WAJAH SOEHARTO DALAM INFOTAINMENT (ANALISIS FRAMING TABLOID CEK & RICEK TERHADAP PEMBERITAAN SOEHARTO)

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011

31 

WAJAH SOEHARTO DALAM INFOTAINMENT
(ANALISIS FRAMING TABLOID CEK & RICEK TERHADAP
PEMBERITAAN SOEHARTO)
Ika Damayanti
Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: ika@fki.ums.ac.id

ABSTRACT
Soeharto was the most powerful person in Indonesia. He died in a controversy related
to his biography and many cases that has not been finished. Journalist has worked so hard to
cover every last minutes in his live as well as the infotainment which use to cover the
celebrity’s activities. Each media has their own frame to describe the story about Soeharto
that possibly influence people to understand Soeharto as the way they frame him.
Keywords: Soeharto, infotaiment, framing.
ABSTRAK
Soeharto adalah orang yang paling berkuasa di Indonesia pada masanya. Dia

meninggal dalam sebuah kontroversi yang berhubungan dengan biografinya dan banyak
kasus yang belum terselesaikan. Jurnalis telah bekerja sangat keras untuk mengungkap
setiap menit di kehidupannya seperti infotainment yang biasa meliput aktifitas-aktifitas
selebriti.

Masing-masing media memiliki frame sendiri untuk mendeskripsikan kisah

Soeharto yang mungkin mempengaruhi masyarakat untuk memahami Soeharto sebagai cara
mereka membingkai dirinya.
Kata kunci : Soeharto, infotainment, framing.

(LSI)

PENDAHULUAN
Menurut

hasil

survey


yang

dilakukan Lingkaran Survey Indonesia

pada

bulan

Mei

2010

yang

menunjukkan bahwa 44, 5 % persen
masyarakat yang diwakili oleh 1000
responden

dari


seluruh

Indonesia

32
 

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011 

menyatakan bahwa Era Orde Baru jauh

orde Baru dengan menunjukkan sisi-sisi

lebih

Era

positif Soeharto adalah Infotainment. Hal

Reformasi yang hanya didukung oleh 16,


ini disebabkan sejak Pegawai infotainment

9% responden.

di sahkan sebagai wartawan oleh Persatuan

baik

dibanding

Pandangan

dengan

positif

Wartawan Indonesia (PWI), tayangan itu

terhadap


semakin

Soeharto juga dapat dilihat dari hasil

AGB

Kajian dan Survey Nusantara (LaKSNu)

Nielsen,

rata-rata

pemirsa

sebanyak 533 ribu tiap hari, sedangkan

presiden terbaik yang pernah memimpin

berita hanya 288 ribu. (Koran Tempo, 27


Indonesia dengan perolehan suara 34, 7%

Mei

dari 1000 responden. Selain itu, masih

2008).

Hal

itu

menunjukkan

kebutuhan masyarakat akan berita mulai

berdasarkan hasil survey yang sama,
menempati


Indonesia.

infotainment pada Januari-Maret 2008

pada Oktober 2007, Soeharto adalah

juga

di

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

survey yang dilakukan oleh Lembaga

Soeharto

menjamur

tergeser oleh infotainment.


peringkat

Namun,

pertama sebagai presiden yang paling

saat

ini

menjamurnya

berhasil dalam meningkatkan taraf hidup

tayangan infotainment dibarengi dengan

masyarakat dan perekonomian rakyat.

maraknya tayangan sinetron dan berbagai


Hasil

kedua

survey

acara reality show. Karena tayangan-

diatas

tayangan tersebut butuh ruang tersendiri

menunjukkan adanya kemungkinan untuk

sebagai ajang publikasi khususnya bagi

kembali menerapkan kebijakan-kebijakan
pada

zaman


Soeharto

terlepas

para selebritis yang terlibat di dalamnya.

dari

Hal ini juga merupakan salah satu bukti

beberapa citra negatif yang membuat
presiden

kedua

di

Indonesia


nyata dari the logic accumulation atau

itu

dalam istilah Dedy N. Hidayat (2003)

dilengserkan pada tahun 1998. Maka dari

never

itu, perlu adanya sebuah media yang bisa

accumulation:

digunakan untuk menyebarkan citra positif

media

yang

Apabila

bisa

sebuah

digunakan dan mungkin paling efektif
untuk

menggiring

masyarakat

M-C-M

of

capital

(Money

-

2006: 68)

efektif.
satu

circuit

Commodities – More Money). (Syahputra,

tentang Soeharto kepada khalayak dengan

Salah

ending

acara

infotainment
yang

memang

didesain

untuk

mempopulerkan para selebritis, sekaligus

untuk

menyebarkan

kembali pada model pemerintahan zaman

informasi-informasi

yang

bombastis, maka bagaimanakah produk
32

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011

infotaiment

memotret

figur

Soeharto,

seharusnya

berisi

tentang

33 

informasi-

seorang tokoh politik Indonesia yang

informasi yang menyangkut hajat hidup

pernah menjabat sebagai presiden selama

masyarakat

tiga puluh dua tahun dan notabene bukan

pendidikan bagi pemirsanya.

seorang selebritis? Penelitian ini akan
berfokus

pada

bagaimanakah

framing

media infotainment terhadap Soeharto
dalam Tabloid Cek & Ricek dan Tablod
Nova?

dan

mampu

memberikan

Di negara Barat terutama Inggris,
hal itu biasa dilakukan koran kuning
berbentuk tabloid, yang menyajikan berita
eksklusif dari balik tembok istana. Di
Indonesia dominasi infotainment dipegang
oleh televisi. Definisi ini tampaknya sesuai

INFOTAINMENT
Kata

dengan pemahaman infotainment yang
merupakan

terjadi di Indonesia. Dengan demikian

neologisme, atau kata bentukan baru yang

infotainment telah menjalankan perannya

menggabungkan information (informasi)

sebagai

dan

infotainment

entertainment

infotainment

(hiburan).

adalah

Artinya

informasi

yang

di

dimaknai

Indonesia

sebagai

infotainment

informasi

tentang

hiburan. Sehingga sisi hiburan menjadi
substansi

untuk

disampaikan

kepada

masyarakat. Akibatnya seringkali banyak
informasi

yang

disampaikan

kepada

pemirsa bukanlah informasi yang mereka
butuhkan, tetapi informasi yang dianggap
dapat menghibur. (Syahputra, 2006: 66)
Berdasarkan
dictionary,

penelusuran

infotainment

msn
adalah

information treated as entertainment
: television

programs

that

deal

with

serious issues or current affairs in an
entertaining way.
infotainment

Hal tersebut berarti
bagaimanapun

juga

satu

produk

hiburan

sekaligus pemberi informasi. (BP2i, 2006:
61)

dikemas dengan cara yang menghibur.
Namun

salah

Para ahli komunikasi dan media
menyebut
jurnalism,
menawarkan

infotainment
jenis

soft

sebagai

jurnalisme

berita-berita

yang

sensasional,

lebih personal, dengan selebriti sebagai
perhatian liputannya. Infotainment menjual
informasi

yang

dipertimbangkan

memenuhi selera pasar, sehingga kerap
kali

menanggalkan

jurnalisme

atas

nama

kaidah

penting

“pembohongan

terhadap publik.” (Syahputra, 2006: 68)
Project Censored, sebuah lembaga
penyelidikan sosiologis untuk kebebasan
informasi di Amerika, menggolongkan
infotainment ke dalam kategori junk food
news. Seperti seumumnya junk food --

34
 

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011 

istilah berbau derogatoris untuk makanan

kepentingan

berselera global namun berbahan baku

Sehingga, opini yang terbentuk dalam

miskin kualitas -- junk food news mengacu

masyarakat

pada berita-berita bermutu rendah dengan

mendukung kebijakan yang diambil oleh

gambar-gambar dangkal.

sebuah golongan atau untuk menghasilkan

para

konglomerat

bisa

media.

diarahkan

untuk

sebuah pencitraan yang menguntungkan
PEMBENTUKAN

OPINI

bagi sekelompok orang saja. (Severin-

DALAM

Tankard, 2004: 419)

KOMUNIKASI MASSA
Sebagai

media

untuk
FRAMING SEBAGAI KONSTRUKSI

menyampaikan pesan secara serempak,

REALITAS

terstandarisasi dan terorganisir, media
massa

memiliki

memengaruhi

kekuatan

khalayak.

untuk

Seperti

Terkadang kita bisa menemukan

yang

beberapa

konstruksi

realitas

terhadap

diungkapkan oleh Noelle-Neumann dalam

sebuah peristiwa yang sama oleh beberapa

teori spiral of silence, bahwa komunikasi

media

massa mampu membentuk suara atau opini

framing,

mayoritas yang pada akhirnya mampu

standar obyektivitas dan kebenaran dalam

menarik

untuk

versinya untuk membuat sebuah berita. Hal

(Nurudin,

ini bisa dilakukan dengan memilih fakta-

para

kaum

menyepakati

isu

minoritas

tertentu.

2004:171)
itu,

karena

dapat

analisa

menerapkan

realitas yang didasarkan pada skemata
interpretasi wartawan tersebut. Sehingga,

professional yang juga memperhitungkan

wartawan bisa membatasi atau menyeleksi

nilai jual dari pesan yang disampaikan,

narasumber dan menafsirkan komentar-

maka pesan dalam komuniksai massa juga
terlepas

dari

komentar

nilai-nilai

dari

sumber

berita

serta

memberikan porsi yang berbeda bagi

kepentingan para pemilik modal dalam

narasumber dan perspektif yang muncul

lembaga komunikator komunikasi massa

dalam wacana yang diangkatnya. (Sobur,

tersebut.

2006:171)

Tidak jarang isu yang dibahas
dalam

wartawan

prinsip

khalayak dalam mengonstruksi sebuah

komunikasi

massa merupakan produk sebuah lembaga

akan

Dalam

fakta mana yang akan disodorkan kepada

Selain

tidak

massa.

komunikasi

dikonstruksikan

massa

untuk

Ada tiga bagian dalam berita yang

sengaja

bisa menjadi obyek framing seorang

melindungi

wartawan. Yaitu pada bagian judul, fokus
34

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011

35 

berita dan penutup berita. Tehnik framing

infotainment, berbeda dengan bentuk-

yang bisa dipakai oleh wartawan itu adalah

bentuk media massa lain yang hanya

dengan

menjadikan infotainment sebagai bagian

menggunakan

komponen

untuk

judul

sebagai

pembentukan

sikap,

seperti empati atau penolakan dengan

dari

materi

informasi

yang

disampaikannya.

menciptakan pribadi khayal. Dalam tehnik
Seperti yang dikutip dari wikipedia

ini para pembaca akan digiring untuk
seolah-olah merasakan bagaimana menjadi

“A tabloid is an industry term for a
smaller newspaper format per spread; for a

obyek dalam pemberitaan tersebut.

weekly
Kemudian, fokus berita di-framing
dengan

tehnik

asosiasi

dengan

or

semi-weekly

alternative

newspaper that focuses on local-interest

cara

stories and entertainment, often distributed

menggabungkan antara kebijakan aktual

free of charge (often in a relatively small

dengan fokus berita. Sehingga masyarakat

newspaper format); or for a newspaper that

dapat mengetahui dampak atau aturan yang

tends to sensationalize and emphasize or

berlaku dalam isu berita yang diangkat.

exaggerate

Sedangkan yang terakhir adalah menutup

gossip columns repeating scandalous and

berita dengan tehnik packaging. Dalam

innuendos about the deeply personal lives

tehnik ini para pembaca tidak akan mampu

of celebrities and sports stars, and other so-

menolak ajakan yang terkandung dalam

called "junk food news" or junk mail (often

berita. Mereka akan meneriman apapun

in a relatively small newspaper format). As

konstruksi realitas yang disodorkan oleh

the term "tabloid" has become synonymous

berita itu. (Sobur, 2006:174)

with down-market newspapers in some

Tabloid

areas, some small-format papers which

sensational

crime

stories,

claim a higher standard of journalism refer
Tabloid adalah salah satu bentuk
media

massa

yang

biasa

infotainment

untuk

informasinya.

Berbeda

digunakan

to themselves as "compact" newspapers
instead.” (wikipedia.com)

menyampaikan
dengan

koran,

Berdasakan definisi itu, jelas terlihat

tabloid biasanya hanya digunakan untuk

keterkaitan

menyampaikan informasi-informasi yang

tabloid. Di mana tabloid adalah wadah

sensasional, bombastis atau berhubungan

dengan

dengan rumor. Maka dari itu, tabloid

Sebagai salah satu bentuk media cetak,

seolah

tabloid

tidak

bisa

dipisahkan

dengan

antara

infotainment

semaikn

infotainment

sebagai

efektif

dan

isinya.

dalam

36
 

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011 

menyampaikan informasi-informasi yang

Berdasarkan penjelasan di atas,

tidak terikat dengan aktualitas seperti

unit

infotainment karena akses informasinya

penelitian ini adalah judul headline,

bisa lebih panjang daripada bentuk media

lead, latar informasi, kutipan sumber,

elektronik.

pernyataan, penutup, kelengkapan berita

diamati

dalam

hubungan antar kalimat, kata, idiom,

Zhongdan Pan dan Gerarld M.
membagi

yang

(5W + 1H), paragraf, proposisi, kalimat,

Teknik Analisis Data

Kosicki

analisis

teks

framing

dokumentasi edisi khusus Soeharto yang

menjadi empat struktur besar. Pertama

diterbitkan oleh Tabloid Cek & Ricek dan

struktur

Tabloid NOVA.

sintaksis,

perangkat

gambar atau foto dan grafik dari

dilakukan

dengan

melihat bagan berita, mulai dari headline,
lead, informasi-informasi yang digunakan

FRAMING TABLOID CEK & RICEK

maupun narasumber yang dikutip.

TERHADAP SOEHARTO

Kedua struktur skrip, yaitu melihat

Dalam edisi khusus ini, Tabloid

bagaimana cara wartawan menyampaikan

Cek & Ricek di isi oleh berbagai kisah

berita yang dikemas. Ketiga struktur

mengenai kisah hidup Soeharto hingga ia

tematik,

meninggal termasuk pandangan opini

untuk

melihat

bagaimana

pandangan seorang wartawan terhadap

orang-orang

sebuah kasus. Hal ini dapat dilihat dari

mengenai seluruh Keluarga Cendana.

kalimat, preposisi dan hubungan antar

Namun, peneliti hanya memilih dua teks

kalimat yang membentuk teks secara

yang

keseluruhan.

Soeharto agar ada keberimbangan dengan

pada

dengan

kisah

meninggalnya

yang juga menjadi obyek penelitian dan

di mana dapat dilihat bagaimana wartawan
tekanan

terkait

dan

isu yang di angkat oleh Tabloid NOVA

Yang terakhir adalah struktur retoris,

memberi

disekitarnya

agar sesuai dengan topik penelitian.

bagian-bagian

tertentu dalam sebuah berita. Misalnya

Tabloid

Cek

&

Ricek

dalam menggunakan pilihan kata, idiom

menempatkan teks berjudul “Mengupas

gambar

Warisan Soeharto” di halaman depan

atau

penunjang

lain

yang

memberikan penekanan pada arti tertentu.

sebagai

(Sobur, 2006:176)

penempatan

berita

utama.

teks,

berita

Dari

sisi

tersebut

menunjukkan kecenderungan Tabloid Cek
& Ricek ingin menyampaikan kepada
36

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011

khalayak

hal-hal

ditinggalkan

apa

saja

Soeharto

yang

setelah

ia

keluarga

Cendana.

Tabloid

NOVA

Namun.
isu

37 

Dalam
mengenai

meninggal terkait dengan kisah hidupnya

meninggalnya Soeharto yang berjudul

dulu. Istilah warisan yang digunakan

“Sepanjang Jalan, Masyarakat Lambaikan

ternyata tidak hanya ditujukan kepada

Tangan” diletakkan di halaman pertama,

keluarganya

sedangkan

melainkan

juga

kepada

isu

mengenai

peninggalan

seluruh rakyat Indonesia, sehingga, hal

Soeharto yang berjudul “Kami Tidak Mau

tersebut

selama

Susahkan Anak Cucu” diletakkan di

hidup Soeharto pernah menjadi orang

halaman aepuluh, tepat di tengah-tengah

yang sangat penting di Indonesia.

tabloid.

menunjukkan

Sementara

itu,

bahwa

Teks

Hal

berjudul

tersebut

menunjukkan

“Penghormatan Terakhir Untuk Jendral

kecenderungan yang berkebalikan dengan

Besar Soeharto” diletakkan di halaman 32

dengan Tabloid Cek & Ricek. Teks

(mendekati akhir isi tabloid). Penempatan

berjudul “Sepanjang Jalan, Masyarakat

posisi

Lambaikan

itu

semakin

memperkuat

Tangan”

berbagai

Ricek, kisah hidup Soeharto jauh lebih

pemakaman Soeharto. Selain itu, teks

penting

peristiwa

tersebut juga didukung gambar orang-

meninggalnya Soeharto itu sendiri. Teks

orang yang melambaikan tangan kepada

tersebut didukung oleh berbagai gambar

mobil jenazah Soeharto dari pinggir jalan

yang menunjukkan suasana duka saat

gambar

prosesi pemakaman Soeharto yang tidak

masyarakat

hanya dihadiri oleh keluarga, tapi juga

Soeharto.

pejabat-pejabat pemerintah yang masih
menjabat saat itu.

itu,

tentang

oleh

kecenderungan bahwa bagi Tabloid Cek &

dibandingkan

gambar

didukung

menunjukkan
Indonesia

Walaupun

prosesi

kesedihan

atas

kepergian

Tabloid

NOVA

cenderung menunjukkan bahwa peristiwa
meninggalnya Soeharto merupakan isu

FRAMING

TABLOID

NOVA

TERHADAP SOEHARTO

yang paling penting dari keseluruhan isi,
namun

Tabloid

NOVA

juga

Sama halnya dengan Tabloid Cek

memperhatikan isu mengenai kisah hidup

& Ricek, isi tabloid NOVA pada edisi

Soeharto. Pemilihan judul dalam teks

khusus Soeharto ini juga di isi oleh

tentang

berbagai isu mengenai Soeharto termasuk

menunjukkan kecenderungan dengan jelas

isu-isu terkait dengan seluruh anggota

bahwa teks itu bercerita tentang figur

kisah

hidup

Soeharto

itu

38
 

  KomuniTi, Vol.III No.1 Juli 2011 

Soeharto dalam keluarga, bukan sebagai

Bahkan Tabloid NOVA sama sekali

seorang mantan presiden.

tidak menyinggung perihal beberapa
kasus hukum yang masih belum
tuntas saat meninggalnya Soeharto.

KESIMPULAN
2.

Berdasarkan kontruksi Tabloid Cek

Soeharto

tentang

dapat

dari

meninggalnya

disimpulkan

sudut

Soeharto,

sebagai

Hal

itu

ketimpangan

Tabloid

cenderung

mengenai

menampilkan Soeharto sebagai sosok

Soeharto.

dengan

penggambaran

pandang

sehingga

Baik Tabloid Cek & Ricek maupun
NOVA

berita

lebih

keluarga

berita

yang

disampaikan tidak cover both side.

berikut:
1.

teks

menonjolkan opini dan pandangan

& Ricek dan Tabloid NOVA mengenai
pemberitaan

Framing

menyebabkan
sudut
pemberitaan

adanya
pandang
tentang

positif.

DAFTAR PUSTAKA
BP2i. Observasi Vol. 4, No.2, Th. 2006. Menggugat Infotainment
Effendy Uchjana Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Nurudin. 2004. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR
Severin J. Werner-James W. Tankard, Jr. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan
Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Prenada Media.
Sobur Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing. 2006: Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Syahputra Iswandi. 2006. Jurnalistik Infotainment: Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri
Televisi. Yogyakarta: Pilar Media.

Koran
Tempo, 27 Mei 2008.

38