Clara Derlismawan Aritonang : Kesadahan : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
Kesadahan biasanya dinyatakan sebagai CaCO
3
. Beberapa metode telah digunakan untuk menganalisa kesadahan. Diantaranya ang biasa digunakan adalah :
2.4.1 Metode Total
Metode ini menghitung kesadahan berdasarkan konsentrasi ion – ion divalent dalam air, dianataranya Ca
2+
, Mg
2+
, dan Sr
2+
. Perhitungan kesadahan berdasarkan konsentrasi ion-ion divalen tersebut
menggunakan persamaan :
Kesadahanmgl sebagai CaCO
3
=
M M
ekivalen brt
x l
mg
+ +
2 2
. 50
Dimana M
2+
= ion logam divalent Contoh: Dari hasil analisa air diketahui kandungan ion-ionnya mgl sebagai berikut:
Hanya kation divalent ,Ca
2+
, Mg
2+
, dan Sr
2+
yang diperhitungkan sebagai penyebab kesadahan, maka kesadahan total berdasarkan konsentrasi dan berat ekivalen masing-
masing ion divalent kesadahan :
Tabel 2.4.1 Perhitungan Kesadahan Metode Total Ion Divalen
Konsentrasi mgl Berat Ekivalen
Kesadahanmglsebagai CaCO
3
Ca2+ 15
20.0 155020.0 = 37.5
Mg2+ 10
12.2 105012.2 = 41.0
Sr2+ 2
43.8 25043.8 = 2.3
Total 80.8 mgl
Clara Derlismawan Aritonang : Kesadahan : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
2.4.2 Metode Titrasi EDTA
Titrasi kompleksometri meliputi reaksi pembentukan ion-ion kompleks ataupun pembentukan molekul netral yang terdisosiasi dalam larutan. Persyaratan
mendasar terbentuknya kompleks demikian adalah tingkat kelarutannya tinggi. Titik akhir titrasi ditetapkan dengan indikator logam ataupun secara potensiometer dan
spektrofotometri.Khopkar,2003 Metode ini menggunakan larutan EDTA ethylenediamine tetra eacetic acid
sebagai larutan standarnya. Untuk mengetahui titik akhir titrasi digunakan indikator logam. Diantara indikator yang biasa digunakan adalah Eriochrome Black T EBT.
Sawyer and Mc Carty.1998 Eriochrome Black T sebagai indikator akan membentuk senyawa kompleks
seluruhnya dengan EDTA yang ditambahkan, dengan kata lain kapan penambahan larutan EDTA mulai berlebih yang ditunjukkan oleh perubahan warna larutan dari
merah menjadi biru. Reaksi ini berlangsung sempurna pada pH 8-10. Untuk mempertahankan larutan pada pH tersebut ditambahkan larutan buffer salmiak.Ca
2+
dan Mg
2+
akan membentuk senyawa kompleks warna merah anggur, dengan EBT.
M
2+
+ EBT M EBT
kompleks merah anggur
Perubahan semakin jelas bila pH semakin tinggi, namun pH yang tinggi dapat menyebabkan ion-ion kesadahan hilang dari larutan, karena terjadi pengendapan
MgOH
2
dan CaCO
3
. Pada pH 9, CaCO
3
sudah mulai terbentuk. Alaerts,G.,dan Sri S.S.1997
Clara Derlismawan Aritonang : Kesadahan : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
Clara Derlismawan Aritonang : Kesadahan : Analisa Dan Permasalahannya Untuk Air Industri, 2008. USU Repository © 2009
Dalam penentuan kesadahan pada air formasi, digunakan metode titrasi EDTA. Penentuan kesadahan ini bertujuan untuk menganalisa pembentukan kerak
yang terjadi pada dinding pipa.
3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat