Analisis Wacana Pemberitaan Persib Bandung Di Tabloid Focus

(1)

ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PERSIB BANDUNG

DI TABLOID FOCUS

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh ujian sarjana

Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik

Oleh :

Ismet Humaedi NIM . 41807116

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

ii

ABSTRAK

Analisis Wacana Pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus Oleh:

Ismet Humaedi NIM. 41807116

Penelitian ini dibawah bimbingan: Melly Maulin S.Sos., M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna apa saja yang terdapat pada teks berita, penulis mencoba menganalisisnya dengan menggunakan metode analisis wacana teks. Data yang didapat untuk melengkapi penelitian ini yaitu melalui dokumentasi, studi kepustakaan, internet searching, dan wawancara mendalam.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif sesuai dengan identifikasi yang telah diterapkan penulis yaitu struktur teks, struktur kognisi social dan konteks. Penelitian ini menggunakan teknik analisis wacana kritis model Teun A. Van Dijk. Unit analisis berita Persib Bandung edisi Februari 2011 dan edisi September 2010

Hasil penelitian berdasarkan ketika peneliti melakukan tanya jawab dengan wartawan Tabloid Focus, Bapak Iman Firmansyah menjelaskan bahwa pemberitaan seputar Persib Bandung pada tabloid ini lebih berusaha untuk netral pada pemberitaannya. Adapun sesekali tampak pandangan berlebihan tentang pemberitaan Persib hal ini bisa terjadi karena rasa saling memiliki terhadap Persib yang menjadi icon Jawa Barat khususnya kota Bandung.

Kesimpulan yang terlihat struktur teks isi pemberitaan Persib di Tabloid Focus ini masih menggunakan beberapa istilah atau kata-kata yang tidak lazim digunakan untuk menguatkan pesan utama yang ingin disampaikan. Struktur kognisi sosial wartawan terhadap pemberitaan Persib ini dihubungkan dengan prestasi yang telah dicapai Persib. Konteks yang tampil pada pemberitaan Persib ini sangat menarik karena terlepas dari PT Daya Adira Mustika sendiri adalah sponsor utama Persib, dalam penyajiannya Tabloid Focus hanya membahas sisi lain dari kegiatan yang dilakukan Persib atau pemain Persib.

Saran untuk Tabloid Focus seyogyanya lebih memperhatikan pemakaian kata-kata yang lebih objektif karena kata-kata yang dipakai masih terkesan intern perusahaan, walaupun Tabloid Focus lahir dari perusahaan PT Daya Adira Mustika (Honda) tetapi sebaiknya pada rubrik Persib lebih menunjukkan kepedulian terhadap pemahaman pembaca yang non-Honda.


(3)

ii

ABSTRACT

Discourse Analysis Coverage Persib Bandung in Tabloid Focus

by: Ismet Humaedi NIM. 41807116

This study under the guidance of:

Melly Maulin S. Sos., M. Si

This study aims to determine the meaning of anything contained in news text, the author tries to analyze it using methods of discourse analysis of texts. Data obtained to complete this research that through the documentation, library research, internet searching, and in-depth interviews.

The research method used is descriptive in accordance with the identification that has been applied to the author of the textstructure, the structure of social cognition and context. This studyuses a model of critical discourse analysis techniques Teun A.Van Dijk. Persib news analysus unit Bandung in February 2011 issue and the September 2010 issue.

The result based on when researchers conduced adebriefing with reporters Tabloid Focus, Mr. Iman Firmansyah explaining that the news surrounding Persib Bandung in the tabloid is more trying to neutral on preaching. The occasionalappear exaggerated view about the preaching of Persib this could happen because of a sense of belonging to Persib whobecame icons in particular the city Bandung in Wets Java.

The conclusion that the structure visible text content of the newsin tabloid focus Persib are still using some of the terms or words that are not commonly used to reinforce key message to be conveyed. The structure of social cognition journalists agains reporting Persib are linked with Persib achievement. Contexts that appear on Persib news is very interesting because apart from the PT Daya Adira Mustika it self is the mainsponsor Persib, in its presentation Tabloid Focus only discuss the other side of the activities carried out Persib or Persib player.

Suggestions for Tabloid Focus should pay more attention to the use of words that are more objective because the words use dare still impressed by the company internally, although Tabloid Focus birth of the company PT Daya Adira Mustika (Honda) but more preferably on the rubric Persib showed concern for thereaders understanding of non-Honda.


(4)

v

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT dengan berkah kelimpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Wacana Pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus sebagai tugas akhir dalam memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Dan tidak lupa penulis ingin mengucapkan segala terimakasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar tetap terus melanjutkan kuliah sampai ke jenjang sarjana.

Peneliti juga menyadari skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta kebersamaan yang telah diberikan kepada peneliti selama penyusunan skripsi ini, karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kepada :

1. Yth. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat pengantar pelaksanaan penelitian.

2. Yth. Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan pengesahan pada penelitian ini.


(5)

vi

3. Yth. Melly Maulin P, S.Sos., M.Si selaku pembimbing yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti sehingga penulis bersemangat dalam menyusun skripsi ini.

4. Yth. Rismawaty, S.Sos., M.Si selaku Dosen Wali yang telah membimbing peneliti untuk bisa menyelesaikan perkuliahan dengan baik dan lancar dan insya Allah dapat menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.

5. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Komunikasi yang selalu membimbing, mengarahkan, mendidik, serta memberikan nilai kepada penulis dalam setiap mata kuliah.

6. Yth. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang selalu mengurus data-data, informasi, dan memberikan kemudahan dalam menjalani perkuliahan.

7. Yth. Bpk Aris Djatmiko selaku Pemimpin Redaksi Tabloid Focus yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Yth. Bpk Iman Firmansyah selaku Wartawan dari Tabloid Focus yang telah memberikan kesempatan wawancara kepada peneliti dan melakukan penelitian di Tabloid Focus.

9. Keluarga besar, orang tua tersayang mamahku tercinta serta almarhum bapak, saudara kembarku Ismat, Uwee, Ipul Dempul, keponakanku Salsabila, Alfaroby, Mira, Della, Athia, Ihsan, Abang, Lulu, Sarah dan seluruh keluarga besar yang peneliti cintai terima kasih atas dukungan serta do anya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini.


(6)

vi

10.Teman-teman seperjuangan Alm. Apipudin, Fauzy, Wandrik, Cankir, Manyu, Ludi, Ucok, Gita, Okym, Indah dan Lina yang selalu memberikan bantuan dan dukungan selama peneliti menyusun penelitian ini.

11.Rekan-rekan IK-Jurnal yang telah membantu dan memberikan semangat dari awal hingga akhir kepada peneliti sehingga penelitian ini selesai tepat pada waktunya.

Serta semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT senantiasa membalas amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi. Dan besar harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi para pembaca.

Bandung, Juli 2011 Penulis


(7)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Berita muncul dalam benak manusia.Berita yang muncul dalam benak manusia itu bukan suatu peristiwa tetapi sesuatu yang diserap setelah peristiwa.Ia tidak identik dengan peristiwa, melainkan sebuah upaya untuk merekonstruksi kerangka inti peristiwa tersebut, inti yang disesuaikan dengan kerangka acuan yang dipertimbangkan agar peristiwa itu memiliki arti bagi pembaca. Berita adalah sebuah aspek komunikasi dan memiliki karakteristik-karakteristik yang lazim dari proses itu.

Sebagai makhluk sosial manusia memang senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya. Ia ingin mengetahui lingkungan sekitarnya,bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu memaksa manusia perlu berkomunikasi.

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaaan seseorang kepada orang lain dengan bahasa sebagai alat penyalur . Seperti yang dikatakan Effendy, dalam bukunya yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat komunikasi (2003:28).

Adapun Everett M. Roger seorang pakar sosiologi pedesaan Amerika yang telah banyak perhatian pada studi komunikasi, khusunya


(8)

2

dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi bahwa : Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud mengubah tingkah laku mereka (Cangara, 1998:20).

Salah satu proses komunikasi dapat dilakukan dengan menggunakan saluran, atau yang biasa disebut komunikasi massa. Komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dengan komunikan berjumlah banyak, dan bertempat tinggal jauh.

Media informasi yang saat ini cukup banyak diminati oleh para pelaku pers adalah surat kabar. Surat kabar adalah salah satu dari media cetak yang ada untuk meweujudkan fungsi utama pers yaitu memberikan informasi, memberikan control, fungsi interpretative dan direktif, menghibur, regenartif, ekonomi, kepada khalayak ramai dengan cara yang teratur. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman.

Pada dasarnya isi surat kabar merupakan hasil kegiatan pers dan jurnalistik. Pers dan jurnalistik seperti dalam bidangnya, yakni melaksanakan kegiatannya yang meliputi mencari, memproleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam tulisan, gambar, ataupun suara. Seperti dalam buku Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi , bahwa: Pers adalah sarana yang menyiarkan


(9)

3

produk jurnalistik. Fungsi pers berarti fungsi jurnalistik . (Effendi,2003:93)

Namun pers bukan hanya sebagai sarana untuk menyiarkan atau menginformasikan produk jurnalistik apa saja. Pers juga memiliki fungsi-fungsi lain. Seperti dalam buku Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi :

Pada zaman modern seperti sekarang ini, jurnalistik tidak hanya mengelola berita saja, tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar.Karena itu fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi, tetapi juga mendidik, menghibur dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu. (Effendi, 2003:93)

Pada dasarnya hasil dari kegiatan jurnalistik adalah berita (News),

opini (views) yang akan disebarkan melalui media massa. Penyajian berita yang berkualitas akan menimbulkan manfaat yang sangat berguna bagi pembacanya sendiri. Persaingan ini secara langsung memberikan efek pada kualitas berita yang disampaikan.

Ismail Marahimin mengartikan wacana sebagai Kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya , dan komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur (Marahimin, 1994:26)

Jika definisi ini kita pakai sebagai pegangan, maka dengan sendirinya semua tulisan yang teratur, yang menurut urut-urutan yang semestinya, atau logis adalah wacana.Karena itu, sebuah wacana harus punya dua unsure penting, yakni kesatuan (unity) dan kepaduan.

Melalui discourse analysis (analisis wacana) kita bisa memahami isi media dipengaruhi oleh berbagai komponen dalam institusi media itu


(10)

4

sendiri.Menurut Marahamin dalam buku (dalam Sobur, 2002:10) wacana adalah kemampuan untuk maju menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya.

Menurut webster dalam buku yang sama, wacana adalah sebuah tulisan, tetapi yang dinamakan wacana tidak hanya sebuah tulisan yang tertulis, sebuah pidato pun bisa dikatakan wacana. Wacana pada segi lain adalah bahasa dan tuturan itu harus dalam rangkaian kesatuan situasi penggunaan yang utuh. Makna suatu bahasa berada pada suatu rangkaian konteks dan situasi.

Seperti yang dikemukakan oleh Firth, (dalam Sobur, 2002:10) ia berpendapat bahwa:

Pembahasan wacana pada dasarnya merupakan sebuah pembahasan terhadap hubungan antara konteks-konteks yang terdapat dalam teks.Pembahasan itu bertujuan menjelaskan hubungan antara kalimat atau antara ujaran (utterances) yang berbentuk wacana .

Lebih jauh, pengertian wacana dapat di batasi dari dua sudut yang berlainan.Pertama dari sudut bentuk bahasadan kedua dari sudut tujuan utama sebuah karangan yang utuh atau sebagai bentuk sebuah komposisi.Bentuk bahasa yang bertalian dengan hierarki bahasa, yang dimaksud dengan wacana adalah bentuk bahasa diatas kalimat yang mengandung sebuah tema. Satuan bentuk yang mengandung tema ini biasanya terdiri atas alinea-alinea, anak-anak bab, bab-bab, atau karangan-karangan yang utuh baik yang terdiri atas bab-bab maupun tidak. Tema merupakan ciri sebuah wacana, tanpa tema tak ada wacana.


(11)

5

Sekilas mengenai media cetak yang digunakan untuk penelitian ini yaitu Tabloid Focus.Tabloid ini adalah tabloid khusus Honda yang dilahirkan PT Daya Adira Mustika untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam bidang otomotif.

Adapun alasan yang diangkat dalam penelitian ini adalah seputar pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus, karena setiap pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus berdampak bagi para pendukung Persib Bandung, karena Persib Bandung merupakan klub sepak bola kebanggaan warga Jawa Barat. Selain itu, Tabloid Focus adalah media cetak yang dilahirkan oleh PT Daya Adira Mustika selaku Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jawa Barat dan sekaligus menjadi sponsor utama Persib Bandung 2010-2013. Adapun yang diberitakan oleh Tabloid Focus seputar Persib Bandung akan banyak tanggapan yang beragam dari masyarakat luas. Bukan hanya dari warga Bandung tetapi juga dari warga Jawa Barat yang mencintai Persib Bandung.Tabloid Focus merupakan media cetak yang penyebarannya hanya di sekitar Jawa Barat dan terbit satu bulan sekali. Adapun pemberitaan seputar Persib Bandung di Tabloid Focus akan berdampak bagi para pendukung Persib Bandung.

Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda dalam menerima pesan yang disampaikan oleh media.Seperti halnya ketika pembaca menerima pesan setelah membaca rubrik ini, ada yang setuju dan tidak setuju.Contohnya seperti kekalahan Persib Bandung.Banyak terjadi


(12)

6

manajemen, ada juga yang menerima kekalahan dengan lapang dada. Sebagai contoh kecil, si X membaca berita seputar Persib Bandung dalam sebuah surat kabar. Isi dari pada berita tersebut adalah memaparkan kekalahan Persib atas Persija Jakarta di stadion Si Jalak Harupat, Soreang Bandung.Karena kekecewaan oleh hasil pertandingan tersebut maka si X berkeinginan untuk secepat mungkin ada perombakan dalam tubuh Persib Bandung.

Bertolak dari latar belakang masalah diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana Analisis Wacana

Pemberitaan Persib Bandung Di Tabloid Focus ? .

1.2 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah berdasarkan uraian dari latar belakang dan perumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana struktur teks isi pemberitaan Persib Bandung di Tablid Focus ?

2. Bagaimana struktur kognisi sosial isi pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus?

3. Bagaimana struktur konteks sosial isi pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus?

4. Bagaimana analisis wacana pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus ?


(13)

7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari latar belakang dan rumusan masalah yang telah dijelaskan, maka adapun maksud dan tujuanpenulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.3.1Maksud Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan secara terperinci tentang wacana pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

1.3.2Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui struktur teks isi pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

2. Untuk mengetahui struktur kognisi sosial isi pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

3. Untuk mengetahui struktur konteks sosial isi pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

4. Untuk mengetahuianalisis wacana pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.


(14)

8

1.4Kegunaan Penelitian (Teoritis dan Praktis)

1.4.1Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat membantu perkembangan dalam bidang Ilmu Komunikasi dan dalam analisis wacana pemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

1.4.2Kegunaan Praktis

1. Untuk peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan pengetahuan bagi penulis khususnya dalam kajian ilmu bidang jurnalistik.

2. Untuk Universitas, hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan untuk pihak Universitas dalam memberikan pengetahuan kepada mahasiswanya dalam mempelajari ilmu komunikasi khususnya konsentrasi junalistik.

3. Untuk Tabloid Focus, Penelitian ini dapat menambah masukan dan bisa dijadikan sebagai ukuran untuk melihat kualitas media massa cetak ini dalam penyajian berita yang akan datang.


(15)

9

1.5Kerangka Pemikiran

1.5.1KerangkaTeoritis

Penelitian ini menggunakan teori komunikasi yang dirumuskan Teun A. Dijk yang ditulis oleh Eriyanto dalam buku Analisis Wacana mengatakan:

Wacana digambarkan mempunyai tiga dimensi atau bangunan yaitu: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang menegaskan suatu tema tertentu . (Eriyanto, 2005:224) Pada level kognisi sosial di pelajari proses produksi yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu.

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur teks.Memanfaatkan dan mengambil analisis linguistik tentang kosakata, kalimat, proposisi, dan paragraph.Cara memandang atau melihat suatu realitas itu yang melahirkan sesuatu.

Analisis sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat dalam suatu wacana.


(16)

10

Gambar 1.1

Kerangka Analisis Wacana Van Dijk

STRUKTUR METODE

Teks

Menganalisis bagaimana strategi Wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang di pakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu.

Critical Linguistik

Kognisi sosial

Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang akan ditulis

Wawancara mendalam Analisis Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi atau reproduksi sseseorang atau peristiwa yang digambarkan.

Studi pustaka (Eriyanto, 2005:275)

Suatu teks terdiri atas beberapa struktur atau tingkatan yang masing-masing saling mendukung. Yang dibagi kedalam tiga tingkatan yaitu:

1. Struktur makro, yaitu merupakan makna global atau umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita.

2. Super struktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secara utuh.

3. Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.


(17)

11

Kalau digambarkan maka struktur teks adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2 Struktur Teks

Struktur makro

Makna suatu teks yang dapat diamati dari topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks

Superstruktur

Kerangka suatu teks, seperti bagian pendahuluan, isi, penutup, dan kesimpulan.

(Eriyanto, 2005:227)

Sementara itu Sobur pun mengungkapkan bahwa tujuan umum yang akan di capai dalam sebuah karangan untuk di pengaruhi dan ditentukan oleh kebutuhan dasar manusia. Ada empat macam kebutuhan dasar yang dapat di penuhi dalam karang mengarang, diantaranya:

1. Keinginan memberi informasi kepada orang lain, memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal. 2. Keinginan untuk meyakinkan seseorang mengenai suatu

kebenaran atau suatu hal, dan lebih jauh mempengaruhi suatu sikap.

3. Keinginan untuk menggambarkan atau menceritakan bagian mana atau bentuk wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi.

Struktur mikro

Makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata, kalimat dan gaya yang dipakai oleh suatu teks


(18)

12

4. Keinginan untuk menceritakan kepada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa yang terjadi, baik yang dialami atau yang didengarnya dari orang lain. (Alex Sobur, 2002:12)

1.5.2Kerangka Konseptual

Sumber pesan berasal dari Tabloid Focus yang mana dalam berita-beritanya selalu terdapat pesan yang disampaikan kepada pembaca agar setelah membaca berita seputar Persib yang disajikan oleh media, pembaca lebih mengetahui perkembangan yangberhubungan dengan Persib Bandung, dan pembaca lebih mengetahui perkembangan yang terjadi dalam tubuh Maung Bandung. Dalam teori kognisi social ini dijelaskan bahwa media mengasumsikan positif terhadap suatu persoalan yang tejadi.

Setiap media massa menyampaikan suatu peristiwa pada khalayak pasti ada efekyang akan ditimbulkan baik itu persepsi ataupun aksi setelah mengetahui informasi yang ada dalam media tersebut, maka pihak media harus benar-benar bersikap netral dan positif terhadap kejadian yang terjadi, karena masyarakat akan menganggap benar dan mengikuti apa yang telah disampaikan olehpihak media.

Prinsip ini membantu peneliti untuk mngamati bagaimana suatu teks terbangun lewat element-element yang lebih kecil.Skema ini juga memberikan peta untuk mempelajari suatu teks. Kita tidak hanya mengerti apa isi dari suatu teks berita, tetapi juga element yang


(19)

13

membentuk teks berita, kata,kalimat, paragrap, dan proporsi. Kita tidak hanya mengetahui apa yang diliput oleh media,tetapi juga bagaimana media mengungkapkan peristiwa kedalam pilihan bahasa tertentu dan bagaimana itu diungkapkan dalam retorika tertentu.

Pemakaian kata, kalimat proposisi retorika tertentu oleh media dipahami sebagai bagian dari strategi wartawan. Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan. Kata tertentu dipilih untuk mempertegas pilihan dan sikap, membentuk kesadaran politik dan sebagainya. Berikut uraian satu persatu element Van Dijk:

Gambar 1.3 Elemen Wacana STRUKTUR

WACANA

HAL YANG DIAMATI

ELEMEN

Struktur mikro Topik Superstruktur Skema

Tematik Tema atau topik yang

dikedepankan dalam suatu berita

Skematik Bagaimana bagian dan urutan berita di skemakan dalam teks berita utuh


(20)

14

Struktur mikro Latar, detil, maksud

1.6 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis wacana kritis (critical analisis) yang dikembangkan oleh Teun A Van Dijk. Menurut Teun A Van Dijk, penelitian atas wacana tidak hanya cukup didasarkan pada analisis atas teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi / bangunan teks, kognisi social, konteks social.Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam suatu kesatuan analisis.Dalam dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana suatu teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada tingkat kognisi social individu dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan, serta aspek ketiga membangun wacana yangberkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

Baik struktur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian yang integral dalam kerangka Van Dijk.Kalau suatu teks mempunyai ideologi tertentu atau kecenderungan pemberitaan terterntu, maka itu

Sematik Makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Missal dengan member detil pada suatu sisi dan mengurangi detil sisi lain


(21)

15

menandakan dua hal.Pertama, teks tersebut merefleksikan struktur model mental wartawan ketika memandang suatu peristiwa atau persoalan.Kedua, teks tersebut merefleksikan pandangan sosial secara umum, skema kognisi masyarakat atas suatu persoalan. Kalau suatu teks bias gender, bias jadi wartawan yang menghasilkan teks tersebut mempunyai pandangan bias gender. Katakanlah kalau suatu teks bias gender, kemungkinan juga merefleksikan wacana masyarakat yang memang bias gender. Untuk itu diperlukan analisis yang luas bukan hanya pada teks tetapi juga kognisi individu wartawan dan masyarakat.Metode penelitian yang dilakukan yaitu bertujuan untuk melihat pesan dan pengaruh terhadap masyarakat seputarpemberitaan Persib Bandung di Tabloid Focus.

1.7Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1.7.1Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, yaitu: 1. Analisis Teks

Manganalisis bagaimana strategi Wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu.Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu. 2. Wawancara

Wawancara adalah untuk memperoleh keterangan, mencari informasi yang lebih lengkap dengan teknik wawancara.Teknik


(22)

16

wawancara yang peneliti lakukan yaitu, dengan mewawancarai pihak redaksi/wartawan Tabloid Focus.

3. Studi Kepustakaan

Teknik kepustakaan yang dilakukan dengan menelaah teori, opini, membaca buku, menonton televisi yang relevan dengan masalah yang diteliti dalam penelitian.

4. Internet Searching

Agar menghasilkan suatu data yang maksimal, peneliti juga menggunakan internet untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini.

1.7.2Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, fase-fase penelitian tidak dapat ditentukan secara pasti seperti dalam penelitian kuantitatif. Namun dapat dibedakan dalam tiga fase, yakni: (Nasution, 1996:33)

1. Tahap Orientasi. Pada awal penelitian penulis sendiri belum mengetahui dengan jelas apa yang tidak diketahuinya, yakni apa sebenarnya yang harus dicarinya, karena belum nyata benar apa yang akan dipilihnya sebagai focus penelitiannya, walaupun ia mempunyai gambaran secara umum.

2. Tahap Eksplorasi. Dalam tahap ini focus lebih jelas, sehingga dapat dikumpulkan data yang lebih terarah dan spesifik.


(23)

17

Obesrvasi dapat ditujukan kepada hal-hal yang dianggap ada hubungannya dengan fokus.

3. Tahap Member Check. Hasil pengamatan yang terkumpul segera dianalisis, dituangkan ke dalam bentuk laporan, diperbanyak, kesalahan dan kekeliruan dikoreksi. Tujuan member check ini ialah meng-check kebenaran laporan itu, agar hasil penelitian dapat dipercaya.

Tujuan dari penelitian kritis adalah untuk mengkritik dan hubungan transformasi hubugan sosial yang timpang.Peneliti melakukan penelitian didasarkan pada penguatan masyarkat, terutama masyarakat bawah.Dalam melakukan analisis teks berita, peneliti dari tipe kritis pertama kali melihat realitas dan hubungan sosial berlangsung dalam situasi yang timpang.Media bukanlah saluran yang bebas tempat semua kekuatan sosial saling berinteraksi dan berhubungan. Sebaliknya,media hanya dimiliki oleh kelompok dominan, sehingga mereka lebih memilki kesempatan dan akses untuk mempengaruhi dan memaknai peristiwa berdasarkan pandangan mereka. Media bahkan menjadi sarana dimana kelompok dominan bukan hanya memantapkan posisi mereka, tetapi juga memarjinalkan dan meminggirkan kelompok yang tidak dominan.

Disini diandaikan ada realitas yang berada diluar penelitian karena itu tugas peneliti adalah menemukan, menggambarkan dan menjelaskan realitas tersebut. Sebaliknya dalam pandangan kritis, tidak ada realitas yang benar-benar riil, karena realitas yang muncul sbenarnya adalah


(24)

18

realitas semu yang tebentuk bukan dari proses alami, tapi dibentk oleh manusia. Dalam pandangan kritis, realitas bukan ada dalam suatu tatanan

(order), tetapi berada dalam suatu konflik, ketegangan, dan kontradiksi yang berjalan terus menerus di akibatkan oleh dunia yang berubah secara konstan. Oleh karena itu, apa yang disbeut realitas sering kali bukanlah realitas, hanya ilusi yang menyebabkan distorsi pengertian dalam masyarakat.

Dalam pandangan kritis hubungan antara peneliti dengan realitas yang diteliti selalu dijembatani oleh nilai-nilai tertentu. Ideologi wartawan yang membuat liputan berita memihak satu pandangan, menempatkan pandangan satu lebih penting dibanding pandangan kelompok lain. Untuk mengerti kenapa praktik jurnalistik bisa semacam itu bukan dengan meneliti sumber bias tetapi mengarahkan pada aspek ideologi di balik media yang melahirkan media semacam itu. Media disini tidak dipandang sebagai wilayah yang netral dimana berbagai kepentingan dan pemaknaan dari berbagai kelompok ditampung. Media justru bias menjadi subjek, dimana ia bias mengkrontruksi realitas atas penafsiran dan definisinya sendiri unuk disebarkan kepada khalayak. Proses semacam itu melibatkan suatu usaha pemaknaan yang terus-menerus yang diantaranya dilakukan lewat pemberitaan, sehingga khalayak tanpa sadar terbentuk kesadarannya tanpa paksa. Pemberitaan tertentu tidak dianggap sebagai bias atau distorsi tetapi semata sebagai akibat dari ideologitertentu dari media tersebut atau ideologi ideoligi


(25)

19

itulah yang menentukan bagaimana fakta itu dipahami, fakta mana yang di ambil dan fakta mana yang di buang. Semua ini dipandang sebagai konsekuensi dari ideologi, bukan sebagai bias atau kesalahan wartawan.

Analisis wacana yang sifatnya kritis, umumnya beranjak dari pandangan atau nilai tertentu yang diyakini oleh peneliti.Keberpihakan peneliti dan posisi peneliti atas suatu masalah sangat menentukan bagaimana data atau teks ditafsirkan.Analisis wacana kritis bahkan memandang peneliti seorang aktivis yang mempunyai komitmen terhadap nilai- nilai tertentu yang harus diperjuangkan.Dalam pandangan kritis, tujuan penelitian bukan deskriptif dan eksplanatif, tetapi kritik sosial.

Analsis wacana dalam paradigma kritis mendasarkan diri pada penafsiran peneliti pada teks.Paradigma kritis lebih kepada penafsiran karena dengan penafsiran kita dapatkan dunia dalam, masuk menyelami teks, dan menyingkap makna dibaliknya.Dalam penelitian kritis tidak dapat dihindarkan unsure subjektifitas ketika menafsirkan suatu teks, pengalaman, latar belakang budaya peneliti, pendidikan, afiliasi poltik, bahkan keberpihakan mempengaruhi hasil interpretasi.Oleh karena itu, peneliti yang berbeda bisa jadi menghasilkan temuan dan penafsiran yang beragam atas suatu masalah. Penelitian dalam pandangan kritis dipandang sukses jika peneliti mampu memperhatikan konteks sosial, ekonomi, politik, dan analisis komprehensif yang lain. Penafsiran subjektif yang dilakukan peneliti bisa kuat, karena interpretasi yang


(26)

20

dilakukan mampu menutup kemungkinan adanya interpretasi lain. Keunggulan studi macam ini akan tergantung pada kemampuan peneliti dalam membangun pijakan teoritis dan kerangka pemikiran yang kuat sebagai pijakan dalam melakukan penalaran, sehingga penafsiran yang dihasilkan mempunyai argumentasi yang memadai.(Eriyanto 2005:49-64)

1.8Subjek Penelitian dan Informan

Dalam hal ini peneliti melakukan penelitiannya untuk memperoleh data-data yang diperlukan, dengan begitu peneliti mencari subjek penelitian dan informan yang akurat yang dapat memberikan informasi dan melengkapi penelitian.

1.8.1 Subjek Penelitian

Penulis memilih dua edisi Tabloid Focus yang memuat pemberitaan mengenai Persib Bandung.Tabloid Focus yang penerbitannya hanya satu bulan sekali ini penulis kumpulkan dalam beberapa tahap.Pertama,mengumpulkan semua edisi yang terbit pada tahun 2009 sampai 2010, kemudian memisahkan berita utama yang ada di Tabloid Focus, dan menyusun secara berurut sesuai dengan bulan edisi terbit. Setelah itu, memilih beberapa berita yang akan dianalisis. Maka sampel yang didapat yaitu Tabloid Focus edisi bulan Januari 2010 dengan judul Bobotoh Kecewa Tapi Senang dan edisi bulan September 2010 dengan judul Daya-Honda Sponsor Utama Persib 2010-2013 yang


(27)

21

merupakan sampel pembahasan yang akan diteliti. Alasan pengambilan edisi bulan Januari 2010 sebagai penelitian dengan judul Ekspresi Pemain Persib di Depan Kamera karena pada saat itu adalah berita penting dan sisi lain dari Persib Bandung, bahwa para pemain Persib Bandung pun bisa terlibat dalam kegiatan iklan sebagai bintang iklan dari suatu produk. Sedangkan alasan pengambilan edisi September 2010 dengan judul Daya-Honda Sponsor Utama Persib 2010-2013 karena berita ini penulis anggap sebagai berita baik dan menarik dimana Persib lepas dari sumber dana APBN dan Persib sebagai klub sepak bola besar di Indonesia untuk pertama kalinya dibiayai atau disponsori oleh perusahaan besar swasta yang berada di Jawa Barat.

Tabel 1.1

Objek Penelitian

No. Ekspresi Pemain Persib di

Depan Kamera

(edisi Februari 2011)

Daya-Honda Sponsor Utama Persib 2010-2013

(edisi September 2010) 1 Empat pemain Persib tak hanya

sekedar piawai mengolah si kulit bundar di lapangan hijau. Tapi, Atep, Wildansyah, Airlangga dan legion anyar asal Jepang Matsunaga Shohei pun pintar berekspresi di depan kamera.

Layaknya seorang model terkenal, pilar pasukan Daniel Roekito itu pun sangat piawai berpose ketika fotografer membidik gaya mereka jadi model untuk kepentingan iklan Honda, di kantor PT Daya Adira Mustika (PT DAM), jalan Cibeureum, pada awal

PT Daya Adira Mustika, Main Dealer Sepeda Motor Honda di Jawa Barat, kembali menjadi sponsor utama Persib Bandung hingga tahun 2013. Kesepakatan kontrak kerja sama dilakukan saat konferensi pers yang dilakukan di Café Pesrib, Jl. Sulanjana No 17 Bandung dan dihadiri lebih dari 40 media massa lokal maupun nasional (Selasa, 21/9).

Dukungan PT Daya Adira Mustika, sebagai distributor utama sepeda motor Honda di Jawa Barat ini diharapkan dapat dijadikan momentum positif


(28)

22

maret. Puluhan gaya, tampak ditunjukkan oleh empat pilar Persib tersebut.

Tak ayal mereka pun rupanya akan semakin terkenal setelah muncul dalam iklan Honda yang diluncurkan oleh PT DAM. Pengalaman unik tampaknya ditunjukkan oleh legion asing anyar yang sempat menjadi anggota tim Schalke 04 B, anggota Budesliga Jerman, Matsunaga Shohei. Pasalnya, pemilik nomor punggung 18 ini sangat kaget, baru beberapa hari masuk skuad Persib langsung diajak pemotretan untuk promosi PT DAM-Honda. Namun, rupanya pemain yang akrab disapa Sho itu, begitu lihai bergaya di depan kamera.

saya kaget ditawari pemotretan untuk Honda (PT DAM). Wah, ini pengalaman baru bagi saya, terus terang di Negara lain saya tak diperlakukan seperti ini. Mudah-mudahan, saya bisa lebih dikenal lagi oleh bobotoh, ujarnya dengan bahasa Inggris yang fasih. Bagi Airlangga, Atep, dan Wildansyah, ini bukan pengalaman pertama mereka berpose di depan kamera, khususnya untuk promosi PT DAM-Honda. Saat pertama kalinya PT DAM menyeponsori Persib Bandung pada tahun lalu (LSI 2009-2010), mereka pun terlibat dalam berbagai promosi kegiatan PT DAM-Honda. Termasuk di antaranya dalam promosi PT DAM-Honda, khususnya promosi produk

untuk kiprah Persib menghadapi kompetisi Indonesia Super League (ISL) hingga nantinya ke level Asia. Berlanjutnya ikatan kerja sama ini karena Persib tetap menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan di kompetisi ISL musim lalu. General Manager Promosi PT Daya Adira Mustika, Teddy Ramli mengaku bangga Daya-Honda tetap mendampingi Persib. Serah terima sertifikat kontrak kerja sama dilakukan oleh Teddy Ramli dan Vebby Permadi (Direktur Marketing PT Persib Bandung Bertmartabat) Teddy Ramli mengatakan, Kami sangat senang dan gembira karena Daya-Honda tetap mendukung perjalanan Persib di kompetisi Liga Indonesia hingga tahun 2013. Semoga dukungan ini dapat menjadi dorongan moril tim Persib untuk mewujudkan impian Bobotoh Persib menjadi juara liga dan juara di level Asia.

Seperti musim lalu, dengan menjadi sponsor utama Persib Bandung, logo Daya-Honda tertempel pada dada kostum pemain Persib. Logo Daya-Honda tetap terpampang pada iklan A board di stadion tempat Persib berlatih dan bertanding. Logo Daya-Honda juga akan terdapat di Logo Daya-Honda juga akan terdapat di seluruh

apparel pemain dan official Persib, baik itu kostum tim, celana, jaket, travel, bag, sticker,hingga jadwal pertandingan. Selain itu, Daya-Honda kembali akan mengundang pemain Persib


(29)

23

yang dijual PT DAM seperti sepeda motor Honda maupun suku cadangnya.

Sementara itu,sesi pemotretan terhadap empat pemain Persib itu untuk kepentingan promosi Honda sesuai dengan kontrak yang disepakati oleh PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) bersama PT DAM selaku sponsor utama Persib.

Karena itu, sebagai sponsor utama, PT DAM berhak untuk mengundang pemain-pemain Persib untuk kepentingan promosinya sesuai yang tertera di perjanjian kerja sama.

Kegiatan pemotretan pemain Persib Bandung untuk promosi Honda, adalah salah satu bentuk sinergi kerja sama antara PT DAM (Honda) dan Persib Bandung. Sebagai sponsor utama Persib Bandung sampai dengan tahun 2013, kerja sama yang salah satunya melalui kegiatan-kegiatan promosi yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak akan terus dilakukan, jelas Demmy Firmansyah, Promotion Sub Dept. Head PT DAM.

Fotografer yang disewa khusus untuk memotret mereka pun menyebutkan, empat pemain Persib itu ternyata sudah tidak gugup lagi jika harus berpose di hadapan kamera.

wah, ternyata mereka pintar bergaya di depan kamera, sehingga sesi pemotretan tak membutuhkan waktu yang terlalu lama, ujar sang juru foto. [imf]

Bandung meramaikan kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Daya-Honda.

Menurut Armand. G. Imanto, General Manager Sales & Marketing PT Daya Adira Mustika, Keikutsertaan Daya-Honda menjadi sponsor utama tim Persib seiring dengan prestasi yang telah dicapai masing-masing pihak baik Honda maupun Persib yang telah menjadi nomor satu di Jabar, sebab kami menyadari bahwa Persib memiliki bobotohnyang luar biasa banyak dan merupakan tim kesayangan masyarakat Jawa Barat. Selain itu antusiasme bobotoh Persib terhadap timnya selaras dengan kecintaan menggunkan produk-produk Honda yang didistribusikan oleh Daya selaku dealer pusat sepeda motor Honda di Jawa Barat. Acara ini pun dihadiri oleh pemain Persib yaitu Eka Ramdani dan Atep. Dukungan setia Daya-Honda terhadap Persib merupakan wujud kecintaan kepada klub yang dicintai oleh masyarakat Bandung dan Jawa Barat ini. Persib memilki kesamaan dengan Honda, yang merupakan merek sepeda motor kesayangan masyarakat Jawa Barat. [imf]


(30)

24

Sumber : Tabloid Focus

1.8.2 Informan

Informan adalah seorang pembaca asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model instansi atau sumber informasi.

Informan (narasumber) penelitian adalah seseorang yang, karena memiliki informasi (data) banyak mengenai objek yang sedang diteliti, dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut.Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah wartawan dan pemimpin redaksi Tabloid Focus.

Pemilihan informan dilakukan dengan teknik sampling yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah purposive sampling.Purposive sampling adalah informan dijadikan sumber informasi yang mengetahui tentang masalah penelitian yang sedang diteliti, dengan pertimbangan subyek tersebut yang ada dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Informan pada penelitian ini bisa dilihat pada tabel berikut:


(31)

25

Tabel 1.2 Informan Penelitian

No Nama Keterangan

1 Aris Djatmiko Pemimpin Redaksi 2 Iman Firmansyah Redaksi/wartawan

1.9Lokasi dan Waktu Penelitian 1.9.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Redaksi Tabloid Focus yang beralamat di Jl.Raya Cibeureum no. 26 Bandung 40184.

Telp : (022) 605 10 33 Fax : (022) 603 74 95

E-mail : tabloidfocus@daya-adira.com

1.9.2Waktu Penelitian

Penelitian yang akan penulis laksanakan pada bulan Februari 2011 hingga bulan Juli 2011. Mulai persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian dengan perincian waktu pada tabel 1.1 sebagai berikut:


(32)

26

Tabel 1.3

Rencana Penelitian

No Uraian Februari 2011 Maret 2011 April 2011 Mei 2011 Juni 2011 Juli 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan # # # # # # Pengajuan

judul # # # # # ACC Judul

#

#

Bertemu pembimbing #

2 Penulisan BAB I # # # # Bimbingan

#

Seminar UP # #

Penulisan BAB

II # # # #

Bimbingan

#

Penulisan BAB

III # # #

Bimbingan # #

3 Pengumpulan data

#

#

#

#

#

#

Instansi # # # # # #

Wawancara

# #

#

#

#

#

Bimbingan # #

4 Pengolahan data

#

#

#

#

#

5 Penulisan BAB

IV # # # # #

Bimbingan

#

#

6 Penulisan BAB

V # # #

Bimbingan

#

#

#

7 Penyusunan skripsi

#

# #

Bimbingan # # #


(33)

27

1.10Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi atas lima bab dan disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian (meliputi; maksud penelitian, tujuan penelitian), kegunaan penelitian (meliputi; kegunaan teoritis, kegunaan praktis), kerangka pemikiran (meliputi: kerangka teoritis, kerangka konseptual), metodologi penelitian, teknik pengumpulan data, dan sampel, teknik pengolahan dan analisis data, lokasi dan waktu penelitian (meliputi: lokasi penelitian, waktu penelitian), sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mencakup tentang tinjauan mengenai komunikasi ( meliputi: definisi komunikasi, unsur-unsur komunikasi, proses komunikasi dan tujuan komunikasi), tnjauan mengenai komunikasi massa (meliputi: definisi komunikasi massa, tinjauan menegenai surat kabar (meliputi: sejarah surat kabar, definisi surat kabar, ciri-ciri surat kabar, fungsi surat kabar),tinjauan mengenai berita (meliputi: definisi, jenis-jenis berita, nilai berita dan isi berita), tinjauan mengenai jenis-jenis berita tinjauan mengenai wacana, analisis


(34)

28

wacana, teori-teori kognisi sosial dan mendukung dengan pendapat para ahli.

BAB III OBJEK PENELITIAN

Mencakup tentang sejarah Taboid Focus, profil perusahaaan,keterangan teknis, Struktur Organnisasi redaksi Tabloid Focus, job descriptionredaksi Tabloid Focus, sarana dan prasarana Bagian Redaksi Tabloid Focus.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uraian dari hasil penelitian berdasarkan data lapangan yang terkumpul, mencakup tentang analisis deskriptif hasil penelitian (meliputi: hasil wawancara), pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Mencakup tentang kesimpulan dari hasil pembahasan yang ada pada identifikasi masalah, saran untuk instansi tempat dilakukannya penelitian, dan saran bagi para peneliti selanjutnya.


(35)

29

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Sebagai makhluk sosial senantiasa ingin berhubungan dengan makhluk lainnya.Rasa ingin tahu memaksa manusia untuk saling berkomunikasi.

Secara estimologiistilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communicationberasal dari bahasa latincommunication, dan bersumber dari kata communisyang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna . (Effendy, 2003:9). Sedangkan secara terminologi yaitu penciptaan makna antara dua orang atau lebih lewat penggunaan simbol-simbol atau tanda-tanda.Komunikasi disebut efektif bila makna yang tercipta relatif sesuai dengan yang diinginkan komunikator . (Mulyana, 2003:49).

Professor Wilbur Schramm menyebutkan bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunkasi .(Cangara, 2004: ).


(36)

30

Dalam buku Pengantar Ilmu Komunikasi, Roger bersama D.Lawrence Kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu definisi baru yang mengatakan bahwa:

Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengansatu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam . (Cangara, 2004)

Rogers mencoba menspesifikasikan hakikat suatu hubungan dengan adanya suatu pertukaran informasi (pesan), dimana ia menginginkan adanya perubahan sikap dan tingkah laku serta kebersamaan dalam menciptakan saling pengertian dari orang-orang yang ikut serta dalam suatu proses komunikasi.

2.1.2 Lingkup Komunikasi

Lingkup komunikasi disini merupakan penjenisan kegiatan komunikasi yang dilakukan manusia, dan hal tersebut dapat dijelaskan berdasarkan konteksnya.Jika ditinjau dari jumlah komunikan, apakah satu orang, sekelompok orang, atau sejumlah orang yang bertempat tinggal secara tersebar. Maka komunikasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Komunikasi Pribadi (Personal communication)

Komunikasi intrapribadi (Intrapersonal communication) Komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication)


(37)

31

b. Komunikasi kelompok (Group communication)

Komunikasi kelompok kecil (small group communication) Komunikasi kelompok besar (Large group communication / public speaking)

c. Komunikasi Massa (mass communication)

Komunikasi media massa cetak/pers (printed mass media communication)

Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media communication)

d. Komunikasi Media (media communication) (Effendy, 2003:53) Dalam penelitian ini penulis cenderung menyoroti dari sudut komunikasi intrapersonal. Oleh karena itu, yang dilihat adalah seperti apa cara wartawan dalam memahami kode etik kewartawanan, dan apakah terdapat pengaruh/efek terhadap kinerja wartawan tersebut.

Berbicara mengenai pengaruh/efek, menurut Onong Uchjana Effendy tujuan dari komunikasi adalah:

1. Perubahan sikap (attitude change) 2. Perubahan pendapat (opinion change) 3. Perubahan perilaku (behavior change)

4. Perubahaan sosial (sosial change) (Effendy, 2003:55) Sedangkan fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut:


(38)

32

2. Mendidik (to educate) 3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence)(Effendy, 2003:55)

Menurut Wilbur Schramm kondisi yang harus terpenuhi agar pesan tersebut dapat mempengaruhi sesuai dengan harapan yaitu:

Pertama, pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian komunikan.Kedua, pesan harus menggunakan lambing-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan. Ketiga, pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. Keempat, pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakkan untuk member tanggapan yang dikehendaki (Effendy, 2003:41).

2.1.3 Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur-unsur dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:

1. Sender: komunkator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

2. Encoding: Penyandian, yakni proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang.

3. Message: Pesan yang merupakan seperangkat lambing bermakna yang disampaikan oleh komunikator.


(39)

33

4. Media: Saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunkan.

5. Decoding: Pengawasandian, yaitu proses di mana komunikan menetapkan makna pada lambing yang disampaikan oleh komunikator kepadanya.

6. Receiver: Komunikan yang menerima pesan dari komunikator.

7. Response: Tanggapan, seperangkat reaksi pada komunikan setelah diterima pesan

8. Feedback: Umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunkator.

9. Noise: Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai akibat diterimanya pesan lain oleh komunikan yang berbeda dengan pesan yang disampaikan oleh komunkator kepadanya

2.1.4 Proses Komunikasi

Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer dan secara sekunder.

a. Proses Komunikasi Secara Primer

Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang(symbol) sebagai media.

b. Proses Komunikasi Secara Sekunder

Proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau


(40)

34

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambing sebagai media pertama.

2.1.5 Fungsi Komunikasi

Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan tertentu.Komunikasi sebagai ilmu, seni, dan lapangan kerja sudah tertentu memilki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Massa 2.2.1 Pengertian Komunikasi Massa

Pengertian komunikasi massa, merujuk pada pendapat Tan Wright, dalam Liliweri. 1991, merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara missal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efekt tertentu.

Para ahli komunikasi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah kegiatan komunikasi yang mengharuskan unsur-unsur yang terlibat didalamnya saling mendukung dan bekerja sama, untuk terlaksananya kegiatan komunikasi massa ataupun kaomunikasi melalui media massa, jelasnya merupakan singkatan dari komunikasi media massa. Kemudian para ahli komunikasi membatasi pengertian media massa pada


(41)

35

komunikasi dengan menggunakan media massa, seperyi surat kabar, majalah, radio, televisi, atau film.

Bagaimana peliknya komunikasi massa, seperti yang dikatakan oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmi Komunikasi Teori dan Praktek, yaitu:

Yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa, yang meliputi surat kabar, yang mempunyai sirkulasi yang luas, radio dan televisi yang siarannya ditujukan kepada umum dan film-film yang dipertunjukan di gedung-gedung bioskop (Effendy, 2003:11).

2.2.2 Fungsi Komunikasi Massa

Fungsi komunikasi massa secara umum adalah: a. Fungsi Informasi

Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bag pembaca, pendengar atau pemirsa.

b. Fungsi Pendidikan

Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya (mass education). Karena medua massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melaui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca.

c. Fungsi Mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi dari media massa secara implicit terdapat pada tajuk atau editorial, features, iklan, artikel, dan sebagainya. Khalayak


(42)

36

dapat terpengaruh oleh iklan-iklan yang ditayangkan televisi ataupun surat kabar.

d. Fungsi Proses Pengembangan Mental

Untuk mengembangkan wawasan, kita membutuhkan berkomunikasi dengan orang lain. Dengan komunikasi, manusia akan bertambah pengetahuannya dan berkembang intelektualitasnya. Pertama komunikasi amat essesial untuk pertumbuhan kepribadian manusia.Kedua komunikasi amat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia. e. Fungsi Adaptasi Lingkungan

Setiap manusia beusaha menyesuaikan diri dengan dunianya untuk dapat bertahan hidup. Proses komunikasi membantu manusia dalam proses penyesuaian tersebut. Proses pengiriman pesan oleh komunikator dan penerimaan pesan oleh komunikan dapat membantu kita dalam berhubungan dengan orang lain, saling menyesuaikan diri, sehingga menimbulkan kesamaan di antara komunikator dan komunikan.

f. Fungsi Manipulasi Lingkungan

Memanipulasi lingkungan artinya berusaha untuk mempengaruhi.Dalam fungsi manipulasi, komunikasi digunakan sebagai alat kontrol utama dan pengaturan lingkungan.


(43)

37

2.2.3 Karakteristik Komunikasi Massa

Definisi-definisi komunikasi massa itu secara prinsip mengandung suatu makna yang sama, bahkan satu definisi dengan definsi lainnya dapat dianggap saling melengkapi. Karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut:

1. Komunikator Terlembagakan

Ciri komunikasi massa yang pertama adalah komunikatornya. Dengan mengingat kembali pendapat Wright, bahwa komunikasi massa itu melibatkan lembaga, dan komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks.

2. Pesan Bersifat Umum

Komunikasi massa itu bersifat terbuka, artinya komunkasi massa itu ditujukan untuk semua orang dan tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karenya, pesan komunkasi massa bersifat umum.

3. Komunkannya Anonim dan heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonym dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonym), karena komuniksinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Komunikasi massa heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan factor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.


(44)

38

4. Media Massa Menimbulkan Keserempakan

Kelebihan komunikasi massa adalah jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relatif banyak dan tidak terbatas.

5. Komunikasi Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan hubungan sekaligus. Pada komunikasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang digunakan.

6. Komunikasi Massa Bersifat Satu Arah

Komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena dilalui media massa maka komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung.

7. Stimulasi Alat Indra Terbatas

Cirri komunikasi massa lainnya yang dapat dianggap salah satu kelemahannya adalah stimulasi alat indra yang terbatas . Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indra bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indera penglihatan dan pendengaran.

8. Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Komponen umpan balik atau lebih popular dengan sebutan


(45)

39

apapun.Umpan balik ini bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera (immediate feedback).

2.3 Tinjauan Umum tentang Pers

Pers adalah lembaga sosial (social institution) atau lembaga kemasyarkatan yang merupakan subsistem dari system pemerintahan di Negara di mana ia beroperasi, bersama-sama dengan subsistem lainnya.

Ditinjau dari teori system, pers merupakan system terbuka yang probabilistic. Terbuka artinya bahwa pers tidak bebas dari pengaruh lingkungan; tetapi di lain pihak pers juga mempengaruhi lingkungan probabilistic. Mati hidupnya pers atau lancer tidaknya pers di suatu Negara dipengaruhi bahkan ditentukan oleh system politik pemerintahan di Negara dipengaruhi bahkan ditentukan oleh system politik pemerintahan di Negara di mana persitu beroperasi.

2.3.1 Pengertian Pers

Pers mempunyai dua pengertian, yakni pers dalam arti sempit dan dalam arti luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas adalah meliputi media massa elektronik antara lain televisi, radio, sebagai media yang menyiarkan karya Jurnalistik. Sedangkan Jurnalistik adalah istilah yang berasal dari bahasa Belanda Journalistiek atau bahasa Inggrisnya

Journalism , yang bersumber pada perkataan Journal sebagai terjemahan dari bahasa Latin diurnal yang berarti harian atau setiap hari . Secara sederhana Jurnalistik dapat didefinsikan sebagai teknik mengelola berita mulai


(46)

40

dari mendapatkan bahan sampai kepada menyebarluaskannya kepada khalayak.

Jadi tegasnya, Pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang menyebarkan berita sebagai karya Jurnalistik kepada khalayak.Pers dan Jurnalitik dapat diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga, karena ia berwujud, konkret, nyata. Dengan demikian pers dan jurnalistik merupakan dwitunggal, Pers tidak mungkin beroperasi tanpa Jurnalistik, sebaliknya Jurnalistik tidak akan mungkin mewujudkan suatu karya berita tanpa pers.

Pada zaman modern sekarang ini, Jurnalistik tidak hanya mengelola berita tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi tetapi juga mendidik, menghibur, dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu. Fungsi-fungsi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi menyiarkan informasi

Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama dari yang utama. Khalayak berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini.

2. Fungsi mendidik

Fungsi kedua dari surat kabar adalah mendidik. Sebagai sarana pendidikan massa (Mass Education), surat kabar memuat tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga pembaca bertambah pengetahuannya.


(47)

41

3. Fungsi menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot. Maksud pemuatan isi yang mengandung hiburan, semata-mata untuk melemaskan ketegangan pikiran setelah para pembaca dihidangkan dengan berita atau artikel yang bersifat isi beritanya berat.

4. Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi menyebablan surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Fungsi mempengaruhi pada surat kabar secara implisit terdapat pada berita, sedang secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel.

2.3.2 Fungsi Pers

Pengertian jurnalistik dan aspek-aspeknya telah dijelaskan, sekarang baik ditinjau apakah fungsi pers. Lazimnya para ahli menyebut bahwa pers mempunyai tiga funsgi utama, yakni:

1. Memberikan informasi 2. Memberikan hiburan 3. Melaksanakan control sosial

Sebenarnya dari ketiga fungsi ini, fungsi ini, fungsi yang terakhir yang terpenting karena pers pada hakekatnya juga dianggap sebagai kekuatan keempat (the fourth estate) yakni fungsi control masyarakat.


(48)

42

2.3.3 Pengaruh Pers

Pengaruh pers oleh para ahli dianggap termasuk dalam sosiologi pers yang mempelajari hubungan timbale balik antara pers dan masyarakat.Umumnya baik pers atau masyarakat saling pengaruh memepengaruhi.

2.4 Tinjauan Tentang Surat Kabar

Salah satu pakar komunikasi Onong Uchjana Effendy, menyebutkan pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar, majalah mingguan, tabloid, dan sebagainya (Effendy,1993:90). Berarti tabloid merupakan salah satu alat komunikasi massa dalam media cetak.

Effendy menyatakan ciri-ciri surat kabar yang diantaranya secara tidak langsung menyebutkan ciri dari tabloid, penerbitnya yang sifatnya khusus tidak termasuk surat kabar, misalnya tabloid politik, agama, dsb . (Effenby,1993:91).

Ada ahli yang memaparkan definisi dari tabloib yaitu, Kurniawan Juanaedhie.Dalam bukunya Ensiklopedi Pers Indonesia, memberikan pengertian Tabloid. Secara singkat tabloid adalah suratkabar yang terbit dengan ukuran setengah dari ukuran surat kabar biasa . (Junaedhie,1991:260). Umumnya disajikan dengan gaya jurnalistik khas. Dikalangan pers barat, tabloid juga sering diartikan sebagai berita berita seputar seks, kriminal, dan key hole atau berita berita seputar dapur dan kamar tidur orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan kepentingan umum.


(49)

43

Surat kabar di Indonesia hadir dalam berbagai bentuk dan jenisnya bergantung pada frekuensi terbit, bentuk, kelas ekonomi pembaca, peredarannya serta penekanan isinya. Kebanyakan surat kabar mengandalkan hidupnya dari iklan, bahkan kenaikan harga kertas koran sebagai bahan baku utama surat kabar tidak mengakibatkan kenaikan harga jual surat kabar per eksemplar secara proporsional. Kehadiran iklan dalam media cetak dengan kata lain telah mampu mensubsidi harga eceran surat kabar. Namun hal ini berbeda dengan Tabloid Focus, karena peredaran Tabloid Focus tidak bergantung pada iklan dan tidak disebarkan dengan cara penjualan. Tabloid Focus cakupannya tersebar di sekitar Jawa Barat dan dibagikan secara gratis.

2.4.1 Pengertian Surat Kabar

Dja far.H.Assegaff, mendefinisikan surat kabar sebagai penerbitan yang berupa lembaran yang berisi berita-berita, karangan-karangan, dan iklan yang dicetak dan terbit secara tetap atau periodik dan dijual untuk umum (Assegaff, 1991:140).

Berdasarkan batasan diatas, surat kabar selain tercetak juga memerlukan syarat-syarat khusus. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang mutlak yang harus dipenuhi oleh surat kabar, tanpa terpenuhinya syarat itu suatu surat kabar tidak layak untuk disebut surat kabar.

2.4.2 Ciri-ciri Surat Kabar

Adapun cirri-ciri surat kabar yang ditulis oleh Onong Uchjana Effendy, dalam bukunya Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi adalah mengandung unsur sebagai berikut:


(50)

44

1. Publisitas

Publisitas adalah penyebaran kepada khalayak publik atau khalayak, karena diperuntukkan khalayak, maka sifat surat kabar adalah umum.

2. Perioditas (Kontinuitas)

Perioditas adalah keteraturan terbitnya surat kabar, bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari, atau bahkan satu bulan sekali. 3. Universitas

Universitas sebagai cirri lain dari surat kabar menunjukkan bahwa surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia dan tentang segala aspek kehidupan manusia.

4. Aktualitas

Aktualitas adalah kecepatan laporan tanpa mengesampingkan kebenaran berita.

(Effendy, 2003:120)

Apabila surat kabar tidak memenuhi keempat karakteristik diatas, maka surat kabar tersebut tidak dapat disebut sebagai surat kabar. Surat kabar harus bersifat umum atau beraneka ragam baik isi maupun pembacanya dan juga keteraturan serta aktualitas isinya.


(51)

45

2.4.3 Fungsi Surat Kabar

Pada zaman modern sekarang ini, Jurnalistik tidak hanya mengelola berita tetapi juga aspek-aspek lain untuk isi surat kabar. Karena itu, fungsinya bukan lagi menyiarkan informasi tetapi juga mendidik, menghibur, dan mempengaruhi agar khalayak melakukan kegiatan tertentu. Fungsi surat kabar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Fungsi menyiarkan informasi

Menyiarkan informasi adalah fungsi surat kabar yang pertama dan utama. Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar karena memerlukan informasi mengenai hal dibumi ini.

2. Fungsi mendidik

Fungsi kedua dari surat kabar adalah mendidik, sebagai sarana pendidikan massa surat kabar memuat tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga pembaca bertambah ilmu pengetahuannya. Fungsi mendidik ini secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk rencana,kadang-kadang cerita bersambung atau berita bergambar juga mengandung aspek pendidikan.

3. Fungsi menghibur

Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk mengimbangi berita-berita hardnews dan artikel-artikel yang berbobot. Isi surat kabar yang bersifat hiburan bisa berbentuk, cerita pendek, cerita bersambung, cerita bergambar, teka-teki silang, tidak jarang pula berita


(52)

46

yang mengandung sifat insane (human interest) dan kadang-kadang tajuk rencana.

4. Fungsi mempengaruhi

Fungsi mempengaruhi yang menyebabkan surat kabar memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

(Effendy, 2003: 93-94).

2.5 Tinjauan Tentang Berita 2.5.1 Definisi Berita

Kata berita, hingga saat ini belum memiliki definisi yang baku. Para ahli memiliki definisi yang berbeda-beda.Namun begitu, perbedaan-perbedaan itu masih mengacu pada garis besar yang mengacu pada aktualitas suatu peristiwa.

Secara sederhana, berita dapat diartikan sebagai pelaporan informasi actual tentang fakta-fakta yang menarik bagi sejumlah besar khalayak.definisiitu merupakan bentuk penyederhanaan dari pernyataan Mitchell V.Charnly yang menyatakan, berita adalah laporan actual tentang fakta-fakta dan opini yang menarik atau penting atau kedua-duanya bagi sejumlah besar orang.

Menurut Drs. AS Haris Sumadiria M.Si.dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita Dan Feature , mengatakan bahwa:

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak,


(53)

47

melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on line internet . (2005:65)

Esensi dari kegiatan menulis berita adalah melaporkan segala sesuatu yang dianggap penting dan bermanfaat begi khalayak.

Berita merupakan salah satu dari produk tulisan jurnalistik yang menberi pemahaman dan informasi kepada pembaca seputar hal-hal yang mereka tidak ketahui.

Dalam disiplin Ilmu Jurnalistik, ada mata kuliah yang memepelajari tentang bahasa jurnalistik.hal-hal yang dipelajari dalam mata kuliah ini adalah tentang penggunaan bahasa berita yang singkat, padat, sederhana, lancer, jelas dan menarik. Esensi dari pembelajaran mata kuliah ini adalah bagaimana membuat sebuah berita yang menarik dan memberikan kenyamanan bagi pembaca.

2.5.2 Kategori Berita

Secara umum, berita dapat dikategorikan menjadi dua kategori, yakni berita ringan (soft news) dan berita berat (hard news).Selain dua hal itu, berita dapat dibedakan menurut lokasi peristiwanya, menurut sifatnya, dan menurut materi isinya.

Berita berat biasanya merujuk pada peristiwa yang mengguncangkan dan bersifat missal.Misalnya peristiwa gempa bumi, gunung meletus, dan sebagainya.Sementara berita ringan, lebih merujuk kepada peristiwa yang bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusia, misalnya pernikahan.


(54)

48

Berita berdasarkan lokasi peristiwanya terbagi menjadi dua kategori, yakni peristiwa di tempat tertutup (indoor news), dan peristiwa di tempat terbuka (outdoor news).Di tempat tertutup misalnya peristiwa sidang kabinet, seminar, dan sebagainya.Sedangkan peristiwa yang terjadi di tempat terbuka misalnya kerusuhan, bencana alam, atau perang.

Berdasarkan sifatnya, berita dibagi menjadi berita yang diduga dan berita yang tidak diduga.Berita yang diduga adalah berita dengan peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui sebelumnya, seperti seminar, loka karya, pemilihan umum, dan lain-lain.Sedangkan berita yang tidak diduga adalah berita yang sifat peristiwanya tiba-tiba dan tidak diketahui sebelumnya, misalnya peristiwa tabrakan, bencana alam, dan lain-lain.

Berita menurut isinya dikelompokkan ke dalam berita politik, berita ekonomi, berita sosial, berita keagamaaan, berita olah raga, berita kriminal, berita pendidikan, dan lain-lain.

2.5.3 Nilai-nilai Berita

Tidak semua peristiwa dapat dijadikan sebuah berita. Lord Northcliffe merumuskan, if a dog bites a man, that s not news, but a man bites a dog that s news (jika anjing menggigit orang, itu bukan berita, tapi jika orang menggigit anjing, itu baru berita).


(55)

49

Dari rumusan Northcliffe di atas, dapat ditarik satu kesimpulan, peristiwa yang dapat dijadikan berita, adalah peristiwa yang memilki nilai ketertarikan. Dalam buku Jurnalistik Indonesia; menulis berita dan feature, Haris Sumadiria merinci beberapa unsur yang menjadi nilai berita, antara lain:

1. Keluarbiasaan (Unusualness) 2. Kebaruan (Newness)

3. Akibat (Impact) 4. Aktual (Timeliness) 5. Kedekatan (Proximity) 6. Informasi (Information) 7. Konflik (Conflik)

8. Orang penting (PublicFigure) 9. Kejutan (Surprising)

10.Ketertarikan manusiawi (Human Interest)

2.6 Tinjauan Tentang Analisis Wacana

Di Indonesia perbedaan pendapat antara metode kualitatif dan metode kuantitatif masih terjadi, khususnya di dunia pendidikan.Salah satu faktor penyebabnya adalah karena metode kualitatif tergolong baru dan masih sedikit peneliti yang menggunakannya.

Selama ini metode kuantitatif dianggap memenuhi syarat keabsahan suatu penelitian. Sebab berdasarkan alat-alat yang digunakan untuk penelitian serta angka-angka yang dihitung


(56)

50

secara statistik, hasil yang diperoleh antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lainnya sama. Dalam penelitian kuantitatif ada generalisasi yang berlaku secara universal yang dapat mencakup semua kasus (Nasution, 1996).Tak heran jika metode kuantitatif lebih lebih dominan digunakan daripada metode kualitatif.

Metode kualitatif lebih cenderung mengamati objek penelitiannya dengan cara terjun ke lapangan, sehingga mengharuskan peneliti untuk berinteraksi dengan objeknya (Nasution, 1996).

Metode penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya (Moleong, 2000:3).

Dalam penelitian kualitatif, terdapat beberapa bentuk penelitian analisis yang dilakukan. Seperti: penelitian analisis wacana, analisis semiotic, penelitian dan penelitian framing. Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dalam bentuk analisis wacana.

Analisis wacana yang dimaksudkan dalam tulisan ini, adalah sebagai upaya pengungkapan maksud tersembunyi dari subyek (penulis) yang mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang penulis dengan mengikuti struktur


(57)

51

makna dari sang penulis sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang disamarkan dalam wacana dapat di ketahui. Jadi, wacana dilihat dari bentuk hubungan kekuasaan terutama dalam pembentukan subyek dan berbagai tindakan representasi.

Dua di antara sejumlah ranting aliran analisis wacana kritis yang belakangan sangat dikenal adalah karya Norman Fairclough dan Teun van Dijk. Apabila dibanding sejumlah karya lain, buah pikiran van Dijk dinilai lebih jernih dalam merinci struktur, komponen dan unsur-unsur wacana.Karena itu, model analisis wacana kritis ini pula terkesan mendapat tempat tersendiri di kalangan analis wacana kritis.

Kohesi yang merupakan tautan atau hubungan antar bagian dalam wacana sehingga menjadi satu kesatuan, menjadi salah satu kata kunci dalam analisis wacana positivistik.

Berbeda dari pandangan tersebut, dalam kerangka analisis wacana kritis, struktur wacana tersusun atas tiga aras yang membentuk satu kesatuan. Masing-masing adalah struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro (macro structure, superstructure, and micro structure).Struktur makro menunjuk pada makna keseluruhan (global meaning) yang dapat dicermati dari tema atau topik yang diangkat oleh suatu wacana (van Dijk. 2003).


(58)

52

Superstruktur menunjuk pada kerangka suatu wacana atau skematika, seperti kelaziman percakapan atau tulisan yang dimulai dari pendahuluan, dilanjutkan dengan isi pokok, diikuti oleh kesimpulan, dan diakhiri dengan penutup. Bagian mana yang didahulukan, serta bagian mana yang dikemudiankan, akan diatur demi kepentingan pembuat wacana.

Analisis wacana adalah studi tentang struktur pesan dalam komunikasi.Lebih tepatnya lagi, analisis wacana adalah telaah mengenai aneka fungsi (pragmatic) bahasa.Kita menggunakan bahasa dalam kesinambungan atau untaian wacana. Tanpa konteks, tanpa hubungan-hubungan wacana yang bersifat antar kalimat dan suprakalimat maka kita sukar berkomunikasi dengan tepat satu sama lain (Tarigan, 1993:24). Analisis wacana lahir dari kesadaran bahwa persoalan yang terdapat dalam komunikasi bukan terbatas pada pengggunaan kalimat atau bagian kalimat, fungsi ucapan, tetapi juga mencakup struktur pesan yang lebih kompleksa dan inhern yang disebut wacana (littlejohn, 1996:84).1

Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah struktur dari teks.Van Dijk memanfatkan dan mengambil analisis linguistic tentang kosakata, kalimat, proposisi, dan paragraph untuk menjelaskan dan memaknai suatu teks. Kognisi sosial merupakan dimensi untuk menjelaskan bagaimana suatu

1


(59)

53

teks diproduksi oleh individu-individu/kelompok pembuat teks. Cara memandang atau melihat suatu realitas sosial itu melahirkan teks tertentu. Munculnya berita yang buruk mengenai orang Cina, misalnya timbul akibat struktur pikiran tertentu yang membentuk suatu cara melihat persoalan sehingga mempengaruhi bagaimana suatu teks diproduksi. Sedangkan analisis sosial melihat bagaimana teks itu dihubungkan lebih jauh dengan struktur sosial dan pengetahuan yang berkembang dalam masyarakat atas suatu wacana.Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis Van Dijk.

Wacana oleh Van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi / bangunan teks, kognisi social, konteks social.Inti analisis Van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut kedalam suatu kesatuan analisis.Dalam dimensi teks yang diteliti adalah bagaimana suatu teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada tingkat kognisi social individu dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan, serta aspek ketiga membangun wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah.

Dalam berkomunikasi tentunya kita selalu mempunyai tujuan. Agar tercipta suatu proses komunikasi yang efektif dan bermanfaat. Sesuai dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan metode analisis wacana model van Dijk karena dapat menjawab masalah-masalah yang diteliti. Menurut van Dijk penelitian atas


(1)

31

120

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku-buku

Assegaf, Dja far. 1991.JurnalistikMasaKini.Bandung :PT RemajaRosdakarya Cangara, Hafied H. 2004. Pengantarilmukomunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Effendy, Onong, Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :

PT. RemajaRosdaKarya.

Eriyanto.2001. AnalisisWacanaPengantarAnalisisTeks Media.Yogyakarta :PT.LKiS Printing Cemerlang.

Eriyanto.2005. AnalisisWacanaPengantarAnalisisTeks Media.Yogyakarta :PT.LKiS Printing Cemerlang.

Mulyana, Deddy, 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Poerwadarminta. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN. BalaiPustaka.

Rohim, H Syaiful. 2009. TeoriKomunikasiPerspektif, Ragam, &Aplikasi.Jakarta :PT RinekaCipta

Sarwoko, Tri Adi. 2007. InilahBahasa Indonesia Jurnalistik.Yogyakarta :Andi Silalahi, Ulber. 2006. MetodePenelitianSosial.Bandung :Unpar Press

Sobur, Alex. 2002. AnalisisTeks Media. Bandung :PT. Remaja Rosda Karya. Sugiyono, 2009.MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung : CV. Alfabeta

Sumadiria, AS Haris.2006.

BahasaJurnalistikPanduanPraktisPenulisdanJurnalis.Bandung :SimbiosaRekatama Media

B. Sumber Lain

http://www.daya-adira.comDiakses tanggal 25 Mei 2011, Penulis Iman Firmansyah http://tabloidfocus@daya-adira.comDiakses tanggal 25 Mei 2011, Penulis Iman


(2)

32

SkripsiYosepOktaviana.2003. analisiswacanapemberitaanpersibbandung di HU SINDO. Bandung. UniversitasKomputer Indonesia


(3)

132

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS DIRI

Nama : Ismet Humaedi

TTL : Bandung, 13 Desember 1988 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Jl. Sindang Panon No.6 Banjaran Kab. Bandung No telepon : 0856-593-793-45

Nama Ayah : H.Mulyadi Muhaimin (Alm) Nama Ibu : Hj. Nia Kurniati

E-mail : ismethumaedi@yahoo.com

Tinggi badan : 170 cm Berat badan : 60 kg


(4)

135

II. PENDIDIKAN FORMAL

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2007-sekarang Mahasisiwa Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM ) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi

Jurnalistik

Berijazah

2. 2004-2007 SMAN 1 Soreang Kab. Bandung Berijazah

3. 2002-2004 SMP PEMUDA Banjaran Kab. Bandung

Berijazah

4. 1997-2002 SDN III Kamasan Banjaran Berijazah

III. PENGALAMAN ORGANISASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2004-2009 Marching Band Asy-Syubban Anggota 2. 2004-2007 IREMA SMAN 1 Soreang Pengurus

3 2007-2011 PERS UNIKOM Anggota/wartawan


(5)

134

IV. PENGALAMAN BEKERJA

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2008-2011 Tim Mystery Shopper Honda (PT Daya Adira Mustika)

2. 2008 Tim Surveyor PP Migas Surveyor 3. 2010 Reporter -Assisten Production

Reportase Sore Trans TV

Job Training

V. PELATIHAN DAN SEMINAR

No. Tanggal Uraian Keterangan

1. 28 Januari 2008

Peserta Table manner course Unikom di Hotel Jayakarta

Bersertifikat

2. 20 juni 2008 Peserta Mentoring Agama Islam di Kampus Unikom

Bersertifikat

3. 21 Februari 2009

Peserta Seminar Nasional Dan Talkshow Public Speaking di Kampus Universitas

Widyatama

Bersertifikat

4. Tahun 2009 Peserta Study Tour Mass Media 2009 Unikom

Bersertifikat

6. 2 November 2010

Peserta Seminar Fotografi, Lomba Foto Essay dan


(6)

135

Apresiasi Seni (Tema: Tekhnik Dan Bahasa Foto) di Kampus Unikom

8. 5 Maret 2011 Peserta Orientasi Pelatihan Jurnalistik Dengan Tema Menumbuhkan

Profesionalisme Insan Pers di Kampus UIN Sunan Gunung Djati

Bersertifikat

9. 16 April 2011 Peserta Pelatihan EPT di Kampus UNIKOM

Bersertifikat

10. 28 Mei 2011 Peserta Seminar Nasional Teknologi Informasi

Trend Cyberpreneurship 2011 di Kampus Unikom