Prosedur Penelitian BAHAN DAN METODE

Ti = Pengaruh perbedaan jenis bibit ke-i Mj = Pengaruh pemberian mikoriza dengan dosis berbeda ke-j TMij = Pengaruh interaksi anatara jenis bibit yang berbeda ke-i dan pemberiaan mikoriza dengan dosis yang berbeda ke-j ε ijk = Galat Pengaruh interaksi anatara jenis bibit yang berbeda ke-i dan pemberiaan mikoriza dengan dosis yang berbeda ke-j pada ulangan. Analisis statistik yang didasarkan pada analisis variansi pada setiap parameter dan uji lanjutannya menggunakan uji jarak berganda Duncan DMRT pada taraf 5 Gomez dan Gomez, 1995.

D. Prosedur Penelitian

1. Pengambilan contoh tanah Pengambilan contoh tanah dilakukan secara komposit pada lima titik dalam satu petak ukur. Petak ukur berukuran 20 X 20 m sebanyak 5 petak dalam satu lahan. Contoh tanah di ambil pada kedalaman 0 – 20 cm. 2. Persiapan media tumbuh Tanah yang dipakai adalah tanah marginal yang berasal dari Tanjung Anom. Tanah yang telah diambil terlebih dahulu di kering anginkan lalu diayak dengan ayakan berukuran 2 mm agar kotoran seperti sampah plastik atau batuan terseleksi. Tanah dimasukkan ke dalam polibag yang telah disediakan dengan jumlah tanah sebanyak 3 kgpolibag sesuai perlakuan. 3. Analisis tanah Sebelum melakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan analisis awal terhadap kondisi tanah marginal yang berasal dari Tanjung Anom, meliputi pH, C-organik tanah dan P-tersedia tanah. 4. Penanaman Bibit mahoni, glodokan, dan tanjung dipindahkan kedalam polybag hitam yang telah berisi tanah 3 kg dan diberi pupuk NPK 15:15:15 sebanyak 15 gram sebagai pupuk dasar. 5. Inokulasi FMA Inokulasi FMA dilakukan pada saat penanaman bibit kedalam polybag sebanyak 0 gr, 5 gr, 10 gr, 15 gr per masing- masing polybag. Dengan total 12 unit percobaan, dan masing – masingdilakukan dengan 4 ulangan untuk setiap perlakuannya. Inokilasi yang dilakuakan dengan sistem “Layering technique” yaitu dengan cara meletakkan mikoriza ke dalam lubang tanam. Bibit kemudian ditanam ke media yang telah diberi mikoriza. Akar tanaman diusahakan dekat dengan FMA yang ditabur. Kemudian lubang tanam yang berisi bibit ditutup dengan tanah. 6. Pemeliharaan Tanaman Pemeliharaan tanaman yang dilakukan selama melakukan pengamatan meliputi : a. Penyiraman Penyiraman bibit dilakukan pada sore hari dengan menggunakan sprayer, tetapi disesuaikan dengan kondisi di rumah kaca. Jika media masih lembab, maka tidak perlu disiram karena akan menyebabkan busuk akar. b. Penyiangan Untuk menghindari persaingan antara gulma dan tanaman, maka dilakukan penyiangan. Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma yang berada pada polybag. 7. Pengamatan parameter Sebelum dilakukan pangamatan parameter, dilakukan terlebih dahulu pengambilan data awal dari tiap parameter. Jadi data yang diperoleh pada saat pengukuran parameter dikurangkan terhadap tahap awal. Pengamatan dilakukan 2 minggu setelah tanam, pengukuran dilakukan setiap minggu selama 2 bulan dan parameter yang diamati adalah : a. Tinggi bibit cm Tinggi bibit diukur mulai dari pangkal batang dipermukaan tanah sampai titik tumbuh terakhir. Pengukuran tinggi dilakukan dengan menggunakan penggaris. Pengukuran dimulai dari dua minggu setelah penanaman dengan selang pengukuran satu minggu sekali sampai akhir penelitian. b. Diameter bibit mm Pengukuran dilakukan dengan menggukan jangka sorong dua arah yang berlawanan dan saling tegak lurus terhadap batang kemudian diambil rata-ratanya. Pengukuran dimulai dari dua minggu setelah penanaman dengan selang pengukuran satu minggu sekali sampai akhir penelitian. c. Jumlah daun helai Pengamatan jumlah daun bibit dilakukan dengan cara menghitung jumlah daun yang telah terbuka sempurna. Pengukuran dimulai dari dua minggu setelah penanaman dengan selang pengukuran satu minggu sekali sampai akhir penelitian. d. Berat kering total BKT Pengukuran berat kering total dilakukan setelah ketiga jenis tanaman di panen, tajuk dan akar tanaman dipisahkan dan dibersihkan. Dimasukkan kedalam kantong kertas dan diberi tanda sesuai perlakuan. Berat kering total didapat dengan mengeringkan akar dan tajuk dengan suhu 40,5 C selama 48 jam untuk mendapatkan berat kering tajuk dan akar. e. Rasio tajuk akar Rasio tajuk akar diperoleh pada akhir penelitian dengan cara membagi berat kering tajuk dengan berat kering akar : rasio tajuk akar = berat kering tajuk berat kering akar f. Serapan P Perhitungan serapan P didapatkan dengan mengalikan jumlah berat kering tajuk dengan kadar P tanaman, dimana kadar P tanaman diperoleh dengan menggunakan metode pengabuan basah. g. Persentase kolonisasi akar Pengamatan kolonisasi FMA pada akar tanaman dilakukan pada minggu ke 8 dan menggunakan teknik pewarnaan akar staining. Metoda yang digunakan untuk pembersihan dan pewarnaan akar sampel adalah metoda dari Kormanik dan McGraw 1982 yaitu : 1. Langkah pertama adalah memilih akar-akar halus dengan diameter 0,5- 2,0 mm Rajapakse dan Miller Jr., 1992 segar dan dicuci dengan air mengalir hingga bersih. 2. Akar sampel dimasukan ke dalam larutan KOH 10 dan dibiarkan selama lebih kurang 24 jam sehingga akar akan berwarna putih atau pucat. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan semua isi sitoplasma dari sel akar sehingga akan memudahkan pengamatan struktur infeksi FMA. Larutan KOH kemudian dibuang dan akar contoh dicuci pada air mengalir selama 5-10 menit. 3. Selanjutnya akar contoh direndam dalam larutan HCl 2 dan diinapkan selama satu malam. Larutan HCl 2 kemudian dibuang dengan mengalirkannya secara perlahan-lahan. 4. Akar sampel direndam dalam larutan Trypan Blue 0,05. Kemudian larutan Trypan Blue dibuang. Selanjutnya kegiatan pengamatan siap dilakukan. Penghitungan persentase kolonisasi akar menggunakan metoda panjang akar terkolonisasi Giovannetti dan Mosse, 1980. Secara acak diambil potong-potongan akar yang telah diwarnai dengan panjang ± 1 cm sebanyak 10 potongan akar dan disusun pada kaca preparat, untuk setiap tanaman sampel dibuat dua preparat akar. Potongan-potongan akar pada kaca preparat diamati untuk setiap bidang pandang. Bidang pandang yang menunjukan tanda-tanda kolonisasi terdapat hifa dan atau arbuskula dan atau vesikula diberi tanda positif +, sedangkan yang tidak terdapat tanda-tanda kolonisasi diberi tanda negatif -. Derajat atau persentase kolonisasi akar dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut. kolonisasi akar = ∑ Bidangpandangbertanda + ∑ Bidangpandangkeseluruhan x 100

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN