Analisis wacana pemberitaan pemerintahan Joko Widodo dalam tabloid suara islam
ANALISIS WACANA PEMBERITAAN PEMERINTAHAN
JOKO WIDODO DALAM TABLOID SUARA ISLAM
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
REZA MAULANA
NIM : 108051100053
KONSENTERASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M
(2)
Slaipsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
REZA IVIAUI.ANA NIM :108051100053
Di b*wah bimbingan
Dra. Muslirah Nurlaily, MA
NIP : 197 1041222000032001
KONSENTRA
SIJURNALISTTK
JURUSAN
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN
ISLAM
FAKULTAS
ILMU DAKWAI{
DAl\
ILMU KOMUNIKASI
TINIVERSITAS
ISLAM NEGERI
SYARIF
HIDAYATULLAII
JAKARTA
(3)
PENGESAHAN PA}UTIA UJIAN
Skripsi berjudul Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahan Joko Widodo dalam Tabloid Suara Islam telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan llmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 10 April 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom.
I)
pada program studi Komunikasi dan Penyiaran Islam konsentrasi Jurnalistik.Ciputat, l0 April2015 Sidang Munaqasyah
Ketua Sidang Sekretaris Sidang
&
Fra,MuslEraL Nurlailv. MA
ffi
Penguji I
Rubivanlh. MA
IttIP: 1973082199E032001
Penguji
II
/yt
{
Ade Rina Farida" M. Si IIIIP: I 97705 1320070120 lE Anggota,
Pembimbing,
--t-J - v"Y \t'"V \-'
Dra. Musfirah Nurlailv. IVIA
(4)
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, 9 April 2015
(5)
i ABSTRAK Reza Maulana
“Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahan Joko Widodo dalam Tabloid Suara
Islam.”
Ir. H. Joko Widodo pada awalnya hanyalah seorang warga Indonesia biasa yang hidup dalam keluarga sederhana. Sampai ia akhirnya memutuskan untuk memasuki dunia politik pada tahun 2005 dan menjadi Walikota Surakarta (Solo), tempat ia dilahirkan. Tahun 2012, ia diminta oleh Jusuf Kalla secara pribadi untuk mencalonkan diri sebagai gubernur di DKI Jakarta. Semenjak pencalonan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta inilah nama Jokowi mulai melambung. Segala keberhasilan Jokowi dalam memimpin kota Solo banyak diekspos di hampir seluruh media massa, sehingga masyarakat pun mengelu-elukan nama Jokowi. Namun, di tengah maraknya berbagai pemberitaan positif mengenai sosok dan kinerja Jokowi di media massa yang terkesan monoton, nampaknya ada segelintir media yang melihat realitas tersebut dari ketidakberhasilan memimpin Jakarta dengan masalah banjir dan kemacetan serta isu kristenisasi. Salah satunya adalah Tabloid Suara Islam.
Berdasarkan konteks di atas, timbul beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Bagaimanakah teks yang dibangun oleh Tabloid Suara Islam mengenai sosok pribadi dan kepemimpinan Joko widodo? 2. Bagaimanakah kognisi sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk Tabloid Suara Islam mengenai sosok pribadi dan kepemimpinan Joko Widodo? 3. Bagaimanakah konteks sosial yang melatarbelakangi wacana yang dibentuk Tabloid Suara Islam mengenai sosok pribadi dan kepemimpinan Joko Widodo?
Untuk menganalisa masalah yang diteliti, peneliti menggunakan Analisis Wacana model TeunVan Dijk, yang membagi pengkajian wacana menjadi tiga bagian. Pertama, Segi Teks, yang meneliti tulisan dalam pemberitaan. Penelitian dalam segi teks ini dibagi lagi menjadi tiga struktur: Struktur Makro, Suprastruktur dan Struktur Mikro. Kedua, Segi Kognisi Sosial, yang meneliti mental penulis berita dengan melakukan wawancara berkaitan dengan berita yang ditulisnya. Ketiga, Segi Konteks Sosial, dengan melihat kondisi perkembangan isu dalam masyarakat yang mendorong penulisan berita yang diteliti.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini hanya akan membahas tentang bagaimana wacana dan kecenderungan Tabloid Suara Islam dalam mengonstruksi realitas suatu peristiwa menjadi sebuah berita, dalam hal ini berita mengenai pemerintahan Joko Widodo.
Dalam segi teks terlihat bahwa keberhasilan Jokowi dalam menduduki kursi Gubernur DKI Jakarta hanyalah hasil dari suatu pencitraan yang didukung oleh kekuatan media massa dalam memengaruhi pemikiran masyarakat. Sementara pada kenyataannya, kinerja dan performa Jokowi dalam menjabat kursi pemimpin tidaklah bisa dikatakan baik. Hal ini didasarkan pada permasalahan kemacetan dan banjir yang tidak kunjung membaik. Ditambah aroma kristenisasi dalam kepemerintahannya dengan mengangkat wakil dari golongan non muslim. Dari penelitian aspek kognisi sosial, penulis berita menganggap Jokowi tidak pantas menjadi panutan. Kepemerintahannya dijalankan tidak sesuai dengan syariat Islam. Selain itu Jokowi dinilai belum tuntas melaksanakan kewajiban-kewajibannya di Solo, sementara permasalahan di Jakarta jauh lebih kompleks dengan masyarakat yang heterogen. Sedangkan dari aspek konteks sosial, yang membangun teks berita adalah histeria masyarakat terhadap sosok Jokowi dan kompaknya pemberitaan media massa mengenai kepemimpinan Jokowi yang hampir tanpa cela, sehingga Suara Islam merasa pentingnya masyarakat melihat pemberitaan mengenai Jokowi dari ketidakberhasilannya mengatasi banjir, macet dan kristenisasi.
(6)
ii Bismillahirrahmannirrahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, nikmat Islam, dan nikmat kesehatan. Sehingga, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam marilah kita panjatkan kepada junjungan kita, nabi besar Nabi Muhammad SAW, juga bagi keluarga, sahabat, serta para umatnya hingga akhir zaman nanti dan kita termasuk ke dalamnya yang mendapat syafaatnya di yaumil akhir nanti. Amin.
Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul ”Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahaan Joko Widodo dalam Tabloid Suara Islam”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) di lingkungan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan sampai masa penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari keluarga, sahabat, teman, dan berbagai pihak lainnya yang telah banyak berjasa bagi penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. H. Arief Subhan, M.Ag., Dr. Suparto, M.Ed. Ph.D., selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Drs. Jumroni, M.Si, selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Dr. H. Sunandar Ibnu Nur, M.Ag., selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
(7)
iii
2. Rachmat Baihaky, M.A. selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, serta Fita Fathurokhmah, SS, M.Si. selaku Sekertaris Komunikasi dan Penyiaran Islam.
3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si, serta Sekertaris Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Dra. Musfirah Nurlaily, MA sekaligus sebagai pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membantu menyelesaikan kuliah penulis.
4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu yang telah diberikan kepada Peneliti.
5. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
6. Pihak Tabloid Suara Islam yang turut berperan dalam selesainya penelitian penulis. Khususnya bapak Shodiq Ramadhan yang meluangkan waktunya di tengah kesibukkannya.
7. Secara khusus dan yang paling penulis banggakan, kedua orangtua tercinta Bapak Didi Sumardi dan Ibu Marsi atas do’a dan kasih sayangnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kakak-kakak tercinta, Nova Mardiyanto dan Desy Maryana. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya sehingga skripsi ini dapat selesai.
9. Tiara Mustika, yang banyak sekali membantu penulis dalam berbagai hal sampai selesainya skripsinya. Rangga Tsabit Imam, Ariya Kemal, dan Andi buat bantuan dan Support. Teman-teman Jurnalistik
(8)
iv persaudaraan kita akan terus terjalin.
10.Semua pihak dan teman-teman yang telah mendukung dan
mendo’akan.
Akhirnya penulis ucapkan syukur dan terima kasih sekali lagi, dan mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan dan kekhilafan yang penulis pernah lakukan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak tanpa terkecuali.
Jakarta, 9 April 2015
(9)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL...viii
DAFTAR SKEMA..........ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
D. Tinjauan Pustaka... 8
E. Metodologi Penelitian... 10
F. Sistematika Penulisan ... 14
BAB II LANDASAN TEORI ... 16
A. Analisis Wacana ... 16
1. Pengertian Analisis ... 16
2. Macam-macam Analisis ... 16
a. Wacana ... 16
b. Semiotika ... 18
c. Framing...20
d. Isi ... 22
(10)
vi
a. Teks...25
b. Kognisi Sosial...30
c. Konteks Sosial...31
B. Berita ... 33
1. Definisi Berita... 33
2. Jenis-jenis Berita... 34
3. Nilai Berita... ... ... 35
4. Kategori Berita ... 36
BAB III GAMBARAN UMUM... 39
A. Sejarah Tabloid Suara Islam ... 39
B. Visi dan Misi Tabloid Suara Islam ... 40
C. Struktur Organisasi ... 42
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA ... 45
A. Analisis Struktur Teks ... 45
1. Kristenisasi Jokowi-Ahok: Pedagang Mebel Menyihir Jakarta.45 2. Simsalabim Jokowi Apa Bisa?...62
3. Jangan Jadi Keledai...72
B. Analisis Kognisi Sosial ... 82
C. Analisis Konteks Sosial ... 86
BAB V PENUTUP ... 89
A. Kesimpulan ... 89
(11)
vii
DAFTAR PUSTAKA ... x LAMPIRAN ... xiii
(12)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Struktur Wacana Van Dijk...25
Tabel 2 Elemen Wacana Van Dijk ... 26
Tabel 3 Nilai Berita ... 36
Tabel 4 Kategori Berita ... 37
Tabel 5 Analisis Data Kristenisasi Jokowi-Ahok...61
Tabel 6 kerangka Analisis Data Simsalabim Jokowi Apa Bisa?...71
(13)
ix
DAFTAR SKEMA
(14)
1 A. Latar Belakang Masalah
Ir. H. Joko Widodo, atau yang akrab dipanggil dengan sapaan Jokowi, awalnya hanyalah seorang warga Indonesia biasa yang hidup dalam keluarga sederhana, sampai ia akhirnya memutuskan untuk memasuki dunia politik pada tahun 2005 dan menjadi Walikota Surakarta (Solo), berpasangan dengan F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakilnya dalam partai PDI Perjuangan.1 Jokowi mendapatkan amanah untuk memimpin kota Solo selama dua periode. Periode pertama pada tahun 2005-2010, dan periode kedua tahun 2010-2015.
Baru dua tahun menjalani mandatnya sebagai Walikota Solo pada periodenya yang kedua, pada tahun 2012, ia diminta oleh Jusuf Kalla secara pribadi untuk mencalonkan diri sebagai gubernur di DKI Jakarta. Semenjak pencalonan dirinya sebagai Gubernur DKI Jakarta inilah nama Jokowi mulai melambung. Segala hal mengenai Jokowi banyak diekspos media massa. Keberhasilan-keberhasilan Jokowi selama menjabat sebagai Walikota Solo terpampang di berbagai media massa elektronik maupun cetak., yaitu kesuksesannya me-rebranding kota Solo dengan slogan: "Solo: The Spirit of Java", menjadikan Solo sebagai anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia pada tahun 2006 yang kemudian menjadikan Solo sebagai tuan
1
Alberthiene Endah. Jokowi: Memimpin Kota Menyentuh Jakarta, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012), h. 85
(15)
2
rumah konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008,2 mendapatkan pengakuan UNESCO atas kesenian wayang kulit sebagai warisan budaya dunia,3 mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama pada 12 Agustus 2011, menjadi 25 finalis World Mayor 2012 atau walikota pilihan dunia 2012 yang diselenggarakan The City Mayors Foundation yang bermarkas di London, Inggris,4 dan dinobatkan sebagai walikota terbaik ke 3 di dunia pada Januari 2013.
Untuk melihat seberapa besar perhatian yang media berikan terhadap Jokowi, penulis mencoba menelusuri pemberitaan di media online dengan mengetikkan kata kunci Jokowi. Kemudian penulis mendapatkan hasil yang cukup mencengangkan. Sampai terhitung tanggal 13 Desember 2013 pagi hari, pemberitaan di situs berita kompas.com mengenai Jokowi berjumlah 9.339 artikel. Pada situs berita detik.com, terdapat 9.159 artikel. Di vivanews.com terdapat 1.460 artikel. Situs berita okezone.com menuliskan 6.456 artikel. Sedangkan pada situs pencarian google.co.id, terdapat 25 juta hasil yang ditemukan. Dari hasil yang didapatkan tersebut, nampaknya sudah dapat membuktikan bahwa Jokowi merupakan seorang news maker yang sangat penting bagi media massa saat ini. Pemberitaannya bahkan mengalahkan pemberitaan mengenai Dahlan Iskan maupun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
2
Merdeka.com, yang ditulis oleh Saugy Riyandi dan diposting pada Kamis, 12 Desember 2013.
3
Alberthiene Endah, Jokowi: Memimpin Kota Menyentuh Jakarta, (Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012), h. 143
4
Domu D. Ambarita dkk, Jokowi: Spirit Bantaran Kali Anyar (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h. 151.
(16)
Media seperti tersihir oleh keberadaan sosok Jokowi. Dari sekian banyak pemberitaan mengenai Jokowi tersebut, pemberitaan didominasi oleh berbagai berita positif mengenai Jokowi, baik dari segi sosoknya, maupun dari kinerja yang dilakukannya. Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008”. Hebatnya lagi, berita positif mengenai Jokowi tidak hanya terbatas pada ranah domestik. Dalam situs merdeka.com, Jokowi diberitakan masuk ke dalam tokoh populer versi majalah Foreign Policy di Amerika yang menggambarkan Jokowi sebagai pemimpin global paling berpengaruh, sejajar dengan Vladimir Putin, Kanselir Jerman Angela Merkel, mantan kontraktor Badan Keamanan Amerika Serikat (NSA) Edward Snowden, Presiden Iran Hassan Rouhani, bahkan Paus Fransiskus.5
Pantaslah jika Ia disebut-sebut sebagai media darling. Media darling sendiri menurut pakar publisitas Amerika Julissa Fernandez merupakan
“Someone who is media savvy. A person who can make good use of all media platform to benefit them in someway”. Atau dapat diartikan seseorang yang mempunyai pengetahuan tentang media dan mampu memanfaatkan semua bentuk media sehingga menguntungkan mereka dalam suatu hal.6 Atas perhatian besar dari pihak media massa terhadap segala keberhasilan Jokowi, akhirnya Jokowi menjadi seorang sosok yang sangat populer di kalangan rakyat Indonesia dan mengantarkannya menjadi Gubernur DKI Jakarta.
5
Merdeka.com yang ditulis oleh Saugy Riyandi dan diposting pada Kamis, 12 Desember 2013.
6
(17)
4
Memang, disadari atau tidak disadari, disengaja ataupun tidak disengaja, Jokowi memperoleh hasil yang menguntungkan dari pemberitaan positifnya di berbagai media. Citra baik Jokowi dalam media massa membentuk citra baik juga di mata publik. Menurut Mc Luhan, media menjadikan dirinya sebagai pesan. Karena keampuhannya, apa yang dianggap penting bagi media akan dianggap penting pula bagi publik. 7 Dengan kekuatannya itu, media massa cetak maupun elektronik dapat dimanfaatkan sebagai penyalur aspirasi rakyat, pembentuk opini publik, juga alat penekan yang dapat ikut memengaruhi dan mewarnai kebijakan politik suatu negara.8
Dengan penggambaran sosok Jokowi sebagai pemimpin yang sederhana, rendah hati dan senang bergaul dengan rakyat dengan sering mengadakan blusukan ke permukiman warga, nama Jokowi semakin dielu-elukan masyarakat. Sosoknya yang begitu dikagumi bahkan membuat masyarakat sensitif terhadap pihak-pihak yang melayangkan kritikan pada dirinya, seperti mantan ketua MPR Amin Rais yang mengkritisi rencana pencapresan Jokowi sebagai Capres pada pemilu mendatang dan Ketua FPD DPR Nurhayati Ali Assegaf yang mengkritisi mengenai banyaknya kebakaran yang terjadi di Jakarta.
Setelah kritikan yang mereka alamatkan pada Gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak masyarakat yang mencibir dan mengecam. Begitu pula dengan beberapa pengamat politik dan media massa. Kompas.com
7
Mc Luhan yang disunting dari buku Asep Saeful Muhtad, Jurnalistik Pendekatan Teori dan Praktik, (Jakarta: Logos, 1999), h.3
8
(18)
memberitakan dengan mengusung tagline “Serangan untuk Jokowi,
Bumerang untuk Amien Rais”.9
Sementara itu, detiknews.com mengangkat
pemberitaan tersebut dengan judul “Jokowi Diusik. Serangan Amien Rais dan Nurhayati ke Jokowi Mental”.
Dilihat dari hal-hal di atas, bisa kita katakan bahwa banyak media massa yang cenderung pro terhadap Jokowi. Karena, sebagaimana yang dikatakan Eriyanto bahwa wartawan bukanlah robot yang meliput pemberitaan sebagaimana adanya. Apa yang dia lihat, etika dan moral yang dalam banyak hal berarti keberpihakan terhadap suatu kelompok atau nilai tertentu, yang umumnya dilandasi keyakinan tertentu, merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi realitas.10
Mengacu dari pendapat Eriyanto di atas, jelas bahwa posisi wartawan bukan hanya sebagai pelapor peristiwa sebagaimana hal-nya. Berita merupakan hasil konstruksi realitas sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan / media. Realitas yang sama bisa saja menghasilkan suatu pemberitaan yang sama sekali berbeda. Bagaimana realitas itu dijadikan berita sangat bergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan dimaknai. Ini berarti, wartawan juga turut menjadi partisipan dari keberagaman nilai subjektifitas di dalam publik. Hal ini tentunya juga berlaku terhadap pemberitaan mengenai Jokowi. Di tengah maraknya berbagai pemberitaan positif mengenai sosok dan kinerja Jokowi,
9
Kompas.com, ditulis oleh Indra Akuntono, diposting pada Jumat, 27 September 2013 pukul 11:14 WIB
10
(19)
6
ternyata nampaknya ada segelintir media yang melihat realitas tersebut dari sisi lain. Salah satu dari segelintir media tersebut adalah media yang bernafaskan agama, yakni Tabloid Suara Islam.
Tabloid Suara Islam merupakan salah satu media massa yang menulis pemberitaan dan memberikan aspirasi serta pemikirannya dengan berlandaskan ayat-ayat Al-Quran. Berbeda dengan media massa lain yang memaparkan keberhasilan kepemimpinan Jokowi ketika memimpin kota Surakarta dan juga ketika memimpin Jakarta, Suara Islam melihat sisi lain dari citra Jokowi dan kepemimpinannya selama ini. Suara Islam menilai banyak kegagalan yang dihasilkan Jokowi sampai saat ini. Melalui kata-kata dan bahasanya, Suara Islam ini memberikan pemaparan dimensi lain akan sosok dan kinerja kepemimpinan Jokowi di tengah pemberitaan media yang terkesan monoton.
Pada akhirnya, berdasarkan hal-hal di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat pemberitaan Suara Islam mengenai Jokowi, tokoh yang sangat populer akhir-akhir ini, dengan harapan memberikan pengetahuan terhadap pembaca akan keragaman dimensi pemberitaan yang terdapat di media massa dan mengajak pembaca memahami pemberitaan Suara Islam terhadap kepemimpinan Jokowi dari segi agama Islam dan segi lainnya melalui wacana dan penggunaan bahasa Tabloid Suara Islam. Terhadap penelitian ini, peneliti mengambil judul “Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintahan Joko Widodo dalam Tabloid Suara Islam.”
(20)
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini, Peneliti memberikan batasan penelitian pada pemberitaan yang membahas seputar pribadi dan isu kinerja pemerintahan Joko Widodo menjadi Gubernur DKI. Penulis akan membahas kepemimpinan Joko Widodo dalam Tabloid Suara Islam dari edisi 13 – 27 September 2013 dan 14 – 28 Februari 2014.
2. Perumusan Masalah
Untuk mengetahui permasalahan yang diteliti, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
Bagaimanakah teks, kognisi sosial, dan konteks sosial menurut analisis wacana Van Dijk, yang dibangun oleh Tabloid suara Islam mengenai sosok pribadi dan kepemimpinan Joko widodo?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Untuk meneliti dan mengetahui teks, kognisi sosial, dan konteks sosial yang dibangun oleh Tabloid Suara Islam mengenai sosok pribadi dan kepemimpinan Joko Widodo.
2. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan agar penelitian ini dapat memberikan manfaat secara:
(21)
8
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sebagai tambahan referensi dalam perkembangan kajian media, khususnya mengenai kajian yang berhubungan dengan media dan citra pemimpin negeri, serta dapat memberikan referensi bagi penelitian serupa di masa mendatang.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana media massa (terutama Tabloid Suara Islam) dalam membangun berita dan mengkritisi tokoh-tokoh pemimpin bangsa.
D. Kajian Pustaka
Sebelumnya, peneliti telah mengadakan tinjauan pustaka terhadap skripsi dengan judul yang mirip. Dari tinjauan yang peneliti lakukan, peneliti mendapatkan bahwa kajian seperti ini telah diteliti sebelumnya oleh beberapa orang. Beberapa di antaranya adalah:
1. “Analisis Wacana Pemberitaan Pemerintah Daerah Tangerang Selatan
pada Harian Lokal Tangsel Pos Edisi 3, 4, dan 5 Oktober 2011” oleh
Danang Riyanto, Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012. Kesimpulan dari skripsi Danang Rianto adalah koran Tangsel Pos kurang mengkritik pemerintahan Tangsel karena adanya MOU antara harian Tangsel Pos dengan pemerintahan Tangerang Selatan
(22)
untuk memberitakan pemerintahan mengenai kinerja bagusnya dan mengurangi berita yang bersifat kritik. Skripsi penulis berbeda dengan Danang yang melihat pemerintahan Tangerang Selatan, penulis memilih Jakarta yang dipimpin oleh Jokowi dan memilih media yang berideologi Islam dan tidak terikat dengan pemerintah. penulis menemukan adanya kritik yang keras terhadap pemerintahan Jokowi yang belum mampu mengatasi banjir, macet dan Kristenisasi pemerintahannnya.
Persamaan dari penelitian terdahulu dengan penelitian yang ditulis peneliti adalah terletak pada kesamaan teori yang digunakan. Peneliti terdahulu menggunakan teori analisis wacana model Teun Van Dijk. 2. “Analisis Wacana Teun Van Dijk dalam Pemberitaan Laporan Utama
Majalah Gatra tentang Seruan Boikot Israel dari New York” oleh Fauziah Mursyid Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Kesimpulan dari Skripsi ini adalah majalah gatra mendukung tentang pemboikotan terhadap produk Israel, keberpihakan tersebut mencerminkan pandangan sosial sebagian masyarakat Indonesia. berbeda dengan skripsi penulis, Fauziah lebih luas mengangkat masalah agama. Kalau penulis melihat seputar jakarta dan pemerintahannya saja. Penulis menemukan aroma kristenisasi yang dilakukan Jokowi di Suara Islam.
(23)
10
Persamaan penelitian Fauziah dengan penelitian yang ditulis peneliti juga terletak pada kesamaan teori yang digunakan, yaitu menggunakan teori analisis wacana model Teun Van Dijk.
3. “Analisis Wacana Bahasa Jurnalistik Rubrik Suara Utama pada
Tabloid Suara Islam” oleh Muklis Jurusan Konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013. Kesimpulan skripsi ini adalah penulisan berita Suara Islam tidak mutlak selalu benar dan berstandar pada KBBI, EYD, dan SOP. Berbeda dengan Skripsi muklis yang melihat berita Suara Utama Suara Islam hanya dari bahasa jurnalistik, penulis ingin melihat bahasa yang digunakan Suara Islam dalam membentuk berita pemerintahan Joko Widodo.
E. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Metode pengkajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Tailor, metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati. Sugiono menjelaskan bahwa pendekatan kualitatif meneliti kondisi ilmiah,
(24)
tanpa memanipulasi objek.11 Dalam hal ini, peneliti merupakan instrumen utama dalam pengumpulan dan interpretasi data. Alat lainnya seperti angket, perekam, kamera, dan lain sebagainya hanyalah sebagai alat bantu dalam melakukan penelitian.12 Menurut Rahmat Kriyantono, penelitian deskriptif kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya, dengan tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling. Penelitian jenis ini lebih menekankan kedalaman (kualitas) data, bukan kuantitasnya.13
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma kritis melihat bahwa media bukanlah saluran yang bebas dan netral. Media justru dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok yang tidak dominan.14 Berita yang disajikan dengan strategi yang mengesankan objektifitas, keseimbangan dan sikap non partisan, namun bisa menggiring khalayak untuk mendefinisikan suatu realitas dalam bingkai tertentu, dari sudut pandang tertentu, dengan struktur simbol-simbol bahasa tertentu atau bahkan menggunakan sistem logika tertentu pula. Paradigma kritis dilakukan lebih kepada penafsiran,
11
Bogdan dan Tailor yang disunting dalam buku Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: CV Alfabeta, 2010), h.3
12
Moh Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN-Maliki Press,2008), h. 175
13
Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 58
14
Dennis Mc Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, (Bandung: Erlangga, 1996), hal. 51-52.
(25)
12
karena dengan penafsiran kita dapat mengetahui dunia dalam teks dan menyingkap makna yang ada di baliknya.
2. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah wartawan Tabloid Suara Islam yang menulis artikel atau pemberitaan mengenai Joko Widodo (Jokowi) yang menjadi permasalahan dalam penelitian, dan Redaktur pelaksana Tabloid Suara Islam. Penulis akan melakukan wawancara terhadap penulis artikel tersebut untuk diwawancarai seputar permasalahan yang akan diteliti. Dari wawancara akan didapatkan sumber data sekunder berupa pernyataan-pernyataan dari penulis artikel yang kemudian akan dianalisis untuk dijadikan salah satu sumber acuan penafsiran, yaitu dalam sisi kognisi sosial dan konteks sosial yang merupakan objek penelitian wacana Van Dijk.
Sedangkan objek penelitiannya adalah tulisan-tulisan dalam Tabloid Suara Islam yang membahas tentang kinerja pemerintahan Joko Widodo. Edisi yang penulis gunakan untuk penelitian adalah Edisi bulan September 2013 dan edisi bulan Febuari 2014.
3. Teknik Pengumpulan Data a. Dokumentasi
Penulis mencari sumber informasi melalui penelaahan buku-buku, foto, artikel, bahan kepustakaan dan data-data referensi lainnya yang mendukung data penelitian. Teknik dokumentasi ini
(26)
digunakan untuk mendapatkan data-data yang menunjang untuk melakukan observasi dan wawancara.
b. Observasi
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan teks. Penulis melakukan analisis teks berita yang terdapat pada berita Tabloid Suara Islam edisi 13 – 27 September 2013 dan 14 – 28 Februari 2014. Dengan mencermati tanda-tanda pada objek penelitian sesuai analisis wacana Van Dijk.
c. Wawancara
Untuk lebih melengkapi data yang dicari dari berbagai referensi, peneliti akan melakukan tanya jawab / wawancara kepada perwakilan wartawan Tabloid Suara Islam yang juga bertindak sebagai penulis artikel-artikel seputar permasalahan yang akan diteliti, dengan tujuan untuk lebih melengkapi data yang dicari dan mengungkap penyebab keluarnya tulisan-tulisan yang menjadi objek penelitian.
3. Teknik Analisis Data
Langkah yang selanjutnya peneliti lakukan adalah menyusun data-data yang diperoleh secara sistematis, diklarifikasi, lalu dianalisa sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian, lalu disajikan dalam bentuk laporan ilmiah. Dalam penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis wacana Teun Van Dijk yang meneliti tiga aspek. Aspek pertama yaitu konstruksi wacana, yang
(27)
14
menggabungkan tiga dimensi wacana ke dalam suatu kesatuan analisis: struktur makro, suprastruktur dan struktur mikro.
Aspek kedua yaitu aspek kognisi sosial (latar belakang dan ideologi wartawan yang menulis pemberitaan yang menjadi objek penelitian). Hal ini diasumsikan bahwa suatu berita terbentuk dengan terlebih dahulu melewati pemikiran dan pendefinisian makna dari wartawan sehingga berita tidak bersifat netral.
Yang ketiga adalah aspek konteks sosial. Dalam hal ini diteliti kondisi masyarakat (tren yang sedang berkembang dalam masyarakat) yang memengaruhi keluarnya suatu pemberitaan yang disajikan wartawan.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. BAB I : Pendahuluan
Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
(28)
Bagian ini menjelaskan secara rinci definisi analisis, macam-macam analisis, model teori Teun Van Dijk, dan Berita.
BAB III : Gambaran Umum
Bagian ini berisi mengenai sejarah dan perkembangan, visi dan misi, serta struktur redaksional Tabloid Suara Islam
BAB IV : Analisis dan Temuan Data
Bagian ini berisi tentang pemaparan hasil analisa dan temuan data terkait penelitian yang ditulis peneliti. Peneliti akan memaparkan analisa wacana terkait pemberitaan pemerintahan Jokowi.
BAB V : Penutup
Bagian ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis atas penelitian yang telah dilakukan.
(29)
16 BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Analisis
1. Pengertian Analisis
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).1
Analisis secara Linguistik adalah penelaahan yang dilakukan oleh penelti atau pakar bahasa dalam menggarap data kebahasaan yang diperoleh dari penelitian lapangan atau dari pengumpulan teks (penelitian kepustakaan). Sedangkan, Analisis data adalah penelaahan dan penguraian data hingga menghasilkan simpulan.2
2. Macam-macam Analisis a. Analisis Wacana
Alex Sobur dalam bukunya Analisis Teks Media, Suatu Pengatar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing mengatakan bahwa “Wacana atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan kata discourse ternyata merupakan kata serapan dari bahasa latin, discursus, kata dis, berarti „dari, dalam arah yang
berbeda’, dan currere, berarti ’berlari’. Jadi discursus berarti lari
kian kemari.3
1
Kbbi.web.id/analisis
2
Kbbi.web.id/analisis
3
Alex Sobur, Anilisis Teks Media, Suatu Pengatar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika dan Analisis Framing, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) cet.6 hal. 9
(30)
Alex Sobur menambahkan pendapatnya mengenai pengertian analisis wacana, bahwa analisis wacana merupakan studi tentang struktur pesan dalam komunikasi atau telaah mengenai aneka fungsi (pragmatik) bahasa.4 Unsur penting dalam analisis wacana adalah kepaduan dan kesatuan serta penafsiran peneliti. Analisis wacana melihat kepada isi pesan yang akan diteliti.
Dari segi analisisnya, ciri dan sifat wacana adalah sebagai berikut:
1. Analisis wacana membahas kaidah memakai bahasa di dalam masyarakat (rule of use – menurut Windowson).
2. Analisis wacana merupakan usaha memaknai makna tuturan dalam konteks dan situasi (firth).
3. Analisis wacana merupakan pemahaman rangkaian tuturan melaui interpretasi semantik (Beller).
4. Analisis wacana berkaitan dengan pemahaman bahasa dalam tindak berbahasa (what is said from what is done – menurut Labov).
5. Analisis wacana diarahkan kepada memakai bahasa secara fungsional (functional use language – menurut Coulyhard).5
Sedangkan, Henry Guntur mengatakan bahwa wacana tidak hanya mencakup percakapan atau obrolan tetapi juga pembicaraan
4
Alex Sobur. Analisis Teks Media, Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006) cet.6, h. 75
5
(31)
18
di muka umum, tulisan serta upaya-upaya formal seperti laporan ilmiah dan sandiwara dalam lakon.6
Menurut Ismail Marahimin, wacana adalah “kemampuan untuk maju (dalam pembahasan) menurut urutan-urutan yang teratur yang menurut urutan yang semestinya dan komunikasi buah
pikiran baik lisan maupun tulisan yang resmi dan teratur.”7
Sedangkan menurut Roger Fawler, wacana adalah komunikasi lisan atau tulisan yang dilihat dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori yang masuk di dalamnya; kepercayaan di sini mewakili pandangan dunia; sebuah organisasi atau representasi dari pengalaman.8
Jadi wacana sendiri diartikan sebagai konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna, baik berupa tulisan, rekaman suara ataupun gambar yang kemudian menjadi diskusi publik. Media bukan lagi saluran bebas dan netral tapi media membentuk ide, gagasan, dan konsep, sehingga dapat memengaruhi cara berpikir dan bertindak orang lain.
b. Analisis Semiotika
Secara etimologis, istilah semiotic berasal dari kata Yunani semeion, yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Secara
6
Taringan dan Henry guntur. Pengajaran Wacana. (Bandung: Angkasa, 1993), hal. 23
7
Ismail Marahimin. Menulis Secara Populer. (Jakarta: Pustaka Jaya, 1994), hal. 26
8
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks. (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta, 2001), hal. 2
(1)
T: Harapan penulis tentang berita yang ditulis?
J:
Agar masyarakat tau bagaimana sosok Jokowi sebenarnya dan tak selalu
menganggap Jokowi sebagai sosok yang suci dan selalu benar.
T: Apakah anda mengetahui pengaruh berita tersebut pada masyarakat?
J:
Kalau secara pasti kami belum mensurvei, kalau dilihat secara umum belum terlalu
pengaruh, sekarang buktinya Jokowi terpilih menjadi Presiden. Ini dikarenakan
kuatnya dukungan media sekuler terhadap pencitraan Jokowi. Akan tetapi sekarang
terbukti masyarakat mulai meragukan kapabilitas Jokowi sebagai pemimpin.
T: Apakah ada tanggapan positif maupun negatif dari pihak luar kepada anda
pribadi atau Suara Islam?
J:
Positif-positif aja tanggapan mengenai tulisan saya selama ini, mereka ingin
pembahasan lebih banyak tentang isu-isu masalah yang menyangkut pelemahan
Islam.
(2)
7
ellh
sr'tahunJokowi-Ahok
me-mimpin ]akarta,
masyarakat Muslim yang rnerupakanmayo-ritas
pendudukkota
megapolitanitu
mulai
resah, Betapatidak?
Gubernur dan Wakil Cubernur Jakartaitu
sedikitpun tak
menrmjukl,.an kesan bahwa keduanya adalah pemimpin yang bisa nrtng;rvunri selur uh rakyal lrya.Jokorvi yang Isiam ab;ingan itu
mem-perJihatkan
kctiLhk-prkaannya
(atauketidak-peduliannya) bahwa Islam
ada-lah agarla yang dianut mayoritas
rak-yalnya karena
itu
di dalam negaraPan-casila
ini tlir
lrarus
merrghargainya. Ahok, Kristen yang taat itu, apalagi. Dia lebih tertarik bikin upacara peribadatanagamanya di kantor Pemda DKI bersa-ma para pegarvainya yang
Kristm
yang jumlahnya segelintir.Coba, menghariani hari Natal dan
Ta-hun Baru yang lalu, Jokorvi-Ahok
mem-blrat pestf, besar-beiarun
di
sepanjargJa)an Sudirman
-
Thanlrin
Jakarta. Jokowi pun berjalan kaki di sana dengandikerumuni awak media, terutama
tele-visi,
bergembira danberbairr
denganoranB-orang
yang
sedang merayakan Tahun Baru dan Na[al. Liputannyater-sebar I uas.
lru tdk Inrsalah. Silahkan Jokowi dan Ahok merayakan Natal atau Tahun Baru bersama ra'kyatnya (sekali pun mereka
minoritasl. Tapi yang jadi maszrlah
ke-tika kemudian menjelang
hari
Lebaranburu-buru Jokowi melarang Takbir ke- .
I i I i ng dengan berbagai alasan. Yang pasti
dengrr
pelarangan
itu
syiar
lslamnrenghadapi Lebamn menjadi sepi.
Sekarang Jokouri
dan Ahok
kian menjadi-jadi: Dengan dalih lelang jaba-tan,jol(owi
mengangkat Susan ]asmine.Zulkifli, seorang murtad, menjadi Lurah
Leilteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Padahal LentengAgung
berperrduduk rnayoritas Islam karena-nya selama ini Lurah di sand selalu
Mus-lim. Tak aneh kalau sekarang ada yang menuduh Iokowi-Ahok mulai mengkris-ienkan aparat Pemda DKI.
Penduduk Kelurahan
itu
punbere-aksi atas tindakan Gubernur dan Wakil
Gubernur yang sudah keterlaluan.
Me-reka
melakukanaksi demo
menolak Lrirah Susan. Merekamembentuk
Fo-rum
Penolak Penempatan Lurah Len-teng Agung dan Rabu, 28 Agustus lalu,forum
itu
mengkoordinasikan demo di kantor Lurah. Mereka berdemo dengantertib tanpa huru-hara atau kerusuhan. Maka Lurah Susan
tak
merasakha-watir
akan demo itu. Kepada wartarvanLurah
itu
mengaku hanya menjalankantugas dan
perintah
kerja sesuai SuratKeputusan (SKJ Gubernur DKI Jakarta mengenai penempatan tugas hasil Le-lang Jabatan sebelu mnya.
".:
',",'f:menjalin
keberagaman,baik
antar-warga nlaupun pejabat pemerintahan. Selain itu agar seluruh fungsi pelayanan juga dapat berjalan secara profesional," katanya.Menanggapi petisi penolakan terha-dapnya, Susan mengatakan akan datang
ke
acara-acara keagamaan warga tika warga mengizinkannya. Selamaini
se-jumlah
rvarga.selalu menolak kehadi-rannya di acara keagamaan- "Namun sa-ya akan selalu mengirimkanpemakilan
atau staf lain untuk menghadiri acara-acara itu," katanya. "Prioritas pertama
kami
adalah
menciptakan pelayananpublik yang lebih efektif dengan
mem-da Lurah Susary Kepala Kantor Camat Iagakarsa, Asril, mengungkapkan pihak-nya akan berusaha menampungseiuruh
aspirasi.warga dan tetap, lnenjalankan
fungsi pelayanan masyarakat di
Kelura-han seperti biasa. Walau begitu; dia te-tap mengirnbau warga, khususnya
war-ga Lenteng ligung, untuk tak
terus-teru-san berdemo.
Gilanya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basul<i'
Tjahaja
Purnamaalias
Ahck mengatakan; perbedaan suku, agama, dan ras tak bisadijadihn
aiasan untuk rnenolak sescorang. HJIitu
disampai-han Ahok berkaitan
dengan tnasalahLurah
Lenteng Agung Susan JasmineZulkifli,
yang diangkatmenjadi
lurah dalam lelang .jabatanJuni
2013, tapid i I olak mayoritas ra kyatnya.
Sejumlah
warga
Lenteng
Agung keberatan dengan pengangkatanterse-but
karena keyakinan Susantak
sama dengan keyakinan sebagian besarpen-duduk yang [4uslim. Warga kemudian
membuat petisi menuntut Pemet'intah
Provinsi
DKI
Jakartamencopot
ataumemindahkan Susan
ke tempat
Yanglebih heterogen. Mereka juga
mengklai-m telah mendapatkan 2.300 nama dan 1.500 fotokopi KTP warga yang mendu-kung petisi mereka.
Tapi Ahok [keturunan
Chjna asal Bangka ituJ dengan gaya bicaranyayangmeledakledak
menolakpetisi
seperti itu. Sebab yaitu
tadi, menurut dia ras, agama, suku,tak
bisa dijadikan alasan menolak seseoran g. " Kalau dia nyolong, dia tak mau melayani warga, ya itu barumasalah,i' kata Basuki 22 Agusrus lalu. Ahok alias Basuki tak tahu atau pu
ra-pura tak tahu bahwa agama, sukd, ras,
bukan
masalah sepele. Jangankan dinegeri berkembang semacam Indone-sia,
di
Eropa sana yang sudah begitu maiu dan sekuler, soal agama tak bisadisepelekan. Sampai sekarang, walau
lebih 2o/o penduduk Perancis beragama Islam
lapi
sulit bagi mereka untuk bisamenjarii walikota .atau anggota parie-men di negeri itu. Hal.serupa teriadi di
Inggris,
Belanda, Belgia,Ierman
atauF
e"dja
s";a
ft
Mffi
M;anl'*ihirc,
Jja-k
."Namanya
aspimsi,
kami
petugaspemerintahan tak bisa melarang. Aspi-rasi mereka silakan saja karena kan saya
mendapat tugas dan kewajiban sesuai Sl{ Gubernur DKI lakarta langsung. Jadi
sqla
cuma
menialankantugas,'
kata Susan yang pindah agama karena kawindengan seorang lelaki Kristen itu kepa-da wartawan yang menemuinya di kan-tornya, Selasa, 27 Agusttis lalu.
Susan berh4rap seluruh warga bisa
bersatu dan saling menghargai antar-sesama umat beragama. Dengan begitui kerukunan dan ketentraman masyara-'
kat dapat tercipta. "Saya tnau semuanya bisa hidup berdampingan dan kompak
'Tentu yang b6fta,.4ilgung jawab atas
"kekacauan"
ini
bukan Lurah atauCa-mat
tapi
Guber1gl.d44 Wqkilnya yaitu Jokowi dan ahok,:i(ddria-ilya tak peduli atau mungkin ltakrinengerti. Pancasilayang
menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama. Merekatak
mengerti:.te-ilfang
keberagamanpenduduk neger,i;iliikarena itu menem-patkan seorang.Krist'dn sebagai Lurah di
daerah
dengan,penduduk
mayoritasMuslim.
Menanggapi penolakan rakyat kepa-Edisi 164 Tanggal 7 - 21 Dzulqo'idah 1434 13 - z7 September zot3 M
(3)
Edisi t64 Tanggal 7 - zt Dzulqo'idah t434 H
/
r3 - 27 September zot3 Mnegara Eropa iainnya- Malah belakang-an ybelakang-ang terjadi adalah dimunculkannya semangatanti-Muslim seperti
pelarang-an pemakaian
jilbab di
tempat umumdan sebagainya.
Di Amerika Serikat sama saja, Di ne-gara yang mengagung-agungkan demo-krasi dan persamaan hak itu, umat Islam
di
mana-manakesulitan
membangun rumah ibadah. Apalagi mau jadi anggotaparlemen, walikota, gubernu4 dan se-macamnya. Orang kulit hitam mendapat
diskriminasi walau pun sudah ratusan tahun tinggal di negara itu. Maka adalah
sebuah keajaiban
ketika tahun
2008, Barack Obama,seorangtulit
hitam bisaterpilih
menjadi Presiden AmerikaSe-rikat.
Tapi
masalahnyatak
sesederhanaitu. Obama memang seorang yang
isti-mewa. Tampan, cerdas, dan menamat-kan pendidikannya
di
Universitas Har-vard yang terkemuka itu. Kemudian ha-rus diingat, Obama hukan seorang ketu-runan budak hitam Amerika. Ayahnya memang berkulit hitam tapi dia adalah seorang pejabat terpandang dari Kenyayang
dapat
tugasbelajar ke
Amerika Serikal untuk rneraih gelar Ph.D(Dok-tor]. Kenudian sang ayah berkenalan di kampus dengan seorang
rvanita
kulii
putih dari Kansas, lalu menikahinya dan
lahirlah Obama.
Untuk diketahui, meski pun Obama
terpilih
lagi
tahunlalu untuk
periodekedua menjadi Presiden, orang-orang
konservatif yang tak menbrimanya
cu-kup banyak. Mereka selalu saja marah dan memaki-maki Obama dalam setiap kesempatan. Kalau Anda Luka internet
tak
sulit
nrenemukantrmpaUn-umpa-tan
bernada rasialis terhadap Obama,terutama soal kulitnya yang hitam.
Ka-lau di Anierika
Serikat, negara palingmaiu
di
dunia dengan pendapatan per-' kapita mendekati 50.000 dollar,
masa-lah rasial, agama, dan suku, masih
se-perti itu, apalagi Indonesia.
MEi{GAPA KRISTEiI BISA
JADI
IURAHTENTENG AGUHG?
Maka ketika Ahok yang Kristen bisa
terpilih
menjadi Wakil GubernurJakar-ta
yrng
berpenduduk mayoritas Islam,itu
adalahperisiiwa
langka yang luarbiasa. Peristiwa
ini
tak mungkin terjadidi Amerika Serlkat atau
Eropi
yangne-gara maiu. Maka
itu
merupakan buktibahwa
umat Islari
Jakarta. mencoba menunjukkan sikap yang toleran.Sekali
lagi
itu
peristiwa
yang luarbiasa. Tanyalah Ahok atau fokowi, atau
orang.orang yang b-erteriak-teriak
se-bagai pendukung
fanatilny4
bisakah seorang Islam menjadi Walikota Mana-do, Papua, atau Kupang? Ataupernah-liah
seorangMuslim menjadi
Bupati. Kabupaten Tapanuli Utara atau Minaha-sa? Atau pernahkah seorang Islam.jadi Wakil Gubernur Manila yang mayoritas Katolik atau Wakil Gubernur Bangkok yang mayoritas Budha?Jawabannya pasti tidak. Dan
itu
wa-jar
saja. Karenadi
Filipina yang mayo-ritas penduduknya Katolik.tak mungkin Gubernur atau Wakil Gubernur Manilaseorang Muslim. Tak mungkin pula se-'
orang Muslim
menjadiWalikota
New York, London, atau Amsterdam.Kdlau begitu mengapa seoiang
Kris-ten bisa menjadi Lurah LenKris-teng Agung? Padahal jabatan Lurah
itu
menyebab-kan Susan harus selalu berbaur dengan rakyatnya. Pernahkahterpikir
di kepalaAhok atau Jokowi yang mengangkatnya bagaimana Lurah Susan harus
mengha-diri
acara peringatan Maulid Nabi alau Isra' Mi'raj yang sering kali bahkanrurin
diadakan rakryatnya?
Bagaimana mungkin Lurah perem-puan dan Kristen.ini men.iadi saksi per-kawinan rakyatnya? Pokoknya banyak
lagi masalah seperli
ini
yang bagi ma-syarakat di bawah merupakan hal yang sangat penting selain sakral. Soal-soalseperti
itu
terlupadari
kepala Jokowidan Ahok
kg,tika' mqmpertimbangkan pengangkatan,Susanmenjadi
Lurahkarena kedrianya
memang
sangatmenyepelekan Islam. Boleh jadi mereka
berpiki4
seb4gai seorang abangan danKristen toh
teibuki
mereka bisaterpi-lih
menjadi
Gubernur
DKI.
Lantas mengapa m'eleka harus toleranterha-dap Islam atau masyarakatMuslim?
Sebenarnya
dari
segi
manajemensaja
keputuian lokowi
danAhok
me-nempatkan seorang wanita dan Kristen menjadi Lurah Lenteng Agung, sudahkonyol. Apalagi kalau dipandang dari
sisi pengamalan dasar negara Pancasila. Sangatjelas, Jokowi dan Ahoktak
meng-hargai
agamayang dianut
mayoritaspenduduk Lenteng Agung. WaJar sekali
kalau mereka keberatan dan berdemo memprotes keputusan Pemda DKI yang salahkaprah itu.
Muigkin
Jokowi yang sarjanakehu-tanan UGM
itu tak
mengerti maneie-men. Karena pengalamannya setelah se-lesai kuliah adalah jadi peda$ang mebel.Lalu dia
berkenalan dengan FX Hadi Rudyatmo, Ketua DPC PDI Solo.Peristi-wa ini kdmudian mengubah nasib sang
pedagang
mebel.
Keduanya maju
sebagai calon Walikota dan Wakil Wali-kota dengan dukungan PDIB partainya
FX Hadi Rudyatmoyang memang
kuatdi
Solo dan Proyinsi lawa Tengah. Kedua-nya terpilih.
Lalu tiba-tiba mendadak menjelang
pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI
|akarta awal 2OL2,nama fokowi yang Walikota Solo, kota berpenduduk hanya 500.000
jiwa itu,
ramai disebut mediamassa sebagai
calon
kuat
GubernurJakarta, kota Megapolitan tierpenduduk
lebih 10 kali Solo.
Sebagai gimmick guna menarik
per-hatian warga lakarta, Jokowi menampil. kan
mobil dari
SMK Rajawali fsebuahSekolah Menengah Ke;'uruan
di
SoloJ.Dikabarkan
mobil
itu
dibikin
sendiri olehmurid-murid
SMK tersebut. Pada. waktunya mobil itu pun dipacu dari Solo menuju Jakarta, dengan Wakil WaljkotaFX Hadi
Rudyatmo
sendiri
sebagaisupirnya. Semra media pun
terpenga-ruh
meliput perja)anan mobil yang s9-olah-olah akan jadi kebanggaan bangsaIndonesia
itu
dan segera akandipro-duksi secara massal dengan harga
mu-rah.
Mobil ini muncul sebagai bukri
kehe-.i batan Jokowi memimpinlo-lp
."iingg"
.
bermunculan kreativitas warganya,ter-,1. masuk memproduksi mobil'ddlam
ne-l.'geri.
Media pun heboh dan
memuja-riiu-,'ia:fokowi
sebigai
calon GubelnurJa-karta. Jokowi betul-betul tanpa cacat.
Klimaksnya
keti\a
FX Hadi Rudyatmoyang
berhari-hari
mengendarai mobilitu dari Solo sampai di Jakarta, disambut lokpwidengan para pendrikungnya, dan terutama para wartai4/an.
Berita itu berhariihlari meniadi
topik
bahasan media seolah-olah lokowi
t;lah
menjadikan Indonesia negara produsen
mobil murah dan segera akan bersaing dengan Korea Selatan dan Jepang.
Ter-bukti
sekarangitu
semua hanya fata-morgana alias bualan kosong. Indonesia tetap saia negara pengimpor mobil. Tapidengan
hiruk-pikuk mobil
SMK
itu
'
sekarangfokowi telah melambung na-manya dan menjadi Gubernur jakarta.
Bayangkan bekas pedagang mebel
itu
berhasil mempecundangi Gubernur petahana FauziBowo alias
Foke,se-orang
Doktor [S3)
tamatan
Jermbndengan thesis masalah perkotaan. Oke-Iah, Indonesia memang negara "aiaib"
dengan segudang keanehan, tapi
bagai-'
mana dengan produksi mobil SMK itu?Mobil itu tampaknya hanya
dimanfa-atkin
Jokowi sebagai akal-akalan bela-ka agar namanya dikenal publik Jakarta.Ini bukan pernyataan untuk mem[itnah
Jokowi. Tapi bacalah Situs Berita
Oke-zone
28
Mei 20J3, yang menurunkansebuah berita berjudul
'Mobil
EsemkajokowiKtniTakTerurus';.
'Di dalam
beriia iru ditulis
bahwa 2mobil SMK "ngangkrak" di bengkel solo Technopark: di,Kota Solo. Mobil dengan
nomorADl
dan AD2 itu dulu digunakan Jokowi dan Wakilnya FX Hadi Rudyatmountuk memikat warga Jakarta. Ternyata
itu
hanya "akal-akalan". Buktinya iete-Iah Jokowiterpilih
menjadi Cubernur DKI nasib mobil itu takJagi dipedulikan. Menurut laporan Okezone, cat mobil berwarna hitamitu terlihat
kusam, disana-sini menggelembung dan pecah-pecah, beberapa bagian interiornya su-dah sobek-sobek, dan kabel-kabel
lam-pu pada terlepas.
Mobil
ini
dulu sudah"memanipula-si"
rasa nasionalisme atau setidaknyaharapan:
sebagian
rakyat
indonesiauntuk
memproduksimobil sendiri
di bawah pimpinan Jokowi. Ternyatahara-pan
itu
sekarang disia-siakan begitu sa,a. Setak terpilih jadi Gubernur Jakar-ta, Jokowi tak pernah lagi bicara tentangmobil
produksi dalam negeri yang se-mula ia kampanyekan besar-besaran.Dia pun tak lagi pedufi nasih mohil
produksi Solo itu. Setelah iadi Gubernut
sekali pun
tak
pernah diberitakan
Jokowi mengunjungi bengkel Solo fech-. nopark , tempat mobil AD1 dan ADZ
itu
'ngangkrak. Padahal dia selalu
mondar-ma nd irJakalta-Solo.
Sekarang
lokowi
sudahmulai
ber-mimpi jadi Presiden.lndonesia. Menga-pa tidak? Kalau penduduklbu
Kota Ja-, kartabisa diiming-imingi dengan mobilplodiiksi:dalam
n€leri
oleh Jokowi se-hinggaii:tgrpltiir
jadi Gubernur Jakarta,mungkin
iidiiti
untuk Presiden dia akaniming-imingi ralcyat Indonesia dengan pesawat tetbaig atau helikopter buatan
Solo. Melihat
keberhasilan
Jokowi"mengibuli"
pemilihnyadi
Jakarta iatentu
bisalalukan
itu
untuk
pemilihIndonesia. Apa bedanya?
Yang jelas rakyat yang mudah lupa
itu
akan
menjadi
korbannya. Sudahnyaris setahun Jokowi dan
Ahok
me-mimpin Jakarta, tak telas apa yang telah
mereka lakukan, selain
blusukan kekampung-kampung.
Aksi
blusukanjokowi
ternyata
menghabiskan dana APBD Jakartapuluhan milyar
rupiah,Hasilnya jelas tdli ada. Jakarta tetap saja macet dan baniir.
'
Di
sementaratempa!
Jokowi
ber'
ubah menjadi "sinterklas"
membagi-bagaikan duit kepada para pemudayang menyambutnya yang nampaknya. pada menganggur. Rupanyaia
bingung mau berbuat apa ketika bertemu rakyat..
Kalaudiikuti pikiran-pikiran
di"du-nia.niaya", masyarakat sudah mulai
kri-tis kepada Jokowi, bekas pedagang me-bel itu. Tapi JokoWi masih dielu-elukan
para wartawan. Tampaknya' wartawan
masih menyenanginya. Tak begitu jelas
mengapa
wartawan
senang Jokowi. Apakah karena Jokowi kalau ngomongmirip
pedagangmebel, artinya,
dia bicara seperti rakyat kebanyakan aliasmerakyat.
Atau
semuaini
karena ke-berhasilan Humas Pemda DKI? [SudadiM.Abidl
t:
i1 '
(4)
f6+
angsal.Z.:'zr Dzulqo'idah t+g+ HI
13 : 27 September 2ol3 M'1f tu
I
Sido"rio
kan
kuwolaL,"
ucap
Bupatilarra Tirnrrr,
saitut
ttatr,I *"ngo."nturi
ibrkota
yang
te-rendam ban.jir pada medio JanLrari lalu. Kamis, 17 Januari 2013, kawasan Bun-deranlll,
lalan MI{ Thamrin, Jakarta Pu-sat, "tenggelam". Wilayah jalanproto-kol
yang seumur-umurbelum
pernahterkena banjir parah itu, lumpuh total
tergenangi
air
bah
berwarna
keco-klatan. Foto-fotonya terpampang besardi
halaman utama media massa nasi-onal maupun internasinasi-onal.Namun, nyaris tak ada yang
menya-lahkan
Gubernur
DKI
Jakarta
JokoWidodo alias
lokowi
atas
peristiwayang merupakan aib nasional tersebut. Padahal, kebijakan Jokowi turut
ber-peran penting
dalam
mengundang banjil ban dang menyerbu ibu ko(a.Tenggelamnya jantung ibukota
ter-jadi
persis 17hari
seteiahdi
tempatyang sama digelar'pesta gila. Ya, pada malam tahun baru 20 1 3, lokowi menye-lenggarakan lakarta Free Nighf. Peme-rintah Iakarta mendirikan 16 panggung
di 16
titik
sepanjang tdlanThamrin:Su-dirman untuk
mementaskan musikgambus, gambang kromong,
keroncong,
campursari,: .dan$dut,
hingga band pop. Satu-dua penampilan
bernafas religius, tapi yang lainnya
fall
hura-hura belaka.
Nabi
Muhammad Saw yang tenrucliakui
juga oleh
Jokowi
sekeluargasebagai panutannya,
sudah
meng.ingatkan, "Pada akhir fzaman] uinat ini
akan
mengalami bencana. ditengge-lamkan ke tanah, diubah rupanya, dan dilanda berbagai fitnah." Aisyah Ra lalu bertanya, "Ya Rasulallah, apakah kamiakan turut binasa sedang di antara kami masih terdapat orang-orang yang sha-leh?" lawab ltasul, "Ya, kalau kejahatan
muncul
di
mana-mana" {HRImam At
Tirmidzi).
Jabir bin Abdullah Ra menlabarkan
bahwa Rasulullah Saw berwasiat,'Allah
Yang Maha Mulja lagi Maha Agung
mem-. {F'
beri
wahyu kepada
Jibril
untuk
membalikkan kota Madinah begini dan
begini.
Jibril
berkata,
'Ya
Tuhanku,sesungguhnya di tengah-tengah mereka
(penduduk
Madinah) masih
terdapathamba-Mu si fulan yang tak pernah
ber-buat
maksiat kepada-Mu barang seje-nak pun.' Allah berfirman, 'Balikkanlahkota Madinah atas laki-laki
itu
dan ataswarganya. Sesungguhnya
wajah
laki-lakiitu
tidak memperlihatkan ronake-marahan sama
s"krli
untuk
kepen-tingan-Ku"' IHR AthThabrani).
Syaikh
Muqbil
bin
Hadi
al-Wadi'i,atnya Allah Swt
menyapu
kotoranmaksiatnya dengan air bah yang
meng-gelontori fakarta. Ayo, Jokowi, rn4q beli musibah dengan maksiat apa lagi?!'l
Tentu saja, pengaruh maksiat
ter-hadap datangnya bencana, tidak masuk daiam logika sbkuler Jokowi dan
wakil-nya Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Kepada pers, pada awal Juli 2012
Pa-sangan
Cagub-Cawabup
DKI
foko
Widodo-Basuki Purnama menyatakan akan lebih mendahulukdn kitab konsti-tusi dibanding kitab suci dalam
kehidu-pan bernegara.
Hashim Djojohadikusumo.
Jokowi
juga
membiarkan
istrinyadirekrut
orgdnisasi
mantel
y-ahudi. Seperti dilansir Harian/oglosemar edisiKamis
(n/2/2o1-31,
Rotaryclub
solorrelantik
Istri Walikota Surakarta Irianaloko Widoclo sebagai anggota
keltorma-tan mereka bersamaan dengan ulang ta-hun ke-107 Rotary Internasional.
Padahal
Allah
Swt yang
tentunyajuga dituhankan oleh Jokowi sekeluarga,
sutlah memperingatkan, "Duhai orang beriman, jangan kau ambil orang Yahudi
dan
Nasrani
jadi
pemimPin-Pemim-pin[mu);
Sebagian mereka adalahpe-mimpin bagi
sebagianiainnya.
Siapa diantara kamu mengambil mereka. jadi pemimpin, sunggih ia termasukgolong-an
rnereka. SesungguhnyaAllah
tidakmemberi petuniuk kepada orang zalim"
I QsAl-Maidah: 51).
Dengan enteng
pula fokowi,
seba-gaimana juga Dahlan Iskan, melakukaniitual
musltrik memandikan mobil per-contohan menggunakanair
kembang. Seolah-olah Allah Swttidak
cukup ku-asa untuk menentukantakdir
baik-bu-rukproyekmobil itu.
Media massa sekuleir pun tak
mem-persoalkan
spiritualitas
lokowi-Ahok.Sebab, mereka
pun
menganggaptidak
ada hubungannya dengan tata kota
Ja-karta.
'Apa
ada media yang
menglaitik Jokowi?"kritik
Bupati Sidoarjo dalam sebuah acara Konfercab PMII Sidoario.Memang,
seperti kata para
pakar komunikasi dan psikologi,lokowi
ada-lah seorang media-darling.
"Media:dar-/lng itu yang kita lekatkan ke fenomena
Jokowi,"
ujar
Dosen Psikologi PolitikHamdi Muluk
saat menganalisa hasilsurvei tentang tokoh terpopuler 2013 dl
Wisma Kodel,ll HR Rasuna Said, Jakarta,
Rabu(24/7 /2013).
Menurut hasil survei yang dilakukan
Soegeng Sarjadi School
of
Goverment (SSSCI itu, Gubernur DKI Joko Widodobertengger
di
puncak,jauh
di
atasltt:;iij.iii
dalam risalahnya yang berjudul ldholrul Maqol Fi Asbabi Zilzal
war
Roddu AIaMalahidoh Dzulal, menegaskan, penye-bab bencana gempa
bumi
bukan seka-dar faktor alam semata melainkan titahAllah Swt
sebagai ganjaran terhadap ulah manusia.Maka, atas tenggelamhya Jakarta iru, Ketda Umum Front Pembela Islam [FPI] Habib Muhammad Rizieq Shihab
ber-kata,
"setelahSudirman-ihamrin
di-nodai
dengan festival maksiat
olehIokowi pada malam Tahun Baru, kini
sa-Pernyataan
itu: bbrtolak
belakang denganspirit
Serambi Madinah:'Adat
basandi sygra', syarg' basandi
Kitabul-Iah".
.
Pemikiran sekuler Jokowijuga
di-tunjukkan dengan kesediaannyamen-jadi
pemimpin berpaiangan
denganorang
kafin Ia diia
periode
menjadiWalikota Solo, dengan wakilnya
FXRudy yang Karholik militan. Kemudian
lokowi loncat ke Jakarta untuk menjadi Gubernu4, beipasangan dengan Ahok yang diback-up juragan militan Nasrani,
(5)
Edisi 164 Tanggal T- zr Dzulqo'idah 1434 H
/ $
- 27 September 2013 M Prabowo dan empatbelas tokohnasio-nal lainnya.
Media-darling,
menurut pakar
pu-blisitas Amerika Julissa Fernandez,ada-lah
"Stjmeonewho
is
media savvy. Aperson
who
can make good useof all
media
platform
to
benefit them
insompwoy lSeseorang yang mempunyai pengerahrran tentang media dan mam-pu memanfaatkan semua bentuk media
sehingga menguntungkan mereka da" lam sualu hal).
Hamdi
menjelaskan,
popularitas. Jokowi tersebut karenaperan
media. Kekuatan mediaini
disadari betul olehJokowi dan orang-orang dekatnya.
Me-nurut
ilmu
komunikasi
massa, ke-banyakan orang menetapkan apa yangbaik
dan
tidak baik
berdasarkan in-formasidari
media massa alias penci-traa n.Melalui
strategi
meniadi
media-darling pula, kesuksesan Barack Obarna
menjadi Presiden Amerika Serikat dan Susr lo Bambang Yudhoyono menjadi RI-
1-Celakanya,
menjadi sosok
media-dnr'ling
membuat
Jokowi
dianggapselalu benar dan pantang dikritik- Hatta
olelr
kebanyrkaninsan
pers
scndiriyang mustinya
berdayakritis
tinggi. "Jokowi bahkan dianggap The Mesiah atau Ratu Adil yang aka4 merrbereskan semua masalahJaliartJalkan
I4d1.949,.sia,"
sindir
Sekien: Forurii, Ur'rrat: ISldrii;r; fFUIJ, KH Muhammad Al Khaththatl'.r.ti ::r::lMisalnya
ketika
para
tokoh
lslamsenrisal
KH
Abdul
Rasyid,KH
CholilRidwan,
dan
Yrrsrtf Mansur, tnempe-ringatkan ulnat Muslim untuk lidakme-nrilih
calon pemimpil) ka[ir,tim
suksesJokowi langsung
ngamuk
Merekame-Iabeli
taushiyah yang mc.ngarah padaAhok
itu
cap "SARA". Mudia pun mela-kuka n hal ya ng s:ma.pemberitaan tentang prestasi Walikota Jokowi.
Mobil
Esemka yang digadang-gadangjadi
proyek kemandiriannasi-onal
di
bidang otomotif, sampaipari-purna
tetapjadi
purwarupa. Monorelyang akan
mulai
digarap,juga
barusejengkal
asa
untuk
mengatasiIalu-lintas Jakarta yang diperkirakan bakal
macettolal pada 2015.
jokowi
juga takut menyetop Proyekreno%si
dan pelebaranKantor
Kedti-'taan Besar Ameiika Serikat
di
jantu:rgRepublik Indonesia. Ia tak kuasa
meng-henlikan bursd narkoba Kampung
Am-bonj atau: rinenyetop kawasan maksiat
Kalijodo.
Bagaimana dengan banjir? . Ya, ya, Jokowi sudah melaniutkan
kanalisasi
Timur
Jakarta, menorma-.lisasi Bendungan Pluit, merehabilitasi sebagian DaerahAliran
Sungai
Cili-llrrng
dan lain-lain. Tapi, tentu jauh darimencukupi.
Menurut
Piof Dr
Ing FahmiAmhal
baniir
cti Jakartaterus berulang
danmakin lama
mrkin
parah, sehingga ini sudah menjadi persoalan sistemik."Kalau
banjir
sistemik
itu
dapatselesai dengan bendurtgan baru, pompa baru, kanal baru dan lain-lain, maka
itu
masalah sistem-teknis," ungkap penelih
utama
di
Geospatial Information
Agehcy lformer BakosurtanalJ tersebut,
''.
Namun, kalauitu
menyangkut..tata. ruang yang tidak dipatuhi, kemiskinan ::iang,.mendorong orang
meriempati isi:mpa{an sungai, keselrakahanryilng membfiat daerah hulu digunduli, sistem anCCafll y--Telldal< sesuai untuk
meng-atasi bencana, pejabat yang tidak kom-peten dan
abai
mengawasi semuain-frastruktur dan sebagainya, maka itu su-dah terkait dengan sistem-non teknis.
'
"sistem non-teknis kalau salingter-kait dan berhulu pada pemikiran men-dasar bahwa semua ini agar diserahkan
kepada mekanisme pasar
dan
prosesdemokratis, maka persoalannya sudah
ideologisi' kata aktivis Hizbut
Tahrirlndonesia tersebut.
Di'lndonesia,
khususnya .lakar.ta;ternyata masalahnya
tak sekadir
ma-salah teknis..Teknologi sudah ada.
ll'
muwan'banyak.Faktor non
teknislahyang
dominan. Sumber
masalahnya adalah faktor ideologis.Seperti.
yang diielaskan
FahmiAmhar, pembangunan
di.
Indonesiasalah secara paiadigma karena didasai-kan pada medidasai-kanisme pasar dan proses
demtkratisasi. Teibukti mekanisme
pa-sar
ini
menghasilkan kerusakan ling-kunganyang
luar
biasadan
menim-bulkan masalah kemiskinan yang aktrt. Kcbijakan negara
tid:k
lagi memandangpersoalan-persoalan
yang
sebenarnyatapi dilihat dari sisi keurrtunBan secara
materi belaka apakah menguntungkan
atau tidak.
Rakyat hanya
dijadikanobyek degara, sementara negara sendiri
bertindak
laksana perusahaan, bukan pelayan.'
Walhasil, memang harus ada peru-bahan ideologi agar permasalahanne-geri
initermasuk.banjir
terselesaikair,Fahmi menyatakan,
tidak layak
Indo-nesia mempertahankan ideoldgi kapita-lisme saatini
yangterbukti
destruktif.mengatasi
banjir
di
Kdta Madinah. Dimasa kekhilafahan
Abbasiyryah,di-bangun beberapa bendungan
di Kota
Baghdad,Irak.
Bendungan-bendunganitu terletak di sungai Tigris.
Pada abad ke 13 Masehi,
di
Iran di-bangun bendungan Kebar yang hinggakini
masih bisa disaksikan. Di wilayah Afghanistan,kini
terdapat
tiga
buah bendungan yang dibangun oleh SultanMahmud Ghaznah
t998-i030
Masehi).Satu
di
antaratiga
bendunganitu
di-naft akarl dengan. Bendungan'Mahmud; dengan
tirggi
32 meteS dan pani4ng220 --meter. Bendungan ini terletak di 100km dari Kabul.Model
bendungaRyang
dibangunoleh insinyur Muslim pun
beragam. Bahkan, model-model bendunganmo-dern
banyak mengadopsimodel
ben-dungan yang diciptakan oleh kaumMus-lim.
Bendungan denganmodel
bridge dam (bendungan jembatan) dapat dite-mukan di.daerah Dezful,Iran.
Bridgedam
digqnakanuntuk
menggerakkanroda air yang bekerja dengan mekanis-me peningkatan air. Bendungan
jemba-tan Dezful mampu menyuplai 50 kubik
air urrtuk kepenringan warga Dezful. Pada tahun 970
Ma*lri,
orang'orangYaman berhasil membangu,, ;endungan
Parada
dekrt
Ivladrid, Spanyol. Hinggakini,
bendungan-bendungan
Yangdibangun pada masa keemasan kekhi-lafahan Islam, masih bisa
dijumpai
diKota Kordoba, mig4lnya Bendungan
Gu-I adalviqir yang diarsiteki oleh
al-ldrisi
'
Kaum Musiini
'ju[a:
meningfa1kanbendungan
di
sungaiTuria,
Spanyol,Menurut Forun Umat Islam,
penam-pilan
Jokowi diakuibaik
dan menarik dalam sejumlah hal. Seperti dikatakanPemred Republika
Nasihin
Masha,Jokowi nrenjadi antitesa
fkebalikanJdari sosok Presiden SBY yang terkesan mengada-ada, tidak ndlure.
lokowi
su-dah biasa
blusukaitinformal,
sedangSBY menconteknya
beberapa
kali
: dengankakr.
Jokowi
berpenampilan sederhani; sedang SBY.berusaha selahi:. rampilcharming.li
tengahpuluhan;ita ialgat
miskin dan'kaumterdidik
yang substansialis,tentu sajd sosok
lokowi
jauh lebihme-mikatketimbang SBY
"Dalam
beberapa
hal,
kebijakanJ,g.kowi
harus
diaku-i .bliik.:Mis'd!ryii
.,.pdi'ran gka s an I an ggalap .PdnpL,o1.B$!; dari Program
Kailulikarra
59tia1;lltbta::
Sekjen FUI Al Khaththath.
Namun
seiatinya,ia
melaniutkan, kebijakan Jokowiitu
biasa-biasa saja. fl alyang
lurniah,.:,',lJo!iOii,.i:, S.cb.ldli_tl]i : penguasakan mema{g harus
menu-iraikan arn anah ril!. gk.4.lenseiahteiAliant,ri rakyat," katanya.Jokowi meniadi
luar
biasa, kaienastandar kualitas
hid.lri rl,Brriigia::Jqd"G.:.,lnesia
memang rendah.Ditanib;h
laginegeri ini mengalami krisis keteladanan
pemimpin formal,
sehingga
ketika.lokowi melakukan sedikit sala
pening-katan kualitas hidup,
ia
langsung ladipahlawan.
Padahal,
jejak
lokowi ridak
selalumenjadi
tinta
emas catatan
sejarah.Hikayat
hiirah
pedagangkakiljma
di Solo misalnya,kini
tak.seindah dalam,.:rikiiau memangharus ada pembahah di
ldv.el ideologis, bagi negeri yang
llayo-?itas Muslim ini ya tidak ada pilihan lain peiubahan
ke
ideologi. lslam,"l:
iDi:-bawah sistem
Islam, peri'oalanailaliah. bendungan Shadravan, Kanal
r:Daiidn, Bendungan fareh, Kanal Gargal
-dan Bendqngan Mizan
i:,-iiiterir-te.knis
irigaSi dan
pencegahan - baniir denqan mudah diatasi. Pada masaiilieemasan Istam, bendungan-bendung-il,ai'ir, dengan
berb;igai
macamtipe
di
,!a4pn.
Di Provinsi Khuzestan, daerahI.liaii- seldtan misalnya,
masih berdiri
:dengan.'kokoh bendungan-bendungan
yang dibangun
untuk
kepentinganiri-;..gasi d4n pencegahan
banjir.
Bend.ung-:,,an-bendungan
tersebut
di
antaranyayang masih bertahan hingga sekarang.
Di daerah sekitar 100
km dari
kota Qayrawan, Tunisia, dibangun duawa-dukyang menampung air dariwadi Mari al-Lil. Waduk kecil difungsikan sebagai
tangki penuniang sefta tempat pengen-dapan Iumpun Sedangkan waduk besar
memiliki 48 sisi dengan belon
penyang-ga bulat di setiap sudutnya berdiameter
dalam 130 metet kedalaman B meter.
FUI
mengingatkan, Jakarta apalagilndonesia mustahil diselesaikan
masa-lahnya oleh seorang
jokowi.
"Problem nasionalkita
adalah sistem dan rezim, sedangkan lokowi hanyalah bagian kecildari
sebuah
rezim,"
tandas Al
Kha ththath.
Solusi bagi Indonesia,
lanlut
SekjenFUI, adalah memiiih pemimpin
yangberkomitmen untuk membentuk rezim
yang menerapkan syariah Islam secara
paripurna
sehingga
Islam terbukti
sebagai rqhmatan lil
.'alamin.
{nurbowoJ
,_.::.r Di deknt Kota Madinah Munawarah,
,titidapat
bendungan
yang
bernamai.;Qiisaybah. Bendungan
ini memiliki
ke-i,.d.,alar-4.4490
llgter
dan panjang 205(6)
'/-,
*or'
*
oo*
l4sts
Ht
1 4(
I
,{4..
7 -/t
28 Pebruari 2014 M
::=====:-======-=::===€
i
<€
dakmaumengambilpelajarandarikesa_
penhitfAan
dan
pO_
lahanyangdiaperbuatsebelumnya.
r
yang
dibangun
oleh
nedia
dan
Pencitraan
adalah kuasa
manusia. Lain dengan kehendak Tuhan. Memasukitahun baru 2014, lakarla dilanda baniir. Citra Jokowi seketika hancur lebur, Kare: na ketidakberdayaan
jokowi
menanganibanjil di
beberapa ruasjalan
tiba-tibaterpasang spanduk "lokowi Capres
Ban-jil"
Kemudiandii0sul
dengan spaqdukserup4 "Jqkowi Capres Jalan Rusak.". Jauh sebelumnya, pada pefietgahari
2013 lalu,
akademisi U4iversitas Indo: nesia, Iberamsiah,telah menilai
seJakJokowi menjabat sebagai Gubqrnqq DKI Jqkarta, belum ada iealisasi kerja nyata
yang ditunlukkan olehnya. Menur:utnya;
apabila Jokowi berhasil maju
sebagaicalon presiden 2014,
itu
karena Jokowi hanyaunggul di pemberitaan media ruas-sa sel"iap harinya.I
:"Yang membuat elektabilitas Jokowidi
surveiilu
naik dan maju menjadica-pres
itu
kan karena pemberitaan persmedia. Kalau kiner;'a, jangan ditanya lagi, masih berantakan," kata guru besar UI itu.
Iberamsjah menuding kalau
program-progrdm unggulan yang
dimiliki
Jokowihanyaiah program
lama atau
programpenerintah
sebelumnya yang hanya ia teruskan dan ia ganti namanya.Kasus
terbaru buah karya
rczim lokorvi-Ahokdi
Jakarta adalah penga-daan puluhan bus Transjakarta dan BusKota Terintegrasi Busway (BKTB). Di-duga tidak semua bus tersebut baru. Ada dugaan terdapat bus bekas yang hanya mengalami rekondisi. Parah dan sangat memaiukan.
Atas skandal bus bekas ini, pengamat
transportasi Instran,
DrrmJningtyas menyayangkanmengapa
PernerintahProvinsi DKI Jakarta tidak teliti soal
kom-ponen bus Transjakarla
dan
Bus KotaTerintegrasi Busway IBKTB] baru yang
dilaporkan rusak.
"ltu
berarti
perusa-haan China yang menipu Pemprov DKI,"r rja rnya.
Darm3ningryas malah menduga bah-wa bus-bus tersebut bisa jadi merupakrn stok lama,'hanya
bodi
dan bagian yang nampak dipermak sedemikian rupa agarterlihat baru. Sementara, komponen me. sin tak diganti.
.
SemenaraKetuaDewanTransportdsiKota Jakarta Azas
Tigor
Nainggolanmengatakan, pengadaan
bus
Transja-karta dan BKTB baru oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah menimbulkan
keanehan sejak awal. Hal itu karena harga busnya yang tergolong mahal.
Menurutnya, sangat aneh
jika
harga bus buatan China bisa lebih mahal daribus buatan fepang dan Jerman.
Ia
punmgmbandingkan
bus kot4
terintegrasibusway
[BKTB)
milik
Pemprov
DKI dengan KopajaAC."Bus sedang (BKTB)
dibeli
denganharga Rp 650
juta per
unit. Sementara Kopaja AC- yang. mereknya.Toyota harga-nya Rp 450 juta. Jadi, masa lebih mahal bus China? Itu iuga busnya Iangsung ber-karat " kata Azas.'
;. r'Bgs g3ndgnghargaM
Rg 377 mlliar..Saya.baru pulang
dari
ferman,.iadi ada. bus baru dari Daimler yang solarnya su-dah.Euroy
hibrid, d4n yang jelaskuali-lasnya leb,ih,lEgriq.
tlq
hargapya; Rp 3,2, miliar," tambahnya.- Wakil Ketua EPRD:DKI'Triwi5dkiana.
juga
menyampaikan
keprihatihannyaatas kondjsi bus-bus yang dibeli dengan menggunakan APBD tersebut.
Menurut-nya, seharusnya Dinas Perhubungan dan
Inspektorat Daerah melakgkan
pemerik-saan
lebih rinci
saat serah terima darikontrak-tor
"Double
prihatin kita,
karena selainlebih mahal, kualitasnya juga buruk.
Bus-bus
dari
lepang juga ada proses penga-palan, tapi kualitasnya tidak seperti ini," ujar anggota Komisi B ini.Jokowi Prestasinya
BelumJelas
Terkesimakah semua orang atas pen-citraan fokowi?l Ketua DPP Partai Golkar
Priyo Budi
Santoso mengaku
heran dengan adanya lenomenafokowi
yangmenyedot perhatian masyarakat. "Maaf,
saya enggak
ikut-ikutan
mendewakan Jokowi," kata Priyo, dalam diskusi"Men-cari
Pesaing Jokowi",di
Jakarta, Ahad(2/2/20
t4).Bagi Priyo,
Iokowi
hanyalah politisiyang belum jelas prestasinya. Meski
be-gitu, ia mengaku tak mengerti mengapa
sosok Gubernur
DKI lakarta
itu
begitu menyedotperhatian
masyarakat yangluas.
la
juga
membandingkan Jokowidengan Ketua
Umum PDI
Peijuangan.
Megawati Soekarnoputri. Meirurut Priyo, prestasi Megdwati jauh lebih terlihatke-timbang Jokowi yang notabene adalah anak Llidiknya di PDI Perjuangan.
Perrihian senada
juga datang
dariKetua
Unrum
PPPSuryadharma
Ali.. Secara diplomatis, Suryadharma menga-takan seseorang itu bisa menjadi terkenal bukan karena popularitas semata, tetapi
karena
dua
hal.
"Pemjkirannya
dan'karyanya yang monumental,"
kataSuryadharma
di
kediamannya,
JalanWidya
Chandra, Jakarta, Kamis,6
Fe-bruari 20 I 4.
Menurutnya, selama
ini
lokowi
ter-citrakan.baik dalam pemberitaan sehing-.
ga membius masyarakat
"Kemudian,,
Jokowi.l<cn bagus dalam pencitraannya,
pemberitaannya,
bisa
jadi
membiusmasy4rakat dan bisa jadi dia menjadi pi-lihan inasyarakat, untuk memimpin
ne-geri
ini..ladi itu
tetap
diperhitungkan,"kata SDA
,. Jadi, untuk masyarakat Indonesia
ter-lebih warga DKI lakarta, jika tak mau
ter-I
pdrosok dua
kali..l.upaka!]ah,: sosokr Jokouri. Biarkiin dia melyelesaikan
tugas-nya dan
merealisasikan ianji-janiinyauntuk
membangun Jakarta Baru, yang bebas dari kemacetan dan kebaniiran.lika tak ingi n jadi keledai, patut diingat
pesan Nabi rMuh:immad $aw, "Searang mukmin tida.k boleh'dua kali jatuh dalam
'Iubang yahg samq!'
Wallahu a'lam
bissawab.
[ghodiq ramadhan,'
dari
berbagaisumber]
jlJangan
Jadi
Kelodai
H
;ru
::*:X*1F*5*niE
M a
sya
r
a
kat
i
an
g
a
n
I I
sungut popu)erini
,o;,:l_iy$
SampAi
teftipU
OIeh
ungkapan kebodohan seseorang yang ti- --"'r
warsa DKI
Jakarta padaPem.ilihan
nqlafitas
JOkOWi
Gubernur 201
2
lalu
rupanya telahter- r -
---perosok. Mereka memilih pemimpin yang belakangan menurut hasil survei kiner-janya sangdt mengecewakan. lanji-janji untuk membuat Jakarta Baru, yang bebas
:i:1:::,:,:',i:rJ"i:"#ff
::'#
cuko
n
s-
cu
k0
ns
Nasionai [LSN], hanya 34,6 persenres-ponden yang mengaku puas atas kinerja
jokorvi
dalam
menyelesaikan masalah kemacetan. Afrinya mayoritas rvargaJa-karta
sudah kecerva denganlelaki
asal Gemolong, Sragen itu.Karena kinerjanya yang merosot dan
tak
adabukti
riil
dari
janji
kampanye Iokou'i unluk mengatasi banjir dan macet Jakarta akhjrnya pub) ik Iakarta pun mulaimeragukan kemampuan bekas Wali Kota Solo itu jika diusung menjadi calon pre-siden ICapres].
''71 ,2 persen
mngaku
kurang setujujika
Jokowimaju
capres pada pemilu20!4," kala peneliti
Lembaga SurveiNasional (LSNJ Dipa Pradipta
di
HotelAtletCentury Jakarta, Ahad (9 / 2 /2014). Padahal
selama
ini
nyaris
semua Iembaga suruei mencmpatkan Jokowi di peringkat pertama Capres. Lembaga sur-vei Cyrus Network bahkan menyebutnya sebagai Capres setengah derva. Sesum-barnya, dengan siapapun dan o)eh partai manapun dicalonkan, Jokowipasti
me-nang. Dipasangkan dengan pohon pun lokowi dikatakanbakal menang.
Saking saktinya lokowi, Cyrus
menye-but bila Jo(owi bergabung dengan partai Iain, baik yang sudah dapat dipastikan.
lolos parliamentary th.reshold [PT] mau-
\
pun yang terJncam
tidak
lolos, njscayaelektabilitas partai-partai tersebut dkan naik.
Kinerja Berantakan
Semua
orang tahu,
melambungnya pengusaha meubel iru adalah karena pen-citraan. Media massa, baik televisi, radio, cetak apalagi daring (online), secaragila-gilaan setiap
hari
bahkan setiap detik memberitakankiprah
Jokowi.
Sebuahmedia daring terkemuka, detik.com, da-lam setiap harinya menurunkan puluhan
berita
aktivitas Joliowi dan pernyataan-pernyataannyayang 'lugu' dan
'seder-hana'itu.
Menjelang Pilgub DKI Jakarta lalu, ra-tusan anak muda tiap hari bekerja di se-buah gedung di kawasan TB Simatupang.
Mereka tergabung dalam Jokowi-Ahok
Social Medio Votunteers (JASMEV).
Open-si mereka
di
dunia maya, melalui statusdan komentar di focebook,
twitter,
dankolom-kolom kem6ntar berliagai msdi4. dar)ng. Hingga
kini
operasi dunia maya .itu
masih berjalan. Konon
targetnyahingga fokowi menjadi RI-1.
Bila ada
pernyataan
tokoh yang
, mengritik, serta merta mereka akaR be. Ireaksi. Sebut saia mantan Ketua Umum Muhammadiyah Amien Rais yang habis
dibully setelah berkomentar negatif ten-tang Jokowi. Bagi mereka Jokowi partang
dilritilq
sebab dia adalah lnabi':di
belakangnya.
Di jejaring sosial ?'wirfer berseliweran
kaba6, pendanaan operasi
tim lokowi
di bidang nrediaini
didukrng
pcnuh olehkonglomerasi
para
pengusahaChina-Kristen. ['lereka adalah James
T
Riyadi, seorang Evangelis bos Lippo Group. PutraMochtar Riyadi
ini
adaiah satu-satunya orang Indonesia yang pernah membantupendanaan
dan
strategi kampanye BillClinton.
Belakangan,
Tahi4 bos
Mayapada Group yang juga menantu Mochta4me-lalui
Tahir
Foundationjuga
mengum-pu)kan sejumlah pengLisaha untukmem-barrtu pengrdaan
l0
bus Transjakrrtadan memberi bantuan korban banjir
se-nilai Rp6 milyar. Padahal, seperti penga-laran