itu, junk food juga mengandung zat-zat tidak sehat yang akan membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terus-menerus”. Dalam hal ini para pakar dan dokter menyebutkan makanan yang ada di restoran fast food


(17)

6

menjadi ancaman utama bagi kesehatan karena makanan-makanan yang disediakan banyak mengandung lemak jenuh, sodium, zat aditif, dan masyarakat lebih sering memilih mengkonsumsi makanan seperti ini yang akhirnya akan menjadi junk food sehingga membahayakan kesehatan.

II.1.2 Makanan

Kesehatan yang baik tentu saja didukung oleh beberapa faktor pendukung, seperti faktor makanan. Sensurita seorang ahli gizi berpendapat saat di wawancara pada November 2013 mengatakan bahwa Makanan adalah bahan utama yang diperlukan oleh tubuh. Makanan berasal dari hewani dan tumbuhan, makanan dikonsumsi oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga atau energi dan nutrisi untuk berlangsungnya kehidupan beraktifitas sehari-hari. Selain itu makanan juga membantu memberikan ketahanan tubuh serta sebagai penentu kualitas pertumbuhan.

Namun dalam hal memilih makanan, ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan agar kegiatan makan dapat menjadi sesuatu yang baik bagi kesehatan tubuh. Karena sesunggguhnya kesehatan terganggu atau penyakit yang datang sebagian besar bersumber dari makanan dan bagaimana cara mengkonsumsinya. Untuk menunjang kesehatan yang baik dan bisa beraktivitas secara normal, ahli gizi Sensurita mengatakan Tubuh butuh mengkonsumsi makanan yang sehat bergizi atau tidak berbahaya bagi kesehatan.Makanan bergizi tidak harus berupa makanan yang berharga mahal dan lezat, tetapi yang terpenting adalah zat-zat yang terkandung di dalamnya. Makanan bergizi harus mengandung energi pembangun, dan pengatur dalam jumlah yang seimbang. Makanan seimbang yang dimaksud haruslah memiliki kandungan zat gizi yang meliputi: karbohidrat, lemak, protein, mineral, dan vitamin.

Bahari, H (2013) seorang ahli kesehatan, mengatakan “Banyak jenis makanan yang biasa dikonsumsi sehari-hari merupakan penyebab bagi timbulnya dua penyakit mematikan peringkat teringgi di dunia yaitu kanker dan jantung. Termasuk jenis-jenis makanan yang akhirnya menjadi junk food yang sangat membahayakan kesehatan bagi seseorang, dampak yang ditimbulkan oleh junk


(18)

7

food tersebut biasanya tidak langsung dirasakan, namun secara perlahan akan dapat menurunkan tingkat kesehatan seseorang yang mengkonsumsinya”.

II.1.3 Jenis-Jenis dan Kandungan Junk Food

Seperti yang sudah diuraikan di atas menurut beberapa ahli gizi dan dokter tentang junk food maka junk food dapat disimpulkan sebagai makanan yang mengandung sedikit vitamin, protein, mineral dan mengandung banyak sodium, lemak jenuh, dan kolesterol. Apabila kandungan zat ini terlalu banyak di dalam tubuh, dapat menimbulkan banyak penyakit. Dalam hal ini dokter menyampaikan makanan yang berada di restoran fast food saat ini menjadi suatu ancaman, karena makanan-makanan yang di jual di restoran fast food apabila secara terus menerus dikonsumsi maka akan menjadi berbahaya bagi kesehatan. Menurut WHO (World Health Organizaton), jenis-jenis makanan junk food yang dilihat dari jenis makanan cepat saji beserta dampak yang di timbulkan adalah sebagai berikut :

- Makanan gorengan

Makanan ini pada umumnya memiliki kandungan kalori, kandungan lemak dan oksidanya yang cukup tinggi. Jenis makanan yang termasuk junk food salah satunya adalah french fries, bila dikonsumsi secara rutin dan terus menerus akan dapat menyebabkan obesitas dan sakit jantung korener. French fries juga banyak mengandung sodium atau garam.

Gambar II.1 French Fries

Sumber : http://boozeburgersandbeats.files.wordpress.com/2010/07/mcdonald-french-fries.jpg (23 April 2014)


(19)

8

- Makanan yang banyak mengandung gula.

Mengandung banyak gula, misalnya, minuman bersoda. Gula, tertutama gula buatan, sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh karena dapat menyebabkan penyakit diabetes, kerusakan pada gigi , dan menyebabkan obesitas. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula, sementara kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari.

Gambar II.2 Minuman Bersoda

Sumber : http://us.images.detik.com/content/2012/12/29/900/soda2.jpg (17 Juni 2014)

- Makanan dari daging berlemak

Fried chicken makanan ini mengandung kadar protein, vitamin dan mineal yang baik bagi pertumbuhan. Akan tapi makanan ini juga mengandung lemak jenuh dan kolestrol, ditambah dengan zat kimia di dalamnya dimana kandungan-kandungan tersebut telah divonis sebagai penyebab utama pernyakit jantung koroner dan berbagai macam kanker ganas.

Gambar II.3 Fried Chicken

Sumber : http://link2leicester.co.uk/wp-content/uploads/2014/01/southern-fried-chicken.jpg (17 Juni 2014)


(20)

9 - Olahan keju

Sering mengkonsumsi olahan keju dapat menyebabkan penambahan berat badan hingga gula darah meninggi. Konsumsi makanan berkadar lemak dan gula tinggi seperti ini sering menyebabkan penumpukan lemak dan gula sehingga dapat terkena diabetes. Contohnya adalah pizza karena mengandung cream keju di dalamnya.

Gambar II.4 Pizza

Sumber : http://mycandymagz.com/wp-content/uploads/2013/02/pizza-cheese-melting.jpg (21 Mei 2014)

- Makanan manis beku

Ice cream termasuk golongan ini, cake beku dll. Golongan ini punya tiga masalah karena mengandung mentega dan pemanis tinggi yang menyebabkan obesitas karena kadar gula tinggi mengurangi nafsu makan juga karena temperature rendah sehingga mempengaruhi usus.

Gambar II.5 Ice Cream Sumber :

http://4.bp.blogspot.com/-LYSFZcx1oOM/ThKHg1JOgUI/AAAAAAAAAEY/XTEkvT4VY44/s1600/choc+sunda e.jpg (17 Juni 2014)


(21)

10 - Makanan daging olahan

Makanan ini mengandung garam nitrit, natrium dan juga pengawet makanan. Seluruh kandungan tersebut akan dapat menyebabkan kanker. Contohnya adalah , burger dapat memberatkan beban hati/lever, mengguncangkan tekanan darah dan memberatkan kerja ginjal.

Gambar II.6 Burger

Sumber : http://www.seriouseats.com/images/2013/07/20130713-fried-chicken-cole-slaw-sandwich-8.jpg (17 Juni 2014)

Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut adalah kandungan yang banyak terdapat pada junk food yang dapat memicu penyakit-penyakit berbahaya. Kandungan-kandungan tersebut menurut wawancara kepada seorang ahli dokter Harzady adalah:

- Sodium banyak ditemukan pada makanan. Sodium adalah bagian dari garam yang banyak terdapat pada french fries, ayam goreng, burger, cheese burger, pizza. Sodium tidak boleh terlalu banyak dalam tubuh. Untuk ukuran orang dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari lima ratus miligram. Ini sama dengan seperempat sendok teh. Bila sodium terlalu banyak dapat meningkatkan aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah yang tinggi juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung, dan stroke.


(22)

11

Gambar II.7 Mengkonsumsi Garam/ Sodium Sumber : http://static.ddmcdn.com/gif/ -sodium -1.jpg

(9 Mei 2014)

- Lemak jenuh berbahaya buat tubuh karena zat ini merangsang hati dan memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol sendiri didapat dengan dua cara. Ada yang dihasilkan oleh tubuh dan ada yang berasal dari produk hewan yang dimakan. Sebenarnya, tidak perlu menambahkan kolesterol untuk masuk ke dalam tubuh karena tubuh sudah menghasilkan sendiri kolesterol. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh, sehingga berbahaya sekali kalau sampai aliran darah dan oksigen yang masuk ke otak tersumbat. Tingginya jumlah lemak jenuh akan menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus.

Gambar II.8 Mengkonsumsi Lemak Jenuh

Sumber : http://minyakgorengsunco.com/wp-content/uploads/2013/06/57LemakJenuh-Reuters.jpg (9 Mei 2014)


(23)

12

- Selain itu, beberapa junk food juga mengandung banyak gula. Gula, terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena bisa menyebabkan penyakit gula atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, eskrim, dan cake mengandung banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung paling banyak gula. Paling tidak satu kaleng minuman bersoda mengandung sembilan sendok teh gula. Padahal, kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari empat gram atau satu sendok teh sehari. Bayangkan kalau minum minuman bersoda dua sampai tiga kaleng sehari. Betapa banyaknya gula yang menumpuk di dalam tubuh. Parahnya lagi, minuman bersoda tidak hanya mengandung banyak gula, tetapi juga mengandung kafein dan zat-zat aditif lainnya. Dan untuk menetralisir satu kaleng minuman bersoda membutuhkan tiga puluh dua gelas air putih.

Gambar II.9 Mengkonsumsi Minuman Bersoda Sumber :

http://2.bp.blogspot.com/-l2FvaJEFtf0/UGMAEEV37sI/AAAAAAAAAYw/BdapdnRRh34/s1600/Bahaya+Minum +Minuman+Bersoda+www.Kumpulanpertanyaansulit.blogspot.com.jpg

(9 Mei 2014)

Dalam tubuh usus merupakan tempat pencernaan makanan. Oleh karena itu perlu diperhatikan adanya pemeliharaan usus dengan cara memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi. Makanan yang susah dicerna akan memperburuk keadaan usus dan mempengaruhi cara kerja bagian organ lainnya. Berikut adalah bentuk usus dalam keadaan sehat dan setelah diisi dengan makanan tidak sehat akan mengakibatkan pemicuan berbagai macam penyakit:


(24)

13

Gambar II.10 Bentuk Usus Dalam Keadaan Sehat

Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-10.jpg (8 Mei 2014)

Gambar II.11 Bentuk Usus Sudah Tercemar Makanan Tidak Sehat Sumber : http://hannikrisna.files.wordpress.com/2013/04/usus-7.jpg

(8 Mei 2014)

II.2 Masyarakat Kota Bandung

Menurut Subarja, L.M. (2012) seorang pemerhati kesehatan mengatakan “Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis seringkali membuat manusia mengkonsumsi makanan cepat saji secara terus-menerus sehingga menjadi junk food”.Saat ini, banyak yang tidak asing dengan makanan seperti fried chicken, pizza, french fries, hamburger, donat, dan sejenisnya. Tentu sebagian besar masyarakat di Kota Bandung sudah sangat mengenalnya. Bahkan makanan-makanan jenis tersebut sudah sangat akrab di lidah bahkan menjadi


(25)

14

santapan sehari-hari, terlebih bagi kaula muda. Makanan yang termasuk dalam kategori junk food tersebut dengan sangat mudah dapat ditemui di mall, supermarket, sampai area pemberhentian perjalanan. Kemunculannya yang menjamur tersebut memperlihatkan bahwa makanan jenis ini mendapat tempat di hati masyarakat Bandung. Kemasan junk food yang cenderung lebih menarik dibandingkan makanan lokal yang sehat menjadi salah satu faktor masyarakat memilih junk food sebagai menu makanan yang dipilih masyarakat Bandung. Kemasan yang terkesan memberikan kesan gengsi yang tinggi ini mampu membuat konsumen tetap mengkonsumsi makanan ini meskipun masyarakat sudah mengetahui dampak negative yang diberikan yaitu akan menjadi junk food dan akan membahayakan tubuh.

Gaya hidup dan rutinitas yang sibuk membuat masyarakat Bandung terdorong untuk mengkonsusmsi junk food yang berada di restoran fast food karena itu dapat membantu menghemat waktu. Junk food menjadi pilihan para masyarakat di kota Bandung sehingga membentuk pola makan yang tidak baik.

II.3 Hasil Penelitian

Proses pencarian data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dengan cara menyebarkan kuisioner kepada lima puluh masyarakat Bandung yang terdapat di restoran fast food modern dan popular. Tempat-tempat tersebut termasuk kedalam pencarian data karena pusat junk food yang banyak di datangi oleh para masyarakat Bandung. Penulis memilih penelitian secara random atau acak untuk bagian tempat-tempat yang akan didatangi untuk meneliti. Sedangkan penulis memilih cara purposif atau sengaja untuk memilih responden.

Penulis melakukan penyebaran kuisioner pertama pada tanggal 28 November 2013 yang dilakukan disejumlah restoran makanan cepat saji. Berikut adalah pertanyaan kuisioner dilengkapi dengan pilihan jawaban Iya dan Tidak yang disebarkan kepada lima puluh responden.


(26)

15

Tabel II.1 Hasil Analisa Kuisioner Pertama Pada Masyarakat Bandung

Kuisioner Makanan Cepat Saji

No. Pertanyaan Jumlah

Responden Iya Tidak

1. Apakah Anda menyukai makanan cepat saji? 50 41 9

2.

Apakah makanan cepat saji mempunyai daya tarik yang lebih dibanding dengan makan tradisional?

50 39 11

3.

Menurut Anda saat ini Apakah memilih makanan cepat saji bisa dikatagorikan sebagai gaya hidup yang dapat menaikan status sosial?

50 27 23

4.

Setujukah Anda bila makanan cepat saji adalah solusi yang tepat dalam memilih makanan disaat banyak kesibukan?

50 48 2

5.

Dengan penyajian yang cepat apakah membuat Anda lebih berpikir untuk lebih mengkonsumsi makanan cepat saji ?

50 27 23

Penulis dapat menarik garis besar dari hasil jawaban yang diberikan responden bahwa responden banyak menyukai makanan cepat saji dikarenakan cita rasa yang enak, penyajian yang cepat dan harga terjangkau membuat responden banyak menyukai makanan cepat saji.

Hal yang membuat responden merasa lebih tertarik untuk mengkonsumsi makanan cepat saji dikarenakan tempat-tempat yang disediakan makanan cepat saji mempunyai fasilitas yang memberikan keyamanan serta penyajian yang lebih menggugah selera membuat makanan cepat saji banyak dipilih oleh responden


(27)

16

dibanding makanan tradisonal karena makanan tradisional yang penyajiannya lebih lama dan membosankan untuk menunggu.

Dilihat dari gaya hidup, responden beranggapan bahwa dengan mengkonsomsi makanan cepat saji dapat menaikan status sosial yang membuat pemikiran merasa bangga dan keren seseorang dengan alasan dikarenakan tempat-tempat yang bagus menjadikan seseorang berpikiran demikian.

Dilihat dari hasil kebiasaan responden yang sibuk banyak responden menjadikan makanan cepat saji sebagai pilihan menu makan responden dikala sedang sibuk khususnya sibuk dalam hal pekerjaan karena dapat cepat membantu mengganjal perut yang lapar lebih cepat.

Pada pola pikir menghasilkan jumlah responden lebih berpikir mengkonsumsi makanan cepat saji karena membuat hidup praktis dan tidak merepotkan.

Analisis menggunakan kuisioner kedua yang disebar di kampus-kampus Bandung pada Senin tanggal 26 Mei 2014 dengan responden lima puluh anak muda masyarakat Bandung laki-laki dan perempuan.

Tabel II.2 Hasil Analisa Kuisioner Kedua Pada Masyarakat Bandung

Melihat dari hasil jawaban kuisioner yang diberikan kepada responden, dapat dismpulkan bahwa anak muda Bandung lebih banyak sudah mengetahui


(28)

17

junk food dan menyukai junk food. Jenis junk food yang banyak disukai anak muda Bandung adalah makanan cepat saji yang banyak di sediakan di restoran fast food. Dengan begitu anak muda Bandung dapat terancam penyakit di masa yang akan datang seperti jantung, kanker dan diabetes yang merupakan penyakit pembunuh utama di dunia. Sebuah studi yang dilakukan University of Minnesota School of Public Health, meneliti tentang efek berbahaya dari junk food yaitu makan junk food dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki kemungkinan dua puluh tujuh persen lebih besar untuk terserang diabetes dan lima puluh enam persen meninggal akibat penyakit jantung, dibandingkan dengan partisipan yang jarang atau tidak pernah makan junk food. Bahkan partisipan yang diketahui makan junk food empat kali atau lebih perminggu, risiko kematian akibat serangan jantung meningkat hingga delapan puluh persen. Masyarakat Bandung juga sudah banyak yang menyadari dampak negative junk food, namun tetap saja mengkonsumsi junk food. Maka dapat disimpulkan bahwa kebiasaan masyarakat Bandung yang sibuk dengan rutinitas yang padat membuat masyarakat terdorong untuk memilih junk food sebagai menu pilihan makanan dan menjadi salah satu gaya hidup sehingga dapat membahayakan diri masyarakat khususnya anak muda di kemudian hari dengan ancaman penyaki-penyakit berbahaya.


(29)

18 BAB III

STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

III.1 Target Audiens

Target Audiens tertuju pada anak muda di kota Bandung. - Geografis

Kampus wilayah kota Bandung. - Demografis

Usia : 18-23 tahun

Gender : Laki-laki dan Perempuan Pendidikan: D3 dan S1

Pekerjaan : Mahasiswa

Ekonomi : Menengah Ke Atas - Psikografis

Psikografis yang dituju adalah anak muda yang mengenyampingkan atau kurang memperhatikan kesehatan dan mempunyai aktivitas dan rutinitas yang sibuk, sehingga menjadikan junk food sebagai menu pilihan makanan favorite dan untuk dikonsumsi terus-menerus.

- Consumer Insight dan Consumer Journey

Consumer Insight: suatu keinginan yang ada di dalam benak seseorang. Anak muda saat ini sangat menginginkan hidup serba praktis dan instant serta bergengsidalam melakukan berbagai aktivitas termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan.

Consumer Journey: suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh seseorang setiap harinya. Bangun tidur terlalu siang, pergi kekampus terlambat, pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang semakin modern dalam penggunaan gadget menyukai menghabiskan waktu di tempat-tempat yang memberikan fasilitas internet secara gratis dan memberikan kesan bergengsi di tempat-tempat bergengsi tersebut salah satunya adalah restoran fast food.


(30)

19 III.2 Strategi Perancangan

Strategi perancangan pada dasarnya merupakan suatu manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah bentuk media. Penulis akan membuat solusi dari permasalahan bahaya junk food bagi kesehatan ini dengan membuat sebuah perancangan kampanye. Pembuatan konsep perancangan kampanye yang ingin disampaikan ke target audiens diharapkan dapat dimengerti dan dilaksanakan dengan baik.

III.2.1 Pendekatan Komunikasi

Komunikasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu penyampaian pesan yang menghubungkan antara satu dengan yang lain untuk memberi tahu atau untuk merubah sikap, pendapat, dan prilaku baik berupa lisan atau tulisan. Dengan adanya kampanye sosial ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan masyarakat agar dapat menyadari bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung. Dalam kampanye tersebut, akan menggunakan cara pendekatan verbal dan pendekatan visual yaitu:

- Pendekatan Verbal

Pedekatan dilakukan melalui sudut pandang kesehatan yang sifatnya serius. Maka penulis memilih gaya bahasa yang dapat mengingatkan dengan cara menginformasikan tentang bahaya junk food sehingga target audiens dapat mengetahui tentang junk food serta dampak yang diberikan akibat mengkonsumsi junk food. Bahasa yang digunakan yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia agar mudah tersampaikan dan dimengerti dengan baik kepada target audiens.

- Pendekatan Visual

Pendekatan visual diambil dari dampak konsumsi junk food. Visual yang akan ditampilkan adalah mengutamakan tipografi sebagai tagline dan visual gambar fotografi yang menggambarkan dampak konsumsi junk food mengandalkan ekspresi wajah dan gambar junk food. Dengan kata lain, penggabungan gambar dan tipografi dapat menciptakan persepsi tanggapan masyarakat dengan mudah. Gaya visual yang ditampilkan adalah realis atau nyata menggunakan foto agar terlihat serius sehingga


(31)

20

target audiens dapat mengerti seperti yang diharapkan. Referensi visual yang akan ditampilkan adalah seperti berikut:

Gambar III.1 Referensi Visual

Sumber: http://img.okeinfo.net/content/2014/04/09/486/967745/Z1QUgnSbcJ.jpg (12 Juli2014)

III.2.2 Strategi Kreatif

Banyaknya media informasi mengenai masalah junk food nampaknya belum cukup untuk masyarakat khususnya para anak muda agar mengurangi konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dan memberitahukan bahaya bahaya apa saja bila mengkonsumsi junk food secara terus-menerus. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi kreatif untuk menyampaikan masalah junk food secara mendetail. Fungsinya yaitu untuk memudahkan penyampaian informasi atau pengetahuan kepada target audiens sehingga informasi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik. Strategi kreatif yang digunakan adalah membuat Perancangan Kampanye.

III.2.2.1 Perancangan Kampanye III.2.2.1.1 Pengertian Perancangan

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski Perancangan adalah penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dan menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin Perancangan adalah kemampuan untuk membuat beberapa alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa Perancangan adalah suatu pemikiran alternatif pemecahan masalah dari sebuah


(32)

21

rencana yang akan dilakukan agar rencana tersebut dapat berjalan atau berfungsi dengan baik.

III.2.2.1.2 Definisi Kampanye

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tahun 2012, pengertian dari kampanye ialah gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, berpropaganda, mengadakan aksi, dan sebagainya. Berikut definisi kampanye menurut beberapa ahli komunikasi :

- Rosady Ruslan, dalam bukunya Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations mendefinisikan Kampanye adalah salah satu usaha yang terencana dan berjalan untuk memberikan informasi, mendidik, atau meyakinkan bagian dari kehidupan sosial masyarakat.

- Rogers dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

Dari beberapa definisi diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa kampanye adalah serangkaian tindakan komunikasi yang terencana yang bertujuan untuk memberikan informasi, mendidik, dan membentuk suatu perubahan sosial yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu.

III.2.2.1.3 Jenis-Jenis Kampanye

Menurut beberapa sumber ahli komunikasi (Grossberg, 1998; Snyder, 2002; Klingemann & Rommele, 2002) menjabarkan jenis-jenis kampanye yaitu, Kampanye Produk adalah kampanye yang berorientasi pada produk, umumnya terjadi di lingkungan bisnis, berorientasi komersial, seperti peluncuran produk baru. Kampanye Kandidat adalah kampanye yang berorientasi pada kandidat, umumnya dimotivasi karena hasrat untuk kepentingan politik. Kampanye Sosial adalah kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah- masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.


(33)

22

Dari uraian tersebut penulis menetapkan kampanye bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan masyarakat di kota Bandung adalah kampanye sosial. Penulis juga menentukan kegiatan kampanye ini merupakan salah satu upaya pemerintah dinas kesehatan untuk melakukan program pemerintah yaitu mendukung kesehatan nasional pembangunan kesehatan tentang pengawasan makanan dan minuman dan salah satunya adalah mengurangi tingkat mengkonsumsi junk food. Upaya pemerintah melalui dinas kesehatan ini tercantum dalam PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN DI KOTA BANDUNG tentang Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan di kota Bandung. Kampanye Sosial yang akan dilakukan adalah di kampus-kampus yang ada di kota Bandung dengan cara mendatangi kampus-kampus dan membagi-bagikan hal-hal yang berkaitan dengan kampanye bahaya junk food.

III.2.2.2 Cara Penyampaian Pesan

Pendekatan yang digunakan adalah informatif dan persuasif. Dimana pendekatan informatif lebih memperlihatkan informasi penting mengenai bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan lewat berbagai media utama dan media pendukung. Dan pendekatan persuasif dengan mengajak para target audiens untuk mengurangi tingkat konsumsi junk food pada kehidupan sehari-hari dengan beberapa bantuan media pendukung.

III.2.2.3 Rasionalisasi Visual

Pendekatan visual yang akan dilakukan pada program ini adalah:

- Menggunakan logo, sebagai identitas yang akan digunakan pada media-media baik media-media utama dan media-media pendukung sehingga media-media tersebut memiliki identitas yang jelas.

- Tipografi yang dipakai adalah font-font sans serif dan script. Digunakan sans serif sebagai body teks karena jelas dan mudah terbaca dan script sebagai tagline agar lebih bisa membuat kesan tersendiri yang sesuai dengan kampanye bahaya junk food.


(34)

23

- Menggunakan tagline yang mudah diingat dan dimengerti oleh target audiens.

III.2.3 Strategi Media

Dilihat dari permasalahan yang dihadapi, maka dalam pemilihan suatu media diharapkan dapat menjadi solusi untuk menjawab permasalahan. Strategi media yang akan dipakai untuk melakukan Kampanye Sosial Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat Di Kota Bandung, yaitu Media Komunikasi sebagai media utama dengan menggunakan Website. Media tambahan lainnya juga dapat membantu sebagai media pendukung. Media pendukung berguna untuk membantu keefektifan media utama agar penyampaian pesan dapat tersampaikan dengan baik kepada target audiens.

III.2.3.1 Tinjauan Umum Website

Website atau situs dapat diartikan sebagai kumpulan halaman yang menampilkan informasi yang bisa di akses dari seluruh dunia melalui jaringan internet. Bisa berisi data teks, data gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video atau gabungan dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman (hyperlink) (Deni Dermawan, 2013).

III.2.3.1.1 Jenis-Jenis Website

Jenis-jenis website berdasarkan sifatnya, antara lain:

- Website dinamis adalah sebuah website yang menyediakan content atau isi yang selalu berubah-ubah setiap saat.

- Website statis adalah website yang contentnya sangat jarang diubah.

Jenis-jenis website berdasarkan tujuannya, dibagi menjadi:

- Personal Website adalah website yang berisi informasi pribadi seseorang. - Corporate Website adalah website yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.


(35)

24

- Portal Website adalah website yang mempunyai banyak layanan, mulai dari layanan berita, email, dan jasa-jasa lainnya.

- Forum Website adalah sebuah web yang bertujuan sebagai media diskusi.

Jenis-jenis website ditinjau dari bahasa pemrograman yang digunakan, terdiri dari:

- Server Side Website adalah website yang menggunakan bahasa pemrograman yang tergantung kepada tersedianya server. Misalnya, PHP, ASP, dan lain-lain.

- Client Side Website adalah website yang tidak membutuhkan server dalam menjalankannya, cukup diakses melalui browser saja. Contohnya html.

II.2.3.1.2 Fungsi Website

Menurut Deni Dermawan dan Deden Hendra Permana, Website mempunyai fungsi yang bermacam-macam tergantung dari tujuan dan jenis website yang dibangun. Website berfungsi sebagai berikut :

- Media Promosi yaitu, website dapat berisi informasi yang lebih lengkap dari media promosi offline seperti koran atau majalah.

- Media Pemasaran yaitu, website dapat beroperasi 24 jam walaupun pemilik website sedang istirahat atau sedang tidak ditempat, serta dapat diakses dimana saja.

- Media Informasi yaitu, website portal dan radio atau tv online menyediakan informasi bersifat global yang dapat di akses dari mana saja selama dapat terhubung ke internet.

- Media Pendidikan yaitu, website khusus yang berisi informasi atau artikel yang sarat dengan informasi ilmiah seperti Wikipedia.

- Media Komunikasi yaitu, website yang dibangun khusus untuk berkomunikasi seperti forum yang dapat memberikan fasilitas bagi para anggotanya untuk saling berbagi informasi.

III.2.3.2 Media Utama

Untuk efektifitas media dalam penyampaian baik pesan maupun informasi, pemilihan website akan menjadi media utama karena dilihat dari kebiasaan anak


(36)

25

muda yang saat ini menyukai hal berbau internet. Website merupakan media yang diharapkan dapat dilihat oleh target audiens atau konsumen junk food yang sebagian besarnya adalah anak muda yang menggunakan gadget. Penggunaan website dengan jangka waktu yang cukup lama, akan membuat penyampaian pesan dari kampanye bisa tersampaikan kepada masyarakat luas dan khususnya target audiens yang diharapkan. Nama website kampanye ini adalah www.bahayajunkfood.com. Adapun Isi dari Website Kampanye ini yaitu:

- Konten

Dalam pembuatan website, konten yang terdapat di website Bahaya Mengkonsumsi Junk Food terdapat 6 halaman yang terdri dari:

Halaman awal (Logo)

Didalamnya merupakan bagian sarana informasi awal dari website, mengenai informasi berupa menu konten, beberapa aksen seperti logo, gambar, tagline, dan tambahan bodycopy mengenai kampanye bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan.

Halaman Beranda

Merupakan halaman yang menjelaskan bahaya junk food bagi kesehatan. Terdapat bagian untuk mengunggah gambar tentang bahaya junk food.

Halaman Tentang

Didalamnya merupakan bagian informasi mengenai tentang junk food berupa definisi junk food, fakta junk food, dan jenis junk food, dampak junk food dan kandungan-kandungan yang terdapat pada junk food.

Halaman Artikel

Didalamnya merupakan bagian informasi berupa kumpulan-kumpulan beberapa artikel yang membahas tentang junk food.

Halaman Tips

Pada halaman ini berisikan tentang cara-cara menghindari konsumsi junk food.


(37)

26 Halaman Konsultasi

Pada halaman ini user berkesempatan untuk bisa berkonsultasi tentang keluhan atau pertanyaan mengenai seputar junk food dan kesehatan dengan memberikan identitas diri.

- Sistem Navigasi

Navigasi Web adalah bagian dari situs website yang berguna untuk memandu pengunjung menjelajahi isi website dan mengantarkan pengunjung pada isi yang ingin dicari. Dalam website bahaya mengkonsumsi junk food, terdapat tiga konten yaitu, home, about dan tips. Navigasi yang dibuat memiliki fungsi yang bisa menuju kemana saja, artinya di semua halaman terdapat semua tombol konten. Sistem ini akan mempermudah bagi audiens dalam menjelajahi konten-konten yang lainnya.

Gambar III.2 Sistem Navigasi Sumber : Pribadi ( 1 Mei 2014 )

III.2.3.3 Media Pendukung

Agar penyampaian media utama kepada target audiens berjalan dengan baik, maka dibutuhkan media pendukung, baik media pendukung bersifat Informasi maupun media pendukung yang bersifat mengingatkan, yang diantaranya, yaitu :

- Web Banner - Poster - Brosur


(38)

27 - X-Banner

- Sosial Media Facebook dan Twitter - Baju Kaos

- Tote Bag - Mouse Pad - Pena - Note Book

- Gantungan Kunci - Sticker

- Gelas - Piring

III.2.4 Strategi Distribusi

Penyampaian Kampanye Sosial Bahaya Mengkonsumsi Junk Food agar pesan dapat tersampaikan kepada target audiens dengan jelas dan dipahami, diperlukan strategi distribusinya dilakukan dalam waktu enam bulan di kampus-kampus yang ada di Bandung. Strategi waktu penyebaran Kampanye dilakukan dalam kurun waktu selama enam bulan dimana dilakukan dalam tiga tahapan. Berikut adalah jadwal kampanye yang akan diselenggarakan :

Tabel III.1 Jadwal Kampanye Sosial

Keterangan

Bulan dan Tahun Sep 2014 Okt 2014 Nov 2014 Des 2014 Jan 2015 Feb 2015 Tahap Attention Tahap Informasi Tahap Reminding

Untuk media utama dapat di akses melalui internet dan untuk media pendukung akan dilakukan dengan cara mendatangi kampus-kampus yang ada di kota Bandung dengan meminta mahasiswa untuk berteman di akun facebook, mengikuti akun twitter dan membuka website maka akan mendapatkan beberapa


(39)

28

media pendukung sebagai hadiah dengan jumlah terbatas disetiap kampusnya. Berikut Strategi penyebaran melalui media akan dilakukan pada :

Tabel III.2 Jadwal Strategi Penyebaran Media

Media Waktu Distribusi Tahapan

Web Site

Dilaksankan awal bulan September 2014 sampai akhir bulan Februari 2015

Gadget Tahap Informasi

Web Banner

Dilaksankan awal bulan September 2014 sampai akhir bulan Februari 2015

Halaman yang sering dikunjungi anak muda seperti Yahoo dan lain-lain.

Tahap Attention

Poster Dilaksanakan awal bulan September 2014

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Attention

Brosur Dilaksanakan bulan Oktober 2104

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Attention

Sosial Media

Dilaksankan awal bulan September 2014 sampai akhir bulan Februari 2015

Gadget Tahap Informasi

X-Banner

Dilaksanakan bulan Oktober, Desember 2014 dan Februari 2015

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Baju Kaos & Tote Bag

Dilaksanakan bulan Oktober 2014

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Mouse Pad, Pena, Buku & Stiker

Dilaksanakan pada bulan Desember 2014

Kampus-kampus

yang ada di Bandung Tahap Reminding

Gantungan Kunci, Gelas

& Piring

Dilaksanakan pada bulan Februari 2015

Kampus-kampus


(40)

29 III.3 Konsep Visual

Tema pada perancangan kampanye sosial ini memperlihatkan tampilan website bahaya mengkonsumsi junk food dengan menampilkan gambar dampak mengkonsumsi junk food dan informasi bahaya mengkonsumsi junk food bagi kesehatan. Keselarasan format desain, identitas/ logo, tata letak, huruf, dan pemilihan warna yang sesuai dengan konsep website akan membuat audiens mudah mengerti dengan kampanye ini. Konsep dalam perancangan media ini menggunakan tampilan mudah dipahami dengan mengutamakan tampilan tata letak sehingga mempermudah target audiens mengetahui informasi kampanye bahaya junk food bagi kesehatan.

III.3.1 Identitas Visual

Identitas visual pada kampanye “Bahaya Mengkonsumsi Junk Food Bagi Kesehatan Masyarakat di Kota Bandung” berupa logo. Logo yang ditampilkan adalah sebuah pembentukan dari beberapa gabungan elemen-elemen visual seperti bentuk cap yang dapat diartikan sebagai penguat kesan logo, bentuk junk food dengan tambahan visual tulang menyilang yang dapat diartikan sebagai bahaya, dan menggunakan tulisan bahaya junk food bagi kesehatan yang dapat memperkuat keutuhan keseluruhan logo.

Gambar III.3 Logo Kampanye Bahaya Junk Food Bagi Kesehatan Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.2 Format Desain

Format desain yang digunakan adalah landscape dan portrait. Untuk format tersebut disesuaikan dengan media-media yang dipilih dan sesuai untuk digunakan. Terutama dalam media utama menggunakan format landscape. Dan


(41)

30

untuk format portrait digunakan dalam pembuatan media pendukung seperti poster dan lain-lain.

III.3.3 Tata Letak (Layout)

Tata letak atau layout adalah pengaturan elemen-elemen yang ada menjadi sebuah satu kesatuan. Website sebagai media utama yang menjadi kampanye bahaya junk food mengutamakan layout yang mudah agar setiap orang yang membuka situs bahaya junk food tidak kesulitan mendapatkan informasi. Sistem navigasi atau tombol-tombol diletakan disebelah kiri dengan maksud agar pembaca mudah mencari tombol untuk pindah dari satu halaman ke halaman lainnya dan mengikuti arah cara baca.

Gambar III.4 Tampilan Layout Website Kampanye Sumber: Data Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.4 Tipografi

Pemilihan jenis huruf pada kampanye ini mengutamakan keterbacaan, menarik, dan berkesan. Untuk menarik perhatian masyarakat khususnya target audiens dipilih jenis font yang memberikan kesan bahaya sebagai tagline menggunakan font Skratch Punk dan jenis font yang mempermudah keterbacaan sebagai bodycopy dan body teks menggunakan font Tahoma.


(42)

31

Gambar III.5 Font-Font Dalam Kampanye Sumber : Pribadi (7 Juli 2014)

III.3.5 Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu daya tarik dan dapat menggambarkan pesan dalam sebuah kampanye. Pesan yang utama pada kampanye ini adalah untuk menginformasikan khususnya target audiens tentang bahaya mengkonsumsi junk food. Maka ilustrasi yang ditampilkan adalah gambaran dampak mengkonsumsi junk food. Warna-warna yang dipilih pada ilustrasi kampanye ini adalah warna merah dan hitam agar memberikan kesan bahaya.

Gambar III.6 Tampilan Ilustrasi Pada Kampanye Sumber : Pribadi (7 Juli 2014)


(43)

32 III.3.6 Warna

Warna akan mempengaruhi pesan dan kesan yang ingin disampaikan pada target audiens, warna yang dipilih adalah berdasarkan dari studi warna yang ada pada junk food dan warna-warna berbahaya, maka warna yang dipilih adalah merah, hitam, putih dan kuning.

Gambar III.7 Warna-Warna Pada Kampanye Sumber: Dokumen Pribadi (7 Juli 2014)

CMYK atau warna Primer Subtraktif, warna ini dikenal sebagai warna Separasi /four color separation yang digunakan untuk print, dimana warna-warna tersebut biasa digunakan untuk keperluan cetak pada berbagai media keras seperti untuk pembuatan brosur, buku, majalah, cover CD, print T-Shirt dan lain-lain. Dan RGB atau Warna Additif, warna ini biasanya digunakan oleh monitor computer/TV. Warna yang dihasilkan berasal dari kombinasi 3 warna tersebut dan masing-masing memiliki nilai 8 bit merah, 8 bit hijau dan 8 bit untuk biru


(44)

33 BAB IV

TEKNIS PRODUKSI MEDIA IV.1 Teknis Produksi Media

Pada pembuatan media kampanye ini memerlukan beberapa tahap. Tahap pertama mengumpulkan berbagai data untuk mendukung informasi yang akan dimasukkan ke dalam media. Tahap kedua adalah menyiapkan ide dan konsep dari pengolahan data yang didapat pada tahap pertama. Tahap ketiga adalah melakukan sketsa visual. Tahap terakhir adalah eksekusi dikomputer dengan menggunakan program-program tertentu. Pada tahap-tahap tersebut membutuhkan sarana penunjang berupa hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak)

IV.1.1 Hardware (Perangkat Keras)

Hardware yang digunakan adalah seperangkat computer dan camera. Jika dibagi-bagi berdasarkan bagian, ada beberapa bagian yang dibagi pada computer yaitu sebagai berikut :

1. Monitor

2. Central Processing Unit (CPU) 3. Keyboard

4. Mouse

Dan bagian-bagian pada camera adalah : 1. Camera

2. Lensa

IV.1.2 Software (Perangkat Lunak)

Software yang digunakan untuk merancang media kampanye ini adalah: 1. Microsoft word 2010, yaitu software yang digunakan untuk mengolah data untuk dimasukkan ke dalam media kampanye.

2. Adobe Illustrator CS5, yaitu software yang digunakan membuat logo, layout dan tampilan pada media kampanye.

3. Adobe Photoshop CS5, yaitu software yang digunakan untuk memotong-motong tampilan untuk media website. Hal ini dilakukan untuk mempermudah saat memberi link pada button website.


(45)

34

4. Adobe Dreamweaver CS5 dan XAMPP V3.2.1 , yaitu software yang digunakan untuk menghubungkan satu halaman dengan halaman lain atau disebut link pada media website.

IV.2 Tampilan Media IV.2.1 Media Utama

Media utama pada kampanye ini adalah website berbasis imformasi (one page) dimana hanya ada 1 konten yang menggabungkan beberapa topik. Tampilannya adalah sebagai berikut:

Gambar IV.1 Tampilan Awal Website Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(46)

35

Gambar IV.2 Tampilan Halaman Beranda Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(47)

36

Gambar IV.3 Tampilan Halaman Tentang Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.4 Tampilan Halaman Artikel Sumber: Pribadi (8 Juli 2014


(48)

37

Gambar IV.5 Tampilan Halaman Tips Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.6 Tampilan Halaman Konsultasi Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

IV.2.2 Media Pendukung IV.2.2.1 Web Banner

Gambar IV.7 Tampilan Web Banner Sumber Data Pribadi (8 Juli 2014)


(49)

38 Ukuran : 720pixels x 300pixels Material : Gift

IV.2.2.2 Poster

Gambar IV.8 Tampilan Poster Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Ukuran : 297mm x 420mm (A3) Material : Art Paper 210 Gram Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove


(50)

39

Gambar IV.9 Tampilan Brosur Bagian Luar Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.10 Tampilan Brosur Bagian Dalam Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Ukuran : 210mm x 297mm (A4) Material : Art Paper 150 Gram Teknis Produksi : Cetak Offset


(51)

40

Gambar IV.11Tampilan X-Banner Sumber: Pribadi (25 Juli 2014)

Ukuran : 160 cm x 60 cm

Material : Bahan Flexi Korea

Teknis Produksi : Cetak Digital Printing (Outdoor)

IV.2.2.5 Sosial Media

Gambar IV.12 Tampilan Facebook Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.13 Tampilan Twitter Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(52)

41 IV.2.2.6 Baju

Gambar IV.14 Tampilan Baju Kaos Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Bajuberwarna dasar hitam ukuran L Material : Bahan Kaos Lembut

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.7 Tote Bag

Gambar IV.15 Tampilan Tote Bag Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(53)

42

Spesifikasi : Tote Bag berwarna dasar putih Material : Bahan Kanvas

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.8 Mouse Pad

Gambar IV.16 Tampilan Mouse Pad Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Mouse Pad berwarna dasar hitam Material : Bahan Lembar Karet

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.9 Pena

Gambar IV.17 Tampilan Pena Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Pena bertinta warna hitam Material : Pena dan Kertas Inject Teknis Produski : Digital Printing


(54)

43 IV.2.2.10 NoteBook

Gambar IV.18 Tampilan Note Book Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Note book ukuran A5 Material : Cover Art Paper 210 Gram

Isi menggunakan kertas HVS Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi glossy

IV.2.2.11 Gantungan Kunci

Gambar IV.19 Tampilan Gantungan Kunci Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gantungan Kunci Bulat dengan gambar depan dan belakang sama


(55)

44

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove IV.2.2.12 Stiker

Gambar IV.20 Tampilan Stiker Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Stikerdengan ukuran 8cm x 8cm Material : Kertas Duratac

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove

IV.2.2.13 Gelas

Gambar IV.21 Tampilan Gelas Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gelas berwarna dasar putih Material : Gelas Keramik


(56)

45 IV.2.2.14 Piring

Gambar IV.22 Tampilan Pring Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Piring berwarna dasar putih Material : Piring Keramik


(1)

40

Gambar IV.11Tampilan X-Banner Sumber: Pribadi (25 Juli 2014)

Ukuran : 160 cm x 60 cm Material : Bahan Flexi Korea

Teknis Produksi : Cetak Digital Printing (Outdoor)

IV.2.2.5 Sosial Media

Gambar IV.12 Tampilan Facebook Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Gambar IV.13 Tampilan Twitter Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(2)

41 IV.2.2.6 Baju

Gambar IV.14 Tampilan Baju Kaos Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Bajuberwarna dasar hitam ukuran L Material : Bahan Kaos Lembut

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.7 Tote Bag

Gambar IV.15 Tampilan Tote Bag Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)


(3)

42

Spesifikasi : Tote Bag berwarna dasar putih Material : Bahan Kanvas

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.8 Mouse Pad

Gambar IV.16 Tampilan Mouse Pad Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Mouse Pad berwarna dasar hitam Material : Bahan Lembar Karet

Teknis Produksi : Sablon

IV.2.2.9 Pena

Gambar IV.17 Tampilan Pena Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Pena bertinta warna hitam Material : Pena dan Kertas Inject Teknis Produski : Digital Printing


(4)

43 IV.2.2.10 NoteBook

Gambar IV.18 Tampilan Note Book Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Note book ukuran A5 Material : Cover Art Paper 210 Gram

Isi menggunakan kertas HVS Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi glossy

IV.2.2.11 Gantungan Kunci

Gambar IV.19 Tampilan Gantungan Kunci Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gantungan Kunci Bulat dengan gambar depan dan belakang sama


(5)

44

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove IV.2.2.12 Stiker

Gambar IV.20 Tampilan Stiker Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Stikerdengan ukuran 8cm x 8cm Material : Kertas Duratac

Teknis Produksi : Cetak Offset laminasi dove

IV.2.2.13 Gelas

Gambar IV.21 Tampilan Gelas Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Gelas berwarna dasar putih Material : Gelas Keramik


(6)

45 IV.2.2.14 Piring

Gambar IV.22 Tampilan Pring Sumber: Pribadi (8 Juli 2014)

Spesifikasi : Piring berwarna dasar putih Material : Piring Keramik