Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi (Studi Kasus pada PT. Dirgantara Indonesia).

(1)

ABSTRACT

THE ROLE OF MATERIALS INVENTORY CONTROL TO SUPPORT IN THE PRODUCTION PROCESS SMOOTHNESS

(CASE STUDY at PT.DIRGANTARA INDONESIA)

This research aims at knowing the role of raw materials inventory control at PT.Dirgantara Indonesia. This research uses analytical descriptive method that define, analyze, and report the condition of company. Analyzed in order it can gives clear definition about problem being researched to know the role of materials inventory control in helping the production process.

This research concludes that materials inventory control has roele in helping production process. This is noted at the existense of standards relating to raw materials inventory that has been well and in delivery of products to

consumers is already as the contract. So, it can be concluded that the hypotesis being proposed that is “Raw materials inventory has role to support in the production process smoothness” can be accepted.


(2)

ABSTRAK

PERANAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENUNJANG KELANCARAN PROSES PRODUKSI

(STUDI KASUS PADA PT.DIRGANTARA INDONESIA)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku pada PT.Dirgantara Indonesia dan kelancaran proses produksinya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis yang melukiskan, menganalisis, dan melaporkan keadaan perusahaan yang dianalisis, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti untuk dapat mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi. Penelitian ini dilakukan di PT.Dirgantara Indonesia.

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengendalian persediaan bahan baku berperan dalam menunjang kelancaran proses produksi. Hal ini ditandai dengan adanya standar-standar yang berkaitan dengan persediaan bahan baku yang sudah diterapkan dengan baik serta dalam hal penyerahan pesanan kepada konsumen sudah lancar sesuai dengan kontrak yang sudah ditetapkan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu “Pengendalian Persediaan Bahan Baku berperan dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi” dapat diterima.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian... 5

1.5 Rerangka Pemikiran ... 5

1.6 Metodologi Penelitian ... 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Peranan ... 9

2.2 Pengendalian ... 10

2.2.1 Pengertian Pengendalian ... 10


(4)

viii

2.2.3 Tujuan Pengendalian ... 13

2.2.4 Rerangka Dasar ... 14

2.2.5 Pengendalian Persediaan ... 15

2.2.5.1 Arti dan Peranan Pengendalian Persediaan ... 15

2.2.5.2 Prosedur Pengendalian Persediaan ... 17

2.3 Persediaan ... 18

2.3.1 Pengertiaan Persediaan... 18

2.3.2 Arti dan Peranan Persediaan ... 19

2.3.3 Jenis-jenis Persediaan ... 20

2.3.4 Fungsi-fungsi Persediaan ... 21

2.3.5 Biaya-biaya Persediaan ... 22

2.4 Bahan Baku ... 24

2.4.1 Persediaan Bahan Baku ... 25

2.5 Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... 26

2.5.1 Pengertian Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... 27

2.5.2 Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan Baku ... 27

2.6 Produksi ... 28

2.6.1 Pengertian Produksi ... 28

2.7 Proses Produksi ... 29

2.7.1 Pengertian Proses Produksi ... 29

2.7.2 Jenis-jenis Proses Produksi ... 30

2.7.3 Fungsi Produksi ... 31


(5)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Objek Penelitian ... 34

3.2 Metodologi Penelitian ... 34

3.2.1 Jenis Data yang Didalamkan ... 35

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ... 37

3.2.4 Responden dan Sampel ... 38

3.2.5 Pengembangan Instrumen ... 39

3.2.6 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 40

3.2.7 Penarikan Kesimpulan ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 43

4.1.1 Sejarah Singkat PT.Dirgantara Indonesia ... 43

4.1.2 Visi dan Misi ... 50

4.1.3 Arti Logo Perusahaan ... 51

4.1.4 Struktur Organisasi ... 53

4.1.5 Uraian Tugas ... 54

4.2 Proses Bisnis Perusahaan ... 57

4.3 Hasil Pengumpulan Data ... 58

4.3.1 Pelaksanaan Pengendalian Persediaan Bahan Baku .. 59

4.3.2 Pengukuran Pelaksanaan Pengendalian ... 68

4.3.3 Analisis Penyimpangan ... 71


(6)

x

4.4 Kelancaran Proses Produksi ... 74

4.5 Analisis Pengujian Data ... 76

4.5.1 Deskriptif Analitis ... 76

4.5.2 Analisis Statistik ... 78

BAB V KESIMPULAN ... 80

5.1 Simpulan ... 80

5.2 Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 85


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL I Daftar Variabel dan Indikatornya ... 39

TABEL II Hasil Kuesioner Penetapan Norma Standar... 66

TABEL III Pengukuran Pelaksanaan Pengendalian ... 71

TABEL IV Analisis Penyimpangan ... 73

TABEL V Tindakan Koreksi yang perlu diambil ... 74


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Proses Pengendalian ... 11 Gambar 2 Logo PT.Dirgantara Indonesia ... 52 Gambar 3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 54


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner ... 87

Lampiran B Struktur Organisasi ... 96

Lampiran C Purchase Order Standard... 98

Lampiran D Standard Part&Consumable... 99


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan perekonomian Indonesia yang cukup pesat, maka persainganpun menjadi semakin ketat sehingga setiap perusahaan diharuskan meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dalam perekonomian global baik di pasar domestik ataupun pasar internasional. Agar perusahaan dapat berkembang paling tidak dapat bertahan, perusahaan perlu mempertahankan eksistensinya.

Tersedianya produk yang mencukupi merupakan faktor penting guna menjamin kelancaran proses produksi. Proses produksi merupakan proses perubahan bentuk dan peningkatan daya guna dari suatu bahan baku menjadi barang-barang yang sudah diolah dan siap dipasarkan dengan melibatkan faktor-faktor produksi dalam pelaksanaannya. Selain bahan baku, tersedianya modal, tenaga kerja, mesin juga harus mencukupi.

Oleh karena itu kita perlu adanya pengendalian dalam semua aspek termasuk pengendalian persediaan bahan baku. Pengendalian diperlukan untuk dapat membantu dalam mengelola persediaan bahan baku yang meliputi perencanaan kebutuhan persediaan bahan baku dan selanjutnya diikuti dengan pengendalian persediaan bahan baku. Pengendalian yang baik dapat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi masalah yang mungkin dapat timbul pada saat proses pengadaan maupun saat persediaan tersebut disimpan atau dikeluarkan


(11)

2

darigudang persediaan, sehingga tidak timbul masalah pada saat proses produksinya. Dengan pengendalian yang ada diharapkan dapat meminimalkan kerugian yang mungkin akan terjadi. Tanpa adanya persediaan maka suatu perusahaan dihadapkan pada kemungkinan proses produksi tersebut terhambat, risiko yang lebih buruk lagi dikatakan bahwa proses produksi perusahaan suatu saat akan terhenti.

Kelancaran proses produksi menjadi salah satu faktor dalam menjaga kesinambungan kegiatan operasi perusahaan serta pengaruhnya terhadap pendapatan yang akan diterima. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan proses produksi tidak lancar adalah pengadaan bahan baku, yang apabila terjadi keterlambatan atau bahan baku tidak tersedia akan mengakibatkan bagian produksi tidak dapat menjalankan fungsinya. Suatu kegiatan dapat dikatakan lancar apabila kegiatan tersebut tidak mengalami hambatan yang berarti. Dalam hal ini salah satu faktor yang mendukung kelancaran proses produksi adalah selalu tersedianya input yaitu bahan baku.

Menurut Ford (2007, 173) beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kelancaran proses produksi adalah:

1. Modal (capital)

2. Fasilitas pabrikasi ; mesin, perlengkapan 3. Bahan baku

4. Tenaga kerja

Setiap perusahaan baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil memiliki persediaan dan membutuhkan adanya pengendalian yang baik. Pengendalian persediaan berhubungan dengan pengendalian kualitas dan kuantitas dalam jumlah batas-batas yang direncanakan suatu perlindungan fisik terhadap


(12)

3

persediaan yang ada. Apabila bahan baku dikendalikan dengan baik maka hasilnya juga akan baik.

Pengendalian persediaan merupakan satu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga persediaan tersedia pada saat akan digunakan. Oleh karena itu, kelancaran proses produksi dengan dukungan pengendalian persediaan bahan baku yang memadai akan menghasilkan barang yang siap diolah pada waktu yang tepat dan sesuai dengan rencana produksi yang ditetapkan oleh perusahaan. Pengendalian bahan baku meliputi kualitas dan pengendalian fisik yaitu pengamanan bahan baku terhadap gangguan yang ada.

PT. Dirgantara Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang juga berusaha untuk terus mempertahankan eksistensinya, sehingga memerlukan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang terarah dan memadai yaitu mulai tahap perencanaan kebutuhan dan pengadaan, penurunan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran untuk proses produksi sampai hasil olah selesai. Tindak lanjut dari proses produksi tergantung pada tersedianya bahan baku yang mencukupi serta kualitas yang sesuai dengan standar yang ditentukan. Dengan demikian diharapkan proses produksi yang efektif dan efisien dapat tercapai.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: “Peranan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dalam Menunjang Kelancaran Proses Produksi Perusahaan.”


(13)

4

1.2 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Dirgantara Indonesia?

2. Bagaimana kelancaran proses produksi pada PT. Dirgantara Indonesia? 3. Bagaimana peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam

menunjang kelancaran proses produksi?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Dirgantara Indonesia.

2. Mengetahui kelancaran proses produksi di PT. Dirgantara Indonesia

3. Mengetahui peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi.


(14)

5

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi penulis, diharapkan penelitian ini menjadi tambahan pengetahuan serta mengaplikasikan teori-teori dan konsep-konsep dasar yang diperoleh mengenai peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi.

2. Bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan berupa saran yang dapat dipakai untuk meningkatkan mutu pelaksanaan kegiatan perusahaan dan sebagai bahan pertimbangan untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi khususnya yang berkaitan dengan pengendalian persediaan.

3. Bagi civitas akademika, diharapkan penulisan ini dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya yang berhubungan dengan pengendalian persediaan, serta dapat dimanfaatkan sebagai referensi penulisan penelitian lanjutan.

1.5 Rerangka Pemikiran

Persediaan adalah setiap sumber daya yang disimpan yang digunakan untuk memastikan kebutuhan pelanggan pada saat ini atau masa depan. Bagi banyak perusahaan, persediaan mencerminkan sebuah investasi, dan investasi ini sering lebih besar daripada yang seharusnya karena perusahaan lebih mudah untuk memiliki persediaan just-in-case (berjaga-jaga kalau ada apa-apa) daripada


(15)

6

persediaan just-in-time (persediaan seperlunya). Setiap manajer operasi menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik sangat penting. Persediaan dapat mengurangi biaya dengan mengurangi tingkat persediaan di tangan.

Arti pengendalian menurut Wilson & Campbell (1988, 12) adalah

“Mengembangkan, merevisi norma-norma (standards) yang memuaskan sebagai ukuran pelaksanaan, dan menyediakan pedoman serta bantuan kepada para anggota manajemen yang lain dalam menjamin adanya penyesuaian hasil pelaksanaan yang sebenarnya terhadap norma standar.” Dalam mengoperasikan usahanya dari waktu ke waktu maka perusahaan akan menghadapi perubahan kondisi baik dari dalam maupun luar perusahaan. Selain itu, perkembangan perusahaan secara tidak langsung akan menimbulkan berbagai permasalahan yang semakin kompleks yang harus dihadapi oleh manajemen. Agar setiap masalah dapat dihadapi oleh perusahaan maka dibutuhkan pengendalian yang baik dari perusahaan. Fungsi pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan adanya audit internal di perusahaan dan dilakukan oleh seorang yang independen.

Pengertian pemeriksaan (audit) internal menurut Sawyer,dkk yang diterjemahkan oleh Hiro Tugiman (1995, 11) adalah :

“Audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan pemeriksaan internal adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.”


(16)

7

Pengendalian persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat sehingga persediaan tersedia pada saat akan digunakan. Persediaan sendiri dapat dibagi menjadi :

1. Bahan baku

2. Barang dalam proses 3. Barang jadi

Pada tahap ini penulis akan melakukan penelitian seputar persediaan bahan baku yang nantinya akan diolah dalam proses produksi perusahaan.

Fungsi persediaan menurut Rangkuti (2004, 15) adalah :

1. Agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi, 2. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi,

3. Untuk memperoleh keuntungan dari potongan kuantitas karena membeli dalam jumlah yang banyak ada diskon,

4. Untuk hedging dari inflasi dan perubahan harga,

5. Untuk menghindari kekurangan persediaan yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidak tepatan pengiriman,

6. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.

Dalam teori pengendalian persediaan, ada dua pertanyaan yang biasanya akan ditanyakan yaitu, berapa jumlah persediaan yang harus dipesan dan kapan persediaan itu dipesan. Didasarkan pertanyaan itu pula nantinya akan diketahui sistem pengendalian persediaan apakah yang digunakan oleh perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan hipotesis yaitu peranan pengendalian persediaan bahan baku dalam menunjang kelancaran proses produksi.


(17)

8

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun karya tulis ini, penulis melakukan penelitian dengan cara sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku referensi , jurnal, literatur, majalah, yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ada relevansinya dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mendatagi langsung objek yang akan diteliti, untuk memperoleh data-data yang penulis perlukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan cara: a. Melakukan wawancara langsung (interview) dengan personel yang

berwenang memberikan dan menjelaskan data yang penulis perlukan. b. Melakukan observasi atas kegiatan perusahaan dan lingkungan

perusahaan.

c. Mengajukan kuesioner kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT.Dirgantara Indonesia, yang

beralamat di Jalan Pajajaran No.154 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan dari mulai bulan Oktober 2013 sampai bulan Januari 2014.


(18)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengendalian persediaan pada PT. Dirgantara Indonesia telah dilaksanakan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal berikut:

a. Penetapan norma standar pengukuran pengendalian persediaan bahan baku.

Sebelum membuat standar PT.Dirgnatara Indonesia memberikan sosialisasi mengenai standar yang akan dilakukan kepada seluruh karyawan. PT. Dirgantara Indonesia menetapkan norma-norma standar yang berkaitan dengan pengendalian persediaan bahan baku yang memadai, kualitas bahan baku, reorder point, supplier bahan baku, dan harga bahan baku.

b. Mengukur pelaksanaan sebenarnya

Mengukur pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku yang sebenarnya dapat dilihat dari prosedur permintaan, pemesanan bahan baku, penerimaan bahan baku, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku, pencatatan dan penilaian bahan baku.


(19)

81

c. Membandingkan pelaksanaan sebenarnya dengan norma standar yang telah ditetapkan.

Dalam membandingkan pelaksanaan sebenarnya dengan norma standar yang telah ditetapkan, PT.Dirgantara Indonesia selalu melakukan analisa-analisa dan perbandingan terhadap laporan-laporan dari setiap departemen yang dibandingkan dengan norma standar yang telah ditetapkan.

d. Mencari sebab-sebab penyimpangan

PT.Dirgantara Indonesia selalu menganalisa dan mengevaluasi laporan-laporan dari setiap departemen untuk melihat apakah terjadi penyimpangan dalam kegiatan operasional perusahaan. Apabila ada maka akan ditelusuri sebab-sebab penyimpangannya untuk dievaluasi lebih lanjut.

e. Mengambil tindakan koreksi

Setelah mengevaluasi lebih lanjut sebab-sebab penyimpangan, maka dapat diambil tindakan koreksi yang sekiranya dapat memperbaiki penyimpangan tersebut.

2. Dalam hal penyerahan pesanan oleh PT.Dirgantara Indonesia kepada konsumen sudah lancar sesuai dengan kontrak karena sudah ditetapkan delivery time. Masih ditemukan adanya potensi keterlambatan sekitar 10%-15%. Jika keterlambatan terjadi karena disebabkan oleh perubahan atau


(20)

82

keterlambatan pengiriman sampai terjadi PT.Dirgantara Indonesia akan dikenakan penalti yang cukup besar per harinya (besarnya disepakati).

3. Pengendalian persediaan bahan baku berperan dalam menunjang kelancaran proses produksi, hal ini bisa dibuktikan dari:

• Pengendalian bahan baku yang sudah efektif. • Produksi telah dilakukan dengan lancar. 4. Kelemahan

Meskipun secara keseluruhan peranan pengendalian persediaan bahan baku sudah efektif dalam menunjang kelancaran proses produksi, namun masih terdapat beberapa kelemahan pada PT.Dirgantara Indonesia, yaitu:

a. Petugas pemeriksaan di gudang Receiving and Shipping sangat sedikit, dan pemeriksaan material hanya dilakukan oleh dua orang, sehingga untuk melakukan pemeriksaan tahap awal meraka pun sering merasa kesulitan dan menyebabkan proses pemeriksaan berlangsung selama 8hari.

b. Masih ditemukan keterlambatan material dari supplier sehingga dapat mengakibatkan proses produksi juga terhambat.


(21)

83

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian sebagaimana tersebut diatas, peneliti mengungkapkan saran sebagai berikut:

• PT.Dirgantara Indonesia sebaiknya mempertahankan standar pengendalian persediaan bahan baku yang sudah ada, karena dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dapat meningkatkan kelancaran proses produksi pada perusahaan.

• Menambahkan petugas yang mengerti tentang prosedur pemeriksaan material di gudang Receiving and Shipping agar material dapat diperiksa dengan lebih cepat.

• Untuk menangani terjadinya kemungkinan keterlambatan material dari supplier yang dapat menyebabkan proses produksi terhambat, penulis menyarankan agar PT.Dirgantara Indonesia untuk memperbaiki rencana pemesanan yang lebih baik dan realistik, dan jika perlu menaikkan denda keterlambatan yang sudah ditetapkan kepada supplier, agar supplier dapat lebih disiplin.

• Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas sampel penelitian, tidak hanya pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Dirgantara Indonesia.

Demikian saran yang bisa penulis berikan, semoga saran-saran tersebut dapat berguna bagi PT. Dirgantara Indonesia.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N&Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Dialihbahasakan oleh Drs.F.X.Kurniawan Tjakrawala, M.Si.,Akt.2008. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder&Mark S. Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Penerbit Erlangga.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Cushing, Barry E. 1982. Dialihbahasakan oleh Drs.Ruchyat Kosasih. 1988. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Penerbit Erlangga. Dominick Salvatore. 2001. Managerial Economics. Dialihbahasakan oleh: Ir.

M.Th.Anitawati, MSc&Natalia Santoso, S.E.,MSc.2002. Manajerial Ekonomi dalam Perekonomian Global.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.

Kieso, D.E, Weygandt, JJ.&Warfield, T.D. 2004. Intermediate Accounting. Dialihbahasakan oleh Emil Salim, S.E. 2010. Akuntansi Intermediate. Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.

Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Smith, Jay M dan K.Fred. Skousen. 1987. Intermediate Accounting. Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait. 1989. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga.

Willson, James D. & John B. Campbell. 1981. Controllship The Work of Managerial Accountant. Dialihbahasakan oleh Dra.Ak.Tjin-Tjin Fenix Tjendera. 1998. Tugas Akuntan Manajemen. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.


(1)

8

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam menyusun karya tulis ini, penulis melakukan penelitian dengan cara sebagai berikut :

1. Studi Pustaka (Library Research)

Penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku referensi , jurnal, literatur, majalah, yang berhubungan dengan masalah-masalah yang ada relevansinya dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan dengan cara mendatagi langsung objek yang akan diteliti, untuk memperoleh data-data yang penulis perlukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan data primer dengan cara: a. Melakukan wawancara langsung (interview) dengan personel yang

berwenang memberikan dan menjelaskan data yang penulis perlukan. b. Melakukan observasi atas kegiatan perusahaan dan lingkungan

perusahaan.

c. Mengajukan kuesioner kepada pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT.Dirgantara Indonesia, yang

beralamat di Jalan Pajajaran No.154 Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan dari mulai bulan Oktober 2013 sampai bulan Januari 2014.


(2)

BAB V KESIMPULAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengendalian persediaan pada PT. Dirgantara Indonesia telah dilaksanakan dengan efektif. Hal ini dapat dilihat dari hal-hal berikut:

a. Penetapan norma standar pengukuran pengendalian persediaan bahan baku.

Sebelum membuat standar PT.Dirgnatara Indonesia memberikan sosialisasi mengenai standar yang akan dilakukan kepada seluruh karyawan. PT. Dirgantara Indonesia menetapkan norma-norma standar yang berkaitan dengan pengendalian persediaan bahan baku yang memadai, kualitas bahan baku, reorder point, supplier bahan baku, dan harga bahan baku.

b. Mengukur pelaksanaan sebenarnya

Mengukur pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku yang sebenarnya dapat dilihat dari prosedur permintaan, pemesanan bahan baku, penerimaan bahan baku, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku, pencatatan dan penilaian bahan baku.


(3)

81

c. Membandingkan pelaksanaan sebenarnya dengan norma standar yang telah ditetapkan.

Dalam membandingkan pelaksanaan sebenarnya dengan norma standar yang telah ditetapkan, PT.Dirgantara Indonesia selalu melakukan analisa-analisa dan perbandingan terhadap laporan-laporan dari setiap departemen yang dibandingkan dengan norma standar yang telah ditetapkan.

d. Mencari sebab-sebab penyimpangan

PT.Dirgantara Indonesia selalu menganalisa dan mengevaluasi laporan-laporan dari setiap departemen untuk melihat apakah terjadi penyimpangan dalam kegiatan operasional perusahaan. Apabila ada maka akan ditelusuri sebab-sebab penyimpangannya untuk dievaluasi lebih lanjut.

e. Mengambil tindakan koreksi

Setelah mengevaluasi lebih lanjut sebab-sebab penyimpangan, maka dapat diambil tindakan koreksi yang sekiranya dapat memperbaiki penyimpangan tersebut.

2. Dalam hal penyerahan pesanan oleh PT.Dirgantara Indonesia kepada konsumen sudah lancar sesuai dengan kontrak karena sudah ditetapkan delivery time. Masih ditemukan adanya potensi keterlambatan sekitar 10%-15%. Jika keterlambatan terjadi karena disebabkan oleh perubahan atau


(4)

82

keterlambatan pengiriman sampai terjadi PT.Dirgantara Indonesia akan dikenakan penalti yang cukup besar per harinya (besarnya disepakati).

3. Pengendalian persediaan bahan baku berperan dalam menunjang kelancaran proses produksi, hal ini bisa dibuktikan dari:

• Pengendalian bahan baku yang sudah efektif. • Produksi telah dilakukan dengan lancar. 4. Kelemahan

Meskipun secara keseluruhan peranan pengendalian persediaan bahan baku sudah efektif dalam menunjang kelancaran proses produksi, namun masih terdapat beberapa kelemahan pada PT.Dirgantara Indonesia, yaitu:

a. Petugas pemeriksaan di gudang Receiving and Shipping sangat sedikit, dan pemeriksaan material hanya dilakukan oleh dua orang, sehingga untuk melakukan pemeriksaan tahap awal meraka pun sering merasa kesulitan dan menyebabkan proses pemeriksaan berlangsung selama 8hari.

b. Masih ditemukan keterlambatan material dari supplier sehingga dapat mengakibatkan proses produksi juga terhambat.


(5)

83

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan dalam penelitian sebagaimana tersebut diatas, peneliti mengungkapkan saran sebagai berikut:

• PT.Dirgantara Indonesia sebaiknya mempertahankan standar pengendalian persediaan bahan baku yang sudah ada, karena dengan adanya pengendalian persediaan bahan baku yang efektif dapat meningkatkan kelancaran proses produksi pada perusahaan.

• Menambahkan petugas yang mengerti tentang prosedur pemeriksaan material di gudang Receiving and Shipping agar material dapat diperiksa dengan lebih cepat.

• Untuk menangani terjadinya kemungkinan keterlambatan material dari supplier yang dapat menyebabkan proses produksi terhambat, penulis menyarankan agar PT.Dirgantara Indonesia untuk memperbaiki rencana pemesanan yang lebih baik dan realistik, dan jika perlu menaikkan denda keterlambatan yang sudah ditetapkan kepada supplier, agar supplier dapat lebih disiplin.

• Peneliti selanjutnya hendaknya memperluas sampel penelitian, tidak hanya pengendalian persediaan bahan baku pada PT. Dirgantara Indonesia.

Demikian saran yang bisa penulis berikan, semoga saran-saran tersebut dapat berguna bagi PT. Dirgantara Indonesia.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N&Vijay Govindarajan. 2005. Management Control System. Dialihbahasakan oleh Drs.F.X.Kurniawan Tjakrawala, M.Si.,Akt.2008. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder&Mark S. Beasley. 2006. Auditing and Assurance Services. Dialihbahasakan oleh Herman Wibowo. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Penerbit Erlangga.

Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Cushing, Barry E. 1982. Dialihbahasakan oleh Drs.Ruchyat Kosasih. 1988. Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Penerbit Erlangga. Dominick Salvatore. 2001. Managerial Economics. Dialihbahasakan oleh: Ir.

M.Th.Anitawati, MSc&Natalia Santoso, S.E.,MSc.2002. Manajerial Ekonomi dalam Perekonomian Global.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat.

Kieso, D.E, Weygandt, JJ.&Warfield, T.D. 2004. Intermediate Accounting. Dialihbahasakan oleh Emil Salim, S.E. 2010. Akuntansi Intermediate. Rangkuti, Freddy. 2002. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis.

Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Smith, Jay M dan K.Fred. Skousen. 1987. Intermediate Accounting. Dialihbahasakan oleh Alfonsus Sirait. 1989. Akuntansi Intermediate. Edisi Kesembilan. Penerbit Erlangga.

Willson, James D. & John B. Campbell. 1981. Controllship The Work of Managerial Accountant. Dialihbahasakan oleh Dra.Ak.Tjin-Tjin Fenix Tjendera. 1998. Tugas Akuntan Manajemen. Edisi Ketiga. Penerbit Erlangga.