dari upaya penerapan prudential banking best-practices risk management, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan
kredit dan pengawasan dilaksanakan dengan four-eye principle, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit.
Sebagai bagian diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan
Menengah UKM dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah corporate masih sebesar 87 dari total kredit, sementara pada 31
Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42,22 dan porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13,92, sedangkan
porsi kredit kepada nasabah corporate mencakup 43,86 dari total kredit. Sesudah menyelesaikan program transformasi semenjak 2005 sampai
dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga
Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif. Pada Juni 2013, Bank Mandiri sudah mempunyai 1.811 cabang dan sekitar
11.812 ATM yang tersebar merata di 34 provinsi di Indonesia tanpa terkecuali, semakin menegaskan Bank Mandiri sebagai salah satu dari jajaran bank terbesar
di Indonesia.
4.1.4 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk BRI didirikan 16 Desember 1895. Kantor pusat BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav.
44-46, Jakarta 10210. Pada saat ini BRI memiliki 18 kantor wilayah, 1 kantor
Universitas Sumatera Utara
inspeksi pusat, 17 kantor inspeksi wilayah, 449 kantor cabang domestik, 1 kantor cabang khusus, 565 kantor cabang pembantu, 950 kantor kas, 5.144 BRI unit, dan
2.212 teras. Bank juga memiliki 1 kantor cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman
Islands dan 2 kantor perwakilan yang berlokasi di New York dan Hong Kong, serta memiliki 3 Anak Usaha yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk
AGRO, PT Bank BRISyariah, dan BRI Remittance Co. Ltd. Hong Kong.
4.1.5 Sejarah Singkat PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Bank Negara Indonesia atau BNI Indonesia, nama lengkap: PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk adalah sebuah institusi bank milik pemerintah,
dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia BNI, dipimpin oleh
seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Gatot Mudiantoro Suwondo. Bank Negara Indonesia BNI adalah bank komersial tertua dalam sejarah
Republik Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini BNI mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan 5 di luar negeri. BNI juga
mempunyai unit perbankan syariah, Namun sejak 2010 telah spin off Memisahkan diri, yang dinamakan BNI Syariah.
PT Bank Negara Indonesia Tbk didirikan oleh Margono Djojohadikusumo, yang merupakan satu dari anggota BPUPKI, lalu mendirikan
bank sirkulasisentral yang bertanggung jawab menerbitkan dan mengelola mata uang RI.
Universitas Sumatera Utara
Margono berjasa besar atas perkembangan bisnis atau usaha perbankan di Indonesia. Karena Margono adalah seorang pionir, maka beliau berhasil
menanamkan nilai-nilai dan cara pandang bisnis perbankan di Indonesia, menggantikan peranan De Javasche Bank pada era penjajahan.
Bank Negara Indonesia didirikan dan dipersiapkan pada tanggal 5 Juli 1946 menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab
menerbitkan dan mengelola mata uang RI. Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama -
Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pengusul dibentuknya sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi, serta sekaligus juga adalah sebagai pendiri dan
Direktur Utama Bank Negara Indonesia yang pertama adalah Raden Mas R.M. Margono Djojohadikusumo.
Pada 1955, Peran Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank
devisa. Sejalan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis
melalui Undang-Undang Darurat nomor 2 tahun 1955. Dengan inovasi perbankan yang luas, menimbulkan kepercayaan pemerintah terhadap
perusahaan BNI. Maka, pada 1968, status hukum Bank Negara Indonesia ditingkatkan ke Persero dengan nama PT Bank Negara Indonesia.
Pada 2013, BNI memposisikan layanannya dalam tingkat yang lebih tinggi. Bank BNI meluncurkan kartu kredit dan kartu ATMdebit bergambar
Tim Sepakbola peserta BPL, Chelsea, dengan logo MasterCard. Kartu tersebut
Universitas Sumatera Utara
dapat diterima oleh fans Chelsea. Bank BNI juga meluncurkan layanan trust bagi industri ekspor, termasuk untuk industri minyak dan gas.
4.1.6 Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Negara Persero Tbk