32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini ada dua aspek yang dibicarakan yaitu 1 deskripsi data, 2 analisis hasil penelitian dan 3 pembahasan. Hasil penelitian berupa data yang berisikan
diksi yang terdapat dalam beberapa artikel. Artikel-artikel ini menyangkut beberapa bidang antara lain ekonomi, mancanegara, politik, hukum, dan pendidikan.
4.1 Deskripsi Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari kolom Analisis Surat Kabar Harian Kedaulatan edisi Maret 2014 tanggal 1, 4, 6, 7,
dan 8. Data yang diteliti berupa kata denotatif, kata konotatif, kata abstrak, kata khusus, kata ilmiah, kata populer, kata slang, kata asing, dan kata serapan. Berikut ini
dipaparkan data penelitian Tabel 1. Klasifikasi Diksi dalam kolom Analisis
Tgl. Judul Diksi
D K
K ab KK KU K kh KI
KP KS KA
K sr
1
Berbagi Kepercayaan 6
1
4
Moratorium Iklan Politik
3 3
1
6
Penguatan Rupiah di Tahun Politik
3 1
2
7
Asas Resiprokal Perbankan
1 2
1 1
8
Ukraina, Rusia dan Interverensi
2 1
1
Keterangan :
4.2 Analisis Data
Berdasarkan deskripsi diatas, analisis data disajikan kedalam bentuk klasifikasi yaitu kata khusus, kata konotasi, kata serapan, kata, populer, kata ilmiah, dan kata asing.
4.2.1 Kata Khusus
a. Ganjalan Kata ganjalan termasuk kata umum, yang kata khususnya adalah
hambatan , halangan, dan beban.Penggunaan kata ganjalan tepat karena
penulis ingin menunjukan bahwa setiap masa pemilu pasti selalu ada sesuatu yang menghambat prosesnya.
Memasuki hari-hari mendekati Pemilu 2014 terdapat sedikit ganjalan untuk menyongsong masa depan demokrasi di Indonesia.
b. Pelik Kata pelik termasuk kata khusus, yang kata umumnya adalah sulit.
Pilihan kata ini tepat karena penulis ingin menyampaikan bahwa, betapa sulit menemukan kesesuaian antara hukum dan partai politik.
D : Denotatif
KU : Kata Umum
KS : Kata Slang
K : Konotatif
K.kh : Kata Khusus
KG : Kata Asing
K.ab : Kata Abstrak KI
: Kata Ilmiah K.sr
: Kata Serapan KK
: Kata Konkrit KP
: Kata Populer
Pelajaran terpenting kita petik dari sini adalah betapa peliknya menemukan kesesuaian antara penegakan hukum, di satu sisi dan penguatan partai dan
pengembangan demokrasi, di sisi lain. c. Surut
Kata surut termasuk kata khusus.kata umumnya ialah turun, reda dan berkurang
. Pilihan kata ini tidak tepat karena semestinya kata ini diganti dengan kata reda agar lebih sesuai dengan kalimatnya.
Hal itu disebabkan karena belum surutnya penanganan kasus korupsi yang menimpa para politisi.
d. Berimbas Kata berimbas merupakan kata khusus. Kata umumnya adalah
berdampak , atau berpengaruh. Penggunaan kata ini tepat dalam aktivitas partai
politik, mengingat besarnya resiko pada parpol ini dalam setiap kegiatan atau keputusannya.
Semua itu telah berimbas pada lemahnya penguatan partai politik dan penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara.
e. Sembari Kata sembari merupakan kata khusus dari kata sambil. Penggunaan kata
ini tepat karena kata ini sesuai dengan kata-kata sebelumnya yang bernilai positif.
Tetapi, dari sini kita bisa mendapat hikmah pelajaran, sembari memperjelas duduk perkara soal ini.
f. Tunduk Kata tunduk merupakan kata khusus, yang kata umumnya adalah patuh.
Penggunaan kata ini sudah tepat dan sesuai dengan konteks hukum di atas. Sementara, penegakan hukum sebaiknya tunduk dan mengikuti supremasi
politik demokrasi ini. g. Memvisualisasikan
Kata memvisualisasikan merupakan salah satu kata khusus dari menampilkan. Kata ini sudah tepat digunakan karena kalimat ini membahas
tentang iklan yang dimunculkan lewat televisi. Dimunculkan lewat kanal televisi sekedar memvisualisasikan iklan jargon
omong kosong yang sulit diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat Indonesia.
h. Diejawantahkan Kata diejawantahkan termasuk kata khusus dari diwujudkan.
Penggunaan kata ini kurang tepat karena kata ini merupakan kata yang jarang ditemui oleh pembaca. Seharusnya diejawantahkan diganti dengan diwujudkan.
Dimunculkan lewat kanal televisi sekedar memvisualisasikan iklan jargon omong kosong yang sulit diejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat
Indonesia.
i. Diwartakan Kata diwartakan termasuk kata khusus dari kata diberitakan.
Penggunaan kata ini sudah sesuai karena topik yang dibicarakan secara langsung hadir melalui media masa yang adalah sebuah warta.
Kabar gembira diwartakan harian KR 272 lalu yang mengabarkan perihal moratorium iklan kampanye ditelevisi.
j. Mengisyaratkan Kata mengisyaratkan merupakan kata khusus. Penggunaan kata ini tepat
karena penulis ingin menyatakan bahwa ada perihal yang secara tidak langsung berpengaruh pada kebijakan stimulus ekonomi.
Hal ini mengisyaratkan bahwa kebijakan stimulus ekonomi tidak akan sertamerta dihentikan.
k. Memicu. Kata memicu merupakan kata khusus. Penggunaan kata ini tepat karena
kata memicu timbul oleh hal yang tidak disengaja, jadi dalam kata ini sesuai dengan kalimat utuhnya yang ada.
Karena jika salah satu negara melakukan penggunaan kekerasan terhadap negara lain, sebagian besar negara dan para ahli percaya bahwa penggunaan
kekuatan tersebut akan memicu hak negara yang dirugikan untuk melakukan pembelaan diri.
4.2.2 Kata Konotasi
a. Membanjiri Kata membanjiri merupakan kata konotatif. Kata ini tidak tepat
digunakan. Seharusnya kata membanjiri diganti dengan kata memenuhi. Mereka akan membanjiri kampanye dalam bentuk iklan luar ruang.
b. Menggenjot Kata menggenjot merupakan kata konotatif. Kata menggenjot berarti
meningkatkan . Kata menggenjot tidak tepat digunakan karena kata ini terdengar
kasar ditelinga. Pada kalimat ini seharusnya kata menggenjot diganti dengan kata meningkatkan.
Billboard, baliho, umbul-umbul, poster, stiker, bendera dan rontek akan menjadi media utama untuk menggenjot elektabilitas caleg dan kandidat
presiden peserta Pemilu 2014. c. Perang
Kata perang merupakan kata konotatif. Penggunaan kata ini tepat karena yang dibicarakan dalam kalimat ini memang yang dibicarakan adalah terjadinya
persaingan atau adu iklan politik di seluruh Indonesia. Pada titik inilah terjadi perang iklan politik di seluruh Indonesia.
d. Pelemahan Dalam konteks artikel ini kata pelemahan merupakan kata konotasi dari
kata penurunan. Kata ini tidak tepat digunakan, karena kata pelemahan tidak
dapat digunakan pada mata uang, dan seharusnya diganti dengan kata penurunan
, karena topik yang dibahas adalah mata uang. Hari-hari terakhir di bulan Februari 2014, kurs Rupiah terhadap US
mengalami peningkatan yang cukup tinggi setelah mengalami pelemahan selama beberapa bulan di tahun 2013.
e. Penguatan Kata penguatan merupakan kata konotatif. Kata ini sudah tepat
digunakan karena penulis ingin mengatakan bahwa di tahun politik ini mata uang rupiah mengalami penguatan atau peningkatan.
Penguatan Rupiah di Tahun Politik f. Keperkasaan
Dalam konteks artikel ini kata keperkasaan merupakan konotasi dari kata peningkatan
. Kata ini tidak tepat digunakan karena sama halnya dengan pelemahan, kata keperkasaan tidak sesuai jika dipadukan dengan uang.
Seharusnya keperkasaan diganti dengan kata peningkatan. Rupiah menunjukan keperkasaanya hingga Rp.11,576.
g. Jembatan Kata jembatan merupakan kata konotatif. Penggunaan kata ini tepat
karena penulis ingin menunjukan bahwa penerapan asas yang disebutkan pada kalimat sebelumnya dapat menjadi solusi untuk penerapan di wilayah lain.
Sebab penerapan asas ini akan menjadi jembatan atau barometer untuk penerapan di wilayah lain.
h. Buah bibir Kata buah bibir merupakan kata konotatif. Penggunaan kata ini tepat
karena penulis ingin mengatakan bahwa kontroversi tentang kedatangan pasukan Rusia ke Ukraina telah menjadi pembicaraan di kalangan internasional.
Kontroversi mengenai kedatangan pasukan Rusia ke Ukraina menjadi buah bibir
di kalangan internasional. i. Terguling
Kata terguling merupakan merupakan kata konotatif. Penggunaan kata ini tepat hanya saja kalimatnya yang kurang lengkap. Sebaiknya kalimat tersebut
diperbaiki menjadi Seperti diketahui sebelumbya, Presiden Ukraina yang terguling Viktor Yanukovych memninta bantuan pasukan dari Rusia.
Seperti diketahui sebelumnya, presiden terguling Ukraina Viktor Yanukovych meminta bantuan pasukan dari Rusia.
4.2.3 Kata Serapan
a. Eksternal Kata eksternal merupakan kata serapaan yang berarti faktor dari luar.
Penggunaan kata ini sudah tepat karena dalam konteks ini penguatan rupiah dipengaruhi oleh tokoh dari luar negeri, yakni Gubernur The Fed Janet Yellen.
Beberapa faktor eksternal yang diperkirakan mempengaruhi penguatan rupiah di antaranya adalah penyataan Gubernur The Fed Janet Yellen, yang
menyatakan bahwa kebijakan moneter akomodatif dirasa masih tepat.
b. Internal Kata internal merupakan kata serapan yang berarti faktor dari dalam.
Penggunaan kata ini tepat karena pada kalimat ini juga terdapat kata eksternal. Selain faktor eksternal, faktor internal sudah pasti juga memberikan kontribusi
dalam penguatan Rupiah. c. Argumen
Kata argumen merupakan kata serapan argument. Kata ini sudah tepat digunakan karena penulis ingin mengatakan bahwa dalam konteks ini pendapat
atau opini dari pemerintah Rusia ini bersifat konsisten. Sebagai catatan penting, bahwa argumen yang sama juga dikemukakan pada
saat Rusia melakukan intervensi di Georgia pada tahun 2008. d. Performa
Kata performa merupakan kata serapan bahasa inggris ke indonesia yaitu performance
. Kata ini seharusnya diganti dengan kata penampilan agar mudah dimengerti, karena performa tidak sesuai jika dihubungankan dengan konteks
yang ada yakni bank. Liberalisasi yang diterapkan di Indonesia jika tidak diimbangi dengan
performa bank dalam negeri di pasar ASEAN, akan kalah.
e. Proteksi Kata proteksi merupakan kata serapan bahasa inggris ke indonesia yaitu
protection . Kata ini tepat karena penulis ingin memberitahukan bahwa bank di
Indonesia tidak seutuhnya aman.
Hal itu sangat penting sebagai bentuk proteksi terhadap bank lokal.
4.2.4 Kata Populer
g. Jurdil Kata jurdil termasuk kata populer. Arti kata sebenarnya ialah jujur dan
adil kata ini tidak tepat digunakan karena kata jujur dan adil sudah ditulis pada
kata sebelumnya, jadi kata ini merupakan pemborosan pada sebuah kalimat. Bahkan, bisa berimbas pada kualitas Pemilu 2014 yang diharap bisa
berlangsung bebas, bersiih, jujur, dan adil atau be to bejurdil. g. Narsis
Kata narsis merupakan kata populer. Kata ini sudah tepat digunakan karena maksud dan tujuan penulis menulis kata ini adalah untuk menyindir
calon wakil rakyat yang hanya sekedar berlomba menampilkan penampilan luar dari pada isi atau esensi mereka.
Mereka kehilangan media utama yang diandalkan mampu mendongkrak elektabilitas wajah narsis dirinya.
4.2.5 Kata Ilmiah
a. Respiprokal KI Kata respiprokal merupakan kata ilmiah. Kata ini tidak tepat digunakan
karena tidak semua golongan masyarakat pembaca dapat mengetahui artinya. Sebaiknya kata ini diganti dengan kata kesetaraan, karena respiprokal berarti
kesetaraan. Kalimat : Asas Respiprokal Perbankan.
b. Liberal KI Kata liberal merupakan kata ilmiah yang berarti bebas. Kata ini tepat
karena konteks yang dibicarakan adalah sistem perbankan. Indonesia dianggap beberapa negara khususnya di ASEAN sebagai negara
yang sistem perbankannya paling liberal.
4.2.6 Kata Asing
a. Draf Kata draf merupakan kata asing. Kata ini kurang tepat digunakan karena
tidak semua golongan masyarakat dapat memahami kata ini. Sebaiknya kata draf
diganti dengan kata daftar agar dapat lebih mudah dipahami. Penerapan konsep asas respiprokal dalam draf Revisi UU Perbankan memang
tidak mudah, karena di kalangan anggota DPR saja masih terdapat pro- kontra tergantung kepentingan politik dan kebijakan politik partainya.
4.3 Pembahasan